• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 112
Arsip:

Tajuk

BIOLECTURE SERIES #11: Arti Penting Kajian Biosistematika untuk Merekam Proses Mikroevolusi Hewan di Nusantara

Rilis BeritaTajuk Kamis, 14 Januari 2021

Fakultas Biologi UGM kembali mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 10 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Sistematika Hewan yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul laboratorium – laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM.

Biosistematika atau sistematik adalah ilmu tentang keanekaragaman organisme dan hubungan kekerabatan antar organisme- organisme tersebut. Pengertian sistematik berbeda dengan klasifikasi dan taksonomi. Fungsi penting dari sistematik meliputi pengenalan taksa (diferensiasi), diagnosis universal taksa (identifikasi), memberikan/ menetapkan nama taksa yang diterima secara universal (nomenklatur), analisis hubungan (relationships) antar taksa (perbandingan), dan mengelompokkan taksa berdasarkan hubungannya tersebut (klasifikasi).

Dalam rangka pendalaman materi dan pemahaman tentang Ilmu Biosistematika yang mengalami perkembangan pesat sampai saat ini, Laboratorium Sistematika Fakultas Biologi UGM  dalam Biolecture 11 mengambil tema “Arti Penting Kajian Biosistematika untuk Merekam Proses Mikroevolusi Hewan di Nusantara”, dengan narasumber adalah Drs. Bambang Agus Suripto, SU., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM) dan Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phil., Ph.D. (Pusat Penelitian Biologi, LIPI, sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Dila Hening Windyaraini, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM). Webinar ini  diselenggarakan pada hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 09.00 – 11.00 WIB, melalui aplikasi Zoom.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 9
Slide 10
Slide 8
Slide 5
Slide 7
Slide 6

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 11. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Biolecture ini merupakan sebuah platform merdeka belajar dari fakultas biologi UGM untuk masyarakat Indonesia. Evolusi dalam skala kecil atau mikroevolusi dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam susunan genetik suatu populasi. Evolusi Modern, menggabungkan konsep seleksi Darwin dengan konsep pewarisan Mendel. ”Biolecture kali ini cukup menarik selain tema yang diangkat yaitu Biositematik Hewan tetapi kebetulan juga kedua narasumber ini merupakan teman satu angkatan di Biologi UGM”, tambah Budi.

Drs. Bambang Agus Suripto, SU., M.Sc. sebagai pembicara yang pertama membawakan materi tentang Kajian Biosistematik Burung dalam Merekam Proses Mikroevolusi. Burung merupakan satwa liar yang hidup di alam secara bebas dan mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Indonesia menjadi salah satu negara prioritas utama dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Burung merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Perkembangan biosistematika ini telah banyak menjawab tantangan terutama dalam penentuan spesies burung di Nusantara, sebagai contoh: beberapa spesies yang awalnya (secara morfologi) dianggap sebagai spesies yang berbeda, namun dengan teknik biomolekular ternyata menunjukkan kekerabatan yang sangat dekat, bahkan dapat dianggap sebagai satu spesies, atau sebaliknya. Kriteria spesies itu tergantuk konsep spesies yang dianut. “Ini menjadi dasar pembatasan atau pemisahan sebuat spesies”, ungkap Bambang.

Pada Biolecture 11, pembicara kedua adalah Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phil., Ph.D. yang menjelaskan materi Peran dan Produk Biosistematika di era Biologi Modern. Biosistematika sangat dierlukan karena akan menyediakan “classification” untuk jutaan spesies biota, memberi kesempatan penelitian taxa yang belum diungkap (di bidang kesehatan, pengendalian biologik, pendugaan “ecological relationship”, maupun untuk taksa taksa yang telah punah), Klasifikasi yang tidak natural dan akan membahayakan, sebagai landasan pelaksanaan konservasi, dan untuk memahami proses evolusi. Masalah taksa prioritas yang digunakan oleh taksonom adalah, 1) ketertarikan dalam Kelompok taksa tertentu, 2) taksa memiliki nihai ekonomi Tinggi, 3) Kelompok taksa yang sudah banyak yang meneliti, 4) bukan taksa yang suit dalam koleksiyon, dalam pencarian material, penyimpanan. “Biosistematik memiliki banyak peran bagi peran dan manfaat di era Biologi modern”, tambah Prof. Rosichon.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 138 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: Instansi juga sangat beragam: Universitas Lampung, UIN Walisongo Semarang, Universitas Bengkulu, Universitas Bangka Belitung, Universitas Syiah Kuala, Universitas Mataram, Universitas Andalas, Universitas Tadulako, Universitas Cenderawasih, ITS, Universitas Sriwijaya, Universitas Tidar, Universitas Diponegoro, Universitas Atmajaya, UNY, CIDES Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Jember, UNiversitas Andalas, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Mulawarman, Universitas 45 Mataram, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Airlangga, STKIP PGRI Sumatera Barat, Universitas Muhammadiyah Lamongan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Jakarta, Universitas Tanjungpura, UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Wiralodra, Universitas Negeri Surabaya, ITB, Balai Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Surya University, Universitas Pakuan, Universitas Riau, Universitas Brawijaya, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondo, Karantina Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, UNPAD, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.

Pelatihan Budidaya ikan Wader Pari (Rasbora lateristriata) oleh Tim Gama Wader mitra binaan CSR PLN Peduli di Kelompok Petani Ikan Santan Mina Lestari

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 12 Januari 2021

Pada hari rabu, 6 januari 2021 tim gama wader telah melaksanakan pelatihan budidaya ikan wader pari di KPI Santan Mina Lestari yang berlokasi di Pasar Ikan Segar, Dsn. Kalongan, Ds. Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman. Acara tersebut mengundang beberapa perwakilan kelompok tani yg tersebar di beberapa area di provinsi Yogyakarta dan Jawa bagian tengah, seperti dari Kota Yogyakarta (Kec. Kotagede), Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Klaten.

Pelatihan ini dibatasi hanya 10 orang peserta saja yang datang secara langsung ke lokasi, karena pelatihan ini dilakukan pada masa pandemi covid 19. 10 orang peserta yang hadir tersebut adalah perwakilan dari setiap kelompok tani yang diundang. Meski demikian, kegiatan pelatihan ini juga disiarkan secara langsung live ig @gamawader bagi seluruh peserta dan masyarakat yang tidak dapat hadir secara langsung. Walaupun pesertanya hanya berjumlah hitungan jari, namun di lokasi pelatihan, kegiatan berlangsung dengan serius dan memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat, seperti senantiasa melakukan cuci tangan, menggunakan masker selama pelatihan berlangsung dan melakukan jaga jarak antar peserta dan juga dengan pelatih.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Acara yang dilangsungkan sejak pagi ini dibuka oleh Bapak Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc selaku pembina TIM Gama Wader dan Kepala program studi S3 Biologi, Fakultas UGM. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan penjelasan lengkap tentang pelatihan ini, sebagai bentuk edukasi. Selanjutnya dilakukan briefing singkat oleh Bapak Bagas Lantip Prakasa, M.Sc selaku koordinator Tim Gama Wader. Beliau menjelaskan secara singkat mengenai teknis kegiatan yg akan dilaksanakan hari ini, meliputi budidaya singkat wader pari dan dilanjutkan dengan praktik penyeleksian atau pensortiran indukan antara yang mature dan yang immatur, atau yang subur dan tidak subur.

Selain itu peserta pelatihan juga diajarkan tentang pemisahan antara indukan jantan dan betina. Pada pelatihan ini, peserta diajak untuk melakukan praktek pemijahan langsung, baik itu di kolam pemijahan massal maupun yang di ada bak atau chamber pemijahan semi masal. Setelah ikan dipijahkan, kemudian dilakukan sampling atau pemilihan telur hasil pemijahan. Melalui mikroskop, dilakukan pengamatan telur yang baik dan yang buruk dengan cara melihat struktur telur ikan wader pari. Setelah itu, dilakukan penghitungan jumlah telur dengan kapasitas jumlah indukan.

Langkah selanjutnya adalah dilakukan pemindahan telur ke kolam penetasan, dengan terlebih dahulu dihitung kepadatan tebar telur per kolam. Ikan yang telah berusia 1 bulan dipindahkan ke kolam pembesaran 1 atau kolam pendadaran 1. Peserta pelatihan juga diajak untuk meninjau kolam pembesaran atau kolam pendadaran ke 2 dan kolam pembesaran yang siap panen.

Di akhir acara dibagikan benih ikan wader usia 1 bulan kepada seluruh peserta, dengan jumlah benih 30 ekor per peserta. Tujuannya adalah agar dapat digunakan sebagai follow up dan pemicu bagi kegiatan budidaya ikan wader pari. Harapannya agar petani ikan bersemangat untuk mengembangkan ikan wader pari dan dapat disebarkan pada kelompok tani ikan lainnya.

Tim Gama Wader juga mempromosikan produk ikan wader yang telah dibuat, seperti keripik wader dan sambel wader. Harapannya agar petani ikan tidak hanya menjual ikan wader sebagai raw material, namun juga ada produk olahan agar harga jualnya semakin tinggi.

Seluruh rangkaian pelatihan kegiatan edukasi budidaya wader pari ini dapat terlaksana atas dukungan dan kerjasama tim gama wader dengan PT PLN (Persero) induk transmisi jawa bagian tengah melalui kerjasama mitra binaan CSR PLN peduli. Salah satu tujuan PLN adalah untuk mengenalkan budidaya wader pari terutama untuk masyarakat di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, agar dapat dapat menggalakkan budidaya wader pari ini secara massal.

Komitmen PLN adalah ingin memasyarakatkan visi misi PLN yaitu ingin berkontribusi pada kegiatan masyarakat. Selain itu juga adanya harapan agar budidaya wader ini dapat makin dikenal luas dan bisa terselenggarakan semakin banyak dan semakin besar. Kedepannya kerjasama ini akan terus digalakkan terutama untuk perbanyakan budidaya, perluasan budidaya dan peningkatan kualitas program penyuluhan dengan membuat paket penyuluhan yang lebih terpadu dan komprehensif. (arpira dan BLP)

Rapat Koordinasi Pengurus Kobi Periode 2020-2022, Ketua Sampaikan 8 Program Untuk 2 Tahun Kedepan

Rilis BeritaTajuk Kamis, 7 Januari 2021

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) telah melaksanakan Kongres Tahunan Ke-3 pada Selasa, 24 November 2020 lalu. Dalam Kongres tersebut, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (UGM) terpilih kembali sebagai Ketua KOBI dengan Wakil Ketua yaitu Dr. Ir. Miftahudin, M.Si. (IPB) untuk periode 2020-2022. Menindaklanjuti kegiatan tersebut, pada Kamis, 17 Desember 2020, KOBI mengadakan rapat koordinasi pengurus KOBI Periode 2020-2022 secara daring melalui aplikasi ZOOM yang dihadiri oleh 20 orang pengurus terpilih. Rapat ini bertujuan untuk menyampaikan struktur organisasi dan rencanca garis besar program kerja KOBI 2020-2022.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Struktur organisasi KOBI terdiri dari Dewan Penasihat dan Dewan Pengurus harian. Ketua Dewan Penasihat KOBI yang telah terpilih yaitu Prof.Dr.Suwarno Hadisusanto, dengan 5 orang anggota yaitu Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, Dr. Adi Pancoro, Prof. Dr. Bambang Irawan, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, dan Prof Dr. Intan Ahmad, M.Sc.

Dewan pengurus harian tersusun atas Ketua (Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.), Wakil Ketua (Dr. Miftahudin), Sekretaris I (Dr.rer.nat Andhika P. Nugroho), Sekretaris II (Dr. Novi Febrianti, M.Si.), Bendahara I (Lisna Hidayati, M.Biotech), Bendahara II (Dr.Dra.Ari Hayati, M.P.). Selain pengurus inti terdapat pula Koordinator Wilayah yang dibedakan berdasarkan wilayah di Indonesia yang dibagai menjadi 3 bagian, yaitu Indonesia bagian barat (Dr. Jarulis, M.Si.), Indonesia bagian tengah (Dr. Jantje Ngangi), dan Indonesia bagian timur (Paskalina T. Lefaan, M.Si.). Beberapa Korbid (koordinator bidang) juga disusun diantaranya Korbid Kurikulum Biologi (Dr. Tedjo Sukmono, M.Si.), Korbid Kurikulum Pendidikan Biologi (Dr. Rusdi, M.Biomed.), Korbid Kurikulum Bioteknologi (Dr. Titta Novianti, M.Biomed.), Koordinator Kurikulum Pendidikan Profesi (Prof. Dr.rer.nat Imam Widhiono M.Z., M.S.), Kobid Jejaring (Dra. Ni luh Watiniasih, M.Sc.), Korbid LAMSAMA (Dr. Annawaty), Korbid Jaminan Mutu (Dr. Nova Hariani), Koordinator Kerjasama dengan UIN (Prof Dr. Lily Surayya E. P.,M.Env.Stud.), dan Humas (Dr. Evika Sandi Savitri, M.P., Muhammad Badrut Tamam, M.Sc., Moh. Iqbal, M.Sc.).

Selanjutnya, ketua menyampaikan rencana garis-garis besar program kerja KOBI 2020-2022. Terdapat 8 program yang dicanangkan antara lain:

  1. Pembinaan dan Kerjasama antar Program Studi Sarjana dan Pasca Sarjana bidang Biologi, Pendidikan Biologi, Mikrobiologi, Bioteknologi dan Biologi Terapan di Indonesia agar memiliki standar akreditasi nasional dan internasional
  2. Peningkatan peran KOBI dalam peningatan mutu bahan ajar di SMA/SMK/MA
  3. Penyusunan Naskah Akademik Kurikulum Nasional Biologi Program Sarjana dan Pasca Sarjana sesuai dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)
  4. Penyusunan Pedoman Kurikulum dan Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Biolog sesuai dengan KKNI Level 7
  5. Peningkatan Kerjasama Program MBKM dan Riset antar Prodi/ Departemen/ Fakultas/ Perguruan Tinggi anggota KOBI
  6. Pembinaan jurnal ilmial untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan terindeks internasional
  7. Finalisasi penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI)
  8. Peningkatan peran dan kerjasama KOBI di level nasional dan internasional

Pada rapat tersebut anggota pengurus KOBI menyampaikan pendapat dalam menanggapi program kerja yang disampaikan oleh Ketua KOBI. Diskusi program kerja berjalan dengan lancar dan baik, sehingga menghasilkan pembaharuan program yang dapat diterima dan disepakati oleh semua anggota pengurus. Ketua KOBI juga menyampaikan bahwa perlu segera diadakan rapat berikutnya mengenai mekanisme pelaksanaan program kerja, jangka waktu dan penanggung jawab pada setiap program kerja KOBI 2020-2022.

#NGOBRAS: “Biologi Panen Prestasi PIMNAS 2020”

Rilis BeritaTajuk Kamis, 7 Januari 2021

Menyongsong tahun baru 2021, Fakultas Biologi mengawali pergantian tahun dengan melaksanakan ngobrol santai (NGOBRAS) pada hari Senin, 4 Januari 2021. PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa merupakan kompetisi presitisius yang diselenggarakan oleh DIKTI guna memberi ruang untuk mahasiswa menunjukkan kreativitasnya dalam membuat karya ilmiah. Karya-karya yang kemudian didanai oleh DIKTI kemudian dilombakan di PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang bertempat di Yogyakarta pada November 2020 lalu. Oleh karena itu, sebagai wujud rasa bangga terhadap seluruh delegasi serta pemenang PIMNAS, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) yang kedua dengan tema “Biologi Panen Prestasi PIMNAS 2020”. Acara “ngobras” kali ini menggunakan platform Zoom, menghadirkan banyak sekali panelis dari pimpinan fakultas, dosen, dan mahasiswa, Dengan moderator yaitu Aries Bagus S., M. Biotech sebagai dosen pembina PKM UGM, serta menghadirkan narasumber diantaranya: Rina S. Kasiamdari S.Si., Ph.D sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM), Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech. sebagai Dosen Pendamping PKM Biologi UGM, Rafelinta Daradwinta sebagai mahasiswa peraih Medali Emas Presentasi dan Emas Poster PKM-PE, Yustika Sari sebagai mahasiswa peraih Medali Emas Presentasi dan Perunggu Poster PKM-PE, Binti Tsulsiyah sebagai mahasiswa peraih Medali Emas Presentasi PKM-PE, Ulfa Munawwaroh sebagai mahasiswa peraih Medali Emas Presentasi PKM-K, serta Renata Adaranyssa E. sebagai mahasiswa peraih Medali Perunggu Presentasi PKM-PE 2020.

Slide 1
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 2

Acara ngobras dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. “Tahun 2020 merupakan momen monumental untuk Fakultas Biologi khusunya untuk prestasi PIMNAS, peraihan 4 emas dan 2 perunggu dengan jumlah mahasiswa S1 sekitar 800 siswa, maka Biologi termasuk yang terbaik di UGM!”, papar Prof. Budi saat memberikan sambutan. Memasuki acara inti, dimulai dengan paparan singkat terkait mekanisme kompetisi PIMNAS 2020 dan track record Fakultas Biologi dalam PIMNAS oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan. PKM Corner merupakan salah satu bentuk dukungan Fakultas untuk mahasiswa yang berminat untuk mengikuti PKM, dengan optimalisasi PKM Corner, fasilitas, dan peran serta dosen membimbing dalam mereview kesiapan mahasiswa, akan membantu penilaian dan kesuksesan dalam PKM. “Perbedaan antara tahun PKM 2020 dan 2019 adalah pergantian sistem penelitian langsung dan review literature (2020), kesulitan pada PKM sebelumnya adalah metode harus dilaksanakan secara langsung, namun hal tersebut sangat memorable.”, ungkap Yustika sebagai peserta PIMNAS 2019 dan 2020.

Persiapan dalam membentuk koneksi tim dalam penyusunan proposal hingga proposal didanai hingga latihan presentasi berulang kali hingga optimal, merupakan tips dan triks dalam tim Binti Tsulsiyah dkk dan Ulfa Munawwaroh dkk hingga menyongsong medali emas dalam PKM.  “Salah satu kunci utama dalam karya ilmiah adalah latar belakang dan judul, bagaimana kita dapat mengangkat urgensi dari permasalah yang kita bawakan serta judul yang catchy agar dapat menarik minat reviewer dalam menilai.” tambah Dosen Pendamping tim Fakultas Biologi UGM, Lisna Hidayati.

Besar harapan melalui Ngobrol Santai Edisi Spesial PIMAS 33 dapat meningkatkan kontribusi mahasiswa Fakultas Biologi untuk kejayaan UGM dalam semua lomba, termasuk PIMNAS. Seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Biologi “Kecil bukan berarti tidak dapat berprestasi, pandemi juga tidak menghalangi prestasi kita, buktinya ya PIMNAS 2020”.

Biotalks#11: “Mutasi SARS-CoV-2 dan Peran Biologi dalam Pengembangan Vaksin di Indonesia”

Rilis BeritaTajuk Rabu, 30 Desember 2020

Setahun berlalu dari kasus pertama Covid-19, pandemi ini masih belum berlalu, tapi sudah mulai terlihat titik cerah dengan dikembangkannya beberapa vaksin oleh para peneliti di seluruh dunia. Vaksin saat ini menjadi harapan utama bagi berakhirnya pandemi, lalu bagaimana sebenarnya peran disiplin ilmu Biologi? Pendistribusian vaksin sedang berlangsung, tiba-tiba ada kabar dari virus Sars-Cov-2 yang telah bermutasi dan kembali menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Menanggapi hal itu, Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Mutasi SARS-CoV-2 dan Peran Biologi dalam Pengembangan Vaksin di Indonesia. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Rabu, 30 Desember 2020. Hadir dalam Biotalks#11 ini sebagai narasumber yaitu Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si. (Ahli Immunobiologi UGM; Alumni Biologi UGM 1988), Tedjo Sasmono, Ph.D. (Peneliti Biologi Molekuler Eijkman Institute; Alumni Biologi UGM 1989), Ririn Ramadhany, Ph.D. (Peneliti Virologi; Alumni F.Biologi UGM 2002) dan dipandu langsung oleh Fajar Sofyantoro, Ph.D. Hadir juga Dekan Fakultas Biologi untuk memberikan sambutan pada Biotalks 11. Kabar vaksin Covid-19 ini sudah santer di media massa, namun masih banyak dari masyarakat kita yang masih menanyakan tingkat efektivitas dan keamanan dari vaksin tersebut. Selain itu, di minggu ini juga diberitakan bahwa di Inggris telah ditemukan mutasi virus Covid-19 ini.  “Semoga dari ketiga pembicara pada Biotalks 11 ini dapat mencerahkan dari kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat”, sahut Budi.

Slide 1
Slide 2
Slide 5
Slide 3
Slide 4
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9

Pembicara pertama, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, M.Si. membawakan materi tentang Ilmu Biologi dalam Pengembangan Vaksin. Pengembangan vaksin tidak hanya berdasarkan antigen tetapi banyak platform, ada syntetic peptide, RNA, DNA, recombinant, virus like particles dll. Pengembangan vaksin Covid-19 harus menyiapkan antigen. Antigen ini adalah virus itu sendiri. Virus ini dipanen dan dilemahkan kemudian jadi vaksin. Pengembangan dengan virus yang sangat inveksius ini, maka kita perlu level keamanan yang cukup tinggi dalam mengerjakan. “Mengerjakan pembuatan dan pengembangan vaksin ini merupakan pekerjaan besar, maka dari itu perlu sinergitas dari semua pihak”, ujar Nastiti.

Ririn Ramadhany, Ph.D., sebagai pembicara kedua menyampaikan materi menjelaskan Mutasi Sars Cov-2 dan Peran Biologi Dalam Pengembangan Vaksin. Virus Sars Cov-2 ini akan mengalami perubahan, kita blm tahu kecepatan virus bermutasi. Sejak Januari 2020 Sars CoV-2 sudah banyak sekali bermutasi. Analisis sekuens genetik Sars CoV-2 sudah banyak dilakukan dan menghasilkan penamaan yang berbeda-beda. Mutasi di Indonesia berbeda dengan negara lain. “Kita butuh vaksin Covid ini secepat mungkin, karena vaksin tersebut sangat dibutuhkan segera”, tambah Ririn.

Pembicara terakhir, Tedjo Sasmono, Ph.D. Basic science waktu kuliah S1 di Fakultas Biologi UGM terpakai juga saat bekerja di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Pengembangan vaksin Covid-19 ini sangat cepat, hanya dalam waktu 6 bulan saja. Hal tersebut menjadi bukti bahwa ilmu selalu berkembang dan berguna untuk mengantisipasi suatu pandemi. Tidak melulu soal kecepatan produksi vaksin saja, namun kita harus memperhatikan kualitas dan keamanan. “Kita sebagai Biolog harus siap sedia terjun saat dunia membutuhkan apapun kontribusi kita”, tambah Tedjo.

Biotalks#11 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi melalui channel Youtube Fakultas Biologi UGM yaitu Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

END YEAR ORCHID CLASS 2020 Series – Kerjasama Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) DIY. “Seri #2_Kiat Sukses Budidaya Anggrek Bebas Hama dan Penyakit” dan “Seri #3_Kiat Pembuatan Hibrida Anggrek dan Potensi Bisnisnya”

Rilis BeritaTajuk Senin, 28 Desember 2020

Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PAI Provinsi DIY menyelenggarakan 6 series kegiatan Pelatihan Budidaya Anggrek (PBA) di akhir tahun 2020. Pada tanggal 19 Desember 2020 telah dilaksanakan kegiatan PBA seri #2 “Kiat Sukses Budidaya Anggrek Bebas Hama dan Penyakit” dan 26 Desember dilaksanakan seri #3 “Kiat Pembuatan Hibrida Anggrek dan Potensi Bisnisnya”, secara daring dengan aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Seri #2 menghadirkan dua narasumber: Dr. Ixora S. Mercuriani, M.Si (Dosen Pendidikan Biologi FMIPA UNY, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PAI DIY) dan Bapak  Sukirno, M.Sc., Ph.D. (Dosen Laboratorium Entomologi F. Biologi UGM), sedangkan narasumber Seri #3: Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc.  (Pakar Anggrek F. Biologi UGM yang juga menjabat sebagai Ketua PAI DIY) dan Dharmesta Adhiwira S.P. (Pengelola Kebun Anggrek Widorokandang-Seksi Pendidikan dan Pelatihan PAI DIY). Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Endang Semiarti, dilanjutkan Sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM) saat penyambutan dan membuka acara, EYOC series #2 dan #3 diharapkan mampu menjadi wadah belajar dan memberikan kontribusi terhadap kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi oleh pecinta anggrek yaitu bagaimana cara membudidayakan anggrek bebas dari hama dan penyakit, serta upaya pengendalian hama sehingga anggrek dapat tumbuh sehat dan cantik, bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Slide 7
Slide 8
Slide 6
Slide 5
Slide 1
Slide 9
Slide 2
Slide 3
Slide 4

EYOC Seri #2 diawali oleh Dr. Ixora S. Mercuriani membawakan materi tentang kiat-kiat strategi budidaya anggrek secara generatif dari penyemaian biji dan secara vegetatif melalui perbanyakan tunas atau anakan. Pada prinsipnya anggrek merupakan kelompok tumbuhan Spermatophytha (tumbuhan berbiji), akan tetapi biji anggrek umumnya tidak memiliki endosperma (cadangan makanan) sehingga secara alami untuk perkecambahan bijinya harus bersimbiosis dengan cendawan/jamur Mikoriza atau dikecambahkan di dalam botol (in vitro) dengan medium buatan yang mengandung unsur hara yang diperlukan untuk perkembangan embrio pada biji anggrek misalnya media New Phalaeonpsis (NP), Murashige dan Skoog (MS) dan Vacin dan went (VW). Fase perkembangan anggrek terdiri atas fase seedling, fase remaja dan fase dewasa. Pada setiap fase membutuhkan proses perawatan yang berbeda. Hal ini berimplikasi pada penggunaan medium, penyiraman, pemupukan dan penyinaran yang disesuaikan untuk setiap fase dan jenis anggrek yang ditanam.

Pembicara kedua, Bapak Sukirno, M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi dan kasus tentang hama yang menyerang anggrek meliputi jenis-jenis hama dan ciri khas dari serangan hama tersebut. Materi disampaikan dengan sangat menarik melalui studi kasus dan dokumentasi foto anggrek yang terinfeksi hama. Selain itu pembicara juga memberikan kiat dan tips untuk mengatasi hama tersebut seperti pengunaan insektisida buatan dan insektisida alami (daun mimba dan bunga krisan). Insektisida umumnya digolongkan menjadi dua yaitu kontak (permukaan) dan sistemis (menembus jaringan) dimana penggunaanya berdasarkan jenis hama, dosis penggunaan dan jenis infeksi. Setelah sesi pemaparan materi, acara diskusi berlangsung secara  interaktif melalui pembahasan kasus yang dialami oleh para peserta. Peserta sangat antusias serta saling berbagi pengalaman dalam mengatasi masalah tersebut. “Ketika kita memutuskan untuk menanam maka kita harus bertanggung jawab pula untuk merawat” begitu Pak Sukirno menutup presentasinya.

Prof. Dr. Endang Semiarti mengisi materi pada Seri #3 dengan tajuk “Pembuatan Hibrida Anggrek Unggul”. Prof. Endang menyampaikan tentang kelebihan anggrek hibrida, bagaimana langkah pembuatan varietas hibrida, macam-macam pembentukan hibrida dan tahapan pembentukan hibrida. Tanaman hibrida merupakan tanaman jenis generasi pertama yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis, kemudian dikembangkan menjadi varietas hibrida. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemuliaan varietas hibrida yaitu pembuatan galur hibrida. Anggrek hibrida umumnya laris dipasaran karena warna bunga yang menarik, produktivitas lebih tinggi, sifatnya lebih unggul serta terjamin kualitasnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persilangan anggrek yaitu penentuan tanaman induk yang berkualitas (Elit genetic bagus), tipe tanaman induk yang tepat (simpodial disilangkan dengan simpodial, monopodial disilangkan dengan monopodial) sehingga kompatibel persilangannya, kualitas bunga serta umur bunga ketika mekar sehingga dapat diperoleh hibrida anggrek yang unggul.

Materi Seri #4 yaitu “International Register Anggrek Hibrida” disampaikan oleh Bapak Dharmesta Adhiwira, S.P. Adhiwira menjelaskan mengapa diperlukan registrasi anggrek hibrida, bagaimana cara register anggrek hibrida baru serta bagaimana prosedur pembayaran anggrek hibrida. International register bertujuan untuk memberikan identitas suatu silangan anggrek yang bersifat global dan abadi melalui lembaga internasional yaitu RHS (Royal Horticultural Society) yang berlokasi di London, Inggris. Pemberian identitas internasional hasil hibrida dapat menjadi kebanggaan dan memotivasi ‘breeder’ untuk dapat berkarya lebih jauh dan dikenal di seluruh dunia. Terlebih jika ada kaitan emosi dengan nama yang diberikan, misalnya nama daerah, nama tokoh yang sudah almarhum, dsb. Selain pendaftaran hibrida baru, ‘breeder’ juga dapat mengetahui apakah suatu hibrida sudah teregister atau belum serta mengetahui induk silangan dari suatu hibrida. Anggrek hibrida baru akan dimuat dalam sander’s list yang terbit per triwulan.

Orchid Class #2 dan #3  telah diikuti oleh peserta dari berbagai institusi dan latar belakang yang disatukan oleh rasa cinta terhadap anggrek. Orchid Class 2020 akan segera hadir kembali dengan ketiga series lainnya.

Orchid Class Seri #4 (9 Januari 2021): Kiat berbisnis Anggrek (Ir. Kadarso, M.P, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Janabadra dari sisi akademisi dan Ibu Dian Munarsi, AMD, Pemilik Puri Anggrek Yogyakarta-sebagai Pelaku bisnis anggrek)

Orchid Class Seri #5 (16 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur In Vitro: penanaman biji anggrek, subkultur dan kultur organ (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)

Orchid Class Seri #6 (23 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur Ex Vitro: mengeluarkan dan menanam anggrek dari botol ke pot Bersama (community pot, com pot) dan dari com-pot ke single pot, penempatan serta perawatannya (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM) .

BIOLECTURE SERIES #10: Peran Mikroteknik pada Autentikasi Tumbuhan Obat

Rilis BeritaTajuk Kamis, 17 Desember 2020

Perkuliahan yang sudah mulai berjalan dan masa pandemi Covid-19 ini membuat Fakultas Biologi UGM tidak bosannya untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 9 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul laboratorium – laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM.

Slide 7
Slide 5
Slide 2
Slide 4
Slide 3
Slide 6
Slide 1

Mikroteknik merupakan salah satu teknik pembuatan sediaan pada bagian tumbuhan ataupun hewan yang bertujuan mempermudah pengamatan bagian tumbuhan ataupun hewan dengan bantuan mikroskop. Sediaan harus cukup kecil, tipis dan transparan sehingga dapat ditembus oleh cahaya. Untuk memperoleh sediaan semacam ini diperlukan beberapa macam metode atau cara membuat sediaan-sediaan tersebut.

Biolecture ke-10 kali ini, Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM mengambil tema “Peran Mikroteknik pada Autentikasi Tumbuhan Obat”, dengan narasumber adalah Drs. Sutikno (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM, Ahmad Nugraha Bayu Mukti, S.T., M.B.A. (CEO PT. Miconos, Dyah Subositi, M.Sc. (Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Utaminingsih, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM). Webinar ini   diselenggarakan pada hari Kamis, 17 Desember 2020 pukul 09.00 – 11.30 WIB, melalui aplikasi Zoom.

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 10. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Biolecture ini merupakan sebuah platform merdeka belajar dari fakultas biologi UGM untuk masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah, Fakultas Biologi UGM masih bertahan dan mampu menyelenggarakan webinar sampai saat ini”, tambah Budi.

Ahmad Nugraha Bayu Mukti, S.T., M.B.A. sebagai pembicara yang pertama membawakan materi tentang Mikroskop dan Optilab. Lulusan S1 Teknik Fisika UGM ini menjelaskan macam dan jenis dari mikroskop. Dari banyak macam mikroskop yang ada juga dijelaskan spesifikasi mikroskop dan penggunaanya. Pada Biolecture 10, pembicara kedua adalah Drs. Sutikno yang menjelaskan materi Mikroteknik Tumbuhan. Mikroteknik adalah teknik pembuatan sediaan atau preparat mikroskopis. Dalam mikroteknik juga mencakup cara menggunakan mikroskop, mengukur sel, menghitung sel dan mengambil gambar hasil preparat yang telah diuji. Pembicara terakhir adalah Dyah Subositi, M.Sc. yang membawakan materi Autentikasi Tumbuhan Obat menggunakan Karakter Mikroskopis. Pemanfaatan tanaman sebagai obat dan obat tradisional sangat banyak di Indonesia. Beberapa spesies juga telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Perlu dilakukan autentifikasi terhadap tanaman yang digunakan. Autentifikasi merupakan pembenaran dan pengecekan terhadap identitas pada tanaman yang digunakan. Hal ini harus dilakukan karena sering terjadi kekeliruan, bahkan pemalsuan dan penggantian pada tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat. Pentingnya standarisasi bahan baku untuk menjaga keselamatan pengguna obat dan obat tradisional. Autentifikasi dapat dilakukan salah satunya dengan cara pengamatan secara mikroskopi.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 158 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: Instansi juga sangat beragam: Universitas Mataram, Universitas Lampung, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Bangka Belitung, Universitas Riau, ITS, Universitas Brawijaya, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Makassar, UI, Universitas PGRU Semarang, Universitas Islam Bandung, Badan Tenaga Nuklir Nasional, UIN Sunan Kalijaga, UIN Walisongo, Stikes Assyifa Aceh, IAIN Tulungagung, IAIN Palangka Raya, Universitas Islam Malang, UPT SMAN 7 Wajo, Universitas Jember, STKIP PGRI Sumatera Barat, SMA N 10 Yogyakarta, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Poltekkes Pangkalpinang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Udayana, Universitas Andalas, UIN Malang, Universitas Sriwijaya, Universitas Cenderawasih, Universitas Pakuan, Universitas Nasional, PPKTKR LIPI, Kebun Raya Purwodadi LIPI , UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air

Tetap Jalin Silaturahmi di Tengah Pandemi, Fakultas Biologi UGM Selenggarakan Virtual Gathering

Rilis BeritaTajuk Selasa, 15 Desember 2020

Dalam rangka menjalin dan mempererat tali silaturahmi, pada Senin 14 Desember 2020 Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan virtual gathering yang diikuti oleh seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi UGM.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Titin Fauziah, kegiatan gathering merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun. Hanya saja di tahun 2020 ini, di tengah pandemi Covid 19, pelaksanaan kegiatan tidak seperti gathering tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan dengan bersama-sama berkumpul secara fisik. Kegiatan gathering kali ini diselenggarakan secara virtual, dengan mengambil tema ‘Tetap Bahagia Bekerja di Tengah Pandemi’ dan sebagai narasumber adalah Dr. Sumaryono, M.Si dari Fakultas Psikologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menyampaikan “Dalam situasi pandemi saat ini, tidak menghalangi kita untuk selalu menjalin silaturahmi, mempererat persaudaraan dan bagaimana kita menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan di lingkungan kerja”
Gathering kali ini diikuti oleh peserta secara online dan sebagian kecil mengikuti secara offline. Peserta yang mengikuti acara secara offline dibatasi jumlahnya dan dengan menerapkan protokol kesehatan. Di tempat acara disediakan sanitizer, masker, faceshield dan sarung tangan. Peserta juga harus selalu menjaga jarak, dengan mematuhi tanda jarak yang telah dipasang oleh panitia. Sebagian besar peserta mengikuti secara online melalui platform Zoom. Dalam penyampaian materinya, narasumber menciptakan interaksi antara peserta offline dan online sehingga terasa benar-benar sedang mengikuti gathering. Narasumber memberikan game-game yang dapat menciptakan suasana yang seru dan menggembirakan bagi semua peserta.
Dalam kegiatan kali ini juga sekaligus dilaksanakan tasyakuran atas keberhasilan Program Studi Doktor Biologi dalam meraih akreditasi BAN PT. Tasyakuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan Fakultas Biologi UGM dan diserahkan kepada Ketua Program Studi Doktor Biologi, Dr. Drs. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S.
Selanjutnya acara diisi dengan hiburan tayangan senam germas Fakultas Biologi dan senam Jumat pagi. Di masa pandemi ini imun tubuh tetap harus dijaga dengan tetap melakukan olah raga. Pada kesempatan kali ini pak Dekan juga berkenan menyumbangkan suara merdunya menyanyikan tembang Dandang Gulo. Menurut beliau, filosofi yang dapat dipetik dari tembang Dandang Gulo adalah bagaimana kita selalu mengingat yang maha memberi kehidupan dan yang maha memberi kebahagiaan. Selanjutnya ditampilkan guyon ala Tenaga Kependidikan Fakultas Biologi UGM oleh Willy Saputro dan Seto Nugroho. Acara ditutup dengan pembagian doorprize yang disponsori oleh Bank BNI dan Biomart Fakultas Biologi UGM.

Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PAI Provinsi DIY menggelar End Year Orchid Class Seri#1: “Pengenalan dan Strategi Budidaya Anggrek”

Rilis BeritaTajuk Senin, 14 Desember 2020

Selama pandemi Covid-19, ketertarikan masyarakat dalam merawat dan mengembangkan tanaman hias mengalami peningkatan pesat. Terutama anggrek. Hal itu, karena anggrek memiliki bunga yang indah dan tahan lama tidak mudah layu, sehingga menarik untuk dijadikan tanaman hias baik sebagai tanaman dalam pot (pot plant), maupun bunga potong untuk dekorasi. Menanggapi hal tersebut, dalam rangka melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Pehimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY menjemput bola dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan webinar dan pelatihan budidaya anggrek untuk umum di penghujung tahun 2020 ini dengan Tajuk “End Year Orchid Class Series #1- #6” secara virtual dengan zoom meeting. Untuk mengawali kegiatan tersebut dilaksanakan Orchid Class#1 dengan tema: Pengenalan dan Strategi Budidaya Anggrek, diselenggarakan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020. Pada seri #1 ini sebagai narasumber pertama adalah Prof. Dr. Purnomo, M.S., M.Sc. (Guru Besar bidang Sistematik Tumbuhan Fakultas Biologi UGM), narasumber kedua Ibu Hj. Sri Suprih Lestari (Pembudidaya anggrek, pemilik Taman Anggrek Titi Orchids, Pakem) dan narasumber ke tiga adalah Aries Bagus sasongko, S.Si., M. Biotech (Peneliti Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM). Acara berjalan dengan suasana ceria dengan semangat para peserta yang sangat tinggi, dipandu oleh Nailatun Nikmah, S.Pd selaku moderator. Hadir juga Kepala laboratorium Bioteknologi F. Biologi UGM selaku Ketua PAI DIY Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. serta Ibu Rina Sri Kasiamdari S.Si, Phd selaku Wakil Dekan Bidang akademik dan kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM yang mewakili Fakultas memberikan sambutan dan membuka Webinar End Year Orchids class#1 secara resmi. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis anggrek dan mampu mengetahui strategi budidayanya yang tepat dari para narasumber yang mumpuni di bidangnya.

Slide 1
Slide 2
Slide 4
Slide 5
Slide 3
Slide 6

Pembicara pertama, Prof. Dr. Purnomo, M.S. membawakan materi terkait pengenalan keluarga anggrek (Orchidaceae). Anggrek berdasarkan habitat hidupnya dibedakan menjadi anggrek terrestris dan epifit. Anggrek terrestris dan epifit memiliki struktur yang berbeda dimana anggrek epifit memiliki akar adhesif yang dilapisi vellum. Pembudidaya umumnya mengenal adanya anggrek spesies dan anggrek hibrida. Akan tetapi anggrek spesies sudah sulit didapatkan di alam karena eksplorasi, oleh karena itu diperlukan upaya pelestarian.

Selanjutnya, Ibu Hj. Sri Surpih Lestari atau lebih dikenal dengan nama Bu Titi sebagai pembicara kedua menyampaikan materi tentang habitat anggrek. Dalam paparannya Titi menyampaikan bahwa budidaya anggrek pada dasarnya mengkondisikan sebagaimana kondisi pada habitat aslinya sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Pembicara terakhir, Aries Bagus Sasongko S.Si., M.Biotech. membawakan materi tentang faktor ekologi yang mempengaruhi keberlangsungan hidup anggrek. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi antara lain yaitu Air, mineral, cahaya, ketinggian  tempat, sirkulasi udara, kelembapan udara dan fotoperiodisitas yang mana berbeda-beda pada setiap jenis anggrek. Pemahaman tentang anggrek secara umum, habitat anggrek, dan faktor-faktor ekologi anggrek sangat bermanfaat dalam budidaya tanaman anggrek.

End of Year Orchids Class Seri #1 ini telah diikuti oleh 370 peserta melaui zoom meeeting dan 115 penonton youtube live streaming melalui channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM, yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari hobbies, kelompok tani, pengusaha, juga akademisi, dari berbagai institusi Perguruan Tinggi, LIPI, Dinas Pertanian, dan lainnya dari 25 provinsi di tanah air. Prof. Endang menambahkan, End Year Orchids Class telah direncanakan akan dilaksanakan dalam 6 seri.  Seri berikutnya, Orchid Class Seri#2 (19 Des 2020): Penanaman dan Perawatan Anggrek (Dr. Ixora S. Mercuriani, M.Si) dan Penanggulangan Hama dan Penyakit (Dr. Sukirno, M.Sc.)

Orchid Class Seri#3 (26 Des 2020): 1) Persilangan dan Kiat Pembuatan Hibrida anggrek unggul (Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S.,  M.Sc); 2) Pemberian nama dan pendaftaran Nama Anggrek  silangan ke Royal Horticultural Science (Adhiwira, SP)

Orchid Class Seri#4 (9 Januari 2021): Kiat berbisnis Anggrek (Ir. Kadarso, M.P dari akademisi dan Dian Munarsi, AMD-dari Pelaku bisnis anggrek)

Orchid Class Seri#5 (16 Januari 2021): Pelatihan Teknik Kultur in Vitro: penanaman biji anggrek, subkultur dan organ (Tim Asisten Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM)

Program Riset Pemandatan Mitigasi Covid-19 Fakultas Biologi UGM & Dewan Guru Besar UGM Ditutup dengan Panen Lele dan Pupuk Organik Cair Bersama

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 12 Desember 2020

Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Covid-19 Fakultas Biologi UGM yang berkolaborasi dengan Dewan Guru Besar (DGB) UGM telah memasuki tahap akhir. Program Pemanfaatan Lahan Sempit (Pekarangan Rumah) untuk Budidaya Pangan Keluarga selama Pandemi Covid-19 telah dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi di Dusun Gejayan, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Sleman dan Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Kec. Prambanan, Sleman. Kegiatan ini dimulai sejak bulan Juli lalu. Berbagai rangkaian kegiatan telah dijalani mulai dari sosialisasi program, pelaksanaan pelatihan, pendampingan program, hingga monitoring dan evaluasi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Puncak penutupan pelaksanaan program pemanfaatan/optimalisasi lahan sempit di kawasan selama pandemi di Dusun Gejayan ditandai dengan pemanenan lele dan POC (Pupuk Organik Cair) yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2020. Sedangkan, rangkaian penutupan program diversifikasi pangan di kawasan pedesaan untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa pandemi di Dusun Kebondalem telah dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2020 dengan pemanenan berbagai varietas labu susu.

Puncak penutupan program ini dihadiri oleh Prof. Drs. Koentjoro, MBSc. Ph.D. selaku Ketua DGB UGM dan Prof. Dr. Mustofa, Apt., M. Kes. selaku Direktur Penelitian UGM. Yang dilanjutkan dengan pemanenan lele, POC, pupuk kompos, dan labu susu secara simbolis. “Program ini sangat baik dalam mendukung dan menginisiasi bertumbuhnya ekonomi kerakyatan, hasil yang diperoleh selayaknya dijual dan dimanfaatkan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat” ujar Prof. Koentjoro pada sambutan yang diberikan dalam acara penutupan. Sementara itu, Prof. Mustofa berharap program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan Ditlit UGM siap mendukung program potensial seperti ini. Selain dihadiri oleh tim peneliti yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dukuh Gejayan, H. Nuryanto, S.Pd. dan Kepala Desa Condongcatur, Reno Chandra Sangaji, SIP. Sebagai perwakilan stakeholder di Desa Condongcatur, Bapak Reno Chandra Sangaji sangat mengapresiasi program yang telah dilaksanakan dan berharap program ini dapat terus berlanjut untuk kebermanfaatan bersama. Dalam acara ini, pihak akademisi dari UGM yang diwakilkan oleh Prof. Koentjoro dan Prof. Mustofa juga berkesempatan menyerahkan buku “Ragam Ulas Kebencanaan” kepada masyarakat yang diwakilkan oleh Kepala Desa Condongcatur dan Kepala Dukuh Gejayan. Dalam buku ini, di dalamnya terdapat tulisan ilmiah popular mengenai kegiatan Mitigasi Covid -19 yang telah dilaksanakan di Dusun Gejayan dan Dusun Madurejo.

“Program ini hanya secara simbolis ditutup sesuai administrasi yang ditetapkan, namun pada pelaksanaannya kami tetap bersama mendampingi masyarakat untuk keberlanjutan dari program ini” ujar Prof. Budi S. Daryono selaku ketua peneliti. Program budidaya labu susu di Dusun Kebondalem telah berhasil menghasilkan sekitar 5,6 ton, sedangkan untuk budidaya lele  dan pupuk organik cair di Dusun Gejayan masing-masing sebanyak 175 kg dan 50 liter. Selain itu, diperkirakan pada bulan Januari 2021 budidaya Kelengkeng Super Sleman (KSS) akan dilakukan panen raya yang merupakan salah satu bentuk pemanfaatan pekarangan rumah dalam budidaya tanaman buah di Dusun Gejayan.

Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Covid-19  merupakan program yang dicanangkan oleh Universitas Gadjah Mada dalam merespon pandemi Covid-19 ini terhitung resmi dimulai sejak tanggal 1 Juli 2020 dan berakhir pada 15 Desember 2020. Fakultas Biologi UGM bersama Dewan Guru Besar (DGB) UGM mengangkat tema ketahanan pangan dan optimalisasi lahan sempit agar masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat produktif serta mampu memenuhi kebutuhan pangan secara swadaya. Kedepannya diharapkan program ini dapat berkembang dan dapat diaplikasikan di berbagai wilayah lainnya demi mewujudkan masyarakat yang cakap dan tanggap menghadapi bencana seperti pandemi yang terjadi saat ini.

1…110111112113114…161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Kolaborasi PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI) : Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Berkeley di dalam Compost Bag
  • Solidarity of Entomology (SOLENTO) Kabinet Entovismaya 2025
  • Upgrading Anggota Muda 1 KSH: Penguatan Komunikasi dan Manajemen Risiko
  • PkM Desa Mitra 2025: Peningkatan Kemampuan Siswa Sekolah Dasar dalam Pengelolaan Lingkungan dan Pertanian Terpadu di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman melalui Sosialisasi dan Pelatihan Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah #1
  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY