Solusi dari berbagai permasalahan kesehatan, lingkungan, maupun pangan kini dapat dikembangkan melalui pendekaan biologi molekular. Guna perkuatan riset di bidang biologi molekular dan menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut, Fakultas Biologi UGM menginisiasi kerjasama dengan salah satu institut biologi molekular terkemuka di Indonesia, yaitu Lembaga Biologi Molekular Eijkman, sebuah lembaga non-profit yang mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah guna melakukan penelitian Biologi Molekular dan Bioteknologi. Nama lembaga ini berasal dari nama seorang peraih penghargaan nobel berkebangsaan Belanda, Christiaan Eijkman, yang telah berkontribusi dalam penyembuhan penyakit beri-beri di akhir abad ke 19 dan juga dalam penemuan vitamin pertama.
Delegasi dari Fakultas Biologi UGM yang diwakili langsung oleh Dekan, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., disambut langsung oleh Kepala dari Lembaga yang berpusat di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, pada hari senin lalu (12/9).
Tanda tangan MoU dan PKS/SPK Dengan misi utama institusi untuk meningkatkan penelitian dasar dan terapan yang berhubungan dengan biologi molekular di Indonesia, Lembaga Biologi Molekular Eijkman menawarkan kerjasama dengan Fakultas Biologi khususnya di Bidang Biologi Molekuler dan Biomedis yaitu Riset Genetika Molekuler dan Genetika Populasi Thalassemia dan kerjasama di bidang Riset, Akademik dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penandatangan MoU dan PKS/SPK antara dua institusi ini diadakan langsung di Lembaga Biologi Molekular Eijkman yang ditandatangani oleh Dr. Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dan Kepala Lembaga Biologi Eijkman, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Amin Soebandrio, dr., Ph.D., SpMK (K).
“Harapannya dengan kerjasama ini akan saling memperkuat pengembangan riset khususnya di Bidang Biologi Molekuler dan Biomedis”, tambah Dr. Budi.