Museum Biologi adalah museum yang dikelola oleh Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sejak tahun 1956. Berawal dari gagasan Prof.drg.RG Indrayana dan Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto pendirian museum ini diawali dengan penggabungan Museum Zoologicum yang dikelola oleh Prof.drg.RG Indrayana dan koleksi museum herbarium yang dikelola oleh Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto. Seiring dengan perkembanganya tahun 1969 di bawah Prakarsa Dekan Fakultas Biologi Ir. Suryo Adisewoyo dan bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, Museum Biologi diresmikan di Jl.Sultan Agung No.22 Kecamatan Mergangsan Yogyakarta.
Museum dengan konsep pendidikan hayati, penelitian dan pengabdian masyarakat ini menyimpan koleksi: rangka, fosil hewan, simplisia, herbarium basah serta herbarium kering. Pada penyimpanan herbarium kering, terdapat lebih dari 3000 spesimen tumbuhan baik tumbuhan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Menurut Fahmi, salah satu pengelola museum Biologi, saat ini sedang dilakukan pendataan spesimen secara menyeluruh untuk keperluan digitalisasi. “Setiap hari ada mahasiswa yang datang untuk keperluan pendataan, serta membantu dalam perawatan spesimen kering dengan mengganti kertas pada herbarium yang sudah usang,” kata Fahmi. Dia juga menyampaikan terdapat kotak khusus yang menyimpan voucher spesimen dari USA dan Rusia. Selain itu terdapat sekitar 1000 spesimen berupa herbarium basah berupa awetan buah dan bunga.
Selain specimen tumbuhan, terdapat juga fosil dan awetan hewan yang memiliki informasi pada setiap specimen. Terdapat satu ruang tematik yang disiapkan dengan tema yang berganti setiap tiga bulan dengan menyediakan spesimen sesuai tema yang diusung.
Museum Biologi dapat dikunjungi oleh pelajar dan masyarakat umum setiap hari sesuai jam buka museum. Hari Senin-Kamis buka pada jam 08.00-16.00 WIB, Jumat 08.00-15.00 WIB, dan Sabtu-Minggu buka pada jam 08.00-14.00 WIB. Tempat ini selain digunakan sebagai wisata edukasi juga digunakan untuk penelitian beberapa mahasiswa dan dosen. Penghargaan Apresiasi Kelestarian dan Keterawatan Bangunan Warisan Budaya dan Cagar Budaya Tahun 2023 dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta tahun 2023 menjadi bukti bahwa pengelolaan museum ini sangat diperhatikan. Museum ini terawat dengan baik guna mendukung sarana pendidikan untuk berbagai kalangan.
(Rini Verary Shanthi, Mahasiswa Program Studi Doktor Biologi UGM Angkatan 2023 Gasal)