Tim Fakultas Biologi dalam program penelitian pemandatan untuk mitigasi dan penanganan pandemi covid-19 melanjutkan program sosialisasi keduanya di Desa Madurejo, Kab. Prambanan pada tanggal 9 Agustus 2020 di kediaman Romli Jihan sebagai salah satu anggota kelompok tani Tunas Jaya. Acara sosialisasi dilaksanakan pada sore hari yaitu pukul 16.00 – 17.30 WIB dihadiri oleh 13 anggota kelompok tani Tunas Jaya sebagai perwakilan kelompok untuk membatasi jumlah peserta dalam masa pandemi.
Program mitigasi dan penanganan covid-19 dari Fakultas Biologi yang juga bekerja sama dengan Dewan Guru Besar (DGB) mengusung tema pemberdayaan masyarakat dalam tema pangan secara menyeluruh, yaitu meliputi stabilitas pemenuhan pangan keluarga di kawasan urban (Desa Condongcatur) dan diversifikasi dalam rangka ketahanan pangan di kawasan rural (Desa Madurejo). Pada sosialisasi program yang kedua ini menekankan topik ketahanan pangan pada kelompok tani Tunas Jaya, Desa Madurejo, Kec. Prambanan. Secara histori, Desa Madurejo merupakan salah satu Desa Binaan Fakultas Biologi UGM yang telah melaksanakan program diversifikasi pangan melalui produk labu susu sejak 3 tahun yang lalu. “Kami sangat menghaturkan terima kasih kepada UGM yang masih hadir di tengah masyarakat dalam masa pandemi ini, termasuk memberikan arahan kepada kami bagaimana ketahanan pangan sangat perlu untuk menjadi perhatian di tengah kondisi ini” ujar Maryanto selaku ketua kelompok tani Tunas Jaya dalam sambutannya.
Antusiasme peserta sosialisasi terlihat pada sesi diskusi bebas dan ringan terkait kendala dan permasalahan budidaya labu susu sebagai target diversifikasi pangan. Para petani mengharapkan adanya keberlanjutan program yang ditunjang dari kemandirian benih dan bantuan pemasaran produk olahan tepung labu susu. Selain itu, Prof. Budi Setiadi Daryono selaku ketua peneliti yang memberikan materi sosialisasi juga memperkenalkan program pengolahan sampah/limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) dan pakan ternak lele mendapat respon positif dari kelompok tani Tunas Jaya. “Program pelatihan pengolahan sampah atau limbah rumah tangga juga akan kita berikan, dimana nantinya akan dihasilkan pupuk organik cair dan pakan ternak untuk ikan lele” ujar Prof. Budi dalam pemateriannya.
Rangkaian kegiatan ini selanjutnya akan memasuki fase pelatihan yang direncanakan akan dilaksanakan setelah tanggal 17 Agustus mengingat sebelum tanggal tersebut setiap desa akan disibukkan dengan pelaksanaan kegiatan dalam menyemarakkan hari kemerdekaan. Kegiatan dari program mitigasi dan penanganan covid-19 ini akan dilaksanakan hingga bulan Desember dan diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan ekonomi dan menstimulasi proses adaptasi kebiasaan baru di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi, khususnya pada bidang pangan.