Kolaborasi riset multidisiplin Fakultas Biologi bersama dengan Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknologi Pertanian yang didanai oleh RISPRO-LPDP telah memasuki tahap akhir, yaitu komersialisasi dan penetrasi pasar. Salah satu rangkaian kegiatan komersialisasi tersebut adalah dengan program awal berupa product launching dari sampo NAHLA x Gama Melon Parfum Extract sebagai produk sampo anti-dandruff dengan tagline “No More Itchy!”. Kegiatan launching dilaksanakan pada tanggal 24 September 2022 lalu di Ballroom Hotel Grand Keisha, Yogyakarta.
Seremonial launching sampo NAHLA x GMP extract dilakukan dengan penyerahan dummy produk sampo dari PT. Gizi Indonesia yang diwakili oleh Untung Surono selaku Wakil Direktur kepada Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. dan dilakukan foto bersama dengan seluruh tamu undangan. Kegiatan launching ini juga dihadiri oleh Kepala Sub Direktorat Program Penelitian, Dekan Fak. Teknologi Pertanian UGM, dan beberapa jajaran Wakil Dekan Fakultas/Sekolah di lingkungan UGM. Selain itu hadir juga mitra dari Bank BNI dan Bank Mandiri yang ikut menyaksikan proses launching produk. Selain kegiatan seremonial, juga diisi TalkShow yang menjelaskan terkait bahan baku dan produk oleh Prof. Dr. Budi S. Daryono bersama Zahra Abiyyah Lamis W, S.T. dan Apt. Ayi Indah Utami, S.Farm dari PT. Gizi Indonesia serta Yoso Lukito yang memaparkan terkait potensi bisnis kosmetik secara online dari Sekolah Digital Bisnis Indonesia.
Perjalanan cukup panjang telah dilalui hingga masuk pada tahap komersialisasi ini, program RISPRO-LPDP ini didanai sejak tahun 2020 dengan judul “Pengembangan Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. ‘GMP’) sebagai Bahan Baku Industri Kosmetik PT. Gizi Indonesia” yang diusulkan oleh Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. selaku ketua peneliti dan Dr. T.N. Saifullah Sulaiman, M.Si.,Apt. (Fak. Farmasi) serta Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc. (Fak. Teknologi Pertanian). Program ini melibatkan melibatkan 3 institusi, yaitu Universitas Gadjah Mada dan PT. Gizi Indonesia serta PT. Nudira Sumber Daya Indonesia selaku mitra industri. Skema kerja sama dalam program ini yaitu riset dasar pengembangan ekstrak dan bahan baku dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (Fak. Biologi, Fak. Farmasi, dan Fak. Teknologi Pertanian), produksi bahan baku dan budidaya dilakukan oleh PT. Nudira Sumber Daya Indonesia di Greenhouse hidroponik Pangalengan, Jawa Barat, serta ekstraksi, formulasi, dan produksi dilakukan oleh PT. Gizi Indonesia.
Inisiasi kerjasama dan pengembangan riset ini telah dilakukan sejak tahun 2018 melalui ketertarikan Direktur PT. Gizi Indonesia dengan buah Gama Melon Parfum yang memiliki karakter unik, yaitu aroma wangi dan rasa pahit sehingga tidak dapat dikonsumsi. Hasil riset menunjukkan bahwa Gama Melon Parfum termasuk melon yang primitif dan memiliki beberapa kandungan senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam industri kosmetik, diantaranya senyawa flavonoid, terpenoid, dan saponin. Uji coba pengembangan prototipe dilakukan dari tahun 2019-2021 dengan beberapa kali perubahan formulasi untuk penyesuaian karakter esktrak dari Gama Melon Parfum (GMP).
Produk sampo dipilih sebagai pioneer setelah hasil kesepakatan tim peneliti dan mitra industri dalam melihat peluang produk sampo serta potensi ekstrak melon GMP. Perjalanan komersialisasi produk ini tidaklah mudah, produk sampo yang awalnya memiliki merk dagang LAXMI ini ditolak oleh DJKI Kemenkumhan karena telah ada merk sebelumnya dengan pengucapan yang sama sehingga akhirnya merk dagang produk sampo dari program RISPRO-LPDP ini menjadi NAHLA x Gama Melon Parfum Extract. NAHLA merupakan merk dagang yang telah dikelola oleh mitra industri dan pengembangan produk kosmetik dengan menggunakan ekstrak Gama Melon Parfum akan ditandai dengan series kolaborasi NAHLA x GMP Extract.
Kegiatan launching sebagai bagian dari agenda marketing didukung oleh KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) dan SDBI (Sekolah Digital Bisnis Indonesia). “Semoga ini menjadi awalan yang baik untuk kita semua agar kita bisa mandiri terhadap bahan baku, ini bisa menjadi andalan untuk industri kosmetik dalam negeri dan bisa bersaing dengan produk lainnya yang nanti juga akan diikuti dengan produk-produk pengembangan berikutnya” ujar Prof. Budi Daryono terkait harapannya melalui launching produk ini.