Berikut kami sampaikan hasil seleksi klariflkasi dan seleksi teknis jasa perseorangan sekretaris pimpinan selengkapnya dapat diakses di tautan berikut
Berikut kami sampaikan hasil seleksi kualifikasi pengadaan jasa perseorangan: sekretaris pimpinan selengkapnya dapat diakses disini
Berikut kami sampaikan SK Dekan No. UGM-BI-1995-UM-01-39 tentang Pedoman Ujian Susulan Mahasiswa F.Biologi UGM selengkapnya dapat dilihat ditautan berikut.
Mahasiswi PMDSU Fakultas Biologi UGM angkatan 2015, Aprilia Sufi Subiastuti, berkesempatan untuk menjadi visiting researcher di Laboratorium Patologi Tumbuhan, Utsunomiya University, Jepang selama 3 bulan. Kegiatan ini merupakan salah satu fasilitas bagi mahasiswa PMDSU untuk dapat mengikuti Program PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi International) di salah satu universitas di luar negeri yang bermitra dengan universitas asal mahasiswa. Seluruh biaya kegiatan tersebut ditanggung oleh Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Namun tidak semua mahasiswa PMDSU dapat memeliki kesempatan untuk mengikuti program ini, melainkan harus lolos seleksi dari kemenristekdikti terlebih dahulu. Tahun ini hanya 62 mahasiswa PMDSU dari seluruh Indonesia yang lolos seleksi program PKPI, 4 diantaranya dari Fakultas Biologi UGM.
Selama berada di Utsunomiya University, mahasiswa yang bersangkutan melakukan identifikasi jenis begomovirus yang menginfeksi melon di Yogyakarta dengan metode kloning gen. Berdasarkan International Conference of Taxonomy Virus (ICTV), identifikasi jenis Begomovirus dilakukan berdasarkan sekuen utuh genom Begomovirus. Hal ini cukup memakan waktu dan biaya jika dilakukan di Indonesia. Selain itu, yang bersangkutan juga mengkonstruksi infectious clone atau virus artifisial untuk digunakan dalam penelitian lanjutan khususnya yang berkaitan dengan pengembangan melon tahan begomovirus di Indonesia. Infectious clone merupakan genom virus yang dikloning ke dalam sel kompeten (Eschericia coli) yang memiliki kemampuan menginfeksi sama seperti virus aslinya. Infectious clone ini dapat diinfeksikan ke tanaman uji dengan metode agroinokulasi atau gene gun.
Selain memperoleh pengalaman dari segi riset dan akademis, kegiatan PKPI ini juga memberikan pengalaman hidup di luar negeri bagi mahasiwa calon doctor muda. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing mahasiswa Indonesia di kancah Internasional. Selama 3 bulan, mahasiswa peserta harus mampu beradaptasi dengan lingkungan laboratorium, universitas, dan masyarakat di negara tujuan yang tentunya memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda dengan Indonesia.
Hasil akhir dari kegiatan PKPI ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa Indonesia di jurnal International. Peserta program PKPI ini diharuskan menghasilkan publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus atau Thomson Reuters. Disamping itu, kegiatan ini diharapkan juga mampu memperkuat kolaborasi riset antara dosen di Indonesia dengan peneliti luar negeri sehingga kualitas riset di Indonesia semakin baik.
Tim KARTINI GAMA yang salah satu anggotanya merupakan mahasiswa S-3 Program Studi Biologi berhasil meraih “best winner” pada kompetisi 2018 UNESCO-UNITWIN Advanced Workshop and International Competition program. Workshop ini diadakan dan dilaksanakan di Seoul Korea Selatan dari tanggal 10-15 Desember 2018 lalu, yang bertempat di Kampus Sookmyung Women’s University.
Kompetisi ini merupakan kompetisi lanjutan dari 2017 Sookmyung Women’s University, Korea Selatan dan Asia Pasific Women’s Information Network Center (APWINC) UNESCO-UNITWIN program bekerjasama dengan Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada yang dilaksanakan di kampus UGM Yogyakarta pada awal tahun 2018.
Pemenang dari pelatihan ICT dan Leadership Dasar UNESCO-UNITWIN di UGM yang diadakan tanggal 8-12 Januari 2018 tersebut, kemudian menjadi delegasi untuk workshop dan kompetisi Internasional di Seoul Korea Selatan pada bulan Desember 2018 lalu. Tim Kartini GAMA Universitas Gadjah Mada terdiri dari 7 anggota yang berasal dari berbagai fakultas dan beranggotakan Teya Titiang Tiana (Fakultas ISIPOL), Christina Dwi Kusumaningtyas (Fakultas Pertanian), Rizka Dwi Amalia (Fakultas Geografi) dari tim ICT dan juga Anisa Dian Larasati (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Hanin Banurukmi (Fakultas Ilmu Budaya), Nurisa Fajri Wijayanti (Fakultas Geografi), dan Linda Oktavianingsih (Fakultas Biologi) dari tim leadership.
Workshop dan kompetisi ini didanai penuh oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan dan diikuti oleh 39 mahasiswa di Asia yang merupakan tim terpilih dari Universitas Gadjah Mada, Life University dan Royal University Cambodia, National University of Laos dan Souphanouvong University Laos.
Selama 4 hari kegiatan banyak materi yang diberikan untuk mengembangkan kemampuan para peserta. Dalam bidang ICT peserta belajar tentang Raspberry Pi, Mentoring dan Entrepreneurship. Sementara itu di bidang Leadership peserta diajari tentang Kepemimpinan Wanita di 4th Industry Revolution, desain karir dan cara berfikir serta Entrepreneurship. Secara umum kegiatan workshop dan kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan minat mahasiswi dalam bidang ICT (Information and Communication Technologies) dan Leadership/Kepemimpian. Materi yang diberikan sangat bermanfaat dan merupakan hal penting dalam menghadapi persaingan global saat ini. Selain itu para peserta diharapkan dapat membangun relasi dan pertemanan dengan mahasiswi-mahasiswi dari negara lain yang berasal dari berbagai displin ilmu serta merasakan langsung budaya dan teknologi di Korea Selatan.
Pada hari terakhir kegiatan, dilaksanakan kompetisi antar Tim dari masing-masing Universitas. Setiap tim dari masing-masing Universitas menyampaikan dan menampilkan ide/gagasan tentang pemberdayaan perempuan yang dapat diterapkan baik di level pemerintahan, sekolah, keluarga, atau bahkan individual dan juga di komunitas lokal maupun international dengan mengunakan ICT. Sebelumnya selama 2 bulan, peserta sudah diberikan tugas tentang bagaimana menggunakan ICT untuk memberdayakan kekuatan para wanita. Tim Kartini GAMA Universitas Gadjah Mada berhasil memenangkan kompetisi dengan mengangkat ide perlindungan tenaga kerja wanita. Delegasi UGM berhasil meraih juara pertama dan terbaik dengan membawakan prototype inovasi teknologi bernama HER (Helper Bracelet for Migrant Worker). Penghargaan diberikan langsung oleh Executive Director, Asia Pasific Women’s Information Network Center, Sookmyung University Mrs Yujin Lim Ph.D.
Berikut disampaikan jadwal ujian susulan UAS semester gasal TA 2018/2019 selengkapnya dapat dilihat disini
Fakultas Biologi UGM beberapa tahun terakhir telah menjalin kerjasama dengan Selandia Baru, khususnya di bidang pertanian dan peternakan. Pada kesempatan kali ini, Fakultas Biologi mendapatkan kunjungan dari perwakilan Shafers Ltd. yaitu Brin Thorington. Shafers Ltd. merupakan perusahaan perdagangan internasional untuk produk-produk pertanian seperti melon, nanas, kiwi dan blackberry.
Pada kesempatan kali ini, Fakultas Biologi diwakili Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. sebagai pakar budidaya melon untuk pengembangan riset, khususnya di bidang budidaya dan pengolahan melon yang telah dilakukan di Desa mitra (Yogyakarta). Kegiatan ini berlangsung pada hari Jum’at, 28 Desember 2018.
“Kunjungan dari Pengusaha Selandia Baru ini sebagai tindak lanjut dalam memperkuat kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya”, ujar Dr. Budi.
Dr. Budi Setiadi Daryono menuturkan hasil pengembangan riset khususnya bidang budidaya Melon. Hasil riset yang dipaparkan berupa ketahanan penyakit seperti begomovirus dan powdery mildew yang sering terjadi dalam budidaya melon. Beberapa tahun terakhir, cuaca yang tidak bisa diprediksi membuat para petani melon kesulitan dalam budidaya melon terutama menanggulangi penyakit. Namun, varietas melon yang dimiliki Fakultas Biologi memiliki keunggulan dalam ketahanan penyakit sehingga apapun kondisi cuaca, melon tetap bisa dilakukan panen.
Brin Thorington juga menuturkan pengembangan budidaya di Selandia Baru khususnya menangani masalah cuaca yang tidak bisa diprediksi. Selandia Baru memanfaatkan dan memaksimalkan saluran irigasi dalam mengoptimalkan hasil Pertanian terutama holtikultura. Selain itu, Brin Thorington menyampaikan cara budidaya pertanian yang efektif dan efisien di kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi.
“Dengan adanya tukar pikiran dalam budidaya pertanian, diharapkan mendapatkan hasil yang optimal dengan kondisi cuaca yang tidak menentu”, kata Dr. Budi.
Diakhir kegiatan, Dr. Budi Setiadi Daryono dan Brin Thorington mengunjungi Biomart. Produk Biomart merupakan hasil inovasi dan penelitian dosen, mahasiswa dan mitra Fakultas Biologi UGM.
Berikut disampaikan pengumuman pengadaan jasa perseorangan: sekretaris pimpinan selengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut
Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas flora dan fauna terbesar kedua setelah Brazil. Oleh karenanya, Indonesia juga disebut sebagai negara megabiodiversity. Namun sayangnya, kekayaan biodiversitas tersebut belum dikelola secara optimal karena beberapa dekade sebelumnya masih dipandang sebelah mata. Kekayaan biodiversitas saat ini terus tergerus oleh kerusakan ekosistem flora dan fauna, yang beberapa diantaranya disebabkan oleh illegal logging, pembakaran hutan, penambangan mineral dan bahan bakar berbasis fosil. Kehilangan biodiversitas dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar untuk kepentingan masa depan, karena biodiversitas merupakan cadangan sumber daya yang signifikan untuk keberlangsungan generasi mendatang. Laju kerusakan ekosistem dan kehilangan biodiversitas bisa dikatakan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penambahan daftar flora dan fauna yang masuk dalam kategori endangered. Hingga tulisan ini disusun, telah ada paling tidak sejumlah 1567 spesies flora dan fauna di Indonesia yang masuk dalam endangered species (http://earthsendangered.com).
Untuk mencegah dan mengurangi laju kehilangan biodiversitas, pemerintah Indonesia bersama dengan UNDP (United Nation for Development Program) menyelenggarakan program pembiayaan untuk konservasi dan reservasi biodiversitas. Namun sayangnya, hingga saat ini alokasi yang dianggarkan masih jauh dari mencukupi yaitu baru sekitar 6% dari kebutuhan dan Indonesia baru berperan sebesar 0,5% setiap tahunnya. BIOFIN Indonesia merupakan bentuk kerjasama pemerintah Indonesia dan UNDP untuk menstimulasi pembiayaan konservasi biodiversitas di Indonesia. “Indonesia memiliki 552 unit Kawasan konservasi dengan total luas mencapai 27,12 juta Ha atau 21% dari luas Kawasan hutan Indonesia, dengan ketersediaan sumber daya genetik yang sangat tinggi” ucap Dida Gardera dalam paparannya di seminar tersebut. Biodiversitas tidak hanya bernilai ekonomi karena wujud atau produk yang dihasilkan saja, namun biodiversitas memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena perannya sebagai penyerap karbon, reservasi energi terbarukan, dan lainnya.
Robert Manurung, salahsatu narasumber dalam seminar dalam paparannya menyatakan bahwa bioekonomi tidak hanya berwujud nilai hasil produksi saja, namun produk-produk sampingan yang sering disebut sebagai limbah bahkan dapat memiliki nilai ekonomi yang berpuluh kali lipat dari nilai produk utamanya, jika kita mau dan mampu mengolahnya. Misalnya padi, hingga saat ini mayoritas beranggapan bahwa produk yang paling mahal yang dihasilkan padi adalah beras. Namun, jika kita mau mengolah limbah padi seperti jerami untuk produksi silica, dan kulit padi untuk biodiesel maka nilai intrinsik beras hanya menjadi sepersepuluh dari dua produk sampingan tadi. Selain itu, apabila pertanian dan perkebunan dikelola berdasarkan atas konservasi siklus materi dan energi, maka penggunaan pupuk sintetis dapat ditekan dan hasil produknya berlipat dibanding dengan yang mengandalkan pupuk.
Untuk menggalang pembiayaan biodiversitas, pemerintah Indonesia dalam hal ini BIOFIN Indonesia berusaha untuk menggandeng berbagai elemen untuk berperan serta seperti BUMN dan perusahaan-perusahaan privat melalui penggalangan dana CSR. Sebagai salahsatu contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga saat ini telah memiliki 46 desa binaan di berbagai pulau di Indonesia. “Hingga 2018, BRI juga telah menyalurkan dana sebesar Rp 104 milyar untuk konservasi dan pemberdayaan biodiversitas” papar Agus Rachmadi.
Menyongsong era industri 4.0, biodiversitas merupakan potensi yang sangat besar. Namun pertumbuhan ekonomi dari sektor berbasis biodiversitas (pertanian, perkebunan, dan perikanan) masih relative rendah, yaitu sebesar 4%. Pertumbuhan ekonomi 2018, menunjukkan bahwa saat ini sektor yang menjadi andalan adalah transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta konstruksi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8 %, 7%, dan 6%. Hal ini disampaikan Berly Martawardaya dalam paparannya. Beliau juga menyampaikan bahwa tahun 2018 nilai investasi untuk basis ekonomi biodiversitas juga masih sangat rendah, menduduki ranking ke-6 setelah investasi dalam bidang konstruksi. Transportasi dan telekomunikasi menduduki rangking pertama dengan total nilai investasi Rp 44 trilyun.
Seminar BIOFIN, Indonesia Bioeconomy Outlook 2019, ini di selenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta pada 20 Desember 2018. Pada kesempatan ini, dua staff Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si. (mewakili LPPM UGM), dan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (mewakili Fakultas Biologi UGM) berkesempatan untuk berperan dalam seminar tersebut. Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan beberapa NGO, BUMN, dan Bank. (Sukirno)
Biology Career and Alumni Development Center (BCADC) kembali menyelenggarakan Alumni Talks pada Kamis 27 Desember 2018, sebuah agenda rutin tiap dua bulan dengan menghadirkan alumni Fakultas Biologi UGM untuk hadir berbagi inspirasi. Pada kesempatan ini, Dr. Ajeng Kusumaningtyas Pramono, Biologi 2005, membagikan pengalamannya selama melanjutkan studi master dan PhD di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) serta Tokyo Institute of Technology. Pembicaraan menjadi semakin menarik karena beliau melanjutkan studi PhD di Jepang berdua bersama anak. Hal tersebut dikupas secara mendalam oleh Dr. Ajeng terutama dalam memilih negara yang cocok untuk membawa keluarga, memilih supervisor yang tidak hanya ahli di bidangnya tapi juga memiliki perspektif yang baik untuk yang sudah berkeluarga, hingga memilih universitas, kota atau lokasi tempat tinggal yang sangat berkaitan erat dengan biaya hidup.
“Bijaklah dalam memilih supervisor, karena supervisor itu ibarat “suami atau orang tua” kita selama menemuh studi. Supervisor jauh lebih penting dari ranking Universitas” Pungkas Dr. Ajeng menekankan pemilihan supervisor adalah titik krusial saat ingin melanjutkan studi khususnya PhD.
Dalam kesempatan yang sama, beliau juga menekankan pentingnya komunikasi dan terbuka dengan pembimbing agar dapat menyelesaikan studi dengan lebih lancar. Hal ini dicontohkan beliau saat mencoba mengkomunikasikan kehamilannya sesaat sebelum memulai studi dan akhirnya kehamilan tersebut tidak menjadi hambatan setelah dikomunikasikan dengan supervisor. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya berpikiran terbuka dan memiliki teman diskusi, mengingat rate of failure untuk menempuh PhD itu relative tinggi bahkan hingga 50% dan banyak rekan-rekan beliau yang mengalami depresi hingga tidak mampu melanjutkan studinya
“Kita harus memiliki rekan seperjuangan, karena selama menempuh studi khususnya PhD itu penuh tantangan dan banyak yang mengalami depresi, termasuk saya” Ujar Dr. Ajeng yang disambut gelak tawa para peserta
Saat ini Dr. Ajeng bekerja di Bio-energy.co.jp sebuah perusahan daur ulang limbah makanan di Jepang dan jika ditanya apa impian beliau selanjutnya “Saya masih mencari kesempatan menjadi pengajar di Indonesia, after all, in Latin doctor is ‘teacher’ “Tegas Dr. Ajeng