• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 28
Pos oleh :

dedieko

KIP #1 : Sukses di Tanah Rantau

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 16 September 2016

Jauh dari orang tua untuk mencari ilmu bagi seorang mahasiswa adalah perkara yang biasa namun sebenarnya sangat sulit untuk dijalankan. Saat merantau tentu saja pengawasan dari orang tua tidak akan seketat waktu bersama di rumah. Akan banyak godaan yang bisa mengganggu tujuan utama pergi merantau. Untuk itulah, pada hari Rabu, 31 Agustus 2016 yang bertempat di Ruang V Fakultas Biologi UGM, KIP hadir dengan mengusung judul “Sukses di Tanah Rantau” yang disampaikan oleh Dr. Okrizal Eka Putra Lc, M.Ag. dengan harapan agar mampu memberikan solusi tentang masalah tersebut terhadap mahasiswa.

Sebelum masuk ke acara inti, pembicara memberikan pengantar tentang perbedaan cara mendidik seorang anak dan seorang dewasa. Mendidik seorang anak, membutuhkan kesabaran, seorang anak harus diawasi dalam proses belajarnya, dan cara mengajarnya dengan konsep bermain. Sedangkan mendidik seorang dewasa, seperti halnya mahasiswa, harus belajar secara mandiri karena sudah tidak ada yang mengawasi disaat jauh dari orang tua. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa harus merubah pola pikir untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Berangkat dari motivasi, begitu banyak macam dorongan yang ada pada mahasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi, motivasi untuk menambah ilmu karena Allah adalah motivasi yang baik dan seharusnya dimiliki oleh seorang mahasiswa. Jika ilmu menjadi motivasi, maka kita akan memiliki komitmen. Komitmen itu sangat penting, karena saat di perantauan, pasti akan ada begitu banyak godaan. Dengan adanya komitmen ini, bisa menjadi pembatas sehingga tidak terpeleset oleh godaan-godaan tersebut.

Pendidikan seorang anak, ada saatnya harus pisah dengan orang tua. Seperti halnya Rasul yang mengalami perpisahan dengan orang tuanya. Rasul dibawa merantau, bahkan sampai kakek Rasul mencarikan ibu susu untuk beliau, yaitu Halimah. Dengan demikian, fase dimana jauh dari orang tua dalam proses pembelajaran adalah penting.

Dari materi yang disampaikan oleh Dr. Okrizal, dapat ditari kesimpulan bahwa motivasi yang harus dimiliki yaitu ilmu dan komitmen. Motivasi tersebut menjadi kunci bagaimana seorang mahasiswa mampu meraih kesuksesan.

Fakultas Biologi UGM Menangkan Kategori Best Presentation di 9th CISAK (Conference of Indonesian Student Association in Korea)

Prestasi Selasa, 13 September 2016

Mahasiswa Fakultas Biologi UGM berfoto dengan seluruh peserta 9th CISAK yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.
Sepuluh mahasiswa Biologi mengikuti 9th CISAK di Yeongdopo, Seoul, Korea Selatan pada 3-4 September 2016
Pemberian penghargaan kepada Tim KSK UGM sebagai The Best Oral Presentation.

Conference of Indonesian Student Association in Korea atau sering dikenal dengan sebutan CISAK adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika) sebagai wadah bagi para pelajar Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Tahun 2016 merupakan kali ke-9 diadakannya kegiatan CISAK. Dengan mengangkat tema “Encouraging Knowledge Collaboration for National Resilience Towards ASEAN Economic Community”. CISAK 2016 dilaksanakan pada tanggal 3-4 September 2016 bertempat di Kota Seoul, Korea Selatan.

Kegiatannya mencakup Workshop: “how to deliver a presentation and write a scientific paper”, sharing session mengenai beasiswa dan perkuliahan Universitas di Korea Selatan, seminar dengan dua keynote speaker, presentasi paper terpilih  baik secara oral maupun poster, serta presentasi pemenang dari essay competition. Pada pembukaan acara, perwakilan Kedutaan Besar RI untuk Korea Selatan menyatakan bahwa CISAK merupakan sarana bagi generasi muda Indonesia untuk menuangkan karya-karya ilmiahnya dalam menciptakan solusi untuk memperbaiki permasalahan di tanah air tercinta dan meningkatkan inovasi bangsa dalam persaingan internasional

Keynote Speaker dalam CISAK 2016 ini yaitu Bapak Dr. Eng Khoirul Anwar, seorang peneliti asal Indonesia yang menjadi asisten professor di JAIST Jepang, serta merupakan salah satu penemu bagian Teknologi 4G dan memiliki paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional ITU, baik untuk sistem teresterial maupun satelit. Beliau memotivasi peserta untuk lebih memilihi mimpi dengan melihat pada banyak dan lama waktu persiapan bukan dari hasil semata, perbandingannya antara orang yang hanya bermimpi mendaki Tangkuban Perahu dan mendaki Gunung Everest. Keynote speaker kedua yaitu Bapak Trio Adiono, ST., MT., Ph.D, Director of Chipset PT. Xirka Silicon Technology. Beliau menyampaikan konsumsi Indonesia pada produk elektronik yang tinggi melahirkan potensi tinggi pula dalam pengembangan Industri Elektronik dalam negeri. Beliau juga menyampaikan usaha dan mimpi beliau untuk membangun Indonesia dengan meningkatkan Industri Elektronik di Indonesia. Pada kesimpulannya, kedua pembicara menyampaikan dalam mencapai tujuan diperlukan adanya kolaborasi yang baik dari berbagai pihak yang terlibat.

CISAK 2016 telah menerima 700 paper dari berbagai Universitas di Indonesia. Setelah melalui tahapan seleksi, tiga tim dari Fakultas Biologi UGM berkesempatan untuk mempublikasikan papernya secara oral dan poster. Tiga tim tersebut merupakan perwakilan mahasiswa dari Laboratorium Genetika yang diwakili oleh Nailil Husna dengan Dr. Niken Satuti M. Sc. sebagai dosen pembimbing, Kelompok Studi Entomologi (KSE) yang terdiri dari Danu Ardiancahyo, Atikah Fitria M., dan Ahmad Al Arif dengan Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S. sebagai dosen pembimbing. Tim terakhir dari Kelompok Studi Kelautan (KSK) yang terdiri dari Dewi Permatasari, Pretty Khoirunnisa, Muhammad Azri, Ayu Safitri, Achmad Baihaqi, dan Kirana Dira Anjani.

Tim KSK dan Laboratorium Genetika mempublikasikan paper penelitiannya pada sesi oral presentation dengan judul masing-masing yaitu “Seaweed Abundance and Diversity in Porok Beach, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta” dan “Comparative Study of Thalassemia Trait Diagnostic Through Hematogical and HPLC Assesment”. Sedangkan, Tim KSE berkesempatan untuk mempublikasikan papernya yang berjudul “Studies on The Diversity and Play Role of Lepidoptera in Cocoa Crop, Nglanggeran, Gunung Kidul District of Yogyakarta Special Region” pada sesi poster presentation.

Pada akhir sesi, Tim KSK UGM berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Oral Presentation. Selain itu, kategori Best Paper Presentation didapatkan oleh tim perwakilan UI, Best Poster Presentation didapatkan oleh tim perwakilan ITB, dan Best Essay didapatkan oleh tim perwakilan UNPAD. Diharapkan paper yang telah dipublikasikan oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM pada CISAK tersebut dapat memberikan manfaat, baik secara ilmiah maupun kepada masarakat. Karena pada hakikatnya, mahasiswa merupakan agen penerus bangsa yang akan menjadi problem solver dan inovator untuk memajukan bangsa Indonesia. (Pretty Khoirunnisa dan Nailil Husna).

Mahasiswa Magister Fakultas Biologi Mengikuti FSC-UC SUMMER SCHOOL 2016 Di Thailand

Rilis Berita Kamis, 8 September 2016

“Climate Change: Impact on Food Security”

Dio Nardo Wijaya
Master Student
Faculty of Biology
Universitas Gadjah  Mada
Email : dio.nardo.w@mail.ugm.ac.id

Dio Nardo Wijaya, mahasiswa Program Magister minat Biologi Molekular dan Genetika  Fakultas Biologi UGM mendapatkan kesempatan untuk mengikuti “FSC-UC Summer School 2016” di Kasetsart University, Thailand dengan tema “Climate Change: Impact on Food Security” yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juli sampai 11 Agustus 2016.

Program FSC-UC Summer School 2016 ini membahas mengenai perubahan iklim serta dampaknya bagi ketahanan pangan di seluruh dunia khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Program ini diselenggarakan yang bekerja sama dengan the Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA); the Southeast Asian University Consortium for Graduate Studies in Agriculture and Natural Resources (UC); the Food Security Center (FSC) of the University of Hohenheim , Germany dan the German Academic Exchange Service (DAAD) sebagai pemberi dana.

Program ini terdiri dari tiga modul yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan produksi makanan. Setiap modul terdiri atas perkuliahan/teori, studi kasus, diskusi dan kunjungan lapangan. Semua rangkaian kegiatan dalam program ini menuntut keaktifan dari para pesertanya dan saya beruntung mendapatkan teman-teman yang luar biasa dalam program ini. Semua peserta yang berasal dari berbagai negara lain seperti Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Pakistan, Thailand, Ghana, Kamerun, Kenya, El Salvador, Kontarika, Kolumbia dan Argentina begitu aktif berpartisipasi dalam rangkaian program ini. Kami saling bertukar cerita mengenai kondisi dan permasalahan akibat perubahan iklim dari masing-masing negara.

Modul 1 yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juli 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi akuakultur/perikanan. Modul ini diampu oleh Dr. Sukrit Nimitkul. Beliau merupakan dosen Fakultas Perikanan di Kasetsart University. Dalam modul ini, saya bersama peserta lain dibawa untuk memahami apa sebenarnya perubahan iklim dan bahaya yang bisa ditimbulkannya khususnya dalam bidang akuakultur/perikanan. Sealin itu semua peserta juga diberikan pengetahuan mengenai kondisi akuakultur/fisheries di Thailand dan teknologi serta sistem yang digunakan oleh pembudidaya ikan di Thailand dalam menghadapi permasalahan perubahan iklim.

Modul 2 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Agustus 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi peternakan. Modul kedua ini diampu oleh Dr. Jean Rust. Beliau merupakan peneliti dari Dohne Agricultural Development Institute, Afrika Selatan. Pemahaman mengenai modul kedua ini mengambil studi kasus dari peternakan di Afrika Selatan. Berbagai solusi yang coba diterapkan pada peternakan di Afrika Selatan seperti pemilihan indukan unggul hingga masalah nutrisi dan kesehatan hewan ternak dikaji dalam modul ini. Selain itu, pemanfaatan kotoran ternak dan cahaya matahari sebagai sumber energi juga sangat penting untuk dilakukan disana.

Modul 3 yang merupakan modul terakhir berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2016 membahas mengenai bagaimana menerapkan sistem pertanian pintar dengan memanfaatkan teknologi seperti satelit dan robot. Modul ini diampu oleh Dr. David Reiser. Beliau merupakan dosen dari University of Hohenheim, Jerman.  Dalam modul ini diajarkan dan didiskusikan mengenai sistem pemetaan menggunakan satelit, bagaimana mengukur variasi kerenggangan tanah menggunakan proximal sensing dan remote sensing, positioning systems (Global Navigation Satellite Systems (GNSS), Global Positioning System (GPS) dan Real Time GPS (DGPS)), sistem koordinat, digital images, dan kontrol mesin serta robot. Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahn pertanian akibat perubahan iklim, meskipun untuk merapkannya di negara berkembang msaih sangat sulit.

Setelah mengikuti ketiga modul ini semua peserta diharapkan mampu mengembangkan ide sebagai solusi untuk menjaga ketahanan pangan di negaranya masing-masing mengingat perubahan iklim yang terjadi berpotensi besar mengancam ketahanan pangan di seluruh dunia. Sebagai salah satu peserta dari program ini saya merasa program ini memberikan banyak sekali pengetahuan baru bagi saya dan semoga pengetahuan ini  dapat saya pergunakan sebaik-baiknya.

Mahasiswa UGM menjuarai ASEAN Youth Initiatives (AYI) Paper Competition 2016 Malaysia

Prestasi Rabu, 7 September 2016

Mahasiswa UGM menjuarai ASEAN Youth Initiatives (AYI) Paper Competition  Malaysia 2016 di Kuala Lumpur pada tanggal 2-4 September 2016. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Noviana Nur Sari (Biologi), Qurrota A’yun (pertanian), dan Alif Kurniwan (Kedokteran hewan). Presentasi finalis 6 terbaik AYI paper competition diselenggarakan di Universiti Teknologi Malaysia pada tanggal 3 September 2016.

ASEAN Youth Initiatives (AYI) Paper Competition 2016  merupakan kompetisi acaedemic paper untuk mahasiswa tingkat ASEAN-Australia. AYI diselenggarakan oleh PPI Malaysia yang didukung oleh Kedutaan Besar Indonesia di  Malaysia. Tujuan utama AYI paper Competition adalah ikut berkontribusi kepada ASEAN  dengan meningkatkan ketertarikan mahasiswa terhadap solusi permasalahan dan riset. Pada tahun ini AYI paper competition  mengusung tema unfolding youth potential in facing community issues dengan subtema pendidikan, ekonomi, budaya, dan perkembangan teknologi digital.

Kompetisi paper competition merupakan pra-event dari ASEAN Youth Initiatives 2016, dan merupakan ajang kompetisi bagi mahasiswa dari seluruh ASEAN dalam academic paper. Topik paper sesuai dengan sub-tema dari acara tersebut. Paper competition melewati tahap seleksi administrasi, seleksi abstrak dan full paper, seleksi 6 finalis paper  terbaik, dan presentasi finalis. Seleksi abstrak dan full paper dimulai pada bulan Juli 2016, sedangkan presentasi finalis terbaik bersama dengan pengumuman pemenang diumumkan pada tanggal 3 September 2016, merupakan hari kedua acara ASEAN Youth Initiatives (AYI) Paper Competition 2016 tersebut. Keseluruhan peserta full paper yang mendaftar AYI paper competiiton diikuti oleh berbagai negara di ASEAN –Australia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, dan negara ASEAN lainnya. Namun, hanya 6 finalis terbaik yang diundang untuk mengikuti presentasi final di Kuala Lumpur. ASEAN Youth Initiatives (AYI) 2016 juga menyelenggrakan event one day with ASEAN leaders dan, youth forum pada tanggal 2 September dan 4 September.

Pada kesempatan terpisah, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, menyambut baik dan mendukung kegiatan ASEAN Youth Initiatives (AYI) 2016 serta berharap tahun depan, mahasiswa UGM akan kembali menjuarai AYI tersebut.

Penawaran Beasiswa TNI Tahun 2016/2017

Beasiswa dan Lowongan Senin, 5 September 2016

Berikut disampikan informasi tentang Penawaran Beasiswa TNI Tahun 2016/2017. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..

Mahasiswi Biologi UGM Mewakili Indonesia dalam Konferensi Internasional di Bangkok

Rilis Berita Senin, 5 September 2016

Berfoto di depan gedung konferensi (Universitas Chulalongkorn) bersama beberapa delegasi dari negara ASEAN
Seluruh delegasi ASEAN-KOREA Youth Network Workshop 2016 : “Marine Conservation- Promoting the Sustainable Use of Coastal and Marine Resouces”
Kegiatan penanaman kembali mangrove di Pusat Konservasi Hutan Mangrove Klong Klone

Pada tanggal 2-10 Agustus 2016 lalu, seorang mahasiswi Fakultas Biologi UGM bernama Elory Leonard ikut berpatisipasi dalam kegiatan ASEAN-KOREA Youth Network Workshop 2016 (AKYNW) di Bangkok, Thailand. AKYNW yang pada tahun ini bertajuk “Marine Conservation – Promoting the Sustainable Use of Coastal and Marine Resources” melibatkan 120 delegasi pemuda multi-disciplinary dari seluruh negara anggota ASEAN dan Korea Selatan. Elory Leonard sendiri merupakan salah satu dari 12 delegasi perwakilan Indonesia selama konferensi berlangsung. Bersama dengan Elory Leonard, juga mengikuti AKYNW dua delegasi Indonesia lain yang berasal dari Universitas Gadjah Mada yaitu Archita Nur Fitrian (FISIPOL) serta Timothy Jevon Lieander (FEB).

Program AKYNW diselenggarakan tahun ini oleh ASEAN-KOREA Centre dan ASEAN Studies Center Chulalongkorn University sebagai perwujudan kerjasama yang berkelanjutan antara ASEAN dengan Korea Selatan. Selain itu, ajang ini juga dimaksudkan sebagai langkah bersama demi menyambut ASEAN Community 2025: Stability, Prosperity and Sustainability.

Terkait dengan tema utama konferensi yang diangkat tahun ini, seluruh delegasi acara disuguhkan pemaparan mengenai konservasi lingkungan laut dan pesisir negara-negara ASEAN secara berkelanjutan (sustainable) yang telah terancam serta mengalami degradasi disebabkan oleh perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya pemaparan, para delegasi juga berkesempatan untuk terlibat langsung dalam salah satu kegiatan konservasi ekosistem laut yaitu penanaman kembali hutan mangrove di Pusat Konservasi Hutan Mangrove Klong Klone di provinsi Samut Songkhram. Untuk menutup program, para delegasi dari tiap negara juga diberi kesempatan untuk dapat mempresentasikan studi kasus yang terkait dengan tema dalam forum simposium di depan duta-duta besar negara, petinggi-petinggi ASEAN dan ahli-ahli terkemuka lainnya.

Melalui program ASEAN-KOREA Youth Network 2016 peserta delegasi dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan percaya diri dalam mengutarakan pendapat, menambah pengalaman bekerja sama dengan tim dalam skala internasional, serta juga dapat meningkatkan kepedulian dalam bidang konservasi kelautan. Ilmu yang didapat dari program ini juga diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan tindakan konservasi serta pemberdayaan sumber daya laut dan pesisir dalam negeri, sehingga dapat bermanfaat pula untuk kemajuan pembangunan Indonesia.

Mahasiswa UGM Mengikuti INSPIRE Malaysia 2016

Rilis Berita Jumat, 2 September 2016

Peserta INSPIRE bersama mahasiswa IIUM (kami di barisan depan nomor 2 dan 3 dari kanan)
Foto bersama usai Upacara di KBRI
Peserta INSPIRE mengikuti workshop di IIUM

Dua mahasiswa UGM mengikuti program Inter-Nationalism Student Progressive Resolution Exchange (INSPIRE) Malaysia 2016 di Kuala Lumpur pada tanggal 16-19 Agustus 2016. Kedua mahasiswa tersebut adalah Anisa Parazulfa (Biologi-2012) dan Layfanifa Jihan Rifka (Teknik Geomatika-2015). INSPIRE Malaysia 2016 merupakan program student exchange yang diadakan oleh Gotravindo. Program ini diadakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar mengenai kepemimpinan (leadership) dan pengembangan inovasi bisnis sebagai kunci dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). INSPIRE Malaysia 2016 diikuti oleh 40 mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk UGM.

Selama 4 hari peserta diajak untuk mengeksplorasi kehidupan dan ekonomi masyarakat di Malaysia. Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara. Mencakup tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan dengan luas total 329.847 km persegi. Ibukota Malaysia berada di Kuala Lumpur sedangkan Putrajaya merupakan pusat pemerintahan persekutuan. Pada hari pertama, peserta diajak untuk mengeksplorasi kawasan Putrajaya. Peserta ditantang untuk melakukan wawancara mengenai berbagai topik kepada warga negara asing yang berada di sekitar kompleks Putrajaya.

Kegiatan di hari kedua merupakan salah satu pengalaman tak terlupakan bagi kami. Hari itu, tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan hari ulang tahun Indonesia yang ke-71. Peserta INSPIRE 2016 berkesempatan mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Upacara tidak hanya dihadiri oleh staf KBRI namun juga warga negara Indonesia yang sedang tinggal di Kuala Lumpur. Semangat nasionalisme peserta upacara sangat terasa pada momen tersebut, terlebih karena upacara sakral tersebut dilaksanakan di negara asing. Usai upacara, kami diajak mengunjungi Royal Selangor Pewter Factory yang terkenal dengan produksi dan pengolahan timah terbesar di Malaysia. Peserta kemudian berangkat menuju International Islamic University of Malaysia (IIUM) untuk mengikuti workshop dan diskusi Internasional. Workshop dengan tema ‘Reation between Nations in the Framework of Global Welfare’ disampaikan oleh salah satu dosen IIUM. Pada keempatan tersebut kami juga berdiskusi dengan mahasiswa IIUM mengenai ‘Education and Global Perspective’.

Hari ketiga diisi dengan mengunjungi Istana Sultan Malaysia, Dataran Merdeka, Musium dan Galeri Seni Bank Negara Malaysia serta Central Market. Musium dan Galeri Seni Bank Negara Malaysia memamerkan sejarah dan seni pembuatan mata uang, terutama mata uang negara Malaysia. Tantangan untuk mengasah inovasi bisnis peserta diberikan saat mengunjungi pusat oleh-oleh di Malaysia, Central Market. Peserta ditantang untuk menjual produk kerajinan tangan buatan Indonesia kepada pengunjung Central Market yang kebanyakan warga negara asing. Peserta lebih dulu menganalisis harga barang kerajinan yang berjenis sama, kemudian berusaha menjual produk dengan harga yang lebih tinggi. Di hari keempat, dilakukan upcara penutupan untuk melepas peserta kembali ke tanah air.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UG, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyambut baik dan mendukung kegiatan INSPIRE yang akan membekali mahasiswa dalam Indonesia untuk belajar leadership dan pengembangan inovasi bisnis khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Tim Gama Melon Gandeng Petani Blitar

Rilis Berita Minggu, 28 Agustus 2016

7390-tim-gama-melon-gandeng-petani-blitarTim Gama Melon dari Fakultas Biologi UGM menggandeng petani di Desa Modangan, Nglegok, Blitar untuk menanam Gama melon, jenis varietas buah melon dari  hasil riset UGM. Kerja sama tersebut ditandai penyerahan benih melon kultivar Tacapa GB, Tacapa Silver, dan Hikapel kepada Bapak H. Sudjari sebagai perwakilan dari kelompok tani Kampung Melon pada pekan lalu di Blitar.

Dr. Budi Setiadi Daryono, ketua peneliti Gama Melon, mengatakan perkembangan riset Tim Gama Melon Fakultas Biologi UGM saat ini memasuki tahap hilirisasi produk penilitian yang telah tervalidasi serta tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian Indonesia. “Kami memiliki kurang lebih 10 kultivar melon lokal yang telah kami kembangkan, 2 diantaranya telah memperoleh SK Kementan, 2 lainnya sedang proses pengajuan SK, dan sisanya siap untuk diluncurkan kapan saja dengan bekerja sama di Kampung Melon ini,” ujar Dr. Budi Daryono, Jumat (26/8).

Untuk menggandeng petani di melon di desa Modangan, Blitar, kata Budi, pihaknya menyerahkan melon kultivar Tacapa GB, Tacapa Silver, dan Hikapel. Selain itu, tim Gama Melon juga menggandeng mitra industri untuk dapat membangun greenhouse baru di Kampung Melon sehingga dapat  diduplikasi dan dikembangkan untuk benih melon lokal melalui petani seed grower di Kampung Melon.

Budi menambahkan, kerja sama dengan petani melon di Blitar dalam rangka mendukung membangun Kampung Melon Modangan menjadi Kampung Agrowisata yang memanjakan wisatawan dan pecinta melon serta percontohan bagi desa lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Sudjari menuturkan saat ini Kampung Melon Desa Modangan masih kewalahan dalam memenuhi kebutuhan melon ketika menghadapi kunjungan wisatawan yang semakin hari kian meningkat. “Jika bisa kami sangat berharap melon selalu tersedia di kampung ini sehingga wisatawan tidak kecewa saat berkenjung ke desa kami,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kampung Melon diresmikan langsung oleh Bupati Blitar pada tahun 2015 silam memiliki 4 greenhouse yang memproduksi melon. Para wisatawan dapat memetik buah melon langsung dari tanamannya dan dinikmati saat itu juga di tengah perkampungan yang asri dengan udara sejuk dari Gunung Kelud ditemani dengan fasilitas yang telah disediakan Kelompok Tani Melon seperti area out bond, kolam renang, gazebo serta dilengkapi mushalla dan toilet.

Namun, permasalahan yang kini muncul adalah masih kurangnya produksi dan variasi kultivar melon yang ada di Kampung Melon. Hal tersebut juga diakui oleh perangkat Desa Modangan sehingga sinergi dan kerja sama masih perlu ditingkatkan untuk menyempurnakan konsep Desa Agrowisata Melon yang saat ini menjadi satu-satunya Kampung Melon di Indonesia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Stadium General KIP 2016 : Belajar Nikmat, Ngaji Mantab

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 25 Agustus 2016

Hari Jumat, 19 Agustus 2016, Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi (JMMB) mengadakan acara Stadium General Kajian Islam Pekanan (KIP) bagi Mahasiswa Baru Fakultas Biologi UGM. “Belajar Nikmat, Ngaji Mantab” merupakan tema yang diusung pada kegiatan yang merupakan awal perkenalan dan dimulainya KIP untuk tahun 2016 ini.

KIP sendiri merupakan kegiatan Kajian Klasikal rutin yang diadakan setiap hari Rabu di Fakultas Biologi selama 1 semester. KIP diadakan sebagai sarana mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam islam serta mendidik jiwa muslim berkarakter saintek. KIP Bersifat wajib bagi setiap mahasiswa baru Fakultas Biologi.

“Pada tahun ini, rencananya KIP akan diadakan sebanyak 10x dan KIP perdana akan diadakan pada tanggal 31 Agustus 2016”, jelas Rendi Mahadi selaku Ketua Panitia KIP 2016, saat penyampain materi ke-KIP-an. Selain KIP, ada yang berbeda pada tahun ini, yakni dibukanya kelas baca Al Quran (tahsin) yang akan diadakan setiap hari Senin dan dimulai tanggal 29 Agustus 2016 . Kelas Tahsin sendiri dibagi menjadi 3 kelas. Pembagian kelas ditentukan dengan placement test yang melihat kemampuandari masing-masing individu. Placement test dilakukan setelah acara Stadium General ini usai.

Setelah pemaparan mengenai ke-KIP-an, acara selanjutnya ialah penyampain materi bertemakan “Belajar Nikmat, Ngaji Mantab” oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M, Agr, Sc. Pak Budi menyampaikan bahwa seorang Muslim satu dengan lainnya adalah satu saudara. Bak satu tubuh, apabila ada bagian tubuh yang sakit maka bagin tubuh yang lain akan merasakan sakit pula. Perkuatlah agama islam dengan mengkaji Ilmu. Mengkaji ilmu tidak harus di masjid atau di sekolah, tetapi bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Pentingnya mengkaji dan menuntut ilmu telah dipertegas dalam beberapa surah Al Quran antara lain Al Mujadalah : 11, Az Zumar : 9, dan At Thaha : 114.

“Menyatukan dzikir dan fikir dengan cara mengingat Allah SWT. Jangan sampai kita pandai fikirnya saja, sedangkan jiwanya lemah. Dua-duanya juga harus sama-sama kuat. Jadilah seorang muslim yang kuat Ilmunya, yang memiliki tata karma dan akhlak yang baik sehingga bisa menjadi tauladan yang lain. Mulia di dunia dan Akherat.”, begitulah beberapa pesan yang disampaikan oleh pak Budi.

Harapannya, KIP tahun ini semoga lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Mendatangkan manfaat bagi setiap orang. Dan senantiasa mendapat Rahmat dan Ridha-Nya Aamiin In Syaa Allah..

Entotour 2016 : Sebagai Cara Meningkatkan Wawasan dan Memperluas Jaringan

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 25 Agustus 2016

Foto bersama Kelompok Studi Entomologi (KSE) UGM dengan Agritech Research and Study Club (ARSC) UB di bundaran Universitas Brawijaya
Wawancara dengan pengunjung Kebun Raya Purwodadi
Air terjun Coban Rondo
Peternakan sapi perah di Santoso Farm

Entotour adalah salah satu program rutin yang dilakukan Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi UGM setiap dua tahun sekali. Entotour diadakan oleh Divisi Jaringan KSE sebagai bagian dari program kerjanya. Tujuan dari Entotour yaitu sebagai sarana bagi anggota KSE untuk meningkatkan wawasan sambil berlibur serta memperluas hubungan, baik baik lembaga maupun non lembaga yang bergerak dalam berbagai bidang. Dalam setiap pelaksanaannya, Entotour mengusung tema yang berbeda dengan tempat tujuan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pada tahun 2016 ini, Kelompok Studi Entomologi mengadakan Entotour dengan mengusung tema “Explore knowledge, Expand relations”. Entotour yang diikuti oleh 21 orang anggota KSE ini, dilakukan ke tiga tempat di Provinsi Jawa Timur yaitu Kebun Raya Purwodadi (LIPI), Coban Rondo, ARSC Universitas Brawijaya, dan Santoso Farm. Kegiatan Entototour berlangsung selama tiga hari, mulai hari Jumat-Minggu, 12-14 Agustus 2016.

Kebun Raya Purwodadi menjadi tempat tujuan Entotour yang pertama. Kebun Raya ini berada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, terletak di Purwodadi-Pasuruan, Jawa Timur. Dengan luas area sekitar 8,5 hektar, Kebun Raya Purwodadi memiliki lebih dari 10.000 spesimen tanaman.

Guna mengisi waktu dengan kegiata yang bermanfaat, seluruh peserta Entotour 2016, dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 5-6 orang. Keempat kelompok tersebut diarahkan untuk menyusuri wilayah Kebun Raya Purwodadi dengan jalan yang berbeda dengan titik akhir di Taman Bougenvil. Dalam perjalanannya, setiap kelompok wajib menggali informasi tentang Kebun Raya ini baik kepada pihak pengelola maupun pengunjung umum. Tidak hanya itu, peserta wajib melakukan pengamatan atau dokumentasi terhadap jenis serangga yang dijumpai.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke tempat wisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dikenal dengan nama Coban Rondo. Obyek wisata Coban Rondo berupa air terjun dengan ketinggian curah air sekitar 8 meter dengan panorama tebing curam di sekelilingnya. Selain itu, terdapat berbagai wahana permainan seperti Taman Labirin.

Pada hari kedua, Sabtu, 13 Agustus 2016, KSE melakukan kunjungan ke Agritech Research and Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. ARSC UB merupakan satu-satunya kelompok studi yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian yang telah banyak berkiprah dalam berbagai kompetisi. Dalam kesempatan tersebut, ARSC dan KSE saling bertukar informasi tentang seluk beluk kelompok studinya, keorganisasian, maupun kegiatan yang dilakukan. Sesi tanya jawab diadakan setelah perwakilan dari kedua belah pihak memaparkan kelompok studi masing-masing.

Tempat terakhir yang dikunjungi adalah Santoso Farm di Srengat, Blitar. Santoso Farm merupakan peternakan dan pertanian terpadu (Integrated Farming) yang dikelola oleh Bapak Haji Masngut sebagai pemiliknya. Di Santoso Farm terdapat peternakan ayam, peternakan itik petelur, peternakan sapi perah, perikanan, serta budidaya pertanian. Ada pula pabrik pupuk dari kotoran ayam dan sapi serta pemerahan susu sapi.

“Apa yang saya dapatkan sekarang bukan ujug-ujug (red: tiba-tiba), tetapi ada prosesnya. Indonesia jika ingin menjadi negara maju, paling tidak, ada 2% populasi penduduknya berwirausaha, “pesan Haji Masngut, pemilik Santoso Farm.

Santoso Farm lebih mengembangkan peternakan sapi perah daripada sapi yang diternak untuk diambil dagingnya. Dalam sehari, pemerahan dilakukan dua kali sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pemerahan menggunakan teknologi modern, meskipun ada kalanya tetap memanfaatkan tenaga manusia. Hasil perahan susu dari tempat ini dikirim ke berbagai pabrik pengolahan susu yang telah bekerja sama dengan Santoso Farm.

Dalam pengelolaannya, limbah peternakan dan pertanian seperti kotoran ayam dan sapi, dimanfaatkan kembali sebagai pupuk. Bahkan, kotoran ayam juga digunakan sebagai pakan ikan yang dikembangbiakan di tempat tersebut dengan perbandingan yang sesuai. Sehingga tidak ada limbah yang terbuang atau Zero Waste dan tercipta peternakan ramah lingkungan.

Seluruh peserta diajak berkeliling untuk melihat secara langsung peternakan ayam, itik, sapi perah, pabrik pupuk dan tempat pemerahan susu. Salah satu karyawan menjelaskan bagaimana proses pemerahan susu, pembuatan pupuk dari kotoran ayam dan sapi serta budidaya perkebunan kelapa sawit. Setelah kunjungan dirasa cukup, KSE kembali ke Fakultas Biologi UGM dengan lama perjalanan sekitar 9 jam. (tm,2015)

1…2627282930…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
  • Implementasi Urban Agriculture Tanaman Pewarna Alami untuk Edukasi dan Ekonomi Kreatif Masyarakat Blotan, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta melalui PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM
  • Kalender Akademik Universitas Gadjah Mada Tahun Akademik 2025/2026
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY