• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 59
Pos oleh :

adminbio

Sarasehan PLP Satker Fakultas Biologi UGM: Berbagi Pengalaman untuk Memupuk Motivasi Kerja

Rilis Berita Jumat, 17 Desember 2021

Rutinitas bekerja di Labororium berpotensi terhadap penurunan  kreativitas dan motivasi di dalam bekerja . Diperlukan suatu kegiatan yang mampu memberikan  ide-ide segar dan motivasi  bagi PLP  melalui  sarasehan .Kegiatan sarasehan PLP Fakultas Biologi dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Desember 2021 di Pantai Porok, Gunung Kidul..Kegiatan diikuti oleh  9 PLP Satker Fakultas Biologi. Acara pembukaan sarasehan dimulai dengan sambutan  ketua  Satker Yuni Hartati  dan dilanjutkan laporan dari ketua panitia  Sabardiman,

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Acara sarasehan diisi dengan pemaparan oleh 2 narasumber. Narasumber I, Sumarno, S.Si, M.Sc. merupakan  mantan PLP/laboran di laboratorium Mikrobiologi masa tugas 2003 sampai Januari 2021. Sumarno  menyampaikan pengalamannya berupa tantangan dan risiko yang dihadapi di saat menjadi PLP/laboran. Sebuah pengalaman berharga menjadi bekal baginya saat ini untuk melaksanakan tugas sebagai tendik bidang akademik pemproses ujian komprehensif dan tesis S2, bagian pemproses persuratan, ujian komprehensif dan  ujian disertasi S3. Narasumber II, Winarno merupakan PLP di Laboratorium Biologi Umum yang akan memasuki purna tugas pada 1 Desember 2021, dengan masa kerja 32 tahun. Winarno menyampaikan kiatnya dalam bekerja sebagai PLP. PLP menurutnya harus memiliki motivasi kuat, berpikir positif, serta menjaga komunikasi yang baik dengan pimpinan, dosen, rekan kerja, dan mahasiswa. Setelah  pemaparan 2 narasumber, acara dilanjutkan dengan tanya-jawab, diskusi, dan berbagi pengalaman antar peserta sarasehan dipandu Yuni Hartati, selaku moderator. Acara diakhiri  doa bersama oleh Sabardiman dan ishoma.

Sarasehan ini memberikan makna kebersamaan dalam menumbuhkan motivasi PLP.  Diskusi dari seluruh peserta telah memunculkan berbagai ide dan wawasan. Sebuah momentum berbagi pengalaman sebagai guru terbaik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tanggung jawab profesional. Sarasehan seperti ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan melibatkan seluruh PLP dan laboran di Fakultas Biologi, UGM.

Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Rumah Potong Ayam Di Desa Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul untuk Budidaya Pertanian dan Perikanan Berkelanjutan

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 16 Desember 2021

Dalam rangka keberlanjutan dan pengembangan Program Kegiatan Pengabdian Fakultas di Desa Mitra Mulyodadi, Bambang Lipuro, Bantul, Sabtu tanggal 11 Desember 2021 telah dilakukan evaluasi dan diskusi yang melibatkan 3 dosen Fakultas Biologi yaitu Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng, Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. dan Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si serta 2 mahasiswa S1 yaitu Nadia Puspaningrum dan Riffanty Salsabila Firmansyah dengan wakil pengurus  kelompok pertanian dan peternakan Desa Mulyodadi yaitu Bapak Endar Trisiyamto.

Slide 1
Slide 2

Evaluasi dilakukan terhadap Program Pengabdian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilakukan pada periode sebelumnya (bulan Agustus sampai November 2021) mengenai pengolahan limbah Rumah Potong Ayam (RPA) menjadi pupuk kompos dengan ketua Tim Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng dengan 3 anggota mahasiswa S1 yaitu Gabriel Pratinko, Lailatul Nurkaromah dan Olga Viona. Polutan organik yang tinggi dan bakteri patogen limbah RPA dapat dihilangkan melalui proses komposting dengan mikrobia aktif dan sekaligus diperoleh pupuk kompos.

Pada kegiatan tersebut dilakukan pembahasan keberlanjutan program pengolahan limbah RPA dan rencana pengembangan kegiatan sehingga program dapat berkelanjutan.  Pupuk kompos hasil pengolahan limbah RPA di Desa Mulyodadi direncanakan digunakan untuk peningkatan budidaya tanaman, salah satunya untuk sentra tanaman anggur yang masih sangat kekurangan pupuk kompos. Selain itu limbah RPA juga dapat dimanfaatkan pada sektor budidaya ikan yang meningkat (berkembang) semasa pandemik COVID-19.

Rencana pengembangan kegiatan ke sentra tanaman anggur mendapat dukungan dari kelompok Ibu-Ibu Dasa Wisma sehingga penyuluhan dan kegiatan yang bermanfaat bagi desa dapat terlaksana. Selain itu pihak mitra dari berbagai kelompok anggota warga lainnya juga menyambut dengan sangat baik keberlanjutan program Pengabdian Fakultas Biologi UGM, baik melalui kegiatan MBKM ataupun skema lainnya. Diskusi keberlanjutan program pengabdian antara Fakultas Biologi dan Desa Mitra Mulyodadi berjalan lancar dan saran pemikiran ketiga dosen Fakultas Biologi UGM dengan kepakaran pada bidangnya masing masing sangat berguna bagi permasalahan yang dihadapi warga masyarakat. Dr. Endah Retnaningrum, M, Eng memberikan saran mengenai aplikasi Ilmu Mikrobiologi, Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St saran mengenai Fisiologi Tumbuhan serta Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si  saran mengenai Fisiologi Hewan.

Lokakarya sehari Tim Kurikulum Fakultas Biologi UGM untuk Finalisasi Naskah Akademik Program Studi

Rilis Berita Rabu, 15 Desember 2021

Setelah dua kali menyelenggarakan lokakarya di Eastparc Hotel (4/11/2021) dan di Grand Rohan Jogja (2/12/2021), pada Hari Senin 13 Desember 2021 Tim Kurikulum Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan lokakarya sehari untuk finalisasi naskah akademik program studi. Acara ini berlangsung sejak pukul sembilan pagi sampai pukul empat sore di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM.

Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. saat membuka acara Lokakarya ini menyampaikan harapan agar draft naskah ini untuk segera diselesaikan dan diresmikan menjadi Naskah Akademik Program Studi oleh Senat Akademik UGM. Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada anggota Tim Kurikulum yang telah berkontribusi aktif dalam penyusunan naskah akademik ini.

Sambutan sekaligus laporan ketua Tim Kurikulum Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc., menyebutkan bahwa lokakarya saat ini merupakan tahap terakhir Finalisasi Naskah Akademik Program Studi Fakultas Biologi UGM, karena perbaikan berdasarkan masukan dari para narasumber pada lokakarya sebelumnya telah dilakukan oleh masing-masing kelompok. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Kurikulum yang mampu menyelesaikan bahkan mengembangkan naskah akademik program studi ini menjadi lebih lengkap.

Dies Natalis Ke-66, Fakultas Biologi UGM dengan Tema “Biologi Berprestasi, Indonesia Bangkit ” Resmi Ditutup dengan Evaluasi dan Doa Bersama

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Di tengah pandemi yang masih berlansung sepanjang tahun 2021, dengan mengucapkan puji syukur ke-hadirat Allah SWT, Panitia Dies Natalis ke-66 Fakultas Biologi UGM berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian acara. Pembukaan acara Dies Natalis yang dimulai pada hari Jumat, 9 April 2021 ini resmi ditutup pada hari Selasa, 14 Desember 2021 pada acara yang berlangsung pukul 10.00-12.30 WIB. Acara penutupan sekaligus pembubaran panitia Dies Natalis ke-66 diawali dengan pembukaan dan doa oleh ketua panitia Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. Beliau menyatakan kesyukuran karena seluruh rangkaian acara telah berhasil dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Hal tersebut juga disetujui pleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang memberikan sambutan sekaligus menutup acara Dies Natalis ke-66 secara resmi. Beliau mengucapkan terima kasih atas kerja keras panitia dan kontribusi seluruh keluarga besar Fakultas Biologi dalam menyukseskan rangkaian acara Dies yang telah berjalan sejak bulan April sampai akhir November 2021.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pada tahun 2021 terdapat beberapa agenda yang berhasil dilaksanakan yaitu pembukaan yang ditandai dengan pelepasan burung, pemotongan tumpeng, dan senam bersama. Selanjutnya rangkaian acara Dies Natalis ke-66 meliputi Panggung Virtual Hari Kartini, Bedah Buku Karya Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Seminar Nasional Bioloti Tropika, Anjangsana kepada para purnakarya dosen dan tenaga kependidikan, Upacara Dies Natalis dan Pidato Ilmiah oleh Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, peresmian Masjid Al Hayat oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., IPU, ASEAN Eng. dengan didampingi Dekan Fakultas Biologi, Internasional Conference on Biological Science, dan ditutup dengan Workshop Pengembangan Diri serta Family Gathering via zoom dengan tema “Bekerja Bahagia, Bersama Meraih Prestasi”. Bapak Dekan juga menyatakan bahwa salah satu rangkaian acara Dies Natalis yaitu peringatan Hari Kartini sudah menjadi salah satu ciri khas agenda Dies Natalis Fakultas Biologi bahkan sejak sekitar tahun 1970-an.

Acara penutupan Dies Natalis ke-66 dihadiri oleh Dekan, para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Departemen, KKA, para Kasi, serta beberapa tim panitia dengan protokol kesehatan. Setelah acara Dies resmi ditutup acara dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu khas brongkos dari dapur Pawon Wong Kandel dan camilan tradisional berupa bubur sumsum, ketela rebus, pisang rebus, kacang rebus, kedelai rebus, dan jagung rebus. Bapak Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku ketua panitia juga memberika hiburan dengan menyanyikan lagu Setangkai Anggrek Bulan.

Semoga seluruh rangkaian acara Dies Natalis ke-66 semakin memupuk semangat berprestasi dan rasa kebersamaan seluruh keluarga besar Fakultas Biologi, UGM serta memacu untuk dapat berkarya dengan lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Seminar “Expose Kehati : Merbabu Dahulu, Sekarang, dan yang akan Datang” kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dengan potensinya ini, Indonesia kemudian disebut sebagai negara Mega Biodiversity terbesar setelah Brazil dan Kolombia, dengan 13 tipe ekosistem daratan dan 6 ekosistem perairan. Mengacu pada Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2015 – 2020, Indonesia tercatat memiliki 1.605 jenis burung, 723 reptile, 385 jenis amfibi, 720 jenis mamalia, 1.248 jenis ikan air tawar, 197.964 jenis invertebrarta, 5.137 jenis arthropoda, 181.847 jenis serangga dan 91.251 jenis tumbuhan. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) menyelenggarakan seminar tentang ekspose keaneragaman hayati di Taman Nasional Merbabu selama 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15 Desember di Hotel Harris & Convention Solo yang dihadiri kurang lebih 350 peserta secara daring dan 30 peserta luring dari berbagai institusi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dengan menerapkan protokoler kesehatan. Acara diawali dengan Pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars Rimbawan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Ir. Junita Parjanti,MT, sambutan kedua dari Dekan Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App,.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni) yang menyampaikan bahwa agenda ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak dalam pengelolaan keanekaragaman hayati, khususnya di Taman Nasional Merbabu dan sambutan yang ketiga dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Wiratno, M.Sc.. Keanekaragaman ekosistem Indonesia sangat menakjubkan dan harus kita jaga serta lestarikan. Keberadaannya  merupakan komponen penting dalam mendukung keberlangsungan bumi dan isinya, termasuk eksistensi manusia.  Untuk itu, kami mengajak dan mengundang para peneliti, akademisi untuk bersama mengungkap “rahasia alam”  melalui penelitian bersama. Hal ini sesuai dengan 10 (sepuluh) cara kerja baru meningkatkan kelola kawasan konservasi yaitu kerjasama lintas kementerian. Saya berharap, potensi Kehati pada kawasan Konservasi dapat terus dieksplorasi dan diungkap, jangan sampai kekayaan jenis negeri kita punah sebelum terungkap fungsi dan manfaatnya, ungkap Ir. Wiratno, M.Sc menutup sambutannya dan langsung membuka seminar tersebut. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, SU, Guru Besar Fakultas Biologi UGM, sebagai Keynote Speaker yang menyampaikan paparan tentang “Merbabu Dahulu, Sekarang, dan yang akan datang”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pada hari ini Selasa ( 14/12/2021), dalam sesi 1 ada 3 Narasumber yang membawakan materi dalam Seminar ini, antara lain Alfa Sandy Aprazah, S.Hut, M.Sc. dengan tema “Kekayaan jenis dan Distribusi Flora di Taman Nasional Gunung Merbabu”, Narasumber materi yang kedua disampaikan oleh Endah Ratnaningrum, S.Hut bertemakan “Kekayaan Jenis Anggrek di Taman Nasional Gunung Merbabu “, sedangkan materi yang ketiga tema yang dibawakan “ Resiko tumbuhan IAS DI Taman Nasional Gunung Merbabu” dibawakan oleh Yulia Artania Malla, S.Si dan Kristina Dewi, S.Si., M.Sc., M.Eng. Sesi pertama dipandu oleh Moderator Sdr. Annas Rabbani, S.Si.,M.Sc. beliau merupakan dosen Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM.

Pada sesi kedua kali ini Materi yang keempat dibawakan oleh Kiky Hadi Firmansyah, S.Hut. membawakan meteri tentang “Kekayaan Jenis Mamalia sedang di Taman Nasional Gunung Merbabu. Materi kelima disampaikan oleh Saeful Hidayat, S.Pt., M.Si. beliau menjelaskan tentang “Estimasi Populasi dan Sebaran Rekrekan (Presbytis comata fredericae) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Sedangkan pada sesi terakhir, materi yang keenam disampaikan oleh Jarot Wahyudi, S.Hut., M.URP dan Moh. Faddel Jauhar, S.Hut. yang membawakan tema “Perkembangan Populasi Elang Jawa (Nizaetus bartelsi) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Kegiatan Expose dalam sesi kedua ini dipandu oleh moderator yaitu Dr. Sandy Nurvianto M.Sc dari Fakultas Kehutanan UGM. Pada hari kedua tanggal 15/12/2021 acara dimulai pukul 08.30 dengan 2 materi yang disampaikan yaitu “Interaksi Masyarakat sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu” yang dibawakan oleh pemateri Muhibbuddin Danan Jaya, S.P. dan Mila Septiana, S.Hut dengan materi “ Penentuan Desa Prioritas dalam rangka Penyusunan Dokumen Pemberdayaan Masyarakat Taman Nasional Gunung Merbabu”.

Inisiasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Lele Lahan Sempit di Kalurahan Caturtunggal, Depok Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM), masyarakat Caturtunggal didampingi oleh 4 mahasiswa yaitu Raquellynda Fadilla Syafannisa, Nata Dwi Anisa Nizma, Pradnya Paramtia dan Nabila Ramiza Puteri serta dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, yaitu Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D., melakukan program percontohan pengembangan budidaya lele lahan sempit berbasis pengembangan pakan alternatif. Adapun komposisi pakan alternatif yang digunakan dalam pendampingan budidaya lele terdiri atas, tepung ikan, susu afkir, tepung kanji, minyak jelantah, air dan daun papaya.

Slide 1
Slide 2

Tujuan dari program ini adalah masyarakat Caturtunggal mampu memanfaatkan lahan sempit rumahnya untuk budidaya lele demi mewujudkan ketahanan pangan, serta memberikan solusi pengembangan pakan alternatif yang murah, berkualitas dan ramah lingkungan.

Program PkM MBKM dilaksanakan dari bulan Maret – November 2021. Pendampingan intensif program budidaya lele di lahan sempit dilakukan oleh fasilitator (dosen dan 3 mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM) kepada 3 anggota remaja masjid, yaitu Pak Agus, Mas Fikri dan Mas Riki dan 1 orang anggota PKK, yaitu Ibu Siti, yang berasal dari Dusun Karangwuni dan karanggayam Desa Caturtunggal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat didampingi secara intensif dalam melakukan budidaya lele menggunakan ember berukuran 80 liter dengan padat tebar 50 ekor/ember, membandingkan pakan toko dengan pakan alternatif, serta membandingkan sistem bioflok dan tanpa bioflok (penggunaan EM4) pada pakan. Pengecekan oleh fasilitator dilakukan seminggu sekali dengan mengecek pertumbuhan lele, mengukur kualitas air, membantu mengganti air, dan mendapatkan sharing pengalaman dari masyarakat.

Berdasarkan hasil evaluasi, masyarakat menyatakan bahwa penggunaan pakan alternatif serta penggunaan probiotik sangat berguna untuk mempertahankan kualitas air budidaya serta mengurangi kematian, meskipun masih ada kekurangan yaitu pertumbuhan dan nafsu makan lele lebih rendah daripada lele yang diberi pakan toko. Sehingga kedepannya perlu ada kajian lagi tentang komposisi pakan alternatif yang ramah lingkungan namun juga bisa meningkatkan pertumbuhan lele dengan cepat. Pakan alternatif juga diharapkan tidak cepat tenggelam ketika diberikan sehingga tidak bisa dipantau apakah pakan sudah habis dimakan atau belum.

Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program ini adalah masih ada beberapa warga yang tidak bersedia membudidayakan lele di rumahnya karena alasan tidak ada tempat, bau yang tidak sedap, serta tidak menyukai ikan lele untuk di konsumsi. Meskipun demikian, masyarakat yang berpartisipasi sebagai pilot project ini dapat memberikan respon yang positif sehingga harapannya dapat memberikan contoh bagi warga yang lainnya.

Pembahasan Naskah Nota Kesepahaman dan Tindak Lanjut Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM terhadap Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Dusun Malangrejo, Kapanewon Ngemplak

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Kamis (9/12/2021), Tim PkM Laboratorium Biokimia telah melaksanakan tindak lanjut mengenai rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Padukuhan  Malangrejo, Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Kegiatan PKM dihadiri oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Bu Raras) dengan anggota dosen dan tendik di Laboratorium Biokimia. Aprilia, siswa magang di Laboratorium Biokimia juga terlibat dalam kegiata PkM ini. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB dan diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan penyampaian rencana kegiatan PkM tahun 2022, pembahasan draf nota kesepahaman bersama (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dengan Kelurahan Wedomartani, survei kondisi awal lahan pekarangan dan lahan tidur serta memotret kondisi literasi masyarakat akan gizi, kesehatan dan pangan fungsional. “Kami berharap selain tim dari lab Biokimia dapat membantu padukuhan Malangrejo, juga memungkinkan tim lain dari Fakultas Biologi dapat membantu padukuhan lain di Kelurahan Wedomartani  .”, tutur Raras sebagai ketua tim PkM.

Slide 1
Slide 2

Dalam pertemuan ini, diputuskan bahwa ruang lingkup yang akan dikembangkan adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakatm khususnya untuk Kelompok Wanita Tani (KWT). Pak Sarbini, selaku Dukuh Malangrejo sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap akan banyak dampak positif yang didapatkan dari kegiatan PkM ini. Selain itu, kegiatan juga akan melibatkan kaum muda yang terhimpun dalam Karang Taruna. “Kami juga akan membuat modul berdasarkan kelompok masyarakat terutama untuk anak-anak (PAUD dan TK), remaja (SLTP dan SLTA) serta untuk ibu-ibu rumah tangga,” tutur Nuning, salah satu dosen di Laboratorium Biokimia. Hasil diskusi lainnya yaitu bahwa program ini rencana akan berlangsung lima tahun dengan tiga rencana kegiatan, yaitu:

  • Rancana kegiatan 1: Peningkatan Literasi Masyarakat tentang Gizi dan Pangan Fungsional
  • Rencana kegiatan 2: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menunjang kesehatan keluarga di masa pandemi
  • Rencana kegiatan 3: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga

Kegiatan diakhiri dengan survei lahan yang akan digunakan untuk penanaman tanaman pangan fungsional pendukung ketahanan pangan yang akan dikelola oleh kelompok KWT.

Lahan yang akan digunakan adalah pekarangan rumah dan juga lahan tidur yang tidak ditanami. “Pemanfaatan lahan di pekarangan rumah akan memudahkan dalam pemeliharaan dan pengelolaan tanaman. Misalnya kita bisa menggunakan tekni vertikultur dengan memanfaatkan pagar depan rumah untuk ditanami”, imbuh Yekti, dosen Laboratorium Biokimia.

BioTalk #16 Future of Biology: Marine Biology and Blue Carbon Research, Indonesia Berpeluang Mendapat Sedikitnya Rp 3540 trilyun dari Pengelolaan Cagar Blue Carbon

Rilis BeritaTajuk Selasa, 14 Desember 2021

Maraknya aneka bencana melanda dunia saat ini seperti banjir, longsor, dan kekeringan diyakini sabagai konsekuensi dampak perubahan iklim akibat akumulasi Gas Rumah Kaca (seperti gas karbondioksida, methan dll) yang mencapai 450 ppm mencapai pada tahun 2010. Bila tidak segera dikendalikan emisi GRK ini dikhawatirkan akan membawa bencana bagi Bumi pada tahun 2030 an. Untuk kepentingan mendesak tersebut sekitar 200 negara anggota PBB membuat kesepakatan mengendalikan emisi GRK dari masing  masing negara dengan berbagai skema. Bahkan konsensus Global di Paris dengan 190 negara menyepakati bahwa tingkat emisi Global pada 2050 harus dipangkas menjadi net Zero emisi GRK pada 2050.

Slide 1
Slide 2
Slide 2
Slide 2
Slide 5
Slide 6

Atas keprihatinan tersebut Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan beberapa lembaga WWF Indonesia dan CIDES Indonesia menyelenggarakan acara BioTalk #16 Future of Biology; Marine Biology and Blue Carbon Research di Yogyakarta. Menghadirkan 3 narasumber yaitu Prof. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada), Drs. Muh. Rudi Wahyono, Dipl.Env. MMA. Assoc. Prof. (CIDES Indonesia), dan Muhammad Erdi Lazuardi, M.Dev.Prac. (WWF Indonesia) dengan di moderatori oleh Akbar Reza, S.Si., M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM).

Dalam kesempatan diskusi tersebut sepakat bahwa Cagar Blue Karbon Indonesia yang terdiri dari ekosistem pesisir berupa mangrove, padang lamun dan terumbu karang merupakan salah satu penyelamat bumi dari kehancuran akibat krisis iklim.

Dalam presentasinya M.Rudi Wahyono Peneliti CIDES Indonesia menyatakan bahwa karbon di laut ini disebut blue carbon atau karbon biru. Karbon yang terserap di atmosfer oleh ekosistem laut, penyerap 93% panas matahari. Data satelit lingkungan (LandSat, Sentinel dan SPOT-7) menunjukkan Indonesia memiliki 3,2 juta hektare mangrove, terumbu karang dan 3 juta hektare padang lamun—ekosistem perairan dangkal yang dihuni tanaman sejenis lamun anggota Alismatales. Dengan ekosistem seperti itu, mangrove dan lamun Indonesia diperkirakan menyimpan 17% cadangan karbon global.

Dilihat dari aspek ekonomi potensi, cagar blue karbon ini bisa bernilai sangat  tinggi. Nilai karbon mangrove bisa mencapai US$ 90.000 per hektare. Melalui Pengelolaan Cagar Blue Carbon ini,  Indonesia bakal memperoleh Pendapatan Ekonomi setidaknya US $ 248 Milyar atau sekitar Rp 3540 trilyun melalui berbagai skema Karbon Kredit . Nilai ekonomi itu dengan asumsi 1 Ton Carbon dinilai sebesar 41 US $, dengan potensi penyerapan carbon sebesar 6,9 juta MMT setara gas karbondioksida.

Namun Rudi juga menambahkan bahwa Cagar blue carbon Indonesia juga menghadapi ancaman degradasi sebesar 0.64 % akibat ekspansi industri, proses reklamasi atau pembukaan lahan untuk persawahan dan pertambakan. Pemanfaatan kayunya menjadi arang dan bahan baku kertas membuat mangrove ditebang sehingga melepaskan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Nilai cagar blue karbon tersebut tak hanya dari karbon, tapi juga dampak ekonomi lain seperti ekowisata, pencegah abrasi, tsunami, badai  dan industri perikanan lestari.

Dalam kesempatan BioTalk tersebut Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi berharap kedepannya Fakultas Biologi UGM lebih banyak diberikan kesempatan berpartisipasi dalam Pengelolaan Cagar Blue Indonesia dengan dukungan keunggulannya dalam bidang Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan dan Konservasi Biodiversitas yang sangat dibutuhan dalam ekstensifikasi maupun konservasi cagar blue carbon di Indonesia dan dunia.

 

Inisiasi Kerjasama Program PkM-MBKM 2022 bersama Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Patuk Gunung Kidul

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Sebagai bentuk komitmen dalam pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tim dosen Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si,  Dr(Cand). Wiko Arif Wibowo, dan 3 orang mahasiswa, melakukan kunjungan ke Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Kunjungan pada Kamis, 9 Desember 2021 ini bertujuan untuk berdiskusi dengan penyuluh pertanian setempat terkait rencana pelaksanaan pengabdian Masyarakat di Gunung Kidul pada tahun 2022. Kunjungan ini diawali dengan paparan dari Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si terkait profil Fakultas Biologi UGM dan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM dengan berbagai desa mitra. Paparan ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi penyuluh pertanian setempat jika mungkin ada salah satu teknologi yang dimiliki Fakultas Biologi UGM sesuai dengan permasalahan masyarakat setempat. Selepas paparan dari tim dosen, dilanjutkan dengan diskusi dengan tim dari BPP Gunung Kidul. Pihak BPP menyampaikan beberapa hal tentang kondisi umum pertanian di masyarakat Gunung Kidul, jumlah Kelompok Tani, Kelompok Ternak, dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan beberapa permasalahan pokok pertanian di masyarakat Gunung Kidul.

Slide 1
Slide 2

Komoditas pertanian utama wilayah Kapanewon Patuk adalah tanaman coklat, durian, kopi, dan bawang merah. Pihak BPP menyampaikan bahwa yang menjadi permasalahan pada budidaya tanaman coklat adalah belum adanya teknologi untuk meregenerasi tanaman coklat, sehingga tanaman yang digunakan para petani coklat adalah tanaman berusia tua. Akibatnya, produksi coklat terus menurun dan tingginya infeksi hama dan penyakit ketika budidaya. Selain itu, masalah lainnya adalah ada indikasi infeksi hama atau penyakit baru pada tanaman durian yang menyebabkan daging buah durian tetap keras dan tidak manis meskipun sudah memasuki waktu panen. Pihak BPP berharap melalui kerjasama dengan Fakultas Biologi UGM akan memperoleh solusi dari permasalahan tersebut melalui penelitian ilmiah yang komprehensif.

Secara umum pihak BPP menyambut baik niat kerjasama dari tim dosen Fakultas Biologi UGM. Sebelumnya, pihak BPP juga telah melakukan kerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM, Fakultas Pertanian Universitas Tidar, dan beberapa universitas swasta di Yogyakarta. Sebagai tindak lanjut, pihak Fakultas Biologi akan menyusun MoU kerjasama dengan BPP Gunung Kidul untuk kegiatan PkM-MBKM pada tahun 2022.

 

Evaluasi dan Diskusi Kelanjutan Program PkM-MBKM 2021: Aplikasi Teknik Budidaya Klanceng (Stingless-bee) dan Inovasi Pemasaran Produk Berbasis Less Contact Economy sebagai Strategi Awal Penguatan Perekonomian Akibat Dampak Pandemi Covid-19 di Desa Hargowilis

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 14 Desember 2021

Pada bulan Juni hingga November 2021 telah dilakukan program Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Hargowilis, Kulon Progo bersama kelompok Petani “Gunung Agung”. Kelompok Petani “Gunung Agung” merupakan kelompok warga yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani yang berada di Dusun Klepu. Dusun Klepu merupakan salah satu dusun di Desa Hargowilis dengan wilayah perbukitan dan bersebelahan dengan area Hutan Lindung Kulon Progo. Masyarakat umumnya bergantung pada hasil perkebunan, namun pendapatan masyarakat tersebut kurang menentu setiap bulannya. Tanaman hortikultura yang ditanam oleh masyarakat meliputi durian, kelengkeng, papaya, sawo, mangga, kelapa, nanas, jambu biji, rambutan, dan berbagai jenis tanaman lainnya dengan sistem polikultur.

Dusun Klepu memiliki ekosistem yang sesuai untuk budidaya lebah klanceng. Klanceng (Stingless bees; anggota Suku Melliponini) merupakan salah satu serangga penyerbuk yang banyak digunakan dalam upaya dalam peningkatan produksi buah oleh petani. Klanceng merupakan salah satu jenis objek yang dikembangkan dan diteliti oleh Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi. Pada tahun 2020 dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna, budidaya klanceng dikenalkan pada kelompok tani dan masyarakat Desa Hargowilis sebagai penyerbuk tanaman kelengkeng dengan konsep Integrated Farm. Program tersebut merupakan tindak lanjut dari pengadaan kelengkeng varietas ‘Sleman’ melalui program Program Hibah Bina Desa di Desa Hargowilis tahun 2019. Pengembangan usaha peternakan klanceng memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dari hasil – hasil budidayanya berupa madu, bee pollen, dan propolis yang bernilai jual tinggi.

Pada program Pengabdian kepada Masyarakat MBKM ini telah dilakukan pematerian mengenai budidaya klanceng dan pelatihan budidaya klanceng secara offline lengkap dengan booklet panduannya, serta pelatihan pengemasan dan pemasaran produk klanceng secara online. Sebagai penutup kegiatan PkM MBKM di Desa Hargowilis ini dilakukan evaluasi serta diskusi keberlanjutan program oleh Bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. selaku ketua tim program PkM-MBKM dengan lima Mahasiswa Fakultas Biologi UGM : Nabila Shafura, Nurul Hidayah, Yulfiza Evan, Wahyu Febriani, dan Uzda Nabila dengan kelompok Tani ‘Gunung Agung” pada hari Minggu, 5 Desember 2021 pukul 13.30 – 15.00 WIB. Diskusi yang dilakukan diantaranya adalah mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pelaksanaan pertanian, serta potensi yang bisa dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi masyarakat diantaranya adalah belum maksimalnya budidaya kelengkeng oleh masyarakat dimana pohon kelengkeng mengalami pertumbuhan yang lambat, kegagalan budidaya tanaman mata ikan sebagai bahan baku pellet ikan dengan kombinasi tepung maggot yang diduga terjadi akibat air PAM yang tercemar, serta kegagalan budidaya lalat BSF (Black Soldier Fly). Diperlukan adanya perbaikan sistem dan metode budidaya untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi pertanian lain yang bisa dikembangkan melalui program selanjutnya diantaranya adalah pemaksimalan budidaya kelengkeng, pengembangan peternakan ayam, serta pengembangan wisata pendidikan (edu-wisata) dengan di dukung kearifan lokalnya daerah Hargowilis. Salam lestari~

 

 

1…5758596061…125

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY