Tiara Putri S.Si., M.Sc., mahasiswa program Doktor Fakultas Biologi, UGM berhasil meraih beasiswa
Bayer Foundation Fellowship Award 2022. Bayer Foundation merupakan organisasi asal Jerman yang memberikan beasiswa bagi peneliti-peneliti muda di seluruh dunia yang bekerja di bidang sains untuk melakukan kolaborasi riset di negara lain selama masa studi. Terdapat 3 kategori fellowship yang disediakan oleh Bayer Foundation, antara lain: Otto Bayer – Fellowship untuk bidang Drug Discovery, Jeff Schell – Fellowship untuk bidang Agriculture dan Carl Duisburg – fellowship Medical Sciences. Tahun ini, sejumlah 41 peneliti muda telah terpilih untuk yang mendapatkan fellowship dari ketiga kategori tersebut. Tiara merupakan salah satu peneliti muda yang terpilih dari Indonesia untuk kategori Drug Discovery dan akan menjalankan program double degree di Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universität Greifswald, Germany sebagai perwujudan kolaborasi risetnya.
Sebelumnya, Tiara merupakan lulusan program S1 dan S2 dari Fakultas Biologi, UGM dan meraih predikat predikat Cum Laude untuk kedua gelar tersebut. Dalam studi doktoralnya, Tiara dipromotori oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi, UGM) dan Prof. Dr. rer. Nat. Sven Hammerschmidt (Kepala Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universität Greifswald). Topik penelitian Tiara adalah mengenai koinfeksi pneumokokus pada pasien anak yang terinfeksi virus COVID-19. Penelitian ini juga merupakan kolaborasi dengan Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman – BRIN yang telah banyak berkontribusi dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia, termasuk penelitian plasma konvalesen dan pengembangan vaksin.
Penelitian Tiara utamanya dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19 yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi pertama di abad ke-21. Tiara menyampaikan bahwa ketika studi awal anak-anak tidak banyak berkontribusi terhadap penyebaran virus ini, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak mampu menyebarkan infeksi. Selain itu juga diketahui bahwa beberapa bakteri oportunistik di saluran pernapasan bagian atas berperan penting dalam tingkat morbiditas pasien, salah satunya bakteri Streptococcus pneumoniae. Hingga saat ini, hanya sedikit penelitian yang mempelajari tentang ko-infeksi bakteri pada pasien COVID-19, terutama pada anak-anak. Hasil penelitian kolaborasi ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan sebagai upaya peningkatan dalam penanganan dan pengobatan pasien anak-anak yang terinfeksi virus COVID-19 serta membantu memberikan informasi terkait prevalensi bakteri S. pneumoniae pada pasien anak-anak yang terinfeksi virus COVID-19 di Indonesia.