Rabu, 26 Oktober 2016, Fakultas Biologi UGM mengadakan kuliah umum dengan tema “ Inspiration from Nature: Far-Reaching Impact of Toksin Research” yang disampaikan oleh Prof. R. Manjunatha Kini. Prof. Kini merupakan profesor dari Departement of Biological Sciences, National University of Singapore. Kuliah umum bertempat di Ruang Sidang Atas, Lantai 3, Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa dan dosen. Acara tersebut dimulai dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.
Prof. Kini, pada kuliah umum tersebut, menyampaikan materi yang menjadi fokus penelitian beliau yaitu mengenai hubungan struktur-fungsi protein: toksin pada bisa ular, famili protein fosfolifase A2 (PLA2), serine proteases, waprin dan vespryn. Beliau menjelaskan bahwa penelitian yang ada sebelumnya mengenai toksin masih mengenai tingkat toksisitas, gejala patologis yang ditimbulkan, dan antivenom. Toksin umumnya diketahui orang sebagai senyawa berbahaya yang terdiri dari berbagai protein kompleks. Toksin dapat menimbulkan penyakit atau kerusakan jika berinteraksi dengan enzim atau reseptor seluler pada jaringan tubuh. Toksin dapat dihasilkan dari beberapa organisme seperti ular, kalajengking, laba-laba, pohon jarak, dan jamur. Senyawa ini digunakan oleh organisme tersebut sebagai mekanisme pertahanan diri dan untuk menangkap mangsa. Beliau melihat sisi lain dari toksin yang dapat dimanfaatkan yaitu sebagai agen diagnostik penyakit pada manusia dan menghasilkan obat-obatan. Penelitian mengenai toksin dapat meliputi hubungan struktur-fungsi protein dan mekanisme kerjanya untuk diketahui manfaat sebagai therapeutics agent. Untuk mencapai tujuan tersebut, Prof. Kini melakukan isolasi, purifikasi, sekuensing dan karakterisasi senyawa toksin pada bisa ular. Terdapat beberapa contoh novel toksin yang telah dikarakterisasi yaitu, senyawa Ohanin yang diisolasi dari ular King Kobra (Ophiophagus hannah) yang menyerang pada sistem saraf pusat (hyperalgesic effect) dan senyawa Candoxin, isolasi dari ular Weling (Bungarus candidus) yang dapat menyebabkan blokade pada neuromuscular namun dapat kembali ke kondisi normal dengan penambahan anticholinesterase neostigmine.
Pada sesi selanjutnya, Prof. Kini memberikan penjelasan mengenai program graduate student di National University of Singapore dan juga beasiswa yang disediakan. Departement of Biological Sciences terbagi menjadi 4 Research Focus yaitu: (a) Environmental Biology and Biodiversity, (b) Molecular, Cell, and Developmental Biology, (c) Biophysical Science, dan (d) Mechanobiology. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada laman http://www.dbs.nus.edu.sg/education/graduates_prospective/index.html. Prof. Kini berharap kedepannya akan lebih banyak mahasiswa UGM yang melanjutkan studi dan penelitian di Departement of Biological Sciences, National University of Singapore yang merupakan universitas terbaik di Asia. Acara kuliah tamu ditutup dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan dari Fakultas Biologi UGM kepada Prof. Kini serta sesi foto bersama.