Euglena merupakan organisme yang mempunyai sifat tumbuhan dan hewan. Organisme ini bisa bergerak seperti hewan air lainnya karena mempunyai flagella, tetapi juga bisa melakukan fotosintesis seperti pada tumbuhan. Sehingga Euglena dapat menyerap CO2 melalui proses fotosintesis dan dapat mengambil makanan secara langsung melalui permukaan selnya.
Makanan sering disimpan sebagai karbohidrat kompleks yang dikenal sebagai paramylon, yang memungkinkan organisme untuk bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem. Euglena kaya akan wax ester yang digunakan untuk produksi BioAvtur dan juga mengandung protein serta senyawa aktif lain yang dikembangkan menjadi food, feed, cosmetics, obat-obatan dan fertilizer. Selanjutnya, Euglena juga mempunyai kemampuan untuk menyerap CO2 yang dihasilkan dari flue gas, sehingga bisa dikembangkan untuk mengurangi efek rumah kaca.
Dr. Eko Agus Suyono, dosen Fakultas Biologi UGM bersama dengan PUI Microalga Biorefinery, Pusat Studi Energi dan Departemen Teknik Kimia UGM sejak tahun 2019 mendapatkan pendanaan dari NEDO (New Energy and Industrial Technology Development) Jepang untuk berkolaborasi dengan industri besar di Jepang seperti Euglena Co,Jp, Mitsubishi, DENSO, ITOCHU dan Universitas/ Lembaga Riset di Jepang, seperti Tsukuba University, Tokyo University of Marine Science and Technology dan RIKEN.
Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Biologi dalam grup riset UGM, telah berhasil mendapatkan lebih dari 30 isolat Euglena lokal dan salah satunya memiliki kecepatan tumbuh serta produksi biomassa yang kompetitif dengan strain Euglena dari Jepang baik dalam skala laboratorium maupun massal. Disamping itu, isolat lokal yang diteliti juga mempunyai kemampuan untuk menyerap CO2 sampai 15% dan dapat tumbuh pada pH rendah. Kultur dalam kondisi pH rendah tersebut disamping tahan terhadap CO2 konsentrasi tinggi, juga menjadikan rendahnya tingkat kontaminasi oleh bakteri dan jamur teutama dalam skala massal tersebut.
Penelitian ini juga mendapatkan pendanaan dari SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) untuk 5 tahun ke depan dengan berkolaborasi dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Power Paiton, dan mitra dari Jepang, yaitu Tokyo University, Euglena Co.Jp serta RIKEN.
RIKEN adalah organisasi penelitian terbesar dan terlengkap di Jepang untuk ilmu dasar dan terapan yang didirikan pada tahun 1917, serta telah mendorong penelitian inovatif dan perintis di berbagai bidang yang mencakup seluruh jajaran ilmu alam, mulai dari biologi hingga fisika kuantum dan ilmu komputer.
Harapannya, hasil riset mengenai Euglena dapat menjadi alternatif energi baru dan terbaharukan serta dapat menjadi sumber makanan serta obat-obatan baru untuk masa depan.
