Sosialisasi KKN-PPM Semester Genap 2013/2014 dan Antar Semester 2014 akan diselenggarakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 28 November 2013
Jam : 10:00 -12:00
Ruang : Sidang Bawah
Kegiatan Mahasiswa Selasa, 26 November 2013
Sosialisasi KKN-PPM Semester Genap 2013/2014 dan Antar Semester 2014 akan diselenggarakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 28 November 2013
Jam : 10:00 -12:00
Ruang : Sidang Bawah
Kegiatan Mahasiswa Jumat, 11 Oktober 2013
KMP F.Biologi UGM berkesempatan meliput even akbar yang dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 7 Oktober di Jl Kenari, Timoho Yogyakarta. Acara pameran berskala Internasional yang bertemakan “Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat” tersebut diselenggarakan pada Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) ke-6 yang pada tahun ini, Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumahnya. PF2N adalah momentum istimewa bagi pelaku bisnis hortikultura yang bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan hortikultura nusantara sebagai komoditas komersial. Tidak hanya pamera hortikultura saja, agenda kegiatan PF2N ini juga menampilkan Jambore varietas hortikultura dan lanskap pertamanan; Bursa tanaman produk hortikultura dan sarana penunjangnya; Seminar, temu investasi dan kontak bisnis; kursus-kursus; aneka lomba; parade kendaraan hias; gelar seni budaya; Tour Wisata Agro; pelayanan perijinan pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura; dan yang tak ketinggalan adalah bursa kuliner nasional dan daerah.
Pada acara yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Suswono, MMA, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwana X, serta Bapak Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti tersebut, Fakultas Biologi UGM dari Laboratorium Genetika turut berpartisipasi dengan mendelegasikan produk-produk unggulannya untuk dipamerkan di khalayak umum. Produk-produk hasil karya Laboratorium di bawah tangan ahli genetika Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc yang dipamerkan antara lain Melodi Gama 3(MG3), Melon Tacapa, Gama Melon Parfum (GMP), Jagung unggulan, serta benih tanaman Melon MG1, MG3, dan GMB. “Mungkin ini baru pertama kalinya kita ikut terlibat dalam PF2N dan saya kira sudah cukup baik, semoga Laboratorium Genetika Fabiogama bisa berkontribusi bagi kemajuan Hortikultura Indonesia”, tutur Arsitek Melon dan Jagung Lab.Genetika tersebut. Pengunjung stan pun terlihat tertarik dengan produk-produk tersebut, khususnya GMP. Dari bentuknya yang lain dari melon biasanya dan memang tidak untuk dikonsumsi melainkan untuk dikembangkan menjadi parfum, para pengunjung antusias untuk memegang dan mencium bau harumnya.
Dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan PF2N 2013 karena kota ini dinilai memiliki potensi luar biasa untuk mendukung perkembangan kemajuan Hortikultura Nasional melalui sumber daya yang dimiliki, antara lain potensi sumber daya manusia, potensi pariwisata dan budaya, serta potensi sumber daya ekonomi kreatif lainnya. Berbagai potensi luar biasa yang dimiliki Yogyakarta ini diharapkan untuk bisa menjadikan Yogyakarta menjadi Show Window Pengembangan Hortikultura Nasional. (Nit-Aln/DIAJAR)
Kegiatan Mahasiswa Selasa, 1 Oktober 2013
Setelah membereskan semua barang bawaan dan beristirahat, sore harinya tim ekspedisi berjalan – jalan di pantai sejenak untuk melepas lelah. Hari ketiga ekspedisi diisi dengan melakukan eksplorasi anggrek di kawasan Bandealit. Tim ekspedisi dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah anggota masing – masing 6 orang. Tiap kelompok dengan tempat kajian yang berbeda, dan untuk memudahkan eksplorasi, tiap kelompok didampingi satu pemandu. Penelitian dalam ekspedisi kali ini untuk mengetahui keanekaragaman anggrek alam di kawasan Bandealit serta ekologi anggrek tersebut. Eksplorasi dilakukan kurang lebih 8 jam beserta pengambilan sampel anggrek alam. Setelah melakukan eksplorasi tim selanjutnya kembali ke wisma dan beristirahat. Disekitar wisma banyak dijumpai lutung yang merupakan hewan endemik Taman Nasional Meru Betiri. Malam harinya dilakukan preparasi terhadap sampel bunga serta biji anggrek dalam botol flakon.
Hari keempat ekspedisi (01/9), setelah beristirahat dan membereskan barang bawaan, pukul 9.30 tim ekspedisi BiOSC bersiap untuk kembali ke Balai TNMB. Sesampainya di Balai TNMB dilakukan preparasi lanjutan terhadap sampel dengan melakukan pendataan, pengambilan gambar sampel serta pembuatan sketsa. Anggrek alam yang didapat dari eksplorasi sekitar dua puluhan jenis dengan jumlah individu yang dibawa kurang lebih 27 individu. Anggrek alam yang dijumpai sebagian besar merupakan anggrek epifit dan dua anggrek terestrik.
Hari terakhir di Jember, pagi hari tim ekspedisi segera mengurus surat – surat untuk pengmbilan sampel serta melakukan perpisahan kecil dengan para pegawai di Balai Taman Nasional Meru Betiri. Besar harapan dari BiOSC untuk dapat semakin menjalin kerjasama yang baik dengan TNMB. Semoga dengan ekspedisi pertama kali ini, dapat semakin memacu semangat ekspedisi di tahun – tahun selanjutnya. Setelah dirasa cukup, selanjutnya dilakukan foto bersama antara tim ekspedisi BiOSC dan pegawai Balai TNMB. Pukul 08.30 tim ekspedisi meninggalkan balai menuju stasiun dengan diantar pegawai balai TNMB untuk perjalanan kembali ke Jogjakarta. Tim ekspedisi BiOSC ke TNMB sampai di Jogjakarta pukul 19.30 dengan membawa segudang pengalaman dan cerita indah di TNMB. (ES/PL)
Kegiatan Mahasiswa Jumat, 27 September 2013
Kegiatan dimulai dengan sambutan dan pengantar dari ketua KMP F. Biologi UGM, Eko Prasetya, dan perwakilan pengurus PMI Kota Yogyakarta, Bapak Harris Syarif Utsman, SH. Bapak Harris menyampaikan bahwa seharusnya donor darah itu menjadi gaya hidup (life style) kita. “Jadikan donor darah sebagai life style!”, ajak Bapak Harris. Dalam kesempatan ini beliau juga memberikan apresiasi kepada panitia karena menyelenggarakan kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Selain itu beliau juga memaparkan manfaat kegiatan donor darah, baik bagi resipien maupun bagi pendonor.
Kegiatan donor darah ini terbuka umum baik bagi seluruh civitas akademika Fakultas Biologi UGM maupun masyarakat luas. Sebanyak 77 partisipan mendaftar untuk ikut mendonorkan darahnya. Namun hanya 21 orang yang bisa lolos untuk mendonorkan darahnya, sehingga kegiatan donor darah ini mendapat 21 kantong darah. Secara prosedural, petugas akan melakukan pre-skrining kepada calon pendonor yaitu tabulasi data terkait kondisi fisik, kelainan/penyakit yang diderita dan data kesehatan umum. Selain itu akan dilakukan pengukuran berat badan dan kadar hemoglobin. Menurut Levi Crosmitha, Teknisi pre-skrining PMI, berat badan pendonor minimal adalah 50 kg, hal ini terkait safety bagi pendonor, untuk meminimalisasi kemungkinan buruk paska donor, misalkan pusing, pingsan, dan sebagainya. Sedangkan standar kadar hemoglobin adalah 13, hal ini terkait dengan masa penyimpanan darah yang telah didonorkan. Darah dengan kadar Hb kurang dari 13 akan memperpendek masa simpan, karena darah tersebut mudah rusak. Banyak partisipan yang kecewa karena belum bisa ikut mendonor, salah satunya dirasakan oleh Silvia Hana K. Sirait, mahasiswa pascasarjana Biologi angkatan 2012. Dalam pemeriksaan awal, Hana tidak lolos skrining karena kadar Hb (Hemogrobin) kurang dari 13. “Kecewa ya tetep kecewa, karena penginnya membantu orang lain dengan darah saya, eh, ternyata gak bisa. Mungkin next time lah.”, tutur Hana.
Selanjutnya darah yang terkumpul akan dilakukan skrining sebelum didistribusikan bagi yang memerlukan. Skrining dilakukan di kantor PMI untuk memastikan darah tersebut bebas dari penyakit yang dapat menular melalui darah. Beberapa penyakit yang membayakan tersebut misalnya liver, hepatitis dan HIV/AIDS. “Darah yang lolos skrining akan kami simpan dan nantinya akan kami transfusikan kepada yang memerlukan, sedangkan jika darah tersebut terindikasi penyakit atau mengandung virus/bakteri berbahaya maka darah tersebut akan dimusnahkan.”, pungkas Bapak Harris.
Satu hal yang unik dari acara ini adalah souvenir yang dibagikan panitia kepada 25 pendonor pertama. Cinderamata yang diberikan panitia terbilang nyentrik, yaitu pot mini berisikan bibit tanaman cabe, pare, tomat, dan terong. “Selain menanamkan cinta lingkungan, tanaman-tanaman tersebut adalah tanaman yang dapat memperlancar peredaran darah.”, tutur Yuanita Rahmawati, koordinator acara donor darah ini.
(Priyambodo-Alan/KMP F.Biologi UGM/foto:AL)
Kegiatan Mahasiswa Jumat, 27 September 2013
JBWedisi September ini diikuti olah 26 orang peserta yang berasal dari Bionic (UNY), Biolaska (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Kelompok Studi Satwa Liar (Fakultas Kedokteran Hewan UGM), Matalabiogama dan dipandu oleh KPM. Kegiatan kali ini diawali dengan sharing kegiatan eksplorasi Matalabiogama di sekitar kawasan tersebut dan dilanjutkan dengan sharing pengalaman pengamatan burung oleh kelompok lain. Pengamatan dilakukan keesokan harinya (15/9) mulai pukul 08.00 dengan cuaca mendung dan berkabut. Cuaca tersebut sebenarnya tidak mendukung untuk pengamatan, meskipun demikian para peserta bersemangat untuk mengintip keindahan avifauna Menoreh.
Suara burung cukup ramai di kawasan tersebut meski berkabut dan dingin. Namun akibat jarak pandang yang terbatas dan kurangnya cahaya, burung-burung tersebut hanya tampak seperti bayangan saja. Selama pengamatan, kami hanyamemperoleh 24 jenis burung. Jenis-jenis yang didapatkan pada kali ini cukup menarik antara lain Pericrocotus cinnamomeus(sepah kecil), Halcyon cyaboventris (cekakak jawa), Orthotomus sutorius(cinenen pisang),Dicaeum trigonostigma (cabe bunga api), Dicaeum trochileum(cabe jawa), Aethopyga eximia, Anthreptes malacensis, Collocalia linchi(walet sapi), Zosterops palpebrosus(kacamata biasa), Nectarinia jugularis (burung madu sriganti), Phaenicophaeus curvirostris, Corvus enca (gagak hutan), Arachnotera longinostra, Alophoixus bres, Pycnonotus goiavier (merbah cerucuk), Aegitina tiphia (cipoh kacat), Hemipus hirundinaceus, Dicrurus leucophaeus (srigunting kelabu), Arachnothera robusta, Hypothymis azurea, Pachycephala grisola, Pycnonotus melanicterus, Aethopyga eximia danErythrura prasina.Beberapa burung di antaranya saatini telah jarang dijumpai di kawasan Yogyakarta. “Kalau cuacanya tidak mendung danberkabut pasti dapatnya (jenis burung yang ditemui-Red) bisa lebih banyak lagi,” ujap Kukuh (Bionic UNY), salah satu peserta senior JBW.
caladi cilik (picoides moluccensis)
Peserta tidak hanya disuguhi dengan jenis-jenis burung yang menarik untuk diamati namun juga disuguhi dengan kuliner khas Menoreh. Kuliner yang disajikan antara lain geblek,penganan dari singkong yang dihidangkan dengan tempe bacem, lemet penganan dari singkong yang diparut, diisi kelapa, dibungkus daun pisang, dan dikukus, hidangan terakhir sebelum pulang adalah dawet sambel. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya dan potensi alam yang ada di sana sehingga semakin menarik lagi untuk diteliti. (teta&pipit)
cabai bunga api (Dicaeum trigonostigma)
Kegiatan Mahasiswa Kamis, 26 September 2013
Jum’at, 5 September merupakan hari keberangkatan kegiatan ekpedisi, setelah dilakukan upacara yang dihadiri oleh peserta ekspedisi, pembimbing KSH: Bapak Drs. Abdul Rahman, M.Si. dan Bapak Soenarwan Heri P., S.Si., M.Kes. yang mewakili Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Ekspedisi kali ini dilakukan di desa terakhir yang berbatasan dengan wilayah Taman Nasional Gunung Merapi yang berletak di lereng barat gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Barat.
Pada peristiwa erupsi gunung Merapi tahun 2010, terlihat lahar dingin berjalan melalui sungai-sungai dari Merapi dan awan panas dengan kecepatan mencapai 90 km/jam dengan suhu mencapai 3000oC dan menerpa lereng barat Merapi, menciptakan kerusakan ekologi terbesar dibanding wilayah Merapi lain. Kajian di lokasi ini masih sangat minim, mengingat dampak titik balik dari kemelimpahan spesies di lokasi ini masih menjadi tanda tanya, khususnya untuk keberadaan reptil dan amfibi.
Selama ekspedisi mendapatkan 24 jenis amfibi dan reptil, belum ditambah catatan spesies di luar pembatasan wilayah kajian. Data tersebut merupakan data awal untuk menerka suksesi yang terjadi di Merapi Lereng Barat tersebut. Sebagian besar jenis yang ditemukan dapat ditemukan di lereng selatan Merapi, seperti Katak Hylarana chalconota yang paling umum ditemukan. Namun aspek biogeografi dari perbedaan posisi menciptakan komposisi lingkungan yang berbeda antara lereng selatan dan lereng barat. Seperti Limnonectes cf. macrodon adalah katak umum besar di pulau Jawa dan Sumatera, ditemukan di lereng barat namun sangat jarang di lereng selatan.
Bagaimanapun Merapi Lereng Barat masih menyimpan banyak misteri untuk diungkap, dan ambisi KSH untuk melengkapi informasi amfibi dan reptil Yogyakarta dan sekitarnya serta memajukan Herpetologi Indonesia masih akan terus berlanjut.
Tunggu publikasi ilmiah dan nantikan kegiatan selanjutnya! Hidup Herpetologi Indonesia!
by: (HJ/ACP)
by: (HJ/ACP)
Kegiatan Mahasiswa Rabu, 18 September 2013
Pada hari kedua PPSMB, Metamorphoself diisi dengan beberapa talkshow, salah satunya adalah talkshow alumni sukses. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu para alumni sukses dari berbagai bidang. Beliau adalah Rosichon Ubaidillah, Ahli Peneliti Utama Bidang Serangga – LIPI, Drs. Sumirat Dwiyanto, M.Si Kombes Pol, Kabag Humas Badan Narkotika Nasional, dan Fauzul Idhi yang bekerja di Badan POM dan Wiraswasta di bidang perkapalan, perkebunan, dan pertambangan.
Talkshow pertama disampaikan oleh Bp.Rosichon Ubaidillah adalah seorang Ahli Peneliti Utama Bidang Serangga di LIPI. Beliau menjelaskan mengenai “Meniti Karir sebagai Biologiwan di Negara Kaya Keanekaragaman Hayati”. Hal tersebut cukup membuat para GAMADA termotivasi untuk mengembangkan ilmu di Biologi, khususnya dalam mempelajari keanekaragaman serangga. Saat ini, beliau menjabat sebagai kepala laboratorium di Pusat Penelitian Zoologi. Museum Zoologi merupakan museum yang mempunyai koleksi ilmiah terbesar di Asia Tenggara. Kita tidak boleh berbesar hati dan terlalu bangga, akan tetapi kita harus berfikir bagaimana agar masyarakat dapat memanfaatkannya, karena lebih menjadi tantangan untuk kita semua. Beliau menegaskan betapa pentingnya dalam menjaga keanekaragaman hayati di tanah air agar tidak terjadi kepunahan.
Selanjutnya, talkshow alumni disampaikan oleh Drs. Sumirat Dwiyanto, M.Si. Beliau adalah alumni Fakultas Biologi, yang lulus pada tahun 1992. Kemudian, beliau meniti karir di kepolisian dari tahun 1990 hingga saat ini, dan menjabat sebagai Kabag Humas di Badan Narkotika Nasional (BNN). Pada talkshow ini, beliau menjelaskan tentang narkoba dan problematika di lingkungan serta keluarga. Banyak himbauan yang disampaikan oleh beliau kepada para mahasiswa. Berdasarkan penelitian BNN tahun 2008, Jogja menduduki peringkat kedua pemakai dan penyalahgunaan narkoba. Khususnya, para mahasiswa yang banyak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Belum lama ini, di Indonesia banyak ditemukan tanaman yang mengandung zat aditif. Untuk itu, beliau dari BNN membutuhkan tenaga dari bidang biologi, untuk membantu penelitian tanaman yang mengandung efek aditif. Tugas BNN saat ini adalah sosialisasi dan menangkap orang yang terlibat dengan narkoba, dan mengajak orang yang terlibat untuk melakukan rehabilitasi. Penelitian BNN masih ditujukan pada jumlah pecandu, jumlah pengedar, dan jumlah kebutuhan narkotika.
Dan pada talkshow yang terakhir, disampaikan oleh Bapak Lalu Fauzul Idhi. Beliau dari tahun 1987-2003 bekerja sebagai PNS di Badan POM. Sejak tahun 2003 beliau memutuskan untuk berwiraswasta. Saat ini, beliau berwiraswasta di berbagai bidang yaitu bidang perkapalan, perkebunan, dan pertambangan. Beliau juga menegaskan bahwa “Indonesia adalah satu negara yang benar-benar memiliki banyak berkah. Bayangkan dari atas sampai bawah, seluruh kekayaan indonesia dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Mulai dari pohon, pohon habis turun ke tanah, turun lagi ada batubara, ada minyak, sampai ke emas. Hal seperti itu hanya ada di Indonesia”. Beliau berpesan kepada para GAMADA untuk mengasah kemampuan dan kreativitas dalam bidang enterpreneur. Di akhir acara, beliau menyampaikan kepada seluruh GAMADA, yaitu “Banyak yang harus anda kembangkan di tanah air kita ini. Jangan sampai orang luar mengambil alih.”
Dengan adanya talkshow ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh GAMADA dalam PPSMB Metamorphoself agar lebih bersemangat dalam menggapai cita-cita. DIAH ZAMRUDTIN NISA
Kegiatan Mahasiswa Rabu, 31 Juli 2013
Selain penyerahan bantuan dari KMP F. Biologi UGM kepada pihak panti, kegiatan ini juga di isi dengan edukasi pengenalan hewan reptil dan amphibi oleh Kelompok Studi (KS) Herpetologi Fakultas Biologi UGM dan permainan edukatif yang disampaikan oleh wakil ketua KMP F.Biologi UGM, Ahmad Gazali. Santri panti asuhan Darul Yatama terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Meskipun puasa, Adik-adik panti sangat antusias mengikutinya”, tutur Gazali.
Ketua panitia, Rinaldi Rizal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dana yang dihimpun KMP F.Biologi UGM dari para donatur mencapai lebih dari 11 juta rupiah. “Dana tersebut sebagian diserahkan dalam bentuk barang (sembako, peralatan mandi, alat tulis, dll) dan uang tunai”, papar Rinaldi. Ketua KMP F. Biologi UGM, Eko Prasetyo, menyampaikan terimakasih kepada donatur dan pengurus KMP. F Biologi UGM. “Kami mengucapkan terimakasih kepada para donatur dan pengurus KMP F. Biologi, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini”, tutur Eko. Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi positif kepada KMP F. Biologi UGM dan berpesan untuk selalu berbagi dan peduli kepada sesama terlebih di bulan suci ramadhan.
Pihak panti beserta adik-adik panti terlihat sangat bahagia atas kedatangan Dekan dan KMP F. Biologi UGM. “Pengelola panti Asuhan Darul Yatama mengucapkan terimakasih kepada bapak dekan dan rekan-rekan panitia Baksos dan Bupber KMP Fakultas Biologi UGM, yang telah bersedia bersilaturahim ke tempat kami, untuk berbagi kebahagiaan dengan adik-adik di panti asuhan Darul Yatama ini”, ucap Bapak Ridho, pengelola panti.
Menjelang buka puasa, ketua KMP F. Biologi UGM memotong tumpeng yang kemudian diberikan kepada Dekan Fakultas Biologi UGM dan Pengelola panti asuhan Darul Yatama sebagai wujud peringatan milad KMP F. Biologi UGM yang pertama. Binar bahagia terlihat suasana di panti asuhan ini, KMP F. Biologi tak terasa sudah satu tahun berdiri dan diperingati bersama adi-adik panti asuhan Darul Yatama. Peringatan milad ini sebagai pengingat perjuangan melahirkan KMP F. Biologi UGM dan pengingat bahwa perjalanan KMP F. Biologi UGM masih panjang untuk mencapai kesuksesan.
Kegiatan ditutup dengan buka puasa bersama antara Dekan dan pengurus KMP F. Biologi UGM bersama adik-adik panti asuhan Darul Yatama. (Aln/foto: Sum-Ron)
Kegiatan Mahasiswa Kamis, 4 Juli 2013
Evaluasi yang pertama disampaikan oleh MS yang diwakili oleh Ihlas (Biologi angkt.2010). MS memiliki tugas mendampingi dan memberikan masukan untuk pengurus harian. Pihak MS mengevaluasi kinerja Pengurus Harian secara umum. Disampaikan bahwasaya terdapat pilar-pilar yang harus dibangun oleh para pengurus di JMMB. Berbeda dengan KS maupun lembaga lainnya, JMMB harus mampu menghadirkan nilai ta’lim, ta’dib dan tarbiah. Pilar-pilar tersebut hanya akan terbangun dari perilaku pribadi orang-orang yang tergabung dalam JMMB. Disampaikan pula oleh Ihlas sebagai Mas’ul JMMB periode tahun sebelumnya, bahwa ada kinerja kepengurusan ditahunnya yang belum terlaksanakan, seperti Latihan Kepimimpinan 3. Diharapkan apa yang belum terlaksana diperiode sebelumnya dapat dilaksanakan dipengurusan tahun ini dan tidak terjadi kesalahan yang sama.
Acara inti dipimpin langsung oleh Mas’ul JMMB, Cahyo Adi Wibowo (Biologi angkt.2011). Pada kesempatan ini semua biro dan bidang menyampaikan kendala-kendala dalam tiap program kerjanya. Penyampaian evaluasi disampaikan oleh kepala biro/bidangnya masing-masing. Secara garis besar evaluasi untuk semua biro maupun bidang adalah kurangnya kesadaran dari pengurus untuk saling mendukung dan membantu kinerja dari biro maupun bidang lainnya.
Ditemui secara terpisah, Cahyo menyampaikan bahwa MTT merupakan proses berkaca pada setengah periode kepengurusan yang telah dijalani terhadap bebrapa aspek seperti tingkat keberhasilan, kendala, objek penerima dan solusi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Aspek-aspek tersebut dianalisis sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap amanah yang telah diterima. Setelah MTT diharapkan ada kesadaran untuk memperbaiki, mempertahankan atau meningkatkan kualitas kerja apabila dirasa program sudah terlaksana dengan baik. “Inti dari itu (MTT) adalah belajar dan beramal. Belajar dari pengalaman dan beramal ketika itu diyakini sebuah kebaikan, karena tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan kebaikan. Semangat laskar JMMB!, kita jama’ah, lebih dari keluarga. Mari mewujudkan visi karena Allah ta’ala” tuturnya melalui pesan singkat. [AI/BIMO]
Kegiatan Mahasiswa Kamis, 4 Juli 2013
Pembukaan acara dihadiri oleh anggota MPR serta perwakilan Perguruan Tinggi DIY. Acara ini diselenggarakan oleh Tim Kerja Sosialisasi MPR RI yang didukung oleh Universitas Gadjah Mada. Acara dibuka secara resmi oleh wakil ketua MPR RI Dr. Ahmad Farhan Hamid, M.S. Turut memberikan sambutan Direktur Kemahasiswaan UGM Dr. Drs. Senawi selaku perwakilan dari UGM. Dalam pembukaan acara Dr. Ahmad Farhan Hamid, M.S. menuturkan tiga musuh besar Bangsa Indonesia yang harus diperangi oleh generasi muda penerus bangsa yakni korupsi, terorisme dan narkoba.
Rangkaian acara Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara diselenggarakan selalam tiga hari terdiri dari pematerian mengenai 4 pilar dan komponen pendukungnya, sesi group discussion yang dibimbing oleh anggota MPR RI dan sesi outbond yang diselingi pemaknaan dan penyampaian pesan oleh pemateri. Acara ditutup dengan malam keakraban dan renungan malam untuk mengingatkan peserta akan pentingnya peran mahasiswa dalam penerapan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Seluruh peserta sosialisasi ini nantinya diharapkan dapat menjadi agen 4 Pilar yang dapat meneruskan ilmu yang didapat kepada rekan sesama mahasiswa dan masyarakat secara umum.
Foto suasana saat outbound