Dalam wisuda Periode II Februari 2019 lalu, Akrima Syahidah, S.Si. merupakan wisudawati dengan IPK tertinggi yaitu 3,83 dengan jumlah SKS 146 dan masa studi 4 tahun 4 bulan. Pencapaian prestasi akademik yang tinggi ini patut diteladani sebab tingkat kesulitan perkuliahan di Fakultas Biologi yang tergolong tinggi. Perkuliahan di Fakultas Biologi terdiri atas SKS yang padat dan praktikum serta laporan praktikum yang pengerjaannya membutuhkan urat baja dan manajemen waktu yang mumpuni. “Bukan Biologi jika tidak ada laporan praktikum”, tutur Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. dalam sambutan beliau selaku Dekan Fakultas Biologi UGM (20/02).
Dalam kesempatan kali ini Akrima Syahidah, S.Si. akan berbagi pro-tips kiat dalam bermanuver menghadapi lika-liku proses akademik sembari aktif dalam kegiatan organisasi. Pertanyaan dibuka dengan How in the world that you do that?. ”Pertama, buat to do list dan berkomitmen. Buatlah to do list untuk 1 pekan kedepan untuk dapat mencakup sekian banyak kegiatan, deadline tugas, laporan, kuliah dan agenda di luar perkuliahan. Setelah membuat to do list, buatlah skala prioritas untuk mengukur fleksibilitas pengerjaan tugas”, ujar Akrima Syahidah, S.Si.
Tentunya beberapa diantara mahasiswa mungkin telah membuat to do list mereka masing-masing, namun pencapaian akademik yang didapatkan masih bersifat relatif dan tergantung terhadap komitmen masing-masing. Ketika ditanya mengenai cara menjaga komitmen terhadap to do list yang dibuat, Akrima Syahidah, S.Si. mengatakan semua hal memiliki konsekuensi. “Titik kesadaran dimana jika tidak dikerjakan hari ini akan ada efek atau konsekuensi terhadap agenda lain dalam to do list tersebut. Bukan berarti saya tidak pernah menjadi deadliner, namun saya selalu berusaha untuk mengikatkan komitmen terhadap suatu pekerjaan diantaranya menjadi asisten laboratorium yang terkait dengan topik skripsi yang saya pilih. Hal ini saya rasakan sangat membantu untuk meningkatkan fokus dan secara tidak langsung menjadi arena dalam mengasah kemampuan dalam materi tersebut. Selain itu salah satu faktor yang mendukung yaitu menemukan gaya belajar yang tepat. Saya sendiri mengandalkan tulisan sendiri dalam belajar melalui catatan perkuliahan dan ringkasan. Saya juga menerapkan aturan jeda per 30 menit dalam mendengarkan dan menyimak suatu materi perkuliahan, sebab 30 menit adalah batasan waktu belajar saya. Dalam menghadapi ujian sendiri saya memberdayakan list pertanyaan yang saya buat dan jawab secara mandiri, bisa dibilang ini trik dalam mengantisipasi pertanyaan dalam ujian sesuai dengan materi catatan yang saya miliki”, tutur Akrima Syahidah, S.Si.
“Yang terpenting berdoa sembari berusaha dan dukungan dari orang tua”, tutup Akrima Syahidah, S.Si.
Akrima Syahidah, S.Si sendiri aktif dalam berbagai organisasi baik di dalam Fakultas ataupun di luar Fakultas. “Penyesuaian waktu harus lebih ekstra. Cepat tidaknya lulus dan menjaga keseimbangan antara organisasi dan perkuliahan tergantung terhadap setiap orang. Saya sendiri masih dikuasai oleh tingkat kemalasan yang tinggi. Keputusan terletak dalam pilihan masing-masing individu dalam menyesuaikan perkuliahan dan organisasi. Jika sudah memilih maka harus konsekuen dan tidak menyesal”, tutur Akrima Syahidah, S.Si.
Pernah patah semangat? , tidak hanya malas. “Patah semangat sih tidak, hanya rasa malas hingga menjadikan organisasi sebagai tempat pelarian, kuliah hambar dan datang untuk presensi saja. Tapi kembali lagi kepada tekad yang kuat dari masing-masing orang. Rasa malas dimiliki setiap orang dan itu manusiawi”, tutur Akrima Syahidah, S.Si.
Lanjut S2?, tunggu beasiswa atau biaya mencukupi. “Keinginan melanjutkan studi S2 tentu ada namun ingin mengandalkan uang hasil kerja sendiri atau beasiswa”, tutur Akrima Syahidah, S.Si.
Matkul dan Dosen Favorit?, banyak. ”Matkul favorit sendiri banyak namun yang mungkin kurang bisa kupahami adalah evolusi dan mikrobiologi. Semua dosen berperan banyak dalam pencapaian saya namun yang paling berkesan adalah Ibu Wawien sebagai dosen pembimbing seminar yang sabar dan tekun mengajari dari nol seembari memperluas wawasan”, tutur Akrima Syahidah, S.Si.
Pencapaian akademik yang dicapai oleh Akrima Syahidah, S.Si seharusnya dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi mahasiswa/i yang sedang berkutat dengan perkuliahan dan organisasi. “Tiada hasil yang mengkhianati proses”, tutup Thomi Asy’ari, S.Si.