Pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022, tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mbangun Desa 2022 yang beranggotakan Nabila Ramiza Puteri selaku mahasiswa Fakultas Biologi dan Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. selaku dosen pembimbing MBKM meyelenggarakan pelatihan pembuatan pakan alternatif ayam petelur dari larva lalat hitam. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program peningkatan potensi dan promosi telur ayam jawa super (joper) yang telah dilaksanakan sejak periode semester genap tahun ajaran 2021/2022. Pelatihan pembuatan pakan alternatif ayam petelur dari larva lalat hitam diselenggarakan di Dusun Pajangan, Pedukuhan Wedomartani, Ngemplak, Sleman dengan narasumber Dr. med. vet. drh. Hendry Saragih, M.P.
Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai pentingnya pakan yang tepat dari segi jumlah, kandungan nutrien, dan komposisi nutrien bagi ayam petelur seperti ayam joper. Dr. Hendry menyebutkan jika ayam petelur usia dewasa memerlukan 100-120 g pakan per hari. Pakan tersebut tersebut harus mengandung nutrien seperti karbohirat, protein, dan vitamin. Di antara ketiga komponen nutrien tersebut, protein merupakan nutrien yang berperan vital untuk memacu produksi telur pada ayam. Protein yang tersusun atas asam amino esensial terutama metionin dapat mendorong produksi hormon estrogen dan mempercepat kematangan gonad pada ayam petelur. Umumnya, ayam petelur dewasa membutuhkan 19-25% protein yang terkandung di dalam pakan.
Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktek formulasi pakan ayam petelur sederhana menggunakan pakan biasa maupun pakan alternatif dengan campuran larva lalat hitam (maggot) dalam takaran 1 kg pakan. Formula pakan biasa terdiri atas jagung pecah (50%), konsentrat (35%), dan bekatul (15%) yang dicampur secara merata. Adapun formula pakan alternatif dengan campuran larva lalat hitam terdiri atas jagung pecah (50%), konsentrat (25%), bekatul (20%), dan larva lalat hitam kering yang telah dihaluskan (5%). Penambahan larva lalat hitam ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dalam pakan ayam sehingga diharapkan dapat mempercepat produksi telur pada ayam petelur. Selain formula jagung pecah, konsentrat, dan bekatul, pakan ayam petelur dengan campuran larva lalat hitam juga dapat dibuat dengan mencampurkan pakan khusus ayam petelur buatan pabrik (98%) dengan larva lalat hitam kering yang telah dikeringkan (2%). Pakan ayam petelur buatan pabrik telah mengandung crude protein sehingga jumlah larva lalat hitam yang ditambahkan lebih sedikit dibandingkan dengan formula pakan biasa. Selain kedua komponen tersebut, ditambahkan pula 2% pasir ayak halus untuk menggenapi takaran 1 kg pakan ayam tanpa menambah atau mengurangi nutrien yang ada di dalamnya.
Masyarakat yang hadir dalam kegiatan pelatihan antusias dalam mengikuti pemaparan materi sekaligus simulasi yang dilakukan oleh narasumber. Pelatihan juga dilengkapi dengan sesi diskusi antara masyarakat dengan narasumber terkait pembuatan pakan ayam alternatif dengan bahan lain seperti daun pepaya, penggunaan ecoenzim, dan metode puasa untuk mendorong ayam agar dapat bertelur kembali. Pak Gunardi, salah satu masyarakat yang hadir dalam pelatihan, menceritakan pengalamannya mencoba metode ecoenzim melalui formulasi buah nanas, lele, dan gula jawa. Pelatihan pembuatan pakan alternatif ayam petelur dari larva lalat hitam diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai ilmu pakan unggas dalam menunjang pemeliharaan dan pemberian pakan pada ayam petelur secara tepat. Adapun simulasi terkait tatacara memformulasikan pakan ayam petelur diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat di Dusun Pajangan untuk membuat pakan secara mudah dan sederhana sekaligus memanfaatkan larva lalat hitam sebagai sumber protein yang berkualitas. [NRP]