• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Seminar
Arsip:

Seminar

Mahasiswa UGM Kaji Potensi Kulit Bawang Bombai Kuning untuk Penyembuhan Luka Bakar

Kegiatan MahasiswaPrestasiRilis BeritaSeminar Senin, 15 Juli 2024

Luka bakar adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan jaringan akibat transfer energi berupa adanya kontak langsung dengan panas, radiasi, bahan kimia, ataupun listrik. Luka bakar termasuk cedera yang sulit disembuhkan dan penanganannya berkaitan dengan stabilisasi pasien, pencegahan infeksi, serta optimalisasi pemulihan fungsional. Penderita luka bakar berisiko mengalami komplikasi infeksi dan sistemik bergantung pada luas dan kedalaman luka bakar, usia dan kondisi umum penderita, serta adanya penyakit penyerta. Di Indonesia, luka bakar memiliki prevalensi yang cukup tinggi mencapai 1,3% dari seluruh populasi Indonesia.

 

 

Menyadari signifikansi dari pengembangan pengobatan luka bakar, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Acenofer menciptakan pendekatan baru dalam menangani masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kulit bawang bombai dalam bentuk sediaan nanofiber berlapis dua atau biasa disebut bilayer nanofiber. Penelitian ini dilakukan oleh tim yang terdiri atas Naufal Ahmad Fauzy (Farmasi 2021) sebagai ketua, bersama empat orang rekan yaitu Zulfa Nailil Muna (Fisika 2022), Puspita Nur Rahmawati (Biologi 2022), Tika Nur Amini (Biologi 2022), dan Erwinda Dwi Chofifah (Biologi 2022), dengan bimbingan dari Ibu drh. Retno Murwanti, MP, Ph.D.

Penelitian ini diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta atau PKM-RE dan telah berhasil memperoleh dukungan pendanaan untuk kelangsungan penelitian secara keseluruhan. Dukungan diberikan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Belmawa.

“Aktivitas penelitian yang dilakukan sangat menarik karena kami bisa turut serta dalam meneliti kandungan ekstrak dan mengujinya kepada hewan uji tikus. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya” tutur Tika.

“Dalam penelitian ini, kami menggunakan kulit bawang bombai kuning karena memiliki kandungan kuersetin yang tinggi. Penggunaan limbah kulit yang tidak terpakai juga akan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam penelitian ini, kami melakukan modifikasi sediaan berupa bilayer nanofiber atau nanofiber lapis dua untuk meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam luka dan mencegah terjadinya infeksi” ungkap Naufal selaku ketua tim mengenai penelitian yang sudah dilakukan.

Dalam proses penelitian, dilakukan beragam tahapan selama periode 4 bulan. Mulai dari proses ekstraksi, pembuatan sediaan, karakterisasi, pengujian secara in vivo, dan analisis data. Proses karakterisasi dilakukan dengan beragam parameter mulai dari analisis SEM, FTIR, uji kuat tarik, dan uji sudut kontak. Pengujian in vivo dilanjutkan dengan analisis histopatologi untuk mengamati proses penyembuhan yang terjadi di dalam lapisan kulit.

“Penelitian yang kami lakukan menunjukkan hasil yang cukup menarik. Nanofiber berhasil dibuat dengan kualitas yang baik, tidak mudah rusak, memiliki struktur dengan ukuran yang sesuai, dan hasil pengujian in vivo yang menunjukkan penutupan luka oleh sediaan” ucap Zulfa.

Penggunaan kulit bawang bombai diharapkan dapat menjadi pengobatan alternatif dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan dilanjutkannya penelitian menuju tahapan uji klinis dan dikomersialisasikan menjadi pengobatan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. [Penulis: Erwinda Dwi Chofifah]

Sosialisasi Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Pengananan Pandemi Covid-19 #2: Pentingnya Diversifikasi Pangan

Rilis BeritaSeminarTajuk Senin, 10 Agustus 2020

Tim Fakultas Biologi dalam program penelitian pemandatan untuk mitigasi dan penanganan pandemi covid-19 melanjutkan program sosialisasi keduanya di Desa Madurejo, Kab. Prambanan pada tanggal 9 Agustus 2020 di kediaman Romli Jihan sebagai salah satu anggota kelompok tani Tunas Jaya. Acara sosialisasi dilaksanakan pada sore hari yaitu pukul 16.00 – 17.30 WIB dihadiri oleh 13 anggota kelompok tani Tunas Jaya sebagai perwakilan kelompok untuk membatasi jumlah peserta dalam masa pandemi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Program mitigasi dan penanganan covid-19 dari Fakultas Biologi yang juga bekerja sama dengan Dewan Guru Besar (DGB) mengusung tema pemberdayaan masyarakat dalam tema pangan secara menyeluruh, yaitu meliputi stabilitas pemenuhan pangan keluarga di kawasan urban (Desa Condongcatur) dan diversifikasi dalam rangka ketahanan pangan di kawasan rural (Desa Madurejo). Pada sosialisasi program yang kedua ini menekankan topik ketahanan pangan pada kelompok tani Tunas Jaya, Desa Madurejo, Kec. Prambanan. Secara histori, Desa Madurejo merupakan salah satu Desa Binaan Fakultas Biologi UGM yang telah melaksanakan program diversifikasi pangan melalui produk labu susu sejak 3 tahun yang lalu. “Kami sangat menghaturkan terima kasih kepada UGM yang masih hadir di tengah masyarakat dalam masa pandemi ini, termasuk memberikan arahan kepada kami bagaimana ketahanan pangan sangat perlu untuk menjadi perhatian di tengah kondisi ini” ujar Maryanto selaku ketua kelompok tani Tunas Jaya dalam sambutannya.

Antusiasme peserta sosialisasi terlihat pada sesi diskusi bebas dan ringan terkait kendala dan permasalahan budidaya labu susu sebagai target diversifikasi pangan. Para petani mengharapkan adanya keberlanjutan program yang ditunjang dari kemandirian benih dan bantuan pemasaran produk olahan tepung labu susu. Selain itu, Prof. Budi Setiadi Daryono selaku ketua peneliti yang memberikan materi sosialisasi juga memperkenalkan program pengolahan sampah/limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) dan pakan ternak lele mendapat respon positif dari kelompok tani Tunas Jaya. “Program pelatihan pengolahan sampah atau limbah rumah tangga juga akan kita berikan, dimana nantinya akan dihasilkan pupuk organik cair dan pakan ternak untuk ikan lele” ujar Prof. Budi dalam pemateriannya.

Rangkaian kegiatan ini selanjutnya akan memasuki fase pelatihan yang direncanakan akan dilaksanakan setelah tanggal 17 Agustus mengingat sebelum tanggal tersebut setiap desa akan disibukkan dengan pelaksanaan kegiatan dalam menyemarakkan hari kemerdekaan. Kegiatan dari program mitigasi dan penanganan covid-19 ini akan dilaksanakan hingga bulan Desember dan diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan ekonomi dan menstimulasi proses adaptasi kebiasaan baru di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi, khususnya pada bidang pangan.

Dosen Fakultas Biologi UGM menjadi Narasumber dalam Kuliah Umum di Universitas Timor, Kefamenanu NTT

Rilis BeritaSeminarTajuk Senin, 25 Februari 2019

Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM, yang juga Kepala Museum Biologi UGM menerima surat permohonana untuk menjadi narasumber dalam kuliah umum di Universitas Timor (UNIMOR), Kefamenanu (Kefa), Nusa Tenggara Timur. Menurut Bapak Remigius Binsasi, dosen biologi di UNIMOR: Bapak Donan Satria telah menjelajah sebagian besar wilayah Indonesia melalui kegiatan Ekspedisi NKRI yang jalankan oleh Kopassus TNI AD. Dalam ekspedisi tersebut didapatkan pengalaman mengetahui kondisi dan potensi daerah-daerah terpencil dan perbatasan. Selain itu, Donan Satria dengan timnya telah membuat satu aplikasi android berupa identifikasi “Amfibi dan Reptil Jogja”. Kedua pengalaman itu dirasa cukup untuk memberikan masukan dan arahan kepada generasi muda yang kuliah di Universitas Timor.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Universitas Timor (UNIMOR) adalah universitas negeri kedua setelah Universitas Nusa Cendana (UNDANA) di NTT. UNIMOR memiliki keunikan, karena merupakan satu-satunya universitas negeri di perbatasan antara RI dengan Timor Leste. UNIMOR menjadi universitas negeri pada tahun 2014 silam. UNIMOR terus bergerak maju dan mulai mengembangkan diri. Salah satu upaya pengembangan diri UNIMOR adalah dengan mengundang dosen-dosen dari universitas lain ke UNIMOR untuk memberikan bekal kepada mahasiswa melalui kuliah umum. Kali ini, dosen Prodi Saintek yang berada dibawah Fakultas Pertanian UNIMOR, mengundang Donan Satria untuk mengisi kuliah umum.

Kuliah Umum di UNIMOR bertema “Peningkatan Daya Saing Generasi Muda di Daerah Perbatasan Dalam Menghadapi Era Industri 4.0”. Kegiatan Kuliah Umum tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Februari 2019, di Gedung Serba Guna, Universitas Timor, Kefa, NTT. Donan Satria membawakan materi berjudul “Pemanfaatan Teknologi Era Industri 4.0 oleh Generasi Muda di Perbatasan guna Pengembangan Kesejahteraan Wilayah”. Kuliah umum tersebut berisi ajakan kepada mahasiswa UNIMOR untuk: (1) memetakan dan memiliki basis data keanekaragaman hayati di wilayah Kefa, (2) memetakan potensi wisata alam dan budaya. Data keanekaragaman hayati kemudian dicocokkan dengan jenis-jenis langka, endemik dan dilindungi undang undang. Potensi wisata alam dan budaya, kemudian dapat dikembangkan menjadi ekowisata. Ekowisata yang berbasis teknologi 4.0, yaitu menggunakan jaringan internet dan aplikasi guna mempromosikan wilayah perbatasan. Beberapa ide donan yaitu: biota unik, endemik, langka wilayah perbatasan bisa dijadikan daya tarik pengunjung untuk melakukan wisata alam. Wisata alam dapat berupa pengamatan biota langsung dari habitat alaminya; mahasiswa pertanian bisa membuat agrocenter, berupa wisata memetik tanaman buah dan pertanian, memasak tanaman lokal, dsb; selain itu wisata budaya berupa merasakan kehidupan budaya asli dengan membuat rumah-rumah tradisional sebagai penginapan, jalan-jalan di area perbukitan, pantai dimana semua dihubungkan dengan aplikasi android.

Seminar Bio-Ekonomi Outlook 2019: Potensi Ekonomi berbasis Biodiversitas

Rilis BeritaSeminar Jumat, 28 Desember 2018

Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas flora dan fauna terbesar kedua setelah Brazil. Oleh karenanya, Indonesia juga disebut sebagai negara megabiodiversity. Namun sayangnya, kekayaan biodiversitas tersebut belum dikelola secara optimal karena beberapa dekade sebelumnya masih dipandang sebelah mata. Kekayaan biodiversitas saat ini terus tergerus oleh kerusakan ekosistem flora dan fauna, yang beberapa diantaranya disebabkan oleh illegal logging, pembakaran hutan, penambangan mineral dan bahan bakar berbasis fosil. Kehilangan biodiversitas dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar untuk kepentingan masa depan, karena biodiversitas merupakan cadangan sumber daya yang signifikan untuk keberlangsungan generasi mendatang. Laju kerusakan ekosistem dan kehilangan biodiversitas bisa dikatakan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penambahan daftar flora dan fauna yang masuk dalam kategori endangered. Hingga tulisan ini disusun, telah ada paling tidak sejumlah 1567 spesies flora dan fauna di Indonesia yang masuk dalam endangered species (http://earthsendangered.com).

Untuk mencegah dan mengurangi laju kehilangan biodiversitas, pemerintah Indonesia bersama dengan UNDP (United Nation for Development Program) menyelenggarakan program pembiayaan untuk konservasi dan reservasi biodiversitas. Namun sayangnya, hingga saat ini alokasi yang dianggarkan masih jauh dari mencukupi yaitu baru sekitar 6% dari kebutuhan dan Indonesia baru berperan sebesar 0,5% setiap tahunnya. BIOFIN Indonesia merupakan bentuk kerjasama pemerintah Indonesia dan UNDP untuk menstimulasi pembiayaan konservasi biodiversitas di Indonesia. “Indonesia memiliki 552 unit Kawasan konservasi dengan total luas mencapai 27,12 juta Ha atau 21% dari luas Kawasan hutan Indonesia, dengan ketersediaan sumber daya genetik yang sangat tinggi” ucap Dida Gardera dalam paparannya di seminar tersebut. Biodiversitas tidak hanya bernilai ekonomi karena wujud atau produk yang dihasilkan saja, namun biodiversitas memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena perannya sebagai penyerap karbon, reservasi energi terbarukan, dan lainnya.

Robert Manurung, salahsatu narasumber dalam seminar dalam paparannya menyatakan bahwa bioekonomi tidak hanya berwujud nilai hasil produksi saja, namun produk-produk sampingan yang sering disebut sebagai limbah bahkan dapat memiliki nilai ekonomi yang berpuluh kali lipat dari nilai produk utamanya, jika kita mau dan mampu mengolahnya. Misalnya padi, hingga saat ini mayoritas beranggapan bahwa produk yang paling mahal yang dihasilkan padi adalah beras. Namun, jika kita mau mengolah limbah padi seperti jerami untuk produksi silica, dan kulit padi untuk biodiesel maka nilai intrinsik beras hanya menjadi sepersepuluh dari dua produk sampingan tadi. Selain itu, apabila pertanian dan perkebunan dikelola berdasarkan atas konservasi siklus materi dan energi, maka penggunaan pupuk sintetis dapat ditekan dan hasil produknya berlipat dibanding dengan yang mengandalkan pupuk.

Untuk menggalang pembiayaan biodiversitas, pemerintah Indonesia dalam hal ini BIOFIN Indonesia berusaha untuk menggandeng berbagai elemen untuk berperan serta seperti BUMN dan perusahaan-perusahaan privat melalui penggalangan dana CSR. Sebagai salahsatu contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga saat ini telah memiliki 46 desa binaan di berbagai pulau di Indonesia. “Hingga 2018, BRI juga telah menyalurkan dana sebesar Rp 104 milyar untuk konservasi dan pemberdayaan biodiversitas” papar Agus Rachmadi.

Menyongsong era industri 4.0, biodiversitas merupakan potensi yang sangat besar. Namun pertumbuhan ekonomi dari sektor berbasis biodiversitas (pertanian, perkebunan, dan perikanan) masih relative rendah, yaitu sebesar 4%. Pertumbuhan ekonomi 2018, menunjukkan bahwa saat ini sektor yang menjadi andalan adalah transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta konstruksi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8 %, 7%, dan 6%. Hal ini disampaikan Berly Martawardaya dalam paparannya. Beliau juga menyampaikan bahwa tahun 2018 nilai investasi untuk basis ekonomi biodiversitas juga masih sangat rendah, menduduki ranking ke-6 setelah investasi dalam bidang konstruksi. Transportasi dan telekomunikasi menduduki rangking pertama dengan total nilai investasi Rp 44 trilyun.

Seminar BIOFIN, Indonesia Bioeconomy Outlook 2019, ini di selenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta pada 20 Desember 2018. Pada kesempatan ini, dua staff Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si. (mewakili LPPM UGM), dan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (mewakili Fakultas Biologi UGM) berkesempatan untuk berperan dalam seminar tersebut. Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan beberapa NGO, BUMN, dan Bank.  (Sukirno)

Peneliti Fakultas Biologi Sinergikan Riset Tebu Indonesia Di Ajang Seminar Internasional Di Filipina

Rilis BeritaSeminarTajuk Kamis, 25 Oktober 2018

Pada tanggal 19- 20 Oktober 2018 tiga mahasiswi Fakultas Biologi yaitu Bening Larasati, Christy Ariesta dan Cindy Gresyllia Permadani berkesempatan mengikuti Konferensi International Conference on SAFE (Sustainable Agriculture, Food and Energy) #6 yang diinnisiasi oleh Pampage State Agricultural University (PSAU), Philippines Centre for Postharvest and Mechanization (PhilMech), dan Central Bicol State Universit of Agriculture (CBSUA) di Manila, Filipina, sebagai presenter. Kegiatan konferensi yang bertemakan “Inclusive Agri-food Energy Production for Comuntiy Empowerment in a Changing World“ ini diawali dengan kegiatan pre-conference tour pada tanggal 19 Oktober dengan mengunjungi IRRI (International Rice Research Institute) yang merupakan pusat penelitian padi terbesar di Asia, UPLB dan juga salah satu tempat wisata popular di Filipina yaitu Tagaytay.

Pintu masuk ke IRRI

Pintu masuk ke IRRI

Lahan Penanaman padi di IRRI

Lahan Penanaman padi di IRRI

Pameran morfologi biji padi  pada museum IRRI

Pameran morfologi biji padi pada museum IRRI

Pameran koleksi varietas padi unggulan di IRRI

Pameran koleksi varietas padi unggulan di IRRI

Hari selanjutnya pada tanggal 20 Oktober diselenggarakan konferensi yang bertempat di I’M Hotel, Makati, Filipina. Kegiatan dimulai dari pukul 7.30 hingga 18.00 waktu setempat yang terbagi kedalam dua sesi. Sesi pertama pada pukul 9.00 hingga 14.00 merupakan sesi diskusi dan presentasi hasil penelitian oleh Key Note Speakers yang merupakan Guru Besar dari berbagai negara seperti Sri Lanka, Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, USA, Irak, India, dan Malaysia.Pada sesi kedua pukul 14.00 hingga 18.00 merupakan sesi presentasi kelas paralel yang dibagi ke delapan ruangan kelas presentasi dan diskusi hasil penelitian. Konferensi Internasional ini merupakan sarana bagi peneliti untuk bertukar pikiran melalui hasil penelitian mengenai agrikultur, pangan, dan energi yang terbaharui.

Konferensi Internasional SAFE#8

Konferensi Internasional SAFE#8

Mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM

Mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM

Suasana sesi 1 konferensi

Suasana sesi 1 konferensi

Presentasi mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM

Presentasi mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM

Tiga mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM dibawah pembimbingan ibu Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., berkesepatan untuk mempresentasikan hasil penelitian kami yang berjudul Evaluation of Pest Control Based on Morphological Character Variation on 20 Varieties and Genetic Variation Based on RAPD of Sugarcane (Saccharum officinarum L.) in Indonesia. Adapun dari presentasi ini kami mendapat masukan dari berbagai pihak untuk penelitian yang lebih komprehensif dan harapannya hasil peneltian ini akan di publikasikan pada International Journal of  Advanced Science, Engineering and Information Technology (IJASEIT) ISSN: 2088-5334 (SCOPUS-INDEXED JOURNAL) atau  IOP Proceeding (Scopus-indexed Proceeding). Kami selaku mahasiswa delegasi Fakultas Biologi UGM mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam kegiatan Konferensi Internasional ini diantaranya Ditmawa Universitas Gadjah Mada, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Potma Fakultas Biologi UGM, Tanoto Foundation dan Kegiatan Kerja sama Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian Strategis (KP4S), Badan Pengembangan dan Penelitian Pertanian Republik Indonesia sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.

Analisis Genetika Molekuler Mampu Ungkap Mutasi pada Pembawa Thalassemia

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaSeminarTajuk Jumat, 19 Oktober 2018

Formasigen kembali menghadirkan Seminar Rutin ‘GenTalk’ pada Rabu, 17 Oktober 2018 . Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM telah menghasilkan berpuluh-puluh peneliti unggul setiap tahunnya. Hal ini tidak hanya didukung dengan metode yang semakin maju, namun hasil penelitiannya pun telah banyak digunakan sebagai acuan maupun referensi di berbagai penelitian di Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, Laboratorium Genetika dan Pemuliaan melakukan terobosan dengan menghadirkan seminar rutin yang dikenal dengan GenTalk.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Seminar ini berupa seminar rutin hasil penelitian dari berbagai peneliti maupun dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan Seminar rutin ini dilaksanakan sejak 2012 dengan tujuan menambah wawasan bagi para peneliti di dalam maupun luar Universitas Gadjah Mada yang tertarik  dalam bidang Genetika dan Pemuliaan.

GenTalk kali ini mengundang tiga alumnus Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada sebagai narasumber yaitu Ahmad Al Arif, S.Si. (2014), Muh. Nashrurokhman, S.Si. (2014), dan Chyntia Putri, S.Si. (2014) dengan mengangkat tema “Pengembangan Bentuk Deteksi Mutasi pada Thalassemia dan Hamoglobinopati”. Acara dimulai pukul 16.00 WIB di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, UGM. Acara dibuka oleh Himawan Masyhuri selaku MC. “Harapannya acara-acara seperti ini dapat dilaksanakan semakin rutin bahkan dua minggu sekali, ungkapnya”.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil penelitian dari ketiga alumnus Fakultas Biologi, UGM tersebut. Ahmad Al Arif, S.Si. memaparkan mengenai Patofisiologi, Jenis, serta Dasar Molekuler Thalassemia dan Hemoglobinopati. Pola hereditas Thalassemia dan Hemoglobinopati. Distribusi dan frekuensi pembawa Thalassemia di Indonesia. Pemaparan mengenai pentingnya upaya pencegahan serta deteksi  melalui pemeriksaan Complete Blood Count, apusan darah perifer, serta analisis hemoglobin. Deteksi mutasi Thalassemia dan Hemoglobinopati dengan diagnosis klinis maupun data klinis.

Kemudian pemaparan dilanjutkan oleh Muh. Nashrurokhman, S.Si. dan Chyntia Putri, S.Si. yang menjelaskan mengenai metode deteksi Thalassemia maupun Hemoglobinopati secara molekuler antara lain dapat dengan menggunakan sekuensing, RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism), T-ARMS-PCR (Tetra Primer Amplification Refractory Mutation System), Tm-Shift Real Time PCR, dan HRMA (High Resolution Melting Temperature).

Acara berlangsung sangat menarik, dibuktikan dengan antusiasme peserta seminar yang mengajukan beberapa pertanyaan dan diskusi singkat. Chalvia Zuyyina, Ketua Formasigen periode tahun 2018, mengungkapkan dengan diadakannya acara seperti ini, diharapkan mampu meningkatkan ide-ide maupun kreatifitas dari mahasiswa serta peneliti sekaligus sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar peneliti.

Dekan College of Science ANU Sampaikan Kuliah Tamu di Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaSeminarTajuk Senin, 1 Oktober 2018

Obat-obatan, antibiotik dan resitensi merupakan hal yang sangat umum di dunia farmasetikal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mikroorganisme dalam beradaptasi setelah terpapar antibiotik atau obat-obatan dalam dosis yang non-letal. Pada kuliah umum berjudul “Waging Chemical Warfare on Microorganism: Drugs and Drug-resistance”, Prof Kiaran Kirk, peneliti sekaligus Dean of College of Science, Australian National University Australia memaparkan secara umum bagaimana suatu obat-obatan dan antibiotik bekerja pada manusia dan bagaimana resistensi dapat terjadi secara terus menerus akibat adanya proses mutasi.

Dalam kesempatan ini, Prof. Kiaran Kirk juga memaparkan bahwa dari sisi industri farmasetikal, terjadi penurunan tren dalam penemuan antibiotik baru. Hal ini disebabkan 2 hal, tingginya investasi yang dibutuhkan serta tidak menguntungkan dari sisi financial returns. Hal ini tentu berkaitan erat dengan resitensi dari mikroorganisme itu sendiri. Sehingga, antibiotik baru yang berhasil dibuat mungkin hanya akan bertahan dalam waktu yang tidak lama di pasar disebabkan menurunnya efektifitas antibiotik tersebut akibat resistensi. Sebagi contoh, Prof.Kiaran Kirk memaparkan Chloroquine yang merupakan salah satu antimalaria paling fenomenal namun sekarang sudah tidak efektif lagi karena resistensi dari parasit malaria.

Lebih lanjut, secara spesifik Prof. Kiaran Kirk juga menyampaikan capaian terbaru sekaligus tantangan dalam penemuan vaksin malaria saat ini. Malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi tantangan umat manusia saat ini. Menurut data dari WHO, Malaria merenggut lebih dari 600.000 orang setiap tahunnya. Selain karena persebarannya sangat cepat, saat ini belum ditemukan antimalaria yang efektif. Salah satu metode terbaru yang saat ini digunakan adalah melakukan skrining menggunakan robot untuk menguji ratusan ribu senyawa kimia yang efektif membunuh parasit malaria. Salah satu contoh senyawa kimia yang ditemukan adalah Spiroindolone KAE609 yang saat ini sedang dalam fase akhir clinical trials. Senyawa ini bekerja dengan menghambat sodium (Na+) pump di dalam sel sehingga kadar sodium di dalam sel meningkat dan membunuh parasit malaria. Meksipun demikian, dari penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa sudah ada indikasi resitensi dari parasit Malaria sehingga membutuhkan KAE609 dengan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Dalam dunia antimikrobia, atau secara spesifik anti parasit malaria, resistensi akan selalu terjadi dan tidak bisa dihindari karena berkaitan dengan mutase di dalam sel. Oleh karena itu, tantangan ke depan kita harus semakin memahami bagaimana obat-obatan dan antibiotik bekerja, bagaimana resitensi bekerja dan bagaimana mendesain clinical treatment sehingga meminimalisir resistensi” Pungkas Prof. Kiaran Kirk sekaligus menutup kuliah umum yang merupakan bagian dari tindak lanjut kerjasama antara ANU dan Fakultas Biologi dalam hal student dan staff mobility serta kerjasama riset.

Rekaman kuliah dapat dilihat di channel Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM

http://ugm.id/LectureKirk

Seminar Karya Tulis dan Publikasi Ilmiah: “How to improve Good Writing for Publishing in National and International Research Journal

Rilis BeritaSeminarTajuk Senin, 1 Oktober 2018

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin mendorong berkembangnya penelitian-penelitian ilmiah. Kemajuan penelitian harus diiringi dengan peningkatan kualitas penulisan ilmiah sehingga menghasilkan suatu publikasi yang baik yang dapat merepresentaikan temuan hasil penelitian. Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas publikasi, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) menyelenggarakan kegiatan seminar karya tulis dan publikasi ilmiah dengan tema “How to improve Good Writing for Publishing in National and International Research Journal”. Sebanyak 86 mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi mengikuti kegiatan ini, dengan 16 diantaranya mahasiswa yang sedang menempuh studi doktoral. Acara yang juga dihadiri dan dibuka oleh Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi M.S dan Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. sebagai perwakilan dari Ketua Program Studi Doktor Biologi dan Dekan Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya, Bu Rina mengharapkan melalui kegiatan seminar ini dapat meningkatkan jumlah publikasi mahasiswa yang sedang menempuh studi S2 maupun S3 di Fakultas Biologi UGM.

Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 September 2018 ini mengundang tiga narasumber dengan tiga topik menarik yang berbeda. Narasumber pertama adalah I Made Andi Arsana, Ph.D dari Teknik Geodesi UGM yang juga menjabat sebagai kepala Kantor Urusan Internasional UGM. Narasumber kedua adalah Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc dari Fakultas Biologi yang juga kepala Divisi Publikasi dan Jurnal, Badan Penerbit dan Publikasi UGM. Dan narasumber ketiga adalah Ferianto S.Si dari Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Materi pertama disampikan oleh Pak Made dengan dengan tema “Finding a Gap: mencari, memilih dan menulis topik penelitian dengan potensi ‘novelity’”. Dosen Teknik Geodesi yang pernah menempuh studi S2 dan S3 di Australia ini menyampaikan bahwa menulis dalam jurnal adalah sebagai muara dari perjalanan riset yang panjang. Dalam memulai suatu penelitian maka perlu menentukan topik yang baik, beliau memaparkan terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi dalam dalam memilih topik, yaitu originality (asli, tidak menjiplak), novelty (sesuatu yang baru), dan priority. Beliau juga menyampaikan trik yang dapat dilakukan untuk mengawali sebuah riset yaitu dengan memperhatikan riset-riset sebelumnya untuk menemukan celah topik penelitian, menemukan sudut pandang yang berbeda pada hasil riset lama yang telah dilakukan. Seperti kalimat yang pernah diungkapkan oleh Marcel Proust “The real voyage of discovery consists not in seeking new landscapes, but in having new eyes.” Beliau juga memberikan tips penting untuk mengelola pembimbing untuk menjalin hubungan akademik dan non akademik yang baik dan harmonis. Di akhir penyampaiannya beliau menyampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memulai menulis jurnal

Pada sesi seminar kedua, materi disampaikan oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc dari Fakultas Biologi dengan tema How to write a good research paper. Beliau membahas mengenai gambaran singkat mengenai karya tulis ilmiah, berbagai kriteria  jurnal terindeks, jurnal terakreditasi,  hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan karya tulis ilmiah (plagiarism), dan jurnal predator. Pemaparan utama mengenai kiat-kiat agar karya tulis ilmiah hasil penelitian dapat memenuhi kriteria yang diinginkan oleh penerbit sehingga output jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan program pascasarjana Fakultas Biologi UGM dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

Beliau juga memaparkan bahwa setelah melakukan penelitian dan mendapatkan data maka langkah selanjutnya adalah publikasi. Publish paper tidak hanya kepentingan administratif kelulusan tetapi juga sebagai track record penelitian yang penting sebagai passport to your community. Beliau juga memberikan tips yang dapat dilakukan untuk menentukan dimana jurnal kita dapat dipublikasi. Konten harus bagus dan jelas, harus dapat dengan mudah dimengerti, dan menulis sesuai dengan struktur jurnal yang sesuai. Bagian yang paling penting adalah judul, abstrak dan keyword sebagai impresi pertama dari jurnal yang kita buat, sehingga pembuatannya harus komprehensif dan menarik sehingga dapat merepresentasikan penelitian dengan baik.

Narasumber yang terakhir adalah Ferianto S.Si, beliau yang pernah menempuh studi strata-1 di Fakultas Biologi UGM ini menyampaikan topik mengenai Pemahaman dan Mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual. Topik ini sesuai dengan kapasitas beliau yang saat ini bekerja di Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Materi yang disampaikan terkait dengan pengetahuan umum mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), jenis dan kriteria HKI. Materi utama yang akan disampaikan adalah mengenai deskripsi umum tentang paten, kriteria penelitian yang dapat diproses menjadi paten, serta persyaratan dan proses dalam pengajuan paten.

Beliau yang saat ini juga sedang menempuh studi magister di Hukum Manajemen UGM ini juga menjelaskan  betapa pentingnya pengetahuan mengenai HAKI karena hasil dari penelitian dapat berupa jurnal atau artikel yang menyumbang pada kemajuan ilmu pengetahuan, akan tetapi juga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat langsung untuk masyarakat berupa produk atau inovasi tertentu. Hal tersebut akan sangat penting karena hasil lisensi dapat digunakan untuk pembiayaan penelitian selanjutnya. Anggapan mengenai HAKI adalah sesuatu yang rumit perlu diubah melalui pemberian materi mengenaik HAKI hari ini.

 

 

Kuliah Umum Prof. Tomohide Natsuaki: "Detection and Identify of Plant Virus Infection in Plant"

Rilis BeritaSeminar Senin, 21 Agustus 2017

kuliah_umum_Natsuaki_gb2Tepat sehari setelah Hari Kemerdekaan RI, Fakultas Biologi UGM bersama dengan Fakultas Pertanian berkesempatan menyelenggarakan kuliah umum. Kuliah umum kali ini disampaikan oleh Prof. Tomohide Natsuaki dengan tema Detection and Identify of Plant Virus Infection in Plant. Prof Tomohide Natsuaki merupakan salah satu ahli plant virus terbaik dunia dengan ratusan publikasi ilmiah di jurnal bergengsi. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Dekan Faculty of Agriculture Utsunomiya University  Jepang.

Berbeda dengan kuliah umum biasanya, kuliah umum kali ini juga diisi dengan presentasi singkat tentang penelitian mahasiswa bimbingan Prof. Natsuaki dan penjabaran singkat mengenai plant insect oleh Prof Sonoda. Kuliah diawali oleh penjelasan Prof Tomohide Natsuaki mengenai teknik terbaru dalam mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi virus pada tanaman yaitu dengan menggunakan Next Generation Sequencing (NGS) dan Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP). Kedua teknik tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. LAMP merupakan teknik baru yang memungkinkan identifikasi jenis virus langsung di lapangan. Kuliah kemudian dilanjutkan dengan penjabaran singkat riset di Laboratorium Prof Natsuaki, antara lain tentang mutasi pada initiation factor Potexvirus yang terbukti berperan dalam resistensi tanaman inang dan karakterisasi jenis begomovirus pada tanaman tomat dan cucurbitaceae di Indonesia.

kuliah_umum_Natsuaki_gb1Utsunomiya University merupakan salah satu universitas di Jepang yang telah lama menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada. Hal ini dibuktikan dengan prof Natsuaki yang rutin UGM dalam 5 tahun terkahir. Dalam kunjungannya kali ini beliau juga sempat melakukan field trip pada tanggal 16 -17 Agustus 2017. Pada kegiatan tersebut beliau mengunjungi lahan melon, cabai, dan terong di Bantul, Kulonprogo, dan Magelang. Selain untuk melakukan identifikasi jenis virus yang menginfeksi lahan pertanian di Jogja, beliau sekaligus melakukan uji coba efektifitas alat baru, yaitu LAMP.

Pada kesempatan kali ini, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc selaku Dekan Fakultas BIlogi UGM , menyempatkan diri secara khusus untuk hadir dan membuka acara ini. Beliau berharap ikatan yang kuat ini terus terjalin antara UGM dan Utsunomiya University kedepannya.  Tidak hanya itu, Dr. Budi juga berharap bahwa dengan mengikuti kuliah ini maka mahasiswa akan semakin sadar dan peduli akan ancaman infeksi virus pada tanaman yang dapat membahayakan produktivitas pertanian di Indonesia. Sebagai negara tropis, Indonesia merupakan ‘sarang’ penyakit baik yang berasal dari bakteri, jamur, dan virus. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Indnesia adalah negara agraris sehingaga sudah saatnya masyarakat peduli dan memiliki pengetauan tentang plant pathology khususnya plant virus.

Pakar Herfetofauna Dunia Berbagi Ilmu dan Pengalaman di Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaSeminar Rabu, 16 Agustus 2017

Kuliah_umum_Prof.Alex_150817_gb1Salah satu pakar Herfetofauna dunia yaitu Prof. Dr. Alexander Haas peneliti di Center for Natural History, University of Hamburg, Jerman hadir dan memberikan kuliah umum di Fakultas Biologi UGM pada hari Selasa,  15 Agustus 2017. Kali ini kuliah disampaikan oleh Prof. Dr. Alexander Haas dengan judul Approaches to the biodiversity and morphology of the frogs in the Sunda region.

Tujuan kuliah umum ini  dalam rangka menambah pengetahuan mahasiswa baik Program Sarjana dan Pascasarjana di Fakultas Biologi khusunya tentang teknik dan kemajuan penelitian amfibi di dunia saat ini. Kegiatan berlangsung selama hampir dua jam bertempat di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan diikuti oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan Universitas Gadjah Mada maupun peserta umum.

Lebih dari 25 tahun, Prof. Dr. Alexander Haas berkonsentrasi terhadap penelitian kelompok amfibi khususnya berudu katak di Sunda Region (Sumatera, Kalimantan dan Jawa). Pemaparan diawali dengan menceritakan tentang CeNak (Center for Natural History) yaitu sebuah pusat penelitian berbasis museum  (Mineralogical, Paleontological and Zoological) dan pengalamannya melaksanakan penelitian di Asia. Prof. Alex menceritakan berbagai penelitian yang telah dilaksanakannya bersama mahasiswanya di wilayah Malaysia dan Indonesia terutama di Pulau Sumatera tentang evolusi kelompok berudu Gastromyzophorus.

Pemaparan selanjutnya dilanjutkan lebih spesifik lagi tentang bagaimana pentingnya mempelajari keanekaragaman amfibi berbasis morfologi. Menurut beliau “Penelitian dapat dilakukan pada individu dewasa maupun larvanya yaitu berudu. Teknik yang dapat dilakukan meliputi Micro-Computer Tomographie (µCT), Histology, Episcopic microtomy, 3D-visualizations, Finite Element Analyse (FEA), Multibody dynamics (MBD) dan Phylogenetic systematics” ujar Alex.

Kuliah_umum_Prof.Alex_150817_gb2Pada kesempatan tersebut hadir Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sekaligus membuka acara kuliah umum. Dalam sambutannya Dekan menyampaikan: “Saat ini mahasiswa memiliki peluang besar dalam meneliti dan hal ini dapat didukung pula dengan berbagai skema beasiswa maupun pendanaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kehadiran Prof. Alexander memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar dan lebih mengenal amfibi dari perspektif morfologi dan molekular menggunakan metode yang terkini karena Indonesia memiliki kekayaan genetik yang besar di dunia termasuk kekayaan Herfetofaunanya”. Acara tersebut dikoordinasi oleh Rury Eprilurahman, M.Sc. selaku U.P. Kemahasiswaan bekerjasama dengan Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi UGM.

123

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY