Senin, 16 April 2018 – pukul 09.00 bertempat di Ruang DLC (Distance Learning Center) Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, Fakultas Biologi UGM bersama Faculty of Science UTAR, Malaysia kembali adakan kuliah cyber class setelah pekan sebelumnya berhasil dilangsungkan. Perkuliahan kali ini dibawakan oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dari Fakultas Biologi UGM dengan materi yang bertemakan “Pengembangan Anggrek Indonesia berbasis bioteknologi dan Rekayasa Genetika”. Sebelum masuk ke dalam sesi pematerian, Dr. Endang memperkenalkan Fakultas Biologi baik dari sisi mahasiswa, staf, serta program-program unggulan dan strategis dari Fakultas Biologi UGM. Harapannya mahasiswa kedua belah pihak tertarik untuk melaksanakan program pertukaran pelajar, dan dosen dapat diundang sebagai visiting professor.
Anggrek merupakan produk tanaman hias unggulan nasional dan telah menjadi obyek penelitian unggulan Fakultas Biologi UGM. Keterbatasan penguasaan teknologi dalam mengembangkan anggrek oleh petani-petani lokal menyebabkan pasaran anggrek lokal menjadi kalah bersaing dengan anggrek-anggrek impor dari Thailand dan Singapura, padahal indukan anggrek impor tersebut banyak yang berasal dari Indonesia. Berawal dari keprihatinan terhadap hal tersebut, Dr. Endang Semiarti sejak tahun 2002 telah fokus mengembangkan anggrek spesies asli Indonesia. Pada tahun 2009, Dr. Endang telah berhasil mematenkan teknologi rekayasa genetika pada anggrek yang berjudul “Agrobacterium-mediated Genetic Transformation in Orchids”. Para peserta juga sangat antusias saat pemateri menampilkan biodiversitas anggrek Indonesia yang mencapai lebih dari 5000 spesies dan juga begitu menariknya bunga-bunga dari anggrek tersebut. Selain itu saat pematerian juga dijabarkan teknik-teknik transformasi dan karakterisasi anggrek-anggrek hasil rekayasa genetika; overekspresi gen dari tanaman model Arabidopsis thaliana KNAT1 dan AtRKD4 untuk perbanyakan massal tanaman anggrek; gen pembentukan tunas dari anggrek bulan aseli Indonesia Phalaenopsis amabilis yaitu gen POH1, serta gen pembungaan dari Phalaenopsis aphrodite. Dr. Endang juga menjelaskan tentang penelitian terbarunya mengenai pembuatan mutan anggrek dengan teknik genom editing yang disebut CRISPR-Cas9; dan lainnya. Hal ini tentu saja sangat menarik minat penelitian mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM dan Faculty of Science UTAR.
Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini, ditawarkan 10 mahasiswa dari UTAR dan UGM untuk melakukan kegiatan summer course yang akan didanai Hibah dari UGM. Dengan diselenggarakannya kuliah cyber class ini, diharapkan banyak wawasan baru bagi mahasiswa terutama dibidang riset dan memberi gambaran mengenai pesatnya perkembangan ilmu rekayasa genetika. Tujuannya tetap sama, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan upaya konservasi sumber daya genetik. Ke depan diharapkan kerja sama kedua pihak akan semakin meningkat dengan berbagai kegiatan positif, antara lain Double Degree, Joint Supervision, joint research, Joint Publication, Summer Courses, dan Student/ Staff mobility. (Arkan Setiaji)