Pengembaraan Tengah Tahun merupakan salah satu program Matalabiogama yang bergerak di bidang kepencintaalaman. Pengembaraan Tengah Tahun pada tahun ini dilakukan dengan melakukan penelusuran Gua Kiskendo di kawasan wisata desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan diawali dengan berkumpul di rumah Pak Isno pada hari Selasa, 12 Juli 2022 pukul 15.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan orientasi medan eksokarst sekitar Gua Kiskendo. Orientasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik gua dan aliran air yang terdapat di dalam Gua Kiskendo. Persiapan alat dan perlengkapan penelusuran gua dilakukan pukul 19.00 WIB. Penelusuran gua dilakukan pada pukul 20.30 WIB, didampingi oleh alumni Matalabiogama, yaitu Mas Kaspo dan Mbak Panti. Penelusuran gua berakhir pada pukul 00.00 WIB dengan estimasi waktu sekitar 3 jam. Anggota penelusuran gua kemudian kembali menuju rumah Pak Isno untuk istirahat. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi pasca-kegiatan yang didampingi oleh Mas Kaspo dan Mbak Panti pada hari Rabu, 13 Juli 2022 pukul 08.00 WIB.
Kegiatan penelusuran Gua Kiskendo bertujuan untuk mempelajari ornamen gua dan biota yang hidup di dalam goa. Biota gua yang dipelajari dalam penelusuran ini berfokus pada keanekaragaman Arthropoda goa. Beberapa jenis Arthropoda gua yang ditemui adalah jenis hewan dari Heteropoda sp., Rhaphidophoridae, Amblypygi, Millipedes, dan beberapa jenis Crustacea berupa kepiting dan udang. Selain itu, ditemukan juga ikan dan katak yang diduga terbawa arus dari luar gua. Hal tersebut disebabkan karena Gua Kiskendo merupakan gua dengan sistem terbuka yang berarti masih dipengaruhi oleh energi dan material organik dari luar. Hewan-hewan yang ditemukan di dalam zona gelap gua memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan ekosistem luar gua, seperti ketiadaan pigmen, antena yang panjangnya berbeda, degradasi indra penglihatan, bertubuh besar, berkaki panjang, serta rambut-rambut halus yang banyak di sekitar kaki. Hal ini disebabkan karena hewan-hewan yang tinggal di dalam gua tidak mendapatkan cahaya sehingga indra penglihatan mereka tidak berfungsi. Oleh karena itu, hewan (Arthropoda) di dalam gua perlu beradaptasi dengan cara mengoptimalkan indra peraba dalam mencari makan.
Ornamen-ornamen gua yang dijumpai di dalam Gua Kiskendo didominasi oleh ornamen aktif seperti stalaktit, stalagmit, dan soda straw. Selain itu, ditemui juga micro gourdam, gourdam, helektit, dan tirai gua. Karakteristik dari ornamen gua yang tersebar diduga memberikan dampak bagi persebaran hewan tingkat tinggi seperti kelelawar dan burung walet. Hal tersebut akan menyebabkan perbedaan karakteristik material organik dan sedimentasi goa sehingga menyebabkan distribusi Arthropoda gua yang tidak merata.
Keanekaragaman biota gua sampai saat ini masih menjadi misteri yang belum banyak diungkap dalam dunia penelitian, khususnya di Indonesia. Beberapa jenis biota gua masih belum dapat teridentifikasi secara detail hingga tingkat jenis spesiesnya. Oleh karena itu, penelitian yang berkaitan dengan biospeleologi diperlukan untuk mengetahui bagaimana kehidupan di dalam gua berlangsung. Sekian dari kami, Vivat et Floreat! [PWES]