Tanah Indonesia, tanah yang kaya akan sumber daya alamnya. Kacang tanah menjadi salah satu produk pertanian yang sangat melimpah di tanah Indonesia ini. Adanya inovasi yang terus menerus tercipta, menjadikan Fakultas Biologi UGM turut andil dalam mengembangkan inovasi kacang tanah `Lurik` unggul, yaitu salah satu kultivar dari kacang tanah yang memiliki corak lurik pada kulit bijinya. Melalui program Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dicanangkan oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Fakultas Biologi UGM menawarkan teknik pengembangan kacang `Lurik unggul dengan metode induksi kolkisin. Tujuannya adalah agar dihasilkan produk kacang tanah `Lurik` yang berbeda dengan kacang tanah pada umumnya yaitu memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang lebih manis serta terdapat corak lurik yang unik dan menarik. Masyarakat Desa Depokrejo menjadi salah satu mitra Fakultas Biologi UGM agar dapat membantu terwujudnya pengembangan benih unggul tersebut karena tanah di Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo sangat potensial untuk ditanam kacang tanah `Lurik` ini. Dalam mewujudkan program ini, Minggu (15/7) Fakultas Biologi UGM menggelar sosialiasi dengan tema: “Aplikasi Teknologi Poliploid dalam Pengembangan Sentra Kacang Lurik di Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah” yang dihadiri 20 peserta dari 2 kelompok tani di desa tersebut. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diakhiri pukul 12.00 WIB. Sambutan hangat disampaikan secara langsung dari perwakilan kelompok tani Desa Depokrejo, Barno. “Saya sebagai perwakilan kelompok tani di desa ini dan secara pribadi sangat mengapresiasi kedatangan tim dari Fakultas Biologi UGM ke desa kami dan InsyaAllah ke depannya kami dengan senang hati akan membantu terlaksananya program ini dan sangat berterima kasih kepada UGM atas kesempatan yang diberikan kepada kami dalam mengembangkan perekonomian desa kami ini. Mudah-mudahan cita-cita bersama dalam mewujudkan desa sentra kacang tanah `Lurik` ini dapat terwujud” ujar Barno saat menyampaikan sambutan di balai Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo. Program ini diketuai oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si, M.Sc. sekaligus menjadi narasumber yang menyampaikan materi mengenai pengenalan teknologi poloploidisiasi kacang `Lurik` dengan perawatan menggunakan pupuk organik berbasis ramah lingkungan. Selain itu, acara ini juga dibersamai oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc sekaligus menjadi narasumber dalam penyampaian materi mengenai “One Village One Product”. Diharapkan dari acara sosialiasasi ini masyarakat menjadi paham bagaimana teknik poliploidisasi kacang tanah `Lurik` sebelum pelaksanaan penanaman dan budidaya kacang `Lurik`.
Perkembangan ilmu sains saat ini terus melaju secara eksponensial seiring dengan revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi. Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam yang tinggi memiliki pekerjaan rumah untuk mengejar ketertinggalan agar dapat memanfaatkan potensi tersebut demi kepentingan masyarakat. Dalam hal ini perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan memiliki peran penting yang bertugas untuk melakukan akselerasi ilmu pengetahuan melalui tri dharma perguruan tinggi, yaitu penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Madah melalui Laboratorium Genetika dan Pemuliaan sejak tahun 2015 ini terus mencoba memaksimalkan tugas dan fungsi dalam penyebaran ilmu pengetahuan melalui Pelatihan Teknik Sitogenetika, Genetika Molekuler, & Bioinformatika.
Tahun 2018 merupakan tahun ke-4 pelaksanaan yang terdiri atas 4 tema dan terdapat pengembangan pada tema 4 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dengan adanya analisis metabarcoding mengikuti trend penelitian global saat ini. Paket 1 dengan tema Analisis Sitogenetik dan Karakterisasi Kromosom Hewan dan Tumbuhan dimulai pada tanggal 23 Juli 2018, pembukaan dilaksanakan pada pkl 08.00 WIB oleh Dekan Fakultas Biologi yang diwakilkan oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama yang juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. “Saat ini, mengikuti revolusi industri 4.0 kolaborasi antar disiplin ilmu sangat diperlukan, seperti yang kita ketahui teknologi bioinfiormatika berkembang sangat cepat, pengembangan database genom dilakukan besar-besaran sebagai dasar dalam inisiasi bio-economy” ujar beliau dalam sambutan yang dilakukan.
Terdapat 4 rangkaian tema yang dilaksanakan dari tanggal 23 Juli – 31 Juli 2018, pada tema 1 pematerian dilaksanakan di Ruang 1 Gedung B Fakultas Biologi UGM dan workshop pelatihan di Teaching Laboratory yang diikuti oleh 29 peserta dari 19 instantsi/perguruan tinggi yang tersebar di 9 provinsi. Terdapat 3 materi yang disampaikan, pematerian pertama yaitu teori struktur dan fungsi kromosom yang disampaikan oleh Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. yang menjelaskan teori kromosom dan kaitan struktur kromosom dengan biologi molekular sementara pematerian kedua dan ketiga yaitu teknik preparasi kromosom hewan dan tumbuhan dan analisis karyotipe dan idiogram yang disampaikan oleh Ganies Riza Aristya, M.Sc. Pada akhir pelatihan diharapkan peserta dapat melakukan penelitian sitogenetika, poliploidisasi, variasi ataupun manipulasi kromosom. Antusiasme dan respon positif diperoleh dari peserta pada saat penutupan pelatihan yang disampaikan oleh Indra Lesmana, M.Sc selaku ketua pelaksana kegiatan, salah satunya yaitu permintaan untuk kembali menyelenggarakan pelatihan teknik sitogenetika yang diikuti dengan perkembangan metode terkini.
Perpustakaan Fakultas Biologi UGM kembali berkontribusi dalam kegiatan ilmiah Seminar Nasional Kearsipan & Perpustakaan yang di selenggarakan oleh IPB pada tanggal 10-11 Juli 2018 di Kampus Dramaga IPB Bogor. Hal ini merupakan moment spesial bagi Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, hampir 500 peserta seminar turut menghadiri dalam acara tersebut. Rangkaian kegiatan ilmiah yang diselenggarakan selama 2 hari dimulai hari Selasa, 10 Juli 2018 dengan agenda seminar nasional yang terdiri dari beberapa keynote speaker dengan tema besar tentang Pengelolaan Big Data di Era Revolusi Industry 4.0., Sedangkan pada hari kedua Rabu, 11 Juli 2018 dengan acara presentasi dari berbagai peserta yang telah mengirimkan beberapa naskah paper dalam ajang Call for Papers. Pada hari kedua tersebut dipresentasikan 28 artikel campuran bidang perpustakaan dan kearsipan. Presentasi dari 10 paper diantaranya adalah presenter dari Universitas Gadjah Mada. Luar biasa, artinya UGM berpartisipasi 30% lebih dari jumlah artikel yang dipresentasikan. Rusna Nur Aini A.Md salah satu pustakawan dari Fakultas Biologi UGM berkolaborasi dengan Purwani Istiana, SIP, M.A pustakawan dari Fakultas Geografi UGM, mempresentasikan paper nya dengan judul Kompetensi Pustakawan Perguruan Tinggi dalam Era Revolusi Industri 4.0.
Drs Ign. Sudaryadi, M.Kes, selaku penanggungjawab Perpustakaan Fakultas Biologi UGM, turut hadir mengikuti kegiatan tersebut sebagai pendamping pemakalah. Menurut penuturan beliau, banyak manfaat yang dapat di terapkan dari mengikuti kegiatan ilmiah tersebut. Sejalan dengan pemaparan Irman Hermadi, Ph.D dengan judul materi Pengelolaan BIG DATA di era Revolusi Industri 4.0, menurut Hermadi pentingnya dalam memahami kemajuan teknologi yang berdampak pada penggunaan internet, untuk pengelolaan data yang cukup besar akan menghasilkan banyak data yang bermanfaat untuk keperluan pengambilan keputusan yang berbasis fakta mulai dari tingkat operasional, managerial sampai eksekutif guna meningkatkan produktivitas dan profit. Menurut penuturan pak Didit, pengelolaan big data dapat diterapkan juga di institusi secara internal dengan cara integrasi data dengan pihak-pihak yang terkait, khususnya dalam pengelolaan data di Fakultas Biologi UGM, sebagai contoh melalui koneksitas meta data dari Perpustakaan, Museum Biologi dan “Arsip”Fakultas Biologi UGM. Hal senada seperti yang telah disampaikan oleh salah satu pembicara dari Indonesia One Search Ismail Fahmi Ph.D, gagasan dari salah satu keynote speaker tersebut mengintegrasikan data arsip di seluruh Indonesia menjadi suatu kumpulan meta data arsip dan perpustakaan, yang terintegrasi menjadi satu kumpulan data secara nasional dengan tujuan memudahkan public dalam pencarian informasi yang berbasis knowledge.
Senada dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr.Ir. Pudji Muljono, Ms.i selaku kepala perpustakaan Institut Pertanian Bogor, tentang Pustakawan yang berkualitas dan relevan dengan program institusi menjadi satu tuntutan yang harus dipenuhi agar tetap eksis di era Revolusi Industri 4.0, Hal tersebut sesuai dengan tema yang di paparkan oleh Rusna dalam call for papers tersebut. Tuntunan perkembangan jaman yang terus tumbuh dan berkembang serta tuntutan kualitas SDM di Perguruan tinggi menjadi latar belakang dari pemilihan tema tersebut. Tuntutan perubahan yg begitu cepat menjadi ciri dari era revolusi industri. Banyak manfaat yang diperoleh dari mengikuti ajang tersebut, diantaranya menambah wawasan, meningkatkan pengetahuan, update perkembangan informasi terbaru dalam dunia perpustakaan, sehingga dapat diimplementasikan di institusi tempat pustakawan bekerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar sesuai dengan kompetensinya dibidang ilmu perpustakaan. Pustakawan/pengelola perpustakaan akan mampu menghadapi tuntutan era revolusi industri 4.0 di dunia pendidikan tinggi. Era revolusi industri dengan tuntutan yang serba cepat, perubahan dan akses informasi yang cepat pula, serta koneksitas yang telah menjadi kebutuhan, sehingga diperlukan peran pustakawan yang kompeten dan mampu mengikuti perkembangan tuntutan zaman.
Senior Experten Service (SES) Museum dari Jerman yaitu Dr. rer. nat. Ulrich Schmidt berada di Fakultas Biologi sebagai penasehat ahli, guna pengembangan Museum Biologi UGM menjadi Museum Sejarah Alam. Donan Satria Yudha sebagai Kepala Museum Biologi, merancang semua kegiatan Ulrich selama di Museum Biologi. Salah satu kegiatan Ulrich adalah memberikan pelatihan kepada staf museum, terutama mengenai pembuatan awetan taksidermi yang baik dan perawatan koleksi fauna di Museum Biologi dan di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM.
Donan Satria menyelenggarakan dua kegiatan workshop mengenai Pengawetan dan Perawatan Spesimen Taksidermi, dengan Ulrich Schmidt sebagai narasumber. Pada hari Senin, 16 Juli 2018, Ulrich memberikan workshop I, kepada semua staf Museum Biologi UGM di Ruang Perpustakaan Museum Biologi UGM. Peserta workshop I, tidak hanya staf museum, tetapi juga mahasiswa Fakultas Biologi yang magang serta mahasiswa Kerja Praktek di Museum Biologi UGM. Dalam kegiatan workshop tersebut, kami pengelola Museum Biologi mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan tentang proses pengawetan dan perawatan spesimen yang baik dan benar, sesuai standar Museum Sejarah Alam di Jerman.
Kemudian pada hari Selasa, 17 Juli 2018, Ulrich Schmidt kembali memberikan workshop yang sama (workshop II), kepada semua staf dosen/tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Laboratorium Sistematika Hewan (Lab SH), di Ruang Lab SH Fak. Biologi UGM. Dalam acara tersebut, Kepala Lab SH, Bapak Drs. Trijoko, M.S. turut hadir dan mengikuti kegiatan hingga akhir. Dosen Lab SH yang berpartisipasi adalah: Bu Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, Pak Rury Eprilurahman, Pak Donan Satria Yudha, dan Bu Dilla Hening. Sedangkan Tenaga Kependidikan yang berpartisipasi, yaitu: Bu Ani Sri Rahayu dan Pak Israme. Selain itu, beberapa mahasiswa asisten praktikum Lab SH juga hadir mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Kegiatan dua kali workshop tersebut sesuai dengan tujuan diadakannya program SES di UGM sebagai salah satu program Peningkatan Reputasi Akademik Universitas Gadjah Mada, terutama untuk membantu mengembangkan Sumber Daya Manusia serta fasilitas di Museum Biologi UGM agar memiliki standar internasional dan dapat menjadi “Museum Sejarah Alam”. Kami Pengelola Museum Biologi UGM mengucapkan banyak terima kasih kepada Pimpinan Fakultas Biologi UGM, yang telah melihat dan menangkap peluang ini. Tidak lupa, Pimpinan Fakultas Biologi UGM mengucapkan banyak terima kasih kepada SES, Kantor Jaminan Mutu dan Kantor Urusan Internasional UGM yang telah memfasilitasi kedatangan beliau. Semoga kedatangan beliau bisa optimal dalam mengembangkan Museum Biologi untuk menjadi salah satu Museum Sejarah Alam di Indonesia. Donan Satria Yudha
Kelompok Studi Entomologi (KSE) kembali menoreh prestasi karena telah berhasil mempublikasikan makalah penelitian dalam kegiatan Seminar Nasional PEI Cabang Palembang 2018. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12-13 Juli 2018 bertempat di Hotel Swarna Dwipa, Palembang dengan mengusung tema “Serangga untuk Pertanian Berkelanjutan dan Kesehatan Lebih Baik”. Ada enam subtema seminar yang ditampilkan, yaitu (1) Biodiversitas, sistematika, biologi, ekologi, dan perilaku serangga; (2) Fisiologi, toksikologi, dan biologi molecular serangga, (3) Teknologi pengendalian serangga hama, (4) Entomologi perkotaan, medic, veteriner, dan industri, (5) Serangga berguna untuk pangan, pakan, dan sandang, seta kehidupan yang lebih baik, dan (6) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada sawit dan topik-topik lain yang terkait dengan OPT lainnya (gulma dan penyakit tumbuhan). Seminar tersebut diikuti oleh 250 orang baik sebagai tamu undangan, peserta, dan pemakalah.
Kegiatan seminar ini diikuti oleh beberapa anggota Kelompok Studi Entomologi,antara lain yaitu : Erwin Nur Indiarto (KSE XVI),Muhammad Nu’manuddin (KSE XVI),Fanuel Triaswanto (KSE XVIII),Maulana Dias Pratama (KSE XIX),Elvian Indah Nilamsari (KSE XIX),Andra Carel Nicola (KSE XIX), Nico Chandra Aditya (KSE XIX), Ultha Rifqy Riswanta (KSE XIX), Muhammad Luqman Fathoni (KSE XIX) dan Wanny Firdasia (KSE XIX). Selain anggota KSE, kegiatan ini juga diikuti oleh dua mahasiswa non-anggota KSE, yaitu Zulfa Berliana P. Dan Naufal Urfi D. U. Kegiatan penelitian ini diinisiasi serta difasilitasi oleh divisi penelitian Kelompok Studi Entomologi dengan pembagian ke dalam tiga tim. Adapun judul publikasi yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional PEI cabang Palembang tersebut yaitu : “Pola Aktivitas Harian Leptocorisa aratorius Fabricus (Hemiptera : Alydidae) Pada Berbagai Ketinggian Tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta” (dibawakan oleh Fanuel Triaswanto, Ultha Rifqy Riswanta, M. Luqman Fathoni, dan Naufal Urfi D. U.), “Keanekaragaman Odonata Curug Setawing, Pegunungan Menoreh, Kulon Progo,D.I.Yogyakarta” (dibawakan oleh Erwin Nur Indiarto, Muhammad Numanuddin, Elvian Indah Nilamsari, dan Maulana Dias Pratama) dan “Kemelimpahan Populasi Walangsangit (Hemiptera : Alydidae) pada Berbagai Ketinggian Tempat di Kabupaten Bantul dan Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta” (dibawakan oleh Fanuel Triaswanto, Zulfa Berliana P., Nico Chandra Aditya, Wanny Firdhasia, dan Andra Carel Nicolla). Semua publikasi berfokus pada subtema biodiversitas, sistematika, biologi, ekologi, dan perilaku serangga.
Kelompok Studi Entomologi mengucapkan selamat bagi teman-teman yang berhasil melakukan publikasi dalam event seminar tersebut. Kiranya penelitian yang telah dilakukan dapat membawa kemajuan dan perkembangan ilmu Entomologi ke depan serta memotivasi teman-teman yang lain untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
Menyadari akan besarnya potensi biodiversitas tropika Indonesia sebagai obat-obatan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Untuk menanggapi hal tersebut, Fakultas Biologi membentuk Tim Biovir Fakultas Biologi UGM yang dipimpin oleh Dr. Purnomo, M.S. beserta anggota tim, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan Rury Eprilurahman, M.Sc.. Tim Biovir akan melakukan pendataan flora dan fauna yang mempunyai potensi sebagai herbal, jamu atau obat antivirus yang menginfeksi manusia. Tim Biovir berhasil meraih dana Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) UGM tahun 2018 guna penelitian selama 5 tahun, yaitu dari 2018 sampai 2023.
Untuk bisa menjalankan projek ini, tim Biovir melakukan kunjungan ke B2P2OOT Tawangmangu. Kunjungan yang diadakan pada Selasa, 3 Juli 2018 ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama riset khususnya pemanfaatan data Ristoja Kemenkes untuk obat dan herbal potensial penyakit yang diakibatkan oleh virus. Dalam kunjungannya, Tim Biovir Fakultas Biologi UGM diterima oleh Direktur/Kepala B2P2OOT Kemenkes Tawamangu, Achmad Saiku, M.Sc., PH. beserta Kepala Bidang dan staf di Kantor B2P2OOT Tawangmangu, Karanganyar Jateng.
“Kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan B2P2OOT Tawangmangu telah dilaksanakan sejak lebih dari 20 tahun lalu khususnya di bidang eksplorasi dan sistematika flora yang berpotensi sebagai jamu, herbal dan obat..dan akan terus kita tingkatkan khususnya dibidang identifikasi, koleksi, taksonomi dan sistematika baik konvensional maupun dengan pendekatan biologi molekular juga peningkatan sharing koleksi herbarium ke depannya”, harap Dr. Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus anggota dari tim Biovir Fakultas Biologi UGM.
Program teknologi tepat guna (TTG) yang dicanangkan oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM kembali diadakan pada tahun 2018. Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah teknik kastrasi polinasi semangka orange oleh Fakultas Biologi UGM yang dilaksanakan di Balai Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah pada Hari Minggu (15/7). Tujuan sosialisasi ini yaitu untuk mengenalkan kepada masyarakat bagaimana mengembangkan benih unggul semangka orange. Sosialisasi ini dihadiri oleh 20 orang terdiri perangkat Desa dan Lapisan Masyarakat. Desa Depokrejo, Ngombol, Purworejo adalah satu daerah potensial untuk mengembangkan buah semangka merah dan kuning, sehingga dengan inovasi pengembangan semangka orange dengan teknik kastrasi polinasi ini diharapkan akan terciptanya Desa Depokrejo sebagai sentra semangka orange terbesar di Indonesia guna menunjang perekomoniman masyarakat desa. “Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini dan tidak sabar untuk melaksanakan pelatihan praktek langsung di lapangan nanti”, ujar Drs. Heri Sujadmiko, M.Si sebagai ketua pelaksana hibah TTG semangka orange 2018 ini. Beliau juga mengatakan bahwa pada kegiatan awal ini masyarakat sudah sangat antusias dan berharap dalam pelaksanaan program kerja selanjutnya masyarakat tetap bisa berpartisipasi aktif agar capaian yang diharapkan dapat terwujud. Bekerja sama dengan para narasumber lain, program sosialisasi ini tidak hanya memperkenalkan teknik kastrasi polinasi semangka orange saja, namun juga dilengkapi dengan pematerian mengenai perawatan lahan secara berkelanjutan dengan metode penggunaan pupuk organik cair yang langsung disampaikan oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si, M.Sc. diharapkan nantinya masyarakat selain mengetahui teknik penanaman dan pembuatan benih yang unggul, juga tidak lupa dalam perawatan lahan agar dapat digunakan jangka waktu yang lama. Selain itu juga disampaikan materi mengenai “One Village One Product” oleh Dekan Fakultas Biologi, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Materi ini disampaikan guna memotivasi masyarakat desa dalam mengembangkan desa sentra semangka orange nantinya seperti yang dicita-citakan bersama.
Menjadi institusi pendidikan yang menyelenggarakan salah satu Program Pascasarjana Program Studi Biologi tertua di Indonesia, Fakultas Biologi UGM terus mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum program pascasarjananya. Setelah mengadakan workshop pengembangan kurikulum Program Studi Magister Biologi, kali ini Fakultas Biologi kembali menyelenggarakan kegiatan Workshop Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Biologi selama dua hari dari 16 hingga 17 Juli 2018. Kegiatan yang bertempat di Auditorium Fakultas Biologi UGM ini, dihadiri oleh seluruh dosen pengampu mata kuliah program Doktor Biologi beserta jajaran Pimpinan Fakultas, Pimpinan Departemen Biologi Tropika, dan Ketua Program Studi Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM.
Di hari pertama, kegiatan yang diketuai oleh Ketua Departemen Biologi Tropika Dr. Endang Semiarti, M.Sc. ini, dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. diteruskan dengan pemkulan Gong oleh Direktur Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, Prof. Dr. Aris Djunaedi. Walaupun program Doktor Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada telah terakreditasi “A”, proses evaluasi dan pengembangan kurikulum tetap harus dilakukan untuk memperbaiki dan menjaga mutu pembelajaran di Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya, Dekan menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kurikulum 2013 program Doktor Biologi, mengumpulkan informasi mengenai relevansi kurikulum S3 dari alumni dan pengguna lulusan serta melakukan studi banding dengan Program Doktor Biologi dari berbagai Perguruan Tinggi terkemuka lainnya, dan akhirnya workshop ini diharapkan mendapatkan masukan untuk merumuskan Kurikulum Program Studi Doktor Biologi 2018.
Pada sesi pertama, Ketua Program Studi Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM, Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S. menyampaikan struktur kurikulum yang sedang berjalan dan capaian pembelajaran (Program Learning Outcome) yang diharapkan. Pada sesi kedua, Prof. Dr. Aris Djunaedi menyampaikan peraturan terkait kurikulum Program Doktor berdasarkan peraturan Kemenristekdikti. Fakultas Biologi UGM juga mengundang beberapa narasumber dari unsur alumni program Doktor Ilmu Biologi, Dr. Sudaryanto, M.Sc. (Dosen Departemen Biologi FMIPA Universitas Udayana), pengguna lulusan program Doktor Biologi, Dr. Sudarmaji, M.Sc. (Mantan Direktur BPTP DIY), serta sharing tentang Program Studi Doktor oleh Wakil Dekan Bidang Akademik SITH ITB, Dr. Tjandra Anggraeni, M.Sc., dan Mantan Kepala Program Studi Doktor Biologi FMIPA UI, Dr. Drs. Abinawanto, M.Si. Presentasi di hari pertama di tutup dengan pemaparan terkait kompetensi lulusan Program Doktor Biologi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D.
Setelah menerima pemaparan materi oleh para narasumber di hari pertama, peserta workshop dibagi menjadi dua kelompok untuk mendiskusikan usulan perbaikan dan kebijakan kurikulum program Doktor Biologi. Setelah hasil diskusi dari masing-masing kelompok dipresentasikan dalam sidang pleno, Dr. Endang Semiarti, M.Sc. menyimpulkan luaran dari Workshop yang akan diusulkan ke Tim Kurikulum untuk finalisasi Draft Kurikulum Program Studi Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM tahun 2018. (Mukhlish Jamal Musa Holle)
Melon ‘TACAPA’ merupakan melon unggul hasil penelitian Fakultas Biologi UGM yang telah dikembangkan sejak tahun 2009. Dari hasil pengembangan tersebut, melon Tacapa kini memiliki 3 kultivar, yaitu Tacapa Green Black dengan ciri warna kulit hitam gelap, Tacapa Silver dengan ciri warna kulit putih keperakan dan Tacapa Gold dengan ciri warna kulit buah kuning keemasan, yang disebut unggul karena buahnya yang berukuran besar dengan berat sekitar 1,7-3,2 kg, rasa buah manis, daya simpan lama, tahan terhadap jamur tepung penyebab penyakit powdery mildew dan potensial untuk dikembangkan di lahan kritis karst dalam upaya konservasi lahan, serta dapat dibudidayakan menggunakan media tanam abu vulkanik. Pada tahun 2015, Tacapa Green Black dan Silver telah mendapatkan SK pemberian Tanda Daftar Varietas tanaman holtikultura dari Kementerian Pertanian RI.
Selain dari karakter fenotip yang tampak kasatmata, untuk memperkuat dan menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa tersebut memiliki karakter yang berbeda dengan melon lainnya, maka perlu dilakukan karakterisasi secara genetik/molekular. Dari latar belakang tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Biologi UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) tahun 2018 melakukan penelitian mengenai bagaimana variasi genetik ketiga melon kultivar Tacapa. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Indah Oktaviana, Muhammad Alif Ishak dan Nastri Khairunnufus yang dibimbing oleh bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr,Sc.
“Meskipun indukan ketiga melon ini sama yaitu dari melon ‘Tacapa’ akan tetapi secara fenotip mempunyai perbedaan karakter. Selain karakter fenotip yang digunakan untuk menentukan karakter melon, karakter genotip juga penting untuk diperhatikan. Seiiring dengan perkembangan teknik genetika molekular, variasi genetik dapat diketahui melalui analisis DNA. Data pendukung berupa karakter molekular diperlukan untuk memperkuat dan menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa Gold, Tacapa Green Black dan Tacapa Silver memiliki karakter yang berbeda dengan melon lain” ungkap Alif.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM. Metode PCR-ISSR dan RAPD dengan 6 primer acak digunakan untuk mengevaluasi karakter molekular melon Tacapa. Dari hasil penelitian, dengan menggunaan metode ISSR didapatkan tingkat similaritas Tacapa Green Black dan Tacapa Silver sebesar 91,2 %, Tacapa Green Black dan Tacapa Gold sebesar 77,8 %, dan Tacapa Silver dengan Tacapa Gold sebesar 80%. Sedangkan menggunakan metode RAPD dapat diketahui tingkat similaritas Tacapa Green Black dan Tacapa Silver sebesar 93 %, Tacapa Green Black dan Tacapa Gold sebesar 90,5 %, dan Tacapa Silver dengan Tacapa Gold sebesar 92,9 %. Dari data tersebut menunjukkan bahwa melon kultivar Tacapa Gold, Tacapa Green Black dan Tacapa Silver memiliki variasi secara genetik. Selain itu diketahui pula bahwa metode ISSR lebih efektif untuk menganalisis variasi genetik melon Tacapa dibandingkan metode RAPD karena menghasilkan polimorfisme yang paling tinggi dan waktu amplifikasi yang lebih efisien.
“Data molekular ini merupakan data awal yang dapat digunakan lebih lanjut untuk membuat penanda genetik spesifik guna membedakan ketiga kultivar melon tersebut. Maraknya kasus pengklaiman kekayaan Indonesia oleh negara lain dapat diatasi dengan membuat barcoding dari hasil sequencing DNA. Hasil dari proses ini dimasukkan ke dalam ke gene bank sebagai sumber daya genetik flora asli Indonesia dalam upaya mendorong terciptanya katahanan pangan nasional” tambah Indah.
Memiliki tingkat kenakeragaman hayati yang tinggi sudah sepatutnya Indonesia memanfaatkan segala aset sumber daya alamnya. Menyadari akan potensi tersebut, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan Summer Course berjudul “Central Java Field Intensive (CJFI-2018)”. Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari dari 2-13 Juli 2018 diikuti oleh 2 mahasiswa dari Universitas Charles Darwin.
Beragam materi diberikan dalam kegiatan summer course tersebut, diantaranya adalah analisis vegetasi bakau, belajar memahami pengelolaan kawasan bakau berbasis masyarakat, serta menganalisis ancaman anthropogenik di kawasan sand dune yang dipaparkan oleh Prof. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., Ph.D., Laboratorium Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi UGM. Selain itu mahasiswa dari Universitas Charles Darwin diajak untuk sampling herpetofauna di Taman Sungai Mudal Kulonprogo, identifikasi dan tabulasi data sampling herpetofauna Taman Sungai Mudal serta pelatihan pembuatan awetan tulang burung yang dipaparkan oleh Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Donan Satria Yudha, M.Sc. dari Laboratorium Sistematika Hewan.
Pada saat penutupan summer course, Dekan Fakultas Biologi UGM: Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yakin dari kegiatan ini akan memperkuat kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan Fakultas Ilmu Lingkungan Universitas Charles Darwin, “Hubungan baik ini tetap harus dijaga”. Beliau juga berpesan kepada mahasiswa Universitas Charles Darwin untuk dapat kembali lagi ke Fakultas Biologi UGM untuk belajar banyak hal lagi.