• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Seminar
  • hal. 2
Arsip:

Seminar

Diseminasi Pakar Neurobiologi dari Idaho, Amerika Serikat

Rilis BeritaSeminar Kamis, 6 Juli 2017

Fakultas Biologi UGM kembali menguatkan jejaring internasionalnya, tidak hanya dengan meningkatkan jumlah kuliah tamu dari partner universitas di luar negeri, namun juga dengan menguatkan kolaborasi pendidikan. Guna mempererat kolaborasi antar institusi, Dr. Richard Luke Daniels dari The College of Idaho, Amerika Serikat, datang ke Fakultas Biologi UGM sebagai tenaga pengajar sukarela asing American – Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Pakar Neurobiologi dan Biologi Molekular/Selular ini telah tinggal di Indonesia selama 6 bulan, dari 10 Januari – 10 Juli, 2017, dalam program Fulbright Scholar Teaching. Pengalamannya selama beliau tergabung dalam beberapa kegiatan akademik dan hal-hal yang berkesan dalam kehidupannya selama di Indonesia dipaparkan dalam diseminasi yang dilaksanakan pada Rabu lalu (5/7) di Auditorium Fakultas Biologi UGM di hadapan staf dan dosen Fakultas Biologi UGM.

Meskipun hanya bergabung selama kurang lebih satu semester di Fakultas Biologi UGM, Dr. Luke telah berkontribusi dalam proses pembelajaran di Fakultas Biologi UGM dengan mengajar di 20 pertemuan pada beberapa mata kuliah S1 seperti Teknik Biokimia, Biokimia Lanjut, Struktur Perkembangan Hewan, Histologi, Ekofisiologi Hewan, dan Fisiologi Hewan Lanjut serta mata kuliah Biokimia jenjang S2. “Saya juga telah mengisi 10 lokakarya, antara lain adalah 8 lokakarya Bioinformatika untuk dosen-dosen di Fakultas Biologi UGM, 1 lokakarya kepenulisan ilmiah, dan 1 lokakarya Bioinformatika untuk umum”, kata Pria berkebangsaan Amerika serikat ini.

Selain memberi kuliah, Dr. Luke juga membuka kesempatan diskusi kepada Dosen dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM dalam penulisan manuskrip ilmiah hingga formulasi proyek penelitian. Disamping itu, beliau juga mengambil 90 jam kelas Bahasa Indonesia di Wisma Bahasa dan melakukan 5 presentasi pada berbagai event di beberapa institusi di UGM maupun diluar UGM seperti di Surya University, UNY, Fulbright SE Asia mid-year conference, dan AMINEF Indonesia PDO.

Dengan ditemani oleh istri, Ailie Marie Daniels, dan kedua anaknya, Kohen Luke Daniels dan Elijah Paul Daniels, Dr. Luke tidak hanya menikmati dinamika akademik di Fakultas Biologi, namun juga memiliki banyak hal yang berkesan, terutama dari perbedaan budaya antara Amerika Serikat dengan Indonesia. “Saya sempat khawatir karena saya akan berada di lingkungan yang berbeda, namun setibanya di Indonesia, saya merasakan keramah-tamahan orang Indonesia dan saya tidak memiliki masalah berarti dalam berkomunikasi”, ucap Dr. Luke tentang kesan pertamanya di Indonesia. Selain itu, Dr. Luke juga mengambil pelajaran dari sepeda motor, alat transportasi yang sangat umum digunakan di Indonesia. Ketika sains mampu mengungkap berbagai fenomena alam dan membawa kita ke dunia yang baru, begitu juga dengan sepeda motor yang bisa membawa kemanapun kita pergi.

Dr. Luke memaparkan bahwa kolaborasi penelitian dengan institusi internasional bisa meningkatkan kebermanfaatan penelitian yang ditunjukkan dengan lebih tingginya sitasi artikel ilmiah yang ditulis oleh penulis dari beberapa institusi di beberapa negara dibandingkan jika hanya ditulis oleh penulis dari institusi lokal. Untuk mewujudkannya, Dr. Luke juga berharap untuk bisa dapat kembali lagi ke Indonesia dan terus menjalin kerjasama dengan Fakultas Biologi UGM.

Mahasiswa UGM ikuti SB7.0 The Seventh International Meeting on Synthetic Biology

Rilis BeritaSeminar Kamis, 22 Juni 2017

Mahasiswa Biologi UGM kembali menunjukkan partisipasinya di tingkat internasiional, Sahal Sabilil Muttaqin (Biologi, 2013) mempresentasikan poster risetnya yang berjudul “Utilization of Synthetic Biology as Indonesia industrial revival effort : Metabolic Engineering  of Carotenoids pathways in Arhrospira maxima” di SB7.0 The Seventh International Meeting on  Synthetic Biology, yang merupakan pertemuan ke 7 para peneliti di bidang biologi sintetis dari seluruh dunia.

Event yang biasanya diselenggarakan 3 tahunan  ini pada tahun 2017 mengambil tempat di National University of Singapore (NUS) Singapura pada tanggal 13-16 Juni 2017, beberapa tahun sebelumnya berada di Hongkong, London, dan Zurich.

SB7.0 mempertemukan lebih dari 100 pembicara tingkat internasional, 220 poster riset terpilih, para pengusaha bioteknologi dari seluruh dunia, dan praktisi bidang sains. Acara yang digelar di University Cultural Centre NUS selama 4 hari ini membahas ide-ide terbaru dalam biologi sintetis dan dampaknya bagi masyarakat, fondasi sains, dan rekayasa, pengaruh biologi sintetis pada perkembangan seni dan ilmu sosial, mengkaji kemungkinan penggunaan biologi sintetis terhadap konservasi dan perlindungan biodiversitas, aplikasi biologi sintetis di bidang medis, penggunaan CRISPR-Cas9 (gene editing), penelitian Yeast 2.0 dan Genome Projects,  keamanan produk hasil rekayasa, sharing berbagai komunitas, dan strategi institusi riset dan negara dalam mengembangkan biologi sintetis.

Menurut Sahal , “SB7.0 Merupakan acara yang membuka diskusi interaktif  berbagai perspektif mengenai biologi sintetis (Synthetic Biology) dan melihat arah synthetic biology di masa depan”. Konferensi yang melibatkan lebih dari 900 peserta dari seluruh dunia ini juga diikuti oleh beberapa wakil berkebangsaan Indonesia seperti Dr. Ocky Radjasa, Ph.D dari Kementerian Riset dan Dikti, Dr. Sastia Prama putri, Ph.D asisten Profesor bidang metabolomics Osaka University, Ari Dwijayanti Mahasiswa doktoral Imperial College London, Rizki Mardian, Ph.D dari Boston University, Rahmat Kemal, M.Sc dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) serta beberapa peneliti Biofarma.

“Dalam konferensi ini saya mempresentasikan profiling gen-gen apa yang bisa digunakan untuk merekonstruksi dan mendesain ulang jalur metabolisme karotenoid dari berbagai mikroalgae dan membahas potensi  Arthrospira maxima sebagai salah satu pabrik karotenoid yang bisa dimanfaatkan untuk synthetic biology. Karotenoid seperti beta-karoten memiliki aktivitas Vitamin A dan juga bermanfaat sebagai anti-oksidan.” Ujar sahal

Synthetic biology (Biologi sintetis) sendiri merupakan bidang ilmu interdisipliner yang bertujuan mendesain dan merekonstruksi parts, device, dan sistem biologi baru, serta mendesain ulang sistem biologis yang sudah ada untuk tujuan yang bermanfaat. Synthetic Biology di Indonesia masih relatif baru dikenal dan belum banyak yang menggeluti, padahal di dunia merupakan salah satu bidang yang diminati karena dianggap sebagai perkembangan rekayasa genetika tingkat lanjut.

Peran Ilmu Biologi dalam Bisnis Bioteknologi Klinis

Rilis BeritaSeminar Senin, 5 Juni 2017

Para peneliti di bidang biomedis berpacu dengan waktu untuk menemukan solusi dari permasalahan klinis. Berbeda dengan penelitian di ilmu kedokteran yang merupakan ilmu terapan, ilmu dasar biologi memegang peranan penting untuk menguatkan pondasi penelitian biomedis. Penelitian dengan pendekatan yang tradisional memakan waktu bahkan lebih dari 17 tahun untuk bisa dimanfaatkan langsung oleh penderita penyakit tertentu. Namun dengan pengembangan metode baru, bukan tidak mungkin, penemuan obat maupun metode pengobatan bisa menjadi lebih singkat sehingga bisa lebih segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Dalam kuliah umum “From Basic to Biotech Business: Path to Clinic ” yang disampaikan oleh Prof. R. Majunantha Kini pada Jumat (2/6) lalu, beliau memaparkan dalam kunjungan kedua kalinya di di Auditorium Fakultas Biologi UGM setiap detil tahapan penelitiannya, dari yang paling dasar hingga mencapai penemuan obat yang dapat menyelamatkan nyawa banyak pasien.

Kerap kali dalam penanganan medis, terjadi penggumpalan darah yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah yang dapat berakibat fatal terhadap pasien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Professor pemegang puluhan paten dari Laboratorium Ilmu Protein, Department of Biological Science, National University of Singapore, ini telah memanfaatkan senyawa kimia yang terkandung dalam binatang.

Siapa sangka binatang yang umumnya diketahui sebagai binatang berbahaya karena sengatan atau racunnya, seperti ular, kalajengking, lebah, nyamuk dan lintah, ternyata bisa mengandung bahan kimia aktif yang menjadi obat anti penggumpalan darah. Dalam prosesnya, Professor Kini menempuh berbagai tahapan penelitian, dari pembuatan model struktur protein, mensintesis protein, hingga melakukan pengujian senyawa tersebut ke pasien. Setelah memastikan keefektifan dan keamanannya, senyawa kimia tersebut bisa masuk menjadi komoditas bisnis.

“Untuk memulai bisnis, secara umum ada 3 kunci yang diperlukan, yaitu ide, uang, dan personil”, tambah peneliti di salah satu Laboratorium yang mengkaji struktur dan fungsi protein terbaik di Dunia di hadapan mahasisa S1, S2, dan dosen Fakultas Biologi UGM. Paparan beliau terkait tahapan suatu penelitian biologi protein diharapkan membuka wawasan peserta kuliah umum bahwa penelitian ilmu dasar biologi sangat memegang peranan penting untuk menentukan tahapan lebih lanjut hingga bermuara di produksi dan bisnis.

Coral Triangle: Potensi dan masa depan Terumbu Karang Indonesia

Rilis BeritaSeminar Senin, 29 Mei 2017

Ketika berbicara mengenai kekayaan laut Indonesia, pada umumnya orang akan berfikir akan melimpahnya jumlah dan jenis ikan. Namun, terlepas dari hal itu, laut Indonesia juga kaya akan terumbu karang dan bunga karangnya. Sebagian dari Indonesia, terutama Indonesia bagian timur, termasuk kedalam segitiga terumbu karang atau yang disebut juga dengan Coral Triangle (CT).

Mengetahui akan potensi keanekaragaman sumberdaya laut Indonesia, tiga peneliti dari Naturalis Biodiversity Center, sebuah lembaga penelitian Belanda, datang dan memberi pemaparan pada hari Rabu (17/5) di Ruang Sidang Atas, Fakultas Biologi UGM dihadapan dosen, mahasiswa S1 dan S2. Meski peneliti dari Naturalis telah melakukan ekspedisi sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, masih banyak sekali jenis terumbu karang yang belum terungkap.

“Kita bahkan tidak tahu, berapa banyak jumlah pasti terumbu karang yang Indonesia miliki”, ucap pembicara pertama pada kuliah umum, Dr. Bert W. Hoeksema, yang juga merupakan peneliti senior dalam bidang sistematika dan taksonomi kelautan.

Bert juga memaparkan akan peranan penting terumbu karang, yaitu sebagai habitat, tempat berlindung bagi organisme lain dan sumber makanan. Pembicara kedua, Nicole de Voogd, juga menyampaikan bahwa bunga karang atau sponge yang juga hidup di terumbu karang juga memiliki potensi sebagai sumber bahan kimia alami yang bisa digunakan sebagai obat-obatan.

“Bunga karang yang merupakan organisme kunci dalam ekosistem laut juga berperan sebagai filter alami yang mampu menyaring virus dan bakteri” tambah Nicole yang telah banyak melakukan penelitian terkait bunga karang di Kepulauan Seribu dan Ternate.

Masih berkaitan dengan bunga karang, pembicara ketiga, Dr. Willem Renema, memaparkan bahwa dalam sejarah panjangnya, pusat hotspot keanekaragaman terumbu karang terus bergeser dan kondisi lingkungan banyak berperan dalam proses ini. Pada 40 juta tahun yang lalu, pusat biodiversitas terumbu karang terdapat di kawasan Eropa, namun kini, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat di Coral Triangle di sekitar Indonesia timur.

Sayangnya, kekayaan sumberdaya terumbu karang Indonesia kini sedang dalam kondisi yang terancam. Pemanasan global, aktifitas nelayan yang sering kali tidak terkontrol dan tidak ramah lingkungan, urbanisasi dan proses sedimentasi telah banyak merusak terumbu karang baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dikerjakan oleh Nicole di Ternate, banyak bunga karang yang ditemukan pada tahun 1896 tidak lagi ditemukan pada tahun 2009. Hal ini terus berjalan dan jika tidak ditangani, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan kekayaannya sendiri.

“Sebagai saintis, yang perlu kita lakukan adalah melakukan eksplorasi untuk mengetahui apa yang kita miliki sehingga kita bisa melakukan tindakan konservasi”, saran Bert.

Indonesia Perlu Membangun Basis Data Nasional Keanekaragaman Hayati

Rilis BeritaSeminar Selasa, 23 Mei 2017

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.

“Salah satunya dikarenakan belum adanya pangkalan data keanekaragaman hayati Indonesia,” kata pakar sistematika tumbuhan Fakultas Biologi UGM, Abdul Razaq Chasani,S.Si., M.Sc., dalam Pelatihan Bioinformatika di kampus setempat, Senin (22/5).

Pelatihan Bioinformatika ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bioinformatika dalam mendukung penelitian-penelitian keanekaragaman hayati Indonesia. Tidak hanya itu, diharapkan dapat terbentuk jejaring kerja sama untuk berbagai program dalam mengungkap dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia.

Abdul Razaq menyebutkan belum adanya basis data keanekaragaman hayati ini menyebabkan Indonesia rentan mengalami pencurian sumber daya hayati. Karenanya, penyusunan basis data sangat diperlukan dan menjadi langkah awal dalam upaya penyelamatan kekayaan hayati di Indonesia.

Menurutnya, perlu ada pelibatan berbagai pihak dalam membangun basis data nantinya. Mulai dari masyarakat, peneliti, dan berbagai pihak-pihak terkait.

“Melalui basis data ini dapat digunakan untuk memonitor dinamika keanekaragaman hayati, apakah menurun atau melimpah. Dengan begitu, kebijakan analisis dan pengembangan mengacu pada data ini,” jelasnya.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan hal senada. Indonesia membutuhkan basis data biodiversitas dalam level genomik hingga eksositem.

“Sebenarnya data keanekaragaman hayati Indonesia sudah ada, tetapi belum terintegrasi dan hanya untuk pemanfaatan dalam waktu pendek,” tuturnya.

Budi menyebutkan selama ini data keanekaragaman hayati Indonesia masih tersebar, belum terpadu menjadi basis data nasional. Oleh sebab itu, penting menyusun basis data yang  terintegrasi, bersifat real time berbasis website dan dapat diakses oleh para peneliti.

“Pengembangan basis data keanekaragaman hayati nasional ini perlu dilakukan untuk melindungi biodiversitas Indonesia,”tegasnya.

Pelatihan yang digelar selama dua hari, 22-23 Mei 2017 ini turut menghadirkan Associate Professor, The College of Idaho, USA, Luke Daniels, Ph.D., sebagai narasumber. Selain itu, juga Tuty Arisuryanti, Ph.D., ahli genetika Fakultas Biologi UGM.(Humas UGM/Ika)

Ikan Sidat: Komoditas Menjanjikan dan Upaya Konservasi

Rilis BeritaSeminar Senin, 22 Mei 2017

Di Indonesia, ikan sidat mungkin masih terdengar asing dibandingkan sumberdaya perikanan lainnya. Namun, di negeri matahari terbit, Jepang, sidat merupakan salah satu ikan yang mewah karena harga belinya yang tinggi. Hal ini bukan karena tanpa alasan, kandungan nutrisi, seperti vitamin dan protein, dari ikan sidat yang relatif lebih tinggi dibandingkan ikan dan daging lainnya menjadikan ikan ini sebagai komoditas yang di incar.

Permintaan pasar yang tinggi akan sidat menyebabkan jumlah tangkapan ikan sidat di jepang dan di eropa menurun seiring berjalannya waktu.  “Penyebab berkurangnya ikan sidat di alam antara lain adalah penangkapan ikan berlebih, polusi, perubahan kondisi laut, penyakit, kerusakan habitat dan konstruksi bendungan yang menghampat proses migrasi ikan ini”, papar Dr. Noritaka Michioka di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM pada hari jumat (19/5).

Hal ini memotivasinya untuk melakukan penelitian untuk mendukung konservasi dan perbanyakan ikan sidat tanpa bergantung tangkapan sidat di alam. Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh peneliti dari Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Kyushu, Jepang ini, beliau menyampaikan bahwa beberapa spesies ikan sidat berada dalam daftar merah IUCN sebagai spesies yang terancam. Beliau juga menambahkan peran dari biologi, “Satu-satunya jalan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan survey area pemijahan dan melakukan produksi ikan sidat”.

Dr. Michioka juga telah melakukan ekspedisi sejak 1991 untuk mengetahui lokasi pasti dari area pemijahan ikan sidat guna mengetahui karakter dari habitat ikan ini. Melalui ekspedisi panjang yang dipenuhi kegagalan, Dr. Michioka akhirnya berhasil menjadi penemu ikan sidat dewasa di laut lepas untuk pertama kalinya di dunia. Ikan sidat ternyata melakukan pemijahan di kawasan pulau Mariana, tepatnya di gunung bawah laut disekitarnya.

Di akhir kuliah umumnya, beliau berharap untuk dapat menjajaki kerjasama riset terkait ikan sidat di Indonesia dengan UGM karena Indonesia memiliki banyak jenis ikan sidat namun ukuran populasinya yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan sidat yang berada di kawasan beriklim sedang.

Keikutsertaan Dosen Fakultas Biologi UGM dalam Kegiatan “Indonesian Amphibian IUCN Red List Assessment Workshop 2017”

Rilis BeritaSeminar Senin, 22 Mei 2017

Pada tanggal 25 April 2017, dua staf dosen Fakultas Biologi UGM, yaitu: Bapak Rury Eprilurahman, M.Sc., dan Bapak Donan Satria Yudha, M.Sc., menerima undangan mengikuti lokakarya “Indonesian Amphibian IUCN Red List Assessment 2017” oleh panitia lokakarya dan dari Perhimpunan Herpetologi Indonesia. Acara lokakarya ini dilaksanakan di Ruang Sidang Sylva, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, 16680, pada tanggal 16 s/d 18 Mei 2017. Alasan dilaksanakan lokakarya ini adalah untuk melakukan pembaruan data mengenai status konservasi amfibi di Indonesia, dan tujuan utamanya adalah menelaah 255 jenis amfibi dari Indonesia (yang meliputi jenis-jenis yang menyebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara) yang nantinya akan dimasukkan untuk publikasi pada bulan Agustus 2017 dan akan keluar dalam pembaruan IUCN Red List pada bulan November 2017. Lokakarya ini dilaksanakan oleh “Amphibian Red List Authority (ARLA)” bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI) serta didukung oleh Yayasan Belantara dan APP.

Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Mirza Dikari Kusrini, M.Si. (dosen Fakultas Kehutanan, IPB dan yang terutama sebagai Amphibian Red List Authority member Tier I; ARLA Indonesia coordinator for the assessment). Peserta lokakarya ini ada yang merupakan alumni Fakultas Biologi UGM, seperti: Dr. Evy Ayu Arida dan Dr. Amir Hamidy (LIPI, Museum Zoologicum Bogoriense, Laboratorium Herpetologi) dan Burhan Tjaturadi (Peneliti Herpetofauna Indonesia).

Dekan Fakultas Biologi UGM mengijinkan kedua dosen tersebut untuk mengikuti lokakarya, sebagai bukti bahwa penelitian dosen Fakultas Biologi dapat berkontribusi pada status konservasi amfibi Indonesia. Penelitian mengenai amfibi oleh dosen Fakultas Biologi, telah banyak dilakukan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi penelaahan status konservasi terbaru setelah 12 tahun berlalu. Karena telaah status konservasi amfibi Indonesia terakhir dilakukan di tahun 2004.

International Conference on Applied Science and Health (ICASH) 2017: “Improving Health and Well Being for Better Society”

Rilis BeritaSeminar Kamis, 2 Maret 2017

International Conference on Applied Science and Health (ICASH) 2017 merupakan kegiatan konferensi internasional yang diselenggarakan atas kerjasama antara Mahidol University dengan Indonesian Scholar Colloquium (InSchool), DL-Enterprise, Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan Universitas Dipenogoro yang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2017 di Mahidol University, Salaya Campus, Phutthamonthon, Nakhon Pathom, Thailand. Pada pertemuan ini, semua partisipan yang merupakan peneliti muda dari berbagai bidang akan mewujudkan solusi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik baik dari bidang kesehatan, dan lain-lain. Pada kegiatan ini terpilih 67 paper terbaik untuk sesi oral presentation dan 68 paper untuk sesi poster presentation. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Undergraduate, Magister, Doctoral, dan Lecturer dari Indonesia, Thailand, dan beberapa negara internasional.

Pada kesempatan ini Universitas gadjah Mada mengirimkan tiga orang delegasi mahasiswa Undergraduate Fakultas Biologi yang telah dinyatakan lolos seleksi untuk mempresentasikan paper mereka yang berjudul “Potential Chemopreventive Agent : Study of Apoptosis in the Extracts of Sponge-Associated Fungi from Yogyakarta against Cervical Cancer HeLa Cell Line”. Adapun delegasi tersebut yaitu Eka Ramadhani (Biologi 2013), Aditya Nur Subchan (Biologi 2014) dan Fajar Priyambada (Biologi 2011). Penelitian ini merupakan hasil dari kegiatan PKM-Penelitian pada tahun 2015 yang juga dikerjakan oleh Abrory Agus Cahya Pramana, S.Si (Biologi 2010) dan Nur Rofika Ayu Shinta Amalia, S.Si (Biologi 2012) dan dibawah bimbingan Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Sc.

Pada kegiatan ini tim dari Fakultas Biologi adalah satu-satunya delegasi dari Universitas Gadjah Mada dan satu-satunya tim yang merupakan mahasiswa Undergraduate. “Suatu kehormatan bagi kami sebagai delegasi UGM dapat terpilih dan menghadiri konferensi internasional ini dikarenakan kami merupakan satu-satunya tim yang berasal dari mahasiswa Undergraduate dan dapat mempresentasikan hasil penelitian kami di depan reviewer dari Thailand, Jepang, Indonesia, dan para peserta conference. Sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta, kami harus mengerjakan beberapa revisi demi kebaikan penulisan paper penelitian tersebut. Hal ini tentunya menjadi tantangan dan pengalaman yang sangat berharga bagi kami”, ujar Eka Ramadhani.

Adanya kegiatan ini dapat membuka kesempatan bagi kami untuk mendapatkan banyak relasi dengan para ahli, peneliti, dan dosen-dosen dari berbagai Universitas. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan dan diikuti oleh teman-teman dari Universitas Gadjah Mada, khususnya Fakultas Biologi guna meningkatkan kemampuan dalam segi publikasi ilmiah.

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”

Rilis BeritaSeminar Jumat, 2 Desember 2016

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”
Prof. Masashi Kawaichi, MD. Ph.D (NAIST, Japan)
29 November 2016 di Fakultas Biologi UGM

guest_lecturer_prof-masashi_japanPenulisan karya ilmiah menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam memaparkan hasil penelitian dan pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau tim dengan kaidah dan etika keilmuan yang ditaati. Keberhasilan mahasiswa dalam menulis berangkat dari kecil seperti penulisan laporan pengamatan atau penelitian, penulisan skripsi, thesis hingga disertasi. Menulis menjadi salah satu tantanggan dan keunikan dari setiap mahasiswa untuk mengungkapkan hasil dibidangnya. Sebagaimana pengalaman, kemampuan dan keahlian dapat berkembang dan fokus ketika tertuang dalam tulisan. Tantangan yang dihadapipun tidaklah sedikit dalam menulis, seperti dalam penguasaan bahasa, kemampuan kosa kata hingga penyusunan struktur kalimat menjadi sebuah palagraf yang sempurna dalam tulisan.

Kuliah tamu yang dilaksanakan oleh Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada pada hari Selasa, 29 November 2016 di ruang Auditorium, dengan mendatangkan pembicara dari Nasa Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang yaitu Prof. Masashi Kawaichi, MD, Ph.D. Acara ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa program Master dan Doktoral Program Pascasarjana Biologi Fakutas Biologi UGM. Kegiatan yang bertemakan “Preparing a manuscript for international publication” merupakan tema yang tepat saat ini untuk mengajak para mahasiswa menuangkan segala hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk tulisan, seperti yang dipaparkan oleh beliau bahwa menulis adalah hal utama seorang ilmuwan. Mahasiswa yang ada di Universitas Jepang dituntut untuk menulis jurnal international minimal 5 paper dan bahkan lebih, yang kesemuanya memiliki standard index scopus. Mahasiswa yang berhasil menulis dengan jumlah paper terbanyak akan mendapat dukungan dan penghargaan dari Universitas berupa beasiswa. Penghargaan atas novelty yang dihasilkanpun menjadi peluang penghargaan tersendiri bagi seseorang. Univeritas di Jepang juga tidak segan-segan memberikan penghargaan Profesor jika memang seseorang tersebut mampu menghasilkann hasil karya terbaiknya.

Beliau sadar bahwa menulis jurnal internasional sangatlah sulit, kemampuan seseorang dalam hal bahasa inggris haruslah baik. Namun demikian, improvisasi bahasa inggris dapat dilakukan sejak dini dengan beberapa tahap mulai dari membiasakan untuk belajar listening, Speaking, Reading dan Writing. Semoga ilmu yang telah disampaikan bermanfaat dan menjadi motivasi tersendiri dalam menghasilkan karya ilmiah.

KSK Biogama Meraih Student Abstract and Presentation Award di International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016), Bali

Rilis BeritaSeminar Rabu, 16 November 2016

The 1st  International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016)  adalah konferensi Internasional pertama yang diadakan oleh Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC), Universitas Udayana yang bekerja sama dengan United State Agency International Development (USAID). Konferensi Internasional ini diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2016 di Sanur Paradise Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali. Tema yang diangkat oleh CoMBI 2016 adalah “Advancing Scientific Tools and Capacity Building for Conservation and Sustainable Use of Marine Biodiversity”.

CoMBI memberikan kesempatan kepada para peneliti, akademisi, para pembuat kebijakan, praktisi, dan mahasiswa atau pelajar untuk bertukar informasi mengenai biodiversitas kelautan dan daerah pesisir serta memperluas jaringan antara universitas, organisasi yang bergerak di bidang kelautan, Non-Government Organization (NGO), dan pemerintah. Keynote speaker yang diundang pada konferensi ini terdiri dari Prof. Paul H. Harber dari Univeristy of California Los Angeles, USA, Prof. Jamaluddin Jompa dari Hasanudin University, Indonesia, Dr. Rachel Ravago-Gotanco dari Marine Science Institute, University of the Philippines, Diliman, Prof. Hendrik Luesch, PhD dari College of Pharmacy, University of Florida, dan Ir. Matheus Eko Rudianto, M.Bus.IT dari Penelitian dan Perkembangan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia.

Konferensi ini diikuti oleh peserta dari 8 negara, salah satunya adalah Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi UGM. KSK Biogama mengirimkan 28 orang delegasi dengan 13 judul penelitian yang terdiri atas 2 judul dari Kelas Keilmuan Algae, 6 judul dari Kelas Keilmuan Echinodermata, 3 judul dari Kelas Keilmuan Pisces, dan 2 judul dari Kelas Keilmuan Crustacea yang dipresentasikan dalam bentuk oral presentation dan poster presentation. Dalam kesempatan ini, KSK Biogama berhasil meraih Student Abstract and Presentation Award dengan judul penelitian “Ecological Assessment of Coral Reef Ecosystem and Reef Fish Biodiversity in Sekotong, West Lombok oleh Kelas Keilmuan Pisces.

Keikutsertaan KSK Biogama dalam CoMBI 2016 ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata KSK dalam menambah khasanah keilmuan dalam bidang kemaritiman. Selain itu, KSK Biogama dapat memperluas jaringan khususnya dengan organisasi pemerintahan dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang kelautan sehingga kedepannya dapat terjalin kerja sama yang baik dalam rangka mewujudkan kemajuan kemaritiman Indonesia. Semoga kegiatan ini dapat memberikan motivasi khususnya kepada anggota KSK dan para mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam forum ilmiah baik nasional maupun internasional serta diharapkan capaian ini dapat menjadi batu loncatan lain bagi KSK untuk meraih prestasi internasional selanjutnya.

Jales Viva, Jaya KSK!

123

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY