Pengajian Ramadhan Fakultas Biologi UGM: Esensi Puasa untuk Mengenal
Diri dan Allah SWT(Annisa Mawarni, S.Si)
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah, Fakultas Biologi bersama Takmir Masjid Al-Hayat menggelar pengajian dengan tema “Esensi Puasa untuk Mengenal Diri dan Mengenal Allah SWT” pada Rabu
(13/04/2022) pukul 16.00 WIB. Acara yang diselenggarakan di Masjid Al-Hayat ini diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Asrindon, S.Kom kemudian pembacaan kalam ilahi oleh Muhammad Ikhsanudin Al Abror. Acara dilanjutkan dengan sambutan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono,
M.Agr. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, “Alhamdulillah kita sekarang berada di masjid, yang insyaallah termasuk masjid yang nyaman di UGM, dan semoga kajian yang kita laksanakan ini dapat menumbuhkan api dakwah di kampus kita serta membawa berkah”, ucap Prof. Budi.
Memasuki acara inti, Dr. Arqom Kuswanjono dari Fakultas Filsafat UGM menyampaikan kajiannya mengenai Esensi Puasa untuk Mengenal Diri dan Mengenal Allah SWT, bahwa ternyata manusia itu bukan hanya kumpulan sel-sel/organ-organ tetapi secara filosofis sufistik hakikat manusia dibedakan menjadi jasmani (Al insan makhallul khotok wannisyan) dan rohani (Abdi fil galbi mukminin). Sisi jasmani memiliki kejamaniahan yaitu seperti keluh kesah, kikir, sombong, dendam,dll serta terbatas yang terikat ruang dan waktu. Namun saat kita berbicara dari sisi rohani, sisi ini memiliki ruang-ruang yang tidak terbatas dan memiliki sifat keilahian serta sifat kenabian.
Fungsi puasa di bulan Ramadhan merupakan penguatan dan penajaman hakikat manusia tersebut, serta untuk pembersihan diri dari noda jasmani maupun rohani. ”Ibarat seperti lampu yang sudah kotor, kemudian dibersihkan maka akan terang kembali, cahaya inilah merupakan penuntun kita untuk dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah” ungkap Dr. Arqom.
Setelah penyapaian materi dari Dr. Arqom, acara pengajian yang dilakukan secara daring dan luring ini ditutup dengan membaca doa bersama.
Harapannya, melalui puasa kita dapat membersihkan diri secara jasmani maupun rohani.
Biomart Tetap Berdiri di Masa Pandemi(Mutiara Fauziana, S. Si)
Pandemi Covid-19 mewabah secara global di seluruh dunia dan masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Pandemi ini membuat ketidak seimbangan di berbagai sektor. Salah satu sektor yang memprihatinkan kondisinya adalah sektor ekonomi. Para pelaku usaha jungkir balik mempertahankan usahanya agar tetap bertahan dengan kondisi yang ada. Seperti halnya yang dilakukan tim Biomart, berusaha sekuat tenaga untuk tetap dapat melayani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Biomart yang berada di Fakultas Biologi UGM biasanya ramai pada jam istirahat ketika mahasiswa masuk pembelajaran tatap muka, namun saat ini kondisinya bertolak belakang. Antrian panjang di meja kasir tak terlihat lagi. Melihat kondisi tersebut, Biomart melakukan inovasi dalam bemiaga. Saat ini tim Biomart memberikan layanan antar kepada pelanggan di area UGM, dan bersedia mengantar barang yang dibeli dari Biomart ke jasa pengiriman barang untuk pengiriman luar kota.
Inovasi yang dilakukan Biomart tidak hanya mengambil peran dalam pengantaran, sehingga mempermudah pelanggan mendapatkan produk-produk yang dijualnya. Inovasi layanan lainnya yang dilakukan Biomart untuk mempertahankan pelanggan setianya adalah dengan memberikan pilihan-pilihan produk yang disesuaikan dengan kantong masing-masing pelanggan. Beberapa kali Biomart berhasil menyediakan paket-paket sembako dalam partai besar yang dipesan beberapa fakultas di UGM maupun pesanan perorangan yang dapat disesuaikan budget pelanggan. Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini, Biomart juga memberikan layanan paket bingkisan lebaran yang dapat menyesuaikan budget pelanggan pula, dengan demikian perputaran jual beli di Biomart masih tetap dapat berlangsung hingga saat ini. Biomart juga sudah memiliki banyak mitra supplier sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat meskipun barang yang dibutuhkan sedang sulit didapatkan. Inovasi-inovasi Biomart tersebut membuatnya tetap berdiri meskipun dihadapkan dengan pandemi Covid-19.
‘Rolasan’ Bulan Ramadhan di Fakultas Biologi UGM(Dhimas Willy Saputro, S.I.P)
Tak terasa Bulan Ramadhan tahun ini sudah separuh perjalanan, dan kita masih harus berjuang menyelesaikan separuh lagi ibadah puasa di Bulan Ramadhan 1443 H dengan khusyuk sampai hari kemenangan tiba. Bulan Ramadhan mewajibkan umat muslim untuk menahan lapar, haus dan perbuatan yang membatalkan puasa dari matahari terbit hingga matahari terbenam, termasuk para umat muslim warga Fakultas Biologi UGM. Ramadhan tahun lalu Pandemi Covid-19 sedang parah sehingga Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) bekerja secara Work from Home (WfH), berbeda dengan Ramadhan tahun ini semua sudah bekerja secara penuh dikantor.
Di Bulan Ramadhan kita melaksanakan puasa wajib sehingga Pemerintah juga menetapkan peraturan terkait penyesuaian jam kerja dan jam istirahat selama Bulan Ramadhan Tahun 1443
H, antara lain adanya penyesuaian jam kerja dan pengurangan jam istirahat. Jam istirahat di kalangan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sering disebut dengan istilah ‘Rolasan’ karena berlangsung pada jam Rolas (Dua belas). Pada saat ‘Rolasan’ dilaksanakan berbagai macam aktifitas untuk beristirahat, sholat, makan siang, ngobrol, dan sebagainya. Kegiatan ‘Rolasan’ selama bulan Ramadhan di Fakultas Biologi UGM tentu juga ada penyesuaian karena jam istirahat yang biasanya 1 jam dikurangi menjadi 30 menit, bahkan tidak nampak aktifitas makan siang. Pada Ramadhan tahun ini, kegiatan ‘Rolasan’ diisi dengan sholat dzuhur berjamaah dilanjutkan kajian di Masjid Al-Hayat, lebih banyak beristirahat di dalam ruang dan bagi penggemar olah raga tenis meja (ping-pong) disediakan fasilitas ping-pong di Laboratorium Biologi Dasar.
Olah raga ping-pong adalah fasilitas yang diberikan oleh fakultas untuk sarana kesehatan bagi warga Fakultas Biologi. Kegiatan ini sudah sering dilaksanakan bahkan sebelum Bulan Ramadhan, rutin tiap hari Jum’at pagi dan hari biasa pada jam istirahat. Saat ini ping-pong menjadi alternatif kegiatan untuk mengisi istirahat selama bulan puasa, karena merupakan olah raga ringan yang tidak banyak menguras energi. Beberapa pegawai yang bermain menyampaikan bahwa bermain ping-pong saat ‘Rolasan’ memberikan perasaan senang, mengisi waktu dengan hal yang positif, bisa bertemu dengan teman-teman, dan bermain saling bergantian karena waktu istirahat hanya 30 menit.