• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 25
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

Kunjungan Gama Wader Kepada Mitra dalam Pengembangan Budidaya Ikan Wader Pari

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 8 Juli 2022

Pada hari Minggu, 3 Juli 2022, Tim Gama Wader Fakultas Biologi UGM mengunjungi beberapa lokasi mitra, diantaranya kolam budidaya milik Pak Sukidi di Kecamatan Maguwo, kolam budidaya milik Pak Thomas di Kalasan, BPTPB Cangkringan, dan ke kolam budidaya milik Pak Santo di Turi. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan survei lokasi dan koordinasi dengan kemitraan setempat dalam pengembangan budidaya ikan wader pari. Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni implementasi teknik pemijahan ikan, produksi telur dan budidaya ikan wader pari serta pembuatan produk pascapanen. Sejauh ini, progres yang sudah dilaksanakan di tiap kemitraan adalah tiap kemitraan mempunyai indukan kecuali Bapak Thomas yang masih dalam tahap pembuatan kolam terpal sebagai tempat budidaya dan pemeliharaan ikan wader pari.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan di setiap kemitraan di awali dengan diskusi yang dibuka oleh Ketua Tim Gama Wader, Gizela Aulia Agustin. Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat banyak potensi dari tiap kemitraan, dimana dari mitra yang berada di Maguwo oleh Pak Sukidi mempunyai banyak indukan dan juga menyanggupi untuk melakukan pemijahan selama 2 minggu sekali kemudian pemanenan telur ikan wader. Berdasarkan dari mitra yang berada di Kalasan oleh Pak Thomas masih berada di tahap pembuatan kolam dan juga pembahasan mengenai budidaya ikan wader pari yang dibahas bersama beberapa warga yang tinggal di daerah Pak Thomas, desa tersebut juga memungkinkan untuk melakukan budidaya ikan wader pari. Selain mempunyai lahan yang cukup luas, pak Thomas juga memiliki pengalaman dalam budidaya ikan, salah satunya ikan lele. Namun, Pak Thomas masih memiliki kendala dalam pembudidayaan ikan wader pari karena belum mempunyai tempat budidaya untuk pengembangan ikan wader pari. Oleh karena itu, dalam tahap ini Pak Thomas hendak mempersiapkan terlebih dahulu tempat pembudidayaan ikan wader pari dan setelah itu akan dilakukan koordinasi dan pemantauan lebih lanjut oleh Tim Gama Wader. Selanjutnya, dilakukan pemantauan di BPTPB (Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya) bersama Pak Yudi yang mempunyai banyak kolam yang mampu menampung budidaya ikan wader pari, namun saat ini Pak Yudi masih terkendala di dalam sumber daya manusia, dan belum pernah memanen telur, saat ini masih memiliki beberapa indukan, namun belum difokuskan untuk pengembangan lebih lanjut untuk budidaya ikan wader pari. Kunjungan terakhir dilakukan di tempat pak Santo di daerah Turi, dimana pak Santo memiliki lahan yang sangat bagus dalam budidaya ikan wader pari, dan juga mempunyai teknologi kincir angin untuk pengoptimalan pemberian oksigen kepada ikan, Pak Santo menyanggupi melakukan budidaya ikan wader pari dengan menggunakan kincir angin namun harus dipastikan bahwa jumlah ikan yang ada harus lebih banyak minimal sekitar 1.000 ekor ikan, agar dapat melakukan budidaya ikan wader pari dengan menggunakan teknologi kincir angin.

Sarasehan Bersama Hartowijaya Agri Mandiri, Petani Milenial Dan Kelompok Tani Di Desa Blotan, Wedomartani, Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 20 Juni 2022

Pertanian perkotaan (Urban Farming) merupakan praktik pertanian di daerah perkotaan serta wilayah sekitarnya dan merupakan kegatan terpadu yang melibatkan hortikultura, peternakan, akuakultur, ataupun praktik lain untuk menghasilkan makanan segar atau produk pertanian lainnya. Urban farming dapat membawa sistem pertanian lebih dekat pada konsumen dan memberi peluang lapangan kerja baru dengan adanya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Hartowijaya Agri Mandiri” merupakan salah satu kegiatan Urban Farming yang telah lama dilakukan oleh Ibu Cecilia dan Bapak Clive Pickering di Dusun Blotan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Pada hari Sabtu tanggal 18 Juni 2022, telah dilakukan sarasehan bertajuk “Belajar dan Tumbuh : Jagung” di pendopo milik bapak Suwardi (https://maps.app.goo.gl/D4CSkcnjUXrbCCDYA). Peserta sarasehan yang hadir sejumlah 20 orang. Selain petani lokal dari dusun Blotan peserta sarasehan juga berasal dari beberapa daerah lain di Yogyakarta dan Klaten. Kegiatan sarasehan diisi dengan paparan materi dan diskusi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik emping jagung yang juga berlokasi di Dusun Blotan. Materi sarasehan pertama tentang “Biostimulan dan manfaatnya untuk tanaman” disampaikan oleh dosen dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. Dalam paparan dijelaskan bahwa biostimulan merupakan supplemen yang mengandung nutrient, asam amino , hormon, asam humat, chitosan serta beberapa beneficial microbia misalnya Azotobacter spp., mikoriza, Rhizobium spp. dan Azospirillum sp. Aplikasi biostimulan dapat dilakukan dengan disemprotkan pada tanaman maupun permukaan tanah. Kandungan nutrien, hormon serta asam-asam amino yang ada dalam biostimulan dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif maupun kualitas hasil tanaman. Selain itu aplikasi biostimulan juga dapat membantu tanaman untuk bertahan terhadap berbagai cekaman baik biotik maupun abiotik. Ditengah meningkatnya harga pupuk kimia saat ini serta adanya perubahan iklim yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pangan, maka aplikasi biostimulan merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia. Aplikasi biostimulan yang mengandung mikrobia beneficial juga dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman sehingga tanaman lebih efisien dalam menyerap hara serta melakukan metabolisme. Dalam ujicoba dua macam biostimulan pada tanaman jagung P21 yang dilakukan bersama Hartowijaya Agri Mandiri didapatkan bahwa aplikasi biostimulan dapat meningkatkan tinggi tanaman dan bobot basah tanaman sekitar 12,5 %. Diharapkan kualitas hasil jagung P21 juga meningkat dengan adanya perlakuan biostimulan.

Paparan materi selanjutnya yaitu tentang “Pembuatan silase untuk kambing atau sapi” yang disampaikan oleh Dr. Endah Retnaningrum M. Eng. Dijelaskan bahwa silase merupakan pakan ternak dari hijauan atau limbah pertanian yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerob dengan kandungan air 60-70%. Proses pembuatan silase dengan menyiapkan silo yang kedap udara. Selanjutnya limbah pertanian misalnya sisa tanaman/pucuk jagung dan tongkol jagung dipotong kecil-kecil, ditambahkan zat aditif seperti urea, air dan molase untuk meningkatkan kadar protein dan karbohidrat pada material pakan serta selanjutnya ditambahkan starter untuk fermentasi. Pada prinsipnya tahapan dalam pembuatan silase ada tiga yaitu fase aerobik, fase fermentasi dan fase stabilisasi. Proses pembuatan silase yang berhasil sangat baik akan menyebabkan bakteri asam laktat berkembang dan pH silase menjadi sekitar 3,2 – 4,2, tidak ada pertumbuhan jamur dan bau silase adalah asam. Penggunaan biostimulan dalam budidaya jagung P21 dan pembuatan silase dari limbah pertanian jagiung ini merupakan salah satu contoh penerapan Green Agriculture dalam urban farming yaitu melalui penerapan pemeliharaan dan peningkatkan kesuburan tanah dari segi kimiawi, biologis dan fisik serta penerapan daur ulang bahan organik limbah panen atau usaha tani nir limbah (zero waste agriculture).

Paparan ketiga disampaikan oleh Bapak Wahyu dari Saprotan Utama yang menyediakan benih jagung P21. Dalam paparannya dijelaskan cara menanam benih jagung yang benar, cara mengatasi hama dan penyakit tanaman, menentukan umur panen serta cara pemanenan dan pengeringan tongkol jagung.

Dari paparan materi ketiga pembicara dalam sarasehan tersebut banyak tanya jawab yang dilakukan oleh peserta dan hal ini juga menambah wawasan peserta terutama dari pengalaman petani yang telah mempraktekkan penggunaan benih yang baik, penggunaan biostimulan serta pengolahan silase. Diakhir acara sarasehan dilakukan kunjungan ke pabrik emping jagung yang terletak di Dusun Blotan. Pabrik emping jagung ini memerlukan bahan baku jagung yang cukup banyak setiap minggunya dan hasil pertanian jagung yang dilakukan petani di dusun Blotan dapat langsung dijual ke pabrik emping jagung tersebut. Hal ini juga mendukung efisiensi dalam supply chain management pabrik karena bahan baku jagung diperoleh dari lokasi yang dekat sehingga harga bahan baku dapat lebih rendah karena tidak memerlukan biaya transport. Sebaliknya petani jagung juga diuntungkan karena dapat segera menjual hasil panen ke pabrik yang dekat dengan lokasi panen.

PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2022: Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Bernilai Ekonomi

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 17 Juni 2022

Indonesia merupakan negara kaya dengan keanekaragaman hayati (A Mega Biodiversity Country). Diketahui sebanyak 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat obat dan kurang lebih 300 spesies digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh industri obat tradisional. Oleh karena itu keanekaragaman hayati tumbuhan yang ada di Indonesia merupakan aset dan sumber daya yang harus dipelihara dan dikelola untuk dapat menjadi warisan leluhur dan bermanfaat bagi masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan. Salah satu upaya pelestarian tanaman obat adalah dikembangkannya Taman Obat Keluarga atau disingkat menjadi TOGA.

Dalam rangka pengenalan tanaman obat, tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2022 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. serta melibatkan 2 mahasiswa, yaitu Anthony Jovian Saputra dan Yuana Nindi Astisa melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait TOGA pada Sabtu, 29 Mei 2022 pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Kepuh Kulon RT 001, Kelurahan Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Dipilihnya Dusun Kepuh Kulon RT 001 Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena masyarakatnya yang telah mampu memanfaatkan potensinya di berbagai kegiatan diantaranya budidaya kembang telang, pembuatan emping melinjo, pembuatan paving block dan lain-lain. Selain itu, Dusun Kepuh Kulon memiliki struktur penduduk dengan mayoritas usia produktif berkisar 15-58 tahun serta mayoritas telah menempuh pendidikan SLTA (Data Monografi Desa Wirokerten 2018). Dengan begitu, diharapkan beberapa hal tersebut nantinya dapat mendorong terwujudnya pengoptimalan potensi tanaman obat keluarga bernilai ekonomi di Dusun Kepuh Kulon, Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Bernilai Ekonomi”. Namun sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan Ibu Hj. Rachmawati selaku Lurah Wirokerten serta Bapak Sunartono selaku Dukuh Kepuh Kulon yang berlangsung di Balai Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul (Rabu, 6 April  2022). Pertemuan tersebut membahas terkait mekanisme pelaksanaan kegiatan serta penjelasan potensi di Wirokerten khususnya Padukuhan Kepuh Kulon.

Agenda kegiatan pemberdayaan dimulai dengan pengadaan survey warga Kepuh Kulon RT 001, Kelurahan Wirokerten, Kabupaten Bantul dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana potensi serta pengetahuan warga terkait Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hasil survey diolah dan disajikan dalam bentuk data serta digunakan sebagai dasar pembuatan materi sosialisasi yang akan dilakukan pada agenda kegiatan selanjutnya.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Minggu, 29 Mei 2022 pukul 09.00-11.00 dan bertempat di Joglo milik salah satu warga, diikuti sebanyak 25 warga. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. selaku ketua PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bapak Zamzuri selaku Ketua RT 001 serta Bapak Sunartono selaku Dukuh Kepuh Kulon. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi sosialisasi oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yaitu Anthony Jovian Saputra dan Yuana Nindi Astisa. Materi sosialisasi yang disampaikan meliputi Latar belakang diperlukannya peran serta masyarakat dalam pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA); Pengertian, Manfaat, serta Tujuan TOGA secara umum; dan Macam-macam TOGA beserta cara pemanfaatannya untuk obat dan cara bertanam. Acara ini dimeriahkan dengan pembagian doorprize bagi warga yang interaktif saat acara sosialisasi berlangsung. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk menambah pengetahuan warga mengenai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) khususnya cara pengolahan serta cara bertanam.

Kegiatan PkM MBKM di Kepuh Kulon RT 001 dilanjutkan dengan penanaman tanaman pada hari Sabtu, 11 Juni 2022. Penanaman tanaman obat secara simbolis dilakukan oleh Bpk Ketua RT dilanjutkan dengan pembagian tanaman obat kepada 55 warga Kepuh Kulon RT 001 yang meliputi pohon salam, pohon jeruk purut, temulawak, kunyit, sereh merah, serah hijau dan pegagan sebanyak 185 tanaman. Pada acara tersebut juga dilakukan pembagian booklet tanaman obat sebagai pedoman warga mengoptimalkan penggunaan tanaman obat di keluarga.

 

Pengembangan Maggot sebagai Pakan Alternatif Lele Budikdamber di Dusun Karanggayam, Caturtunggal

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 16 Juni 2022

Pada tanggal 5 juni 2022 telah dilaksanakan sosialisasi pelatihan dengan judul “Integrated Farming System : Pengembangan Maggot untuk Pakan Alternatif Budidaya Lele dalam Ember” yang bertempat di Balai Multi Guna Klebengan Karanggayam oleh tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Ibu Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D. dibersamai oleh satu anggota mahasiswa yaitu, Destrian Ramadhandhi Prabowo. Acara tersebut dihadiri oleh pak Priyanto selaku kepala dukuh Karanggayam, Pak Harjono selaku ketua RT 11 RW 2, dan 14 warga Karanggayam RT 11 RW 2. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program PkM-MBKM tahun 2022.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Acara diawali dengan pembukaan acara oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dari Pak Harjono selaku ketua RT 11 RW 8. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan materi Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga melalui Budidaya Lele dalam Ember oleh Ibu Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D. dilanjutkan dengan materi Potensi Maggot sebagai Pakan Alternatif dalam Budidaya Lele oleh Ibu Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. Acara kemudian dlanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan pemateri. Warga antusias bertanya dengan pemateri mengenai budidaya ikan dan maggot yang sudah pernah dilaksanakan maupun yang baru akan melaksanankan. Acara ditutup dengan penyerahan perlengkapan budidaya beserta bibit lele kepada warga yang diterima oleh kepala Dukuh Karanggayam.

Diharapkan kegiatan sosialisasi pelatihan ini dapa menjadi bekal pengetahuan warga RT 11 RW 2 Dukuh Karanggayam untuk dapat mempraktikan budidaya lele dalam ember untuk membantu peningkatan ketahanan pangan keluarga dan budidaya maggot sebagai pakan alternatif budidaya lele. Setelah pelaksanaan program ini juga diharapkan warga dapat mempraktikan budidaya lele dalam ember dan budidaya maggot.

Kultivasi Mikroalga Spirulina platensis Skala Menengah Tahap I pada Pengembangan Pakan Satwa Subtitusi Berbasis Mikroalga Skala Pilot Masyarakat Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman melalui Program PkM-MBKM 2022

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 15 Juni 2022

Pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga di masyarakat Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yang diinisiasi oleh  Dr. Eko Agus Suyono, S. Si., M. App. Sc. bertujuan mengembangkan pembuatan pakan satwa fungsional yang bernilai gizi tinggi dengan proses produksi efisien, biaya efektif dan ramah lingkungan. Salah satu bahan subtitusi pakan satwa diperoleh dari mikroalga yang dikembangkan kultivasi di masyarakat Kampung Satwa adalah Spirulina platensis memiliki potensi kandungan protein sekitar 40-70%. Satwa yang diberikan pakan subtitusi dari mikroalga mendapatkan hasil optimal dalam produksi daging ayam, sapi, dan kambing, serta dapat menambahkan nilai jual ikan hias dan meningkatkan pertumbuhan ikan konsumsi. Kegiatan pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga diinisiasi Dr. Eko Agus Suyono, S. Si., M. App. Sc. selaku ketua kegiatan program PkM-MBKM tahun 2022 melibatkan dua mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Lathief Al Umami dan Nisrina Salsabila untuk mendampingi mitra masyarakat Kampung Satwa agar dapat melakukan kultivasi mikroalga skala menengah dan pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga skala pilot.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan kultivasi mikroalga di masyarakat Kampung Satwa dibedakan menjadi tiga skala kultivasi yaitu kecil (pilot), menengah (semi massal), dan besar (massal). Program PkM-MBKM masyarakat Kampung Satwa tahun 2022 melakukan kegiatan kultivasi mikroalga skala menengah yang dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap I pengembangan kultivasi mikroalga target ±350 liter dan tahap II pengembangan kultivasi mikroalga target ±700 liter. Proses kultivasi mikroalga skala menengah dilakukan di “Taman Alga” Kampung Satwa, Desa Sumberagung.

Pengembangan kultivasi mikroalga skala menengah tahap I di masyarakat Kampung Satwa dilakukan tanggal 16 Mei – 4 Juni 2022, tim mahasiswa PkM-MBKM Pakan Satwa Mikroalga  bersama masyarakat Kampung Satwa telah melakukan kultivasi mikroalga skala menengah tahap I dengan target ±350 liter menggunakan media kultivasi dari galon bekas ukuran 15 liter yang didapat sekitar masyarakat Kampung Satwa. Proses kultivasi mikroalga skala menengah tahap I dengan target ±350 liter membutuhkan 16 liter inokulan mikroalga dan 2 kilogram media kultivasi pada 35 galon bekas ukuran 15 liter. Hasil dari kegiatan kultivasi mikroalga pada tanggal 16 – 21 Mei 2022 pertumbuhan subkultur kultivasi mikroalga skala menengah pada 2L mikroalga banding 8L media berjalan lambat, tanggal 23 – 28 Mei 2022 pertumbuhan subkultur kultivasi mikroalga skala menengah pada 3L mikroalga banding 9L media berjalan sedang, tanggal 30 Mei – 4 Juni 2022 pertumbuhan subkultur kultivasi mikroalga skala menengah pada 4L mikroalga banding 8L media berjalan sedang, tanggal 4-11 Juni 2022 pertumbuhan subkultur kultivasi mikroalga skala menengah pada 4L mikroalga banding 8L media berjalan cepat. Kegiatan kultivasi mikroalga terdiri kegiatan subkultur mikroalga dan monitoring pertumbuhan dan media mikroalga yang disertai dokumentasi.

Kegiatan FGD dan Implementasi – PkM MBKM Mahasiswa Fakultas Biologi UGM 2022 Penguatan Katahanan Pangan Masyarakat Desa Melalui Inovasi Budidaya Lebah Klanceng dan Hasil Produksinya Dengan Pemberdayaan “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan, Salam, Magelang

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 15 Juni 2022

Pengabdian kepada masyarakat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini dilaksanakan merupakan kerjasama antara Tim PkM MBKM 2022 Fakultas Biologi UGM (Lab. Entomologi) dengan mitra Desa Sirahan dari PKBM Ibnu Hajar, Sirahan, Salam Magelang. Program yang dilaksanakan mengusung kegiatan FGD ( forum group discussion ) dan Implementasi Pengenalan lebih Lebah Klanceng dan hasil produk budidayanya dengan melakukan kunjungan ke “Kebon Pasinaon” untuk memperdalam tehnik inovasi kotak/peti lebah untuk budidaya Lebah Klanceng dan tanaman pakan yang potensial yang mampu meningkatkan hasil produk budidaya bernilai ekonomi seperti madu, propolis, dan bee pollen.

Kegiatan Sosialisasi dan FGD dilakukan dengan menyajikan materi mengenai Pengenalan Lebah Klanceng, daur hidup lebah, teknik/cara budidaya lebah klanceng yang tepat,  produk hasil budidaya lebah berupa madu, propolis dan bee-pollen yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Kegiatan ini diakhiri dengan kunjungan lapang di “Kebon Pasinaon” untuk mengenal peran lebah polinator dan tanaman sumber pakan lebah yang potensial efektif sebagai penghasil nektar, polen dan resin. Selain itu juga ditunjukkan desain atau model kotak/peti budidaya sebagai wadah perkembangan koloni lebah yang sehat dan kuat. Kegiatan PkM yang dilakukan ini didukung penuh oleh tim Mhs PkM – MBKM 2022 laboratorium Entomologi fakultas Biologi UGM, Khaliza Wima Fatikasary dkk. diharapkan mampu menunjang program penguatan ketahanan pangan serta perekonomian masyarakat desa kedepannya dengan tetap mengedepankan edukasi lingkungan berkelanjutan melalui budidaya lebah klanceng.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

PKBM Ibnu Hajar Salam Magelang merupakan salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang berbasis kearifan budaya local dengan salah satu unggulan kegiatannya adalah “kebon pasinanon” hal ini menjadikan lingkungan kebon-nya bermanfaat untuk eduwisata yang berkelanjutan (ESD) dan  unggul kelestarian alamnya. Salah satu faktor yang berperan dalam ESD adalah peran serangga polinator, inilah perlunya alih teknologi dan inovasinya budidaya lebah (klanceng) serangga polinator melalui Program PkM MBKM Membangun Desa ini berkerjasama dengan Mitra Desa yang potensial seperti PKBM Ibnu Hajar Desa Sirahan.

Lebah Klanceng dapat menjadi salah satu serangga pollinator yang mampu membantu polinasi tumbuhan-tumbuhan berbuah disekitarnya. Jika dibudidayakan Lebah Klanceng memiliki banyak potensi yang lain karena mampu menghasilkan madu, bee-pollen serta propolis yang hingga saat ini memiliki nilai jual yang semakin meningkat. Oleh karena itu, adanya transfer ilmu mengenai Lebah Klanceng dan hasil budidayanya serta pelatihan budidaya Lebah Klanceng mampu membantu masyarakat dalam menguatkan ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Konsep yang digunakan diimplementasikan dalam pemberdayaan masyarakat di PMKM Ibnu Hajar – Sirahan Salam Magelang melalui Sosialisasi tentang pengenalan lebih mengenai Lebah Klanceng dan hasil produk budidayanya serta melalui pelatihan ketrampilan budidaya Lebah Klanceng yang mampu memaksimalkan hasil produknya. Tambahan pemahaman serta pelatihan ketrampilan mengenai inovasi budidaya lebah klanceng dan hasil produksi budidayanya diharapkan mampu menunjang secara berkelanjutan untuk program “Penguatan Katahanan Pangan Masyarakat Desa Binaan”. Hal ini perlu disinergikan secara menyeluruh sehingga desa maju dan berkembang perekoniannya serta menjadi pendukung kuat program ketahanan pangan masyarakat sehingga berdampak bagus menjadi destinasi edu-wisata yang bermanfaat bagi masyarakat untuk ber-rekreasi di kawasan alami desa ini. Salam! lestari alamku lestari desaku~

Praktik Budidaya Tanaman Sayuran dengan Teknik Hidroponik di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Juni 2022

Dalam rangkaian kegiatan PKM-MBKM  Tahun 2022, setelah Sosialisasi Kegiatan dan Penyuluhan Pengembangan Budidaya Tanaman Sayuran dengan Teknik Hidroponik kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda di Pedukuhan Kepuh Wetan pada hari Jumat 20 Mei 2022, Dr Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama mahasiswa Nataya Annisa Jasmine dan Selesa Iqlima melanjutkan dengan kegiatan praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik di Greenhouse KWT Amanda Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY pada hari Minggu, 12 Juni 2022.

Kegiatan praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik diawali dengan sambutan dan penjelasan teknik hidroponik dengan sistem sumbu (wick system) oleh Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mahasiswa. Sebelum dilakukan praktik langsung oleh ibu-ibu KWT Amanda, Tim PkM-MBKM menyampaikan materi yang meliputi 1) Tata cara pembibitan dalam budidaya sayuran dengan teknik hidroponik, 2) Cara membuat larutan stok nutrisi AB Mix, dan 3) Cara pemakaian larutan stok. Materi yang disampaikan juga diberikan dalam bentuk cetak untuk memudahkan dalam praktik budidaya yang akan dilakukan KWT Amanda.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Setelah dilakukan pemaparan materi oleh mahasiswa, hal pertama yang dilakukan yaitu praktik pembibitan dalam budidaya sayuran dengan teknik hidroponik menggunakan biji selada dan pakcoy. Pembibitan biji selada dan pakcoy dilakukan menggunakan media rockwool yang telah dibasahi dengan air dan dilubangi menggunakan lidi kemudian ditutup dengan plastik hitam atau disimpan di tempat yang gelap. Pembibitan akan berlangsung selama 1-2 minggu yang nantinya tanaman siap untuk dipindah tanam ke instalasi hidroponik setelah daun berjumlah 3-4 helai.  Setelah itu, dilakukan praktik pembuatan larutan stok nutrisi AB Mix. Selanjutnya dilakukan praktik penggunaan larutan stok sebagai larutan nutrisi. Penggunaan larutan nutrisi stok A dan B masing-masing yakni 25 mL yang dilarutkan dan dicampur dalam air sebanyak 5 liter pada setiap instalasi hidroponik. Pada praktik penggunaan larutan nutrisi untuk hidroponik juga dilakukan pengukuran pH, suhu, dan TDS. Praktik pindah tanam dilakukan menggunakan bibit selada dan pakcoy yang telah berumur 2 minggu. Ibu-ibu KWT Amanda sangat antusias dan proaktif selama praktik mulai dari pembibitan, pembuatan larutan nutrisi, dan pindah tanam.

Kegiatan budidaya tanaman sayur dengan teknik hidroponik nantinya akan lebih terfokus pada pendampingan dan peninjauan hasil praktik budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik di Greenhouse Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY. Tim PkM-MBKM akan mendampingi dan memantau ibu-ibu KWT Amanda setiap  minggu meliputi 1) pengecekan TDS, pH, dan suhu larutan nutrisi hidroponik, 2) penambahan dan penggantian larutan nutrisi hidroponik, dan 3) penyemprotan bio-pestisida. Harapan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan semangat dan motivasi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda sehingga dapat kembali aktif melanjutkan dan mengembangkan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik untuk penguatan ekonomi masyarakat Pedukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten. Selain itu, setelah praktik budidaya sayuran dengan teknik hidroponik berhasil dilakukan, nantinya akan dikembangkan terkait optimalisasi dari produk hasil pertanian sayur secara hidroponik. Pencarian solusi terhadap mahalnya larutan nutrisi akan turut dilakukan salah satunya dengan subtitusi dan kombinasi dengan menggunakan eco enzyme.

PkM-MBKM Fakultas Biologi 2022: Pelatihan Produksi Pupuk Mandiri dan Teknik Propagasi Tanaman di Desa Kebonalas, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Juni 2022

Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. dengan empat anggota mahasiswa, yaitu Amelia Rifki Alifiah, Fatika Soraya, Tiara Rachma Jatiningtyas, dan Qonita Fillah pada hari Minggu, 12 Juni 2022 lalu mengadakan Pelatihan Pengembangan Desa Wisata Kebun Buah di Desa Kebonalas, Manisrenggo, Klaten. Acara ini merupakan salah satu rangkaian program MBKM dalam rangka mewujudkan Desa Wisata Kebun Buah di Kebonalas. Kegiatan ini berlangsung di Balai RW Desa Kebonalas pada pukul 09.00 s.d. 12.30 WIB dan diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari perwakilan di berbagai desa pada Kecamatan Manisrenggo. Pada acara ini dilakukan sosialisasi dan pelatihan serta praktik langsung oleh masyarakat desa mengenai produksi pupuk mandiri dengan Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber dan teknik propagasi tanaman dengan Bapak Yousuf Sulaiman, S.IP. sebagai narasumber.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Rangkaian acara pelatihan diawali dengan penyerahan bibit secara simbolis dari tim pengabdian masyarakat kepada pihak Desa Kebonalas. Sementara itu, kegiatan inti dari pelatihan ini meliputi pemaparan materi mengenai pembuatan pupuk organik cair (POC) oleh Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D., pelatihan ini bertujuan dalam pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi produk pupuk skala rumah tangga yang dapat mendukung sektor pertanian dan pemanfaatan lahan Desa Kebonalas. “Kenapa kita harus memproduksi pupuk sendiri? Karena sebagian besar produksi tanaman kita sangat bergantung pada pupuk, padahal seharusnya tidak demikian. Dahulu mungkin pemberian pupuk tidak perlu dilakukan terlalu sering, tetapi sekarang setiap tanaman harus diberi pupuk untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil produk dari tanaman tersebut.” ujar Bapak Sukirno di sesi pemateriannya. Beliau berharap adanya pelatihan ini menjadi stimulus yang dapat menggerakkan warga Desa Kebonalas untuk mampu memproduksi pupuk secara mandiri.

Warga Desa Kebonalas menunjukkan antusiasmenya dalam kegiatan Pelatihan Pengembangan Desa Wisata Buah ini melalui partisipasi aktif saat sesi praktik dan diskusi interaktif di akhir pematerian. Di bawah bimbingan Bapak Yousuf Sulaiman, S.IP., M.Ag., warga desa mempraktikan bagaimana cara melakukan sambung pucuk tanaman alpukat dengan baik, mulai dari pemilihan induk tanaman, pemilihan interest, pemotongan batang dan penyisipan interest. Selain itu, warga juga belajar bagaimana cara perawatan tanaman pasca sambung pucuk yaitu dengan melindungi tanaman dari air hujan terutama dibagian yang dilukai. Tidak hanya sambung pucuk pada alplukat, warga juga melakukan praktik okulasi pada tanaman kelengkeng. Di akhir pematerian, Bapak Yousuf juga berbagi ilmu mengenai penghoromonan tanaman kelengkeng agar cepat berbunga dan berbuah. Bapak Yousuf memberikan tips kepada warga Kebonalas agar tanaman yang dirawat dapat hidup dan menghasilkan buah yang seperti harapan

“Tamanan buah ibarat manusia, ibarat anak, harus ada chemistry, harus ada ikatan kuat agar kita paham bagaimana memperlukan tanaman, apa yang dibutuhkan tanaman kita paham. Tamanan ‘kan tidak bisa ngomong jadi kita yang harus memperhatikan, sering-sering dikunjungi atau dilihat”.

Kami berharap acara pelatihan Produksi Pupuk Mandiri dan Teknik Propagasi Tanaman kali ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi para peserta yang hadir sehingga ilmu yang disampaikan dapat diterapkan kedepannya. Semoga dengan diadakannya pelatihan ini dapat terjalin kerjasama dan komunikasi yang semakin baik antara pihak pemerintah desa, warga desa, dan tim MBKM Fakultas Biologi UGM sehingga Desa Wisata Kebun Buah Kebonalas dapat terwujud. Kami ucapkan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan izin, fasilitas, dan pendanaan dalam kegiatan ini. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Jajaran Pengurus Desa, BUMDES, BPD, Karang Taruna Desa Kebonalas, serta pihak lain yang terlibat dalam kegiatan ini.

 

Pemantapan Program Kerja KKN PPM UGM Unit JB-006 Bojonggambir Periode 2 Tahun 2022 di Kabupaten Tasikmalaya

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Juni 2022

Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pengabdian kepada Masyarakat (KKN –PPM) UGM, Tim yang diketuai oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. beserta dengan perwakilan mahasiswa dari unit JB-006 yaitu Winda Hayu Amalia, Muhammad Irfandi Siregar, Fadhil Arrasyid, Putri Laila, dan Lintang Febri melaksanakan survei dan audiensi rencana program kerja KKN PPM pada tanggal 7- 9 Juni 2022. Pada hari kedua, dilaksanakan audiensi dengan Bappelitbanda atau Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Kabupaten Tasikmalaya. Di Bapepelitbangda, tim KKN PPM UGM disambut oleh Bapak Lala Heryana (Sekretaris Bappelitbangda dan sekaligus Kabid Perencanaan dan Pengembangan Daerah), berserta jajaran Kabid dan staff. Pada kesempatan ini dilakukan  pemaparan rencana program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Campakasari dan Desa Bojongkapol, dan penjaringan aspirasi serta masukan dari BAPPELITBANGDA. BAPPELITBANGDA sangat mengapresiasi rencana program KKN di Tasikmalaya dan siap bersinergi dengan program pemerintah daerah.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 3
Slide 5
Slide 6
Slide 7

Desa Campakasari dan Desa Bojongkapol yang berada di Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data dari PEMDA, Desa Campakasari merupakan salah satu desa tertinggal yang dengan akses jalan yang sulit dan medan yang curam. Keterbatasan akses membuat geliat ekonomi di Desa Campakasari belum berkembang optimal. Sedangkan, Desa Bojongkapol adalah desa berkembang dengan akses jalan yang cukup memadai dan mempunyai beberapa potensi alam yang dapat dijadikan tempat wisata seperti Situ Denuh dan Curug Cikoleangkak. Belum adanya pengembangan tempat membuat Situ Denuh dan Curug Cikoleangkak belum dituju oleh wisatawan luar daerah.

Program yang akan dilaksanakan terdiri dari program pokok tema dan non tema. Pemaparan rencana program kerja mendapat respon yang positif dari semua staf Bappelitbangda. Dalam sesi diskusi yang dilaksanakan setelah pemaparan rencana program kerja selesai, semua staf Bappelitbangda memberikan apresiasi dan memberikan masukan-masukan yang dapat menjadi pengembangan dari program kerja yang telah ada.

 

Selain dihadiri oleh staf dari Bappelitbangda, kegiatan pemaparan rencana program kerja juga dihadiri oleh Staf Senior Patriot Desa, yaitu Kang Ajat Sudrajat. Patriot Desa yang dibentuk DPMD Provinsi Jawa Barat memiliki tugas dan fungsi membantu pemerintah desa untuk memahami dan menggali potensi-potensi yang ada di desa. Patriot Desa dibentuk langsung oleh Gubernur Jawa Barat sebagai pendamping untuk memajukan desa-desa di Jawa Barat. Setelah semua staf Bappelitbangda serta Kang Ajat memberikan tanggapan dan ditanggapi kembali oleh DPL dan perwakilan tim KKN JB-006, acara di Bappelitbangda sudah selesai.

Perjalanan dilanjutkan ke Desa Campakasari. Untuk menuju Desa Campakasari, kami melalui perkebunan teh yang ada di Kecamatan Bojonggambir. Dalam perjalanan menuju Desa Campakasari, keadaan jalan yang rusak berat dan medan yang curam, menyebabkan kendaraan Tim KKN sempat terjebak lumpur. Dan medan yang sangat berbatu dan curam menyebabkan jalan tidak bias diakses dengan kendaraan roda empat. Oleh karena Tim melanjutkan perjalanan dengan jasa ojek. Karena kondisi yang licin dan berbatu, untuk menempuh jarak sekitar 6 km diperlukan waktu sekitar satu jam karena harus memutar jalur melalui Wilayah Kabupaten Garut. Kondisi jalan yang rusak menyebabkan jalur tersebut hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dengan jasa ojek penduduk setempat yang mengenal medan.

Sesampainya di Campakasari, Tim menginap di rumah warga. Mahasiswa dan DPL menginap di rumah ketua BPD Aa Imam, sedangan mahasiswi menginap di rumah Teh Irna. Perjalanan dilanjutkan keesokan harinya menuju rumah Kepala Desa Campakasari, yaitu Bapak Sutisna Adiningrat dengan berjalan kaki sejauh 2, 6 km selama hampir satu jam perjanalan. Bapak Sutisna menyambut baik niat baik tim KKN PPM JB-006 yang akan melaksanakan kegiatan KKN PPM di Desa Campakasari. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek warga untuk menempuh 2,5 km melalui jalan berbatu, terjal dan licin selama kurang lebih 40 menit, menuju tempat pemberhentian kendaraan roda empat.

Audiensi dilanjutkan ke Desa Bojongkapol. Di Balai Desa, Tim KKN  disambut oleh Bapak Dede (Sekretaris Desa) dikarenakan Bapak Kepala Desa (Bapak Nanang Tarudin) sedang dinas di Kantor Kecamatan Bojonggambir. Perangkat desa menyambut baik dan menjelaskan mengenai potensi-potensi yang ada di Desa Bojongkapol serta meminta mahasiswa untuk ikut serta dalam pengembangan desa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Desa.

Audiensi dilanjutkan ke Kecamatan Bojonggambir dan dilanjutkan dengan kegiatan brainstorming bersama dengan perangkat di Kecamatan. Kegiatan KKN PPM unit JB-006 diharapkan dapat menjadi program yang bermanfaat bagi kemajuan Desa Campakasari dan Desa Bojongkapol.

Sosialisasi Pengembangan Kultivasi Mikroalga Skala Menengah serta Standarisasi Produksi dan Formulasi Pakan Satwa Berbasis Mikroalga pada Pengembangan Pakan Satwa Subtitusi Berbasis Mikroalga Skala Pilot Masyarakat Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman melalui Program PkM-MBKM 2022

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 13 Juni 2022

Pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga di masyarakat Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman yang diinisiasi oleh  Dr. Eko Agus Suyono, S. Si., M. App. Sc. bertujuan mengembangkan pembuatan pakan satwa fungsional yang bernilai gizi tinggi dengan proses produksi efisien, biaya efektif dan ramah lingkungan. Salah satu bahan subtitusi pakan satwa diperoleh dari mikroalga yang dikembangkan kultivasi di masyarakat Kampung Satwa adalah Spirulina platensis memiliki potensi kandungan protein sekitar 40-70%. Satwa yang diberikan pakan subtitusi dari mikroalga mendapatkan hasil optimal dalam produksi daging ayam, sapi, dan kambing, serta dapat menambahkan nilai jual ikan hias dan meningkatkan pertumbuhan ikan konsumsi. Kegiatan pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga diinisiasi Dr. Eko Agus Suyono, S. Si., M. App. Sc. selaku ketua kegiatan program PkM-MBKM tahun 2022 melibatkan dua mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Lathief Al Umami dan Nisrina Salsabila untuk mendampingi mitra masyarakat Kampung Satwa agar dapat melakukan kultivasi mikroalga skala menengah dan pengembangan pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan sosialisasi pengembangan kultivasi mikroalga skala menengah serta standarisasi produksi dan formulasi pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga skala pilot dilakukan tanggal 15 Mei 2022, tim mahasiswa PkM-MBKM Pakan Satwa Mikroalga melakukan perkenalan kepada masyarakat Kampung Satwa kemudian agenda sosialisasi pertama terkait pengembangan kultivasi mikroalga dari skala kecil ke skala menengah lalu agenda sosialisasi kedua terkait standarisasi produksi dan formulasi pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga skala pilot. Kegiatan sosialisasi diikut masyarakat Kampung Satwa dengan antusias disetiap sesi sosialisasi dibuktikan dengan pertanyaan terkait perbedaan dalam penanganan kultivasi mikroalga skala kecil dengana skala menengah, perbedaan proses produksi pakan satwa subtitusi skala pilot dan massal, dan bagaimana standarisasi dari formulasi pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga. Hasil dari kegiatan sosialisasi pengembangan kultivasi mikroalga skala menengah serta standarisasi produksi dan formulasi pakan satwa subtitusi berbasis mikroalga skala pilot yaitu masyarakat Kampung Satwa memahami proses kultivasi mikroalga skala menengah, serta standarisasi produksi dan formulasi pakan satwa berbasis mikroalga skala pilot.

1…2324252627…33

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Partisipasi Mahasiswa Fakultas Biologi UGM dalam Prasmul Elevate Program (PrEP) 2025, Kolaborasi “YOUTH x LEAD” bersama SISO Prasetiya Mulya, dan Kunjungan ke GeTI Incubator
  • Fakultas Biologi UGM Resmikan Advisory Board dalam Forum Alumni Inspiratif di Tangerang Selatan
  • Fakultas Biologi UGM, Universitas Prasetiya Mulya, PP KABIOGAMA, dan KAGAMA Tangerang Selatan Perkuat Sinergi Melalui Kolaborasi Pendidikan, Riset, dan Kemahasiswaan
  • Peningkatan Capacity building oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) melalui pelatihan Pengujian Mikrobiologis dalam Air dan Air Limbah di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM
  • Edukasi Manfaat Taman Obat Keluarga Dan Taman Sayur Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Dan Peningkatan Ekonomi Keluarga Untuk KWT Rejosari Kelurahan Catur Tunggal Kapanewon Depok Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY