Arsip:
Kerja Sama
Yogyakarta, 21 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Professor dari Kyushu University Jepang, Prof. Noritaka Mochioka. Kunjungan tersebut diterima di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Dosen dari Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D., dan Zuliyati Rohmah, Ph.D.
Kunjungan ini merupakan kali kedua Prof. Noritaka Mochioka singgah ke Fakultas Biologi UGM setelah 2017 lalu. Beliau juga hadir sebagai narasumber kuliah tamu pada beberapa kesempatan sebelumnya. Pada kunjungan ini, Prof. Noritaka mengungkapkan antusiasmenya untuk pengembangan riset terkait sidat dengan Nur Indah Septriani, Ph.D. yang juga merupakan lulusan dari Kyushu University Jepang.
Dr. Eko menyambut baik kedatangan Prof. Noritaka Mochioka. Dalam kunjungan tersebut disampaikan berbagai inisiasi kerja sama yang dapat dikolaborasikan dengan Kyushu University termasuk diantaranya pertukaran pelajar hingga double degree. Sebelumnya, Fakultas Biologi UGM juga menjalin kerja sama yang baik dengan skema student exchange melalui Program Sakura Science dengan Yamagata University, Jepang.
Prof. Noritaka Mochioka juga berkesempatan memberikan kuliah umum, bertempat di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM, dimoderatori oleh Nur Indah Septriani, Ph.D. Beliau menyampaikan kuliah umum dengan tajuk “Life History and Conservation of Freshwater Eel”. Dr. Eko selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, turut hadir memberikan sambutan pengantar pada kuliah umum tersebut.
Prof. Noritaka Mochioka mengawali perkuliahan dengan paparan bagaimana hasil laut menjadi komoditi yang penting bagi masyarakat Jepang. Baik hasil laut yang umum dikonsumsi maupun yang kurang umum seperti pufferfish atau ikan buntal yang beracun, diolah menjadi layak untuk konsumsi. Beliau memfokuskan risetnya terkait eel atau sidat atau yang umum dikenal sebagai unagi. Prof. Noritaka Mochioka menyoroti diversitas, persebaran sidat di Jepang dan dunia hingga kualitas nutrisinya yang tinggi, namun harga yang belum cukup terjangkau. Beliau fokus dalam pengembangan sidat yang bernutrisi tinggi namun dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Kuliah umum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta sangat antuasias mengikuti perkuliahan tersebut dan tertarik untuk mempelajari sidat. Diharapkan kuliah umum tersebut dapat menjadi wadah inspirasi kolabrasi sekaligus menguatkan hubungan kerja sama terutama antara Fakultas Biologi UGM dengan Kyushu University Jepang di masa mendatang, sejalan dengan komitmen terhadap Sustainable Development Goals untuk peningkatan pendidikan yang inklusif dan perluasan kerja sama (SDG 4 dan 17) sekaligus kontribusi terhadap pelestarian ekosistem laut (SDG 14) dan pengembangan pangan fungsional yang terjangkau semua kalangan (SDG 12).
Yogyakarta, 21 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjajaran (Unpad) dalam rangka kegiatan benchmarking Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH). Kunjungan ini berlangsung pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, pukul 15.00 hingga 16.15 WIB, bertempat di Ruang Sidang KPTU, Fakultas Biologi UGM.
Rombongan dari FPIK Unpad yang terdiri dari 6 dosen dan 4 mahasiswa disambut hangat oleh jajaran pimpinan Fakultas Biologi UGM. Perwakilan Dosen FPIK Unpad yang hadir antara lain Dra. Sri Astuty, M.Sc.; Dr. Yeni Mulyani, S.Si., M.Si.; Dr. H. Sunarto, S.Pi., M.Si.; Buntora Pasaribu, S.Pi., M.Sc., Ph.D.; Dr. Eri Bachtiar, S.Si., M.Si.; dan Dr. Yuniarti, MS, S.Pi., M.Si.
Dari pihak Fakultas Biologi UGM, kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni; serta Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. yang merupakan Kepala Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Selain itu, turut hadir pula dua staf dari Unit P2MKSA Fakultas Biologi UGM.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami lebih dalam terkait Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati yang baru saja berjalan di Fakultas Biologi UGM. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi mengenai kurikulum, pengelolaan program studi, serta peluang kerja sama dalam bidang akademik dan penelitian (SDGs 4).
Dr. Eko dalam sambutannya menyatakan, “Kami menyambut baik kedatangan rekan-rekan dari FPIK Unpad dan berharap kegiatan benchmarking ini dapat menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih erat di masa depan, khususnya dalam pengembangan program studi yang berfokus pada konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati (SDGs 14 dan SDGs 15).”
Di sisi lain, Dr. Yuniarti sebagai Ketua Program Studi dari FPIK Unpad mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan yang hangat dari Fakultas Biologi UGM. Beliau juga menyampaikan harapannya agar hasil dari kegiatan benchmarking ini dapat diterapkan dalam pengembangan program studi di FPIK Unpad.
Kegiatan kunjungan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari kedua belah pihak serta sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua institusi dalam upaya memajukan pendidikan dan penelitian di bidang keanekaragaman hayati di Indonesia (SDGs 16 dan SDGs 17).
Yogyakarta, 12 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hangat menyambut peserta student exchange untuk semester ganjil 2024 dalam sebuah upacara yang diadakan hari ini. Tahun ini, Fakultas Biologi menerima 6 mahasiswa dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), 1 mahasiswa dari Universitas Brunei Darussalam, dan 1 mahasiswa dari Toyo University, Jepang. Acara ini menegaskan komitmen UGM dalam mendorong kolaborasi akademik internasional dan pertukaran budaya.
Acara ini dihadiri oleh anggota fakultas terkemuka, termasuk Dekan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr., Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., dan Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Dr. Eko Agus Suyono, M.App., Sc. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menyoroti pentingnya program student exchange dalam meningkatkan keunggulan akademik dan mendorong pemahaman lintas budaya.
Dalam sambutannya, Dekan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyatakan antusiasmenya terhadap program ini, dengan menekankan bahwa pertukaran ini sangat penting untuk memperluas wawasan mahasiswa dan membekali mereka dengan kompetensi global yang diperlukan untuk karier masa depan mereka. Ia juga menekankan pentingnya program semacam ini dalam berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Pengurangan Ketimpangan (SDG 10), dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17).
Wakil Dekan Dr. Bambang Retnoaji menyoroti manfaat akademis dari program pertukaran ini, yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan wawasan unik tentang keanekaragaman hayati tropis, upaya konservasi, dan praktik pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Sementara itu, Dr. Eko Agus Suyono menegaskan komitmen Fakultas untuk memperkuat kerjasama internasional melalui penelitian dan pengabdian masyarakat, sejalan dengan visi UGM untuk menjadi universitas kelas dunia.
Para peserta student exchange akan terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan ekstrakurikuler selama masa tinggal mereka, termasuk kuliah, studi lapangan, dan pengalaman pengenalan budaya. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya serta tantangan dan peluang dalam pembangunan berkelanjutan.
Tangerang, 10/08/2024. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Universitas Prasetiya Mulya mengadakan Business Gathering dengan tema From Biology to Applied Science, Higher Education- Industrial Partnership for Climate Change Action di Auditorium Universitas Prasetiya Mulya BSD, Tangerang Selatan.
Bussiness Gathering ini dilakukan untuk mempertemukan antara akademisi, mitra industri, pemangku pemerintah untuk mengahadapi perubahan iklim global. Dalam acara ini dilakukan juga talkshow dan Forum Group Discussion (FGD) antara akademisi dan pelaku industri, membahas permasalahan climate change dalam dunia Industri. Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. berharap agar acara ini bisa ditindaklanjuti untuk kolaborasi dan sinergi antara akademisi dan peta industri.
“Harapan kami terbentuk komunikasi yang baik antara kampus dan mitra industri dan penentu kebijakan yang kedua adalah tindaklanjutnya berupa kolaborasi di dalam permasalahan utama yaitu global climate change. Sehingga nanti ujungnya kita bisa menurunkan atau bahkan mencegah terjadinya dampak global change tidak hanya di Indonesia tp juga dunia”. Acara Bussiness Gathering ini juga bertujuan untuk peningkatan kualitas perguruan tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt..
“Ketika bertemu dengan mitra industri, kualitas pendidikan tinggi yang ditentukan dari kualitas akademik dan penelitiannya juga menentukan kualitas lulusannya. Lulusan ini yang kita sebut sebagai graduate employibility yang akan menentukan bagaimana pendidikan di perguruan tinggi itu bisa terserap di dunia kerja” tuturnya.
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak menyambut baik acara ini sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman yang sudah ditandatangani bersama anatara UGM dan Universitas Prasetiya Mulya di UGM. Beliau berharap melalui acara ini dapat mencari hasil research ilmu berbasis biologi dan ilmu pengetahuan untuk dikonversikan menjadi bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan. “Kita dari depan sudah memikirkan bagaimana acara ini bisa dipupuk dan berlanjut. Berlanjut tanpa hasil juga tidak ada gunanya. Jadi kami dari Universitas Prasetiya Mulya sangat commited untuk mendukung keberhasilan untuk konversi ilmu pengetahuan menjadi bisnis yang berguna bagi nusa dan bangsa”.
Menurut Koordinator Staff Khusus Presiden RI yang juga sebagai Sekjen KAGAMA Dr. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, M.Si. mengatakan kegiatan ini adalah upaya hilirisasi research yang harus didukung untuk kemajuan industri. “Kita harus follow up kita harus dorong menjadi semacam MOU, karena ujungnya harus menjadi produk industri yang memiliki nilai tambah. Karena itu yang kita butuhkan hari ini. Dalam konteks tingkat nasional bangsa dan negara industri kita harus betul-betul didukung knowledge dan juga inovasi yang dihasilkan” tutup Ari Dwipayana.
Singapura, 7 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwakili oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., dan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., melakukan kunjungan ke Singapura. Kunjungan ini dalam rangka menjalin kerjsaama dan demonstrasi alat laboratorium di Thermo Fisher Scientific Customer Experience Center (CEC) Singapura. Acara yang berlangsung dari tanggal 5 sampai 6 Agustus 2024 ini diselenggarakan oleh PT Nutrilab Pratama yang bekerja sama dengan ThermoFisher Singapore.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dan pengarahan mengenai keselamatan dari Yu Xuan TEH dan Anthony LIM, Ph.D. selaku Product Manager Southeast Asia dan Technical Sales Leader SEATW, Bioscience Division, Life Sciences and Laboratory Products Group. Selanjutnya agenda dilanjutkan dengan presentasi mendalam tentang MSC Workflow oleh Zou Yu yang juga menjabat sebagai Product Manager Southeast Asia, Bioscience Division, Life Sciences and Laboratory Products Group. Agenda hari pertama ini memberikan wawasan berharga tentang teknologi laboratorium terbaru yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian ilmiah.
Pada hari kedua diawali dengan presentasi mengenai Cell Counting Workflow (Countess 3 FL) oleh Yu Xuan TEH dan dilanjutkan dengan Cell Imaging Workflow (EVOS dan CX7) oleh Xie Wei. Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan presentasi tentang bigfoot/attune/ALF yang disampaikan oleh Nicholas. Kegiatan ini diakhiri dengan demonstrasi praktis iWestern Workflow dan presentasi mengenai Luminex multiplex assay oleh Tian Sheng di laboratorium CEC, yang memberikan pengalaman langsung dalam penggunaan teknologi laboratorium terbaru.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam mempererat kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dengan PT Nutrilab Pratama dan ThermoFisher Singapore. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Fakultas Biologi UGM untuk memperluas koneksi dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi dengan berbagai mitra. Langkah ini sejalan dengan upaya Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), yang menekankan pentingnya penelitian dengan teknologi dan inovasi terbarukan. Fakultas Biologi UGM berharap dapat mengadopsi teknologi laboratorium mutakhir untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pengajaran, serta memperkuat posisi UGM sebagai institusi pendidikan yang unggul dalam bidang biologi. Kunjungan ini membuktikan komitmen UGM dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Ilmu pengetahuan saat ini terus berkembang dengan pesat, salah satunya yaitu terkait embriologi tumbuhan yang menjadi parameter penting dalam kajian botani, termasuk sistematika, evolusi, hingga bioteknologi yang berhubungan dengan embriogenesis somatik tumbuhan. Proses pembentukan dan perkembangan embrio secara alami maupun in vitro dapat dianalisis salah satunya melalui pendekatan anatomis. Untuk menganalisis kajian anatomi tumbuhan, penentuan sampel membutuhkan perlakuan dan preparasi khusus, sehingga diperlukan wadah diskusi dan pelatihan sebagai salah satu ajang silaturahmi serta berbagi informasi dalam rangka pemutakhiran metode.
Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan (SPT) Fakultas Biologi UGM dalam rangka pengabdian masyarakat sekaligus pembukaan ruang kolaborasi menerima tamu empat (4) peneliti dari PT. BISI Internasional, Kediri dengan tujuan silaturahim dan pelatihan. Empat peneliti tersebut berasal dari Departemen Bioteknologi, yaitu Esti Sri Lestari, S.Si., M.Sc., Ida Wilujeng Abidah Ubudiyah, S.Si., Lina Wahyu Hapsari, S.P., dan Rahmawati Amaliah, S.Si. Pelatihan ini dilaksanakan selama 8 hari, pada tanggal 22 – 31 Agustus 2024.
Pelatihan disambut oleh Dr. Maryani, M.Sc. selaku kepala laboratorium SPT dan dibuka langsung oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni pada hari Senin, 22 Agustus 2024 di Laboratorium SPT Gedung B. Dalam sambutannya wakil dekan memaparkan pentingnya kolaborasi riset di era saat ini. Pelatihan yang dilaksanakan terdiri atas pematerian/diskusi tentang mikroteknik dan embriologi tumbuhan disertai dengan praktek pembuatan sediaan embriologi (praktikum/ hands on), dan analisisnya serta kerja mandiri di laboratorium. Pematerian dilakukan oleh dosen dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, yaitu Utaminingsih, S.Si., M.Sc. Kerja mandiri dilakukan selama 3 hari didampingi oleh laboran (Ibu Prapti).
Penutupan kegiatan secara resmi dilakukan oleh Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc.. pada hari Rabu, 31 Agustus 2024. Dalam sambutannya, beliau kembali mengingatkan bahwa target kegiatan ini tidak hanya selesai dalam 8 hari, tapi menjadi awalan untuk kerja sama penelitian dan kolaborasi di masa yang akan datang. Beliau juga berpesan, kalau kegiatan ini baik dan bermanfaat mohon disebarluaskan dan apabila ada kekurangan, mohon kritik dan saran diberikan kepada fakultas Biologi, khususnya Laboratorium SPT.
Pelaksanaan pelatihan ini menunjang pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menjalin kemitraan dan kerja sama yang baik dengan pihak luar (SDGs 17) dan dengan harapan bahwa hasil dari kegiatan ini dapat berguna bagi kesejahteraan masyarakat umum di Indonesia (SDGs 3). Tidak hanya itu, pelaksanaan pelatihan ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas (SDGs 4).
Semoga pelatihan ini menjadi awal yang baik untuk menjalin kerjasama dan menjadi mitra penelitian antara Fakultas Biologi UGM, termasuk staf dari Laboratorium SPT dengan PT BISI Internasional. Dengan demikian, pengetahuan dan kemampuan teknis yang didapat selama pelatihan, tidak hanya menjadi nilai plus untuk pribadi, tetapi dapat bermanfaat luas untuk instansi terkait.
Yogyakarta, 26 Juli 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Dr. Agus Salim, S.Ag., M.Si. dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta terkait konsultasi dan audiensi Pusat Kajian dan Pengembangan Bio Maritim Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (PKPBP3T). Bertempat di Ruang Sidang KPTU, Fakultas Biologi UGM, kunjungan tersebut diterima oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Abdul Razaq Chasani, Ph.D. selaku Kepala Departemen Biologi Tropika, Sukirno, M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sarjana, Emi Dwi Suryanti, S.Si., M.Sc. selaku Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta dosen Fakultas Biologi diantaranya Tyas Ikhsan Hikmawan, M.S., Ph.D. dan Dra. Mulyati, M.Si.
Dr. Agus mengungkapkan kunjungan tersebut dalam rangka konsultasi dan audiensi pendirian Pusat Kajian dan Pengembangan Bio Maritim Wilayah perbatasan dan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (PKPBP3T) Republik Indonesia atau Center for Research and Development of Bio Maritime Border Territory and 3T Region of RI (CRDB2T3). Pusat kajian yang berfokus pada riset pengelolaan maritim tersebut akan melibatkan kolaborasi periset dari berbagai institusi perguruan tinggi, badan riset, Non Government Organization (NGO), dan sebagainya, termasuk diantaranya dosen Fakultas Biologi UGM, Abdul Razaq Chasani, Ph.D. yang memiliki fokus riset terkait makroalgae.
Dr. Agus menuturkan pendirian pusat kajian tersebut telah melalui audiensi maupun pengiriman proposal kolaborasi kerjasama ke berbagai institusi dan lembaga. Beliau mengungkapkan fokusnya saat ini terkait fasilitas pendukung yang akan berdiri sebagai kantor utama pusat kajian. Dr. Agus turut menambahkan rencana pendirian fasilitas tersebut di kawasan Laboi, Pulau Bintan, pun kerja sama dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.
Prof. Budi menyambut hangat rencana pendirian pusat kajian tersebut. Dekan Fakultas Biologi UGM tersebut turut menyampaikan urgensi kajian terkait maritim dan kelautan, terlebih daro Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) sendiri sejauh ini masih berfokus pada pendataan spesies terrestrial.
Prof Budi bersama dengan rekan Fakultas Biologi UGM mendukung peresmian kelembangaan pusat kajian maritim tersebut terlebih dahulu termasuk penyempurnaan naskah akademik, penyusunan AD ART dan pendaftaran status hukum, terlebih pusat kajian tersebut rencananya bersifat independent tidak dikelola di bawah suatu institusi secara langsung. Hal tersebut diharapkan akan mendukung percepatan pendirian pusat kajian.
PKPBP3T akan berfokus pada ranah maritim yang mencakup manusia, ekosistem, dan sumber daya kelautan yang ada di Indonesia. Pusat kajian dimungkinkan dapat mencakup dukungan pendidikan di Indonesia, terutama fokusnya pada pengembangan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) disamping dukungan terhadap tri dharma perguruan tinggi lainnya yaitu penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Pusat kajian tersebut diharapkan akan mengkatalisis program-program pengembangan riset kelautan di Indonesia sekaligus mendukung Pembangunan berkelanjutan.
Yogyakarta, 20 Juli 2024 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) yang ke-8 pada tanggal 20 Juli 2024. Tahun ini, seminar dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan format daring dan tatap muka, dengan tema besar “Inovasi Biosekuriti dan Konservasi Biodiversitas Tropika”. Acara yang diadakan di Auditorium Fakultas Biologi UGM ini bertujuan untuk memberikan platform bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini dan solusi inovatif dalam biosekuriti serta konservasi keanekaragaman hayati di kawasan tropika. Kegiatan seminar ini dimulai dengan laporan dari Dr. Siti Nurbaiti selaku ketua Panitia SNBT tahun 2024, dilanjutkan dengan sambutan oleh Prof. Dr. Mirwan Ushada, Direktur Direktorat Penelitian yang mewakili Rektor dan dibuka oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono. M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Seminar ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 21 institusi di Indonesia. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Fakultas Biologi UGM dengan PT. Rentokil Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi wujud sinergi antara akademisi dan industri, khususnya terkait isu biosekuriti dan biodiversitas Indonesia.
Sebagai pembicara utama pertama, Ir. Medrilzam dari BAPPENAS mengangkat topik mengenai “Peran Kebijakan Pemerintah untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati”. Dalam presentasinya, Ir. Medrilzam membahas tentang Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), strategi pemerintah Indonesia dalam melestarikan keanekaragaman hayati, dan bagaimana kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan dapat membentuk perilaku masyarakat menuju nature positive.
Sebagai pembicara kedua, Drs. Heri Susanto dari PT. Rentokil Indonesia membahas “Peran Ilmu Biologi dan Teknologi Digital dalam Pengendalian Hama yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”. Dalam sesi ini, Drs. Heri Susanto menyampaikan terkait eksplorasi integrasi ilmu biologi dengan teknologi digital untuk mengembangkan metode pengendalian hama yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Pembicara ketiga, Ibu Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. menyampaikan materi mengenai “Peran Fungi dalam Biosekuriti dan Konservasi Keanekaragaman Hayati”. Fokus dari pembahasan ini adalah peran fungi sebagai agen biosekuriti dalam menjaga keanekaragaman hayati, serta bagaimana fungi dapat dimanfaatkan dalam upaya konservasi.
Sesi Pleno dari ketiga pembicara ini diramaikan dengan pertanyaan-pertanyaan dari para peserta peserta seminar mulai dari perihal penjagaan biodiversitas yang dikaitkan dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur hingga peluang opsi sumber makanan dengan nutrisi tinggi dari ragam diversitas yang dimiliki Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan dan dalam hal penanganan hama. Kegiatan seminar dilanjutkan dengan sesi paralel yang diisi dengan presentasi para peserta pemakalah dengan beragam judul penelitian, yang terlaksana secara luring maupun daring.
SNBT ke-8 tahun 2024 ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni. Dalam sambutan penutupnya, disampaikan bahwa SNBT adalah wadah untuk meningkatkan pemahaman tentang biosekuriti dan konservasi biodiversitas tropika melalui diskusi yang mendalam dengan para ahli di bidangnya, sehingga menginspirasi inovasi dan kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan praktisi dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati, mendorong pengembangan kebijakan dan strategi baru yang dapat diterapkan untuk melestarikan lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem tropika. Seminar nasional ini juga diharapkan akan terciptanya kerjasama yang sinergis antar peserta yang hadir diharapkan menjadi hal positif yang dapat membangun dan memberikan dampak lebih terkait isu-isu dari topik biosekuriti dan konservasi biodiversitas tropika di masa mendatang. Selanjutnya, seminar ini berperan dalam mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang ke-2. Mengakhiri kelaparan, 3. Kesehatan yang baik dan kesejahteraan, 4. Pendidikan bermutu, 6. Akses air bersih dan sanitasi, 7. Energi bersih dan terjangkau, 9. Industri, inovasi dan infrastruktur, 11. Kota dan komunitas yang berkelanjutan, 13. Penanganan perubahan iklim, 14. Menjaga ekosistem laut, 15. Menjaga ekosistem darat dan 17. Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Pada tanggal 16 dan 17 Juli 2024, tim peneliti dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc., melaksanakan survei etnobotani dalam rangka kerja sama Bioprospeksi Tumbuhan Obat bersama Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Survei ini dilaksanakan di Resort Ampel dan Resort Kopeng, Taman Nasional Gunung Merbabu.
Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk mengumpulkan data penggunaan tumbuhan obat dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional. Inisiatif ini sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tim peneliti mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan penduduk setempat yang berbagi pengetahuan tradisional mereka tentang khasiat obat dari berbagai tumbuhan.
Setelah pengumpulan data dari masyarakat, tim melanjutkan survei lapangan untuk mengoleksi sampel tumbuhan obat yang disebutkan. Pekerjaan lapangan ini sangat penting untuk proses bioprospeksi yang bertujuan mengidentifikasi tumbuhan dengan potensi aplikasi biomedis. Sampel yang dikumpulkan akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan komposisi kimia dan manfaat kesehatannya.
Prof. Dr. Ratna Susandarini menekankan pentingnya penelitian ini dalam berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang kesehatan, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. “Pekerjaan kami di sini tidak hanya bertujuan untuk menemukan senyawa obat baru tetapi juga untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merbabu,” ujarnya.
Prof. Dr. Ratna Susandarini menekankan pentingnya penelitian ini dalam berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang kesehatan, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. “Pekerjaan kami di sini tidak hanya bertujuan untuk menemukan senyawa obat baru tetapi juga untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merbabu,” ujarnya.
Kerja sama antara UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan langkah penting menuju integrasi pengetahuan tradisional dengan penelitian ilmiah modern. Pendekatan ini tidak hanya menghormati dan melestarikan warisan budaya masyarakat lokal tetapi juga meningkatkan pemahaman ilmiah tentang tumbuhan obat.
Taman Nasional Gunung Merbabu, yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, menyediakan lingkungan yang ideal untuk jenis penelitian ini. Taman ini merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan, banyak di antaranya telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. Dengan mendokumentasikan dan mempelajari tumbuhan-tumbuhan ini, tim peneliti berharap dapat berkontribusi pada pengetahuan global tentang keanekaragaman hayati tumbuhan obat.
Masyarakat lokal memainkan peran penting dalam penelitian ini. Pengetahuan dan praktik tradisional mereka adalah sumber daya yang sangat berharga untuk mengidentifikasi tumbuhan dengan khasiat obat. Keterlibatan masyarakat juga memastikan bahwa manfaat dari penelitian ini dibagikan kepada mereka yang telah melestarikan pengetahuan ini selama beberapa generasi.
Survei lapangan di Resort Ampel dan Resort Kopeng dilaksanakan dengan dukungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang memberikan bantuan logistik dan akses ke lokasi penelitian. Kerja sama ini menyoroti pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Survei lapangan di Resort Ampel dan Resort Kopeng dilaksanakan dengan dukungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang memberikan bantuan logistik dan akses ke lokasi penelitian. Kerja sama ini menyoroti pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Temuan dari penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal ilmiah dan dibagikan kepada masyarakat lokal serta pemangku kepentingan terkait. Penyebaran pengetahuan ini sangat penting untuk mempromosikan konservasi tumbuhan obat dan pemanfaatannya yang berkelanjutan.
Sebagai kesimpulan, survei bioprospeksi tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Merbabu adalah inisiatif penting yang menggabungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern. Inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati, penemuan senyawa biomedis baru, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs yang lebih luas.
Yogyakarta, 3 Juli 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia yang terdiri atas Tim Direktorat Kehutanan BAPPENAS. Pertemuan tersebut dalam rangka diskusi dan kunjungan lapangan terkait rangka penelitian dan pengembangan sumber daya genetik keanekaragaman hayati di Indonesia. Kunjungan tersebut diterima di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi, Dr. Eko Agus Suyono, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, dosen dari berbagai laboratorium di Fakultas Biologi, serta Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi UGM, Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D.
Prof. Budi selaku Dekan Fakultas Biologi menyambut baik kunjungan lapangan dari BAPPENAS, terlebih dukungan terhadap kurasi sumber daya genetik untuk biodiversitas sangat diperlukan untuk keberlanjutan ekosistem. Beliau, didampingi oleh Dr. Eko menyampaikan profil Fakultas Biologi. Beliau menggaris bawahi keresahan di dunia biologi terhadap kurasi hayati melalui pembentukan program studi terbaru di Fakultas Biologi, Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH).
Pak Alan selaku Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM turut menyambut baik kunjungan BAPPENAS. Beliau menyampaikan PIAT turut mendukung upaya pengelolaan biodiversitas Indonesia kedepannya. Rekan BAPPENAS turut berencana untuk mengunjungi kawasan PIAT UGM di Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Farida Yulistianingrum, S.Si., ME, MPP, dari BAPPENAS, mengungkapkan bahwa BAPPENAS menyadari potensi keanekaragaman hayati dan sumber daya genetik Indonesia. Kunjungan BAPPENAS tersebut bertujuan untuk menggali data, informasi, dan pandangan pakar/akademisi dan instansi terkait gap dalam pengembangan sumbur daya genetik. Upaya pengembangan tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan pemetaan maupun analisis biodiversitas di setiap regional. Bu Farida turut menyadari adanya tantangan terkait riset ditingkat perguruan tinggi, hingga regulasi-regulasi yang dianggap belum atau kurang mendukung pelaksanaan penelitian.
“Pengelolaan sumber daya belum terkoneksi, masing lebih banyak tersimpan di tingkat individu peneliti universitas,” tukas Prof. Budi. Beliau turut menyampaikan keresahan yang mendorong pembentukan Indonesia Biodiversity Index (IBI) sejak 2019 lalu. IBI bekerja sama dengan Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI) dan berbagai Non-Government Organization (NGO) di Indonesia untuk pengumpulan dan berbagi data biodiversitas. Prof. Budi menegaskan banyaknya data yang dihasilkan oleh peneliti Indonesia, namun tersebar dalam bentuk thesis, buku, dan sebagainya. Upaya kurasi data tersebut telah berjalan selama empat tahun, dan pada tahun 2024 sendiri sudah menghasilkan tidak kurang dari 11.000 informasi data status dan tren spesies. Dr. Miftahul Ilmi yang bernaung di bawah Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi selanjutnya menambahkan, culture collection berbagai genom mikrobia di Indonesia masih terbatas. Koleksi terbesar ada saat ini dikelola oleh Laboratorium Indonesian Culture Collection (InaCC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sedangkan koleksi lainnya dikelola oleh peneliti di berbagai universitas di Indonesia. Kultur tersebut hanya sebesar 0,4% dari keseluruhan culture collection di dunia.
Dr. Eko dengan fokus riset mikroalga-nya di bawah Laboratorium Bioteknologi turut menyampaikan urgensi dalam kurasi kultur tersebut, diantaranya biaya pemeliharaan kultur yang mahal termasuk sumber daya manusia yang bisa mengelola kultur, serta tidak adanya database khususnya database bioprospeksi. Menurutnya, database tersebut krusial untuk kemajuan negara khususnya kontribusi terhadap berbagai industri seperti farmasi, dan sebagainya.
BAPPENAS turut mengakui keterbatasan policy/aturan dari pusat hingga regional yang masih berfokus pada nilai ekonomi. Usulan terkait regulasi insentif terhadap upaya konservasi atau biodiversity credit di daerah masih perlu dievaluasi sebagai dukungan pelestarian biodiversitas. Sayangnya, model untuk biodiversity credit lebih banyak berfokus pada area terrestrial dan terbatas pada wilayah perairan.
Dikusi selanjutnya berlanjut pada keresahan pengelolaan database biodiversitas di berbagai bidang kelimuan; entomologi, satwa liar, dan berbagai tumbuhan yang menjadi fokus riset di Fakultas Biologi UGM. Upaya pengelolaan sumber daya genetik dirasa menjadi keresahan darurat sehingga perlu upaya pengelolaan index database Indonesia berkelanjutan, termasuk usulan biodiversity index yang menjadi capaian kinerja daerah.
Kunjungan lapangan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, serta Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM. Diskusi antara BAPPENAS dengan Fakultas Biologi UGM tersebut diharapkan dalam berkontribusi dalam observasi, pengembangan tata kelola biodiversitas dan regulasi terkait, sehingga Indonesia bisa semakin berdikari dalam pengelolaan biodiversitasnya.