Setelah ditempa pengalaman selama 15 tahun bekerja menjadi seorang pustakawan di Fakultas Biologi UGM, akhirnya pada hari Jumat, 11 Mei 2018 dalam acara “Beyond the bubbles: pustakawan dan perpustakaan yang lebih” dan pengumuman pustakawan berprestasi UGM tahun 2018. Rusna Nur Aini terpilih menjadi salah satu peserta pemilihan pustakawan berprestasi Universitas Gadjah Mada yang masuk sebagai finalis dari sekian peserta yang mengikuti ajang pemilihan tersebut. Rusna berhasil menyabet juara terbaik ke 1 dari 13 finalis yang mengikutinya.
Dari sekian finalis yang mengikuti seleksi, Rusna mengambil tema presentasi dari judul makalah yang telah dia tulis dengan judul “Kolaborasi Pustakawan & Mahasiswa: Sebuah Best Practice di Fakultas Biologi”. Tema tersebut sengaja dia pilih sesuai dengan kegiatan yang telah berhasil dia kembangkan selama ini dengan menginisiasi terbentuknya tenaga volentir di perpustakaan. Gagasan dalam membentuk Library Volenteer sebagai hasil kolaborasi Pustakawan dan mahasiswa di berbagai kegiatan sehingga dapat terlaksana secara baik dan terencana. Kemampuan sumber daya manusia yang di miliki Perpustakaan Fakultas Biologi yang terbatas, sementara kegiatan layanan dan penyebaran literasi informasi tidak boleh terputus/ berhenti.
Ide kolaborasi antara pustakawan dan mahasiswa merupakan bentuk best practice di Fakultas Biologi UGM. Kolaborasi bermanfaat untuk Meningkatkan layanan perpustakaan, memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki perpustakaan serta memacu kreativitas dan peluang inovasi. Pustakawan harus lebih kreatif dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Ditegaskan oleh penanggungjawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, Drs. Ign. Sudaryadi M.Kes beliau menuturkan bahwa peran perpustakaan sudah berubah tidak lagi sekedar memberi layanan sirkulasi dan pengembangan koleksi namun lebih dari itu ada semacam sinergi dengan mahasiswa dalam peran yg lebih luas dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Menurut penuturan Pak Didit perubahan peran tersebut dapat dicapai melalui beberapa program kegiatan seperti pelatihan e literasi dan akses literasi online serta pengabdian masyarakat dengan melibatkan peran serta komunitas mahasiswa volenteer.
Menurut Purwoko, SIP. M.A, selaku ketua Forum Pustakawan UGM ajang pemilihan ini merupakan sarana untuk belajar bersama dan masing2 pustakawan memiliki keunggulan dan keunikan sesuai bakat dan kompetensinya. Semoga ajang seperti ini dapat memotivasi pustakawan yang lain untuk terus berkarya dan berusaha khususnya dalam mengembangkan diri secara maksimal sehingga peran pustakawan bagi institusi semakin berkibar. Oleh: Rusna