Annyeonghaseyo…
Kuliah di Negeri Hallyu, Korea Selatan saat ini telah jadi salah satu preferensi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studinya, mulai dari jenjang sarjana, pascasarjana hingga doktoral. Untuk kawasan Asia, kampus-kampus Korea Selatan bersaing dengan kampus-kampus di Singapura, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Taiwan dalam beberapa pemeringkatan.
Beberapa dosen di Fakultas Biologi UGM juga menempuh studi master atau doktoral di Korea Selatan. Oleh karena itu, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan gambaran studi di Korea Selatan, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) yang kedua dengan tema “Studi Lanjut ke Korea Selatan”. Acara “ngobras” kali ini menggunakan platform baru dan lebih interaktif melalui kanal Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi”. Acara “ngobras” yang digawangi oleh Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech dan, dengan moderator Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc., telah terselenggara dengan sukses pada hari Selasa, 28 Juli 2020 pukul 19.30 – 21.00 WIB. Antusiasme pemirsa terlihat sangat tinggi terbukti dari jumlah viewer nya mencapai 432.
Dua orang narasumber hebat kami adalah Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. yang mendapatkan gelar Ph.D. nya di Gyeongsang National University.South Korea dan Indyaswan Tegar S., S.Si., M.Sc. yang menempuh S2 nya di Pukyong National University, South Korea. Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D. atau yang lebih akrab dipanggil Bu Zul ini merupakan salah satu staf dosen dari Fakultas Biologi UGM sedangkan Mas Tegar merupakan peneliti dari Puslit Oseanografi Lipi yang juga merupakan alumni dari Fakultas Biologi UGM.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., juga hadir dalam acara ini untuk memberikan sambutan. “Korea Selatan yang terkenal K-Pop nya dan mari kita menyaksikan bersama bagaimana untuk studi lanjut di Korea Selatan dari pembicara super ini”, papar Budi.
Latar belakang audience yang hadir pada acara “ngobras” tidak hanya terbatas dari mahasiswa dan dosen di Fakultas Biologi UGM, namun diikuti oleh masyarakat umum, siswa SMA, mahasiswa, dosen, atau peneliti dari berbagai institusi. Buktinya banyak sekali audience yang langsung menuliskan pertanyaannya di kolom komentar, sehingga menambah hangatnya perbincangan malam itu.
Baik Bu Zul maupun Mas Tegar, memaparkan secara detail bagaimana melamar beasiswa, melamar profesor sebagai pembimbing, asuransi dan fasilitas kesehatan, bertahan hidup, dan hal-hal teknis agar dapat sukses menyelesaikan studi di Korea Selatan. “Menyerah itu gampang, tapi kalau mau bertahan sedikit lagi, kalian akan menemukan kemudahan”, pesan Bu Zul. “Sebenarnya kampus Indonesia tidak kalah dengan Korea Selatan, tapi jika kita melanjutkan studi ke luar negeri, itu akan membuat kita lebih open minded dan lebih menghargai nilai-nilai kehidupan sehingga lebih mencintai Negara Kita, Indonesia”, tambah Mas Tegar.