Dalam salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi beasiswa Erasmus plus ke UGM, Assoc. Prof. Dr. Jūratė Žaltauskaitė seorang dosen senior dari departemen Environmental Science, Vytautas Magnus University, Lithuania, berkenan hadir dan menjadi dosen tamu selama 2 hari di Fakultas Biologi UGM. Kuliah tamu yang diadakan sejak hari senin, 9 Maret hingga 10 Maret 2020 bertemakan tentang lingkungan. Kuliah tamu perdana pada hari senin dilaksanakan di Auditorium Biologi Tropika, berjudul Introduction to VMU and Environment Research kuliah tamu ini dihadiri oleh banyak mahasiswa dari jenjang S1, S2 dan S3. Dalam kuliah tamunya, Jūratė banyak bercerita dan berbagi pengalaman tentang cara mendapatkan beasiswa Erasmus plus dan kuliah di VMU Lithuania. Pertanyaan mahasiswa adalah seputar kuliah di negara Lithuania dan jurusan jurusan yang dapat dimasuki oleh seorang lulusan S1 Biologi dan S2 Biologi. Untuk mahasiswa S3 mereka lebih banyak bertanya kemungkinan join research dan sandwich program.
Kuliah tamu pada hari Selasa 10 Maret 2020 dilakukan 2 sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang. Sesi pagi dilaksanakan di auditorium biologi tropika, dengan judul “Climate change observations in higher latitudes and effects on plants”. Dalam kesempatan tersebut, hadir kaprodi S2 Biologi, Dr. Diah Rachmawati, M.Si dan beberapa dosen lainnya. Sekitar 50 mahasiswa dari S1, S2 dan S3 ikut serta menghadiri acara tersebut. Dalam presentasinya Jūratė menyebutkan bahwa kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan di muka bumi ini sangat ditentukan oleh iklim, alasannya adalah adanya data mengenai adanya fenomena fenologi pada beberapa tanaman dan hewan yang menunjukkan adanya bukti nyata bahwa ekosistem memberikan respon nyata terhadap perubahan iklim. Mahasiswa cukup aktif dan antusias dalam mengikuti diskusi dalam kuliah tamu ini, beberapa pertanyaan yang dapat dirangkum adalah sebagai berikut; yaitu seorang mahasiswa bertanya bagaimana peran universitas dan karya nyata universitas untuk dapat berkolaborasi dengan masyarakat mengenai perubahan iklim ini? Jūratė menjawab bahwa universitas dapat membuat mini workshop atau seminar mengenai kondisi terkini bumi dan perlunya masyarakat untuk mempersiapkan diri. Kita perlu menghindari penggunaan pupuk dan pestisida terlalu banyak untuk meminimalisir dampak perubahan iklim global.
Kuliah tamu pada sesi kedua berjudul “Effect of total cadmium and lead concentrations in soil on the growth, reproduction and survival of earthworm Eisenia fetida” dilaksanakan pada siang hari jam 1 siang di Gedung B, lantai 1 ruang 1. Dalam kuliahnya, Jūratė menyebutkan bahwa cacing merupakan spesies kunci utama yang menentukan biomasa tanah, sehingga cacing tanah sangatlah penting dalam rantai makanan tanah. Sebagai agen bioremidiasi, produksi coccon cacing tanah sangatlah penting terkait dengan kandungan logam berat yang ada di tanah, karena logam berat tersebut akan mempengaruhi kematangan seksual pada cacing, jumlah telur dan berat badan cacing. Jika cacing terpapar logam berat selama 28 hari, maka masa recovery dari cacing tersebut adalah 28 hari juga, meskipun begitu cacing tidak dapat menghilangkan seluruh logam berat yang sudah masuk dalam dirinya. Kesimpulan dari kuliah tamu ini adalah bahwa kita harus bijaksana dalam menggunakan antibakteri dan antifungi, sehingga tidak akan mengganggu dan merusak keseimbangan alam.