Empat mahasiswa UGM memperoleh beasiswa International Summer Course (ISC) 2018 bertemakan Biologi Kelautan Tingkat Lanjut di Sugashima Marine Biological Laboratory (Sugashima MBL), Nagoya University, Jepang, dari tanggal 13 hingga 17 Juli 2018. Mahasiswa terpilih yang lolos rangkaian seleksi beasiswa tersebut antara lain Basith Kuncoro Adji (Biologi 2014), Anggun Cinditya Putri (Biologi 2015), Putri Eky Pratiwi (Perikanan 2014), dan Surono Dwi Saputra (Pascasarjana Bioteknologi 2017). Program ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Nagoya University yang telah berlangsung selama 4 tahun terakhir.
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan seminar ini diikuti oleh beberapa anggota Kelompok Studi Entomologi,antara lain yaitu : Erwin Nur Indiarto (KSE XVI),Muhammad Nu’manuddin (KSE XVI),Fanuel Triaswanto (KSE XVIII),Maulana Dias Pratama (KSE XIX),Elvian Indah Nilamsari (KSE XIX),Andra Carel Nicola (KSE XIX), Nico Chandra Aditya (KSE XIX), Ultha Rifqy Riswanta (KSE XIX), Muhammad Luqman Fathoni (KSE XIX) dan Wanny Firdasia (KSE XIX). Selain anggota KSE, kegiatan ini juga diikuti oleh dua mahasiswa non-anggota KSE, yaitu Zulfa Berliana P. Dan Naufal Urfi D. U. Kegiatan penelitian ini diinisiasi serta difasilitasi oleh divisi penelitian Kelompok Studi Entomologi dengan pembagian ke dalam tiga tim. Adapun judul publikasi yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional PEI cabang Palembang tersebut yaitu : “Pola Aktivitas Harian Leptocorisa aratorius Fabricus (Hemiptera : Alydidae) Pada Berbagai Ketinggian Tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta” (dibawakan oleh Fanuel Triaswanto, Ultha Rifqy Riswanta, M. Luqman Fathoni, dan Naufal Urfi D. U.), “Keanekaragaman Odonata Curug Setawing, Pegunungan Menoreh, Kulon Progo,D.I.Yogyakarta” (dibawakan oleh Erwin Nur Indiarto, Muhammad Numanuddin, Elvian Indah Nilamsari, dan Maulana Dias Pratama) dan “Kemelimpahan Populasi Walangsangit (Hemiptera : Alydidae) pada Berbagai Ketinggian Tempat di Kabupaten Bantul dan Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta” (dibawakan oleh Fanuel Triaswanto, Zulfa Berliana P., Nico Chandra Aditya, Wanny Firdhasia, dan Andra Carel Nicolla). Semua publikasi berfokus pada subtema biodiversitas, sistematika, biologi, ekologi, dan perilaku serangga.
Kelompok Studi Entomologi mengucapkan selamat bagi teman-teman yang berhasil melakukan publikasi dalam event seminar tersebut. Kiranya penelitian yang telah dilakukan dapat membawa kemajuan dan perkembangan ilmu Entomologi ke depan serta memotivasi teman-teman yang lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
Selain dari karakter fenotip yang tampak kasatmata, untuk memperkuat dan menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa tersebut memiliki karakter yang berbeda dengan melon lainnya, maka perlu dilakukan karakterisasi secara genetik/molekular. Dari latar belakang tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Biologi UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) tahun 2018 melakukan penelitian mengenai bagaimana variasi genetik ketiga melon kultivar Tacapa. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Indah Oktaviana, Muhammad Alif Ishak dan Nastri Khairunnufus yang dibimbing oleh bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr,Sc.
“Meskipun indukan ketiga melon ini sama yaitu dari melon ‘Tacapa’ akan tetapi secara fenotip mempunyai perbedaan karakter. Selain karakter fenotip yang digunakan untuk menentukan karakter melon, karakter genotip juga penting untuk diperhatikan. Seiiring dengan perkembangan teknik genetika molekular, variasi genetik dapat diketahui melalui analisis DNA. Data pendukung berupa karakter molekular diperlukan untuk memperkuat dan menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa Gold, Tacapa Green Black dan Tacapa Silver memiliki karakter yang berbeda dengan melon lain” ungkap Alif.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM. Metode PCR-ISSR dan RAPD dengan 6 primer acak digunakan untuk mengevaluasi karakter molekular melon Tacapa. Dari hasil penelitian, dengan menggunaan metode ISSR didapatkan tingkat similaritas Tacapa Green Black dan Tacapa Silver sebesar 91,2 %, Tacapa Green Black dan Tacapa Gold sebesar 77,8 %, dan Tacapa Silver dengan Tacapa Gold sebesar 80%. Sedangkan menggunakan metode RAPD dapat diketahui tingkat similaritas Tacapa Green Black dan Tacapa Silver sebesar 93 %, Tacapa Green Black dan Tacapa Gold sebesar 90,5 %, dan Tacapa Silver dengan Tacapa Gold sebesar 92,9 %. Dari data tersebut menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa Gold, Tacapa Green Black dan Tacapa Silver memiliki variasi secara genetik. Selain itu diketahui pula bahwa metode ISSR lebih efektif untuk menganalisis variasi genetik melon Tacapa dibandingkan metode RAPD karena menghasilkan polimorfisme yang paling tinggi dan waktu amplifikasi yang lebih efisien.
“Data molekular ini merupakan data awal yang dapat digunakan lebih lanjut untuk membuat penanda genetik spesifik guna membedakan ketiga kultivar melon tersebut. Maraknya kasus pengklaiman kekayaan Indonesia oleh negara lain dapat diatasi dengan membuat barcoding dari hasil sequencing DNA. Hasil dari proses ini dimasukkan ke dalam ke gene bank sebagai sumber daya genetik flora asli Indonesia dalam upaya mendorong terciptanya katahanan pangan nasional” tambah Indah.
Acara dilaksanakan di Ruang Sidang Atas Lantai III Gedung A Fakultas Biologi UGM. Dengan penuh khidmat acara dimulai pukul 8 pagi diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan oleh ibu Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. “Seminar proposal ini merupakan salah satu bentuk output dari matakuliah Metodologi Penelitian Biologi bagi mahasiswa angkatan 2017 semester Gasal” Ujar Kaprodi Program Studi Magister Fakultas Biologi UGM. Beliau mengharapkan semua mahasiswa dapat melaksanakan acara ini secara serius dan dapat menjadikan seminar ini sebagai ajang untuk menggali masukan baik yang dari mahasiswa maupun dosen lain di Fakultas Biologi UGM.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Biologi, Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Menurut beliau seminar proposal ini merupakan seminar yang ke-10 yang dilaksanakan di Pascasarjana. Seminar proposal yang dirintis Program Pascasarjana Fakultas Biologi pada tahun 2008 ini bertujuan untuk menghilangkan effect “bottle neck” terhadap lamanya seorang mahasiswa untuk maju menuju ujian komprehensif. Pada kesempatan ini beliau juga memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa pascasarjana untuk selalu menggali potensi diri sebab hal tersebut sangat dibutuhkan pada dunia kerja saat ini. Sebagai tambahan, semua mahasiswa Program Studi Magister Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada merupakan orang – orang pilihan. Hal ini karena tidak mudah untuk masuk dan bertahan dengan komitmen penuh untuk menjadi mahasiswa pascasarjana. Di akhir sambutan beliau juga menambahkan jika “Seminar proposal ini merupakan langkah awal dalam menunjukkan kompetensi kita sebagai peneliti yang baik dan unggul. Hal ini juga dalam menunjang dengan gelar lulusan yang setara dengan lulusan luar negeri”. Acara kemudian dibuka secara simbolik oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, kemudian dilanjutkan dengan presentasi proposal penelitian oleh masing-masing mahasiswa.
Pada 09-10 Mei 2018 dan 12-13 Mei 2018 telah dilaksanakan kegiatan diklat lapangan yang merupakan tahap terakhir sekaligus acara puncak dari rangkaian Diklat Lanjut 2018 untuk Angkatan Diksar XII BiOSC. Kegiatan dilaksanakan di dua tempat yaitu di Curug Setawing, Girimulyo, Kulonprogo dan di Fakultas Biologi UGM. Pada Selasa, 09 Mei 2018 pukul 17.00 WIB peserta diklat lanjut diberangkatkan dari Fakultas Biologi UGM menuju Curug Setawing, Kulonprogo. Peserta tiba disana sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mendirikan tenda, sholat, dan makan. Setelah mepersiapkan tenda dan berang barang masing-masing kelompok kemudian dilaksanakan pertunjukan pentas seni yang bertujuan untuk saling mengakrabkan satu sama lain. Keesokan harinya, hari Rabu, 10 Mei 2018 dilaksanakan kegiatan utama dari diklat lapangan ini yaitu eksplorasi anggrek di sekitar hutan curug setawing yang dimulai pukul 07.00 WIB. Pada kegiatan eksplorasi anggrek bertujuan untuk menerapkan dan mengukur kemampuan peserta mengenai pengetahuannya tentang identifikasi anggrek di alam dari ilmu yang telah diperoleh selama rangkaian diklat lanjut atau selama berada di BiOSC. Dalam kegiatan eksplorasi ini peserta melakukan identifikasi mengenai anggrek-anggrek berada di hutan curug setawing. Kegiatan eksplorasi berakhir pukul 12.00 WIB. Setelah acara eksplorasi selesai peserta melakukan ishoma kemudian merapikan tenda untuk segera kembali ke Fakultas Biologi UGM.
Music Corner merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Departemen Minat dan Bakat BEM Fakultas Biologi UGM. Ajang lomba bermusik ini diselenggarakan selain sebagai hiburan dikala padatnya aktivitas akademik juga menjaring serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kepiawaian bermusik. Pada tahun ini, Music Corner pertama diadakan pada Jum’at (26/4) bertempat di lapangan seberang parkiran Fakultas Biologi dengan tema Women’s Day.
Tema Women’s Day dipilih menjadi pembuka event Music Corner di awal tahun 2018 ini. Menurut Nadia Andilala selaku ketua Music Corner (MUSCOR) 1, tema ini diangkat karena masih berada di nuansa perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April kemarin. Lagu yang dibawakan pun salah satunya wajib bertemakan wanita atau yang dinyanyikan oleh penyanyi wanita. Dengan demikian, mahasiswa dapat berkreativitas dalam menyuarakan aksi emansipasi hak-hak perempuan. Harapannya, dengan diangkatnya tema Women’s Day tersebut dapat meningkatkan kepedulian dan toleransi yang dikemas dalam harmonisasi musik sehingga pesan yang disampaikan dapat ditangkap dengan terbuka.
Kelompok Studi Kelautan (KSK) Biogama mengadakan pameran hasil eksplorasi kelautan yang dilaksanakan selama 5 hari yaitu dari Selasa 17 April hingga Sabtu 28 April 2018 di Taman Pintar Yogyakarta. Beberapa jenis spesimen yang dipamerkan yaitu terdiri dari spesimen basah dan kering, serta beberapa buku bacaan terkait dengan tema kelautan. Spesimen yang ditampilkan pada KSK Fair tersebut umumnya di koleksi saat melakukan sampling untuk penelitian mengenai keanekaragaman organisme laut. Spesimen organisme laut yang ditampilkan pada kegiatan tersebut meliputi Ganggang hijau (Chlorophyta), beberapa jenis moluska seperti gurita dan Chiton serta beberapa jenis Cangkang, anggota dari Echinodermata seperti landak laut (sea urchin) dan bintang laut (star fish), beberapa jenis ikan seperti taksidermi ikan buntal, beberapa jenis anggota Crustacea seperti kepiting dan masih banyak lagi.
Tanggal 24 April 2018, Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi memperingati HUT KMFB yang ke-13. Acara dilaksanakan di BAB (Biologi Dasar Atas Barat) Fakultas Biologi dimulai jam 16.50-18.30. Semua mahasiswa biologi yang tergabung kedalam KMFB mengikuti peringatan HUT KMFB dengan sangat antusias. Dalam acara HUT KMFB terdapat pemotongan tumpeng yang diwakili oleh Ibu Rina Sri Kasiamdari dan pemberian secara simbolis kepada perwakilan Kelompok Studi/Lembaga agar semakin solid. Acara HUT KMFB dimeriahkan dengan pembacaan nominasi Biology Award 2018 yang dihitung melalui voting. Dalam rangkaian acara HUT KMFB, Departemen Medkominfo BEM Biologi menyuguhkan Bioskop “Biology in Telescope” berupa video untuk memperingati HUT KMFB. Acara ditutup dengan foto bersama.
Hari Minggu, 22 April 2018. Koalisi Hijau ( Fakultas Biologi, Fakultas MIPA,Fakultas Kehutanan,Fakultas Pertanian,Instiper Jogja,IKAHIMBI) memperingatinya dengan melakukan long march. Tema dari Koalisi Hijau untuk peringatan hari bumi tahun 2018 adalah sampah. Dimana sampai saat ini, permasalahan sampah masih menjadi momok untuk lingkungan. Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi antusias dengan acara tersebut. Selama melakukan long march, mahasiswa fakultas biologi mengajak para masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya serta membagikan tote bag kepada masyarakat sekitar. Sesampainya di Tugu, acaranya adalah orasi dari perwakilan fakultas, penandatanganan petisi, menyuarakan dan mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah pada tempatnya,serta hiburan dari perwakilan masing-masing fakultas yang tergabung di Koalisi Hijau. Dari fakultas biologi, orasi diwakili oleh ketua BEM yaitu Lalu Gunawan Fadliansyah (2015), untuk hiburanya yaitu pembacaan pusisi oleh Nafi’atul Ummah (2017). Acaranya hari bumi ditutup dengan mannequin challenges.
Meneruskan tradisi dua tahun sekali, Kelompok Studi Entomologi (KSE) kembali mengadakan Entotour yang dilaksanakan pada 14-15 April 2018 yang lalu. Entotour merupakan program yang diadakan sebagai sarana bagi anggota KSE untuk meningkatkan wawasan sambil berlibur dan memperluas hubungan, baik ke lembaga maupun non lembaha yang bergerak dalam berbagai bidang. Entotour 2018 diikuti oleh 47 peserta yang terdiri atas anggota KSE dari berbagai angkatan dan juga alumnus. Entotour 2018 ini mengusung tema “Exploring, Solidarity, Opportunity, and Networking”. Berdasarkan tema tersebut, dipilih empat destinasi utama, yaitu B2P2VRP di Salatiga, Waduk Jatibarang di Semarang, Fakultas MIPA UNNES, dan Pesanggrahan Pracimoharjo di Boyolali.