• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 174
Arsip:

Rilis Berita

Ecohealth Village : Desa Bebas Nyamuk Berbasis Education For Sustainable Development Di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman

Rilis BeritaTajuk Rabu, 30 Mei 2018

Nyamuk memiliki peran yang sangat besar dalam kesehatan manusia  mulai dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Filariasis (Kaki Gajah), Chikungunya, Zika serta Japanese Encephalitis. Berdasarkan hal tersebut nyamuk juga sering disebut sebagai pembawa (Vektor) penyakit.         Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di  D.I Yogyakarta, sehingga menjadikan daerah endemis. Pada awal tahun 2017 insiden Penyakit DBD tertinggi terjadi pada Kabupaten Sleman yaitu di Kecamatan Depok. Tahun 2018 Bulan Maret terjadi kembali sekitar 33 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sleman.

Desa Caturtunggal merupakan daerah endemis Demam berdarah Dengue (DBD) yang menjadi pusat perhatian medis diperlukan solutif yang kreatif seperti pembentukan Program ECOHELATH VILLAGE berbasis ESD (Education for Sutainable Development). Program  ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap biologi nyamuk, karakter pembawa penyakit dan cara pengendaliannya. Program pengendalian nyamuk termasuk menghilangkan tempat perindukan dengan prinsip ESD yang melibatkan masyarakat untuk berperan aktif melalui pola hidup sehat dan penatan lingkungan termasuk  penanaman TOGA, sayuran dan tanaman antinyamuk untuk memberi manfaat dari aspek  ekonomi. Selain itu, program ini bertujuan untuk mewujudkan desa percontohan dengan “Desa Sehat Bebas Vektor Nyamuk Berbasis ESD”.

Acara tersebut di laksanakan pada Hari Sabtu, tanggal 26 Mei 2018 di Balai Dusun Mrican, Desa Caturtunggal Kec. Depok Kab. Sleman.  Acara ini diawali sambutan dari Desa Catur Tunggal yang disampaikan oleh Bapak Sumarji Kepala Dusun Mrican, dan Giyantolin sebagai  Ketua Tim PKM Pengabdian mengenai gambaran umum, maksud dan tujuan Program Ecohaelth Village,  kemudian diisi oleh Dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Bapak Soenarwan Hery Purwanto, S.Si., M.Kes mengenai Biologi Nyamuk dan Peranannya, Ibu Dila Hening Widyaraini, M.Sc. mengenai karakteristik tempat  Perindukan Nyamuk dan Pengendaliannya, Ibu Setyowati, SKM dari Puskesmas Kecamatan Depok mengenai Penyakit Tropis Bersumber Nyamuk dan Pengobatannya.

Program ECOHEALTH VILLAGE yang merupakan kegiatan pendampingan dan sosialisasi serta penyuluhan berbasis Education For Sustainable Development pada vektor nyamuk ini dilakukan untuk mencegah serta mengendalikan dari vektor nyamuk. Program ini diharapkan dapat menciptakan desa sehat bebas dari vektor nyamuk, dengan meningkatkan pengetahuan para kader Jumantik (Juru Pengamatan Jentik) dan Kelompok  Wanita Tani di Desa Caturtunggal Depok, Kabupaten Sleman. Selain itu, kegiatan yang dilakukan oleh tim dari Fakultas Biologi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada warga desa pentingnya pengetahuan tentang biologi  nyamuk dan penyebab faktor lainnya. Dengan demikian, maka terciptanya pembelajaran berbasis Education For Sustainable Development di bidang kesehatan terutama  nyamuk dan terciptanya ECOHEALTH VILLAGE sebagai desa sehat bebas dari vektor nyamuk serta mengurangi dan mencegah penyakit yang disebabkan terutama DBD, Malaria, Penyakit Kuning dan Filariasis dapat terwujud.

Sosialisasikan Teknologi Penghormonan Kelengkeng Super Sleman, Fakultas Biologi Kembali Bekunjung ke Desa Binaan di Kemadang, Gunungkidul, Yogyakarta

Rilis BeritaTajuk Selasa, 29 Mei 2018

Sebagai kegiatan follow-up dari kegiatan Budidaya Kelengkeng Super Sleman yang telah dilakukan pada tahun 2017 lalu, Fakultas Biologi kembali menggelar sosialisasi di Desa Binaan Kemadang, Gunungkidul Yogyakarta. Bertemakan Pengembangan Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dalam Pengembangan Daerah Wisata Agri Bahari, kegiatan yang merupakan salah satu rangkaian dari program hibah Desa Binaan yang dinaungi oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyararakat Universitas Gadjah Mada ini dilakukan pada Kamis (24/5) lalu. Tahun ini adalah tahun kedua Fakultas Biologi kembali berkesempatan untuk menjadikan Desa Kemadang menjadi desa binaan dengan bertemakan budidaya kelengkeng. Dibersamai oleh pakar dari Kelengkeng Super Sleman (KSS), Yusuf Sulaiman, S.I.P, beliau mengatakan “Tahun kemarin sudah dilakukan penanaman kelengkeng lokal unggul ini dan saatnya sekarang berbagi ilmu mengenai teknik perawatannya agar kelengkeng yang ditanam dapat sesuai harapan bersama.”
Kelengkeng Super Sleman adalah salah satu produk unggul yang ditawarkan kepada masyarakat Desa Kemadang dalam rangka menjadikan desa tersebut menjadi desa agro-bahari nantinya. Adapun keunggulan dari kelengkeng ini yaitu dapat berbuah dalam usia 1,5 tahun, dapat ditanam di dalam pot, tidak bergantung musim untuk berbuah, buah sangat lebat dan sangat manis, tentunya daging buahnya sangat tebal dengan biji kecil. Kelengkeng ini sudah diinisiasi sebelumnya di Desa Gejayan dan sudah membuahkan hasil di desa tersebut, sehingga diharapkan Desa Kemadang juga mampu mengembangkannya untuk menunjang perekonomian warga.


Kegiatan ini dihadiri oleh 18 peserta dari berbagai kelompok tani di desa tersebut dengan dihadiri oleh petinggi Desa Kemadang, H. Sutono beserta tiga narasumber utama yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc yang menyampaikan materi mengenai “One Village One Product”, Dr. Purnomo, M. S. yang menyampaikan materi mengenai “Asal Mula Cabang dan Bunga Kelengkeng” , dan Yusuf Sulaiman, S.I.P sebagai pakar kelengkeng KSS ini sekaligus menyampaikan materinya tentang “Aplikasi Teknologi Rekayasa Budidaya Buah Tanpa Tergantung Musim”.
Program hibah yang diketuai oleh Soenarwan Hery Poerwanto., S.Si., M.Kes. ini berjalan lancar dimulai pukul 08.45 WIB dan ditutup pada pukul 11.00 WIB dengan dilanjutkan praktek penghormonan pohon Kelengkeng di rumah salah satu warga yang hadir sekaligus serah terima beberapa botol hormon NPK yang dipakai dalam perawatan kelengkeng dari pelaksana hibah kepada warga yang turut hadir.
“Praktek ini bertujuan agar warga mengerti secara langsung bagaimana teknik penghormonan yang benar. Pohonnya sudah berumur satu tahun sehingga diharapkan setelah ditambahkan hormon pembuahan ini, pohon dapat segera berbuah dan hasilnya dapat langsung terlihat oleh warga. Harapannya dari kegiatan ini setelah berhasil dapat menunjang perekonomian warga dengan membangun desa agro-bahari di Kemadang ini” ujar Soenarwan Hery Poerwanto., S.Si., M.Kes pada Kamis (24/5) lalu.

Fakultas Biologi Lakukan Penyuluhan dan Sosialisasi Budidaya Labu Susu (Buttternut pumpkin) di Desa Madurejo, Prambanan

Rilis BeritaTajuk Senin, 28 Mei 2018

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki biodiversitas yang tinggi, termasuk tanaman labu atau waluh dari familia Cucurbitaceae yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pangan.  Pengembangan tanaman pangan di Indonesia bertujuan untuk mengatasi masalah krisis pangan yang telah berlangsung lama sebagai dampak akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu jenis labu yang mulai diminati dan digemari oleh masyarakat adalah Cucurbita moschata ‘Butternut’. Nama awamnya bisa sebut saja labu susu. Buah yang dikenal di luar negeri dengan nama butternut pumpkin ini sedang naik daun. Selain bentuknya unik mirip buah pir (gitar), daging buah yang berwarna oranye itu memiliki rasa manis dengan tekstur lembut. Tak hanya enak, labu susu ini juga baik untuk kesehatan karena mengandung nutrisi yang tinggi seperti serat, vitamin, antioksidan, dan beta karoten. Labu susu ini juga baik digunakan sebagai makanan pendamping ASI untuk bayi, produk olahan seperti kue atau pudding dan dapat dijadikan obat herbal antidiabetes.

Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, dua dosen dari Fakultas Biologi UGM memberikan penyuluhan sekaligus berbagi inspirasi tentang budidaya labu susu pada Kelompok Tani Dusun Kebondalem, Desa Madurejo. Kedua dosen Fakultas Biologi tersebut yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang juga selaku Dekan Fakultas Biologi dan Dr. Purnomo M. S. (dosen Sistematika Tumbuhan). Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan budidaya labu susu yang dilakukan pada hari Sabtu, 26 Mei 2018 di Desa Madurejo ini merupakan salah satu upaya untuk memecahkan permasalahan pangan dan suatu terobosan baru untuk menghasilkan komoditas pertanian dan produk olahan hasil panen yang bisa dijadikan sebagai ikon unggulan desa.

Dalam kesempatan ini pula, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. sebagai ketua Tim Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis Penerapaan Teknologi Tepat Guna memaparkan hasil kerjanya di Kecamatan Prambanan, pentingnya “One Village One Product” sekaligus hasil risetnya tentang pemuliaan tanaman labu susu ini menggunakan teknologi kastrasi polinasi. Menurut Dr. Budi, labu susu ini sangat cocok ditanam di Madurejo. Pangsa pasarnya juga tidak kesulitan.

“Konsumen rata-rata kalangan menengah atas. Harga jualnya tinggi sampai Rp. 70.000, 00 per kilo nya, dalam satu tanaman bisa menghasilkan 3-4 kg. Budidaya labu ini juga sangat menarik untuk dijadikan daya tarik agrowisata. Namun, perlu teknik khusus dalam budidaya nya. Kalau tidak, ya buah yang dihasilkan bermacam-macam ada yang ular, leher angsa, paprika. Nah.. kalau bentuk nya gitu ya tidak bisa masuk pasar seperti Carrefour soalnya seleksi disana ketat jadi harus bentuk gitar semua” kata Dr. Budi.

Dr. Purnomo, M.S. memaparkan tentang jenis dan karakteristik labu secara morfologi “Labu atau waluh itu banyak bentuk dan jenisnya. Ada yang bulat, lonjong, seperti buah pir, dan pipih. Untuk jenis nya bisa dilihat ada Cucurbita maxima, Cucurbita pepo, dan Cucurbita moschata. Nah, untuk labu susu ini sendiri masuk Cucurbita moscahata. Bentuknya unik ya seperti buah pir” ujarnya.

Sosialisasi yang dihadiri kurang lebih 25 orang petani ini cukup berhasil membuat para petani antusias untuk melakukan budidaya labu susu. Dari sosialisasi ini diketahui bahwa petani masih banyak yang belum mengenal tentang labu susu, khasiat, ataupun cara budidaya nya. Selain itu, mereka berharap dapat menanam dan mengolah produk labu susu hasil penelitian Fakultas Biologi UGM ini.

Salah satu anggota kelompok tani Dusun Kebondalem, Romli Jihan, sangat antusias untuk mengembangkan budidaya labu susu ini “Kami sangat tertarik dengan kegiatan ini, semoga dengan adanya bimbingan dari pihak Fakultas Biologi UGM ini kami bisa dapat ilmunya untuk menanam dan selanjutnya bisa tanam sendiri untuk tambah-tambah penghasilan. Bentuk labu nya juga unik, tahan lama pula jadi gak perlu khawatir busuk” pungkasnya.

 

Smart Reunion Alumni Laboratorium Bioteknologi (Ex. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan) Fakultas Biologi UGM untuk mewujudkan pembangunan “Moeso Suryowinoto Orchid Research Center”

Rilis BeritaTajuk Jumat, 25 Mei 2018

Minggu (29/04/18), Lab. Bioteknologi Fakultas Biologi UGM, atau yang sebelumnya bernama Lab. Kultur Jaringan Tumbuhan (KJT), mengadakan temu alumni dan reuni laboratorium bagi semua angkatan. Bertempat di Auditorium Fakultas Biologi UGM, acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 20 alumni Lab. Bioteknologi dari berbagai angkatan. Selain sebagai bentuk temu kangen alumni, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemugaran Ex Lab Kultur Jaringan tersebut untuk dibangun menjadi Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Kegiatan reuni Lab. Bioteknologi dibuka dengan sambutan dari Kepala Laboratorium Bioteknologi, Dr.rer.nat. Ari Indrianto, M.S. Sebagai salah satu murid dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto, Dr. Ari menyambut baik para alumni yang hadir serta mengajak para peserta bernostalgia kembali ke jaman mereka kuliah dulu, terutama pada saat melaksanakan penelitian skripsi di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso.
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan nostalgia dari para alumni. Beberapa alumni yang sangat bersemangat menceritakan pengalamannya yaitu Drs. Krishna Soejitno Seoprapto, M.M dan Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe MP. Krishna saat ini bekerja sebagai CEO di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dan Prof. Dr. Erny saat ini menjadi guru besar di Fakultas Kehutanan UGM. Keduanya pernah menjadi asisten Kultur Jaringan Tumbuhan yang saat itu bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Bawah di depan Gedung A. Di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso, banyak kisah-kisah nostalgik yang dapat menginspirasi alumni-alumni lain yang juga hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Lab. Bioteknologi di Lantai 3 Gedung A Fakultas Biologi UGM, dan napak tilas Lab. KJT Bawah dan greenhouse yang saat ini digunakan untuk pemeliharan koleksi anggrek Fakultas Biologi UGM. Saat ini kondisi Lab. KJT Bawah sudah tidak fungsional karena infrastruktur dan kondisi gedung yang sudah sangat tua dan rapuh. Oleh karena itu, untuk menghormati Alm. Prof. Ir. Moeso Suryowinoto dan untuk tetap menjaga fungsinya sebagai laboratorium penelitian kultur jaringan anggrek, Fakultas Biologi UGM berencana mendirikan pusat penelitian anggrek yang diberi nama Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Rencana pembangunan gedung MSORC dipaparkan oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Gedung tersebut akan dijadikan sebagai pusat penelitian Anggrek di Indonesia. Arsitektur gedung MSORC dibuat oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. putra bungsu dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto. Rancang bangun gedung MSORC terinspirasi dari struktur biji anggrek yang unik. Selain sebagai center of excellence, gedung MSORC juga diharapkan akan menjadi landmark dari UGM, sejalan dengan visi misi Fakultas Biologi UGM yang akan senantiasa melestarikan biodiversitas tropika, termasuk diantaranya anggrek Indonesia. (Matin Nuhamunada)

Fakultas Biologi UGM gandeng Kemenag sukseskan program 5000 Doktor (MORA)

Rilis BeritaTajuk Selasa, 22 Mei 2018

Guna peningkatan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi di Indonesia, tentu perlu dilakukan peningkatan kualitas dari sumber daya manusianya terlebih dahulu, salah satunya adalah kualitas akademik pendidiknya. Tidak dipungkiri, jenjang pendidikan dari dosen di Perguruan Tinggi turut berkontribusi pada kemajuan institusi. Oleh karena itu, berbagai pihak berupaya untuk dapat mendukung peningkatan tingkat jenjang pendidikan dari Dosen, salah satunya adalah program 5000
Doktor yang berada di bawah payung Kementerian Agama bagi dosen-dosen di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) negeri maupun swasta.
Untuk mendukung upaya tersebut, Fakultas Biologi turut mengambil bagian dengan menggandeng Kementerian Agama dengan membuka peluang bagi dosen-dosen PTKI untuk melanjutkan studinya di Prodi S3 Fakultas Biologi UGM. Sebelumnya, Fakultas Biologi UGM telah sukses menyelenggarakan kerjasama dengan Kementerian Agama untuk program S2 bagi guru-guru Madrasah. Program Kerjasama UGM dengan Kemenag khususnya Program Magister (S2) yang pernah dilaksanakan di Fakultas Biologi UGM ini berhasil menghasilkan 77 lulusan Magister Biologi yang sekarang berkiprah sebagai Guru, Kepala Sekolah, Kepala Dinas serta Dosen di PTN dan PTS Namun, kali ini, program Pascasarjana Fakultas Biologi terus melakukan pengembangan sehingga selain menempuh studi di Fakultas Biologi UGM, mahasiswa pascasarjana Biologi bisa
mendapatkan kesempatan untuk menempuh program Dual Degree dengan beberapa universitas partner di Luar Negeri seperti Australia National University, Murdoch University, Australia, dan National Central University, Taiwan.

Rencana kerjasama ini diinisiasi dengan adanya diskusi antara pihak dari Fakultas Biologi UGM yang diwakili secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D., dan juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.. Pada pertemuan yang diadakan pada 21 Mei 2018 yang lalu dan bertempat di Kantor Kementrian Agama Republik Indonesia lantai 7 Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, delegasi dari Fakultas Biologi UGM mendiskusikan terkait Peluang alumni S2 Depag dari Fakultas Biologi UGM untuk memperoleh beasiswa S3 MORA Kemenag dan melanjutkan doktoralnya di Fakultas Biologi UGM dengan Prof. Dr. M. Arskal Salim GP selaku Direktur Perguruan Tinggi Islam, dan juga Bapak Ruchman Basori selaku Kasi Kemahasiswaan Dikti Islam, Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.

Oceans day 2018 : Better Ocean for The Better World

Rilis BeritaTajuk Kamis, 17 Mei 2018

Oceans day merupakan salah satu kegiatan Kelompok Studi Kelautan Biogama yang bertujuan untuk memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya. Oceans day 2018 diperingati pada Sabtu, 12 Mei 2018 di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Peringatan Oceans day tahun ini memiliki tema Better Ocean for The Better World dan dihadirkan dalam bentuk Talkshow bertajuk “Pengelolaan Kelautan di D.I. Yogyakarta dan Sekitarnya”. Talkshow kali ini mengundang 4 pembicara, yaitu Bapak Teodorus Lintang Teyita, S.Tp, M.Ec.Dev selaku staff Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bapak I Made Andi Arsana, Ph.D selaku Dosen dari Teknik Geodesi dan Marine Researcher, Bapak Akbar Reza, M.Sc selaku dosen ekologi Fakultas Biologi, dan Ahmad Mujadid Rizky Wardana selaku Runner Up Putra Maritim Indonesia 2016.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berlangsung dengan dipandu oleh Mia Risliana Putri (DXVI) dan Basith Kuncoro Aji (DXV) selaku pembawa acara. acara dimulai dengan pemberian sambutan oleh Luqman Ar-Rasyid (DXVII) selaku Ketua pelaksana, dilanjutkan oleh Herdin Surya Dwi Putra (DXVI) selaku Ketua KSK Biogama 2018, kemudian sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmi dari Ibu Rina Sri Kasiamdari, Ph.D selau Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Setelah sambutan selesai, acara dilanjutkan menuju sesi selanjutnya, yaitu sesi Talkshow. Talkshow dipandu oleh Alfino Sebastian (DXVI) selaku moderator. Talkshow dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi 1 dan sesi 2. Pada sesi 1, talkshow dimulai oleh pemaparan materi dari Bapak Lintang yang berisi tentang segala peraturan dan pandangan pemerintah dalam aspek pengelolaan kelautan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Bapak Akbar dengan judul ”The Promise And Challenge Of Reef-Based Ecotourism In Yogyakarta” yang berisi tentang pandangan akademisi biologi tentang pengelolaan kelautan di DIY. Selanjutnya adalah pemaparan materi dari Bapak Andi dengan judul “Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil di DIY secara Terpadu: Sebuah Perspektif Geospasial” yang memaparkan tentang sudut pandang pengelolan kelautan DIY dari akademisi geodesi. Talkshow dilanjutkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan peserta. Peserta terlihat sangat antusias dalam berdiskusi dengan dengan pembicara. Hal yang sama juga terjadi anatra pembicara yang berencana bekerjasama akan melakukan sinkronisasi antara pemerintah dan akademisi. Setelah sesi 1 selesai, dilanjutkan dengan break time yang diisi oleh penampilan Viola Fedriana (DXVI) yang membawakan lagu Mimpi. Kemudian talkshow dilanjutkan ke sesi 2 yang menghadirkan Ahmad Mujadid Rizky Wardana sebagai pembicara. Rizky memberikan pemaparan materi mengenai aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa dalam menjaga kestabilan pengelolaan laut DIY. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan peserta talkshow.

Talkshow berakhir pada pukul 12.00 WIB dan ditutup dengan pemberian plakat serta foto bersama. Panitia Oceans day 2018 mengucapkan terimakasih atas antusiasme pembicara dan peserta dalam memeriahkan peringantan Hari laut Sedunia Tahun ini. Seoga selaga ilmu yang telah disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan serta dibagikan kepada siapapun. Karena lautku, lautmu, laut kita bersama.

Jales Viva?! Jaya KSK!!!

Kuliah Tamu “A Role of Extracellular Environment in Collective Migration of Organ Progenitors” OLEH Dr. Ryutaro Akiyama dari NAIST, Jepang

Rilis Berita Kamis, 17 Mei 2018

Jumat (11/5), Fakultas Biologi menyelenggarakan kuliah tamu yang disampaikan oleh Dr. Ryutaro Akiyama dengan judul “A role of extracellular environment in collective migration of organ progenitors”. Dr. Akiyama adalah peneliti dari Nara Institute of Science & Technology (NAIST), Jepang dan merupakan kolega dari Dr. Bambang Retno Aji (Dosen Fakultas Biologi) dalam riset perkembangan hewan dengan menggunakan model uji berupa Zebra Fish. Bertempat di Auditorium Fakultas Biologi, kuliah tamu tersebut dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa Fakultas Biologi UGM sebagai bentuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang struktur dan perkembangan hewan.

Dr. Akiyama mengawali kuliah tamu dengan menjelaskan dasar teori dari bidang riset yang beliau tekuni. Organ yang kita miliki, seperti jantung, hati, dan paru-paru, tersusun dari kumpulan sel yang saling berinteraksi satu dengan lainnya. Setelah fertilisasi, zigot yang berupa satu sel akan membelah, bermigrasi, dan berdifferensiasi untuk membentuk berbagai macam organ. Peristiwa ini disebut sebagai morfogenesis organ. Untuk mengetahui bagaimana proses tersebut dapat terjadi, Dr. Akiyama berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan meneliti bagaimana sel-sel tersebut saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama proses perkembangan. Lebih dalam, Dr. Akiyama menjelaskan hasil penelitiannya dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam proses morfogenesis organ, terutama dalam migrasi kolektif sel pada lateral line primordium di Zebra Fish.

Untuk melakukan penelitian dalam bidang perkembangan hewan, diperlukan organisme model yang baik supaya didapatkan data yang representatif. Meskipun tikus telah digunakan sebagai hewan coba yang sering digunakan di dunia medis, penggunaan tikus dalam studi perkembangan memerlukan waktu yang lama, biaya yang lebih mahal, dan relatif lebih sulit untuk diamati. Oleh karena itu, Dr. Akiyama dan Dr. Bambang menggunakan Zebra Fish sebagai model dalam perkembangan hewan. Dibandingkan dengan tikus, Zebra Fish memiliki waktu generasi yang lebih singkat, alat dan informasi genetik yang lebih lengkap serta mudah diamati. Ke depan, Fakultas Biologi akan mengembangankan Zebra Fish Research Center untuk melakukan penelitian dalam bidang perkembangan dan morfogenesis organ.

 

Kunjungan Kerja Dekan Fakultas Biologi UGM di Museum Tanah Bogor

Rilis BeritaTajuk Selasa, 15 Mei 2018

BOGOR – Selasa, 8 Mei 2018, Dekan Fakultas Biologi UGM melakukan kunjungan kerja ke Museum Tanah Bogor. Winarko, M.Sc. sebagai Kepala Bidang Museum Tanah Bogor langsung menerima kunjungan tersebut. Beliau merupakan Alumni Biologi UGM tahun 1983. Dalam pertemuan ini, salah satu fokus utama adalah memperluas jaringan, pengembangan pendidikan dan Tridharma Perguruan Tinggi serta kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Museum Tanah Bogor.

Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa Biologi UGM yang akan kerja praktek atau penelitian lainnya dapat berkerjasama dan kolaborasi dengan Museum Tanah Bogor, kata Dekan Fakultas Biologi UGM Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc.

Museum Tanah Bogor tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian tanah di Indonesia yang dimulai sejak belanda dengan didirikannya Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium untuk perluasan pengetahuan tentang tanah pada tahun 1905. Laboratorium tersebut berganti menjadi Lembaga Penelitian Tanah bergabung dalam satu wadah yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 1974. Pada tahun 29 September 1988, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan International Soil Regerence and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda mendirikan Museum Tanah. Pada Desember 2017, sebagai Museum Tanah, di bawah pengelolaan Kementrian Pertanian.

“Museum Tanah memiliki 4 ruangan yang dilengkapi 1 ruang fasilitas umum. Koleksinya sendiri cukup banyak beberapa diantaranya, monolith tanah, peta sumber daya lahan, biodiversitas organisme tanah, diorama ekosistem, soil test kit dan yang lainya,” kata Winarko, M.Sc. (penulis: Sidiq)

 

Seminar Terbuka Alumni, Gentalk : Book is the Window of The World

Rilis BeritaTajuk Selasa, 15 Mei 2018

Jumat, 11 Mei 2018, Formasigen mendatangkan salah satu alumni terbaiknya. Tidak pernah habis dalam memberi inspirasi dan semangat berkreasi bagi masyarakat, kali ini Formasigen kembali membuktikan eksistensinya dengan mengadakan Seminar Terbuka Alumni: Gentalk. Mengusung tema “Menapaki Negeri kincir angir dengan LPDP scholarship”, Formasigen menggandeng salah satu alumni Fakultas Biologi yang pada 2017 lalu baru saja dianugerahi gelar master dari Universitas Wegeningen di Belanda, Rocky Putra.
Seminar yang diadakan di Fakultas Biologi ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi setiap mahasiswa Fakultas Biologi UGM untuk lebih mengenal Wegenigen University and Research Centre, Netherland serta membagikan pengalaman mejajaki salah satu universitas yang masuk dalam deretan universitas terbaik di dunia terutama bagi mereka yang mendalami ilmu hayati dan pertanian.
Acara dibuka oleh pembina Formasigen, Ganies Riza Artistya, S.Si., M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa acara seperti ini harus terus diadakan dan diperbanyak dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dalam meraih mimpi dan cita-cita yang didambakan serta untuk mendorong setiap mahasiswa menjadi “seseorang” di masa yang akan datang. Acara dimoderatori oleh Hanifa Hanini (2014) yang memandu jalannya diskusi interaktif dengan narasumber. Rocky Putra saat ini menjadi Ph.D candidate dari The Hawkesbury Institute for Environment, Australia dan The University of York, UK.
Beliau menceritakan awal ketertarikan memilih Wegeningen University sebagai langkah meneruskan gelar masternya setelah membaca buku berjudul “ Insect-Plant Biology” yang disusun oleh professor Wegeningen University, Louis M. Schoonhovest, Joop J.A. van Looo, dan Marcel Dische. Ketertarikan beliau mendalami buku yang beliau ambil dari perpustakaan saat masih menjadi anggota Kelompok Studi Entomologi menguatkan tekat beliau untuk memilih Wegeningen University saat mendaftarkan diri pada beasiswa LPDP. Tekat kuat dalam penelitiannya terus berlanjut hingga beliau berhasil diterima dan mejalankan kuliah. Laki-laki yang memutuskan untuk tidak mau berjalan-jalan semasa kuliah ini, kemudian mengerjakan tiga judul thesis sekaligus. Tekat tersebut berlanjut hingga beliau lulus dengan IPK cumlaude.
Acara diakhiri dengan pesan beliau kepada mahasiswa untuk tidak menjadi malas dan berfokus terhadap apa yang dicita-citakan. Beliau menyampaikan ada dua hal yang harus dimiliki oleh seseorang yaitu tekun dan jujur. Dimanapun kita berada, selagi kita menjadi sosok yang tekun dan jujur, akan membawa kita menjadi orang yang dapat dipercaya, ungkapnya.

Dekan Fakultas Biologi Berpartisipasi Pada Musik Musikan Gadjah Mada

Rilis BeritaTajuk Selasa, 15 Mei 2018

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gama Band mengadakan kegiatan “MM GM: Musik Musikan Gadjah Mada” yang bertempat di gedung Pusat Kebudaayan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), pada Rabu lalu (9/5). Tidak hanya menyajikan penampilan musik dari Gama Band sendiri, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari berbagai band, antara lain adalah The Dean 1621, yakni band yang beranggotakan para Dekan dan Rektor UGM, salah satunya adalah Dekan dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.

Selain The Dean 1621, Me and My Food Truck, band asal Jakarta, ada juga D Next G, band yang terdiri dari dosen-dosen dan karyawan UGM, The Kandang, band dari mahasiswa Teknik Sipil, Jono Terbakar, Umar Haen, dan Gie. Acara ini dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dari sebuah divisi di Gama Band. MM GM ini diadakan perdana pada tahun 2018 ini. MM GM ini juga menjadi acara musik yang diadakan untuk dapat dinikmati dan dihadiri oleh semua civitas akademika UGM, tidak terbatas jurusannya.

1…172173174175176…200

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY