
Melanjutkan sekolah pada jenjang lebih tinggi baik dari S1 menuju S2 ataupun dari S2 menuju S3, adalah sebuah impian bagi sebagian orang. Apalagi bagi yang ingin menjadi dosen, saat ini gelar master menjadi persayaratan, dan yang sudah menjadi dosen, bergelar doktor adalah kewajibah. Oleh karena itu, meskipun di masa pandemic ini, Fakultas Biologi UGM berusaha memberikan motivasi dan dukungan kepada para mahasiswa dan staf dosen muda yang ingin melanjutkan sekolah di luar negeri. Salah satunya dengan mengadakan Acara Ngobrol Santai (Ngobras) bertema “Kuliah di Jerman Yuk” dengan narasumber adalah Abdul Rahman Siregar, S.Si., M. Biotech. Abdul adalah salah satu staf dosen muda Fakultas Biologi UGM yang saat ini sedang studi doctoral di Emerging Infectious Disease, Goettingen Graduate Center for Neurosciences, Biophysics, and Molecular Biosciences (GGNB), GeorgeAugust-Universitaet Goettingen, Germany. Acara “ngobras” ini diselenggarakan melalui google meet http://ugm.id/kuliahkejerman pada hari Selasa, 9 Juni 2020, pukul 19.30 – 21.30 dengan host Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech.
Acara ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. untuk memberikan opening speech. “Doa dan restu orang tua, keluarga, sahabat sangat penting dalam meraih kesuksesan untuk studi lanjut dan menyelesaikannya”, papar Budi.
Adapun peserta acara “ngobras” tidak hanya terbatas dari mahasiswa dan dosen di Fakultas Biologi UGM, namun diikuti oleh sekitar 70 peserta dari berbagai institusi seperti mahasiswa atau dosen dari USU, UB, UNY, UNS, ITS,UIN Walisongo, UKDW, Universitas Lambang Mangkurat, Universitas Jambi, Universitas Tidar, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Cenderawasih, Universitas Jember, UIN Malang, Yayasan Pendidikan Global Madani – Universitas Malahayati, UIN Sumatera Utara, Instiper, IIK Bhakti Wiyata Kediri, IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Universitas Lambang Mangkurat.
Dalam acara “ngobras ini, Abdul memaparkan secara detail mengenai tips mendapatkan beasiswa dan melamar menjadi mahasiswa doctoral. Selain itu, juga dipaparkan mengenai fakta, struktur, sektor dan pendanaan riset, institusi pemberi dana pendidikan dan penelitian, berbagai universitas, keuntungan studi, bagaimana hidup dan kehidupan, dan bagaimana mendapat supervisor di Jerman serta website yang penting bagi yang akan studi doktoral di Jerman. “Niat, usaha dan doa menjadi faktor yang penting dalam meraih keberhasilan studi’, jelas Abdul. Menurut Abdul, studi di Jerman itu sangat menyenangkan dan banyak keuntungannya, baik bagi yang belum keluarga maupun yang sudah berkeluarga. Bagi yang membawa anak juga tidak perlu khawatir, karena Pemerintah Jerman memberikan tunjangan anak. “Pengalaman saya studi di sini, vacation is a ‘must’, supervisor selalu menyarankan untuk mengambil libur supaya fresh”, tambah Abdul. Abdul berharap apa yang dipaparkan bisa memberikan gambaran dan motivasi bagi peserta yang tertarik studi di Jerman.
Acara “ngobras kali ini merupakan “ngobras” yang pertama dan akan dilanjutkan “ngobras” lainnya yang tak kalah seru”, tukas Lisna. Sebagai informasi, acara “ngobras” selanjutnya akan diselenggarakan pada minggu ke empat bulan Juni, masih dengan tema yang sama seputar studi lanjut di luar negeri.