• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 189
Arsip:

Rilis Berita

Biology Brainiac Competition

Rilis Berita Jumat, 2 Desember 2016

Fakultas Biologi UGM kembali mengadakan olimpiade bergengsi. Setelah sempat vakum sejak tahun 2012, olimpiade biologi tingkat SMA berhasil digelar. Dengan nama baru yaitu BBC atau Biology Brainiac Competition, olimpiade ini diikuti oleh 134 peserta dari 31 sekolah yang  tersebar di seluruh pulau Jawa. Mengusung tema ‘Maximize your Capacity’, tiap peserta diharapkan mampu memaksimalkan segela potensi yang dimilikinya melalui adanya kompetisi ini.

Olimpiade ini dilakukan dalam dua hari, pada tanggal 5 – 6 November  2016, bertempat di gedung Fakultas Biologi UGM Yogyakarta. Olimpiade ini dibagi menjadi dua babak. Hari pertama merupakan babak penyisihan dan dilanjutkan babak final pada hari berikutnya. Babak penyisihan berupa tes tertulis dan babak final berupa tes analisis dan praktikum.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh ketua BBC 2016, Chalvia Zuyyina (2015), ketua BEM Fakultas Biologi, Dinda Ayu Islami (2013), serta Dekan Fakultas Biologi, Bapak Budi Setyadi Daryono, S. Si., M. Agr. Sc., Ph. D. Kemudian, seluruh peserta dibawa menuju ruang masing-masing untuk mengukuti ujian secara tertulis. Ujian tertulis ini dilakukan dalam 2 sesi, dimana setiap sesi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.

Dari babak penyisihan, terpilih 14 peserta dengan 10 nilai terbaik. Nama-nama tersebut antara lain,

  1. Mukhammad Nur Hidayatullah (MAN 2 Kebumen)
  2. William Nathaniel (SMAK Penabur Cirebon)
  3. Luqman Abdan S (MA Husnul Khotimah)
  4. Nurul Ainun Nuha (SMA Kesatuan Bangsa)
  5. Fildza Aulia Az. (MA Husnul Khotimah)
  6. Adrian Wiryanata G. (SMA PL Van Lith)
  7. Shabrina Dewi Fiesta (SMAN 1 Wonogiri)
  8. Hilmy Atha S. (SMAN 4 Surakarta)
  9. Dewa Putu Adhi N.A. (SMA Kesatuan Bangsa)
  10. Sasangka Adhita N (SMA Kesatuan Bangsa)
  11. Fahry Arbyansyah F.M. (SMAN 1 Pacitan)
  12. Alliza Kurnia A.A (SMAN 4 Surakarta)
  13. Wahyuning Ati Ashari (SMAN 1 Cilacap)
  14. Almaas Salmaa L. (SMAN 1 Purworejo)

Keempat-belas peserta selanjutnya akan melanjutkan babak final pada hari kedua. Babak  final terdiri dari soal analisis dan praktikum. Pada soal analisis peserta diminta mempresentasikan jawaban dari suatu masalah di hadapan juri secara langsung. Juri yang menilai, merupakan dosen Fakultas Biologi UGM sendiri, yaitu Ibu Ganies Riza A., S.Si., M.Sc.; Lisna Hidayati, S.Si., M.Biotech dan Bapak Rahardian Yudo Hartantyo, S.Si., M.Sc.

Pada akhirnya, Dewa Putu Adhi keluar sebagai Juara I, disusul oleh Hilmi Atha S. sebagai juara II dan Muhammad Nur Hidayat sebagai juara III. Selain itu untuk Best Analysis diraih oleh Fahry Arbyansyah F. M sementara Best Practical diraih oleh Adrian Wiryanata G. Ketiganya, mendapat sertifikat, dengan juara I mendapat Piala Gubernur beserta uang tunai Rp2.500.000. Juara kedua mendapat Piala Bupati dan uang tunai Rp1.500.000 dan juara III mendapat piala rektor dan uang tunai Rp1.000.000. Selamat kepada para pemenang.

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”

Rilis BeritaSeminar Jumat, 2 Desember 2016

Guest Lecturer “Publishing Scientific Paper in International Jurnal”
Prof. Masashi Kawaichi, MD. Ph.D (NAIST, Japan)
29 November 2016 di Fakultas Biologi UGM

guest_lecturer_prof-masashi_japanPenulisan karya ilmiah menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam memaparkan hasil penelitian dan pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau tim dengan kaidah dan etika keilmuan yang ditaati. Keberhasilan mahasiswa dalam menulis berangkat dari kecil seperti penulisan laporan pengamatan atau penelitian, penulisan skripsi, thesis hingga disertasi. Menulis menjadi salah satu tantanggan dan keunikan dari setiap mahasiswa untuk mengungkapkan hasil dibidangnya. Sebagaimana pengalaman, kemampuan dan keahlian dapat berkembang dan fokus ketika tertuang dalam tulisan. Tantangan yang dihadapipun tidaklah sedikit dalam menulis, seperti dalam penguasaan bahasa, kemampuan kosa kata hingga penyusunan struktur kalimat menjadi sebuah palagraf yang sempurna dalam tulisan.

Kuliah tamu yang dilaksanakan oleh Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada pada hari Selasa, 29 November 2016 di ruang Auditorium, dengan mendatangkan pembicara dari Nasa Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang yaitu Prof. Masashi Kawaichi, MD, Ph.D. Acara ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa program Master dan Doktoral Program Pascasarjana Biologi Fakutas Biologi UGM. Kegiatan yang bertemakan “Preparing a manuscript for international publication” merupakan tema yang tepat saat ini untuk mengajak para mahasiswa menuangkan segala hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk tulisan, seperti yang dipaparkan oleh beliau bahwa menulis adalah hal utama seorang ilmuwan. Mahasiswa yang ada di Universitas Jepang dituntut untuk menulis jurnal international minimal 5 paper dan bahkan lebih, yang kesemuanya memiliki standard index scopus. Mahasiswa yang berhasil menulis dengan jumlah paper terbanyak akan mendapat dukungan dan penghargaan dari Universitas berupa beasiswa. Penghargaan atas novelty yang dihasilkanpun menjadi peluang penghargaan tersendiri bagi seseorang. Univeritas di Jepang juga tidak segan-segan memberikan penghargaan Profesor jika memang seseorang tersebut mampu menghasilkann hasil karya terbaiknya.

Beliau sadar bahwa menulis jurnal internasional sangatlah sulit, kemampuan seseorang dalam hal bahasa inggris haruslah baik. Namun demikian, improvisasi bahasa inggris dapat dilakukan sejak dini dengan beberapa tahap mulai dari membiasakan untuk belajar listening, Speaking, Reading dan Writing. Semoga ilmu yang telah disampaikan bermanfaat dan menjadi motivasi tersendiri dalam menghasilkan karya ilmiah.

Talkshow “Kisah Inspiratif Menuntut Ilmu sampai ke Luar Negeri: Prosedur, Tips, dan Trik”

Rilis Berita Senin, 21 November 2016

Kamis, 17 November 2016 Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM mengadakan talkshow tentang mobilitas luar negeri untuk kegiatan akademik. Talkshow yang diadakan di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi tersebut bertajuk ““Kisah Inspiratif Menuntut Ilmu sampai ke Luar Negeri: Prosedur, Tips, dan Trik”. Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang berpengalaman dalam mobilitas luar negeri, antara lain: Afia Rifkiani, SIP,M.AIS (Staff KUI Universitas Gadjah Mada) ; Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. (Dosen Fakultas Biologi UGM); dan Dini Astika Sari, S.Si., M.Biotech. (Alumni Fakultas Biologi UGM). Talkshow yang diperuntukkan mahasiswa S1 fakultas biologi tersebut dimoderatori oleh Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D., yang merupakan dosen Fakultas Biologi sekaligus Kepala KUI Fakultas Biologi.

Pembicara pertama, Afia Rifkiani, memaparkan materi dengan judul “Office of International Affairs: The Gateway to International Experience”. Staff KUI UGM yang akrab dipanggil Ani tersebut menjelaskan tentang informasi program-program mobilitas untuk mahasiswa yang ada di KUI UGM serta prosedur-prosedur yang harus disiapkan oleh mahasiswa ketika hendak melakukan mobilitas luar negeri untuk keperluan akademik seperti student exchange, internship, summer course dsb. “Mahasiswa harus mempersiapkan beberapa hal yang terkait dengan persyaratan aplikasi program dan dokumen keimigrasian”, papar Ani.

Pembicara kedua adalah Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D., yang merupakan lulusan Gyeongsang University, Korea Selatan. Zuli, panggilan akrab Zuliyati Rohmah, menceritakan tentang pengalamannya saat menempuh studi di Korea Selatan tanpa beasiswa. “Pada waktu itu, Saya harus bekerja sebagai research assistant untuk membayar uang kuliah dan memenuhi biaya hidup” papar Zuli.  Pada kesempatan tersebut juga memberikan tips dan trik untuk dapat memempuh studi tanpa beasiswa. “Untuk dapat survive dalam menempuh studi di luar negeri tanpa beasiswa kita membutuhkan tekad dan juga harus nekad. Kerja keras sangat dibutuhkan disini” Tambah Zuli.

Pembicara ketiga adalah Dini Astika Sari, M. Biotech yang merupakan alumni Fakultas Biologi UGM. Dini pernah mengikuti program student exchange ke Nanyang Technological University Singapura, ketika menempuh studi S1 dan program research internship di Tohoku University, ketika menempuh studi S2. “Banyak hal yang harus saya persiapkan waktu itu, baik yang terkait dengan persyaratan dan dokumen legal maupun persiapan diri untuk hidup di negeri orang” papar Dini. Dini juga menjelaskan bahwa tantangan yang berat adalah penyesuaian diri dengan kultur negera tujuan. “Banyak sekali pertanyaan kepada saya tentang budaya Indonesia dan kebiasaan saya. kebetulan ketika saya di Tohoku bertepatan dengan bulan Puasa sehingga banyak pertanyaan dari rekan-rekan laboratorium perihal Puasa.” Jelas Dini. “Kita juga harus bisa menjadi duta Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kultur yang baik” pungkas Dini.

Peserta Talkshow sangat antusias dalam menyimak pemaparan pembicara. Banyak pertanyaan yang ditujukan ke pembicara. Semoga dengan diadakannya acara ini, mahasiswa dapat mempersiapkan berbagai keperluan untuk mobolitas ke luar negeri apabila mereka berencana untuk pergi ke luar negeri untuk keperluan student exchange, internship, summer sourse, seminar, atau melanjutkan studi.

KSK Biogama Meraih Student Abstract and Presentation Award di International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016), Bali

Rilis BeritaSeminar Rabu, 16 November 2016

The 1st  International Conference on Marine Biodiversity (CoMBI 2016)  adalah konferensi Internasional pertama yang diadakan oleh Indonesian Biodiversity Research Center (IBRC), Universitas Udayana yang bekerja sama dengan United State Agency International Development (USAID). Konferensi Internasional ini diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2016 di Sanur Paradise Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali. Tema yang diangkat oleh CoMBI 2016 adalah “Advancing Scientific Tools and Capacity Building for Conservation and Sustainable Use of Marine Biodiversity”.

CoMBI memberikan kesempatan kepada para peneliti, akademisi, para pembuat kebijakan, praktisi, dan mahasiswa atau pelajar untuk bertukar informasi mengenai biodiversitas kelautan dan daerah pesisir serta memperluas jaringan antara universitas, organisasi yang bergerak di bidang kelautan, Non-Government Organization (NGO), dan pemerintah. Keynote speaker yang diundang pada konferensi ini terdiri dari Prof. Paul H. Harber dari Univeristy of California Los Angeles, USA, Prof. Jamaluddin Jompa dari Hasanudin University, Indonesia, Dr. Rachel Ravago-Gotanco dari Marine Science Institute, University of the Philippines, Diliman, Prof. Hendrik Luesch, PhD dari College of Pharmacy, University of Florida, dan Ir. Matheus Eko Rudianto, M.Bus.IT dari Penelitian dan Perkembangan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia.

Konferensi ini diikuti oleh peserta dari 8 negara, salah satunya adalah Kelompok Studi Kelautan Fakultas Biologi UGM. KSK Biogama mengirimkan 28 orang delegasi dengan 13 judul penelitian yang terdiri atas 2 judul dari Kelas Keilmuan Algae, 6 judul dari Kelas Keilmuan Echinodermata, 3 judul dari Kelas Keilmuan Pisces, dan 2 judul dari Kelas Keilmuan Crustacea yang dipresentasikan dalam bentuk oral presentation dan poster presentation. Dalam kesempatan ini, KSK Biogama berhasil meraih Student Abstract and Presentation Award dengan judul penelitian “Ecological Assessment of Coral Reef Ecosystem and Reef Fish Biodiversity in Sekotong, West Lombok oleh Kelas Keilmuan Pisces.

Keikutsertaan KSK Biogama dalam CoMBI 2016 ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata KSK dalam menambah khasanah keilmuan dalam bidang kemaritiman. Selain itu, KSK Biogama dapat memperluas jaringan khususnya dengan organisasi pemerintahan dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang kelautan sehingga kedepannya dapat terjalin kerja sama yang baik dalam rangka mewujudkan kemajuan kemaritiman Indonesia. Semoga kegiatan ini dapat memberikan motivasi khususnya kepada anggota KSK dan para mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam forum ilmiah baik nasional maupun internasional serta diharapkan capaian ini dapat menjadi batu loncatan lain bagi KSK untuk meraih prestasi internasional selanjutnya.

Jales Viva, Jaya KSK!

Publikasi KSH UGM Mengenai Ekologi dan Keanekaragaman Reptil dan Amfibi Menoreh Mendapatkan Prestasi Membanggakan dalam Seminar Nasional Biodiversitas UNS

Rilis Berita Kamis, 10 November 2016

Publikasi ilmiah merupakan salah satu elemen penting dalam ilmu pengetahuan. Publikasi ilmiah berfungsi untuk untuk menjelaskan hasil penelitian yang sudah dilakukan agar diketahui oleh masyarakat luas. Publikasi ilmiah juga dilakukan oleh Kelompok Studi Herpetologi Fakultas Biologi UGM (KSH UGM) sebagai salah satu kelompok studi di bawah naungan Fakultas Biologi UGM. KSH UGM telah melaksanakan penelitian Ekspedisi Herpetofauna Jilid II di Menoreh atas bantuan dana dari segenap alumni KSH UGM, Direktorat Kemahasiswaan UGM, dan Warung SS pada Agustus 2016. Ekspedisi tersebut dilaksanakan di Taman Sungai Mudal, Air Terjun Kembangsoka, dan Air Terjun Kedungpedut di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian ekspedisi dipublikasikan secara oral dalam Seminar Nasional Biodiversitas dengan tema ‘Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi’ yang diadakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Jumat (04/11) kemarin. Seminar berlangsung di hotel Lor’in D’Wongso di Jalan Adi Sucipto no 47, Solo. Keynote speaker pada seminar ini yaitu Prof. Dr. Antonius Suwanto (Guru Besar Genetika Mikroba, Institut Pertanian Bogor dan Pakar Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetika), Dr. Ir. Ayu Dewi Utari (Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur), Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. (Guru Besar Biologi Konservasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta).

KSH mengirimkan empat perwakilannya sebagai pemakalah dalam kegiatan seminar ini. Presentasi dilaksanakan secara paralel dalam tujuh kelas sesuai dengan bidang pemakalah. Tiga orang perwakilan KSH berada di kelas D (Zoologi) antara lain: Abdul Fattah, R.M. Farchan Fathoni, dan Lathifatul Faliha. Sedangkan Elpri Eka Permadi berada di ruang G (Ekokonservasi).  Abdul Fattah mempresentasikan mengenai ‘Keanekaragaman dan Distribusi Anura di Kedungpedut dan Kembangsoka’, R.M Farchan Fathoni mempresentasikan mengenai ‘Data Awal Keanekaragaman Ordo Anura di Taman Sungai Mudal’, Lathifatul Faliha mempresentasikan tentang ‘Keanekaragaman dan Distribusi Subordo Serpentes dan Subordo Lacertilia di Taman Sungai Mudal’, dan Elpri Eka Permadi mempresentasikan mengenai ‘Dampak Pembukaan Kawasan Ekowisata Kembang Soka terhadap Keanekaragaman Herpetofauna di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta’. Salah satu perwakilan KSH, Elpri Eka Permadi menjadi salah satu pemakalah terbaik dalam Seminar tersebut. Pemakalah terbaik di pilih dari masing-masing kelas paralel sesuai bidang penelitian. Terdapat 128 peserta yang mengikuti presentasi oral dalam ajang ini.

Publikasi ilmiah yang dilaksanakan KSH UGM merupakan salah satu upaya dalam mencapai visi yang dimiliki KSH. Berkembangnya khasanah ilmu mengenai reptil dan amfibi di Indonesia merupakan visi besar KSH sejak awal berdirinya. Student et conservant! KSH Jaya! KSH! (A.Fattah, R.M.F.Fathoni, E.E.Permadi)

Penyambutan Mahasiswa Baru Program Studi Pascasarjana Fakultas Biologi Tahun 2016

Rilis Berita Senin, 31 Oktober 2016

Sebanyak lima puluh tiga mahasiswa telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar mahasiswa program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM. Mahasiswa yang berasal dari Aceh hingga Ambon diterima secara resmi dalam acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) “Morfogeneself 2016” yang diselenggarakan selama dua hari pada hari Rabu (31/8/2016) dan Kamis (1/9/2016) di Auditorium Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. Pada pembukaan acara tersebut, beliau menyampaikan untuk tidak membanggakan masa lalu dan tidak mencemaskan masa depan.

Acara pada hari pertama difokuskan dalam pengenalan alumni dan civitas akademika. Alumni dari Fakultas Biologi UGM, Dewi Kartikawati Paramita, M.Sc., Ph.D. menyapa mahasiswa baru dengan memberikan penjelasan singkat tentang peran biologi dalam bidang kesehatan. Bagian yang paling menarik dari penjelasan beliau adalah ilmu biologi telah dapat digabungkan dengan disiplin ilmu lainnya untuk mendesain sebuah produk yang tepat guna, seperti identifikasi kadar gula darah pada air mata dengan menggunakan sensor mini yang tertanam pada softlens. Hasil penelitian dari Ibu Dewi juga tidak kalah bersaing, bahkan telah diproduksi dengan nama NPC strip-G. NPC strip-G adalah detektor dini keberadaan sel kanker pangkal leher (nasofaring) yang berbentuk seperti strip. “Indonesia menempati peringkat keempat di Asia Tenggara dengan penderita kanker nasofaring terbanyak dan pria di DI Yogyakarta berada pada peringkat pertamanya. Deteksi dini harus dilakukan, sebab bila mencapai stadium lanjut, proses penyembuhannya sangat beresiko”, imbuh Ibu Dewi.

Penjelasan dari Ibu Dewi Kartikawati disambut dengan antusias oleh mahasiswa baru. Dengan antusiasme yang semakin tinggi, acara dilanjutkan dengan pengenalan KMP. KMP adalah organisasi mahasiswa pascasarjana di Fakultas Biologi UGM yang mewadahi berbagai departemen untuk pengembangan softskill mahasiswa pascasarjana. Sebagai organisasi kemahasiswaan, KMP berada di bawah Kaprodi S2 dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan juga memberikan pengenalan pada acara ini. Beliau menyampaikan mengenai seluk-beluk kegiatan akademik dan kemahasiswaan yang ada di lingkungan Fakultas Biologi. Penyampaian dari Beliau yang santai dan dibumbui dengan kelakar yang lucu mampu menyejukkan suasana kegiatan.

Mahasiswa yang terbawa suasana santai menjadi semakin nyaman ketika beranjak ke acara pengenalan dosen pascasarjana. Dosen dari berbagai laboratorium berkumpul di ruangan yang sama dengan mahasiswa baru. Tanpa ada sekat, dosen mengenalkan diri sertatopic interest dalam penelitiannya dengan berbagai cara yang khas. Ada yang menjelaskan dengan rinci, ada pula yang menantang mahasiswa untuk mencari nama beliau dalam situs pencarian jurnal. Salah satu dosen biokimia, Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc., Ph.D. bahkan menyeletuk, “Silahkan cari H-index saya agar kalian tahu produktivitas publikasi saya”.

Acara pada hari pertama diakhiri dengan penjelasan administrasi dan akademik oleh Kaprodi S2. Dengan tegas Ibu Diah Rachmawati menghimbau mahasiswa untuk fokus di dua semester awal perkuliahan agar mampu menempuh penelitian tesis di semester tiga dan empat.

Hari kedua PMB disusun oleh rangkaian acara yang bertujuan mengakrabkan mahasiswa baru dengan fasilitas penelitian dan pengenalan minat studi. Enam minat studi yang ada di program pascasarjana, yaitu biosains, ekologi dan biologi konservasi, botani, zoologi, mikrobiologi, dan genetika dan biologi sel & molekuler dijelaskan oleh KMP, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada sesi ini, mahasiswa baru dikelompokkan berdasarkan minatnya untuk memudahkan diskusi dan sharing dengan mahasiswa angkatan 2015.

Setelah berdiskusi, mahasiswa dikenalkan dengan fasilitas penunjang penelitian di Fakultas Biologi. Acara yang bertajuk “Tour de Lab” ini menyasar tiga belas laboratorium dan perpustakaan untuk dijadikan objek wisata. Di setiap laboratorium, mahasiswa dikenalkan dengan fasilitas penelitian yang ada di dalamnya, mulai dari alat, reagen, hingga greenhouse. Acara ini merupakan acara terakhir pada hari kedua. Secara resmi, penyambutan mahasiswa baru ditutup oleh Kaprodi S2, Ibu Diah Rachmawati.

Festival Anggrek Vanda Tricolor 2016

Rilis Berita Selasa, 18 Oktober 2016

Semarak penganggrekan terlihat di Festival anggrek Vanda tricolor yang diadakan di Titi Orchi nursery, Jln. Boyong-Pakem, Tebonan, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta selama 2 hari, yaitu Sabtu-Minggu, 15-16 Oktober 2016. Acara ini bertujuan agar masyarakat turut berperan dalam memelihara dan melestarikan kekayaan anggrek, khususnya anggrek Vanda tricolor asli wilayah Merapi, dan juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memelihara dan melestarikan Vanda tricolor.

Acara ini terselenggara atas kerjasama dari berbagai pihak yaitu Titi Orchid, Pemda Kabupaten Sleman, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, BiOSC, Fakultas Pertanian Universitas Janabadra, PAI DIY, Pramuka UIN Sunan Kalijaga, Taman Nasional Gunung Merapi, Bank Sleman, Harian Jogja, Mie Bakso Mr. Blankon, Tempo.com, Hortimart, dan Kotaperak.

Tidak hanya menyelenggarakan kontes pameran anggrek Vanda tricolor, festival ini juga dimeriahkan dengan lomba fotografi, pelatihan budidaya anggrek, dan demo merangkai karangan bunga. Berbagai pihak turut hadir di dalam acara ini di antaranya Dr. Budi S. Daryono, M.agr.Sc selaku Dekan Fakultas Biologi, Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. selaku Ketua PAI DIY, Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes selaku wakil bupati Kabupaten Sleman, Sri Suprih Lestriati Bangun Andarini pemilik Nursery Titi Orchids. Peserta lomba fotografi meningkat dari tahun sebelumnya dari 18 orang dan sekarang menjadi 25 orang.

Acara hari pertama dibuka pada pukul 09.30 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bunga Anggrek PAI yang dipimpin oleh Ir. Kadarso Ms., selaku ketua panitia acara. Acara dilanjutkan oleh sambutan-sambutan dari Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Ketua PAI DIY. Kemudian diadakan demo merangkai bunga oleh Ibu Hervia Budi, serta penilaian lomba kontes anggrek Vanda tricolor. Pembukaan acara resmi festival anggrek Vanda tricolor var. Suavis ke 2 tahun 2016 dimulai pada pukul 11.15 WIB oleh Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes, (wakil Bupati Sleman) dan PAI DIY juga mengangkat Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes sebagai Duta Anggrek DIY. Pemberian anggrek Vanda tricolor dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melalui Ibu Dra. Hj. Sri Muslimatun M.Kes, kepada bapak Dodi agar dapat dibudidayakan dan dikembalikan lagi ke alam. Dilanjutkan dengan pengambilan foto anggrek Vanda tricolor oleh para peserta lomba fotografi. Acara berakhir pada pukul 16.00 WIB.

Mengutip informasi dari Bapak Dr. Budi S. Daryono bahwa di Taiwan, bagian pseudobulb anggrek Dendrobium yang dikeringkan dapat dijual hingga seharga 15 juta rupiah/kilo, untuk dipergunakan sebagai biomedicine dan obat herbal. Namu, di Indonesia yang memiliki kekayaan biodiversitas hingga kurang lebih 5000 spesies anggrek masih belum bisa mengembangkan hal tersebut. Ketua PAI DIY juga berharap dengan adanya acara ini, anggrek Vanda tricolor dapat menjadi ikon kota Yogyakarta, dan lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas. Hal tersebut dapat terlaksana apabila ada interaksi antara asosiasi, pebisnis, komunitas, dan pemerintah. Hal tersebut juga sejalan dengan visi dari BiOSC yaitu mewujudkan BiOSC sebagai salah satu pusat pelestarian dan pengembangan anggrek di Indonesia melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan masyarakat.

Festival Vanda tricolor dilanjutkan pada hari minggu dan dimeriahkan dengan pelatihan budidaya, pembagian doorprize, pengumuman pemenang kontes vanda dan lomba fotografi serta penutup. (Hafizh)

Talk Show “Museum di Hatiku” Ajak Masyarakat untuk Mencintai dan Mengunjungi Museum

Rilis Berita Selasa, 11 Oktober 2016

Museum Biologi UGM turut diundang untuk mengisi acara Talk Show “Museum di Hatiku”. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Duta Museum DIY 2016 bekerjasama dengan Galeria Mall Yogyakarta. Bersama dengan dua museum yang lain, yaitu Museum Geoteknologi Mineral UPN dan Rumah Garuda, dikampanyekan gerakan mencintai dan mengunjungi museum. “Nanti pembicara bisa mempromosikan museumnya,” jelas Kuncoro Sejati, penanggung jawab acara. Talk show berlangsung pada hari Minggu, 9 Oktober 2016, di selasar utama Galeria Mall sejak pukul 18.00 WIB.

Talk show dimulai dengan dua narasumber dari Rumah Garuda yaitu Bung Nanang R. Hidayat dan Bung Sila, dimoderatori oleh Nurkotimah. Rumah Garuda ditunjuk untuk mengkampanyekan museum mewakili kluster sejarah. Mereka menjelaskan tokoh-tokoh pencipta lambang negara Republik Indonesia dengan wayang. Dijelaskan pula bahwa inspirasi dari lambang tersebut, yaitu burung Garuda Indonesia, adalah elang jawa. Sehubungan dengan informasi tersebut, Museum Biologi UGM memiliki koleksi taksidermi elang jawa (Nisaetus bartelsi). Masyarakat dapat mengamati seperti apa kesamaan Garuda Indonesia dan elang jawa di Museum Biologi UGM.

Acara talk show diselingi dengan monolog, tari tradisional, dan launching aplikasi Arutala. Ketiganya merupakan persembahan Ikatan Duta Museum DIY 2016. Setelahnya, talk show dilanjutkan untuk museum kluster sains yang di moderatori oleh Edwin Daru Anggara. Kepala Museum Biologi UGM, Donan Satria Yudha, dan Kepala Museum Geoteknologi Mineral UPN, Premonowati, menjadi narasumbernya.

Dalam kesempatan ini, Pak Donan menjelaskan bahwa Museum Biologi UGM sebagai pusat informasi hayati untuk pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Banyak informasi-informasi mengenai flora dan fauna dapat digali di Museum Biologi dengan tepat. “Intinya kita memberikan informasi yang kuat, yang benar di museum. Ada pemandu/ edukatornya. Pengunjung juga bisa membaca keterangan pada label. Contohnya duyung, paus, dan lumba-lumba itu bukan ikan. Mereka mammal. Kalau dibilang ikan, salah kaprah. Katak dan kodok itu berbeda. Beda pada tungkai belakangnya. Penyu dan kura-kura juga beda. Penyu hidup di laut, sedangkan kura-kura di air tawar,” jelas Pak Donan.

Di Museum Biologi UGM kita bisa juga bisa mengetahui jenis-jenis satwa dan flora fauna endemik Indonesia. Tidak asal satwa eksotik atau aneh dipajang di Museum Biologi UGM. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki flora dan fauna dengan keunikan dan ciri khas sendiri. Pengunjung dapat melihatnya dengan seksama. Memamerkan awetan hewan endemik Indonesia diharapkan dapat memupuk rasa senang, rasa cinta, dan rasa bangga terhadap Indonesia. “Harapannya, terlebih untuk anak-anak dan pemuda, timbul keinginan untuk melakukan konservasi, tidak hanya mengambil dari alam,” terang Pak Donan.

Pada akhir acara, Narasumber menjelaskan jam layanan museum untuk masyarakat yang ingin berkunjung. Museum Biologi UGM buka pada hari Senin-Jumat. Hari Senin-Kamis museum menerima kunjungan pada jam 07.30-16.00 WIB. Hari Jumat museum menerima kunjungan pada jam 07.30-15.00 WIB. Hari Sabtu dan Minggu museum libur, namun ada pertimbangan khusus bagi rombongan sekolah yang telah mengajukan surat permohonan kunjungan. Hari libur nasional, Museum Biologi UGM tutup. Selain pemberitahuan secara langsung di panggung, pengunjung Galeria Mall juga mendapatkan informasi ini melalui brosur yang dibagikan saat talk show berlangsung. Masyarakat juga dapat mengakses informasi pada website www.biologi.museumjogja.org via internet.

Ayo wisata edukasi ke museum. Salam sahabat museum, museum di hatiku. (Scholastika)

Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi Diresmikan

Rilis Berita Senin, 10 Oktober 2016

Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi diresmikan, Sabtu (8/10). Acara peresmian gedung baru tersebut dihadiri segenap tamu undangan, seperti Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., dan Board Member of Sinar Mas yang juga Chairman Sinar Mas Agribusiness & Foods, Franky O. Widjaja.

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan gedung baru tersebut. Dengan selesainya gedung baru ini diharapkan berbagai lompatan, khususnya di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat, dari Fakultas Biologi akan muncul.

“Dengan kerja sama berbagai pihak ini UGM akan terus melompat dan maju meskipun dengan banyak risiko, seperti terbatasnya anggaran,”papar Dwikorita.

Rektor menegaskan selesainya gedung baru ini bertepatan dengan usia UGM yang akan menginjak 67 tahun. Di usianya tersebut UGM kembali meneguhkan jati dirinya sebagai universitas kerakyatan dan perjuangan dengan spirit socioentreprenur.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto., mengatakan Fakultas Biologi merupakan salah satu fakultas yang fokus untuk memikirkan masa depan. Untuk itu Sulistiyanto berharap pihak perguruan tinggi yang bermitra dengan dunia usaha dapat meningkatkan hasil-hasil penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Pengembangan biodiversitas diharapkan akan banyak dihasilkan dari sini,” ujar Sulistiyanto.

Di tempat sama, Ketua MWA UGM yang sekaligus Mensesneg, Prof. Pratikno, mengatakan harus lebih banyak penelitian dari kampus yang bermanfaat untuk masyarakat. “Masalah obat misalnya, seharusnya bisa jauh lebih murah bila banyak penelitian yang memang bisa bersinergi dengan kebutuhan masyarakat banyak,” ujarnya.

Kesehatan menurut Pratikno, harus mendapatkan perhatian lebih karena sangat dibutuhkan masyarakat dan  biaya pengobatan di Indonesia yang masih sangat tinggi. Pratikno berharap nantinya UGM akan semakin banyak bersinergi dengan berbagai pihak.

Gedung Sinar Mas ini memiliki luas lebih dari 5.800 m2 yang terdiri atas 5 lantai dan diantaranya berisikan 3 ruang kelas, laboratorium sistematika tumbuhan, laboratorium fisiologi tumbuhan, laboratorium mikroteknik tumbuhan, laboratorium taksonomi tumbuhan, laboratorium biologi umum, teaching laboratorium, perpustakaan dan ruang monitoring. Peletakan batu pertama dilakukan pada 13 Juni 2015 silam.Gedung Sinar Mas di Fakultas Biologi UGM ini merupakan gedung ramah lingkungan yang pertama di Yogyakarta. (Humas UGM/Satria)

Mahasiswa Magister Fakultas Biologi Mengikuti FSC-UC SUMMER SCHOOL 2016 Di Thailand

Rilis Berita Kamis, 8 September 2016

“Climate Change: Impact on Food Security”

Dio Nardo Wijaya
Master Student
Faculty of Biology
Universitas Gadjah  Mada
Email : dio.nardo.w@mail.ugm.ac.id

Dio Nardo Wijaya, mahasiswa Program Magister minat Biologi Molekular dan Genetika  Fakultas Biologi UGM mendapatkan kesempatan untuk mengikuti “FSC-UC Summer School 2016” di Kasetsart University, Thailand dengan tema “Climate Change: Impact on Food Security” yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juli sampai 11 Agustus 2016.

Program FSC-UC Summer School 2016 ini membahas mengenai perubahan iklim serta dampaknya bagi ketahanan pangan di seluruh dunia khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Program ini diselenggarakan yang bekerja sama dengan the Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA); the Southeast Asian University Consortium for Graduate Studies in Agriculture and Natural Resources (UC); the Food Security Center (FSC) of the University of Hohenheim , Germany dan the German Academic Exchange Service (DAAD) sebagai pemberi dana.

Program ini terdiri dari tiga modul yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan produksi makanan. Setiap modul terdiri atas perkuliahan/teori, studi kasus, diskusi dan kunjungan lapangan. Semua rangkaian kegiatan dalam program ini menuntut keaktifan dari para pesertanya dan saya beruntung mendapatkan teman-teman yang luar biasa dalam program ini. Semua peserta yang berasal dari berbagai negara lain seperti Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Pakistan, Thailand, Ghana, Kamerun, Kenya, El Salvador, Kontarika, Kolumbia dan Argentina begitu aktif berpartisipasi dalam rangkaian program ini. Kami saling bertukar cerita mengenai kondisi dan permasalahan akibat perubahan iklim dari masing-masing negara.

Modul 1 yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juli 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi akuakultur/perikanan. Modul ini diampu oleh Dr. Sukrit Nimitkul. Beliau merupakan dosen Fakultas Perikanan di Kasetsart University. Dalam modul ini, saya bersama peserta lain dibawa untuk memahami apa sebenarnya perubahan iklim dan bahaya yang bisa ditimbulkannya khususnya dalam bidang akuakultur/perikanan. Sealin itu semua peserta juga diberikan pengetahuan mengenai kondisi akuakultur/fisheries di Thailand dan teknologi serta sistem yang digunakan oleh pembudidaya ikan di Thailand dalam menghadapi permasalahan perubahan iklim.

Modul 2 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Agustus 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi peternakan. Modul kedua ini diampu oleh Dr. Jean Rust. Beliau merupakan peneliti dari Dohne Agricultural Development Institute, Afrika Selatan. Pemahaman mengenai modul kedua ini mengambil studi kasus dari peternakan di Afrika Selatan. Berbagai solusi yang coba diterapkan pada peternakan di Afrika Selatan seperti pemilihan indukan unggul hingga masalah nutrisi dan kesehatan hewan ternak dikaji dalam modul ini. Selain itu, pemanfaatan kotoran ternak dan cahaya matahari sebagai sumber energi juga sangat penting untuk dilakukan disana.

Modul 3 yang merupakan modul terakhir berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2016 membahas mengenai bagaimana menerapkan sistem pertanian pintar dengan memanfaatkan teknologi seperti satelit dan robot. Modul ini diampu oleh Dr. David Reiser. Beliau merupakan dosen dari University of Hohenheim, Jerman.  Dalam modul ini diajarkan dan didiskusikan mengenai sistem pemetaan menggunakan satelit, bagaimana mengukur variasi kerenggangan tanah menggunakan proximal sensing dan remote sensing, positioning systems (Global Navigation Satellite Systems (GNSS), Global Positioning System (GPS) dan Real Time GPS (DGPS)), sistem koordinat, digital images, dan kontrol mesin serta robot. Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahn pertanian akibat perubahan iklim, meskipun untuk merapkannya di negara berkembang msaih sangat sulit.

Setelah mengikuti ketiga modul ini semua peserta diharapkan mampu mengembangkan ide sebagai solusi untuk menjaga ketahanan pangan di negaranya masing-masing mengingat perubahan iklim yang terjadi berpotensi besar mengancam ketahanan pangan di seluruh dunia. Sebagai salah satu peserta dari program ini saya merasa program ini memberikan banyak sekali pengetahuan baru bagi saya dan semoga pengetahuan ini  dapat saya pergunakan sebaik-baiknya.

1…187188189190191…201

Akreditasi

Berita Terakhir

  • [PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul
  • Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Tim MBKM Biofermed Tanam Krisan dan Aplikasikan Biofertilizer-Asam Humat di Lumbung Mataraman Kedungpoh
  • Sinergi UGM dan KWT Kedungpoh: Pelatihan Produksi Chrysant Teabomb – Chrysant Hard Candy- Chrysant Syrup sebagai Diversifikasi Pangan Inovatif Berbasis Krisan Organik
  • Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Raih Silver Medal pada National Essay Competition 2025 dengan Inovasi Teh Pencegah Anemia yang Ramah Lingkungan
  • Workshop Pembuatan Kaos Ramah Lingkungan dengan Teknik Ecoprint” bersama Anggota PKK RT 01 dan RT 02 Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY