• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 67
Arsip:

Tajuk

Dosen Biologi mengikuti : Webinar, Workshop Whole Genome Sequencing, dan Lab Tour Bersama GSI Lab dan Indonesia Institute for Life Science (i3L)

Rilis BeritaTajuk Rabu, 22 Februari 2023

Teknologi sekuensing saat ini telah menjadi salah satu solusi dan inovatif untuk menganalisis genom. Dewasa ini teknologi sekuensing mampu menjawab berbagai tantangan dalam penelitian yang berkaitan dengan biologik manusia, tumbuhan, hewan, pathogen, dan lingkungan.  Untuk itu, dalam upaya pengembangan ilmu, inovasi dan ketrampilan dalam riset, maka pada tanggal 28-29 Januari 2023 salah satu dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Dra. Rr.Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed mengikuti seminar yang dilaksanakan secara hybrid, yang dilanjutkan dengan workshop dan Lab Tour yang diselenggarakan oleh PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) dan berlangsung di Indonesia Institute for Life Science (iL3) di Jakarta.

Slide 2
Slide 4
Slide 5
Slide 3
Slide 6
Slide 1

Topik Webinar adalah “Multiplek PCR-Based Nanopore Sequencing and Epidemiological Research” yang disampaikan oleh Prof. Won-Keun Kim, Ph.D, dari Department of Microbiology College of Medicine Haliyim University. Beliau menyampaikan perlu dan pentingnya riset tentang virus, terkait dengan “Recent Emerging Virus Outbreaks dan Infectious Disease”. Surveilan genomik dan studi epidemiologi terus dilakukan untuk mengidentifikasi sumber dan asal infeksi, tracking persebaran pathogen, memahami proses evolusi emerging viruses, sehingga mampu untuk menganalisa dan memperkirakan akan terjadinya endemi, terutama yang disebabkan oleh virus. Pada kesempatan tersebut disampaikan berbagai riset terkait rodent-borne Paramyxovirus di berbagai negara yang menginfeksi vertebrata dari ikan hingga mammals.

Di Kegiatan workshop diperkenalkan Oxford Nanopore Technologies (ONT) sebagai salah satu teknologi sekuensing yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi genomik, seperti pemetaan genom, identifikasi mutasi, juga analisis variabilitas genom, yang selanjutnya dapat diperoleh data genom yang akurat, real-time dengan waktu proses yang lebih cepat. Disampaikan oleh Dr.rer.nat. Aril Aditya Parikesit, S.Si., M.Si, tentang pemanfaatan teknologi ini untuk identifikasi pathogen, resistensi antibiotik, dan studi lainnya. Dijelaskan pula:  mengapa diperlukan sekuensing dan bagaimana kita merencanakan dan melaksanakan nanopore sekuensing. Untuk itu perlu disiapkan 4 hal utama dalam penelitian dengan teknologi ini, yaitu “background intention, sample type, methods, and results analysis”. Pada kesempatan ini, ke 40 peserta workshop dibagi dalam 5 kelompok dan melakukan praktik sekuensing. Kegiatan ini diakhiri dengan Lab-Tour GSI Lab di PT Genomic, di Jl. Sultan Agung, Guntur, Setiabudi Jakarta, yang diawali dengan penjelasan  berbagai ruang lab dengan fasilitas, fungsi dan tingkat keamanannya, dan dilanjutkan dengan mengunjungi berbagai ruangan laboratorium beserta berbagai peralatan terbaru untuk melakukan sekuensing dan pelayanan lainnya.

 

Salam Lestari dari Fakultas Biologi….

Naik Turun: Belajar untuk Tidak Menyerah dalam Riset Sambil Tetap Menikmati Keramahan Yamagata

Rilis BeritaTajuk Selasa, 21 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 5

Di hari kelima (20/02/2023) ini, Kami berkumpul di kampus sekitar pukul 08.30. Hal pertama yang kami lakukan adalah sarapan. Menu sarapan hari itu adalah bento ayam katsu. Setelah kami menikmati makanan yang lezat, kami menuju ke laboratorium.  Sebelum kami melanjutkan percobaan, profesor memberi kami merchandise dari Universitas Yamagata.  Merchandise yang diberikan termasuk tas jinjing, pulpen, mug, dan peta universitas Yamagata.  Para mahasiswa yang telah mempersiapkan souvenir pun memberikan cinderamata dari Indonesia kepada para siswa Universitas Yamagata.

Begitu kami masuk ke laboratorium, kami menerima hasil PCR dari percobaan kemarin.  Kami melanjutkan percobaan dengan melakukan Elektroforesis dengan gel Agarose.  Setelah mencampur loading buffer dan sampel PCR, siswa mulai memasukkan sampel ke dalam sumur. Selama proses ini, para mahasiswa cukup gugup karena sulit untuk menstabilkan mikropipet dan menyuntikkan sampel ke dalam sumur.  Beberapa berhasil memasukkan sampel ke dalam sumur pada percobaan pertama, sementara yang lain perlu mengulangi proses tersebut beberapa kali sebelum mereka dapat memasukkan sampel ke dalam sumur.  Ketika semua kelompok selesai dengan sampel mereka, mereka memulai elektroforesis.  Elektroforesis berjalan selama 20 menit pada 110 volt.

Try again

Terdapat  dua kelompok yang selesai terlebih dahulu dan berhasil mendapatkan visualisasi dari transiluminator UV yang bagus.  Sedangkan 3 kelompok lainnya tidak mendapatkan hasil yang baik, sehingga mereka harus mengulang percobaan elektroforesis.  Pada percobaan kedua, mereka menggunakan sampel DNA, menggantikan sampel PCR dari percobaan sebelumnya.  Hasil elektroforesis dari sampel DNA menunjukkan adanya DNA pada sampel, sehingga kami menyimpulkan bahwa masalahnya ada pada proses PCR yang dilakukan tempo hari.  Karena alasan khusus ini, ketiga kelompok harus mengulang percobaan PCR.

 Sementara tiga kelompok lainnya mengulang percobaan PCR, Dua kelompok yang telah berhasil melanjutkan percobaan mereka.  Kedua kelompok ini selanjutnya memurnikan produk PCR dan mempersiapkan sample untuk proses sequencing.

 

Setelah makan siang, ketiga kelompok memasukkan sampel baru mereka ke dalam thermal cycler  PCR.  Sedangkan dua kelompok melakukan pemurnian produk PCR.  Selama percobaan ini, sampel diperlakukan dengan heat-shock menggunakan thermal cycler pada suhu 95°C selama 2 menit.  Setelah itu, mereka mengatur strip di atas plate dan memasukkannya ke dalam pendingin.  Setelah selesai, sampel ditempatkan di penganalisis genetik  SeqStudio (Thermo Fisher) untuk analisis sekuensing yang mengakhiri percobaan untuk Dua kelompok.

 Sampel PCR untuk tiga kelompok lainnya baru siap pada saat Dua kelompok memasukkan sampel mereka pada SeqStudio.  Setelah menyelesaikan PCR mereka, ketiga kelompok kemudian melakukan elektroforesis lagi.  Hasil elektroforesis ketiga kelompok kali ini menunjukkan hasil yang cukup baik untuk melanjutkan eksperimen.  Karena waktu itu sudah larut, kami akan melanjutkan percobaan keesokan harinya. (Syal&Saf). 

https://biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/11/2023/02/WhatsApp-Video-2023-02-21-at-15.09.33.mp4

 

IUP-BIO EXPO 2023 : Menilik Lebih Mendalam Program International Undergraduate Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 21 Februari 2023

Senin (20/02/2023) Fakultas Biologi UGM mengadakan acara IUP-BIO EXPO 2023 yang merupakan program pengenalan terkait International Undergraduate Program di Fakultas Biologi UGM. Acara ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Plt. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D. Eng. (Koordinator IUP) dan Zephaniah Marceila Maelisa (mahasiswa IUP) dari Fakultas Biologi UGM. Acara ini dimoderatori langsung oleh Nur Indah Septriani, Ph.D. dan dihadiri oleh lebih dari 25 peserta yang turut menyimak acara.

Acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan bahwasanya Fakultas Biologi adalah salah satu fakultas yang telah membuka Kelas IUP dengan predikat sebagai pelopor pertama pendirian Kelas IUP dengan naskah akademik di UGM. Prof. Budi juga menerangkan bahwa kualitas pendidikan di Fakultas Biologi UGM tidak perlu diragukan. “Program Studi Sarjana di Fakultas Biologi UGM telah memiliki akreditasi internasional yaitu ASIIN” tutur beliau. Sebagai penutup dalam sambutannya, Prof. Budi menegaskan bahwa IUP Biologi UGM juga telah memiliki MoU dengan Australian National University (ANU) dan Leeds University yang siap mengusung Program Double Degree.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Narasumber pertama, Dr. Rina, menjelaskan Program IUP di Biologi UGM diampu oleh 34 dosen yang ahli di bidangnya dengan lulusan program Master maupun Doktoral dari berbagai universitas baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. IUP Biology UGM memiliki dua  jalur yang membedakan dengan program reguler yaitu jalur Single Degree Program (bergelar B.Sc.Hons.) dan Double Degree Program (bergelar B.Sc.Hons. dari universitas partner). Program IUP dimaksimalkan untuk lebih memperbanyak kegiatan yang bersifat international exposure.

Narasumber kedua, Dr. Zuliyati, menjelaskan terkait detil teknis pendaftaran dan kriteria serta syarat yang diperlukan untuk mendaftar sebagai mahasiswa IUP Fakultas Biologi UGM. “Admission IUP terbagi dalam tiga intake dengan tes GMST, tes bahasa inggris, serta interview. Proses pendaftaran melalui website https://um.ugm.ac.id dengan membuat akun terlebih dahulu.” tutur beliau. Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut, Fakultas Biologi, atau dalam kesempatan ini Dr. Zuli sangat terbuka untuk bisa menghubungi beliau atau pada kontak yang tersedia dari berbagai laman platform seperti Instagram, e-mail maupun kontak dalam website.

Zephaniah selaku narasumber ke-3 sharing pengalaman sejauh ini menjadi mahasiswa IUP Biology. Baginya keuntungan kuliah di IUP UGM selain kelas dengan full English speaking, IUP Biology UGM juga mendukung program pembelajaran dengan laboratorium yang memadai dan terdapat 13 organisasi kemahasiswaan yang dapat mendukung dalam mengembangkan potensi mahasiswa. Acara ini  ditutup dengan diskusi dan sesi tanya jawab dengan beberapa siswa dan orangtua siswa.

Langkah Pertama dalam memahami Biodiversitas Tumbuhan di Asia dengan pendekatan Biologi Molekular

Rilis BeritaTajuk Senin, 20 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 4

Minggu (19/02/2023) merupakan hari keempat program kami di Universitas Yamagata. Kami berkumpul di kampus pada pukul 8 pagi seperti biasa dan memulai hari dengan gyudon yang lezat sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas hari ini. Meski gerimis terus-menerus menunjukkan suhu yang lebih tinggi, angin tetap membuat udara terasa dingin. Namun, cuaca ini tidak menghalangi agenda seru hari ini yang merupakan awal dari rangkaian eksperimen bertajuk “Memahami Keanekaragaman Hayati Asia dengan Teknik Biologi Molekular Lanjutan”.

Eksperimen ini direncanakan berlangsung selama tiga hari diakhiri dengan presentasi hasil kami. Setelah dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing berisi 3 orang, Profesor Jun Yokoyama memberi kami pengantar tentang apa yang akan kami lakukan serta memberi kami buku petunjuk experimen tersebut. Setiap kelompok diminta memilih salah satu dari lima genus tanaman yang disediakan (Vanda, Bulbo, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis). Setiap anggota kelompok akan mengambil sampel tanaman yang termasuk dalam genus yang dipilih. Kemudian, dengan mengikuti instruksi yang diberikan dalam manual, sampel diproses secara menyeluruh dengan serangkaian larutan buffer dan beberapa sesi sentrifugasi dengan tujuan mengisolasi DNA untuk selanjutnya dilakukan reaksi berantai polimerase (PCR). Proses ini akan dilanjutkan dengan elektroforesis. di hari berikutnya.

Dengan mengisolasi DNA tumbuhan dan mengubahnya menjadi data yang dapat dibaca, kita dapat membandingkan persamaan dan perbedaan antara setiap tumbuhan dalam satu genus. Dengan demikian, kita mendapat gambaran tentang apa yang menyebabkan terjadinya evolusi antar spesies dan bagaimana biodiversitas bisa berada dalam satu genus, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada kuliah kemarin.

Mempersiapkan proses isolasi DNA bukanlah tugas yang mudah, terutama karena kebanyakan dari kami belum terbiasa dengan prosesnya. Meskipun kami sangat bersemangat untuk mencoba sesuatu yang baru, dibutuhkan konsentrasi dan kehati-hatian yang luar biasa dalam penggunaan  bahan kimia yang terlibat dalam percobaan; salah satu yang harus kami perhatikan adalah meminimalkan kontak untuk menghindari kontaminasi, yang sekecil apa pun yang dapat membahayakan hasil. Banyaknya langkah yang perlu dilakukan membuat kepanikan dan kecemasan kami meningkat, terutama di bagian awal eksperimen. Namun kegugupan tersebut mereda dengan bantuan para mahasiswa Yamagata yang menggunakan keahlian mereka untuk membimbing kami melakukan eksperimen yang baru bagi kami ini. Mereka memastikan eksperimen kami tidak akan gagal dan keramahan mereka menghilangkan semua tekanan. Mereka bahkan membantu kami melakukan beberapa bagian percobaan yang rumit untuk menghemat waktu dan meringankan masalah kami. Kami sangat bersyukur memiliki mereka sebagai asisten lab kami. Salah satu bagian terbaik tentang memiliki mereka sebagai asisten lab kami adalah percakapan menyenangkan yang kami lakukan tentang pertukaran budaya. Kami mempelajari sesuatu yang baru dan menarik tentang satu sama lain di setiap menit; dari mempelajari frasa sederhana dari bahasa masing-masing hingga berbicara tentang masakan lokal.

Sore harinya, di sela-sela eksperimen yang masih berlanjut, kami mendapat kari ayam hangat dan gurih dengan naan sebagai makan siang. Setelah kami menyelesaikan isolasi DNA, kami menyimpannya untuk selanjutnya melakukan PCR dan dengan penuh semangat menunggu hasilnya besok, berharap upaya kami akan membuahkan hasil. Pukul 17.30, kami kembali makan malam di restoran India dari malam sebelumnya, di mana kami makan kari yang kami pesan sebelumnya, sambil mengobrol dengan asisten lab yang bergabung dengan kami malam itu. Dengan berakhirnya makan malam yang menyenangkan ini, kami kemudian berpisah dan memutuskan untuk menjelajahi kota, sebelum akhirnya kembali ke penginapan. (Niki&Reiz)

1676946708032
1676946708051
1676946708070
1676946708102
1676946708120
1676946708142
1676946708173
1676946708266
1676946708275
1676946708286
1676946708358
1676946783364

Merengkuh Alam yang berbeda: Petualangan di Gunung Zao, Yamagata Jepang

Rilis BeritaTajuk Minggu, 19 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 3

Sabtu pagi yang dingin berangin (18/02/2023) di Yamagata, mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang tergabung dalam Sakura Science Program bersiap-siap mengawali hari. Pada hari ketiga yang penting ini, para mahasiswa Sakura Science Program berkumpul di Universitas Yamagata pada pukul 7 pagi. Agenda hari itu adalah menjelajahi atraksi alam musim dingin di Gunung Zao. Daerah pegunungan Gunung Zao adalah gugusan gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Prefektur Yamagata dan Prefektur Miyagi. Kelompok gunung berapi ini memiliki keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan yang kaya dan merupakan salah satu area paling populer untuk bermain ski dan mata air panas.

Tepat pukul 8 pagi, kami naik bus selama 40 menit ke Gunung Zao. Dalam perjalanan ke sana, kami disuguhi nasi kotak panas dengan ikan, acar dan sayuran sebagai lauk untuk menu sarapan. Dalam perjalanan ini, kami didampingi oleh Prof. Yokoyama dan Prof. Fujiyama, serta beberapa mahasiswa Prof. Yokoyama dan Prof. Fujiyama. Perjalanan kami didampingi oleh Mr. Arai sebagai direktur tur kami. Setelah tiba di kaki gunung Zao, kami kemudian dibawa ke toko persewaan alat olahraga musim dingin untuk mengganti pakaian kami menjadi pakaian gunung. Kami berganti sepatu bot, jaket dan celana hiking, sarung tangan, dan topi beanie. Setelah kami semua mengenakan perlengkapan gunung, kami kemudian berjalan sekitar 10 menit ke kaki Gunung Zao di mana stasiun kereta gantung berada. Kami diberi sepatu trekking salju dan sepasang tongkat pendakian dan lalu naik ke puncak gunung dengan kereta gantung. Perjalanan kami berhenti di stasiun teratas di ketinggian 1.387 mdpl, kami mengenakan perlengkapan dan berjalan di sepanjang trek dan menjelajahi alam Gunung Zao yang bersalju.  Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pertama kalinya melihat dan bermain salju, jadi semua orang bersenang-senang. Kami juga belajar banyak wawasan dan pengetahuan baru tentang zona dan iklim salju, seperti yang diceritakan Pak Arai kepada kami bahwa Gunung Zao dikatakan sebagai dewa monster yang tertidur terutama jika kita melihatnya dari atas; bagaimana gunung ini memiliki lapisan salju yang begitu dalam dan memiliki permafrost; atau ketika Prof Yokoyama menunjuk ke arah kami kuncup salju dari pohon pinus yang akan mekar di musim semi.

https://biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/11/2023/02/WhatsApp-Video-2023-02-20-at-09.56.31.mp4

Setelah puas bermain salju, kami turun gunung Zao dan pergi ke restoran Turki untuk makan siang. Di sana, kami menikmati makanan tradisional Turki yang disajikan dalam gaya Jepang, seperti kebab, semangkuk ayam, bungkus daging sapi, ikan, kentang goreng, dan kaarage ayam. Setelah itu, rombongan kami melanjutkan perjalanan ke toko persewaan alat olahraga tempat kami berganti pakaian kembali. Kami kemudian menjelajahi kota yang berada di kaki Gunung Zao.

 

Selama penjelajahan kami di kota itu, kami mengunjungi toko suvenir yang menjual oleh-oleh asli daerah tersebut. Sebagian besar dari kami berbelanja dengan bahagia untuk diri sendiri dan orang yang terkasih di Indonesia. Setelah menikmati suasana kota yang meriah dan dingin, rombongan kami kemudian naik bus untuk perjalanan kembali ke Yamagata.

Perjalanan kembali ke Yamagata berlangsung singkat dan sunyi, yang memakan waktu sekitar tiga puluh menit, karena kami semua tidak membuang waktu dan telah lelah karena petualangan kami. Sesampainya di universitas, kami diberikan waktu bebas selama 30 menit dimana kami dapat menjelajahi universitas Yamagata dengan bebas dan berkumpul kembali untuk makan malam pada pukul 6 sore.

Hari itu diakhiri dengan makan malam di sebuah restoran India yang terletak di kota Yamagata dimana kami disuguhkan makanan asli India seperti kari dan roti naan. Petualangan hari Sabtu kami berakhir dengan perut kenyang dan kaki lelah. (Maks&Zid)

WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.18
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.18.17
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32 (2)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 06.08.21
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.18.17 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.30
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.31
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.26
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.31 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.29 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.28
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.28 (2)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.52.53
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.54.16
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.54.16 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.50.50
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.16
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.31
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.44

Mempelajari Biosistematika dan Biodiversitas Serangga Melalui Pandangan Universitas Yamagata, Jepang

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 2

Pada Jumat (17/02/2023) pagi yang mendung, Peserta Sakura Science Program berangkat ke lokasi Universitas Yamagata.  Agenda hari ini adalah empat sesi kuliah oleh Prof. Jun Yokoyama, Profesor Yutaka Miazawa, Prof. Naoyuki Fujiyama, Dr. Taisuke Kanao.  Dua sesi kuliah di pagi hari dan dua sesi di sore hari.  Profesor Jun Yokoyama yang pertama menyampaikan kuliahnya tentang “Bagaimana Mendeskripsikan Keanekaragaman Tumbuhan” atau “How to Describe Plant Diversity”.  di dalamnya, ia menjelaskan bahwa secara tradisional keanekaragaman tumbuhan biasanya dideskripsikan. Awal mulanya, tanaman yang dideskripsikan adalah tanaman bermanfaat bagi manusia.  Tanaman obat dan yang dapat dimakan paling banyak diilustrasikan dan didokumentasikan pada zaman kuno.  Di zaman modern, spesies baru didokumentasikan mengikuti seperangkat aturan yang ketat.  Secara formal peraturan ini dimulai dengan “Systema Naturea” oleh Carl Linnaeus.  Memperkenalkan klasifikasi kerajaan tumbuhan, kerajaan hewan, klasifikasi batu.  Namun sekarang jika spesies baru ingin dideskripsikan, seseorang harus: menemukan spesies baru, membandingkan dengan spesies yang sudah dideskripsikan, pemilihan spesies jenis, persiapan nama, penerbitan makalah, dan peer review.

Setelah itu Profesor Yokoyama melanjutkan kuliah tentang berbagai konsep spesies dan kladistik.  Salah satunya adalah konsep spesies filogenetik yang menyatakan bahwa organisme yang diturunkan dari nenek moyang yang sama memiliki sifat-sifat yang diturunkan dari nenek moyang yang sama tersebut.  Mengakhiri kuliah dengan pendekatan mana yang diperlukan untuk mendapatkan data untuk analisis filogenetik diperlukan data molekuler dari DNA dan Protein.

Kuliah kedua disampaikan oleh Profesor Yutaka Miyazawa dengan topik “Pengantar Fisiologi Molekuler Tumbuhan: Mekanisme Molekuler Hidrotropisme Akar, respon tanaman adaptif terhadap kondisi miskin air.  Di dalamnya ia menjelaskan fenomena yang dikenal sebagai hidrotropisme di mana jaringan tanaman tumbuh menuju daerah dengan gradien kelembaban yang lebih tinggi.  Proses tropik selain fototropisme dan gravitropisme tidak sepenuhnya dipahami.  Dengan demikian untuk mempelajari mekanisme hidrotropisme, seseorang harus menemukan apa yang menyebabkan pertumbuhan tersebut.  Dengan menganalisis isi jaringan yang tumbuh, pola-pola dapat ditemukan. Melalui analisis pertumbuhan akar Arabidopsis thaliana, beberapa ratus gen yang bertanggung jawab atas seluruh proses pertumbuhan telah ditemukan.  Karena banyaknya pekerjaan yang diperlukan dan bereksperimen pada mereka semua untuk menemukan gen mana yang terutama bertanggung jawab atas hidrotropisme.  Pendekatan yang berbeda diambil.  Mutan yang tidak menunjukkan pertumbuhan hidrotropik diisolasi dan dibandingkan dengan spesimen tipe liar.  Ada dua gen yang tidak diekspresikan dalam tipe mutan, selanjutnya disebut MIZ1 dan MIZ2. MIZ1 mempengaruhi pertumbuhan stela akar dan jaringan luar.  Ketika tidak ada akar Arabidopsis thaliana hanya dipengaruhi oleh gravitropisme; bila diekspresikan secara normal seperti pada tipe liar, akar akan tumbuh secara normal mengikuti gradien kelembaban yang lebih tinggi;  ketika akar yang diekspresikan berlebihan akan mendekati air dengan kecepatan yang jauh lebih cepat.  Meskipun hidrotropisme muncul pada spesies tumbuhan lain, gen dan respons yang terjadi sama sekali berbeda dengan Arabidopsis thaliana.

Kini selesai sesi pertama perkuliahan, para mahasiswa Sakura Science Program diajak makan siang di kantin kampus.  Kami diberi ramen panas dan pangsit udang . Setelah makan siang, Dengan para siswa puas dengan makanan ramen yang lezat bersama Profesor Jun Yokoyama, mereka kembali ke fakultas sains untuk melanjutkan kuliah berikutnya dengan profesor Naoyuki Fujiyama.  Kuliah bersama Professor Naoyuki Fujiyama mengangkat topik keanekaragaman serangga Asia yang terdiri dari 3 bagian utama.  Pelajarannya diawali dengan pertanyaan yang diajukannya kepada para mahasiswanya, yaitu “apakah keragaman spesies serangga tertinggi berada di Asia?”, yang kemudian dilanjutkan dengan jawaban sementara yaitu “tidak pasti”.

Ia kemudian melanjutkan pelajarannya dengan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati serangga.  Dalam beberapa penjelasannya, ia menjelaskan bahwa semakin luas wilayahnya maka keanekaragaman jenisnya akan semakin banyak.  Iklim juga mengambil bagian dari faktor keragaman serangga.  Misalnya, iklim tropis akan mengandung lebih banyak spesies phytophagus karena keanekaragaman spesies tanaman inangnya.  Setelah semua penjelasannya, ia kemudian kembali ke pertanyaannya kepada para mahasiswa dan kemudian memberikan jawaban barunya yang menjelaskan bahwa keanekaragaman serangga bisa jadi merupakan yang tertinggi di Asia, karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati, mulai dari luas, jumlah pulau, iklim, sejarah geologi, dan keanekaragaman jenis tumbuhan.

Bagian kedua dari kuliah Profesor Naoyuki Fujiyama adalah keanekaragaman kumbang kepik herbivora Indonesia.  Penjelasannya menunjukkan bahwa pusat penyebaran kumbang kepik herbivora berasal daerah tropis, dan berasal dari Afrika.  Selain itu, Cucurbitaceae adalah inang leluhur, dan sebagian besar spesies Asia bergantung pada Solanaceae.  Dan bagian terakhir dari kuliah profesor Naoyuki Fujiyama adalah studi kasus kumbang kepik herbivora tentang informasi apa yang dapat kita ketahui dari data sekuens DNA.  Setelah kuliah Profesor Naoyuki Fujiyama, para siswa diberikan istirahat sepuluh menit sebelum melanjutkan ke kuliah berikutnya dan juga kuliah terakhir hari itu yaitu penjelasan Dr. Taisuke Kanao tentang Termitologi.

Dalam kuliah Dr. Taisuke Kanao, Ia menjelaskan bahwa rayap (termite) adalah pengurai, hama, dan serangga sosial.  Selanjutnya, sudah hampir 3100 spesies rayap dikenal.  Kasta rayap terbagi dari ratu, raja, pekerja, tentara, bidadari & alate.  Setiap kasta memiliki tugas masing-masing, mulai dari ratu yang bertugas untuk bertelur dan mengatur koloni dengan feromon.  Raja di mana dia kawin dengan ratu, para pekerja di mana mereka harus merawat ratu, telur dan larva dan mengumpulkan makanan.  Dan kemudian ada prajurit yang melindungi koloni dan terakhir nimfa & alate di mana mereka adalah ratu dan raja masa depan.  Di sela-sela penjelasannya, Dr. Taisuke Kanao menampilkan pelestarian ratu rayap kepada para siswa, dan ukurannya mengejutkan para mahasiswa karena ukurannya bisa dibandingkan dengan ibu jari manusia.

Dr. Taisuke Kanao kemudian menjelaskan istilah tamu di dunia rayap, dari synectrons, pendatang yang dianiaya/dilawan oleh rayap karena kemungkinan besar adalah pemangsa rayap.  Synoeketes, yang merupaka adalah tamu yang diabaikan oleh rayap, dan synophylis yang pada dasarnya adalah “tamu sejati” rayap karena mereka terintegrasi ke dalam masyarakat sosial rayap.  Setelah itu, Dr. Taisuke Kanao melanjutkan pembahasan tentang filogeni rayap.  Topiknya terdiri dari evolusi termitophily di Aleochharinae, yang menjelaskan bahwa mereka berevolusi setidaknya 14 kali. Terdapat kKonvergen morfologi dan hubungan inang, dan juga kesalahan sistematika Aleocharinae.

Setelah masing-masing materi selesai disampaikan, kami menyampaikan cendera mata dari Yogyakarta dan Fakultas Biologi UGM, yang kemudian dilanjut dengan sesi foto bersama.  Kuliah terakhir berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.  Setelah itu para mahasiswa akan diberikan waktu istirahat hingga waktu makan malam tiba pada pukul 17.30. Pada waktu bebas ini, kami menikmati lingkungan sekitar kampus dan berbelanja makanan ringan. (NAdh&Ibar)

 

Berjalan menuju Yamagata University
Bersiap mengikuti sesi Kuliah dengan semangat
Sesi 1. Kuliah dengan Prof. Jun Yokoyama
Sesi 2. Kuliah dengan Profesor Yutaka Miazawa
Menuju Kafetaria
Makan Siang Ramen hangat
Menikmati Lingkunagn kampus Yamagata University
Sesi 3. Kuliah Prof. Naoyuki Fujiyama
Kenang-kenangan untuk Prof. Naoyuki Fujiyama
Kenang-kenangan untuk Dr. Taisuke Kanao dari Fak. Biologi UGM
Sesi 4. Kuliah dengan Dr. Taisuke Kanao

Awal dari sebuah petualangan: Kisah Hari Pertama Sakura Science Program 2023

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 1

Setelah proses perjalanan penuh tantangan berakhir pada hari kedatangan kami, esok hari pun datang. Pagi itu, tim kami berkumpul tepat jam 8 di lobi hotel, sesuai dengan perjanjian malam sebelumnya. Karena letak Universitas Yamagata yang dekat dengan hotel kami, kami memutuskan untuk berjalan kaki sebagai moda transportasi selama masa tinggal di kota yang terletak di Prefektur Yamagata. Kami disambut oleh Prof. Jun Yokoyama dan langsung diarahkan ke ruang kelas untuk sesi sarapan pagi. Setelah itu, kami mengikuti program orientasi sebagai delegasi Sakura Science Program 2023.

Sebagai persiapan untuk mengikuti program SSP 2023, Prof. Jun Yokoyama dengan sangat baik hati memberikan presentasi terperinci tentang jadwal program kami, hingga menjelaskan seluruh hal mengenai kota dan universitas Yamagata. Dimulai dengan kegiatan di hari pertama hingga hari kesembilan, kami akan mendapat kesempatan untuk belajar  mengenai hal yang berkaitan dengan biologi molekuler, biodiversitas, dan kegiatan laboratorium yang akan mengembangkan pemahaman kami mengenai topik tersebut.

Kami melanjutkan pembelajaran hari pertama ini dengan sesi yang membahas kondisi cuaca Jepang yang tidak biasa bagi penduduk pulau tropis seperti kita, dan diberi tahu bahwa Yamagata merupakan kota yang memiliki perbedaan ekstrim antara iklim musim dingin dan musim panas. Sementara, cuaca Indonesia sendiri berbanding terbalik – dengan suhu konstan 30 °C sepanjang tahun – dimana pihak lain yakni musim dingin Yamagata mencapai dibawah 0°C dan musim panas mendekati 27°C. Perbedaan ini tidak terbatas hanya pada iklim kota Yamagata saja, tetapi juga pada tingkat curah hujan, perubahan suhu, dan gelombang radiasi yang terjadi selama siklus 12 bulan.

Prof. Jun Yokoyama juga menyebutkan perbedaan yang ditemukan dalam kondisi iklim kita, akan menjadi faktor utama keanekaragaman hayati yang ada, terutama diversitas tumbuhan. Pelajaran ini merupakan bagian penting untuk program yang kami lakukan, kami difasilitasi dengan lebih banyak pengetahuan yang akan memberikan fondasi bagi kami untuk penelitian biologi molekuler yang akan dilakukan mulai hari minggu.

Namun, kami harus mengakhiri sesi tersebut karena jam makan siang sudah tiba pada pukul 1.30 siang. Kali ini kami dihidangkan porsi makan besar dan hangat, semangkuk nasi dengan salad dan sup sebagai lauk pauk kami, dengan sepiring ayam katsu isi tomat dan keju ditemani spaghetti Bolognese untuk memperkaya cita rasa. kami mengakhiri paruh pertama hari ini dengan perut kenyang sembari berbagi cerita di meja makan.

Setelah makan siang di kantin kampus, kami pun kembali berjalan menuju ke kelas untuk belajar tentang biodiversitas di Yamagata. Profesor Jun Yokoyama menjelaskan mengenai keragaman di berbagai daerah di Jepang, salah satunya adalah daerah pegunungan di Yamagata. Kami diberitahu bahwa daerah di Jepang memiliki jenis tanaman yang berbeda karena faktor-faktor yang disebutkan di sesi sebelumnya.

Setelah sesi kuliah selesai, Profesor Jun Yokoyama membawa kami berkeliling kampus. Terdapat banyak fasilitas lab seperti lab perilaku hewan, lab perkembangan tumbuhan, dan masih banyak lab lainnya dengan fasilitasnya. Kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi lab-lab tersebut. Profesor menjelaskan tentang fasilitas dan alat-alat yang ada di masing-masing lab. Profesor Jun Yokoyama dan rekan-rekannya juga menunjukkan kepada kami sebuah ruangan yang dipenuhi dengan peralatan lab canggih dengan teknologi terkini.

Untuk kegiatan terakhir, kami melakukan perjalanan ke Museum Universitas Yamagata yang terletak di gedung yang berbeda. Kemudian kami berjalan-jalan di sekitar gedung kampus. Saat itu cuacanya sangat dingin (-4 °C) dan berangin, tapi pada saat yang sama kita bisa menikmati pemandangan indah bersalju. Kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto diri dan foto pemandangan tentunya. Di museum kami mendapat kesempatan untuk melihat hewan yang diawetkan. Profesor Yokoyama juga menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sejarah Yamagata University.   

Setelah mengunjungi museum, kami pergi ke kantin untuk makan malam bersama. Makan malam kami adalah nasi kari ayam hangat dengan salad. Kami menikmati jam makan malam ini, makanan yang disajikan juga sangat enak. Setelah itu kami keluar untuk melihat lingkungan sekitar kampus. Suhu saat itu sekitar -5°C.

Setelah sesi belajar hari itu selesai, kami jalan-jalan di sekitar hotel, di mana kami mengunjungi beberapa toko untuk membeli camilan dan makanan ringan, kemudian kami kembali ke hotel untuk beristirahat. (Zeph-Fel)

WhatsApp Image 2023-02-16 at 15.29.50
WhatsApp Image 2023-02-16 at 15.29.50 (1)
WhatsApp Image 2023-02-16 at 13.20.00
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.40.28
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.40.56
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.41.20

Memulai Perjalanan: dari Kehangatan Yogyakarta ke Kota Yamagata yang Bersalju

Rilis BeritaTajuk Kamis, 16 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 0

Tanggal 15 Februari dini hari, tim Sakura Science Program 2023 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bertemu di Bandara Internasional Sukarno Hatta. Lima belas mahasiswa dan dua dosen tersebut bersiap untuk memulai perjalanan ke Yamagata di Sakura Science Program. Setelah briefing terakhir dan upacara pelepasan (9/2/2023) oleh Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., ini adalah pertama kalinya tim kami bertemu secara lengkap.

Kami bertemu pada jam 3 pagi. Semua orang terlihat sangat bersemangat dengan perjalanan ini. Beberapa mahasiswa didampingi oleh orang tua mereka, yang juga tampak gembira dan bahagia atas pengalaman anak-anak mereka belajar di luar negeri dengan kelompok. Setelah menyerahkan bagasi di konter check-in, kami kemudian berpisah dengan orang tua dan keluarga mahasiswa di depan gerbang Pabean. Para mahasiswa mengambil langkah pertama dalam perjalanan ini dengan restu dan doa dari orang tua mereka.

Penerbangan kami yang sangat tenang dan hanya mengalami turbulensi yang sangat kecil. Pukul 15.00, kami mendarat di Bandara Narita. Kami harus melewati beberapa pos pemeriksaan panjang karantina Covid-19 yang dijaga kemudian pos imigrasi, dan bea cukai. Untungnya kami telah mempersiapkan check in ini dengan mengisi Visit Japan (https://www.vjw.digital.go.jp). Di masa depan check-in otomatis seperti ini akan dilakukan secara meluas.

Prof Jun Yokoyama, telah melakukan perjalanan jauh dari Yamagata untuk menjemput kami di Narita. Kami bertemu dengannya langsung setelah kami keluar dari bea cukai. Prof. Yokoyama menyambut kami dengan sangat hangat dan membawa kami ke stasiun kereta bawah tanah untuk membawa kami dari Bandara Narita ke Stasiun Tokyo. Setelah lebih dari 6 jam penerbangan, anggota tim kami masih bersemangat. Dengan barang bawaan kami yang besar, kami naik dan turun beberapa tangga di stasiun kereta bawah tanah untuk mengejar kereta. Sayangnya, salah satu anggota kami kehilangan tiket kereta bawah tanah, jadi Prof. Yokoyama menemani anggota tersebut dan membiarkan kami naik shinkansen sendiri. Dengan keterbatasan waktu yang kami miliki, dan kebetulan kami tidak menyadari bahwa kereta Shinkansen kami terdiri dari 2 kereta yang akan terpisah di Stasiun Fukushima. Kami naik kereta kedua. Setelah mendorong barang-barang kami dari gerbong ke-4 ke gerbong ke-10, kami baru menyadari bahwa tidak ada cara bagi kami untuk sampai ke gerbong tujuan kami yaitu gerbong 17. Kami sangat stres dan bingung. Untungnya, kami dapat menghubungi Prof Yokoyama, dan dia berbicara dengan petugas gerbong tentang cara terbaik bagi kami untuk pindah ke kereta yang benar di depan. Salah satu mahasiswa (Alifya) juga sangat membantu dengan kemampuan bahasa Jepangnya dan memberi tahu kami bahwa kami harus keluar dari stasiun berikutnya dan berlari ke kereta depan. Dengan ide itu, kami semua berkerumun di dekat pintu keluar dengan semua barang bawaan kami dan bersiap untuk berlari ke pintu depan kereta terdekat. Kami sangat terburu-buru karena kami hanya punya waktu kurang dari satu menit untuk menuju ke kereta yang benar. Ini adalah pengalaman unik untuk berlari dengan barang bawaan besar dan memastikan kami semua (16 orang) naik kereta dalam kurun waktu kurang dari 1 menit.

Akhirnya, di stasiun Omiya, kami berlari sekuat tenaga, untuk sampai ke kereta depan. Selama berlari inilah, kami benar-benar dapat melihat bahwa kereta Shinkansen tersebut terdiri dari dua kereta dengan kepala lokomotif berbeda yang berjalan bersama (kereta Yamabiko dan kereta Tsubasa). Kami akhirnya berhasil naik kereta Tsubasa yang seharusnya kami naiki, dan sekali lagi mendorong barang bawaan kami dari gerbong 11 ke 17, tapi kali ini kami melakukannya dengan lega, karena keenambelas dari kami berhasil sampai ke kereta Tsubasa dengan selamat. Kami akhirnya tiba di Stasiun Yamagata pada pukul 21.59 dan bertemu dengan mahasiswa Prof Yokoyama yang bernama Yuji Yamamoto. Dia membawa kami ke sebuah hotel tempat beberapa anggota tim akan menginap selama program Sakura ini berlangsung, yang berjarak 11 menit berjalan kaki dari stasiun kereta. Setelah semua anggota yang menginap di hotel itu, mendapat kunci kamar, mengambil bento makan malam mereka, dan pergi beristirahat ke kamar, Yuji-san kemudian memimpin enam anggota tim lainnya untuk pergi ke Universitas Yamagata.

Kami berjalan selama 25 menit lagi dari hotel ke wisma Universitas Yamagata. Itu adalah malam yang sangat sunyi di Yamagata. Kami bisa melihat salju menutupi semua permukaan dan berkumpul di sisi jalanan kosong sepanjang perjalanan menuju kampus. Kami tiba di asrama hampir tengah malam. Namun, karena ini merupakan pengalaman baru untuk memasuki asrama universitas Jepang, kami sangat bersemangat untuk belajar tentang lingkungan baru ini dan untungnya, Yuji-san dengan ramah menjelaskan dan menjawab pertanyaan kami mulai dari cara menyiapkan air panas hingga memilah sampah. Setelah itu, kami kemudian masuk ke kamar masing-masing dan menikmati bento halal yang dapat kami yang panaskan menggunakan hot pocket. Itu adalah makan malam yang sangat lezat dan memuaskan untuk kami yang kelaparan. Kami tidur nyenyak dan akan siap untuk hari berikutnya.

WhatsApp Image 2023-02-11 at 20.45.43
WhatsApp Image 2023-02-15 at 07.34.03
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.21.25
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.22.28
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.21.41
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.44.11
WhatsApp Image 2023-02-16 at 22.44.10

Awali Perkuliahan Dengan Semangat Baru, Fakultas Biologi Mengadakan Kuliah Umum Dengan Tema “Biologi Dan Makna Kehidupan”

Rilis BeritaTajuk Senin, 13 Februari 2023

Fakultas Biologi UGM mengadakan Kuliah Umum dengan tema “Biologi dan Makna Kehidupan” pada hari jumat 10 Februari 2023 yang dimulai dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Kuliah Umum ini mengundang Riza Arief Putranto, Ph.D (Alumni Fakultas Biologi UGM 2000) sebagai pembicara utama. Beliau merupakan Wakil Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit dan Dewan Penasehat Masyarakat Bioinformatika dan BIodiversitas Indonesia. Kuliah umum ini diadakan secara offline di Auditorium Biologi Tropika dan secara online menggunakan zoom dan youtube ini dimoderasi oleh Ganies Riza Aristya, S.Sc., M.Sc., Ph.D. Acara yang dibuka oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi UGM) ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta offline dan 285 peserta online. Dalam sambutannya, Prof. Budi menjelaskan bahwa pentingnya sharing pengalaman, semangat dan motivasi untuk para mahasiswa yang akan memulai perkuliahan di setiap semesternya, dan pengalaman-pengalaman ini datang langsung dari alumni Biologi yang telah meniti karir dibidang masing-masing. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa kehadiran alumni dan membawa informasi, ilmu dan wawasan baru sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mahasiswa terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Acara dilanjutkan dengan sesi materi yang berupa penjelasan tentang biologi dan hubungannya dengan makna kehidupan. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan sesi diskusi antara pemateri dan para peserta, para peserta kuliah umum sangat antusias bertanya kepada pemateri. Dalam paparan dan diskusi yang hangat, Dr. Riza (sapaan beliau) menekankan bahwa semua perjalanan kehidupan yang dijalankan makhluk hidup tidak terlepas dalam proses biologi mulai dari satu sel sampai dengan kehidupan sistem yang lebih besar yaitu organisme. Dr. Riza juga menyampaikan bahwa dibutuhkan konsistensi dan keingintahuan yang tinggi dari setiap perjalanan kehidupan ini agar kita dapat lebih survive, adaptif dan mempunyai kompetensi unggul di bidangnya. Dalam sesi ini terdapat beberapa doorprize yaitu buku yang berjudul “Genom” dan juga voucher Biomart yang dibagikan kepada beberapa peserta. Dalam penutupan kuliah umum, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menekankan bahwa “Belajar tidak ada batasan waktunya, Teruslah belajar” kepada para peserta kuliah umum.

 

 

 

Diskusi Pengembangan Program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni dan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM

Rilis BeritaTajuk Senin, 13 Februari 2023

Pada hari Rabu (8/2/2023)Fakultas Biologi UGM menerima kunjungan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., dan Sekretaris Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum. Kunjungan tersebut diawali dengan diskusi pengembangan program di Ruang Sidang KPTU Lt.2 Fakultas Biologi UGM dilanjutkan berkeliling ke sekitar kampus fakultas Biologi UGM untuk meninjau lokasi produksi POC (Pupuk Organik Cair) dan Pupuk organik yang di produksi oleh Fakultas Biologi.

Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., mengungkapkan pentingnya peran serta masyarakat di sekitar kampus UGM untuk ikut serta dalam kegiatan yang di lakukkan oleh UGM seperti KKN, Penelitian maupun Pengabdian kepada Masyarakat.  Ada 3 padukuhan yang sangat strategis yang menjadi sabuknya UGM yaitu padukuhan Sagan, padukuhan Blimbingsari dan padukuhan Terban. Pihak UGM akan melakukan pendampingan kepada masyarakat di sekitar kampus UGM untuk dapat memasok kebutuhan UGM dan hotel-hotel yang berada di sekitar kampus UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Pada kesempatan itu juga membahas program IUP (International Undergraduated program) Fakultas Biologi UGM yang sudah berjalan dan pada tahun ini akan ada lulusan angkatan pertama. Di program IUP juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh universitas, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala yang di hadapi, misal jumlah SKS yang harus diambil, waktu pelaksaan KKN. Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum., akan melaporkan dan membahas permasalahan ini di tingkat universitas agar mendapatkan solusi yang terbaik dan dapat di aplikasikan pada KKN tahun ini.

Fakultas Biologi UGM juga akan berperan serta aktif dalam pengelolaan limbah sampah organik yang di hasilkan dari lingkungan di sekitar UGM maupun internal dari UGM. Sampah akan diolah menjadi pupuk organik dan POC selanjutnya dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar kampus UGM, dan dapat juga di jual untuk mendapatkan income UGM.

1…6566676869…161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
  • Kolaborasi PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI) : Pelatihan Pembuatan Pengharum Ruangan Aromaterapi sebagai Bioinsektisida dari Tanaman Atsiri
  • Field Trip Keilmuan Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY