SYMBION (Symphony Biology Angklung) adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Divisi Pengembangan Minat dan Bakat (Pemikat) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi UGM Kabinet Natha Abhipraya. Kegiatan dilakukan pada setiap akhir pekan, hari Sabtu pukul 10.00-12.00. Kegiatan tersebut gratis untuk seluruh civitas akademika Fakultas Biologi UGM, baik S1, mahasiswa Pasca Sarjana, tenaga pendidik, maupun dosen.
Tujuan kegiatan Symbion adalah untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Biologi UGM di bidang seni musik tradisional yaitu angklung. Dengan ketersediaan alat musik angklung yang ada di Fakultas Biologi serta program kerja ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Biologi UGM untuk dapat lebih mengembangkan potensi dan kemampuan mereka. Sebagai informasi, Fakultas Biologi menyediakan fasilitas alat musik angklung sebanyak dua set, yaitu satu set angklung satu nada dan satu set angklung chord.
Pada sesi latihan hari Sabtu 11 November 2023 lalu diikuti oleh sebanyak 21 peserta, yang terdiri atas mahasiswa S1 dan S2. Pada latihan tersebut dimainkan lagu daerah “o ina ni keke” dan lagu pop western, “beautiful in white” (Shane Filan). Latihan dilakukan di ruang IV A Fakultas Biologi UGM. Hal tersebut menunjukkan bahwa angklung merupakan alat musik tradisional yang dapat dikemas atau dibawa ke ranah modern.
Menurut penanggung jawab Symbion, Thesia Megi Kurniawati Rettob, S.Si, mahasiswa Pasca Sarjana sekaligus pengurus KMP Fakultas Biologi UGM, kegiatan ini memiliki banyak manfaat. Manfaat yang yang diperoleh yaitu bisa mencoba alat musik daerah khususnya angklung, kemudian bisa lebih membuka wawasan terhadap musik, belajar koordinasi juga sinergi dengan pemain lain supaya permainan angklungbisa berjalan dengan harmonis, selain itu juga belajar fokus karena jangan sampai salah nada dalam memainkan angklung.
Penanggung jawab kegiatan Symbion juga menyampaikan harapannya supaya ke depan kawan muda semakin bisa melestarikan budaya daerah (misalnya angklung, atau musik tradisonal lainnya), karena angklung dapat dimainkan untuk lagu berbagai genre, baik lagu daerah, maupun lagu barat yang akrab bagi kawan muda. Dengan demikian, dengan bermain angklung, dapat tetap melestarikan budaya dengan dibalut nuansa modern.
(Anis Nurwidayati, Mahasiswa Program Studi Doktor Biologi UGM Angkatan 2023 Gasal)