Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada membuka kesempatan bagi para mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan MBKM dengan 3 jenis program, yaitu meliputi:
- Program MBKM Praktik Kerja/ Magang (Kode mata kuliah: BIO MBPK1), merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan melalui kerjasama dengan mitra, seperti: perusahaan, yayasan nirlaba, institusi pemerintah, atau organisasi lainnya. Program MBKM Praktik Kerja/ Magang memiliki kuota sebanyak 20 mahasiswa.
- Program MBKM Penelitian/ Riset (Kode mata kuliah: BIO MBPE1), bertujuan untuk meningkatkan kompetensi softskill maupun hardskill mahasiswa dalam bidang penelitian. Mahasiswa dapat bergabung dalam aktivitas riset yang didampingi dosen dan peneliti berpengalaman dengan rekam jejak kompeten. Program ini memiliki kuota sebanyak 20 mahasiswa.
- Program MBKM Membangun Desa (Kode mata kuliah: BIO MBMD1), merupakan wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk turut serta dalam membangun desa dengan mengangkat permasalahan riil melalui pendekatan multidisipliner, program ini dilakukan bersama masyarakat secara inklusif dan memiliki kuota sebanyak 40 mahasiswa.
Masing-masing program dilaksanakan dengan bobot 4 SKS. Periode pendaftaran dimulai dari tanggal 2- 4 Februari 2021, dengan alur kegiatan sebagai berikut:
- Mahasiswa mendapat persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untuk mendaftar program MBKM dalam sistem KRS.
- Melakukan pendaftaran kegiatan pembelajaran melalui SIMASTER.
- Mahasiswa kemudian akan mendapatkan hasil penempatan lokasi kegiatan berdasarkan hasil seleksi.
- Pelaksanaan kegiatan MBKM.
- Pengisian logbook oleh mahasiswa sesuai aktivitas yang telah dilakukan.
- Kegiatan monitoring dan evaluasi.
- Pembuatan Laporan Akhir dan presentasi hasil kegiatan MBKM oleh mahasiswa.
Komitmen kerjasama antara Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY dalam bidang pengabdian masyarakat “Orchid Class Series” telah sampai pada seri terakhir yaitu Seri#6 pada tanggal 23 Februari yang lalu, tetapi ternyata banyak peserta yang menginginkan ada pertemuan tambahan khusus untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang mereka alami saat membudidayakan anggrek. Oleh karena itu panitia akhirnya menambah dengan 1 seri lagi yang bertajuk “QnA: Tanya Jawab Permasalahan Anggrek.
Seri QnA dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Pada Seri QnA ini semua narasumber pada seri #1-#6 hadir. Acara ini diawali dengan laporan dan sambutan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Endang Semiarti, saat penyambutan bunda Endang mengharapkan melalui seri QnA ini semua pertanyaan/ permasalahan yang belum terjawab pada seri sebelumnya dapat terjawab, dan pertemuan ini dapat menjadi wadah sharing pengalaman budidaya anggrek antara peserta dengan para praktisi handal. Selain itu, meskipun acara telah selesai diharapkan silaturahim tetap terjaga yang dipersatukan dengan kecintaan pada Anggrek-anggrek Indonesia.
Berbeda dengan seri sebelumnya, pada seri QnA tidak dilakukan pemaparan materi oleh narasumber. Tetapi para peserta bebas bertanya mengenai permasalahan yang mereka hadapi dalam praktek budidaya anggreknya. Peserta sangat antusias dalam bertanya. Pertanyaan diawali dengan permasalahan perawatan anggrek, yang mana perawatan ini disesuaikan dengan jenis anggrek dan faktor lingkungan. Anggrek yang hidup pada dataran rendah dengan kelembaban rendah tentu memiliki cara perawatan yang berbeda dengan anggrek yang hidup di dataran tinggi dengan kelembaban udara yang tinggi. Permasalahan berlanjut terkait bagaimanakah cara membasmi hama pada anggrek seperti serangga dan siput. Permasalah hama merupakan permasalahn yang banyak dikeluhkan oleh peserta karena dapat menghambat pertumbuhan serta mengurangi estetika dari tanaman anggrek. Tak luput juga permasalahan mengenai permasalahan mengenai tips merawat anggrek pada musim penghujan yang rawan membuat anggrek terkena penyakit. Pada kesempatan ini para praktisi dan peserta saling membagi pengalaman serta sharing tips dan trick merawat anggrek di musim penghujan. Pada akhir acara, para narasumber memberikan motivasi serta tips-tips khusus untuk merawat anggrek seperti metode penyiraman, komposisi pupuk berdasarkan tahapan perkembangan anggrek dan pertolongan darurat pada anggrek yang bergejala terkena infeksi hama.
Orchid Class Seri QnA diikuti oleh 125 peserta dari berbagai latar belakang yaitu pecinta anggrek, pengusaha anggrek, balai konservasi serta pihak akademisi. Meskipun telah berakhir, tetapi para peserta tetap antusias dalam berkomunikasi dan berdiskusi pada grup yang telah difasilitasi oleh tim panitia. Para peserta hampir semuanya berkomitmen untuk ikut serta pada acara Pelatihan Budidaya Anggrek selanjutnya yang rencananya akan dilakukan pada pertengahan tahun 2021.
Beberapa peserta banyak yang menyampaikan ingin serius mempelajari tentang budidaya anggrek dengan bergabung menjadi anggota PAI DIY. Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan Orchid Class, Prof. Endang dalam menutup acara mengharapkan semua peserta akan terus merawat anggrek-anggreknya dengan baik dan ikut berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan anggrek Indonesia. Salam Anggrek Lestari!!. (Panitia Orchid Class Lab. Bioteknologi UGM).
Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia Universitas Gadjah Mada yang bermutu, Direktorat Sumber Daya Manusia UGM mengadakan pembelajaran serta pelatihan Pengembangan Networking. Pengembangan networking dinilai berarti disebabkan dengan terdapatnya kerja sama akan menciptakan program- program pengembangan yang berguna untuk universitas. Dengan terdapatnya kerja sama dengan pihak lain, bisa tingkatkan daya saing serta citra universitas di baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Tujuan diadakannya diklat pengembangan networking ini sesuai dengan pokok- pokok kebijakan dibidang kerja sama dalam Kebijakan Universal UGM, ialah meningkatkan kerja sama yang strategis untuk memantapkan kepeloporan UGM di tingkatan global, memusatkan kerja sama buat mengakselerasi pengembangan serta inovasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan, serta meningkatkan sistem tata kelola kerja sama yang sinergis bersumber pada prinsip kesetaraan serta kehati- hatian.
Diklat Pengembangan Networking diikuti oleh 57 dosen dari berbagai 18 fakultas dan 2 sekolah. Dua dosen Fakultas Biologi UGM yang mengikuti pelatihan ini adalah Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. dan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. Diklat ini diselenggarakan pada 26 dan 27 Januari 2021 secara daring, dengan metode pelatihan berupa berupa penyampaian materi, diskusi, presentasi dan tanya jawab.
Diklat Pengembangan Networking ini diselenggarakan dengan harapan para dosen mempunyai kompetensi untuk dapat meningkatkan jaringan kerjasama, baik kerjasama antar perguruan besar ataupun dengan pihak lain, baik dalam skala nasional ataupun internasional. Setelah itu dosen pula diharapkan sanggup tingkatkan alih teknologi yang dihasilkan oleh lembaga internasional, sehingga nantinya dosen akan mendapatkan inovasi baru yang pastinya akan berguna untuk masyarakat luas.
Islamic Science Day (ISD) merupakan salah satu event yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah MII FMIPA Universitas Indonesia. Terdapat berbagai jenis kompetisi yang lombakan, salah satunya yaitu Lomba Poster Digital ISD 2021. Tujuan dari perlombaan ini adalah sebagai ajang mahasiswa Indonesia dalam mengembangkan dan menyalurkan kreativitasnya melalui kreasi poster edukatif dan informatif yang ditujukan kepada masyarakat umum. Lomba poster digital ISD 2021 mengangkat tema besar yaitu “Peran Sains dan Teknologi di Tengah Pandemi Covid 19 di Indonesia” dengan beberapa sub tema yang menarik untuk dikaji. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan waktu pendaftaran dimulai sejak 9 Desember 2020.
Sebanyak 3 Mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Amru Rizal Basri (Biologi 2017), Maulana Dias Pratama (Biologi 2017) dan Wahyu Dwi Soemantri (Biologi 2017) mengikuti lomba poster digital ISD dan berhasil mendapatkan Juara 2. Mengusung sub tema “Pencegahan COVID-19 dari berbagai perspektif” ketiga mahasiswa tersebut mengajukan satu judul yaitu “GE-Volt : Genetically Engineered Sars-Cov-2 Receptor Binding Protein Through Bacterial Plasmid Culture”. Dasar dari pemilihan ide ini yaitu penggunaan teknologi molekuler yang telah ada dan dikombinasikan dengan publikasi terkini terkait pencegahan COVID-19 berbasis protein.
Kegiatan Lomba Poster Digital ISD 2021 diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan minat mahasiswa dan mengembangkan dan menyalurkan kreativitasnya melalui kreasi poster edukatif
Tim Peneliti Fakultas Biologi melakukan pemanenan buah Kelengkeng Super Sleman bersama dengan masyarakat Dusun Gejayan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 28 Januari 2021 di Dusun Gejayan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemandatan dan Mitigasi Covid-19 yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada. Kegiatan pemandatan dan mitigasi Covid-19 yang dilakukan sejak bulan Agustus 2020 merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim Fakultas Biologi UGM dengan tujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Pada kegiatan pemandatan Covid-19 ini dilakukan berbagai kegiatan seperti pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk budidaya lele dan sayuran, pemanfaatan limbah rumah tangga untuk bahan baku pembuatan pakan ikan alternatif dan pembuatan pupuk organic cair (POC), serta budidaya labu susu sebagai usaha diversifikasi pangan.
Acara panen kelengkeng ini turut dihadiri oleh Kepala Dusun Gejayan H. Nuryanto, S.Pd. dan Kepala Desa Condong Catur Reno Sangaji, S.IP, selain itu turut hadir pula perwakilan masyarakat dari Desa Kebonalas, Manisrenggo Klaten yang tertarik dengan budidaya Kelengkeng Super Sleman. Pada kegiatan ini juga dilakukan acara penyerahan benih semangka golden dan labu susu yang dikembangkan oleh Tim Peneliti Fakultas Biologi UGM. Penyerahan benih dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku ketua peneliti kepada masyarakat Dusun Gejayan. Penyerahan benih ini merupakan upaya dari tim peneliti Fakultas Biologi UGM dalam mendukung upaya kemandirian pangan masyarakat.
Pada acara tersebut Kepala Desa Condong Catur mewakili masyarakat Desa Condong Catur menyampaikan ucapan terimakasih atas kegiatan pemandatan Covid-19 yang telah dilakukan oleh Fakultas Biologi. Selain itu diharapkan juga kegiatan serupa yang melibatkan masyarakat bisa lebih banyak dilakukan dan kegiatan yang sudah dilakukan bisa berkesinambungan.
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini tidak menjadi halangan bagi pihak Fakultas Biologi UGM dan Mahasiswa Prodi Magister Biologi untuk tetap melaksanakan kegiatan akademik sebagaimana mestinya. Rabu, 27 Januari 2021, telah diadakan seminar proposal penelitian tesis secara daring dan diikuti oleh 26 dosen pembimbing serta 48 mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan evaluasi serta masukan terhadap mahasiswa Prodi Magister Biologi UGM mengenai rencana penelitian tesis.
Acara seminar proposal diawali dengan sambutan oleh Bapak Dr. rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Biologi Fakultas Biologi UGM. Kemudian acara dilanjutkan dan dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, dalam sambutannya beliau berpesan bahwa kegiatan seminar proposal ini merupakan langkah awal dalam rangkaian penelitian thesis. Selain itu diharapkan pasca-research untuk melakukan publikasi penelitian dalam bentuk jurnal.
Acara Seminar ini dibagi kedalam 4 kelompok, dimana kelompok pertama terdiri dari peserta seminar bidang Rekayasa Biologi dan mikrobiologi yang dipandu oleh moderator Rahadian Yudo Hartyanti, M.Sc., kelompok kedua terdiri dari peserta seminar bidang genetika dan botani yang dipandu oleh moderator Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc., kelompok ketiga terdiri dari peserta sidang bidang Zoologi dan Entomologi yang dipandu oleh moderator Zuliyati Rohmah, Ph.D., dan kelompok terakhir peserta terdiri dari bidang ekologi dan lingkungan yang dipandu oleh moderator Akbar Reza, S.Si., M.Sc.
Acara ditutup oleh masing-masing moderator yang ada di setiap kelompok. Dengan terlaksananya acara seminar proposal ini, maka diharapan kepada seluruh mahasiswa/i untuk segera melaksanakan ujian kompre dan dapat melaksanakan penelitian yang sesuai dengan yang telah ditetapkan, agar mendapatkan hasil yang maksimal dan terbaik serta dapat menyelesaikan penelitian secara tepat waktu.
Telah dilaksanakan Kongres Koloni (Kokon) Kelompok Studi Entomologi pada Sabtu, Minggu, dan Senin 9 hingga 11 Januari 2021. Kokon dilaksanakan melalui virtual meeting google meet. Kokon dibuka oleh MC yaitu Reza Bagus Alfian (KSE XX) kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KSE periode 2020 yaitu Nico Chandra Aditya (KSE XIX) dan Pembina KSE Drs. Hari Purwanto, M. P., Ph. D. Agenda dilanjutkan dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban dari setiap penguruh harian Kabinet Entoalta diantaranya laporan pertanggungjawaban dari Kepala BPMK, Kepala Divisi Kurikulum, Kepala Divisi Keilmuan, Kepala Divisi Penelitian, Koor Eksternal, Kepala Divisi Media dan Informasi, Kepala Divisi Jaringan, Koor Internal, Kepala Divisi PSDM, Kepala Divisi Kewirausahaan, Sekretaris Jendral, Sekretasis, dan Bendahara. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi penerimaan LPJ Kabinet Entoalta oleh anggota KSE dan Dewan Pertimbangan Organisasi KSE. Setelah penerimaan LPJ, kemudian dilakukan diskusi tata tertib sidang serta pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Ad ART) KSE yang dipinpin oleh Pimpinan Sidang 1, 2, dan 3. Pembahasan tersebut bersambung pada hari ke-2 pelaksanaan Kokon.
Pada hari kedua pelaksanaan Kokon dilakukan pembahasan dan pengesahan AD dan ART Kelompok Studi Entomologi. Agenda dilanjutkan dengan pemilihan Ketua KSE periode 2021. Kandidat Ketua KSE diantaranya yaitu Anggu Setyaningrum (KSE XX), Besta Eins Yudharta (KSE XX), Melina Ayu Widiastuti (KSE XX), dan Tasya Nuraliyah (KSE XX). Setelah melalui proses pemilihan yang diikuti oleh anggota KSE maka terpilihlah Besta Eins Yudharta (KSE XX) sebagai Ketua KSE periode 2021.
Pada hari ketiga Kokon dilaksanakan pemilihan Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) KSE periode 2021 yang dipimpin oleh Ketua terpilih yaitu Besta Eins Yudharta (KSE XX). Hasil musyawarah memutuskan Nico Chandra Aditya (KSE XIX), Ultha Rifqy Riswanta (KSE XIX), Tasya Nuraliyah (KSE XX), dan Yuvina Ivanka (KSE XX) sebagai DPO KSE periode 2021. Agenda kemudian dilanjutkan dengan pembahan Renstra (Rencana Strategis) sebagai agenda dua tahunan Kokon Kelompok Studi Entomologi. Kokon diharapkan dapat membawa KSE menjadi semakin baik dikemudian hari dengan memilih penerus pengurus organisasi keilmuan entomologi tersebut.
Komitmen kerjasama antara laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi DIY dalam bidang pengabdian masyarakat “Orchid Class Series” telah sampai pada seri terakhir dengan tajuk “seri #6: mengeluarkan anggrek dari dalam botol ke pot dan perawatannya (Aklimatisasi)”. Seri #6 telah belangsung pada tanggal 23 Januari 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming melalui chanel youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”. Seri ini merupakan seri lanjutan dan kesatuan dari pelatihan kultur in vitro pada seri sebelumnya yaitu “Seri #5: Penyilangan anggrek, pembuatan medium, penaburan biji pada medium buatan dalam botol dan subkultur atau penjarangan tanaman”. Peserta setelah menguasai kompetensi pada seri #5 diharapkan akan berhasil pula dalam menanam anggrek dari botol ke pot atau lingkungan di luar botol/alam bebas. Seri #6 menghadirkan narasumber Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. atau sering dikenal sebagai Mas Bagus, yang merupakan Dosen, Peneliti dan Praktisi Lab. Bioteknologi F. Biologi UGM. Acara ini diawali dengan laporan dari Ketua Panitia EYOC Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dilanjutkan Sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiwaan F. Biologi UGM). Bu WD AKm saat penyambutan dan membuka acara, mengharapkan melalui pelatihan Seri #6 ini peserta menjadi tertarik mengembangkan budidaya anggrek dari botolan yang menjanjikan keuntungan besar antara lain harga lebih murah tetapi menghasilkan tanaman dengan jumlah yang lebih banyak, tentu akan lebih menguntungkan. Prof. Endang sebelumnya juga berpesan agar para peserta dapat mengikuti keseluruhan acara dengan baik karena banyak detil tahapan dan crtitical point dari proses aklimatisasi yang harus diperhatikan.
Pelatihan Seri #6 dibagi menjadi 3 sesi: pemaparan materi, pemutaran video demo aklimatisasi dan pendampingan proses aklimatisasi secara langsung oleh Mas Bagus. Materi diawali dengan pertanyaan mengapa anggrek perlu dikeluarkan dalam botol dan bagaimanakah ciri-ciri anggrek siap dikeluarkan dari botol. Angrek dalam keadaan in vitro (didalam botol) memperoleh nutrisi dari media sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Setelah bibit anggrek tumbuh dan berkembang, yang dicirikan dengan adanya pertumbuhan akar, pseudobulb dan daun maka daya dukung medium dan kondisi in vitro menjadi kurang memadai, maka perlu bibit tersebut harus dikeluarkan dari botol (deflusking) ditumbuhkan di pot dengan kondisi alam bebas melalui serangkaian proses adaptasi (Aklimatisasi). Mas Bagus menekankan bahwa pada dasarnya aklimatisasi merupakan proses untuk mengkondisikan anggrek yang semula dalam keadaan in vitro dengan makanan yang tercukupi (heterotrof) secara perlahan kembali ke alam bebas dimana kondisi lingkungan tidak menentu serta memulai berfotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri (autotrof), dengan kata lain mengkondisikan anggrek yang semula “manja” menjadi mandiri. Oleh karena itu perlu dilakukan proses secara bertahap sehingga anggrek tersebut tidak mengalami stress. Proses aklimatisasi diawali dengan pra-aklimatisasi melalui teknik Hardening, yaitu merubah dari heterotrof ke autotrof melalui cara mengurangi komposisi nutrien medium in vitro secara bertahap dan diperkenalkan dengan CO2 lingkungan melalui lubang yang disumbat kapas pada tutup botol saos. Melalui cara ini anggrek akan berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
Sesi selanjutnya merupakan demo video dan praktik langsung secara live mengenai teknik deflusking. Melalui sesi praktek secara live ini, mas Bagus dan peserta melakukan deflusking secara bersama-sama. Deflusking diawali dengan membuka segel dan tutup botol, kemudian ditambahkan air ke dalam botol tersebut sehingga angrek dapat terpisah dari medium dengan lebih mudah. Kemudian anggrek direndam dalam larutan yang mengandung bakterisida dan fungisida, setelah itu dikering anginkan. Sambil menunggu anggrek kering, disiapkan medium tanam dalam soft pot dengan urutan arang hitam, styrofoam dan moss yang telah dipadatkan. Anggrek yang telah cukup kering ditanam dalam pot dan diberikan label: nama spesies, tanggal dan inisial penanam. Sesi ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Peserta saling menunjukkan hasil karya mereka yang dibuat bersama-sama tadi pada akhir sesi.
Orchid Class Seri #6 telah diikuti oleh 114 peserta dari berbagai latar belakang yaitu pecinta anggrek, pengusaha anggrek, balai konservasi serta akademisi. Meskipun telah berakhir, tetapi antusiasme dari para peserta justru meningkat. Oleh karena itu akan dilakukan QnA terkait permasalahan yang dihadapi oleh para peserta di minggu berikutnya dan kelas lanjutan yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2021.
QnA dan klinik permasalahan pada tanaman Anggrek: menghadirkan seluruh narasumber pada seri #1 s.d #6 dan praktisi di bidangnya. (Tim Anggrek F. Biologi UGM)
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak hal dan dampaknya masih terus dirasakan semua pihak, tak terkecuali wisudawan/ti Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang tidak bisa melaksanakan prosesi wisuda secara langsung pada Rabu (20/01/2021). Meskipun dilaksanakan secara virtual melalui Google Meet dan Live Youtube “Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM”, acara wisuda yang dimulai pada pukul 13.15 WIB tetap berlangsung khidmat dan berjalan sesuai protokol kesehatan.
Acara wisuda Periode II 2020/2021 dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, Mars Biologi UGM dan laporan kelulusan oleh Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si selaku Kaprodi S2 Pascasarjana Fakultas Biologi UGM. “Acara wisuda periode ini diikuti oleh 10 wisudawan/ti Magister dengan rerata IPK 3,62 dan lama masa studi 2 tahun 4 bulan. Wisudawan yang mendapat gelar Cum Laude berjumlah 2 orang, sangat memuaskan 7 orang dan memuaskan 1 orang. Sejauh ini Fakultas Biologi UGM telah meluluskan wisudawan/ti magister sejumlah 1339 mahasiswa,” ungkap beliau dalam laporannya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama wisudawan/ti oleh dekan Fakultas Biologi UGM. Sepuluh wisudawan/ti yang mengikuti prosesi ini, yaitu Febrina Amaliya Rha’ifa, S.Pd., M. Sc., Afidati Milati Priana, S.Si., M.Sc., Amalia Solichah, S.Si., M.Sc., Bahana Aditya Adnan, S.Si., M.Sc., Dwiyani Anjar Martitik, S.Si., M.Sc., Faradlina Mufti, S.Si., M.Sc., Fathimah Nurfithri Hashifah, S.Si., M.Sc., Maria Nur Hasanah, S. Pd., M.Sc., M. Fajar Farid Amrulloh, S.Pd., M.Sc., dan Yopi Haryandi, S.Pd., M.Sc. Dari kesepuluh wisudawan/ti tersebut, Afidati Milati Priana, S.Si., M.Sc., terpilih sebagai wakil wisudawan/ti untuk menyampaikan sambutan. “Saya mengucapkan rangkaian terimakasih kepada seluruh civitas akademik dan pegawai UGM serta keluarga tercinta” Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa “kelulusan merupakan sebuah tanda bahwa di pundak wisudawan/ti ada tanggung jawab untuk mengabdi kepada masyarakat dan berpartisipasi dalam kemajuan peradaban Indonesia,” ungkapnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak R. Mursyid selaku perwakilan orangtua wisudawan/ti yang merupakan ayah dari Fathimah Nurfithri Hashifah, S.Si., M.Sc. Beliau menyampaikan, “Kami mengucapkan rasa syukur karena putra/putri kami termasuk bagian dari UGM yang telah lulus dengan mendapatkan bekal yang bermakna untuk kehidupan yang lebih baik. Kami juga berpesan kepada para wisudawan/ti untuk tidak cepat puas dan bangga karena prosesi wisuda adalah langkah awal untuk menapaki kehidupan selanjutnya, sebab persaingan kehidupan di masyarakat sangat ketat. Kerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas, ikhlas, dan akhlak mulia dalam menghadapi peradaban masa kini.”
Setelah sambutan dilakukan prosesi penyematan secara simbolis tanda keanggotaan KABIOGAMA yang diwakili oleh wisudawati Febrina Amaliya Rha’ifa, S.Pd., M.Sc. oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Beliau menyampaikan ucapan selamat dan turut bahagia atas acara kelulusan yang berlangsung. Beliau menyampaikan,“Selamat dan kami turut Bahagia atas acara kelulusan yang telah berlangsung, kami juga mengucapkan terimakasih kepada orangtua atas dukungan terhadap putra/putrinya. Pandemi bukanlah suatu halangan, namun justru dapat menguatkan dengan tekad yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan hari yang dinantikan yakni prosesi wisuda. Meskipun jumlah wisudawan/ti hanya 10 orang, namun persebaran geografisnya sangat luas yang mewakili 8 provinsi yakni Sumatera Utara, Lampung, Tangerang (Banten), Yogyakarta, Jawa Timur dan Mataram. Hal ini membuktikan bahwa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mampu dijangkau oleh masyarakat luas di Indonesia”. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa, “Fakultas biologi Universitas Gadjah Mada adalah satu-satunya Universitas yang memberi gelar Master of Science di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa UGM telah terakui secara standar Internasional, dan mahasiwa harus lebih aktif dalam publikasi jurnal internasional dan berprestasi di kancah Internasional”. Dalam penutupnya, beliau berpantun, “Bayam berbiji ditepi kali, salam lestari dari Fakultas Biologi”.
Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Basith Kuncoro Adji, S.Si dan diakhiri dengan berfoto bersama secara virtual. Prosesi wisuda ini membuktikan bahwa acara wisuda yang merupakan momen yang sangat penting tetap dapat diadakan dengan lancar dan sakral meskipun terlaksana secara virtual.