• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 180
Arsip:

Rilis Berita

Delegasi Fakultas Biologi hadiri Rakornas KOBI

Rilis Berita Senin, 11 Desember 2017

Tersebar ke seluruh penjuru negeri, program studi biologi di Indonesia membentuk sebuah konsorsium yang mewadahi aspirasi dan pertukaran informasi di bidang ilmu biologi, yaitu Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). KOBI kini dipimpin oleh Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang juga merupakan dekan Fakultas Biologi UGM. Guna mencanangkan arahan program studi biologi di indonesia, maka KOBI mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) KOBI yang juga dihadiri oleh delegasi dari Fakultas Biologi UGM.

RAKORNAS yang diadakan di Universitas Udayana (UNUD), Denpasar ini dihadiri oleh 32 peserta yang merupakan delegasi dari  25 Universitas se-Indonesia. Delegasi dari Fakultas Biologi UGM sendiri antara lain adalah Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, dan Lisna Hidayati, M.Biotech.. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu dari tanggal 7-8 Desember 2017 ini juga menghadirkan 7 pembicara yang merupakan alumni program studi Biologi yang telah terjun ke berbagai bidang pekerjaan, dari peneliti, dosen, industri, maupun organisasi non-profit. Ketujuh pembicara tersebut adalah Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc. (Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga), Dr. Riza Arief Putranto, DEA (Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia), I Gede Joniarta, S.Pd., M.Pd. (SMP Negeri 3 Petang, Petang, Badung, Bali), Drs. Heri Susanto (Managing Directors PT Rentokil Indonesia dan PT Calmic Indonesia), Basuki Rahmad, S.Si. (Yayasan Kehati Indonesia), Tera D. Kispa, S.Si. (Kimia Farma), dan Kombes. Pol. Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si. (Kalab DNA Pusdokkes Polri).

Kegiatan RAKORNAS hari pertama diawali dengan sambutan oleh Ketua KOBI, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan sambutan serta pembukaan oleh Dekan Fakultas MIPA UNUD, Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si.. Dalam sambutannya, Dr. Budi menyampaikan terkait pentingnya meningkatkan kerjasama dan kebersamaan diantata seluruh organisasi di bidang Biologi di Indonesia sehingga peran, fungsi dan manfaat Biologi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan Bangsa Indonesia. Sebagai salah satu agenda utama RAKORNAS, yaitu perumusan kurikulum profesi Biolog, dilakukan pemaparan oleh Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc. . Kemudian acara dilanjutkan dengan Diskusi Profesi dan rangkuman kurikulum Profesi. Sedangkan di hari kedua dari RAKORNAS KOBI, agendanya antara lain adalah diskusi inisiasi pembentukan Ikatan Biolog Indonesia (IBI), Presentasi Draft AD/ART IBI serta Field trip ke Museum Burung dan Bali Bird Park.

“Rakornas KOBI di Bali ini mempunyai arti penting khususnya bagi penguatan status dan kedudukan profesi Biolog dalam administrasi kepegawaian negara karena kontribusi alumni Biologi dan para Biolog dalam membangun bangsa dan negara Indonesia telah terbukti dapat menjaga serta melestarikan kekayaan sumber daya hayati dan menjafi fondasi kuat dalam pembangunan bidang kesehatan, pertanian, kelautan dan industri” harap Dr. Budi selaku ketua KOBI akan luaran dari RAKORNAS ini.

Delegasi Mahasiswa Fakultas Biologi Ikuti The 6th ASEAN Synchrotron Science Camp 2017 di Thailand

Rilis Berita Senin, 11 Desember 2017

ASEAN Synchrotron Science Camp merupakan program short courses dalam bidang science yang diselenggarakan oleh Synchrotron Light Research Institute (SLRI), Thailand. SLRI merupakan bagian dari Suranaree of University (SUT) dan berdiri dibawah Kementrian Sains dan Teknologi Thailand. Program ini dikhususkan bagi mahasiswa S1 dengan kriteria minimal yang sedang menempuh semester 5, juga mahasiswa S2 dan S3 di seluruh negara ASEAN. Adapun persyaratan untuk dapat mengikuti program ini disediakan secara detail dalam web Synchrotron Light Research Institute (SLRI). Program ini telah dilaksanakan 6 kali, dimulai dari tahun 2011 yang selalu menuai kesuksesan seperti berbagai peserta yang berasal dari negara ASEAN, beragam status mahasiswa, beragam bidang studi, hingga beragam latar belakang penelitian.

Pada tahun 2017, Synchrotron Light Research Institute (SLRI) berkolaborasi dengan Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT) menyelenggarakan The 6th ASEAN Synchrotron Science Camp yang dilaksanakan pada tanggal 27 November-1 Desember 2017 di Faculty of Science, Kasetsart Univeristy (KU) Bangkok dan SLRI, Nakhon Ratchasima Thailand. Adapun jumlah peserta yang berhasil lolos untuk mengikuti program tersebut yaitu 83 mahasiswa dengan 1 berasal dari Cambodia, 33 dari Indonesia, 12 dari Malaysia, 1 dari Myanmar, 8 dari Philippines, 18 dari Thailand, dan 10 dari Vietnam. Dari sejumlah 83 mahasiswa yang dapat mengikuti program tersebut, Fakultas Biologi UGM berhasil mengirimkan satu delegasi yaitu Rikha Riski Kurnia (2014).

Kegiatan yang berlangsung dalam acara ASEAN Synchrotron Science Camp secara garis besar yaitu lecture, mini project dan sub-group activities. Pada hari pertama, tanggal 27 November 2017 kegiatan berlangsung di Faculty of Science, Kasetsart University (KU), Bangkok. Adapun rangkaian kegiatan pada hari tersebut yaitu neutron symposium seperti pengenalan Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT), Asia-Oceania Neutron Scattering Association (AONSA), Australian Centre for Neutron Scattering (ANSTO), dan Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI) yang dipresentasikan oleh pembicara dari Thailand, Jepang, Australia, dan Korea. Selain itu, terdapat sesi lecture mengenai Neutron Scattering Application. Meskipun materi yang dipaparkan adalah ilmu fisika, namun Rikha (2014) menemukan hal baru seperti Sterile Insect Technique (SIT) untuk memanage populasi lalat buah yang telah dikembangkan oleh Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT), dan Food Irradiation Technology yang digunakan menghambat pertumbuhan tanaman kerdil, mengendalikan serangga pada tanaman, desinfektan terhadap buah segar yang diekspor dari negara USA, serta mengurangi mikroorganisme patogen.   

 

Pada tanggal 28 November-1 Desember 2017 kegiatan berlangsung di Synchrotron Light Research Institute (SLRI), Nakhon Ratchasima. Adapun rangkaian kegiatan yaitu lecture mengenai teknologi synchrotron, pengenalan dan kunjungan beam-line, pengenalan beasiswa CERN, DESY, HGS-HIRe Summer Student Program, dan melakukan praktikum pada masing-masing beam-line.

Pada program the 6th ASEAN Synchrotron Science Camp 2017 peserta yang lolos akan ditempatkan pada kelompok mini project untuk melakukan praktikum atau menggunakan beam-line secara langsung. Terdapat 12 kelompok yang merupakan jumlah beam-line hasil energi synchrotron dalam berbagai macam penelitian, yaitu : The secret of sapphires (BL.1.1), Microtomography of our skeleton : an inside look at bone, SAXS analysis of gold nanoparticles, BL2.2, Characterizes the diamond-like carbon (DLC) films by using XPS and NEXAFS technique, Spectroscopic photoemission, Synchrotron based FTIR microspectoscopy : Study of biochemical composition of human cells, The study of uptake and distribution of Zn element in bean sprout, Protein X-Ray diffraction, Radio Frequency Technology for accelerator, Magnet Technology, dan SLRI Beam Test Facility.

Seluruh kegiatan pada masing-masing beam-line akan dipresentasikan pada hari terakhir, 1 Desember 2017 oleh masing-masing kelompok.

Menurut Rikha (2014), acara ASEAN synchrotron science camp merupakan program yang sangat bagus, terstruktur dan tepat waktu. Hampir seluruh rangkaian kegiatan tidak pernah mundur. Panitia dan seluruh peserta sangat ramah dan saling menghargai proses pembelajaran. Program ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan baru tetapi juga toleransi, leadership, kekeluargaan dan kebersamaan.

Tujuan diselenggarakan program ini yaitu mengenalkan teknologi synchrotron karena merupakan satu-satunya di Negara ASEAN, membangun jaringan antar peneliti di Negara ASEAN. Pihak Synchrotron Light Research Institute (SLRI) sangat terbuka dan free access bagi peneliti yang akan melakukan penelitian berbasis synchrotron. Adapun tahapan pendaftaran dan pengajuan proposal dapat dilihat secara langsung dalam web SLRI.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono, Ph.D. menyatakan harapannya semoga dengan mengikuti program ASEAN Synchrotron Science Camp., para mahasiswa Indonesia khusunya dapat menjalin hubungan antar peneliti dalam bidang science, mengasah kemampuan dalam penerapan ilmu science, meningkatkan leadership, serta menumbuhkan rasa toleransi demi kesejahetraan kemajuan peradaban dunia.

Dukung kelancaran studi, Fakultas Biologi UGM berikan bantuan studi kepada mahasiswa Pascasarjana Biologi

Rilis Berita Kamis, 7 Desember 2017

Untuk menjadi institusi pendidikan yang inklusif, Fakultas Biologi  berupaya untuk memfasilitasi mahasiswa yang kurang mampu atau yang berprestasi untuk bisa berkuliah di Fakultas Biologi UGM. Setelah sukses mendidik mahasiswa 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) di program pascasarjana Biologi, dengan tujuan untuk membantu kelancaran studi serta memotivasi mahasiswa supaya berprestasi, Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk memberikan bantuan studi kepada mahasiswa Program Pascasarjana, baik Program Magister maupun Program Doktor.

Pada tahun akademik 2017/2018 ini, Fakultas Biologi membuka kesempatan bantuan studi kepada mahasiswa Magister maupun Doktor. Setelah dilakukan seleksi, terpilih 3 orang mahasiswa program magister untuk mendapatkan bantuan studi sebesar Rp. 4.000.000. Dalam kegiatan seremonial penyerahan beasiswa kepada saudara Nuha Syaj’in Fadhilatin, Bagas Lantip Prakasa dan  Yuli Setiawati (Magister Biologi 2017) pada Rabu lalu (6/12), Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, secara langsung menyambut dan menyerahkan SK penerima beasiswa kepada peraih bantuan studi ini.  Selaku Ketua Program Studi S2 Biologi Fakultas Biologi UGM, Dr. Diah Rachmawati, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan animo calon mahasiswa program magister.

“Fakultas Biologi UGM terus mengembangkan Program Pascasarjananya baik Program Magister maupun Program Doktor menuju Akreditasi dan Standarisasi Internasional”, jelas Dr. Budi dalam sambutannya di Ruang Sidang Atas Fakultas Biologi UGM.

Dr. Budi juga berharap agar pada tahun 2018, Program Magister Fakultas Biologi UGM sudah tersertifikasi AUN dan akan menjadi Program Magister pertama yang bersertifikasi internasional di Indonesia

“Bantuan studi yang diterima dapat dimanfaatkan untuk kelancaran studi dan lulus tepat waktu” Harap Dr. Diah atas pemberian beasiswa kepada mahasiswa pascasarjana Biologi.

Memahami Interaksi Inang-Patogen untuk Penanggulangan Penyakit pada Tumbuhan

Rilis Berita Selasa, 5 Desember 2017

Di lahan pertanian, komoditas pertanian kerap kali terserang dari berbagai penyakit, yang salah satunya disebabkan oleh jamur patogen. Adanya infeksi jamur patogen ini dapat berpotensi utuk menurunkan produktivitas dari tanaman sehingga dapat berpengaruh juga pada nilai ekonomis dari produk pertanian. Untuk mengatasi hal ini, Prof. Paul Taylor, Ph.D. melakukan berbagai penelitian terkait jamur patogen pada tanaman pangan dengan pendekatan biologi molekular.

Professor bidang Patologi Tumbuhan, Faculty of Veterinary and Agricultural Sciences, University of Melbourne, Australia ini datang untuk memaparkan penelitiannya dalam General Lecture “Insight into host-pathogen interactions for the Colletorichum plant fungal pathogens” di Fakultas Biologi UGM pada Senin lalu (4/12). Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama Fakultas Biologi dan Research Center for Biotechnology yang mendapatkan pendanaan dari World Class Profesor Program Kemenristekdikti 2017 ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM,  Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D, dan dimoderatori oleh Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si.

Sebelum menjelaskan terkait topik penelitiannya, Prof. Paul mengenalkan secara umum terkait Faculty of Veterinary and Agricultural Sciences di University of Melbourne dan juga jurusan yang tersedia di institusi tersebut. Kemudian, dalam paparannya di depan mahasiswa, baik mahasiswa S1 maupun mahasiswa pascasarjana, dan dosen Fakultas Biologi UGM di Auditorium Fakultas Biologi, Prof. Paul menyampaikan terkait pengenalan penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. dan masalah-masalah dengan pengendaliannya. Untuk bisa mengatasinya, penelitian yang dilakukan olehnya antara lain adalah studi terkait daur hidup Colletotrichum spp., gen penyakit yang terlibat dalam infeksi pada jeruk di Australia dan cabe di Asia Tenggara.

“Pengendalian anthracnose yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. sulit untuk dilakukan karena patogen dapat menginfeksi inang dalam skala luas, sulit untuk mengidentifikasi spesiesnya, variasi gaya hidup dari spesies selama infeksi, lambatnya proses identifikasi gen resisten, adanya perkembangan jenis baru patogen dalam spesies, dan juga resistensi fungisida” papar Prof. Paul terkait kendala-kendala dalam pengendalian infeksi Colletotrichum spp. pada tumbuhan. Setiap spesies dari Colletotrichum spp. memiliki tingkat patogenisitas yang bervariasi di jenis jeruk yang berbeda, antara lain adalah C. siamense yang menyerang jeruk mandarin, C. glaeosporiodes yang paling agresif menyerang pada jeruk biasa dan C. fragariae pada lemon.

“Mempelajari mekanisme interaksi inang-jamur patogen merupakan obyek penelitian yang penting untuk mengetahui dampak dari interaksi dan pengaruhnya terhadap inang. Karena kompleksnya interaksi inang-jamur patogen, diperlukan pendekatan biologi pada level genomik, proteomik dan metabolomik sebagai suatu strategi untuk memahami  lebih baik patofisiologi dari proses infeksi dan mekanisme yang terjadi selama interaksi antara inang-jamur patogen”, ujar Dr. Rina yang juga seorang pakar mikologi atau studi terkait jamur di Fakultas Biologi UGM. Dr Rina juga berharap agar penelitian interaksi inang-jamur patogen terus digali sebagai langkah awal untuk mengatasi berbagai penyakit jamur pada tanaman.

Pakar Ekologi Perairan Fakultas Biologi UGM berikan Kuliah Umum di Biologi FMIPA UNLAM

Rilis Berita Selasa, 5 Desember 2017

Air merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan hidup mahluk hidup, termasuk manusia. Dalam menjaga kualitas perairan, aspek biologis menjadi salah satu unsur yang patut diperhatikan dan dikaji lebih mendalam. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga perguruan tinggi.  Dalam rangka melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, pakar ekologi perairan Fakultas Biologi UGM, memberikan kuliah umum terkait pentingnya ekosistem akuatik kepada Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) pada senin lalu (4/12) di Aula Einstein FMIPA UNLAM.

Dalam Kuliah Umum yang bertemakan “Ekosistem Akuatik Sebagai Aset Nasional Perlu Kajian Komprehensif”, Prof. Suwarno menyampaikan bahwa kekayaan diversitas pada ekosistem akuatik dapat menarik wisatawan asing yang ingin mengunjungi destinasi menarik, sebagai contoh adalah  Danau Kakaban di Kabupaten Derawan, yang merupakan bentuk evolusi tingkat ekosistem selanjutnya ke tingkat spesies dan genetik. Untuk memperkuat pemahaman terkait topik tersebut, Prof. Suwarno bersama dengan 30 mahasiswa dan 5 dosen turun langsung ke lapangan, yaitu ke Danau Riam Kanan yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daerah wisata ekologi.

Menanggapi kegiatan Kuliah Umum yang diberikan oleh Prof. Suwarno, Dekan Fakultas Biologi UGM juga menyampaikan bahwa beliau bangga dan memberikan penghargaan tinggi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Prof. Suwarno Hadisusanto berupa kuliah umum di Jurusan Biologi FMIPA UNLAM Banjar Baru Kalimantan Selatan.

“Kegiatan seperti ini akan banyak manfaatnya khususnya untuk peningkatan pengabdian kepada masyarakat serta memperkuat kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan mitranya khususnya Prodi-Prodi Biologi dan Jurusan Biologi di Indonesia.  Apalagi Prof. Suwarno sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Konsorsium Biologi Indonesia (Biologi), sehingga perannya dapat memperkuat kerjasama diantar anggota KOBI”, tambah Dr. Budi.

Selama pelaksanaan kuliah umum, Prof. Suwarno juga menyampaikan bahwa diskusi kuliah sangat menarik karena mahasiswa sangat antusias bertanya. Beliau juga menawarkan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti kuliah tertentu di Fakultas Biologi UGM serta menjaring kandidat Program Doktor dan Magister di Prodi Biologi Tropika UGM.

Dekan Fakultas Biologi UGM berikan kuliah umum di Faculty of Science UTAR Malaysia

Rilis Berita Senin, 4 Desember 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan dan kerjasama dengan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya baik di kancah nasional maupun Internasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang menjadi salah satu pusat penelitian biologi dan genetika melon di Indonesia. Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan pemberian kuliah umum.

Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggerakan oleh Faculty of Science Universiti Tun Abdul Rahman (UTAR) Malaysia, Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu di depan peserta seminar di Lecture Hall Faculty of Science UTAR. Agenda yang dilaksanakan pada Rabu tanggal 29 November 2017 ini dihadiri oleh 12 dosen serta Dekan Faculty of Science UTAR, Dr. Lim Tuck Meng, dan 35  mahasiswa Faculty of Science UTAR.

Dalam presentasi yang mengangkat tema “Biological and Molecular Characterization of Cucurbit-Infecting Tobamovirus in Indonesia and Genetic Study on Virus Resistance Gene in Melon: From Mendellian to Molecular”, Dr. Budi memaparkan materi terkait pentingnya komoditas melon, tantangan yang dihadapi dalam pembudidayaan melon, hingga penerapan biologi molekular dalam pemuliaan dan untuk mengatasi virus pada tanaman melon. Selain itu, disampaikan pula beberapa penemuan, antara lain penemuan virus CGMMV (Cucumber green mottle mosaic virus) dan KGMMV (Kyuri green mottle mosaic virus) untuk pertama kalinya di Indonesia serta Dr. Budi juga menemukan untuk pertama kalinya 3 gen ketahanan terhadap virus CMV, PRSV dan KGMMV pada melon di dunia yaitu gen Creb-2, Prv-p dan Krey.

Dosen Fakultas Biologi Raih penghargaan Kementerian Ristek Dikti

Rilis Berita Rabu, 29 November 2017

Berusaha mewujudkan UGM sebagai  universitas riset kelas dunia, civitas akademika UGM terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari penelitiannya. Selain itu, kenaikan jenjang pendidikan dari staf dosen di UGM juga terus didorong. Salah satunya adalah yang terus dikembangkan oleh Fakultas Biologi UGM. Dosen bidang Parasitologi Fakultas Biologi UGM, Dra. Rr. Upiek Ngesti W.A., DAP&E, M.Biomed., yang kini sedang dalam proses menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada berhasil meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek Dikti pada Senin lalu (27/11).

Prosesi penganugerahan Poster Terbaik pada Seminar Hasil Penelitian Peningkatan Kapasitas Riset (PKPT, Disertasi Doktor dan Tim Pascasarjana) yang telah selesai tahun 2017 dilaksanakan di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Penelitian dengan judul  “Deteksi Protein Defensin dan Cecrofin terhadap Wuchereria bancrofti pada vektor nyamuk Culex quinquefasciatus Say, 1823 (Diptera : Culicidae)” ini telah berhasil menyisihkan 29 peserta yang lain di kelompok I wilayah Yogyakarta. Seluruh peserta dibagi dalam 13 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 30 peserta dan setiap kelompok ada juara presenter dan poster. Penelitian dengan skema PDD ini merupakan penelitian yang menjadi riset disertasi dari Dra. Upiek dibawah supervisi Dr. Budi Mulyaningsih,Apt. MS, Dr. R. Wisnu Nurcahyo, dan Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, MS.

Penelitian ini mengkaji terkait respon biologis (sistim imun) inang (nyamuk) terhadap parasit (cacing). Luaran dari penelitian ini adalah diperolehnya profil dan karakter protein pada serangga (nyamuk) yang bersifat imun terhadap biota dalam tubuhnya (cacing W. bancrofti). Dra. Upiek berharap, penelitian yang telah dilakukannya selama satu tahun dimulai dari bulan desember 2016 sampai november 2017 ini dapat menjadi awal untuk penelitian yang lebih besar dalam upaya pengendalian vektor pada penularan penyakit filariasis (kaki gajah) karena di Indonesia kajian respon biologis nyamuk terhadap parasit masih sangat terbatas.

Sebagai pimpinan, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono menyampaikan bahwa Fakultas Biologi mengapresiasi setiap prestasi yang dilakukan oleh segenap civitas academika termasuk dosennya yang dapat memotivasi untuk peningkatan prestasi Fakultas. “Selamat kepada  Bu Upiek selaku penyaji poster hibah riset Doktor Kemenristek Dikti 2017”, tambah Dr. Budi sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian Dra. Upiek.

Talkshow Etnoekologi

Rilis Berita Rabu, 29 November 2017

Yogyakarta, 25 November 2017 – Etnoekologi menjadi suatu kajian yang tengah hangat diangkat dalam perkembangan pengelolaan ekosistem saat ini. Kajian ini kemudian dipersembahkan oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM melalui sebuah Talkshow interaktif yang mempertemukan guru besar dan ahli dari multi latarbelakang terkait etnoekologi. Talkshow Etnoekologi Indonesia dengan tema “Harmonisasi Alam dan Manusia melalui Nilai Kearifan Lokal di Indonesia” digelar di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Kegiatan Talkshow yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dipenuhi peserta dari berbagai macam instansi dan latar belakang, salah satunya dari media detik.com, Universitas Negeri Medan, Universitas Indonesia, hingga Universitas Cendrawasih Papua. Animo peserta terhadap kajian etnoekologi sangat tinggi, hal tersebut ditunjukkan melalui jumlah partisipan yang hadir melebihi kuota yang ditentukan sebelumnya.

Sambutan dari Ketua Panitia Talkshow, Andang Syaifudin, menjadi pembuka acara sekaligus melaporkan latar belakang terbentuknya kegiatan ini dan perkembangan sampai acara ini terlaksana. Dr. Diah Rachmawati, sebagai Kaprodi S2 Pascasarjana Biologi UGM, turut menjelaskan bahwa kegiatan Talkshow ini sebagai bentuk peduli dan concern Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM terhadap isu konservasi, yang dapat dikembangkan melalui kearifan lokal. Beliau juga mengharapkan partisipan yang hadir dapat mengembangkan nilai-nilai konservasi di sekitarnya melalui inspirasi dari talkshow ini. Bapak Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. menjadi perwakilan dari Dekanat Fakultas Biologi UGM yang secara resmi membuka acara dan memberikan sambutan dalam talkshow ini. Beliau menyampaikan bahwa talkshow dengan tema yang cukup menarik ini perlu dimanfaatkan dengan baik serta dapat memberikan implementasi yang nyata di daerah masing-masing.

Mukhlis Jamal Musa Holle, M.Sc.Env didaulat sebagai moderator yang memandu jalannya Talkshow Etnoekologi. Beliau menyampaikan bahwa diskusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu diskusi panel dan diskusi parallel. Penyampaian materi pertama oleh Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A.,M.Phil.,Ph.D. mengenai materi “dari Etnosains ke Etnoekologi”. Materi yang menarik ini mengulas asal usul bagaimana antropolog mulai mendeskripsikan kebudayaan yang beragam menggunakan studi perbandingan, klasifikasi kebudayaan dan generalisasi. Salah satu hal yang menarik adalah ilmu linguistic yang berperan untuk membantu antropolog mendeskripsikan kebudayaan melalui pendekatan phonemics (seperti penutur asli atau ‘tineliti’) dan Phonetics (seperti anjad dari peneliti atau ‘peneliti’). Pengetahuan lingkungan menurut pandangan orang yang kita teliti (suku bangsa tertentu) disebut etnoekologi. Penuturan dari guru besar antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM ini disambut dengan beberapa pertanyaan dari peserta Talkshow. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah solusi yang menjawab tantangan bagi antropolog/peneliti muda untuk mengkaji etnoekologi dari suatu suku terkait periode penelitian yang memerlukan kurun waktu yang lama padahal masa studi sangat terbatas.

 “Tips untuk peneliti etnoekologi yang terkendala waktu untuk meneliti, salah satunya adalah sebisa mungkin mempelajari dan menguasai bahasa setempat sehingga semakin mudah akan bisa masuk ke masyarakat. Caranya melalui belajar grammar bahasa lokal dari anak SMA daerah tersebut, memperkaya kosakata dari anak-anak, sampai ibu-ibu. Jika hal tersebut terlalu lama, maka belajar meneliti budaya sendiri. Hal yang terpenting untuk dilakukan dalam penelitian sosial budaya adalah partisipasi observasi dalam kehidupan bermasyarakat” tutur Prof. Heddy Ahimsa menjawab pertanyaan peserta.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma mengenai Sustainable life based on Etnoecology. Beliau menuturkan bahwa seluruh manusia yang berada di alam perlu membatasi keinginan berdasarkan kebutuhan, sehingga yang perlu dipelajari saat ini adalah berapa jumlah asupan untuk membentuk kebudian manusia. Beliau mengulas kehidupan di Bali, bahwa padi itu dihormati sebagai Dewi Sri (Dewi Padi) bukan hanya sebuah pangan saja, sehingga penghormatan tersebut yang membentuk kultur/budaya menggunakan sumberdaya sebanyak yang dibutuhkan. Sumberdaya air di Bali juga dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan metode irigasi sebagai pembangkit listrik, sehingga air yang mengalir jangan sampai masuk ke laut sia-sia. Pemaparan materi dari beliau yang sangat menarik dan interaktif membangkitkan antusiasme dari partisipan sehingga banyak pertanyaan yang muncul dari peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan partisipan terkait elaborasi dan kolaborasi peran penduduk lokal dan pemerintah terkait dalam atraksi berburu paus di NTT. Beliau memberikan pandangan bahwa perlu ada sustainable development dalam suatu atraksi budaya yang kemudian dikomersilkan melalui wisata. Perlu dikaji ulang berapa maksimal hasil buruan yang boleh didapat dan batasan waktu penangkapan paus sehingga wisata tersebut menjadi suatu atraksi budaya yang terbatas dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Materi selanjutnya mengenai “Peran Awig-Awig untuk melestarikan Jalak Bali” disampaikan oleh Dr. FX Sudaryanto, seorang alumnus Fakultas Biologi UGM yang menjadi Dosen Biologi di Universitas Udayana, Bali. Beliau memaparkan hasil penelitian disertasinya bahwa saat konservasi satwa dilebur dalam aturan adat, contohnya Awig-Awig di Bali, maka efektifitas pelestarian satwa juga turut meningkat seiring dengan ketaatan masyarakat untuk mematuhi hukum adat tersebut. Jalak Bali adalah salah satu dari  burung paling kritis di dunia, perdagangan ilegal adalah faktor utama penurunan populasi spesies tersebut. Pencurian spesies ini banyak terjadi di penangkaran, terutama pada tahun 1999. Aturan yang melindungi populasi burung langka ini adalah Peraturan Desa di Bali Barat, sedangkan di Nusa Penida mengggunakan awig-awig. Masyarakat menganggap bahwa burung-burung tersebut milik pura sehingga tidak diganggu. Jika ada yang mengganggu/menangkap burung tersebut maka akan mendapatkan sanksi sosial yang tercatat selama turun temurun di pura. Hal yang sangat dilarang adalah tidak boleh berburu satwa, khususnya Jalak bali, namun akan diperbolehkan apabila untuk pengobatan dengan rekomendasi kuat dari ketua adat. Pertanyaan peserta yang dilontarkan kepada Dr. FX Sudaryanto, salah satunya adalah bagaimana introduksi kebijakan konservasi Jalak Bali sampai masuk ke awig-awig. Beliau kemudian menjelaskan bahwa seluruh masyarakat adat Nusa Penida ikut terlibat dalam perumusan konservasi Jalak Bali, dan juga tidak ingin merasakan dampak hilangnya spesies tersebut di alam.

Tujuan acara ini diselenggarakan selain menjadi gelaran akbar dari Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM juga menjadi wadah inspirasi bagi seluruh kalangan untuk kembali menengok nilai-nilai luhur dari budaya Indonesia yang digunakan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung sehingga acara ini terselenggara dengan baik, bahkan di luar ekspektasi. Terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah memberi bantuan dan bekerja sama demi terselenggaranya acara ini, antara lain percetakan mangrove, SS, minimarket lestari, dan Tangguh Creative Production. (Uni Sutiah/MEIJIG KMP Biologi UGM)

Peresmian dan Serah Terima Screenhouse

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Tim penelitian Gama Melon dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menjalin kerjasama pemberdayaan masyarakat Kampoeng BNI – Gama Melon bersama PT. Bank Negara Indonesia Persera melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Madureja Dsn. Mutihan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengembangan kerjasama ini telah diinisiasi dari bulan Juni 2017 dan dilakukan diskusi platform serta kunjungan lapangan untuk melihat potensi wilayah yang akan dikembangkan. Terhitung mulai bulan Oktober dilakukan pembangunan 4 unit Screenhouse dan bertepatan pada hari Senin tanggal 27 November 2017 peresmian dan serah terima Screenhouse dilakukan antara tim CSR BNI, Fakultas Biologi UGM, dan Kelompok Tani Madurejo.

Peresmian dan serah terima Screenhouse tersebut dilaksanakan di area Screenhouse Mutihan pada pukul 08.30 WIB dan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, tim CSR BNI, serta kelompok tani Madurejo. Bpk. Drs. Suryo Wikanthomo, MBA selaku Ketua tim CSR BNI melalui sambutannya berharap pembangunan Screenhouse yang bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM ini dapat memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat Desa Madurejo, “Melon Hikapel yang telah dirakit oleh Fakultas Biologi UGM merupakan melon unggul Indonesia, melalui Screenhouse ini diharapkan dapat menjadi inisiator dalam pembentukan desa agrowisata di wilayah yang notabene sudah sangat dikenal oleh wisatawan” ujarnya. Selanjutnya secara simbolis Screenhouse diserahkan kepada Dekan Fakultas Biologi sekaligus ketua tim peneliti Gama Melon untuk pemanfaatan Screenhouse bersama masyarakat Madurejo.

“Ketidakstabilan cuaca akibat dari peningkatan emisi karbon dari Global Warming mengakibatkan musim hujan tidak lagi dapat diprediksi, hal ini berimplikasi pada pertanian melon. Jika tidak menggunakan Screenhouse budidaya melon apapun akan collapse” jelas Dr. Budi Daryono selaku ketua tim peneliti Gama Melon sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM dalam sambutannya. Dr. Budi Daryono juga menjelaskan terkait road map penelitian melon unggul Indonesia dan harapan kerjasama dalam pembangunan agrowisata melon Gadjah Mada yang dikenal juga dengan Gama Melon di lingkup desa Bokoharjo – Madurejo, “Pengembangan melon di Dsn Jamusan, Bokoharjo telah berlangsung lebih dari 10 tahun, dengan adanya kerjasama ini bisa kita perluas hingga Desa Madurejo dan semoga ini menjadi awalan dalam mewujudkan Kampoeng BNI – Gama Melon di Yogyakarta”.

Pada kesempatan lain, Pak Yanto selaku perwakilan dari kelompok tani Madurejo menyambut baik dari pembangunan Screenhouse di Desa Madurejo dan berharap Screenhouse ini dapat menjadi percontohan bagi petani Madurejo untuk mulai merancang pertanian yang modern mengikuti dari perkembangan berbagai macam komoditas melon yang terus dikembangkan oleh Fakultas Biologi dari segi produksi dan budidaya. Acara peresmian dan serah terima Screenhouse ditutup dengan foto bersama dari tim CSR BNI, tim Gama Melon, dan Kelompok Tani Madurejo.

Fakultas Biologi isi Kuliah Umum di Universitas Sriwijaya

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya di kancah nasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang kini menjadi Ketua dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan senantiasa membantu Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi dalam meningkatkan kualitas akademiknya antara lain melalui pemberian kuliah umum dan pendampingan/konsultasi akreditasi.


Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggerakan oleh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya (UNSRI), Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu didepan peserta seminar di Gedung Perpustakaan, Universitas Sriwijaya. Agenda yang dilaksanakan pada jumat lalu ini (24/11) ini dihadiri oleh Dekan Fakultas MIPA UNSRI Prof. Dr. Iskandar, M.Sc., para Wakil Dekan dan Sekretaris Jurusan serta 120 mahasiswa S1 dan Pascasarjana Jurusan Biologi FMIPA UNSRI.


Dalam kegiatan yang mengusung tema “Application of Molecular Markers in Plant and Animal Genetic Development”, Dr. Budi memaparkan materi terkait penerapan penanda molekular dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan beliau, terutama dalam pemuliaan melon dan ayam. Dalam kuliah umum ini, Dekan Fakultas MIPA UNSRI bersama dengan Fakultas Biologi UGM juga berharap adanya peningkatan kerjasama khususnya bidang akademik berupa student exchange dan riset khususnya pelestarian biodiversitas tropika.

1…178179180181182…200

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY