Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKM-MBKM) Tahun 2022 dengan judul ‘Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Pedukuhan Kepuh Wetan Wirokerten dalam Pengembangan Budidaya Tanaman Sayuran dengan Teknik Hidroponik untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat’, Tim yang diketuai oleh Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama dengan mahasiswa Nataya Annisa Jasmine dan Selesa Iqlima telah melakukan kunjungan untuk sosialisasi kegiatan kepada anggota kelompok wanita tani ‘Amanda’ di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Jumat, 20 Mei 2022.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. kemudian dilanjutkan sambutan dari ibu Marwati selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Tim PkM-MBKM menyampaikan materi sosialisasi kegiatan PkM-MBKM Tahun 2022, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang hidroponik dengan Materi 1) Potensi dan Prospek Budidaya Sayuran secara Hidroponik, 2). Pengenalan Berbagai Teknik dan Media Penyangga Hidroponik. Dalam sesi diskusi, ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda aktif bertanya terkait materi yang telah disampaikan diantaranya yaitu sifat media hidroponik dan penentuan media penyangga hidroponik yang paling baik untuk nantinya digunakan serta keunggulan dan kekurangan dari teknik hidroponik. Teknik hidroponik merupakan teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air dengan kandungan unsur hara dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Teknik hidroponik memiliki beberapa keunggulan antara lain 1) tidak memerlukan lahan yang luas sehingga dapat menjadi solusi budidaya di lahan pekarangan yang sempit, 2) Tidak dibatasi oleh iklim maupun musim dan hampir setiap tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun, 3) Tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan memiliki produktivitas yang tinggi dengan penyediaan hara yang optimal dan 4) Tanaman terhindar dari serangan hama, gulma, dan penyakit dari tanah, 5) dapat memenuhi kebutuhan sayuran sehat dan mudah dijangkau. Disamping keunggulan tersebut, budidaya hidroponik di masyarakat terkendala dengan tingginya harga larutan hara yang digunakan. Dari diskusi tersebut, anggota KWT mengharapkan untuk praktik menggunakan teknik hidroponik paling efisien untuk dilakukan nantinya yakni berupa teknik yang paling minim dalam menggunakan energi listrik sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya selama budidaya sayuran secara hidroponik. Selanjutnya akan dilakukan pemilihan atau penentuan teknik hidroponik yang akan digunakan, persiapan alat dan bahan, serta praktik budidaya sayuran dengan teknik hidroponik pada bulan Juni 2022. Kegiatan berikutnya berkaitan dengan pemasaran hasil budidaya tanaman sayuran akan dilakukan penyuluhan tentang proses dan cara pengemasan sayur-sayuran.
Kegiatan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik nantinya akan lebih berfokus pada poin penentuan penggunaan larutan hara, baik terkait konsentrasi maupun alternatif penggunaannya. Hal ini karena pada budidaya sebelumnya yang telah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda secara mandiri masih belum berhasil karena minimnya pengetahuan terkait dengan penggunaan produk penyuplai hara nutrisi untuk pertumbuhan tanaman dengan menggunakan pupuk urea yang seharusnya digunakan pada tumbuhan bermedia tanah. Selain itu, akan dilakukan praktik uji coba untuk mengurangi penggunaan larutan hara yang sering digunakan di pasaran, yaitu AB-mix dengan pengombinasian dan pensubsitusian sebagain konsentrasi AB-mix dengan eco enzyme yang mampu membantu menekan biaya praktik pengembangan budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik. Harapan dari hal tersebut nantinya yakni dari Kelompok Wanita Tani Amanda dapat tetap melanjutkan dan mengembangkan budidaya tanaman sayuran dengan teknik budidaya hidroponik hingga mampu mendukung penguatan ekonomi masyarakat di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten.