(29/04)
Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) merupakan salah satu ajang bergengsi yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan minat dan daya saing mahasiswa di bidang MIPA. ONMIPA-PT memiliki 3 tahap seleksi yaitu seleksi tingkat universitas, wilayah, dan nasional. ONMIPA-PT tingkat nasional tahun ini diselenggarakan di Makassar, 26-29 April 2019. Ajang ini diikuti oleh 256 mahasiswa dari seluruh Indonesia, 64 diantaranya berkompetisi di bidang Biologi. Tiga mahasiswa Fakultas Biologi mewakili kontingen UGM untuk bidang Biologi. Mereka adalah Yustika Sari (Biologi 2017), Muhammad Malhan Amin (Biologi 2016), dan Ahmad Suyoko (Biologi 2015).
Tes dilaksanakan secara terpusat di Universitas Muslim Indonesia (UMI). Seleksi bidang Biologi dilaksanakan selama dua hari (27 dan 28 April) dengan 2 sesi tes setiap hari. Pertanyaan setiap sesi berjumlah 8 soal. Pertanyaan bersifat komprehensif yang mencakup materi Biologi Sel, Genetika, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Fisiologi Hewan, Sistematika, Ekologi, dan Evolusi. Excursion dilaksanakan setelah tes kedua hari kedua. Peserta ONMIPA-PT diajak menelusuri sejarah dan keindahan kota Makassar di Fort (Benteng) Rotterdam dan Pantai Losari.
Penutupan dan pengumuman juara dilaksanakan pada Senin, 29 April 2019. Duapuluh mahasiswa terbaik per bidang dinyatakan sebagai juara dengan 3 peraih medali emas (juara I), 5 peraih medali perak (juara II), 7 peraih medali perunggu (juara III), dan 5 honorable mention. Tiga mahasiswa Fakultas Biologi berhasil keluar sebagai juara. Medali emas disumbangkan oleh Yustika Sari. Sementara itu, medali perak disumbangkan oleh Muhammad Malhan Amin dan Ahmad Suyoko.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, ketiganya memiliki beberapa persamaan yang menjadikan mereka juara. Beberapa diantaranya adalah ketertarikan yang tinggi dalam mendalami ilmu Biologi sedari SD serta frekuensi keikutsertaan dalam ajang kompetisi bidang Biologi. Pengalaman inilah yang dapat diteladani oleh peserta/peminat di tahun selanjutnya.
Tradisi seorang juara adalah persiapan, kerjasama dan doa.
“Materi Biologi banyak banget maka mau tidak mau harus menyicilnya sedini mungkin”, ungkap Suyoko. Malhan mengungkapkan bahwa belajar dalam kelompok merupakan model yang ideal disertai pula dengan doa.
Ketika ditanya mengenai apakah usaha dapat dikalahkan dengan kemampuan dasar kognitif belaka Suyoko mengungkapkan bahwa kemampuan kognitif tidak menjadi faktor penentu utama. “Buktinya anak IBO tidak mendapatkan hasil yang cemerlang dalam laga ONMIPA disebabkan perbedaan sistem antara OSN atau IBO terhadap ONMIPA. Dari segi materi seharusnya lebih unggul dibandingkan saya ditambah faktor angkatan yang lebih muda”, pungkas Suyoko. Menurut Yustika kemampuan kognitif penting, namun dapat dilatih. “Saya rasa memiliki basic concept dan kemampuan analisis itu cukup penting. Tapi yang tak kalah penting adalah kemauan dan konsisten untuk mau melatih itu, saya yakin InsyaAllah bisa. Jangan mudah pesimis setiap orang memiliki cara belajarnya masing-masing. Mental dan fokus serta ketenangan saat menjawab soal hanya bisa didapatkan dengan berdoa dan beribadah, serta persiapan yang matang sebelumnya”, tutur Yustika.
Ketika ditanya mengenai arti penting kompetisi menurut Suyoko hal tersebut sangatlah penting sebab merupakan indikator kesuksesan seorang mahasiswa di bangku perkuliahan. Yustika menambahkan bahwa semua tergantung terhadap tujuan dan niat masing-masing mahasiswa. “Bagi saya, bukan hanya kompetisi tetapi juga mengikuti kegiatan/ajang lain di luar lingkup universitas itu penting, karena manfaatnya sendiri bukan hanya persoalan menang dan kalah tetapi juga pengalaman baru dan teman-teman dengan kelebihannya masing-masing, sebagai motivasi untuk terus belajar dan lebih baik lagi”, ungkap Yustika.
Menurut Yustika perlu adanya wadah atau perkumpulan untuk memfasilitasi mahasiswa dengan minat kompetisi di ajang ONMIPA. “Saya rasa saya ingin ada wadah untuk kami yang memiliki ketertarikan yang sama di ajang-ajang ini untuk berkumpul dan berdiskusi bersama, dan mungkin kami dapat menginisiasi terbentuknya hal ini di tingkat Fakultas Biologi. Hal ini didorong oleh banyaknya pertanyaan dari teman-teman yang memiliki ketertarikan namun merasa bingung harus memulai dari mana”, ungkap Yustika.
Mereka berpesan kepada mahasiswa UGM manapun yang akan mengikuti ONMIPA-PT 2020 khususnya untuk bidang Biologi agar dapat mempersiapkan diri sedini dan sebaik mungkin, memperbanyak membaca referensi, dan membiasakan diri berlatih mengerjakan soal baik soal-soal yang lalu ataupun soal sejenis.