• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 184
Arsip:

Rilis Berita

Talkshow Etnoekologi

Rilis Berita Rabu, 29 November 2017

Yogyakarta, 25 November 2017 – Etnoekologi menjadi suatu kajian yang tengah hangat diangkat dalam perkembangan pengelolaan ekosistem saat ini. Kajian ini kemudian dipersembahkan oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM melalui sebuah Talkshow interaktif yang mempertemukan guru besar dan ahli dari multi latarbelakang terkait etnoekologi. Talkshow Etnoekologi Indonesia dengan tema “Harmonisasi Alam dan Manusia melalui Nilai Kearifan Lokal di Indonesia” digelar di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Kegiatan Talkshow yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dipenuhi peserta dari berbagai macam instansi dan latar belakang, salah satunya dari media detik.com, Universitas Negeri Medan, Universitas Indonesia, hingga Universitas Cendrawasih Papua. Animo peserta terhadap kajian etnoekologi sangat tinggi, hal tersebut ditunjukkan melalui jumlah partisipan yang hadir melebihi kuota yang ditentukan sebelumnya.

Sambutan dari Ketua Panitia Talkshow, Andang Syaifudin, menjadi pembuka acara sekaligus melaporkan latar belakang terbentuknya kegiatan ini dan perkembangan sampai acara ini terlaksana. Dr. Diah Rachmawati, sebagai Kaprodi S2 Pascasarjana Biologi UGM, turut menjelaskan bahwa kegiatan Talkshow ini sebagai bentuk peduli dan concern Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM terhadap isu konservasi, yang dapat dikembangkan melalui kearifan lokal. Beliau juga mengharapkan partisipan yang hadir dapat mengembangkan nilai-nilai konservasi di sekitarnya melalui inspirasi dari talkshow ini. Bapak Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. menjadi perwakilan dari Dekanat Fakultas Biologi UGM yang secara resmi membuka acara dan memberikan sambutan dalam talkshow ini. Beliau menyampaikan bahwa talkshow dengan tema yang cukup menarik ini perlu dimanfaatkan dengan baik serta dapat memberikan implementasi yang nyata di daerah masing-masing.

Mukhlis Jamal Musa Holle, M.Sc.Env didaulat sebagai moderator yang memandu jalannya Talkshow Etnoekologi. Beliau menyampaikan bahwa diskusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu diskusi panel dan diskusi parallel. Penyampaian materi pertama oleh Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A.,M.Phil.,Ph.D. mengenai materi “dari Etnosains ke Etnoekologi”. Materi yang menarik ini mengulas asal usul bagaimana antropolog mulai mendeskripsikan kebudayaan yang beragam menggunakan studi perbandingan, klasifikasi kebudayaan dan generalisasi. Salah satu hal yang menarik adalah ilmu linguistic yang berperan untuk membantu antropolog mendeskripsikan kebudayaan melalui pendekatan phonemics (seperti penutur asli atau ‘tineliti’) dan Phonetics (seperti anjad dari peneliti atau ‘peneliti’). Pengetahuan lingkungan menurut pandangan orang yang kita teliti (suku bangsa tertentu) disebut etnoekologi. Penuturan dari guru besar antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM ini disambut dengan beberapa pertanyaan dari peserta Talkshow. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah solusi yang menjawab tantangan bagi antropolog/peneliti muda untuk mengkaji etnoekologi dari suatu suku terkait periode penelitian yang memerlukan kurun waktu yang lama padahal masa studi sangat terbatas.

 “Tips untuk peneliti etnoekologi yang terkendala waktu untuk meneliti, salah satunya adalah sebisa mungkin mempelajari dan menguasai bahasa setempat sehingga semakin mudah akan bisa masuk ke masyarakat. Caranya melalui belajar grammar bahasa lokal dari anak SMA daerah tersebut, memperkaya kosakata dari anak-anak, sampai ibu-ibu. Jika hal tersebut terlalu lama, maka belajar meneliti budaya sendiri. Hal yang terpenting untuk dilakukan dalam penelitian sosial budaya adalah partisipasi observasi dalam kehidupan bermasyarakat” tutur Prof. Heddy Ahimsa menjawab pertanyaan peserta.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma mengenai Sustainable life based on Etnoecology. Beliau menuturkan bahwa seluruh manusia yang berada di alam perlu membatasi keinginan berdasarkan kebutuhan, sehingga yang perlu dipelajari saat ini adalah berapa jumlah asupan untuk membentuk kebudian manusia. Beliau mengulas kehidupan di Bali, bahwa padi itu dihormati sebagai Dewi Sri (Dewi Padi) bukan hanya sebuah pangan saja, sehingga penghormatan tersebut yang membentuk kultur/budaya menggunakan sumberdaya sebanyak yang dibutuhkan. Sumberdaya air di Bali juga dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan metode irigasi sebagai pembangkit listrik, sehingga air yang mengalir jangan sampai masuk ke laut sia-sia. Pemaparan materi dari beliau yang sangat menarik dan interaktif membangkitkan antusiasme dari partisipan sehingga banyak pertanyaan yang muncul dari peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan partisipan terkait elaborasi dan kolaborasi peran penduduk lokal dan pemerintah terkait dalam atraksi berburu paus di NTT. Beliau memberikan pandangan bahwa perlu ada sustainable development dalam suatu atraksi budaya yang kemudian dikomersilkan melalui wisata. Perlu dikaji ulang berapa maksimal hasil buruan yang boleh didapat dan batasan waktu penangkapan paus sehingga wisata tersebut menjadi suatu atraksi budaya yang terbatas dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Materi selanjutnya mengenai “Peran Awig-Awig untuk melestarikan Jalak Bali” disampaikan oleh Dr. FX Sudaryanto, seorang alumnus Fakultas Biologi UGM yang menjadi Dosen Biologi di Universitas Udayana, Bali. Beliau memaparkan hasil penelitian disertasinya bahwa saat konservasi satwa dilebur dalam aturan adat, contohnya Awig-Awig di Bali, maka efektifitas pelestarian satwa juga turut meningkat seiring dengan ketaatan masyarakat untuk mematuhi hukum adat tersebut. Jalak Bali adalah salah satu dari  burung paling kritis di dunia, perdagangan ilegal adalah faktor utama penurunan populasi spesies tersebut. Pencurian spesies ini banyak terjadi di penangkaran, terutama pada tahun 1999. Aturan yang melindungi populasi burung langka ini adalah Peraturan Desa di Bali Barat, sedangkan di Nusa Penida mengggunakan awig-awig. Masyarakat menganggap bahwa burung-burung tersebut milik pura sehingga tidak diganggu. Jika ada yang mengganggu/menangkap burung tersebut maka akan mendapatkan sanksi sosial yang tercatat selama turun temurun di pura. Hal yang sangat dilarang adalah tidak boleh berburu satwa, khususnya Jalak bali, namun akan diperbolehkan apabila untuk pengobatan dengan rekomendasi kuat dari ketua adat. Pertanyaan peserta yang dilontarkan kepada Dr. FX Sudaryanto, salah satunya adalah bagaimana introduksi kebijakan konservasi Jalak Bali sampai masuk ke awig-awig. Beliau kemudian menjelaskan bahwa seluruh masyarakat adat Nusa Penida ikut terlibat dalam perumusan konservasi Jalak Bali, dan juga tidak ingin merasakan dampak hilangnya spesies tersebut di alam.

Tujuan acara ini diselenggarakan selain menjadi gelaran akbar dari Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM juga menjadi wadah inspirasi bagi seluruh kalangan untuk kembali menengok nilai-nilai luhur dari budaya Indonesia yang digunakan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung sehingga acara ini terselenggara dengan baik, bahkan di luar ekspektasi. Terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah memberi bantuan dan bekerja sama demi terselenggaranya acara ini, antara lain percetakan mangrove, SS, minimarket lestari, dan Tangguh Creative Production. (Uni Sutiah/MEIJIG KMP Biologi UGM)

Peresmian dan Serah Terima Screenhouse

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Tim penelitian Gama Melon dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menjalin kerjasama pemberdayaan masyarakat Kampoeng BNI – Gama Melon bersama PT. Bank Negara Indonesia Persera melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Madureja Dsn. Mutihan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengembangan kerjasama ini telah diinisiasi dari bulan Juni 2017 dan dilakukan diskusi platform serta kunjungan lapangan untuk melihat potensi wilayah yang akan dikembangkan. Terhitung mulai bulan Oktober dilakukan pembangunan 4 unit Screenhouse dan bertepatan pada hari Senin tanggal 27 November 2017 peresmian dan serah terima Screenhouse dilakukan antara tim CSR BNI, Fakultas Biologi UGM, dan Kelompok Tani Madurejo.

Peresmian dan serah terima Screenhouse tersebut dilaksanakan di area Screenhouse Mutihan pada pukul 08.30 WIB dan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, tim CSR BNI, serta kelompok tani Madurejo. Bpk. Drs. Suryo Wikanthomo, MBA selaku Ketua tim CSR BNI melalui sambutannya berharap pembangunan Screenhouse yang bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM ini dapat memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat Desa Madurejo, “Melon Hikapel yang telah dirakit oleh Fakultas Biologi UGM merupakan melon unggul Indonesia, melalui Screenhouse ini diharapkan dapat menjadi inisiator dalam pembentukan desa agrowisata di wilayah yang notabene sudah sangat dikenal oleh wisatawan” ujarnya. Selanjutnya secara simbolis Screenhouse diserahkan kepada Dekan Fakultas Biologi sekaligus ketua tim peneliti Gama Melon untuk pemanfaatan Screenhouse bersama masyarakat Madurejo.

“Ketidakstabilan cuaca akibat dari peningkatan emisi karbon dari Global Warming mengakibatkan musim hujan tidak lagi dapat diprediksi, hal ini berimplikasi pada pertanian melon. Jika tidak menggunakan Screenhouse budidaya melon apapun akan collapse” jelas Dr. Budi Daryono selaku ketua tim peneliti Gama Melon sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM dalam sambutannya. Dr. Budi Daryono juga menjelaskan terkait road map penelitian melon unggul Indonesia dan harapan kerjasama dalam pembangunan agrowisata melon Gadjah Mada yang dikenal juga dengan Gama Melon di lingkup desa Bokoharjo – Madurejo, “Pengembangan melon di Dsn Jamusan, Bokoharjo telah berlangsung lebih dari 10 tahun, dengan adanya kerjasama ini bisa kita perluas hingga Desa Madurejo dan semoga ini menjadi awalan dalam mewujudkan Kampoeng BNI – Gama Melon di Yogyakarta”.

Pada kesempatan lain, Pak Yanto selaku perwakilan dari kelompok tani Madurejo menyambut baik dari pembangunan Screenhouse di Desa Madurejo dan berharap Screenhouse ini dapat menjadi percontohan bagi petani Madurejo untuk mulai merancang pertanian yang modern mengikuti dari perkembangan berbagai macam komoditas melon yang terus dikembangkan oleh Fakultas Biologi dari segi produksi dan budidaya. Acara peresmian dan serah terima Screenhouse ditutup dengan foto bersama dari tim CSR BNI, tim Gama Melon, dan Kelompok Tani Madurejo.

Fakultas Biologi isi Kuliah Umum di Universitas Sriwijaya

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya di kancah nasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang kini menjadi Ketua dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan senantiasa membantu Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi dalam meningkatkan kualitas akademiknya antara lain melalui pemberian kuliah umum dan pendampingan/konsultasi akreditasi.


Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggerakan oleh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya (UNSRI), Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu didepan peserta seminar di Gedung Perpustakaan, Universitas Sriwijaya. Agenda yang dilaksanakan pada jumat lalu ini (24/11) ini dihadiri oleh Dekan Fakultas MIPA UNSRI Prof. Dr. Iskandar, M.Sc., para Wakil Dekan dan Sekretaris Jurusan serta 120 mahasiswa S1 dan Pascasarjana Jurusan Biologi FMIPA UNSRI.


Dalam kegiatan yang mengusung tema “Application of Molecular Markers in Plant and Animal Genetic Development”, Dr. Budi memaparkan materi terkait penerapan penanda molekular dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan beliau, terutama dalam pemuliaan melon dan ayam. Dalam kuliah umum ini, Dekan Fakultas MIPA UNSRI bersama dengan Fakultas Biologi UGM juga berharap adanya peningkatan kerjasama khususnya bidang akademik berupa student exchange dan riset khususnya pelestarian biodiversitas tropika.

Diskusikan peluang kerjasama, Yamagata University kunjungi Fakultas Biologi UGM

Rilis Berita Senin, 27 November 2017

Memiliki hubungan kerjasama penelitian yang baik antara Jepang dan Indonesia, Fakultas Biologi UGM turut memperkuat hubungan ini dengan menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas di Jepang, salah satunya adalah Yamagata University. Menindaklanjuti kunjungan perwakilan dari Yamagata Univeristy, Jepang pada pertengahan November tahun 2015 silam dan penandatanganan kerjasama akademik dan riset yang tertulis dalam Memorandum of Agreement (MoA) agustus lalu, kini delegasi Yamagata University datang kembali ke Fakultas Biologi UGM untuk mendiskusikan kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Diskusi yang dilakukan pada selasa lalu (21/11) ini dihadiri oleh 4 orang delegasi dari Yamagata University,yaitu 3 staff dari Faculty of Science, Prof. Yokoyama, Prof.  Fujiyama, dan Prof.  Miyazawa serta satu staff dari Faculty of Agriculture, Dr.  Sato. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, hadir juga Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., dan beberapa jajaran dosen di Fakultas Biologi UGM.

Bertempat di Ruang Sidang Atas Fakultas Biologi UGM, diskusi antara Fakultas Biologi UGM dan Yamagata University membicarakan terkait aktivitas yang dapat dilakukan bersama seperti pertukaran pelajar, baik dengan maupun tanpa credit transfer, dan riset kolaborasi yang salah satunya adalah penelitian antara Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM dengan Prof. Fujiyama. Selain itu, publikasi riset bersama, join workshop, join seminar dan visiting professor juga direncanakan sebagai bagian dari kerjasama. Tak kalah penting, penulisan proposal bersama juga akan dilakukan guna mengundang visiting professor, mendaftar program JSPS dan KLN untuk join riset dan workshop. Untuk bisa mengetahui potensi-potensi yang dimiliki di kedua institusi, dilakukan juga presentasi profil masing-masing fakultas sehingga akan memudahkan kolaborasi dengan tema yang sesuai.

“Ini adalah bukti nyata dari penandatanganan MoA yang tidak sia-sia implementasinya”, tambah Dr. Budi terhadap diskusi yang merencanakan kerjasama penelitian hingga tahun 2019.

Dalam pemaparan rencana kerjasama penelitian, Prof. Yokoyama menjelaskan bahwa Indonesia dan Jepang memiliki persamaan dan perbedaan yang sangat menarik untuk dikaji lebih jauh. Indonesia dan Jepang sama-sama berada di perbatasan lempeng tektonik sehingga terdampak oleh aktivitas kegunung-apian dan juga gempa bumi. Namun, perbedaan lokasi dimana Indonesia terletak di kawasan tropis sedangkan Jepang di kawasan beriklim sedang. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah terkait pengaruh perubahan lingkungan terhadap biodiversitas, baik keanekaragaman hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme, dan juga membandingkannya di ekosistem tropis dan ekosistem iklim sedang.

KMP Camp di Pantai Seruni Gunung Kidul

Rilis Berita Sabtu, 18 November 2017

Sabtu, 28 Oktober 2015- Aktivitas perkuliahan dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tesis tidak membuat mahasiswa pascasarjana berhenti untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat di alam. KMP Camp adalah salah satu aktivitas bermanfaat yang digawangi oleh divisi PEMIKAT (Minat dan Bakat) dari Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi UGM. Acara camping ceria ini tak hanya sekedar menikmati suasana Pantai Seruni, namun juga menggali kesadaran menjaga alam dengan bentuk kegiatan bersih pantai.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 2017 di Pantai Seruni ini bertujuan dapat mempererat persaudaran di sesama mahasiswa pascasarjana Biologi UGM. Peserta yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana angkatan 2016 dan 2017 ini mempersiapkan segala keperluan camping dengan baik, mulai dari tenda, bahan dan peralatan masak, hingga perlengkapan obat-obatan. Selanjutnya, seluruh peserta berangkat selepas ashar (sekitar pukul 15.00) dari kampus UGM menuju Pantai Seruni. Perjalanan memakan waktu hingga empat jam untuk sampai di lokasi, dan peserta segera mempersiapkan tenda untuk beristirahat karena hari mulai gelap. Canda tawa kerap menyelimuti percakapan seluruh peserta dalam kehangatan berbagi dengan suasana api unggun. Cuaca yang kurang bersahabat membuat peserta perlu pindah dari tenda, namun panitia telah mengantisipasi hal tersebut dengan membuat lokasi istirahat cadangan di gazebo Pantai Seruni.

Pagi menyambut seluruh peserta dengan deburan ombak yang tenang, sehingga waktu untuk menikmati pantai menjadi lebih menyenangkan. Badai yang terjadi semalam membuat banyak sampah terdampar di bibir Pantai Seruni, hal tersebut membuat kesadaran peserta untuk tanggap membersihkan pantai cantik berpasir putih ini. Menurut warga, sampah muncul setelah pasang air laut dan terbawa ombak dari daerah lain, bukan berasal dari pengunjung. Setelah bersantap sarapan, acara penutup dari KMP camp ini adalah seluruh peserta melakukan bersih-bersih pantai, aktivitas yang sangat jarang dilakukan oleh pengunjung pantai.

 

Achmad Faqih Al-Sha’ab sebagai ketua panitia KMP Camp menyatakan bahwa, “hanya kebahagiaan, kebersamaan, kekeluargaan dan persahabatan yang terasa selama camping, karena yang utama adalah mengesampingkan ego diatas segalanya untuk mencari solusi saat menghadapi kendala. Kegiatan KMP camp adalah suatu kegiatan pengakraban lintas angkatan yang lebih memberikan pengalaman selama kuliah dan menghadapi situasi kampus melalui obrolan santai dan kegiatan camping’’. (UniSutiah-Meijig/KMPBiologiUGM)

Diseminasikan penelitian, Fakultas Biologi UGM selenggarakan pameran poster dan buku

Rilis Berita Kamis, 16 November 2017

Melaksanakan penelitian menjadi salah satu unsur utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Implementasi dari hasil riset selain diterapkan langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, hasil riset juga dapat didiseminasikan dengan berbagai cara. Oleh karena itu, guna menyampaikan hasil penelitian tersebut kepada civitas akademika Fakultas Biologi UGM, Fakultas Biologi menyelenggarakan pameran poster dan buku, sejumlah 55 poster dan 6 buku.

“Setiap akhir tahun, sekitar bulan November, Fakultas Biologi melakukan Pameran Poster hasil penelitian dosen-dosen bersama mahasiswa-mahasiswanya yg mendapat hibah. Hibah ini, idealnya mendukung atau melengkapi riset-riset yang sedang berjalan atau menginisiasi riset-riset yang lebih besar”, papar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.

Kegiatan yang diadakan pada Kamis, 9 November 2017 ini dihadiri oleh kurang lebih 300 pengunjung, baik mahasiswa S1, pascasarjana maupun dosen di lingkungan Fakultas Biologi UGM. Poster dan buku yang ditampilkan, merupakan hasil penelitian kolaborasi dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Biologi UGM dengan skema Hibah BPTNBH dan Hibah Pemandatan. Pameran ini juga diharapkan dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan penelitian yang dikerjakan oleh dosen sehingga harapannya mahasiswa mendapatkan ide maupun inspirasi penelitian yang dapat menunjang kehidupan akademik mereka. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh Lisna Hidayati, M.Biotech., ini diikuti oleh 55 Dosen dari seluruh laboratorium di Fakultas Biologi. Poster penelitian tersebut kemudian dinilai oleh reviewer untuk nominasi poster terbaik 1 diraih oleh Dr. Endang Semiarti, M.Sc , terbaik 2 diraih oleh Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Sc. dan terbaik 3 oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. Sedangkan poster favorit dinilai oleh pengunjung, diraih oleh Lisna Hidayati.

“Presentasi poster hasil riset dosen dan mahasiswa Fakultas Biologi telah membuktikan kontribusi institusi ini berupa solusi dan kemajuan untuk UGM, D.I.Y, Nasional dan Internasional”, papar Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. terkait kegiatan positif yang telah terlaksana di selasar utara Gedung B Fakultas Biologi UGM ini. Dr. Budi juga menambahkan bahwa beberapa tema riset yang dipresentasikan berupa data-data keanekaragaman hayati di UGM, di D.I.Yogyakarta,  Nasional dan Internasional.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini, dosen-dosen yang mendapatkan hibah tersebut diwajibkan untuk juga mempublikasikan hasil-hasil riset tersebut, minimal di Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, jurnal yang dikelola oleh Fakultas Biologi UGM. “Disamping itu, pada tahun ini juga diberikan hibah untuk pembuatan buku-buku karya dosen-dosen Fakultas Biologi UGM. Diharapkan akan banyak membantu meningkatkan jumlah publikasi sivitas akademika Fakultas Biologi UGM”, tambah Dr. Eko.

Aruna Bagas, mahasiswa Fakultas Biologi UGM angkatan 2014, juga menyatakan hal senada terkait dengan pelaksanaan dan berharap pelaksanaan acara berikutnya bisa lebih meriah lagi agar lebih banyak mahasiswa yang hadir dan bisa melecutkan semangat mahasiswa untuk melakukan penelitian.

UGM Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah AORTA 2017 di Universitas Sebelas Maret

Rilis Berita Senin, 13 November 2017

UGM berhasil meraih gelar juara dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah AORTA 2017 (LKTI AORTA 2017) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Sebelas Maret (HIMABIO UNS) pada tanggal 03-05 November 2017. LKTI AORTA 2017 terdiri dari tiga tahapan, yakni seleksi abstrak, seleksi full paper, dan grand final LKTI AORTA 2017. Sebanyak 24 tim yang lolos dari seleksi abstrak kemudian disaring menjadi 12 tim pada seleksi full paper dan keduabelas tim tersebut berhak untuk mempresentasikan hasil karyanya pada grand final LKTI AORTA 2017 di Universitas Sebelas Maret.

UGM berhasil mengirimkan dua tim, tim pertama diketuai oleh Arkan Setiaji dan Muhammad Ulil Absor sebagai anggota sedangkan tim kedua diketuai oleh Muhammad Alif Ishak dengan anggota Hasim Ashari dan Syindi Ariska Fraditya Putri. Tim UGM bersaing dengan 12 tim lain yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia untuk memperebutkan gelar juara. Diakhir acara, dewan juri mengumumkan tim yang berhasil menyabet gelar juara, yakni Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim Malang (Juara Harapan II), Universitas Diponegoro (Juara Harapan I), Universitas Gadjah Mada I (Juara III), Universitas Gadjah Mada II (Juara II), dan Universitas Indonesia sebagai juara I.

Arkan Setiaji mempresentasikan karya ilmiah dengan topik upaya konservasi anggrek larat (Dendrobium phalaenopsis) secara in vitro yang dibimbing oleh Dr. Endang Semiarti, MS., M.Sc. sedangkan Muhammad Alif Ishak mempresentasikan karya ilmiah yang berjudul ‘Peningkatan Kemampuan Fitoremediasi Limbah Merkuri dan Produksi Biofuel melalui Penyisipan gen merA pada Chlorella sp. di Pertambangan Emas Tradisional Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat’ yang dibimbing oleh Dr. Yekti Asih Purwestri, S. Si., M.Si.

“LKTI AORTA tahun ini bertema Innovative Idea, Creative Construction, Perfect Practice of Biotechnology for Better Indonesia dengan 4 subtema, mulai dari bidang kesehatan hingga lingkungan,” jelas Arkan. “Harapannya melalui LKTI ini, mahasiswa tidak hanya berlomba untuk memperoleh gelar juara namun juga berinovasi serta berbagi informasi dalam bidang bioteknologi,” lanjutnya. “Selain itu, acara ini juga memperluas dan mempererat persahabatan antar peserta,” tambah Alif.

Seminar Formasigen

Rilis Berita Jumat, 3 November 2017

Formasigen (Forum Mahasiswa Peneliti Genetika Fakultas Biologi) kali ini telah berhasil melaksanakan seminar rutin Formasigen pada Kamis, 02 November 2017 dan bertempat di Laboratorium Gentika, Fakultas Biologi UGM. Tema yang diangkat kali ini cukup menarik dan kekinian yakni mengenai teknik identifikasi secara molekular menggunakan teknik analisis barcode DNA tunggal dan metabarcoding DNA.

Pembicara pertama adalah saudara Lukman Hakim, S.Si. yang berbagi hasil Penelitian dengan judul “Identifikasi molekular Laba-Laba gua (Heteropoda spp.) berdasarkan Gen Mitokondira COI”. Penelitian ini membahas indetifikasi molekular sebagai solusi kongkret atas kerancuan determinasi hewan yang hidup di lingkungan gua. Analisis yan dilakukan menggunakan teknik single barcode DNA, teknik ini memungkinkan kita untuk menganalisis satu sampel secara spesifik. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan adanya karakter molekular unik yang dapat menunjukkan adanya perbedaan dari empat sampel Heteropoda yang dianalisis.

Pembicara kedua adalah saudara Indra Lesmana, S.Si., M.Sc. yang berbagi ilmu mengenai “Aplikasi Enviromental DNA (eDNA) Metabarcoding untuk eksplorasi Biodiversitas” dan pengalaman selama mengikuti pelatihan Molecular Taxonomy Training yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi bersama dengan Regional Training and Research Center on Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MarBEST Center) di Jakarta.

Environmental DNA (eDNA) merupakan teknik terbaru dan mampu melakukan analisis DNA dalam sekala besar (metabarcoding DNA). Prinsip kerja dari teknik ini adalah memanfaatkan jejak DNA yang ditinggalkan hewan akuatik di dalam air. Jejak DNA ini diambil dan disaring menggunakan kertas saring khusus dan diisolasi seperti biasa. Perbedaan teknik ini yakni pada proses pengolahan sampel menggunakan Next-Generation Sequencing (NGS) dan tahapan analisis data. Teknik ini memungkinkan kita untuk menganalisis berbagai jenis hewan yang meninggal jejak DNA dia air dalam satu kali proses sampel sehingga waktu relatif lebih singkat dan perolehan data yang jauh lebih banyak dan beragam.

Harapan kedepanya dengan semakin berkembang dan maju teknologi dalam bidang taksonomi molekular akan semakin mempermudah langkah kita untuk mengungkap misteri kekayaan hayati yang ada, terutama di Indonesia. Keanekaragaman jenis sebagai salah satu kekayaan bangsa yang memiliki potensi luas dalam pengembangan, salah satunya sebagai sumber genetik dan jenis di alam serta sebagai kajian dalam bidang konservasi dan penataan penggunaan lahan.

Acara ditutup dengan proses penyerahan sertifikat oleh Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D selaku Kepala Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi dan foto bersama seluruh civitas yang hadir dalam seminar kali ini. Semoga dengan terlaksanakanya seminar ini mampu memberikan ide, gagasan dan semangat bagi seluruh Mahasiswa maupun pihak terkait untuk terus berkarya serta mengembangan ilmu dan pengetahuan dalam bidang taksonomi molekular di Indonesia.

Kolaborasi Perpustakaan Dengan Lab. Genetika & Pemuliaan Fakultas Biologi UGM dalam: Talkshow Bedah Buku "Keanekaragaman & Potensi Sumber Daya Genetik Melon”

Rilis Berita Senin, 30 Oktober 2017

Perkembangan ilmu pengetahuan diiringi dengan menetasnya berbagai macam karya ilmiah baik berupa laporan penelitian, jurnal penelitian ilmiah (Scientific report), bahkan juga dapat berupa buku. Perpustakaan Fakultas Biologi UGM sebagai salah satu unit dalam menunjang penelitian dan pengajaran turut memainkan peran penting dalam mengenalkan fasilitas dan koleksi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika dalam menghasilkan output penelitian dan pengajaran yang berkualitas, salah satunya adalah dengan mengenalkan karya-karya peneliti Fakultas Biologi UGM melalui acara Talkshow Bedah Buku. Talkshow Bedah Buku “Keanekaragaman & Potensi Sumber Daya Genetik Melon” karangan Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. & Sigit Dwi Maryanto, S.Si.,M.Sc. yang bekerjasama dengan Laboratorium Genetika & Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, merupakan kegiatan yang kedua kalinya dari program Bedah Buku dan akan menjadi program rutin tahunan dari Unit Perpustakaan Biologi UGM yang sebelumnya juga telah terselenggara pada tahun 2016.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2017 pkl 9.30 – 11.15 WIB di Ruang Sidang Bawah Fak. Biologi UGM dibuka oleh Drs. Ignatius Sudaryadi, M.Kes. selaku Kepala Perpustakaan Biologi UGM. Dalam sambutan dan pembukaannya beliau memberikan apresiasi untuk Laboratorium Genetika & Pemuliaan yang sudah berkolaborasi untuk kedua kalinya dalam program bedah buku dan berharap akan menjadi awal yang baik dalam merutinkan program ini untuk berkolaborasi dengan laboratorium lain. Kegiatan Talkshow ini dihadiri langsung oleh author utama, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan penelaah oleh Dr. Purnomo, M.S.

“Sebagai seorang peneliti saya harus fokus pada satu model yaitu melon (Cucumis melo), seperti Mendel dengan Pisum sativum-nya atau Morgan dengan Drosophila melanogaster-nya dan fokus itu sudah saya mulai sejak 20 tahun yang lalu” ujar Dr. Budi Setiadi Daryono,M.Agr.Sc. dalam memulai penjelasan terkait bukunya. Melon dipilih sebagai model karena siklus hidupnya tidak terlalu lama untuk dapat melihat pewarisan sifat yang terjadi pada melon tersebut, selama kurang lebih 20 tahun akhirnya bisa menciptakan dan merakit varietas melon sendiri yang dilatarbelakangi oleh mahalnya benih melon impor saat inflasi terjadi pada tahun 1998 silam. Total sudah menghasilkan ±15 varietas tanaman melon dan 11 varietas telah berhasil didaftarkan di Kementerian Pertanian RI. “Pengalaman inilah yang mendasari buku ini berhasil terbit” ujarnya. Dr. Purnomo, M.S. sendiri dari sisi penelaah menyatakan bahwa buku ini merupakan sebuah karya ilmiah yang komplit, yaitu mencakup proses hulu hingga ke hilir. “Buku ini selain mengimplementasikan aspek biologis meliputi, Morfologi & Sistematika, Anatomi, Embriologi dan berujung pada Genetika, juga menjelaskan aspek budidaya sebagai hilirisasinya” ujar Dr. Purnomo dalam komentarnya.

Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Indra Lesmana, S.Si.,M.Sc. terdapat beberapa pertanyaan, salah satunya dari Yudho peserta yang berasal dari UNY yang menanyakan bagaimana cara mengatasi permasalahan budidaya melon saat ini ditengah kondisi cuaca ekstrem dan tidak menentu dan Dr. Budi Daryono menjelaskan bahwa cuaca menjadi momok utama dalam budidaya melon saat ini dan diatasi dengan menggunakan teknologi Screenhouse yang juga terus dilakukan pengembangan untuk mencapai hasil panen yang maksimal. “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya agar disaat kita telah tiada, ilmu itu terus ada dan berkembang” ujar Indra Lesmana, S.Si.,Msc. Dalam kesimpulannya untuk menutup akhir sesi diskusi. (Wiko & Rusna)

Fakultas Biologi kembangkan jiwa saintis di Jurusan Pedidikan Biologi Universitas Siliwangi

Rilis Berita Kamis, 26 Oktober 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya di kancah nasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang kini menjadi Ketua dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan senantiasa membantu Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi dalam meningkatkan kualitas akademiknya antara lain melalui pemberian kuliah umum dan pendampingan/konsultasi akreditasi.

Pada kegiatan Seminar Nasional Biologi 2017 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu didepan peserta seminar di Gedung Mandala, Universitas Siliwangi. Agenda yang dilaksanakan pada kamis lalu ini (19/10) ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Biologi Learning Festival (BIOLEAF) Jurusan Pedidikan Biologi Universitas Siliwangi.

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Build soul Scientist Educator for a Better World”, Dr. Budi memaparkan materi terkait pentingnya membangun jiwa saintis dikalangan mahasiswa pendidikan biologi, langkah-langkah untuk menjadi peneliti muda yang profesional dan kompeten, manfaat penelitian untuk karir kita sebagai mahasiswa, peluang peluang beasiswa dari penelitan serta manfaat penelitian untuk masyarakat luas, baik itu dalam bidang wirausaha ataupun pengabdian kepada masyarakat.

1…182183184185186…204

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Langkah Global Mahasiswa Biologi UGM dalam Ajang Kepemudaan di Jepang
  • Sebagai Upaya Menjaga Mutu Pendidikan, Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Akademik
  • Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Terima Praktik Kunjungan Lapangan dari Mahasiswa Program S2 Ilmu Laboratorium Klinis, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • PkM Desa Mitra 2025: Edukasi Budidaya Vertikultur untuk Siswa SDN Pusmalang Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman #2
  • Kolaborasi Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2025 Pemuda Bergerak untuk Pangan Laut dan Aksi Iklim Berbasis Komunitas
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY