• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 76
Pos oleh :

dedieko

Having Fun with Rock Climbing at Tebing Parangndog

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 24 Mei 2013

 

Tebing Parangndog memiliki beberapa blok dengan beberapa jalur pemanjatan. Pada hari minggu itu (12/05) kami menggunakan Jalur 12 Lewat, jalur ini dinamakan seperti ini karena  setelah pukul 12 cahaya matahari tidak mengenai area blok ini sehingga menjadi teduh. Tinggi jalur ini sekitar  8m dari permukaan tanah dengan pitch (bentukan semacam teras pada tebing) pada ketinggian sekitar 4 m. Sebelum mencapai pitch ini pemanjat harus melakukan pemanjatan di area overhang (bentukan tebing yang menyerupai atap). Pemanjatan pada kali ini menggunakan jenis pemanjatan artificial atau pemanjatan yang bertumpu pada kekuatan alat. Kondisi tebing yang tersusun dari batuan kapur menyebabkan terdapat banyak lubang tembus yang dapat digunakan sebagai anchor alami sehingga pada saat pemanjatan tidak begitu menggunakan alat pengaman tambahan yang memiliki kekuatan yang lebih kecil.(Ta/Nov)

Peserta dari kegiatan ini berjumlah 14 orang dengan 11 orang anggota muda dan 3 orang senior. Tujuan pemanjatan kali ini adalah untuk melatih kemampuan anggota muda dalam hal rock climbing,  sehingga ke-11 anggota muda yang ikut wajib mencoba jalur pemanjatan yang terdapat di blok ini. Pemanjatan dimulai pada pukul 07.30 WIB dan baru diakhiri pada pukul 17.30 WIB. Secara keseluruhan pemanjatan berjalan dengan lancar. Di Matalabiogama ada istilah safety procedure yang berisikan : care alat,care teman dan care diri-sendiri merupakan suatu pedoman yang harus dilakukan pada setiap kegiatan apapun. Pada pemanjatan ini componen safety procedure di amati dengan ketat guna memperkecil resiko kecelakaan.

Sebagai biolog kita tentunya wajib mengenal keadaan sekitar daerah kita berkegiatan. Pada tebing Parangndog memiliki kondisi vegetasi yang cukup rapat oleh semak. Banyak tumbuhan invasif yang tumbuh subur di area ini misalnya Euphatorium odorantum, Lantana camara dan Acasia longifolia. Selain itu juga terdapat beberapa jenis paku yang tumbuh di tebing . Pada bagian atas tebing terdapat pohon Ficus sp. yang akarnya tumbuh menempel pada batuan. Disekitar lokasi juga ditemukan beberapa jenis kupu-kupu dan serangga serta terlihat seekor anggota familia Accipitridae yang bertengger dengan gagah.

coba

Uncategorized Selasa, 21 Mei 2013

Studi Banding OMPT Canopy UI ke BIOSC UGM

Kegiatan Mahasiswa Senin, 20 Mei 2013

Canopy tiba di Fakultas Biologi pukul 11.30 WIB disambut hangat oleh warga BiOSC dan Ibu Endang Semiarti sebagai Dosen Pembimbing BiOSC. Foto bersama pun tidak terlewatkan. Prosesi ramah tamah secara resmi dilakukan di Ruang Sidang Bawah yang diawali dengan sambutan dari Ibu Endang. Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan harapan besar untuk BiOSC dan OMPT Canopy. “Untuk ke depannya, Ibu berharap BiOSC dan Canopy dapat menjalin persahabatan dan kerjasama melakukan ekspedisi bersama di suatu lokasi”, kata beliau. Tak ayal tepuk tanganpun diberikan sebagai tanda setuju terhadap harapan yang merupakan tantangan untuk diwujudkan tersebut. Acara dilanjutkan dengan sambutan dan pengenalan organisasi secara umum oleh ketua OMPT Canopy, Abinubli Tariswafi Mawarid dan ketua BiOSC, I Made Saka Wijaya. Ada dua kalimat dari Abi yang sangat menginspirasi, yaitu “Tanamlah bibit pohon yang ada ditanganmu sekalipun dunia ini akan kiamat” dan “Ketika pohon terakhir tumbang dan air berhenti mengalir, uangpun tidak mampu untuk menyelamatkannya”. Usai sesi perkenalan, dilanjutkan dengan sesi pematerian mengenai karakteristik anggrek alam yang disampaikan oleh Saka Wijaya dan Koordinator Divisi Konservasi, Riana Nindita Putri. Pematerian yang diberikan tidak hanya secara teoritis, melainkan juga tentang prakteknya yang dilakukan dengan mengamati morfologi anggrek yang ditanam di depan Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Belum puas dengan anggrek – anggrek tersebut, acara pun dilanjutkan dengan menguak keanekaragaman anggrek di Bukit Turgo, Gunung Merapi.

Perjalanan menuju Bukit Turgo ditempuh selama 45 menit. Begitu sampai di Bukit Turgo, teman – teman OMPT Canopy dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh 3 warga BiOSC. Rentetan Dendrobium sagittatum, Pholidota carnea, Eria retusa dan Eria oblitterata mengawali observasi kami. Durasi observasi ini hanya 4 jam. Bukan waktu yang cukup untuk menyusuri bukit ini, namun cukup untuk menemukan berbagai spesies anggrek. Salah satu anggrek yang menarik perhatian kami adalah Gastrodia crispa. Anggrek saprofit ini ditemukan melimpah di tempat yang teduh, bersembunyi diantara serasah daun bambu. Spesies lain yang ditemukan antara lain Thrixspermum anceps, Trixspermum purpurescens, Dendrobium mutabile, Bulbophyllum flavescens, Coelogyne speciosa, Dienia ophrydis, Malaxis kobi, Appendicula angustifolia, Appendicula reflexa, Vanilla planifolia, Eria iridifolia, Schoenorchis juncifolia, Agrostophyllum laxum dan Phaius tankerviliae. Banyaknya anggrek yang ditemukan ternyata membuat kami makin bersemangat. Sharing metode eksplorasi dan berbagi ilmu survival di lapangan menjadi lebih berkesan.“Kapan – kapan kita harus kesini lagi, tentunya dengan waktu observasi yang lebih lama”, ujar Hestri dengan semangatnya.

Pukul 17.00 WIB, kami bertolak dari Bukit Turgo menuju ke salah satu rumah makan untuk sharing keorganisasian dan makan bersama. Topik sharing tersebut terdiri dari 3 poin utama, yaitu kaderisasi, struktur kepengurusan dan sumber dana untuk kegiatan. Sharing keorganisasian merupakan rangkaian terakhir dari acara studi banding OMPT Canopy dan ditutup dengan pertukaran cindera mata antara BiOSC dengan OMPT Canopy. Haru biru, semangat, tantangan dan kebersamaan. Empat hal yang menjadi satu dalam satu hari ini. Semoga tantangan untuk ekspedisi bersama ini bisa terwujud tahun depan. Amin.

BiOSC,
tumbuh, berkembang, lestari !

(imsw, rnp; ed: es)

21 Mahasiswa UGM Ikuti Young Engineers And Scientist Summit di ITS

Kegiatan Mahasiswa Senin, 20 Mei 2013

Dalam kesempatan yang berlangsung empat hari, yakni pada tanggal 9-12 Mei 2013, para peserta mendapatkan hal-hal yang begitu istimewa. Selama kegiatan tersebut, para saintis dan engineer muda dari seluruh Indonesia mendapat kuliah umum dari Asisten Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga, Sekretaris Persatuan Insinyur Indonesia, Direktur PT. Iltabi, dan terakhir kuliah umum dari Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia. Dalam kuliah umum tersebut, mengingatkan akan pentingnya inovasi dalam setiap penelitian yang dilakukan. “Inovasi itu penting dilakukan untuk menambah nilai tambah suatu produk, sehingga kita tidak lagi menjadi negara yang hanya menjual produk mentah”, ujarIlham Akbar Habibie, selaku Direktur PT. Iltabi. Selain itu, Hatta Radjasa yang hadir memberikan kuliah umum mengatakan bahwa perlu adanya kesiapan untuk menyongsong 2014. ”Pada tahun 2014, seluruh insinyur dan saintis di Indonesia harus siap bersaing dengan terbuka pasar bebas dunia. Indonesia akan menjadi pasar global yang artinya SDM bangsa Indonesia harus siap untuk menyongsong keadaan tersebut”,ujarbeliau di tengah kuliah umumnya.

Selain kuliah umum, para peserta juga mendapatkan kuliah singkat dari para change maker dalam bidang lingkungan, teknologi informasi, dan energi. Focus group discussion juga dilakukan pada perhelatan pertemuan insinyur dan saintis muda ini. FGD membahas setiap paper yang telah dikirimkan oleh peserta dan kemudian mencoba untuk mengambil konsep nyata yang dapat tepat diaplikasikan dengan kondisi Indonesia pada saat ini.”Untuk FGD ini, saya berada di cluster energi”, ujar Abrory, selaku peserta dari Fakultas Biologi UGM.

Kegiatan yang berlangsung sangat meriah ini, pada akhirnya ditutup dengan presentasi setiap cluster yang terbagi dalam sub-sub khusus di hadapan dewan juri dengan membawakan gagasan idenya. Moh Faza Rosyada selaku peserta dari cluster Energi di Sub Cluster Energi Surya menyatakan bahwa dalam penyusunan draft gagasan diperlukan kejelian dan inovasi yang tepat agar dapat sesuaid engan problem nyata Indonesia saat ini. ”Dalam FGD tetap perlu kejelian dan diskusi yang lebih mendalam agar teknologi dan inovasi yang ditawarkan dapat tepat. Harapannya semoga ide ini akan dapat terealisasikan dan dapat menjadi trend dalam pencarian energy terbarukan”, ujarFaza, mahasiswa Teknik Fisika, UGM angkatan 2010.

Kegiatan Young Engineers and Scientist Summit 2013 akhirnya usai pada sore hari, tanggal 12 Mei 2013. Kegiatan ini ditutup oleh Presiden BEM ITS dan diberikan pemberian cinderamata terhadap kelompok Sub FGD terbaik. FGD Energi terbaik berasal dari energi air, FGD Urban Living dan Ecosystem terbaik berasal dari system dan teknologi pendukung kehidupan pemukiman, dan terakhir FGD IT and Digital Service terbaik berasal dari system informasi pariwisata. Abrory Agus Cahya Pramana, selaku perwakilan UGM yang berasal dari Fakultas Biologi, berharap semoga acara seperti ini dapat menjadi ajang untuk berkumpul dan bertukar ide di antara para ilmuwan dan insinyur. ”Semoga kedepannya acara seperti ini mampu memberikan sumbangsih lebih terhadap nusa dan bangsa. Bukan lagi wacana yang dikembangkan, namun semoga dapat menjadi aksinyata”, ujar Abrory di akhir penutupan acara YES Summit 2013.

Seluruh delegasi

SHARING MOTIVASI

Berita dan Pengumuman Kamis, 16 Mei 2013

Menurutnya, organisasi merupakan salah satu komponen penting dalam membangun karakter personal dari masing – masing mahasiswa. Beliau menceritakan, bagaimana pengalamannya dalam menjalani hari – hari sebagai mahasiswa, salah satunya ketika beliau menjabat sebagai Ketua Senat Biologi (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa) yang bergerak dan mewadahi kegiatan kemahasiswaan. “Saya ga pinter-pinter amat dalam bidang Biologi, jadi ya saya rasa saya harus mengembangkan diri dan yang penting lulus cepat”, sahut Pak Ario.

Inilah yang menarik dari yang beliau sampaikan, kalau persaingan ke depan di dunia, bukan hanya pada akademik, tapi juga persaingan waktu. Saat ini, persaingan yang terjadi selain membutuhkan kualitas sumberdaya manusia, juga harus tepat dalam mengatur waktu yang kita punya, kuncinya pada manajemen waktu. Dalam sesi ini, selain berbagi cerita tentang pengalamannya dimasa kuliah, beliau juga menyampaikan pengalamannya dalam dunia kerja. Mulai dari terlambat mengikuti test lowongan pekerjaan, hingga mempertahankan idealisme ditempat kerjanya, disekolahkan di luar negeri oleh perusahaan, hingga sukses membangun cabang perusahaan menjadi pengalaman yang sangat menarik ketika beliau bercerita.

“Wether you ready or not, uncertainty will come…” sambung Pak Ario. Ketidaktentuan itu menjadi kesempatan kita untuk dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan prospek serta rencana yang kita atur sebelumnya. Goal setting kita sedari sekarang sudahlah harus diatur, seperti apa kita akan menghadapi masa depan. “Apa yang membentuk kita dapat kita prediksi dari apa yang kita baca, dan dengan siapa kita bergaul..” sambungnya. Dalam mencapai kesuksesan pun, kita perlu adanya keberanian, berani untuk berinovasi, berani untuk mengambil resiko dan berani untuk keluar dari comfort zone kita. Inilah yang dimaksud dengan berani merubah mindset kita yang masih dalam kondisi kekinian. Prinsip ini berlaku juga dalam mengatur kehidupan sosial masyrakat kita, “Everyone is a customer. If you don’t serve it, the others will…” kata Pak Ario. Sudah sepantasnya kita memperlakukan semua orang dengan pelayanan terbaik yang kita miliki.

Berbekal pengalaman ini, saat ini beliau sudah menjadi freelance trainer yang bergerak dalam training dan seminar motivasi, lebih khusus pada beberapa bidang yakni competitive marketing, marketing communication, marketing management, international marketing, leadership, change management dan menjadi President dalam sebuah perusahaan terbatas yang bergerak dibidang bisnis. Selain itu, berbekal pengetahuan selama menimba ilmu di Fakultas Biologi ini, Pak Ario juga menjadi Dosen Pengajar di Post Graduate Studies MMR UGM, yang bergerak dalam pengkajian manajemen rumah sakit.

Ada empat hal menarik yang beliau sampaikan, sebagai pesan penutup bagi kita selaku mahasiswa “Kerja-kerja kita perlulah disesuaikan dengan 4 “AS” berikut : kerja dengan ker-as, kerja dengan cerd-as, kerja dengan tunt-as, dan kerja dengan ikhl-as….“. Inilah yang membekali kita menjadi pribadi – pribadi yang dapat merubah diri kita sendiri, berproses menuju hal yang lebih baik lagi.

Pada acara ini juga diawali dengan Pemberian Bantuan Pendidikan bagi 12 Mahasiswa aktif Fakultas Biologi UGM, serta Launching Buku Ekpedisi Biodiversitas Tropika dari Kelompok Studi yang ada di Fakultas Biologi UGM. Launching buku ini dibersamai oleh Wakil Dekan Bidang Riset dan Alumni Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.

Harapannya dengan disampaikannya bantuan, sharing motivasi, serta adanya launching buku Ekspedisi Biodiversitas Tropika ini, dapat memberikan inspirasi dan menjadi bara api perubahan bagi kita sebagai civitas akademika  Fakultas Biologi UGM, untuk senantiasa mengasah kepekaan, menajamkan riset, dan menggunakan potensi kita sebagai institusi dengan lebih baik lagi.(raas)

Jaya Almamater!

Gambar 1. Foto bersama dengan narasumber (Drs. Ario Setra Setiadi, MM, Ph.D. CPM, DipM ACIM

EKSPLORASI PANTAI SARANGAN DAN PANTAI POK TUNGGAL GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 10 Mei 2013

Gambar 1. Pengarahan kepada anggota muda

Gambar 2. Lokasi pantai Sarangan Gunung Kidul, Yogyakarta

Pagi harinya Minggu diadakan pula kegiatan bersih pantai dari pantai Sarangan hingga pertengahan pantai Krakal, kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota KSK Biogama sebagai wujud peduli terhadap kebersihan pantai. Selain itu akibat banyaknya wisatawan lokal yang banyak membuang  sampah tidak pada tempatnya sehingga pantai pun terlihat kotor dan tak terawat.

Gambar 3. Anggota muda KSK Biogama melakukan aksi bersih pantai

Selain sampling malam diadakan pula sampling siang dengan lokasi pantai yang berbeda yaitu pantai Pok Tunggal. Lokasi Pantai Pok Tunggal terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, tepatnya di sebelah Timur Pantai Watulawang dan di sebelah Barat Pantai Ngetun, sekitar 50 km dari kota Wonosari atau sekitar 2 jam perjalanan dari kota Yogyakarta. Pantai tersebut terletak sekitar kurang lebih 2 km dari lokasi pantai Sarangan. Lokasi pantai Pok Tunggal ini memiliki medan yang cukup berat, karena sebagian jalan  belum diaspal, dan masih berupa bebatuan atau karst sejauh 1 km dari jalan utama menuju pantai Pok Tunggal. Surut pantai Pok Tunggal sekitar pukul 10.00 WIB sehingga ekplorasi berlangsung ditengah kepadatan wisatawan lokal yang ada.

Gambar 4. Lokasi Pantai Pok Tunggal, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta

Setelah sampling di kedua pantai dilakukan dilanjutkan demo cara preservasi biota laut oleh tiap tiap kelas keilmuan seperti Algae, Echinodermata, Crutacea, Mollusca dan Pisces. Kegiatan ekplorasi ini pun diakhiri pada pukul 14.35 WIB dan peserta eksplorasi segera bersiap perjalanan pulang menuju Yogyakarta.

Gambar 5 . Demo preservasi Kelas Keilmuan Pisces kepada anggota muda KSK Biogama

Hasil dari ekplorasi ini didapatkan berbagai jenis flora dan fauna laut seperti Ulva sp., Turbinaria sp., Chaetomorpha sp., Ophiocoma sp. (bintang mengular), Echinometra mathaei, Tripneustes gratilla, Holothuria sp., Aplysia sp., Cypraea sp., Conus sp., Octopus sp., Chaetodon sp., Murae sp., Talamita sp., Percnon planisimus, Leptodius sanguensis dan masih banyak lagi.

Gambar 6.  Jenis Aplysia sp. yang ditemukan di pantai Pok Tunggal

Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan mengenai keanekaragaman fauna dan flora laut di pantai Sarangan dan pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul, Yogyakarta. (RDP)
Jaya Lautku Jaya Indonesia !!

Penelitian Dosen Biologi UGM terpilih sebagai The Best Paper Presentation di The 1st Annual International Scholars Conference, Taiwan

Penelitian Rabu, 8 Mei 2013

Dalam seminar tersebut, Ardaning Nuriliani, M.Kes, dosen dari Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan mempresentasikan penelitian berjudul “Growth Inhibition, Apoptosis Induction and Antiangiogenesis Activity of Ethanolic Extract of Dendrobium crumenatum Swartz” , dimana penelitian tersebut merupakan penelitian bersama dengan dosen Fakultas Biologi  UGM yang lain yakni Dr.biol.hom Nastiti Wijayanti dari Laboratorium Fisiologi Hewan, dan Dr. Yekti Asih Purwestri dari Laboratorium Biokimia, serta mengikutkan dua mahasiswa yakni Atiek Kusmiyati, dan Rizki Topriani. Penelitian ini berhasil memenangkan penghargaan sebagai “The Best Paper of Health and Pharmacy Cluster” dalam seminar yang diselenggarakan di Taiwan tersebut.

Lampiran foto-foto kegiatan seminar :

 

 

 

Save The Frog Day : Katak, Bioindikator Perubahan Lingkungan

Penelitian Selasa, 7 Mei 2013

Menurut Abrory Agus Cahya Pramana, Ketua KSH, sosialisasi tersebut  bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat seputar pentingnya menjaga dan mencintai katak dan herpetofauna lainnya begitu juga dengan habitatnya. “Katak dan herpetofauna, seperti ular, dan kadal memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem dan dapat menjadi biondikator lingkungan”, papar Abrory. Aksi sosialisasi tersebut mendapat respon positif dari pengelola, pengunjung wisata Telogo Muncar, maupun masyarakat perempatan sekitar Jl. C. Simandjuntak, Yogyakarta. “Banyak masyarakat yang menanyakan dan mencoba untuk mengetahui mengenai seberapa besar peranan amfibi dan reptil di lingkungan”, sahut Abrory. Kegiatan bersih lingkungan tersebut diharapkan dapat menambah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 dan 27 April 2013 tersebut diikuti oleh para Anggota Muda dan Dewan Senior Kelompok Studi Herpetologi. Sebagai aksi penutup pada kedua rangkaian acara tersebut, maka dilakukan pembagian stiker yang mengusung tema mengenai Hari Bumi dan Save the Frog Day. Dalam stiker tersebut terdapat pesan-pesan menjaga lingkungan, beserta herpetofauna yang sangat mudah dipahami oleh masyarakat, dan tidak ketinggalan foto-foto lucu amfibi yang merupakan karya jepretan anak-anak KSH juga terdapat dalam stiker tersebut.

Beberapa jenis katak endemik Jawa yang harus dijaga kelestariannya antara lain Leptophryn cruentata dan Rhacoporus javanus. Menurut Yonathan dan Rizqia, Dewan senior KSH, Rhacoporus javanus yang merupakan spesies endemik Jawa, dapat dijumpai di daerah Telogo Muncar. “Rhacoporus javanus di Yogyakarta hanya dapat dijumpai di kawasan Telogo Muncar” tutur Rizqia. Katak dapat dijadikan bioindikator lingkungan, karena ketika lingkungan rusak, maka pada umumnya amfibi jarang menempati daerah tersebut. Kerusakan lingkungan, antara lain akibat pencemaran logam, dapat menyebabkan deformiti atau perubahan bentuk pada morfologi katak yang menempati suatu habitat.  (rd-acp, edt : ard)

BELAJAR DARI SANG MAESTRO#2: KISAH INSPIRATIF AMIR HAMIDY, RAIH DOKTOR DENGAN AMFIBI

Kegiatan Mahasiswa Senin, 6 Mei 2013

Sebelum melaksanakan pematerian, beliau sempat menceritakan masa ketika kuliah dulu dan mulai melakukan penelitian. Awalnya beliau melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Biologi UGM, namun karena tawaran beasiswa di Jepang, maka beliau mencoba menghubungi Professor Masafumi Matsui dengan cara berkirim e-mail, dan karena kecocokan di antara keduanya, karena maka Prof. Matsui menjadikan Mas Amir Hamidy sebagai muridnya untuk melanjutkan S2 dan S3 di Jepang dengan syarat harus selesai dalam 5 tahun.

Saat menyusun tesis dan disertasinya, Prof. Matsui meminta beliau untuk pergi ke Sumatra dan mengambil sampel amfibi di daerah Way Sepunti, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, karena berdasarkan sebuah sumber telah ditemukan satu spesies yang belum pernah di deskripsikan sebelumnya. Pada awalnya beliau sempat mengalami kesulitan, karena perizinan untuk melakukan penelitian di Taman Nasional tidaklah mudah. Namun setelah dapat masuk ke Taman Nasional pun beliau sempat kesulitan untuk menemukan sungai Way Sepunti karena ternyata sungai tersebut lebih kecil dari pada yang dibayangkan. Selain itu, selama pematerian beliau juga menjelaskan bagaimana cara yang paling mudah untuk identifikasi awal spesies, yaitu dengan cara melihat morfologinya, baru setelah itu menguatkan argument dengan melakukan uji secara molekular. Selama pergulatannya dengan spesies tersebut, pada akhirnya beliau mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa spesies tersebut merupakan spesies baru yang beliau berinama Leptobrachium wayseputiense. Pada akhir pematerian, beliau sempat berpesan,” jika masih memiliki niat meneliti, Indonesia masih menyimpan banyak rahasia mengenai amfibi, dan saya yakin masih akan banyak sekali spesies amfibi baru yang dapat ditemukan”, pungkas Mas Amir menutup pematerian hari itu.

Peserta yang terdiri dari AM dan DS Kelompok Studi Herpetologi sangat antusias dalam mengikuti pematerian. Harapan besar dari adanya pematerian ini adalah bertambahnya wawasan dalam penelitian herpeto fauna terutama dalam bidang molekular, dan bertambahnya wawasan anggota muda (AM) KSH mengenai penelitian Herpetofauna. Selain itu, Abrory Agus Cahya Pramana, Ketua KSH 2013-2014, menyampaikan bahwa harapannya, dengan adanya pematerian ini, dapat meningkatkan silaturrahmi antara Alumni KSH dana nggota KSH yang masih aktif. ”Semoga dengan adanya pematerian ini, dapat meningkatkan ikatan alumni KSH, dan juga dapat dapat meningkatkan ikatan antara KSH dan Alumni, begitu juga antara Fakultas Biologi UGM dan LIPI, pada khususnya”, ujar Pram di sela akhir pematerian tersebut. Selain itu, Dr. Budi Setiadi Daryono, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menyampaikan rasa senangnya dengan adanya pematerian ini, karena dapat menambah pengetahuan mahasiswa yang tergabung dalam KSH mengenai perkembangan penelitian Herpetofauna. “Ya, semoga dapat menambah wawasan pengetahuan mahasiswa di KSH”, ujar Dr. Budi saat ditemui di ruangannya. Selain Anggota Muda dan Dewan Senior, turut hadir dalam pematerian tersebut, Dosen dan Alumni Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Donan Satria Yudha, S.Si, M.Sc., Rury Eprilurrahman, S.Si., Hastin Ambar Asti, S.Si., Anggit Prima Nugraha, S.Si. dan Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si. (ec/aacp)

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM Adakan Serangkaian Kegiatan Cinta Lingkungan Menyambut Hari Bumi 2013

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 3 Mei 2013

Rangkaian acara pertama dilaksanakan oleh Kelompok Studi Kelautan pada tanggal 20-21 April 2013. Kegiatan ini antara lain pemberian materi dan mangrove replant part 1 di Dusun Pasir Mendit Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo DIY. Rangakain acara kedua diisi panitia dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan hari bumi yang diusung bem ini bernama Butterfly (Biology UGM for Better Future and Life-Youth). Pada tahun ini tema yang diusung adalah “Earth Day with the Social, Personality, and Environment Action”. Rangkaian kegiatan ini dimulai pada tanggal 22 April 2013 yaitu pameran lomba mading BSO/Lembaga di internal Fakultas Biologi, yang mana pada hari tersebut bertepatan dengan hari bumi. Pameran ini menampilkan kreasi recycle dari barang-barang bekas untuk pembuatan madingnya. Karena bersifat lomba, mading-mading yang ditampilkan dinilai oleh juri untuk dipilih yang paling menarik, kesesuaian Tema, Informasi yang diberikan, Kesesuaian Isi denganTema, Kreativitas, PenggunaanBahan Ramah Lingkungan, Keindahan dan Estetika. Penilaian lomba ini juga dilakukan oleh sivitas akademika biologi lain berdasarkan ketertarikan mereka.

Rangkaian acara selanjutnya, adalah aksi “Sapu Jagad” yang mengususng tema “We are the green agent”. Kegiatan ini berupa aksi dan long march dimulai dari halaman Fakultas Biologi sampai kembali lagi di Fakultas Biologi. Adapun rute yang dilewati adalah Jalan Kesehatan – Jalan Kaliurang – Bunderan UGM – Jalan Colombo – Jalan Notonagoro – Jalan  Olah Raga – Jalan Agro – JalanPersatuan. Di bunderan UGM peserta aksi melakukan apel dan orasi-orasi untuk penyelamatan bumi. Setelah aksi selesai perwakilan dari KS&Lembaga melakukan penanaman pohon kedawung di halaman fakultas, kegiatan ini bertujuan Sebagai tindakan nyata dalam menyelamatkan bumi dan mereduksi pemanasan global saat ini.

Rangkaian acara terakhir adalah penanaman mangrove di Dusun Pasir Mendit Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo DIY. Para peserta diajak mengenal seperi apa mangrove di lapangan dan bagaimana cara menanam dan merawatnya. Acara tersebut diikuti oleh mGM,hasiswa S1 dan S2 Fakultas Biologi  Ug mahasiswa berbagai fakultas di UGM, mahasiswa dari berbagai universitas di Yogya dan masyarakat umum. Peserta juga tidak hanya orang dewasa melainkan ada anak-anak yang diajak untuk mengenal lebih dekat mangrove dan hewan yang ada disekitar tempat penanaman. Kegitan ini juga berkat kerja sama dengan kelompok tani Wana Tirta dan pemerintah desa setempat. Kelompok Wana Tirta sebagai pengelola mangrove di Pasir Mendit sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dan mereka berharap ada kelompok atau komunitas lain yang bisa melakukan kegiatan yang sama.

Dr. Budi Setiadhi Daryono, M.Agr, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Biologi UGM. Berharap berbagai kegiatan tersebut, tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi juga berupa aksi nyata terhadap lingkungan. Sedangkan R. Aditya Aryandi, Ketua BEM Biologi yang mengatakan bahwa konsekuensi dari rangkaian kegiatan hari bumi tersebut adalah. komitmen mahasiswa dan masyarakat yang harus tetap dijaga dalam upaya melestarikan bumi. ”Selamatkan bumi, mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang”, sahut Adit. Hal senada disampaikan oleh Agung Adi Nugroho, Ketua Panitia Hari Bumi, mengatakan bahwa earth day is everyday. “Jadi, cinta bumi tidak hanya pada hari bumi saja, tetapi setiap hari dan selama kita hidup”, papar Agung. (agg, ar)

1…7475767778…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Fakultas Biologi UGM Lakukan Kunjungan ke Rumah Mahasiswa Baru Kembar Inspiratif: Misi Humanis di Pegunungan Pemalang
  • Seminar Administrasi dan Kehumasan 2025
  • TIM MIKROALGA PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025 Melaksanakan Sosialisasi dan Pengenalan Spirulina kepada Masyarakat Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul melalui Konten Edukasi Digital di Media Sosial
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Membantu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY Dalam Penanganan Buaya di Bantul
  • Penyiapan Tempat Pembibitan Sebagai Keberlanjutan Kegiatan Optimalisasi Lahan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Dusun Kledokan, Kelurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY