• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • 2024
  • hal. 35
Arsip:

2024

Soroti Tingginya Kasus Stunting di Indonesia, Mahasiswa Biologi UGM Raih Silver Medals dalam Kompetisi Esai Tingkat Internasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Sabtu, 20 Juli 2024

Tim CEREALGAE Biologi UGM yang terdiri dari Kamilia Hana Salwa (Biologi 2022) sebagai ketua dan Irfan Agus Nugroho (Biologi 2021) sebagai anggota, berhasil meraih Silver Medal Quartile pada ajang Agritech Research and Entrepreneurship Innovation (AGREETION) 2024 dengan subtema Functional Food Innovation for Human Wellbeing. AGREETION 2024 merupakan perlombaan scientific paper dan business plan tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Agritech Research and Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya dengan mengusung tema “Accelerating Agriculture and Agro-Industry Towards Sustainable Welfare with Eco-Friendly and Clean Production Principles”. Sebanyak 42 Universitas dari 3 negara berpartisipasi dalam kompetisi AGREETION 2024 yang dilaksanakan secara daring pada 20 April – 1 Juni 2024.

 

 

Pada kesempatan ini, tim mahasiswa Biologi UGM mengangkat esai yang berjudul “CEREALGAE: Cereal Formulation Based on Brown Algae (Sargassum sp.) Fortified with Moringa Leaves as a Food Diversification Strategy to Prevent Stunting”. Esai tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya kasus stunting di Indonesia. Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2 yakni mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi, serta adanya program “Gerakan Nasional (GerNas)” yang digaungkan, upaya diversifikasi pangan mampu menjadi salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan dan diprioritaskan sehingga anak balita mendapatkan nutrisi yang sesuai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan optimalisasi pemanfaatan bahan alam, seperti Sargassum sp. dan daun kelor, sebagai bahan pangan fungsional.  Sargassum sp. merupakan jenis alga coklat dengan tingkat kemelimpahan yang tinggi dan mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lipid, serta beberapa mikronutrien. Protein pada Sargassum sp. dapat membantu regenerasi sel-sel tubuh pada masa pertumbuhan dan perbaikan sel sehingga dianjurkan untuk fase pertumbuhan anak.

Fortifikasi bahan dengan menggunakan tepung kelor mampu meningkatkan kandungan protein, zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium pada pangan. Protein yang terkandung dalam tepung kelor sangat tinggi, yaitu sekitar 27,1 g, sehingga mampu menjadi sumber protein alternatif pengganti protein hewani. Sebuah studi menyatakan bahwa fortifikasi daun kelor mampu meningkatkan berat badan balita secara signifikan dan mengurangi defisiensi nutrisi akut dua bulan setelah dikonsumsi. Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan instan atau cepat saji mendorong tim mahasiswa biologi untuk menciptakan inovasi pangan fungsional berupa sereal berbahan dasar Sargassum sp. dan daun kelor. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk menurunkan prevalensi kasus stunting di Indonesia melalui diversifikasi pangan fungsional dengan memanfaatkan bahan alam. [Penulis: Kamilia Hana Salwa]

Rangkaian Kuliah the 7th International Summer Course in Sustainable Development Angkat Potensi Bioprospeksi Mikroalga

Rilis Berita Jumat, 19 Juli 2024

Yogyakarta, 19 Juli 2024 – Sebagai bagian dari rangkaian series kuliah the 7th International Summer Course in Sustainable Development Tahun 2024, sesi kuliah daring berlanjut usai series kuliah sebelumnya pada Rabu (17/7) dengan peneliti dari Nottingham University. Pada series kali ini menghadirkan ahli mikroalga dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. yang mengusung topik biorefinery microalgae, sesuai dengan tema yang diusung oleh ISC tahun ini “Sustainable Bioprospecting of Tropical Biodiversity”.


Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, salah satu dosen di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM bertindak sebagai moderator kali ini. Beliau memperkenalkan Dr. Eko sebagai salah satu periset di laboratorium yang sama sekaligus inventor berbagai inovasi yang terkait dengan mikroalga. Penelitiannya berkolaborasi dengan berbagai sektor maupun peneliti dari bidang lainnya seperti teknik kimia.

Dr. Eko memaparkan presentasinya yang bertajuk “Microalgae Biorefinery: Integration Biorefinery and Biofuel”.  Kelangkaan bahan bakar dari minyak bumi seiring waktu menjadi salah satu latar belakang pengembangan biofuel mikroalga tersebut. Di samping itu, bakan bakar fosil yang umum digunakan menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer yang mejadi salah satu pemicu perubahan iklim. Mikroalga memiliki potensi besar sebagai biofuel, yang mana mampu untuk mensuplai energi untuk memproduksi biofuel sekaligus menurunkan kadar CO2 di atmosfer yang digunakan dalam proses fotosintesis.

Di samping potensinya sebagai bahan bakar alternatif, mikroalga memberikan potensi bioprospeksi lainnya diantaranya kosmetik, pangan potensial, dan sebagainya. Dr. Eko menambahkan, biomassa alga yang diekstraksi dan purifikasi akan menghasilkan berbagai potensi produk yang berkelanjutan: pangan, biodiesel, fertilizer, pakan ternak, bahan kimia dan sebagainya. Hal itu memberikan kontribusi besar terhadap berbagai sektor dari mulai ketahanan pangan, kesehatan, energi, hingga penanggunalangan perubahan iklim.

Para peserta summer course antuasias dalam mengikuti keseluruhan perkuliahan, diharapkan melalui kegiatan tersebut mahasiswa dapat turut berkontribusi dalam inovasi pengembangan produk riset yang berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Tim PKM-RE D’Caprangers Upayakan Penyelamatan Anggrek Spesies Dendrobium capra yang Hampir Punah

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Juli 2024

Menurut Nasional Geografi Indonesia (2019), Indonesia menduduki urutan keenam sebagai negara dengan penurunan biodiversitas tertinggi di dunia menyebabkan banyak spesies mengalami ancaman kepunahan. Salah satu spesies yang terancam punah adalah Dendrobium capra. Anggrek ini tercatat berada dalam status Appendix II dalam CITES dan Endangered dalam IUCN. Kurangnya perhatian terhadap anggrek ini menyebabkan Dendrobium capra mengalami penurunan populasi yang cukup signifikan. Selain itu, salah satu populasi yang ditemukan berada pada wilayah hutan produktif di Gunungkidul yang rawan terhadap intervensi manusia. Permasalahan tersebut kemudian menarik perhatian mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE). Mereka berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait Dendrobium capra yang mulai langka sekaligus new record karena baru ditemukan di wilayah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu.

 

 

Tim PKM yang akrab disapa D’caprangers diketuai oleh Akmal Bunyamin (angkatan 2021) yang beranggotakan Syafira Nurul Aisya (angkatan 2021), Astrid Rayna Afandi (angkatan 2022), Nimas Sukma Puspita (angkatan 2022), dan Dary Saka Fitrady (angkatan 2023) dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. Tim PKM ini melakukan studi struktur populasi anggrek Dendrobium capra sebagai upaya pemantauan eksistensi anggrek ini di habitat aslinya, dilakukan juga konstruksi DNA barcoding untuk memudahkan proses identifikasi spesies ini karena sulitnya membedakan antarspesies Dendrobium hanya dengan pengamatan morfologinya dan menyediakan barcode sebagai identitas Dendrobium capra pada database.

Survei studi populasi dilakukan di hutan kecil yang berlokasi di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul pada ketinggian 192-211 mdpl dengan suhu rata-rata 33,9°C dengan tingkat kelembaban 33%. Dalam populasi tersebut, ditemukan sebanyak 103 individu D. capra yang hidup secara epifit menempel pada pohon mahoni (Swietenia sp.) dan pohon jambu air (Syzygium sp.). Selain itu, dilakukan pula analisis filogenetik menggunakan gen ITS2 yang menghasilkan bahwa D. capra memisah dengan spesies Dendrobium lainnya dan membentuk klaster dengan spesies Dendrobium lain dalam section Spatulata.

Akmal Bunyamin, ketua tim PKM-RE D’Caprangers mengatakan bahwa melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gen ITS2 berhasil digunakan sebagai penanda molekuler yang efektif dalam mengidentifikasi anggrek D. capra hingga tingkat spesies. Kemudian hasil sekuensing dari D. capra digunakan untuk menciptakan barcode sebagai identitas dari D. capra. Tentu tidak mudah dalam merancang penelitian ini hingga akhirnya selesai menghasilkan sebuah produk barcode.

“Dengan dilakukannya penelitian ini, Dendrobium capra dapat diselamatkan dari ancaman kepunahan dengan memantau kondisi di habitat alaminya dan data ini dapat digunakan untuk menyusun strategi konservasi lebih lanjut,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa produk barcode dapat disetorkan ke basis data genetik publik seperti NCBI sebagai identitas resmi D. capra secara molekuler. Hal ini penting dilakukan karena sekuens tersebut belum tersedia dalam database dan diperlukan untuk memudahkan proses identifikasi D. capra yang semakin langka. Ia berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu upaya dalam melestarikan biodiversitas Indonesia khususnya anggrek Dendrobium capra sebagai salah satu puspa pesona Indonesia agar tidak mengalami kepunahan. [Penulis: Nimas Sukma Puspita]

Delegasi Fakultas Biologi UGM hadiri Rapat Kerja Nasional KOBI di Universitas Andalas

Rilis Berita Jumat, 19 Juli 2024

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) yang bekerja sama dengan Departemen Biologi Universitas Andalas, Departemen Biologi Universitas Negeri Padang, dan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas PGRI Sumatera Barat sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rakernas yang juga dihadiri oleh delegasi dari Fakultas Biologi UGM ini diselenggarakan di Gedung Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 16-18 Juli 2024.


Rakernas ini dihadiri oleh 55 peserta yang merupakan perwakilan dari program studi terkait Biologi se-Indonesia. Delegasi dari Fakultas Biologi UGM sendiri dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus Ketua KOBI. Selain itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., serta beberapa dosen dan peneliti senior turut hadir pada kegiatan ini.

Rakernas dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Drs. Hansastri, Ak., M.M., CFrA. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas Andalas, salah satunya dalam pengembangan minyak atsiri dan pengembangan sumber daya manusia. Selanjutnya acara dibuka oleh Ketua KOBI, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang juga menyampaikan pentingnya Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor satu di dunia dan mengajak para biolog untuk melengkapi data biodiversitas laut, terutama laut dalam. “Kami berharap pertemuan KOBI menjadi wadah silaturahmi dalam setiap kegiatan rakernas dan kongres,” ujarnya. Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, menekankan pentingnya pertemuan dan silaturahmi dalam mendorong kolaborasi dan sinergi antar universitas.

Rakernas kali ini membahas berbagai topik penting, diantaranya progres dan hasil riset perhitungan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI); update database IBI dan MKDH; Environmental, Social, and Governance (ESG); serta sharing pencapaian hibah Kedaireka/Matching Fund/Program Dana Padanan. Selain itu, pemaparan tentang program Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati dan workshop evaluasi kurikulum program pascasarjana juga menjadi agenda utama. Acara yang banyak diisi dengan berbagai sesi diskusi dan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para peneliti biologi. Delegasi Fakultas Biologi UGM juga aktif berpartisipasi dalam sesi tersebut, termasuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang. Selanjutnya, rakernas dilanjutkan dengan International Conference on Fundamental and Applied Biology (ICOFAB) yang dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi UGM dan diakhiri dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta field trip sebagai penutup dari rangkaian acara rakernas.

Rakernas KOBI ini bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menegaskan komitmen KOBI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama peningkatan pendidikan inklusif (SDG 4) melalui kolaborasi yang berkelanjutan (SDG 17). Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kemajuan ilmu biologi di Indonesia, terutama dalam konservasi biodiversitas, termasuk pelestarian ekosistem laut (SDG 14) dan ekosistem darat (SDG 15), serta penerapan ilmu biologi untuk keberlanjutan lingkungan.

Mahasiswa UGM Kreasikan Leather dari Fermentasi Bakteri dan Limbah Ubi Kayu

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Permasalahan limbah merupakan isu yang tak pernah habis dibahas karena dampaknya yang signifikan terhadap lingkungan. Berbagai kegiatan sehari-hari seperti konsumsi makanan dan kegiatan produksi berpotensi menghasilkan limbah. Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah makanan terbesar di dunia, dengan ubi kayu sebagai salah satu bahan makanan yang bisa terbuang. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki produktivitas pertanian ubi kayu yang termasuk tinggi. Dalam hal ini, limbah ubi kayu dapat meningkat seiring dengan tingginya hasil panen.

 

 

Kegiatan produksi lainnya juga banyak menghasilkan limbah, salah satunya dari industri kulit. Produk industri kulit umumnya terbuat dari kulit sintetis atau kulit hewani. Namun, produk kulit sintetis yang tidak awet dapat memperparah masalah limbah fesyen di Indonesia. Industri kulit hewani juga tidak lepas dari dampak terhadap lingkungan, karena proses penyamakan kulit dapat menghasilkan limbah berbahaya seperti krom yang mencemari lingkungan.

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang diketuai oleh Marcella Devina Handoko (Fisipol 2023) serta beranggotakan Laura Silka (Biologi 2021), Nasywa Ramadhisa (Geografi 2021), Husna ‘Ainun R. (Biologi 2022), dan Muhammad Daffa (Ekonomika dan Bisnis 2023) membuat alternatif produk bernama “Macteria”, sebuah produk kerajinan kulit yang dibuat dari ubi kayu yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Proses fermentasi ini menghasilkan selulosa yang kemudian digunakan sebagai bahan baku kulit untuk berbagai aksesori multifungsi seperti lanyard dan card holder. Oleh karena itu, Macteria tidak hanya mengatasi masalah limbah fesyen tetapi juga memanfaatkan limbah pangan berupa ubi kayu yang melimpah.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan yaitu uji tekan dan uji tarik, Marcella, menyatakan bahwa produk buatan tim PKM ini mampu memiliki kualitas yang tidak kalah bila dibandingkan dengan kulit sintetis maupun hewani. Selain itu, proses pembuatan  materialnya juga relatif mudah, cepat, dan bisa diproduksi dalam skala besar maupun kecil sehingga sangat potensial.

“Kami berharap mampu membawa inovasi ini supaya lebih dikenal oleh masyarakat. Terlebih, produk kami cukup unik dan belum banyak dikenal masyarakat.” Husna menambahkan. “Kami menggunakan bakteri yang mampu membantu menghasilkan selulosa sebagai material yang ramah lingkungan.” [Penulis: Husna ‘Ainun R.]

Kerja Sama Survei Bioprospeksi Tumbuhan Obat di Taman Nasional Gunung Merbabu

Kerja SamaRilis Berita Kamis, 18 Juli 2024

Pada tanggal 16 dan 17 Juli 2024, tim peneliti dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc., melaksanakan survei etnobotani dalam rangka kerja sama Bioprospeksi Tumbuhan Obat bersama Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Survei ini dilaksanakan di Resort Ampel dan Resort Kopeng, Taman Nasional Gunung Merbabu.

Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk mengumpulkan data penggunaan tumbuhan obat dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional. Inisiatif ini sangat penting untuk konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tim peneliti mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan penduduk setempat yang berbagi pengetahuan tradisional mereka tentang khasiat obat dari berbagai tumbuhan.


Setelah pengumpulan data dari masyarakat, tim melanjutkan survei lapangan untuk mengoleksi sampel tumbuhan obat yang disebutkan. Pekerjaan lapangan ini sangat penting untuk proses bioprospeksi yang bertujuan mengidentifikasi tumbuhan dengan potensi aplikasi biomedis. Sampel yang dikumpulkan akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan komposisi kimia dan manfaat kesehatannya.
Prof. Dr. Ratna Susandarini menekankan pentingnya penelitian ini dalam berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang kesehatan, konservasi keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. “Pekerjaan kami di sini tidak hanya bertujuan untuk menemukan senyawa obat baru tetapi juga untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merbabu,” ujarnya.

Kerja sama antara UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan langkah penting menuju integrasi pengetahuan tradisional dengan penelitian ilmiah modern. Pendekatan ini tidak hanya menghormati dan melestarikan warisan budaya masyarakat lokal tetapi juga meningkatkan pemahaman ilmiah tentang tumbuhan obat.

Taman Nasional Gunung Merbabu, yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, menyediakan lingkungan yang ideal untuk jenis penelitian ini. Taman ini merupakan rumah bagi banyak spesies tumbuhan, banyak di antaranya telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. Dengan mendokumentasikan dan mempelajari tumbuhan-tumbuhan ini, tim peneliti berharap dapat berkontribusi pada pengetahuan global tentang keanekaragaman hayati tumbuhan obat.

Masyarakat lokal memainkan peran penting dalam penelitian ini. Pengetahuan dan praktik tradisional mereka adalah sumber daya yang sangat berharga untuk mengidentifikasi tumbuhan dengan khasiat obat. Keterlibatan masyarakat juga memastikan bahwa manfaat dari penelitian ini dibagikan kepada mereka yang telah melestarikan pengetahuan ini selama beberapa generasi.
Survei lapangan di Resort Ampel dan Resort Kopeng dilaksanakan dengan dukungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang memberikan bantuan logistik dan akses ke lokasi penelitian. Kerja sama ini menyoroti pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan konservasi dan pembangunan berkelanjutan.

Temuan dari penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal ilmiah dan dibagikan kepada masyarakat lokal serta pemangku kepentingan terkait. Penyebaran pengetahuan ini sangat penting untuk mempromosikan konservasi tumbuhan obat dan pemanfaatannya yang berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, survei bioprospeksi tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Merbabu adalah inisiatif penting yang menggabungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern. Inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati, penemuan senyawa biomedis baru, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs yang lebih luas.

Tim Mahasiswa UGM Tawarkan Bawang Dayak sebagai Pengobatan Kanker Lidah yang Efektif

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Sekelompok mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Ribka Wijayanti dan Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Anisah Qurrotu Aini (Biologi 2022), serta Naila Nurfadhilah dan Atikah Nur Hanifah (Farmasi 2022), dibawah bimbingan Prof. drg. Supriatno, M.Kes., MD.Sc.,Ph.D melakukan penelitian untuk menggali potensi bawang dayak sebagai agen antiproliferasi dan induksi apoptosis sel kanker lidah manusia.

 

 

Bawang dayak  (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan tanaman herbal medicine yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat asli Dayak. Tanaman bawang dayak dapat dibudidayakan di berbagai daerah, sampel yang digunakan didapatkan dari UMKM lokal kelompok Tani di Danurejan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, riset ini juga berdampak baik terhadap ekonomi UMKM sekitar.

“Kanker terjadi karena aktivitas gen proto-onkogen yang menyebabkan proliferasi sel berlebihan dan inhibisi gen suppressor tumor. Kami menggunakan PDENs karena terbukti mampu menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis dalam berbagai jenis penyakit kanker. Melalui dasar ini, kami ingin menggali potensinya untuk pengobatan kanker lidah. Hasilnya, jumlah sel kanker yang hidup mengalami apoptosis (kematian sel terprogram) dan mengalami penurunan jumlah sel yang berproliferasi pada penggunaan PDENs bawang dayak,” terang Ribka.

Penelitian ini memiliki fokus dalam mengembangkan terapi alami kanker lidah dengan memperbaiki kekurangan metode terapi yang sudah ada sebelumnya. Hal ini yang menjadi keterbaruan penelitian kami. Plant derived exosome like nanoparticles atau PDENs Bawang Dayak sebagai suatu metode drug delivery yang diambil dari exosome Bawang Dayak.

“Bawang dayak memiliki IC50 sangat kuat setara dengan 38,97 ppm. Nilai ini lebih unggul dibandingkan dengan tanaman obat yang lain, seperti daun sirsak dan akar bajakah. Beragam senyawa terapi yang terkandung dalam bawang dayak tidak akan mampu dimanfaatkan sebagai agen terapi apabila menggunakan metode ekstraksi pada umumnya. Namun, dengan menggunakkan PDENs, seluruh senyawa terapi dapat dibawa ke organ target,’ jelas Anisah.

Proyek penelitian ini diajukan sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan dukungan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam melakukan penelitian dan analisis mendalam terkait potensi ekstrak PDENs bawang dayak. Diharapkan penelitian kolaborasi antar jurusan ini dapat mengilhami untuk terus menggali potensi alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. [Penulis: AQA]

Kolaborasi Mahasiswa Biologi dan Farmasi UGM Ciptakan Patch Topikal Kombinasi Minyak Ikan dan Biosilika Ampas Tebu untuk Membantu Penyembuhan Luka Diabetik

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Diabetes melitus (DM) menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Di Indonesia, angka prevalensi DM pada usia dewasa mencapai 10,6%. Pengelolaan DM yang tidak efektif dapat menyebabkan komplikasi metabolik, neurologis atau vaskular jangka panjang, sehingga penderita DM lebih rentan terhadap infeksi kaki yang dapat meningkatkan insiden amputasi. Berdasarkan data dari Kemenkes pada tahun 2023, lebih dari satu juta penderita DM di Indonesia telah mengalami amputasi kaki, dan sekitar 80% dari kasus amputasi pada pasien DM dimulai dengan adanya ulkus kaki. Lamanya infeksi luka diabetes disebabkan oleh infeksi akibat tingginya glukosa darah yang meningkatkan proliferasi bakteri. Hal ini juga diperburuk dengan adanya defisiensi sistem imun, sehingga menyebabkan penderita DM mengalami keterbatasan gerak, sehingga menurunkan tingkat produktivitas harian.

 

 

Permasalahan yang muncul melatarbelakangi kolaborasi penelitian antara tiga mahasiswa fakultas biologi, yaitu Zahwa Khoirun Nisa (Angkatan 2022), Zatun Nithoghani Hafni (Angkatan 2021), dan Muhammad Nur Ikhsan (Angkatan 2021), serta dua mahasiswa fakultas farmasi, yaitu Sekar Ayu Kusumawardani (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022), dan Alvian Chesyar Burhanudin (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022) dengan dosen pendamping Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech. dalam membuat sediaan patch topikal dengan mengangkat nilai dua produk alami lokal Indonesia, yaitu minyak ikan patin dan silika ampas tebu untuk digunakan sebagai alternatif pengobatan luka diabetik. Penelitian yang dilakukan oleh tim sobatepat ini didanai oleh Kemendikbudristek dan merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE).

Pengobatan yang umum diberikan pada pasien dengan luka diabetik adalah terapi antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan berimbas pada proses pengobatan yang kurang efektif. “Alasan kami memilih sediaan patch dalam penelitian ini adalah untuk mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan sekaligus memastikan penghantaran obat pada luka dengan dosis yang lebih terukur dan terkontrol”, tutur Zahwa selaku ketua tim. Hafni turut menambahkan bahwa sediaan patch juga cocok untuk pasien yang tidak cocok dengan sediaan oral serta dapat menghindari first pass effect dan menjaga bioavaibilitas pada obat.

Pemilihan bahan baku  berupa minyak ikan patin dan ampas tebu bukan tanpa alasan khusus. Minyak ikan patin sendiri mengandung asam lemak esensial omega-3 yang telah diketahui dapat membantu proses penyembuhan luka. Sebuah kebaharuan dilakukan dalam penelitian ini dengan menambahkan biosilika ampas tebu kedalam formulasi patch. Biosilika ampas tebu tersebut telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri dalam membantu penyembuhan luka.

Bahan baku ampas tebu didapatkan dari hasil sisa penggilingan tebu yang ada di PT. Madubaru. “Kami mengambil limbah ampas tebu yang menumpuk, lalu difurnace dengan suhu 600 °C selama 1 jam. Abu ampas tebu yang dihasilkan selanjutnya dilarutkan dalam NaOH dan diasamkan dengan HCl hingga terbentuk gel. Gel inilah yang kemudian dioven hingga terbentuk serbuk silika”, jelas Ikhsan. Biosilika yang dihasilkan selanjutnya dikombinasikan dengan minyak ikan patin untuk membuat 3 jenis formulasi dengan konsentrasi bahan aktif (minyak ikan patin : biosilika) yang berbeda-beda, yaitu F1 = 25:75; F2 = 50:50; dan F3 = 75:25). “Kami membuat nanoemulsi dengan 3 formulasi yang berbeda, kemudian diukur partikelnya. Selanjutnya, dari nanoemulsi ditambahkan basis gel membentuk nanoemulgel dan diolah hingga membentuk sediaan patch”, jelas Alvian.

Tak selesai disitu, patch yang dihasilkan diujikan pada tikus model diabetes mellitus. “Tikus model diabetes dilukai dan diberi perlakuan yang berbeda-beda, termasuk diberikan ketiga formulasi patch. Proses pengamatan diameter lukanya dilakukan dari hari ke-1 hingga ke-7”, jelas Sekar. Data pengamatan diameter luka dianalisis dan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perlakuan pemberian patch terhadap proses penyembuhan luka diabetik. Berangkat dari Kesimpulan tersebut, data dianalisis lebih lanjut dan didapatkan Formulasi 1 (25:75) sebagai formulasi yang paling optimal dalam membantu proses penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teori dalam pengembangan terapi komprehensif untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. Dengan kemajuan ini, kami berharap dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup para penderita diabetes dan membantu mereka mencapai kesehatan serta kehidupan yang lebih Sejahtera. [Penulis: Zahwa Khoirun Nisa]

Bahas Pertanian Tropis Berkelanjutan, the 7th International Summer Course in Sustainable Development Berkolaborasi dengan Peneliti University of Nottingham, UK

Rilis Berita Kamis, 18 Juli 2024

Yogyakarta, 17 Juli 2024 – Kuliah sesi kedua dalam rangkaian the 7th International Summer Course in Sustainable Development Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada terselenggara usai pembukaan dan sesi kuliah daring pertama, Senin (15/7) lalu. Dr. Nick Girkin dari School of Biosciences, University of Nottingham, Britania Raya hadir sebagai narasumber pada perkuliahan sesi kedua tersebut mengusung tajuk “Sustainable Tropical Agriculture” sebagai bagian dari tema utama summer course tahun ini, Sustainable Bioprospecting of Tropical Biodiversity.


Dosen Fakultas Biologi UGM sekaligus Ketua Pelaksana ISC tahun ini, Mukhlis Jamal Musa Holle, M.Env.Sc., D.Phil., bertindak sebagai moderator pada sesi perkuliahan kedua. Beliau memperkenalkan Dr. Nick sebagai narasumber dari University of Nottingham dengan presentasinya yang mengangkat isu agrikultur berkelanjutan.

Dr. Nick mengawali perkuliahan dengan melempar pertanyaan kepada para peserta summer course: what are the sustainability challenges in tropical agriculture? Dr. Nick menyebutkan beberapa tantangan serius terhadap agrikultur saat ini: iklim, erosi tanah, polusi air, penggunaan lahan, emisi gas rumah kaca, hingga biaya produksi yang tinggi. Urgensi tantangan tersebut kemudian membawa kepada beberapa permasalahan utama diantaranya perubahan iklim, ketahanan pangan, dan target penurunan emisi karbon.

Perubahan iklim, degradasi tanah, hingga hama dan penyakit setidaknya menjadi kekhawatiran sektor agrikultur termasuk berbagai perkebunan teh, kopi, dan kokoa di belahan dunia. Kondisi tersebut setidaknya berdampak pada penurunan kualitas produksi, sumber daya air, wabah hama hingga penurunan populasi dan diversitas serangga penyerbuk. Dr. Nick menyebutkan penggunaan fertilizer alternatif, sistem pertanian hutan (agroforestry), pengelolaan ekosistem hingga meminimalisir penggunaan pestisida sebagai upaya penanggulangan. Lain halnya dengan tumbuhan non perennial seperti padi, Dr. Nick menuturkan sistem DNDC atau DeNitrification-DeComposition) sebagai model pertanian padi yan dapat mensimulasikan gas rumah kaca yang diproduksi.

Para peserta summer course antuasias dalam mengikuti keseluruhan perkuliahan, diharapkan melalui kegiatan tersebut mahasiswa dapat turut berkontribusi dalam inovasi pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Penawaran Beasiswa Jardin Foundation 2024

Uncategorized Rabu, 17 Juli 2024

Dengan hormat,

Bersama ini kami disampaikan informasi tentang Penawaran Beasiswa Jardin Foundation 2024

KRITERIA PELAMAR BEASISWA
  1. Terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa UGM program S1 & D4 ang. 2024
  2. WNI dan saat ini berdomisili di Indonesia
  3. Memiliki prestasi akademik kelulusan SMA/SMK/MA yang baik
  4. Berasal dari golongan kurang mampu
  5. Mempunyai potensi leadership dan mempunyai pengalaman kegiatan kemasyarakatan
  6. Tidak menerima beasiswa lain
  7. Tidak pernah melanggar aturan, norma, dan/atau hukum yang berlaku di Indonesia
  8. Bersedia mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan oleh UGM dan Jardine Faoundation
  9. Bersedia mempertahankan IPK minimal 3.00 pada setiap semesternya
SYARAT BERKAS
  1. Formulir pendaftaran beasiswa unduh di https://biologi.ugm.ac.id/pelayanan-mahasiswa/
  2. Surat rekomendasi
  3. Curriculum Vitae
  4. Motivation Letter dan Esay mengenai “Leadership” (Maksimal 500 kata)
  5. Surat keterangan Penghasilan Orangtua (Slip gaji) atau surat keterangan tidak mampu
  6. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  7. Ijazah kelulusan SMA/SMK/MA (dengan lembar nilai ijazah)
  8. Dokumen pendukung lainnya (sertifikat prestasi, partisipasi kegiatan sosial kemasayarakatan, pengalaman organisasi, dam/atau piagam penghargaan, foto keadaan rumah, foto bersama keluarga)

Pendaftaran beasiswa melalui https://simaster.ugm.ac.id/ sampai dengan 31 Agustus 2024

Informasi selengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut ini

1…3334353637…61

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sinergi UGM dan Masyarakat Karangmojo, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dan Dukung Program Gizi Anak Sekolah
  • [Hibah PkM-Desa Mitra] Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Satwa dalam Rangka Mendukung Kegiatan Edu-Ekowisata
  • Pembukaan dan Courtesy Dinner Summer Course Internasional: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan University of Technology Sydney Yogyakarta, 30 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Sahkan Rencana Kerja Tahunan 2025 dan Perkuat Kolaborasi Konservasi Berkelanjutan
  • Kemajuan PkM Desa Mitra Sinduadi : Sosialisasi, Studi Lapang, dan Pemantauan “Pemberdayaan Produktivitas Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dan Polinator Klanceng di Kebun Sawetsari Fakultas Biologi UGM”
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY