Bertempat di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM (14/12/18), Forum Mahasiswa Genetika (FORMASIGEN) mengadakan musyawarah anggota untuk menggantikan kabinet yang telah menunaikan tugas kepengurusannya di 2018/2019. Kepengurusan tahun 2018 sendiri berbeda dengan tahun sebelumnya dengan adanya penetapan FORMASIGEN sebagai Kelompok Studi dibawah KMFB melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi UGM.
Romantisme Gen sebagai nama kabinet tahun pertama Kelompok Studi FORMASIGEN diketuai oleh Chalvia Zuyyina (2015) tutup buku pada akhir tahun 2018 ini. Acara dimulai pukul 13.00 WIB diawali dengan sambutan oleh Pembina FORMASIGEN Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. didampingi oleh dua penasihat yaitu Indra Lesmana S.Si, M.Sc. dan Wiko Arif Wibowo S.Si.
Musyang dilanjutkan dengan paparan hasil kerja Kabinet Romantisme Gen selama periode 2018. Beberapa program kerja yang sukses dilaksanakan yaitu GeneTalk, FORMASIGEN Goes to Solo dan Musyawarah Anggota. Ketika ditanya mengenai program kerja favorit Kepala Departemen Kerumahtanggaan FORMASIGEN, Fauzana Putri mengungkapkan bahwa GeneTalk sebagai program tersukses tahun ini dengan mengundang Rocky Putra M.Sc. alumni LPDP yang sangat inspiratif. Musyang dihadiri oleh kurang lebih 37 anggota FORMASIGEN yang berasal dari beragam angkatan mulai dari 2014 hingga 2016. Agenda utama musyang FORMASIGEN yaitu pemilihan ketua. Kandidat berasal dari angkatan 2016 terdiri atas Muhammad Malhan, Nurrachmad Bagas I., Ajeng Meydia N. dan Adib Fakhrudin Yusuf.
Beberapa rencana dikemukakan oleh masing-masing kandidat. Ketika ditanya mengenai kiat meningkatkan kenyamanan anggota di laboratorium menurut Nurrachmad Bagas I. untuk menjalin kebersamaan di laboratorium masih terkendala ragam angkatan anggota FORMASIGEN sendiri. Menurut Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. “Lab. Genetika dan Pemuliaan merupakan basecamp bagi anggota FORMASIGEN yang menyediakan fasilitas bagi setiap anggota”. Musyawarah lalu berunding untuk menentukan kandidat ketua terbaik. Beberapa kriteria yang wajib dipenuhi menurut Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. yaitu komitmen bagi FORMASIGEN, alokasi waktu di laboratorium dan keakraban dengan setiap anggota. “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, cinta tumbuh karena terbiasa, itu prinsipnya”, tutur Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc.
Musyawarah kemudian menentukan Adib Fakhrudin Yusuf (2016) sebagai ketua FORMASIGEN periode 2019/2020.
Beberapa tantangan organisasi yang berdiri semenjak tahun 2005 ini terkait status kelembagaannya sekarang sebagai Kelompok Studi yaitu ragam kegiatan yang berhubungan dengan genetika itu sendiri, rekrutmen anggota dan pentingnya pembuatan AD/ART.
“Klasifikasi keanggotaan FORMASIGEN harus ditentukan batasannya”, tutur Fauzana Putri.
Ketika ditanya mengenai harapan di tahun selanjutnya Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. mengatakan media dan jejaring sosial untuk pensebarluasan informasi terkait kegiatan FORMASIGEN harus diperkuat.
Rekrutmen FORMASIGEN diketahui bersifat close recruitment bagi mahasiswa dengan bimbingan dosen dari Lab. Genetika dan Pemuliaan. Namun tidak menutup kesempatan bagi anggota dengan ketertarikan terhadap genetika seperti disampaikan oleh Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. “keanggotaan FORMASIGEN tidak bersifat eksklusif dan sama dengan yang lain. Keanggotaan FORMASIGEN adalah bagi mahasiswa yang mencintai genetika. Keanggotaan FORMASIGEN sendiri ada dua, biasa dan luar biasa. Keanggotaan luar biasa merupakan keanggotaan bagi mahasiswa yang mencintai genetika namun tidak dibawah bimbingan dosen genetika”.
Sinergi dan kontribusi setiap anggota FORMASIGEN diperlukan dalam pengembangan dan penerapan visi dan misi yang telah dicanangkan oleh FORMASIGEN. Status sebagai Kelompok Studi merupakan fondasi kuat bagi FORMASIGEN untuk dapat berkontribusi secara aktif di dalam pengembangan dan penerapan keilmuan genetika secara luas.