Mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara 3 nasional dalam Lomba Esai Biodiversitas yang diselenggarakan oleh HIMABIO FKIP Universitas Syiah Kuala Tahun 2022. Lomba ini merupakan perlombaan menulis dalam bentuk esai dengan kategori Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan pilihan tema yaitu, Pendidikan, Ekonomi, dan Kebudayaan. Lomba yang diselenggarakan dari 19 September s.d 12 Oktober 2022 ini diikuti oleh Fikri Ramadhan yang merupakan mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2019 dengan dosen pembimbing yaitu Bapak Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. Judul penelitian yang diangkat adalah “Strategi Pengelolaan Hutan di Sekitar IKN Nusantara dengan Kereta Gantung Energi Surya dan Kajian Ekowisata, Edukasi, Serta Konservasi Biodiversitas”.
Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dinilai masih banyak pro dan kontra terutama dalam bidang kajian ilmu lingkungan. Hutan disekitar IKN berpotensi terdegradasi dengan adanya pembangunan kawasan permukiman dan perkebunan yang semakin masif. Untuk itu, diperlukan strategi dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan. Untuk mendukung konservasi hutan yang berkelanjutan, maka dapat diciptakan suatu peluang ekonomi yang nantinya dapat mendukung adanya pengelolaan konservasi hutan yang baik. Salah satu inovasi yang bisa diterapkan yakni dengan pembuatan kereta gantung energi surya untuk pengoptimalan kawasan hutan sebagai kawasan ekowisata, edukasi, dan konservasi biodiversitas.
Ekowisata di hutan sekitar IKN akan jadi prospek ekonomi yang bagus dan tidak akan sepi peminat, mengingat di kawasan sekitar IKN akan ditempati banyak masyarakat menengah keatas dan bisa menjadi rujukan wisata masyarakat untuk melepas stress setelah menempuh waktu seminggu bekerja. Dengan adanya kolaborasi bidang ilmu ekonomi dan lingkungan, memungkinkan adanya keberlanjutan konservasi hutan di sekitar IKN. Keuntungan ekonomi dari aktivitas ekowisata kereta gantung bisa digunakan lagi baik untuk pembangunan daerah di sekitar hutan ataupun untuk pengelolaan hutan. Wisatawan yang berada di dalam kereta gantung yang cukup tinggi jaraknya dari permukaan tanah akan merasa aman karena tidak akan berpapasan langsung dengan hewan liar. Ekowisata ini juga cukup berperan dalam bidang edukasi. Pembelajaran biologi/lingkungan di hutan sekitar IKN kepada pelajar baik siswa ataupun mahasiswa akan berjalan efektif dan efisien. Pelajar akan belajar secara langsung di alam terbuka, bukan hanya melalui video, buku, atau artikel saja. Dalam waktu yang singkat, pelajar tersebut akan cukup memahami jenis dan perilaku flora dan fauna liar terutama yang ada di Kalimantan Timur. Kereta gantung di hutan IKN juga dapat mendukung konservasi biodiversitas. Umumnya jalur mobilitas wisata hutan yang ada di berbagai tempat bisa menimbulkan pembatasan ekosistem, namun tidak dengan kereta gantung di hutan IKN. Kereta gantung di hutan IKN memiliki jalur mobilitasnya yang berada di atas kawasan hutan dan tidak mengganggu interaksi alami flora dan fauna. Keberadaan tiang-tiang penyangga kereta gantung juga tidak akan mengganggu aktivitas flora dan fauna secara signifikan. Hewan-hewan liar yang sebelumnya ditangkarkan juga dapat dilepasliarkan di wilayah hutan ini.
Berdasarkan penelitian, Kereta gantung yang disarankan adalah kereta gantung yang memanfaatkan energi surya untuk beroperasi sehingga ramah lingkungan. Pengoptimalan penggunaan energi surya ini dinilai cukup tepat mengingat Indonesia merupakan negara yang setiap tahunnya memiliki intensitas cahaya matahari yang selalu cukup. Selain itu, emisi karbon sangat bisa dikurangi dan akan terhindar dari pajak karbon. Keberadaan kereta gantung energi surya di hutan sekitar IKN dapat terwujud dengan adanya kolaborasi instansi pemerintah yang membawahi di bidang pariwisata dan konservasi hutan. Besarnya biaya dalam penyelenggaran kereta gantung energi surya ini akan sebanding dengan keuntungan dampak positif lingkungan yang ditimbulkan di masa depan nanti.
Dengan adanya perlombaan ini diharapkan pembangunan IKN di Kalimantan Timur dapat meminimalkan adanya degradasi hutan. Tulisan ini juga memuat harapan agar hutan Kalimantan agar tetap dapat menjadi paru-paru dunia . Semoga kedepannya para mahasiswa terutama Fakultas Biologi UGM dapat terus menuangkan ide-ide kreatifnya dalam rangka kontribusi terhadap pembangunan Nasional misalnya inovasi mengenai IKN yang lebih berkelanjutan dan mematuhi aspek-aspek lingkungan. [FR]