Kelompok Studi Entomologi (KSE) mengadakan makrab dan outbond kebersamaan pada tanggal 17-18 Februari 2018 di Kampung Emas, Plumbungan,Patuk,Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan ini bertujuan untuk merekatkan kebersamaan dan keakraban diantara anggota sarangers (anggota KSE). Momen ini juga dimanfaatkan para anggota KSE sebagai ajang refreshing untuk melepas penat dengan berbagai aktivitas perkuliahan. Sebelum berangkat ketempat tujuan, para anggota KSE berkumpul terlebih dahulu di Fakultas Biologi UGM. Seluruh peserta berangkat pada pukul 14.00 WIB dan tiba pada pukul 15.30 WIB.
Acara yang pertama dilakukan ialah shalat ashar berjamaah di Jogjlo Kampung Emas dan dilanjutkan pematerian oleh Titi Marsifah (KSE XVII) tentang belajar menjadi mahasiswa super. Setelah itu para anggota KSE melaksanakan shalat magrib berjamaah, makan malam bersama serta shalat isya. Kegiatan selanjutnya ialah pematerian oleh Ketua KSE 2018, Sevi Ratna Sari (KSE XVII) tentang Manajemen waktu dan dilanjutkan pematerian oleh anggota luar biasa KSE, Suryadi Islami tentang Sejarah KSE.
Acara yang diusung pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana tedapat sesi pematerian yang diberikan oleh anggota KSE. Namun ,acara ini tetap bernuasa santai dan juga mengasyikkan. Misalnya, setelah diadakan sesi pematerian oleh anggota luar biasa, para anggota KSE dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari larva,pupa, dan Imago untuk menampilkan suatu pertunjukan atau pensi ditengah-tengah api unggun.
Keesokan harinya,para anggota KSE melaksanakan shalat shubuh berjamaah dan dilanjutkan dengan Outbond kebersamaan. Kegiatan outbond kebersamaan ini didampingi oleh pemandu dari Kampung Emas. Para sarangers melakukan susur Sungai Dangoa hingga sampai di Goa Watu Joglo yang berlokasi tidak jauh dari Kampung Emas. Sesampainya disana, para sarangers mengabadikan foto bersama dan bermain games yang dipandu oleh M. Fikri Al Rasyid (KSE XVIII). Setelah itu, akhirnya para sarangers kembali ke tempat penginapan dan berkemas untuk pulang. Namun, sebelum pulang para anggota sarangers melaksanakan makan siang bersama di Joglo Kampung Emas. Hingga akhirnya kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan jargon oleh ketua KSE, “KSE..!!” ,“bergerak tanpa batas!!!”sambut sarangers.
Kegiatan Mahasiswa
KEO atau KSE Entomology Olympiad ialah acara yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Entomologi UGM. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24-25 Februari 2018 di R.V Fakultas Biologi UGM. Acara ini diinisiasi oleh anggota luar biasa KSE sebagai sarana peningkatan mutu keilmuan di bidang serangga. Acara ini dibuka dengan sambutan Ketua KSE 2018 Sevi Ratna Sari (KSE XVII) dan Hisyam (Perwakilan anggota luar biasa KSE).
Acara ini diikuti oleh 17 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari tiga anggota aktif KSE. Pada hari pertama pelaksanan olimpiade, seluruh kelompok diwajibkan untuk menjawab soal pilihan ganda yang terdiri dari 70 butir soal. Babak pertama ini dilaksanakan selama 60 menit. Setelah selesai, para peserta diperbolehkan untuk meninggalkan ruang olimpiade. Hari kedua pelaksanaan olimpiade, para peserta diwajibkan untuk menjawab soal yang terdiri dari soal pilihan ganda, isian singkat serta soal sistematika. Babak ini dilaksanakan selama 1 jam 30 menit. Setelah selesai, para peserta diperkenankan untuk meninggalkan ruang olimpiade untuk melaksanakan ibadah shalat dan makan siang. Setelah itu, para peserta kembali ke ruang ujian dan diumumkan hasil peserta yang lolos untuk babak grand final. Kelompok yang lolos ke babak grand final ialah kelompok Rhinoceros beetle yang terdiri Lukito Hidayat K.H (KSE XVIII), Fanuel Triaswanto (KSE XVIII), dan Vicken (KSE XVIII) serta kelompok Euglossini yang terdiri Ashari Puspita Dewi (KSE XVIII), Rio Tri Rahmawati (KSE XIX), dan Putri Nugrahaning Widhi (KSE XIX). Pada babak grand final ini, setiap kelompok melakukan sesi deskripsi spesies serangga dan debat serangga. Setelah melalui serangkaian kegiatan grand final, diumumkan bahwa pemenang KEO 2018 jatuh kepada kelompok Rhinoceros beetle yang terdiri Lukito Hidayat K.H (KSE XVIII), Fanuael Triaswanto (KSE XVIII), dan Vicken (KSE XVIII). Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan piagam penghargaan oleh Suryadi Islami selaku koordinator acara KEO 2018, Hisyam dan Eric Anindita dan dilanjutkan dengan foto bersama oleh seluruh peserta KEO 2018.
Pada Sabtu, 17 Februari 2018 BiOSC dan Kagama Orchid menghadiri acara “Pelatihan dan Penanaman Anggrek Spesies Indonesia”. Acara ini terdiri atas dua sesi.
Sesi pertama berupa pemaparan materi mengenai keanggrekan dan cara penanamannya melalui presentasi.
Sesi ini dilakukan di ruang Multimedia Rektorat UGM. Pada pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta, dilanjutkan dengan sambutan oleh ibu Retno selaku ketua panitia. Pemaparan materi dimulai pada pukul 09.30 WIB mengenai penjelasan secara singkat tentang habitat, tipe pertumbuhan, cara menanam dan perawatan anggrek, yang disampaikan oleh Dedek Setya Santosa, pengusaha anggrek asal Batu, Jawa Timur. Pak Dedek menjelaskan bahwa perawatan anggrek sangat bergantung dan dipengaruhi oleh agroklimat, yang berupa suhu, kelembabapan, intensitas cahaya, dan ketinggian. Untuk menanam dan memelihara anggerk dibutuhkan penyiraman, pencegahan hama, pergantian media, pemberian vitamin dan pupuk yang memadai. Pada akhir pemaparan materi oleh pak Dedek tersebut, dibuka sesi tanya jawab. Peserta sangat antusias dalam bertanya mengenai kiat-kiat perawat maupun berbisnis anggrek. Acara pematerian tentang anggrek yang meliputi cara bertanamnya tersebut berakhir pada pukul 12.00 wib.
Acara dilanjutkan dengan sesi kedua, berupa demo anggrekisasi secara langsung, yaitu pemindahan anggrek dari media pembenihan (botol) ke media yang lebih besar. Sesi kedua ini dilakukan di halaman belakang rektorat UGM. Anggrek tersebut dipindahkan dan ditanam satu persatu dalam tiap wadah yang berbeda untuk setiap individu, dengan substrat sebagai media (syarat) hidup.
Pada pukul 13.15 WIB acara dilanjutkan dengan anggrekisasi kampus UGM. Anggrekisasi merupakan penanaman anggrek yang telah dewasa dengan cara ditempatkan pada tumbuhan inang. Anggrekisasi ini dilakukan oleh segenap anggota BiOSC baik dari AD X, AD XI maupun AD XII serta anggota Kagama Orchid. Terdapat tujuh Pohon Cemara Udang di sekitar halaman Rektorat UGM yang terpilih sebagai tempat dilakukannya anggrekisasi.
Anggrek yang ditanam merupakan spesies khas dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia, seperti Ascosentrum miniatum, Coelogyne pandurata, Dendrobium capra, Gramatophilum speciosum dan lain-lainnya. Beberapa dari spesies anggrek tersebut terancam punah akibat penurunan jumlah populasinya yang dikarenakan kurangnya perhatian serta konservasinya dari masyarakat tentang anggrek tersebut. Oleh sebab itu, anggrekisasi pada beberapa pohon ini diharapkan dapat membantu melestarikan jumlah populasi anggrek yang terancam punah serta dapat sebagai media pembelajaran secara langsung.
Spesies anggrek yang ditanam pada berbagai pohon tersebut berjumlah 150 anggrek. Penanaman pada masing-masing pohon disamaratakan antar satu spesies dengan spesies lainnya, karena perbedaan karakterisasi yang dimiliki masing-masing anggrek. Sehingga, anggrekisasi harus disesuaikan dengan cara dan kebutuhan hidupnya. Apabila spesies anggrek tersebut cocok diletakkan pada intensitas cahaya tinggi, maka anggrekisasi dilakukan pada batang pohon yang sering terkena sinar matahari, begitu pula selanjutnya.
Penanaman anggrek ini ditempatkan pada tujuh pohon cemara udang yang dilakukan selama kurang lebih satu jam dan selesai pada pukul 14.30 wib.
Kemudian, dikarenakan banyaknya individu dari berbagai spesies anggrek yang tersisa, maka segenap anggota BiOSC melanjutkan anggrekisasi pada beberapa pohon di sekitar area belakang perpustakaan pusat UGM dan berakhir pada pukul 16.00 wib.
Anggrekisasi oleh BiOSC di daerah UGM dilanjutkan kembali pada hari Minggu, 18 Februari 2018. Anggrekisasi ini dilakukan di sekitaran gedung alumni.
Melalui kegiatan anggrekisasi di halaman Gedung Rektorat UGM ini, diharapkan mampu membuat lingkungan UGM menjadi lebih indah dan lebih asri lagi, juga diharapkan mampu membantu konservasi anggrek-anggrek yang ada di indonesia”
Biology Orchid Study Club (BiOSC) telah berkiprah di bidang keanggrekan selama 12 tahun terhitung 1 Februari 2018 lalu. Pada hari Sabtu, 24 Februari 2018 telah diselenggarakan perayaan HUT BiOSC yang ke-12 dengan meriah. Kegiatan ini diikuti oleh anggota BiOSC dari berbagai angkatan dan juga dihadiri oleh pembina BiOSC, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. serta perwakilan kelompok studi dan lembaga di Fakultas Biologi.
Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan pada pukul 09.00 WIB yang dilanjutkan sambutan – sambutan. Sambutan yang pertama oleh ketua HUT BiOSC yang ke-12, Della Rosiana dari AD XI. Kemudian sambutan oleh ketua umum BiOSC, Himawan Masyhuri dari AD X dan yang terakhir adalah sambutan dari pembina BiOSC, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Dalam sambutan ini, Ibu Endang mengutarakan bahwa tidak ada seseorang yang sukses tanpa melihat sejarahnya. Beliau berharap BiOSC semakin bersinar dan berjaya terutama dalam melestarikan anggrek Indonesia. Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa perayaan ulang tahun ini merupakan agenda refleksi yang menyatukan dan mengakrabkan antar anggota BiOSC, serta mengambil pelajaran dari hal – hal yang baik maupun yang buruk di masa lalu.
Setelah acara sambutan, dilakukan acara pemotongan tumpeng oleh Ibu Endang yang kemudian diberikan kepada ketua BiOSC, Himawan Masyhuri dan dilanjutkan dengan menyanyikan mars BiOSC secara bersama – sama. Setelah itu, seluruh peserta memanjatkan do’a untuk BiOSC ke depan yang dipimpin oleh Ahmad Mujaddid Dwi Wahyu dari AD XII. Acara dilanjutkan dengan menyaksikan video ucapan dari ketua kelompok studi dan lembaga di Fakultas Biologi serta ucapan dari alumni – alumni BiOSC. Ucapan dan harapan untuk ulang tahun BiOSC yang ke 12 ini juga disampaikan oleh perwakilan antar AD, kelompok studi, dan lembaga secara langsung.
Setelah acara inti perayaan ulang tahun BiOSC, disambung acara non – formal yang bertujuan untuk mengakrabkan antar anggota BiOSC. Dalam games ini, perwakilan kelompok studi dan lembaga yang hadir juga ikut berpartisipasi sehingga menghasilkan suasana yang meriah. Acara dilanjutkan dengan sharing bersama alumni BiOSC. Dalam sesi ini, acara diisi oleh Muhammad Fajar Sidiq (AD IX), Shofi Arianda (AD IX), dan Risti Yulianti (AD IX). dalam sesi ini, mereka bercerita tentang alasan memilih BiOSC sebagai kelompok studi, suka duka, dan pengalaman tentang banyak hal selama menjadi anggota BiOSC. Setelah sesi sharing berakhir, seluruh peserta beristirahat untuk melaksanakan Sholat Dzuhur dan makan siang bersama – sama.
Acara dilanjutkan pukul 12.40 dengan penampilan dari pengurus harian BiOSC tahun 2018. Diawali dengan puisi berantai dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu bersama – sama. Kemudian dilaksanakan games tebak – tebakan yang diikuti oleh semua peserta yang berlangsung sangat meriah. Setelah games, ada acara khusus welcoming party untuk AD XII berisi tukar kado dan pemberian 10 nominasi. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta kegiatan HUT BiOSC ke-12. Dari acara ini, diharapkan dapat menambah rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar anggota BiOSC serta mengambil pelajaran dari kepengurusan sebelumnya melalui kegiatan sharing bersama alumni BiOSC.
Digilib Caffe merupakan co-working space yang berlokasi di lantai 2 Gedung Perpustakaan Digital Fisipol UGM. Akhir Januari lalu (31/1), delapan anggota KSAT yang ditugaskan untuk “menghijaukan” Digilib Cafe melakukan survey lokasi. Survey ini merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data sebanyak-banyaknya mengenai Digilib Cafe. Kedatangan anggota KSAT untuk survey disambut hangat oleh barista Digilib Cafe.
Proyek ini terlahir dari obrolan antara Dekan Fisipol dan Dekan Biologi. Keinginan untuk menjadikan Digilib Cafe menjadi lebih hijau telah membuka peluang kerja sama antara Fisipol dan Fakultas Biologi. Pak Budi (Dekan Biologi) mengambil kesempatan tersebut dan menawarkan sebuah proyek ke Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT).
“Ini merupakan tantangan baru, ya. Biasanya kita bekerja di sebuah site/lahan, sekarang kita diminta bekerja di dalam ruangan. Meski begitu, alhamdulillah kita dapat dukungan luar biasa dari Pak Budi”, ujar Jundi (Ketua KSAT 2018).
Setelah melakukan survey lokasi, tim melakukan inventarisasi. Hasil inventarisasi dibuat dalam bentuk gambar. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan tim adalah analisis konsep dan jenis tanaman yang akan digunakan, serta menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hasil kerja tim akan dipresentasikan dan didiskusikan dengan Dekan Fisipol.
Menurut Nina (ketua tim), tanaman dalam pot yang ada terlihat kurang sehat dan tata letaknya masih kurang pas. “Nanti akan kita diskusikan lagi tanaman apa yang cocok dengan kondisi (ekologis) dalam Digilib Cafe”, ujar Nina.
Dengan berjalannya proyek ini, diharapkan Digilib Cafe menjadi co-working space yang jauh lebih nyaman.
Musyawarah Anggota BiOSC adalah sebuah agenda tahunan yang diselenggarakan untuk meningkatkan rasa demokrasi antar anggota. Pada tahun 2017 ini, Biology Orchid Study Club (BiOSC) menyelenggarakan Musyawarah Anggota selama dua hari, yaitu pada Senin hingga Selasa, tanggal 4-5 Desember 2017 bertempat di Biodas Atas Timur.
Peserta yang hadir merupakan anggota dari Biology Orchid Study Club yang terdiri atas berbagai Angkatan Diksar. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC dan dilanjutkan sambutan dari Ketua BiOSC periode 2017, Muhammad Fajar Sidiq serta Ketua Pelaksana kegiatan Musyawarah Anggota BiOSC 2017, Alfisyahrin Hafizh.
Tim presidium merupakan pimpinan tertinggi yang berhak mengatur rangkaian dan mekanisme musyawarah agar berjalan kondusif. Meskipun demikian, keputusan tertinggi tetap berdasarkan kesepakatan forum. Tim presidium sementara melaksanakan pembahasan mekanisme/tata tertib Musyawarah Anggota BiOSC 2017 setelah terpilih, lalu diangkat menjadi Tim Presidium Tetap.
Tim Presidium Tetap memiliki wewenang untuk memimpin musyawarah terkait pembahasan Anggaran Dasar serta pembahasan Anggaran Rumah Tangga dilakukan secara musyawarah, guna mencapai mufakat. Selama Musyawarah Anggota BiOSC 2017 ini berlangsung, peserta dapat memberikan usulan dan saran atas Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang tidak sesuai, agar dapat diamandemen. Keputusan atas usulan dan saran tercapa berdasarkan kesepakatan bersama forum. Pengkajian ulang serta peninjauan kembali turut dilakukan guna tercapainya kesepakatan akhir yang sah dan sesuai.
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang telah disepakati dicetak dalam bentuk hard copy dan disahkan dengan penandatangan secara langsung oleh Ketua BiOSC, Ketua Presedium tetap, Wakil Ketua Presidium tetap serta Sekretaris Presidium tetap, dan disaksikan oleh Peserta Musyawarah Anggota BiOSC 2017.
Hari kedua Musyawarah Anggota BiOSC yang diadakan pada Selasa, 5 Desember 2017 diawali dengan pembukaan oleh MC. Pada saat pembukaan, MC menjabarkan terdapat dua sesi acara inti. Sesi pertama berupa Laporan Pertanggungjawaban oleh masing-masing pengurus harian BiOSC periode 2017 mengenai evaluasi pelaksanaan program kerja selama periode kepengurusan. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban diawali oleh Ketua BiOSC 2017, dilanjutkan oleh Koordinator Keorganisasian, Sekretaris, Bendahara dan dilanjutkan dengan Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban oleh masing-masing Kepala Bidang BiOSC 2017. Setelah semua koodinator dan kepala bidang menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait Laporan Pertanggungjawaban yang telah disampaikan.
Sesi kedua berupa musyawarah terkait indeks prestasi masing-masing pengurus harian dan pemilihan Ketua BiOSC periode 2018, diawali dengan sambutan oleh Ibu Endang Semiarti selaku dosen pembimbing Biology Orchid Study Club. Beliau menyampaikan bahwa organisasi tidak terlepas dari suksesi, siapapun yang menjadi ketua BiOSC selanjutnya, diharapkan dapat terus mengembangkan BiOSC ke arah lebih baik, agar dapat bermanfaat bagi Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada serta masyarakat sekitar.
Indeks Prestasi diberikan berdasarkan kualitas program kerja, kerjasama antar anggota dan banyaknya program kerja yang telah terlaksana. Setelah musyawarah mencapai mufakat, pengurus harian dipersilakan masuk kembali ke ruangan Musyang dan dilakukan pembacaan indeks prestasi masing-masing pengurus.
Acara selanjutnya adalah pemilihan ketua BiOSC periode 2018, Himawan Masyhuri dan Fauzana Putri. Kedua calon dipersilahkan untuk menyampaikan visi dan misi dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dipimpin oleh Octaviana Herawati selaku Koordinator Dewan Senior. Setelah itu, kedua calon ditempatkan di ruangan yang berbeda dan musyawarah penentuan ketua BiOSC periode 2018 dimulai. Peserta musyawarah mulai berunding dan menyampaikan pendapat masing-masing mengenai para calon. Mufakat tercapai dengan hasil ketua BiOSC periode 2018 adalah Himawan Masyhuri. Kedua calon kemudian dipersilakan masuk kembali. Acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan yang disimbolisasikan oleh penyerahan panji BiOSC dari ketua BiOSC periode 2017 kepada ketua BiOSC periode 2018, serta penandatanganan komitmen kerja. Selanjutnya, Dewan Senior BiOSC 2017 berunding untuk memilih koordinator periode selanjutnya, dengan hasil Fajar Pangestu Jati sebagai koordinator Dewan Senior periode 2018. Acara diakhiri oleh MC dan dilanjutkan sesi foto bersama peserta dan panitia Musyawarah Anggota BiOSC 2017.
Forum Diskusi Ilmiah (FDI) kembali diadakan oleh BEM Fakultas Biologi pada Rabu (29/11) lalu. Bertempat di ruang Biodas Atas Timur, FDI kali ini mengusung tema “Pengalaman Hidup dapat Mengubah Ekspresi DNA”. Pembicara yang diundang dalam FDI ini adalah Indra Lesmana, M.Sc. dosen dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan , Fakultas Biologi UGM.
Diskusi diawali dengan materi yang disampaikan oleh Mas Indra tentang berita yang menyatakan pengalaman hidup dapat mengubah DNA. Mas Indra meyampaikan agar kita tidak mudah terpengaruh dengan berita sekarang dan harus kritis serta memverifikasi dengan apa yang diberitakan. Mas Indra kemudian menunjukkan jurnal yang terkait dengan perubahan ekspresi DNA yang berkaitan dengan pengalaman hidup. Didalam jurnal yang ditulis oleh Thomas W. Mcdade berjudul Social and physical environments early in development predict DNA methylation of inflammatory genes in young adulthood yang dipublikasikan pada Journal PNAS edisi juli 2017. Publikasi tersebut memuat hasil penelitian Cebu Longitudinal Health and Nutrition Survey (CLHNS) yang dimulai sejak tahun 1983, yang mengamati perbedaan tumbuh kembang 494 anak yang ditinjau dari sosioeconomics status, parental absence, microbial exposures, animal feces, season of birth, dan breastfeeding duration. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada parameter yang diamati tersebut berhubungan dengan metilasi DNA pada gen-gen yang meregulasi inflamasi diataranya CD1D, KLRG1 dan NLRP12. Seperti telah diketahui bahwa inflamasi merupakan respon imun tubuh terhadap iritasi dan infeksi. Metilasi DNA merupakan salah satu jenis modifikasi yang mempengaruhi ekpresi gen pada kajian epigenetika.
Pembahasan diskusi dilanjutkan dengan membahas epigenetika. Epigenetika ialah kajian tentang perubahan fenotipe atau ekspresi gen yang bukan disebabkan oleh perubahan susunan nukleotida. Dalam epigenetika, perubahan yang terjadi ialah pada modifikasi struktur DNA/ kromosom sehingga mempengaruhi dari regulasi on/off pada proses transkripsi dan translasi. Materi yang diwariskan pada epigenetika adalah modifikasi struktur DNA/kromosom sedangkan pada kajian genetika berupa susunan nukleutida. Modifikasi tersebut dapat berubah pada generasi yang sama ataupun pada generasi selanjutnya sehingga menimbulkan variasi dalam fenotipe yang dibentuk.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab peserta FDI dengan mas Indra. Antusiasme para peseta sangat tinggi saat sesi tanya tanya jawab berlangsung. Hingga acara telah ditupup oleh MC, masih banyak peserta yang melanjutkan diskusi dengan mas Indra. Peserta yang hadir tidak hanya dari fakultas biologi ugm, tetapi dari berbagai fakultas di ugm, seperti pertanian dan kedokteran. Dengan adanya FDI ini diharapkan mahasiswa ugm khususnya mahasiswa fakultas biologi dapat berfikir kritis dan dapat membuka wawasan baru untuk membuat suatu riset atau penelitian yang baru dan memiliki dampak besar dan bermanfaat dalam bidang sains.
Petunjuk bagi manusia didunia maupun diakhirat adalah Al-Qur’an. Manfaatkanlah waktu kita sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, walapun sekecil apapun. Keutamaan untuk menghapal Al-Quran adalah suatu kebutuhan bagi manusia. Sebagai manusia kita harus merasa butuh terhadap Al-Quran, setelah kita memahami Al-Qur’an maka sebaiknya kita menghapalkannya. Salah satu manfaat menghapal Al-Quran adalah kita dapat lebih memahami esensi dari berbagai hal yang ada didunia ini, supaya kita lebih mudah untuk men-tadaburinya. Menghapal Al- Quran adalah salah satu cara kita untuk menjemput kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah.
Adab dalam menghapalkan Al-Quran harus meluruskan niat terlebih dahulu dan senantiasa memuliakan Al-Quran serta berpakaian yang rapi. Saat ingin berinteraksi dengan Al-Quran, kita harus benar-benar membersihkan bathin kita agar menghapal atau mempelajari Al-Quran tidak hanya menjadi sekedar rutinitas saja, namun harus meluruskan niat agar mendapatkan keutamaan dan keberkahan Al-Quran. Sejauh mana kita beradab terhadap Al-Quran makan sejauh itu pula Al-Quran akan beradab terhadap kita. Sebesar apa kita mengutamakan Al-Quran makan sebesar itulah Al-Quran memuliakan kita pula. Al-Quran akan menjaga kita bila kita dapat menjaga hubungan antara kita dan Al-Quran dengan baik.
Memulai untuk menghapal Al-Quran dapat dilakukan dengan meluangkan waktu kita untuk berinteraksi dengan Al-Quran sesibuk apapun kita. Menghapal Al-Quran adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan instant. Allah menitipkan Al-Quran kepada hamba, maka Allah bisa saja mengambil Al-Quran tersebut dari hambanya bila hambanya tersebut lalai dan tidak mengutamakan Al-Quran. Kita harus belajar untuk mengikatkan diri dan hati kita dengan Al-Quran, agar Al-Quran senantiasa melekat pada diri kita. Biasakan diri dengan Al-Quran dan luangkan waktu setiap hari walaupun sesingkat apapun untuk berinteraksi dan menghapalkan Al-Quran. Sediakan 3 pembagian waktu untuk agar dapat membiasakan diri dengan Al-Quran yaitu waktu untuk membaca Al-Quran, menghapal Al-Quran dan muroja’ah Al-Quran setiap harinya. Hal ini akan memudahkan kita dalam menghapalkan Al-Quran.
Hari Minggu, 26 November 2017, Biology Orchid Study Club (BiOSC) mengadakan Seminar Terbuka BiOSC yang bertempat di ruang 5 Gedung A Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Seminar ini merupakan ajang presentasi hasil penelitian para anggota Diklat Lanjut dan Diklat Pemantapan yang telah diadakan 1 tahun terakhir. Kegiatan ini diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari Angkatan Diksar (AD) 7 hingga AD 12 BiOSC, dan dimulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang.
Diklat Lanjut (DIKJUT) adalah alur kaderisasi untuk meningkatkan jenjang anggota muda menjadi anggota divisi, rangkaiannya meliputi diklat ruang, evaluasi tertulis dan diklat lapangan yang berisi kegiatan eksplorasi. Sementara, Diklat Pemantapan (DIKTAP) adalah alur untuk meningkatkan jenjang anggota ke tingkatan keilmuan tertinggi di BiOSC, yaitu Dewan Senior. Untuk menjadi Dewan Senior, tiap peserta Diktap harus melaksanakan satu penelitian yang berkaitan dengan anggrek, lalu disusun dalam bentuk laporan dan dipresentasikan. Setelah melalui evaluasi oleh para Dewan Senior dalam presentasi tertutup, kali ini baik hasil penelitian DIKJUT dan DIKTAP dipresentasikan secara terbuka di depan seluruh peserta seminar.
Kegiatan ini selain bertujuan untuk menunjukkan hasil penelitian peserta DIKJUT dan DIKTAP, juga sekaligus sebagai pemantik minat penelitian di bidang keanggrekan untuk peserta seminar yang sebagian besar didominasi oleh AD 11 (angkatan 2016) dan AD 12 (angkatan 2017). “Penelitian di bidang anggrek sangat luas cakupannya, dari keanekaragaman, fisiologi, anatomi, biokimia, dan lain-lain. Harapannya seminar ini dapat memberikan inspirasi tentang penelitian apa saja yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan anggrek, sekaligus menjadi motivasi bagi kita untuk semangat meneliti anggrek.” ucap Dzikrina Nurunisa, Koordinator Keilmuan BiOSC 2017 dalam sambutannya di awal acara.
Presentasi pertama dilakukan oleh peserta DIKJUT 2017, yang mempresentasikan tentang keanekaragaman anggrek di lokasi sekitar tempat wisata Watu Jaran, Sabrang Kidul, Kulonprogo. Dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 14 spesies anggrek. Anggrek yang paling melimpah atau paling banyak ditemukan yaitu Eria retusa.
Presentasi dilanjutkan dengan tujuh peserta DIKTAP 2017 yang membawakan hasil penelitian anggrek melalui berbagai pendekatan bidang ilmu, yaitu biokimia, kultur jaringan tumbuhan, sistematika, keanekaragaman, dan anatomi. Di bidang biokimia ada Febri Yuda Kurniawan: “Perbandingan kadar klorofil dan karotenoid pada Dendrobium crumenatum Swartz, Eria retusa (Blume) Rchb.f. dan Vanilla planifolia Andrews yang ditumbuhkan di dataran rendah Bantul” dan Nindy Senissia Asri : “Pengukuran kadar flavonoid dan uji daya hambat pertumbuhan Streptococcus mutans dari ekstrak etanol daun anggrek Vanilla planifolia Jacks Ex. Andrews.” Di bidang kultur jaringan ada Zulfa Layina: “Uji efektivitas variasi konsentrasi hidrolisat kasein terhadap perkembangan biji Dendrobium capra”. Di bidang sistematika ada Himawan Masyhuri: “Analisis filogenetik anggota Dendrobium Swartz berdasarkan sekuen MatK DNA” dan Ahmad Suyoko: “Analisis filogenetik 6 anggrek spesies anggota genus Phalaenopsis Blume”. Di bidang keanekaragaman ada Fauzana Putri: “Keanekaragaman dan kemelimpahan anggrek di Gunung Dawa, Sabrang Kidul, Pegunungan Menoreh, Kulonprogo DIY”, sedangkan di bidang anatomi ada Arianda Poetri Shofia Rochman: “Profil anatomi daun dan akar Phalaenopsis hibrida pada berbagai tahap pertumbuhan.”
Kegiatan ditutup dengan upacara pelantikan anggota Dewan Senior 2017. Ketujuh peserta DIKTAP 2017 dinyatakan resmi lulus menjadi Dewan Senior. Tiga peserta DIKTAP dengan perolehan nilai tertinggi yaitu Nindy Senissia Asri, Febri Yuda Kurniawan dan Arianda Poetri Shofia Rochman. Terakhir, dilakukan penutupan dan foto bersama.
Menurut Asyroful Muna selaku ketua panitia, acara ini bisa dibilang sukses. “Alhamdulillah berjalan lancar, tidak monoton karena ada komunikasi dua arah, materinya menarik, menambah wawasan untuk angkatan muda karena beberapa materi yang baru, belum pernah diajarkan sebelumnya.” Ungkapan ini didukung oleh Koordinator Dewan Senior, Oktaviana Herawati, “Seminarnya bagus, kondusif, interaktif, informatif. Seminar ini memberikan gambaran kepada anggota BiOSC terutama angkatan muda tentang penelitian yang dapat dilakukan dengan anggrek. Dengan adanya seminar ini, diharapkan mampu memupuk semangat anggota BiOSC untuk melakukan penelitian dalam bidang anggrek dan memajukan BiOSC.”
Hari Sabtu, 18 November lalu telah dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar untuk calon anggota KOPMA BIOGAMMA 2017 di Ruang Biodas Atas Timur. Acara ini diawali dengan sambutan dari ketua panitia Penerimaan Anggota Baru KOPMA BIOGAMMA 2107 Ria Oktafianti, dilanjutkan dengan sambutan dari CEO KOPMA BIOGAMMA Achmad Baihaqi. Materi pertama dalam Diksar ini disampaikan oleh Ahmad dari perwakilan Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo), beliau menerangkan untuk menyukseskan suatu koperasi diperlukan pemahaman mengenai tiga hal yaitu membeli bersama, menjual bersama, dan bekerja bersama, jika sudah bisa menerapkan ketiga prinsip tersebut dalam menjalankan koperasi yang dibangun maka akan tercapai koperasi yang sukses. Materi yang kedua disampaikan oleh Rizki dan Albert dari perwakilan Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa (FKKMI) Wilayah V Yogyakarta yang memperkenalkan FKKMI sebagai wadah komunikasi antar seluruh koperasi mahasiswa di Indonesia, anggota-anggota FKKMI serta tugas-tugas dan program kerjanya. Materi yang terakhir atau yang ketiga disampaikan oleh perwakilan Himpunan Koperasi Mahasiswa Yogyakarta (HKMY), dengan lingkup yang lebih sempit daripada FKKMI menjelaskan tentang anggota-anggota HKMY, struktur kepengurusan dari HKMY, serta perbedaan peran HKMY dengan FKKMI dalam memajukan koperasi mahasiswa yang menjadi anggotanya. Antusiasme peserta cukup baik pada sesi tanya jawab dan review setiap selesai pematerian.
Acara terakhir sebelum penutupan, dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh calon anggota yaitu pengukuhan anggota KOPMA BIOGAMMA 2017 dilaksanakan atas arahan CEO KOPMA BIOGAMMA 2017 dengan pembacaan janji setia terhadap KOPMA BIOGAMMA dan pemakaian PDH KOPMA BIOGAMMA oleh anggota KOPMA BIOGAMMA G11 dan G12 kepada angkatan baru G13. Harapan dari CEO KOPMA BIOGAMMA kepada anggota baru KOPMA BIOGAMMA 2017 atau G13 adalah agar senantiasa menjalankan amanah yang diterima nantinya dengan baik, selalu setia dan menjalin keakraban dengan anggota KOPMA BIOGAMMA lainnya. Acara pendidikan dan pelatihan dasar ini kemudian diakhiri dengan doa dan salam penutup oleh pembawa acara. Berikut ini beberapa hasil dokumentasi selama kegiatan Diksar KOPMA BIOGAMMA 2017 berlangsung.