Mahasiswa Biologi UGM yang tergabung dalam tim iGEM UGM Indonesia berhasil memamerkan proyek penelitian “Auviola” dan menyabet silver medal di kompetisi internasional tahunan bergengsi iGEM Giant Jamboree, acara inovasi terbesar industri biologi sintetis yang diselenggarakan oleh International Genetically Engineered Machine (iGEM) Foundation. Kompetisi ini berlangsung selama hampir 7 bulan, dimulai pada bulan Mei 2021 dengan serangkaian tahapan kegiatan hingga puncaknya pada Giant Jamboree berupa Judging Session dan Award Ceremony pada 4–14 November 2021. Mahasiswa program sarjana (S1) Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada turut andil sebagai perwakilan dalam tim iGEM pada tahun ini. Prestasi ini diraih oleh tim yang digawangi oleh Yustika Sari (team leader) dan Farhan Wali Bachtier (Biologi 2017) bersama sebelas mahasiswa dari fakultas lainnya. Tim ini dibimbing oleh dosen dan alumni dari berbagai fakultas, termasuk diantaranya yang utama dari Fakultas Biologi UGM dengan pembimbing utama atau primary principal investigator yaitu Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. Dalam ajang kompetisi tersebut, tim ini hadir dengan mengusung tema proyek penelitian tentang potensi bakteri sebagai agen bioleaching emas (Auviola).
Setiap tahun, kompetisi ini menyatukan lebih dari 6.000 peserta dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi dan menciptakan aplikasi unik dari biologi sintetik dengan misi untuk memberikan kontribusi positif bagi komunitas lokal dan masyarakat luas. iGEM Competition diselenggarakan oleh iGEM Foundation yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. Kompetisi ini diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa, hingga perusahaan yang berasal dari berbagai negara. Kompetisi iGEM 2021 diikuti oleh 352 tim yang berasal dari lebih dari 40 negara, termasuk diantaranya tim-tim dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, The University of Edinburgh, dan universitas top dunia lainnya. Puncak dari kompetisi yaitu iGEM Giant Jamboree yang pada kali ini dilaksanakan di Paris, Prancis dan diikuti oleh seluruh tim secara daring. Pada acara iGEM Giant Jamboree, dilakukan pameran proyek dari tiap tim yang berpartisipasi, salah satunya dari tim iGEM UGM Indonesia.
Berdasarkan pengumuman yang dirilis dalam Award Ceremony iGEM 2021 pada Minggu (14/11), UGM berhasil menyabet silver medal dalam track environment dengan mengusung judul proyek penelitian “Auviola: a cyanide-regulating system for gold bioleaching and waste treatment towards sustainable non-mercury gold processing”. Proyek penelitian ini menggunakan bakteri Chromobacterium violaceum, yang dapat memfasilitasi proses bioleaching emas tetapi selanjutnya dapat mendegradasi sianida. Bakteri ini direkayasa dengan konsep biologi sintetik untuk menciptakan sistem on-off yang optimal dalam regulasi sianida. Diantara beberapa gen pendegradasi sianida, rhodanese dipilih sebagai gen tambahan yang regulasinya tidak terpengaruh oleh keberadaan glisin dan metionin, tidak seperti yang lain. Dengan demikian, proses bioleaching emas akan lebih ramah lingkungan. Penjelasan tentang proyek Auviola lebih lanjut dapat disimak pada video maupun website berikut https://linktr.ee/igemugm.
Pengumuman kompetisi ini tentunya berkat hasil perjuangan keras tim dari mahasiswa maupun pembimbing. Tim iGEM UGM Indonesia terdiri atas 12 mahasiswa dari berbagai latar bidang ilmu, yaitu Yustika Sari (Fakultas Biologi) sebagai student team leader, Farhan Wali Bachtier (Fakultas Biologi), Setianing Wikanthi (Fakultas Pertanian), Ridwan Fathoni (Fakultas Pertanian), Wilda Asyrina Maris (Fakultas Pertanian), Azzahra Asysyifa (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), I Gusti Agung Arvin Nanda Pratama (Fakultas Teknik), Ahmad Zidan (Fakultas Teknik), Yafi Surya Permana (Fakultas Farmasi), Dennaya Kumara (Fakultas Farmasi), Shina Aulia Hassanah (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), dan Waffiq Maaroja (Fakultas MIPA).
Yustika Sari, team leader iGEM UGM, menuturkan “Tim ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak 2019, sehingga bukan perjuangan yang singkat hingga kami bisa berada di posisi ini. Sebagai tim pertama dari UGM, kami berusaha maksimal tidak hanya untuk rekan-rekan satu tim dan para pembimbing, tapi kami ingin membuka jalan dan membangun wadah untuk adik-adik tingkat kami dalam mempelajari synthetic biology dan berpartisipasi di kompetisi synthetic biology terbesar yaitu iGEM. Kami harap tim ini dapat menginspirasi dan memberi semangat untuk adik-adik yang kedepannya akan menjadi penerus kami,” ucap Yustika.
Tim iGEM UGM dibimbing oleh dosen dan alumni dari berbagai bidang sebagai representasi multidisiplin ilmu. Pembimbing utama atau primary principal investigator Tim iGEM UGM yaitu Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si., dari Fakultas Biologi. “Menjadi pembina tim iGEM UGM pertama adalah suatu kebanggaan bagi saya untuk bersama belajar dan memperkenalkan tentang biologi sintetik sebagai cabang ilmu multidisipliner untuk menciptakan sistem baru atau redesain sistem yang ditemukan di alam. Menjadi passion saya untuk bersama-sama menggunakan berbagai metode dari berbagai disiplin ilmu seperti bioteknologi, rekayasa genetika, biologi molekuler, biologi sistem, rekayasa biokimia, biofisik, bioinformatik dan komputer,” ungkap Yekti selaku pembimbing utama. Tim iGEM UGM juga dibersamai oleh dosen serta alumni dari berbagai fakultas, yakni Matin Nuhamunada, M.Sc., Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech., Lisna Hidayati, S.Si., M.Biotech., Ahmad Ardi, S.Si. (Fakultas Biologi); Muhammad Saifur Rohman, S.P., M.Si., M.Eng, Ph.D., Widhi Dyah Sawitri, S.Si., M.Agr., Ph.D., Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. (Fakultas Pertanian); R. Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc., Imam Bagus Nugroho, M.Sc. (PAU Bioteknologi); serta Himawan Tri Bayu Murti Petrus, ST., M.E., D.Eng. dan Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. (Fakultas Teknik).
Proyek penelitian Auviola yang diusung dalam iGEM Competition 2021 tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. “Perolehan silver medal adalah sebagai buah dari kerja keras tim yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing dari beberapa fakultas di lingkungan UGM. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu yang ada di UGM merupakan kekuatan yang harus kita kembangkan di masa mendatang, bahwa ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Harapan ke depan semoga capaian ini akan lebih menyemangati kita untuk berkolaborasi antar disiplin ilmu dan memanfaatkan keberagaman ilmu di UGM untuk mengembangan biologi sintetik dalam membantu menjawab berbagai permasalahan bangsa,” tutur Yekti.
Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada berbagai pihak, terutama dari Fakultas Biologi serta pihak sponsor yang telah memberikan dukungan dan fasilitas kepada tim iGEM UGM. Prestasi ini dipersembahkan untuk Indonesia dan almamater Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.