Selasa, 21 Agustus 2018. Melalui program JSPS-DGHE Joint Research Project dari Japan Society for Promoting Science Bilateral Exchange Program (JSPS-BJRP) 2018, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dari Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM beserta Timnya yang beranggotakan Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc. dan Dr. Ir. Jaka Widada, M.Sc dari Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Tim riset dari Nagoya University, Jepang, Dr. Yasushi Yoshioka, Graduate School of Science-NU dan Prof. Dr. Shogo Matsumoto dari Graduate School of Bioagricultural Science NU untuk mengaplikasikan teknik genome editing dalam rekayasa genetika anggrek. Penelitian transformasi genetik anggrek dengan menggunakan sistem CRISPR-Cas9 ini dilakukan oleh Dr. Endang dan Prof. Matsumoto untuk mendapatkan anggrek yang berdaun variegata, dan cepat berbunga melalui teknik genome editing. Kerjasama penelitian ini merupakan salah satu realisasi MoU antara UGM dengan Nagoya University yang sudah digalang sejak tahun 1995 di bidang Tri dharma PT.
Teknik genome editing merupakan salah satu metode terbaru dalam pengembangan bioteknologi molekuler dan rekayasa genetika. Dengan merekayasa sistem imun dari bakteri, peneliti dapat melakukan rekayasa sekuen DNA di dalam genome dengan presisi tinggi. Teknik ini akan sangat bermanfaat dalam terapi genetik dan investigasi peran suatu gen di dalam genom makhluk hidup.
Sebagai bagian dari rangkaian kolaborasi tersebut, Prof. Matsumoto beserta dua mahasiswa Program Master dari Nagoya University, Kana Ninomiya dan Yuki Asano, berkunjung ke Fakultas Biologi UGM untuk mengadakan diskusi dan kolaborasi riset dengan Tim riset UGM di Laboratorium Bioteknologi.
Untuk memperluas impact dari program JSPS-BJRP ini, Prof Matsumoto memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa Universitas Gadjah Mada dengan judul “How to Change the Useful Traits of Horticultural Crops by Genome Editing based on Molecular Physiology of Type 2 Red-Fleshed Apple Coloring”. Kuliah tamu tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus di Auditorium Fakultas Biologi UGM dan diikuti oleh kurang lebih 200 mahasiswa S1, S2, dan S3, serta dosen dari Fakultas Biologi dan Fakultas Pertanian UGM. Kuliah tersebut bertujuan untuk mengenalkan teknik genome editing kepada mahasiswa berdasarkan pengalaman dari Prof. Matsumoto dalam rekayasa tanaman hortikultura seperti Apel dan telah mengaplikasikannya pada tanaman anggrek.
Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan mengapresiasi kerja keras dari tim Dr. Endang Semiarti dan berharap supaya kegiatan ini mampu mempererat hubungan kerjasama antara Fakultas Biologi dan Nagoya University dalam bidang penelitian.
“Program ini merupakan hasil komitmen yang luar biasa dari Prof Matsumoto dan Dr Endang Semiarti. Semoga kuliah ini mampu membuka wawasan baru bagi mahasiswa dan bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan penelitian nantinya,” kata Dr Eko dalam sambutan kuliah tamu tersebut.
Sebelum Kuliah Tamu, Tim JSPS BJRP Jepang ini pada hari Minggu tanggal 19 Agustus mengadakan kunjungan ke Lokasi Konservasi Anggrek Merapi di Area Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Desa Turgo, mengunjungi pelestari anggrek Merapi Bapak Musimin dan mendapatkan informasi tentang habitat yang alami untuk anggrek sebagai biodiversitas tropis. Pada tanggal 20 Agustus 2018 Tim JSPS BJRP juga mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati yang berlokasi di Telaga Sengon dan Gunung Bajo, Purwodadi, Tepus, yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Indah yang didampingi oleh Yayasan Kehati, Gunung kidul, DIY. Dari Kunjungan tersebut dapat diketahui kondisi ekologi yang tepat untuk memacu pertumbuhan anggrek secara alami di hutan lereng G.Merapi maupun di Taman Keanekaragaman Hayati yang merupakan Taman buatan untuk konservasi anggrek secara ex situ. Kondisi pohon inang anggrek alam juga menunjukkan informasi tentang kondisi fisiologi optimal yang diperlukan oleh tanaman anggrek untuk dapat hidup secara optimal. Hasil kunjungan ke lokasi konservasi anggrek di 2 lokasi yang berbeda tersebut didiskusikan dalam kuliah umum. “Dengan mengetahui agroklimat tanaman anggrek sesuai kebutuhannya diharapkan anggrek yang dihasilkan dari penelitian JSPS-BJRP nanti dapat tumbuh dengan baik setelah diberikan perlakuan ekologi dan fisiologi yang tepat” kata Dr. Endang. (Matin Nuhamunada/OIA Fak. Biologi UGM)