BIOTALKS #13 “Peluang Pengembangan EDU-BIO Wisata Klayar sebagai Destinasi Wisata Berbasis Alam/Lingkungan”
Eduwisata saat ini menjadi salah satu alternatif wisata yang marak diburu oleh wisatawan. Tidak hanya menyajikan pemandangan atau keindahan tempat wisatanya saja, melainkan juga menekankan pada edukasi / ilmu yang dapat diperoleh. Sehingga eduwisata menjadi tempat yang tepat untuk semua kalangan utamanya rekreasi bersama keluarga. Lalu bagaimana peran ilmu Biologi dalam pengembangan sebuah desa edu-bio wisata ? Menanggapi hal itu, Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Peluang Pengembangan EDU-BIO Wisata Klayar sebagai Destinasi Wisata Berbasis Alam/Lingkungan. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Rabu, 24 Maret 2021 dimulai pukul 09.30-11.00 WIB yang disiarkan secara live streaming di Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Biotalks #13 ini menghadirkan 3 narasumber yaitu, Dr. Agus Rochiyardi,M.M. (Direktur Pemasaran Badan Otorita Borobudur, Alumni Biologi UGM 1981), Drs. Hari Purwanto,M.P., Ph.D. (Dosen dan Peneliti Lebah Fakultas Biologi UGM), dan Bapak Dwiyono (Lurah Kedungpoh Gunungkidul). Acara dipandu langsung oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. selaku dosen Fakultas Biologi UGM.
Hadir juga Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc untuk memberikan sambutan pada Biotalks #13. Fakultas Biologi UGM memiliki lebih dari 7 desa binaan, beberapa di antaranya adalah Desa Kemadang (berbasis laut), Desa Beji di Wonosari (berbasis potensi hutan), serta Desa Kedungpoh. “Desa Kedungpoh ini yang akan kita kembangkan dari wisata lokal menjadi nasional bahkan kalau bisa menjadi global”, sambut Prof Budi.
“Ini adalah konsep dan komitmen Fakultas Biologi selain pengabdian juga pemberdayaan masyarakat dengan seluruh potensi yang berbasis biodiversitas tropis. Sambil kita angkat potensi edu-wisatanya, kita juga akan berupaya untuk memberdayakan dan melestarikan seluruh potensi yang ada di wilayah yang akan bekerja sama dengan Fakultas Biologi UGM” tegas Prof Budi.
Pembicara pertama, Drs. Hari Purwanto,M.P., Ph.D., menyampaikan mengenai potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di Desa Kedungpoh. Seperti budidaya lebah madu (Apis cerana) yang sudah ada sebelumnya dapat dikembangkan menjadi lebih luas lagi. “Pengetahuan biologi sangat diperlukan dalam pembudidayaan, utamanya untuk mengetahui kebutuhan, perilaku, perbanyakan koloni dan seluk beluk mengenai lebah madu itu sendiri.” Bapak Hari juga menyampaikan bahwasanya di Desa Kedungpoh memiliki potensi keanekaragaman hayati diantaranya ikan wader pari, Nostoc commune, anggrek dan kupu-kupu raja yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan apabila dapat dikembangkan dengan baik.
Bapak Dwiyono sebagai narasumber kedua memaparkan bahwa Desa Kedungpoh memiliki potensi alam yang luar biasa dan dapat menjadi lahan konservasi hingga dikembangkannya bio-eduwisata Klayar. Kerjasama dengan Fakultas Biologi diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi tersebut.
Narasumber ketiga, Dr. Agus Rochiyardi,M.M., memaparkan bagaimana potensi wisata alam pasca pandemic. “Desa klayar sangat cocok untuk diterapkannya suistainable tourism, dengan potensi destinasi alam dan pengembangan sumber daya masyarakat”. Beliau juga menjelaskan bagaimana persiapan daya tarik wisata alam dalam menghadapi kebiasaan baru, seperti dengan menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment).
Biotalks#13 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi melalui channel Youtube Fakultas Biologi UGM yaitu Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.