• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Kegiatan Mahasiswa
  • hal. 73
Arsip:

Kegiatan Mahasiswa

[KIP #7] Indahnya Islam : Bukti Cinta di Penghujung Usia

Kegiatan Mahasiswa Jumat, 18 November 2016

Untuk pekan ini, KIP yang ke-7 bertema “Bukti Cinta Kepada Saudara Kita di Penghujung Usianya” dimana Ustadz Sayid sebagai pembicara. KIP ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Oktober 2016 di Ruang V Fakultas Biologi UGM pukul 16.00. Sore ini, meskipun hujan deras, mahasiswa 2016 tetap antusias datang ke Ruang V untuk mengikuti KIP. Ustadz Sayid datang tepat pukul 16.00, beliau mengingatkan untuk berdoa saat hujan dan memperkenalkan diri sebelum mengisi pematerian.

Mencintai sesama muslim, salah satu buktinya adalah mengurus jenazah mereka di penghujung usianya. Ustadz Sayid menyampaikan potongan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi “Tidaklah bagimu dikatakan beriman sebelum kau mencintai saudaramu yang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri”. Salah satu cara kita mencintai saudara sesama muslim, maka saat ada saudara yang meninggal, maka hukumnya adalah fardhu kifayah untuk memandikannya, mengkafaninya, menyolatkannya, dan menguburkannya. “Segala yang hidup pasti akan merasakan mati.” Ustadz menyampaikan dengan mengutip sebuah ayat, bahwa sebagai hamba Allah, “Jangan sekali-sekali kau mati kecuali dalam keadaan islam.”

Saat mendekati kematian, maka daun telinga akan layu, cahyanya akan pucat, dan saat berbaring telapak kakinya tidak tegak. Ciri yang lainnya, saat diajak berbicara maka tidak akan memperhatikan atau tidak memandang lawan bicaranya karena dunia sudah dipalingkan. Orang yang meninggal dunia, maka rohnya sudah ada di alam barzah, sedangkan jika ada yang “datang” atau menampakkan diri pdahal sudah meninggal, maka sejatinya itu adalah qorin dari sang jenazah.

Saat ada orang yang akan meninggal, sebenarnya syaitanpun mempelajari tanda-tandanya. Oleh karena itu  syaitan akan mengganggunya sehingga seseorang itu mati dalam keadaan kafir. Untuk itu sebagai kaum muslim, harus mengetahui tanda-tanda kematian agar mampu mendampingi saudara sesama muslim ketika dipenghujung usianya dan menuntunnya untuk megucapkan dua kalimat syahadat. Ketika di dalam kubur, akan ada dua golongan, yaitu golongan yang akan menjadi ahli surga dan golongan yang menjadi ahli neraka. Sebagai penutup, Ustadz Sayid mengutip sebuah hadist “Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat mati dan akan menyambut kematiannya dengan amal yang sholih”.

KIP ini diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh peserta dan pembicara. Kemudian sebelum ditutup diberikan beberapa pengumuman oleh ketua KIP 2016 yaitu Rendi Mahadi (Bio 2013). Harapannya kegiatan ini dapat berlangsung semakin baik setiap minggunya juga dapat menarik masa lebih banyak, sehingga tidak hanya ilmu duniawi yang diterima oleh masyarakat biologi, tapi juga terisi oleh ilmu akhirat. Wallahu a’lam..

BIOISLAMIC FAIR 2016: Grand Event Perdana di Fakultas Biologi UGM Sepanjang Sejarah!

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 17 November 2016

Yogyakarta – Untuk kali pertama sepanjang sejarah Fakultas Biologi UGM, Jama’ah Mahasiswa Muslim Fakultas Biologi UGM (JMMB UGM), sebuah lembaga yang fokus pada kegiatan keislaman, memberikan gebrakan baru dengan mengadakan sebuah event besar yaitu BioIslamic Fair 2016. BioIslamic Fair 2016 merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari essay competition yang diikuti oleh mahasiswa/I muslim se-DIY, talkshow kepenulisan, talkshow kemuslimahan, dan bedah buku. Rangkaian tersebut dimulai dengan pembukaan essay competition pada 1 Oktober 2016, dilanjutkan talkshow kepenulisan pada 29 Oktober 2016, talkshow kemuslimahan pada 12 November 2016, dan bedah buku sebagai penutup BioIslamic Fair 2016 pada 13 November 2016. Seluruh talkshow maupun bedah buku dilaksanakan di Auditorium Fakultas Biologi UGM yang dihadiri oleh mahasiswa/I dari berbagai universitas di Yogyakarta. BioIslamic Fair 2016 perdana ini mengangkat tema “Peran Pemuda Muslim dalam Menyongsong Bonus Demografi Tahun 2020”. Bonus demografi adalah fenomena saat penduduk usia produktif sangat besar dibandingkan dengan usia tidak produktif. Diperlukan peran pemuda, khususnya pemuda muslim, dalam menyongsong bonus demografi 2020. Pemuda muslim diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan generasi penerus yang bermartabat dan berakhlaq mulia. Sehingga wawasan, pemikiran, dan kreatifitas pemuda, khususnya mahasiswa/i muslim,harus diasah dengan sebaik-baiknya seiring tumbuh dan berkembangnya kesadaran para pemuda tak terkecuali pemudi terhadap posisi pentingnya di tengah-tengah masyarakat. Latar belakang tersebutlah yang mendorong JMMB UGM untuk mengadakan kegiatan ini.

Pada tanggal 29 Oktober 2016 telah dilaksanakan “Talkshow Kepenulisan” sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari BioIslamic Fair 2016. Kegiatan ini diisi oleh Kurniawan Gunadi sebagai penulis muda berbakat yang hasil tulisannya digemari oleh banyak pemuda di Indonesia. Siapa sangka penulis muda ini adalah jebolan mahasiswa FSRD ITB. Kurniawan Gunadi dimoderatori oleh Nisrina Alifah Karimah (Biologi 2013) yang merupakan Menteri Eksternal BEM Fakultas Biologi UGM. Talkshow Kepenulisan ini mengangkat subtema “Merangkai kata, hidupkan sastra Indonesia”. Sehingga harapannya dapat meningkatkan minat pemuda untuk lebih melebarkan sayapnya dalam bidang kepenulisan. Beliau mengatakan bahwa sebagai seorang muslim, kita memilki kewajiban untuk menyeru ke dalam kebaikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menulis. “Slot bagi penulis di masa mendatang itu masih sangat luas” menurutnya. Oelh karena itu sebagai pemuda dimana pada tahun 2020 akan menguasai Indonesia perlu untuk menulis dan menympaikan hal-hal positif dalam tulisannya.

“Dunia kepenulisan tidak akan mati, jika iya maka apa yang akan terjadi pada Indonesia?”

Dengan menulis berarti kita mengukir sebuah peninggalan untuk masa mendatang. Ibarat gajah yang mati meninggalkan gading, penulis mati meninggalkan karya. “Indonesia saat ini kekurangan konsumsi buku yang ‘bergizi’, penulispun yang produktif hanya beberapa orang saja” hal tersebut yang menjadi penyemangat beliau untuk menulis.

Tak berhenti pada talkshow kepenulisan, BioIslamic Fair 2016 melanjutkan rangkaian acaranya yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2016. Talkshow ini diisi oleh permbicara pertama yaitu Febrianti Almeera, seorang muslimah muda asal Bandung founder  komunitas Great Muslimah penulis buku, dan owner Almeera Moslem Wear, serta pembicara kedua yaitu Ustadzah Floweria, seorang Ibu Muda alumni Hubungan Internasional UGM yang juga seorang penulis berbagai buku. Talkshow kemuslimahan ini dimoderatori oleh ‘Afifah (Biologi 2014) yang merupakan peserta Rumah Kepemimpinan PPSDMS Angkatan 8. Subtema yang diangkat pada talkshow ini adalah “Be An Inspiring Muslimah”. Menurut Teh Pepew, sapaan akrab Febrianti Almera, sosok inspiratif yang hakiki adalah sosok yang istiqomah dalam berhijrah berfondasikan “Tauhid”, bukan lagi mengambisikan gaya hidup yang mewah termasuk tidak lagi berambisi dalam mengejar harta, tahta, dan cinta.

Pohon merupakan Makhluk Hidup yang sering di sebut dalam Al Qu’an, dimana pohon terbagi menjadi 3 bagian yaitu akar, batang, dan buah. Akar merupakan bagian paling penting bagi tumbuhan. Akar merupakan fondasi dari pohon tersebut. Sebagaimana dengan dengan diri kita, iman dan aqidah adalah fondasi diri dan fondasi hati. Apabila iman dan aqidah sudah tertanam dalam hati maka akan muncul dalam perbuatan atau amalan yang tak melenceng terhadap syariat islam,  sehingga akhlak juga akan mengikuti kearifan fondasi diri tersebut. Ustadzah Floweria mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pemuda saat ini dari berbagai sisi kehidupan dan dampaknya apabila pemuda saat ini tidak menjaga akhlaknya sebagai seorang muslim.

Sebagai puncak acara BioIslamic Fair 2016, dilaksanakan bedah buku “Hidup Sekali, Berati, Lalu Mati” pada 13 November 2016. Puncak acara ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dan pembina JMMB UGM yaitu Dr.med.vet. Hendry T.S.G. Saragih, M.P. Dalam sambutan Dekan Fakultas Biologi UGM, Beliau berpesan kepada JMMB UGM supaya BioIslamic Fair tidak hanya menjadi pesta yang hanya digelar dalam satu malam. Beliau juga berharap bahwa BioIslamic Fair 2016 ini bukan yang pertama dan terakhir, namun BioIslamic Fair harus ada di tahun-tahun berikutnya. Bedah buku ini diisi  bersama sang penulis buku  langsung yaitu Ahmad Rifa’I Rifan yang berasal dari Lamongan. Penulis memaparkan tipe-tipe manusia di dunia ini. Manusia-manusia tersebut adalah manusia wajib, manusia sunnah, manusia mubah, dan manusa haram. Manusia wajib adalah manusia yang dibutuhkan di dunia ini. Apabila tidak ada dia maka dapat menimbulkan kerusakan. Manusia sunnah adalah manusia yang ketika ada sangat bermanfaat. Namun, saat tidak ada, ada yang menggantikan. Manusia mubah adalah manusia yang dengan adanya dia tidak terlalu penting, tidak ada dia juga tidak masalah. Yang terakhir adalah manusia haram yaitu manusia yang kehadirannya memberi dampak buruk bagi sekitar, tidak adanya dia justru membuat lebih baik keadaan. Kita termasuk manusia apa?

“Jangan sampai ada tidaknya dirimu di dunia ini tak ada bedanya.”

DIKSAR XI BiOSC 2016: Satu Anggrek, Sejuta Pesona

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 15 November 2016

Untuk mencetak pemuda-pemudi yang memiliki keilmuan dan keahlian di bidang keanggrekan, Biology Orchid Study Club (BiOSC) kembali mengadakan penerimaan anggota baru Angkatan Diksar XI melalui Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKSAR) dengan tema besar “Satu Anggrek Sejuta Pesona”. Tema tersebut memiliki makna bahwa, anggrek menarik untuk dikaji dalam penelitian dan menyimpan banyak kebermanfaatan sehingga sebagai seorang biolog di masa depan anggrek tidak bisa ditinggalkan, khususnya anggrek alam di wilayah Yogyakarta.

Kegiatan penerimaan anggota baru berlangsung sejak bulan Agustus sampai Oktober dengan rangkaian Biologi Festival, Meet and Greet, Pendidikan Ruang (DIKRU) 1, Pendidikan Ruang (DIKRU) 2, Anggrekisasi Kampus, Mini Eksplorasi dan Kunjungan Nursery, Technical Meeting dan Diklat Lapangan.

Dalam acara Biologi Festival yang merupakan kerjasama BEM Biologi dengan Kelompok-kelompok Studi Fakultas Biologi UGM, BiOSC berpartisipasi dengan mengisi stand, memberikan pengenalan singkat mengenai kajian BiOSC, mengadakan kegiatan interaktif seperti menyusun puzzle anggrek, mini kuis anggrek dan menonton short movie tentang anggrek.

Pendidikan Ruang 1 (DIKRU 1) diawali dengan pemberian sambutan oleh Hasim Ashari selaku ketua BiOSC kemudian diadakan pematerian dasar keanggrekan dan habitat anggrek. Pendidikan ruang selanjutnya, DIKRU 2 calon anggota AD XI diberikan pematerian tentang keorganisasian teknik eksplorasi serta fotografi-ilustrasi, tak lupa diadakan pematerian di luar ruang yang bertempat di greenhouse Fakultas Biologi.

Rangkaian Anggreksisasi kampus bertempat di sekitar Balairung Universitas Gadjah Mada yang bertujuan untuk menerapkan teknik identifikasi anggrek dan meningkatkan kesadaran untuk terus melestarikan dan mengenalkan anggrek ke masyarakat di luar Fakultas Biologi.

Kegiatan selanjutnya, adalah Mini Eksplorasi yang diadakan di Taman Nasional Gunung Merapi dan diharapkan peserta dapat mengenal medan eksplorasi secara langsung dan mampu mengidentifikasi anggrek di habitat aslinya. Selain itu di hari yang sama peserta juga mengunjungi Nursery Titi Orchid di Pakem, Sleman Yogyakarta, dengan kunjungan tersebut peserta dapat memiliki insight yang lebih luas mengenai anggrek yang bias dibudidayakan serta memiliki nilai komersial yang tinggi.

Diklat Lapangan adalah tahap akhir rangkaian penerimaan yang sebelum pelaksanaannya diadakan Technical Meeting. Diklat Lapangan berlangsung pada tanggal 21- 23 Oktober 2016 bertempat di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo. Dalam kegiatan ini peserta melakukan eksplorasi pada 3 jalur yang berbeda, dan setelah itu dilanjutkan dengan presentasi hasil eksplorasi dan diskusi. Dan dari hasil ekplorasi, diperoleh data keanekaragaman anggrek di wilayah Dusun Mudal, Kulonprogo yaitu Acriopsis liliifolia, Cymbidium sp., Crepidium koordersii, Dendrobium crumenatum, Eria retusa, Liparis parviflora, Spathoglottis plicata, Stereosandra javanica, Vanilla planifolia , Zeuxine sp.

Terakhir, Kamis, 27 Oktober 2016 peserta Pendidikan Dasar Angkatan XI dilantik menjadi Anggota BiOSC dan secara resmi dinyatakan bergabung dengan keluarga BiOSC oleh Dosen Pembimbing BiOSC, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc.. Diharapkan, Anggota AD XI BiOSC tetap semangat dalam menimba ilmu keanggrekan sehingga mampu meneliti, mengembangkan dan melestarikan Anggrek Indonesia, khususnya anggrek alam di Yogyakarta. Satu Anggrek, Sejuta Pesona! BiOSC! Tumbuh, Berkembang Lestari!

KSH: Pengenalan Ular Berbisa dan Teknik Handling Ular dalam Seminar dan Workshop “Snakebites Handling and Medical Management” yang diadakan Haliaster UNDIP Semarang

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 10 November 2016

Ular merupakan salah satu hewan yang banyak ditakuti oleh masyarakat. Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa ular adalah hewan yang berbahaya, walupun kenyatannya tidak semua ular berbahaya. Sangat diperlukan aktualisasi mengenai cara pandang mengenai ular terutama masyarakat di sekitar kampus UNDIP Semarang. Dengan informasi dan sosialisasi yang cukup, maka pandangan masyarakat mengenai ular akan berubah dan masyarakat tidak perlu merasa takut dan terancam lagi, hal inilah yang kiranya menjadi perhatian Pecinta Alam Haliaster UNDIP untuk mengadakan seminar dan workshop “Snakebites Handling & Medical Management”.

Sesuai dengan visi Kelompok Studi Herpetologi (KSH UGM) yaitu berkembangnya khasanah keilmuan mengenai reptil dan amfibi di Indonesia. Pada tanggal 5 November 2016, perwakilan KSH UGM menghadiri undangan dari Haliaster UNDIP sebagai pemateri pengenalan ular berbisa dan safety handling ular dalam seminar dan workshop yang diadakan Haliaster UNDIP. Seminar ini menghadirkan tiga pemateri yaitu Dr. dr. Tri Maharani, Sp. EM, M.Si , Lydia Apririasari, S.Si, dan KSH UGM yang diwakili R.M. Farchan F. dan Ikhsan Jaya. KSH UGM mengisi materi ketiga dengan materi berupa pengenalan ular berbisa secara umum dan safety handling procedure untuk ular dilanjutkan dengan praktek penanganan ular dengan berbagai metode.

Praktek penanganan ular ini dilakukan dengan spesimen ular kobra (Naja sputatrix), python (Malayopython reticulatus), dan ular buhu (Homalopsis buccata). Metode safety handling yang dipraktekkan pada pematerian ini meliputi non-body contact, semi-body contact, dan full-body contact. Antusiasme peserta seminar dalam mengikuti pematerian safety handling procedure cukup tinggi yang ditunjukkan dengan keinginan dari tiga peserta untuk mencoba langsung teknik handling yang ditunjukkan. Acara seminar ini diakhiri dengan penutupan dan foto bersama hadirin. Hadirin seminar meliputi dokter dari berbagai rumah sakit di Semarang dan Mahasiswa UNDIP.

Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk membina kerja sama antara KSH UGM dan Pecinta Alam Haliaster UNDIP untuk bersama-sama memperkaya khasanah keilmuan mengenai reptil dan amfibi. KSH Jaya! KSH! (Farchan-Elpri)

Menanamkan Keakraban, Menumbuhkan Soliditas!

Kegiatan Mahasiswa Senin, 31 Oktober 2016

Pada tanggal 1 September 2016, acara penyambutan mahasiswa baru pascasarjana Fakultas Biologi UGM telah ditutup. Acara yang berfokus pada pengenalan kampus tersebut dilengkapi dengan agenda tambahan berupa malam keakraban atau yang lebih dikenal dengan “Makrab”. Makrab digelar berselang satu hari setelah penutupan PMB dan dilakukan selama dua hari, yaitu pada tanggal 3 dan 4 September 2016.

Panitia (mahasiswa pascasarjana angkatan 2015) dan peserta (mahasiswa baru angkatan 2016) berkumpul di Fakultas Biologi pada pukul 10.00 WIB untuk menyiapkan keberangkatan. Acara yang berlokasi di Pendopo MSH, Kasihan, Bantul ini ditempuh selama 30 menit. Tiba di lokasi, panitia dan mahasiswa baru langsung bersiap-siap untuk makan siang.

Selepas makan siang, panitia dan peserta mulai duduk menyebar untuk mendengarkan motivasi, tips dan trik untuk menjadi “Mahasiswa S2 Nasional yang Beraroma Internasional” yang disampaikan oleh salah satu dosen muda UGM, yaitu Akmal Irfan Majid, S.T., M.Eng. Inspirasi yang disampaikan oleh Akmal tidak hanya membuka pandangan mahasiswa terhadap perkembangan zaman, namun memberikan kritik tajam yang seharusnya menjadi motivasi dalam belajar. “Kita sering menganalogikan Zimbabwe sebagai daerah yang “kurang”, tetapi salah satu universitas di negara tersebut memiliki jumlah publikasi yang hampir dua kali lipat lebih banyak daripada UGM”, celetuk Akmal.

Kritikan dari Akmal yang disertai dengan fakta dan data yang valid tidak hanya menggugah peserta saja, melainkan juga panitia. Sebagai langkah awal, keakraban antar mahasiswa harus dibangun. Untuk melakukannya, maka dilakukan permainan-permainan yang melibatkan panita dan peserta. Durasi permainan selama 1 jam cukup efektif untuk mencairkan suasana melalui gelak tawa panitia dan peserta.

Pada acara ini juga dilakukan bedah film. Sesi yang dipandu oleh ketua KMP, Thoriq Teja Samudra, mendiskusikan film “Racing Extinction” yang membahas tentang laju kepunahan spesies (terutama paus, hiu, dan manta) yang semakin cepat. Di akhir sesi, peserta diberikan kesempatan untuk memberikan solusi dan tangggapan terhadap film tersebut. Salah satu mahasiswa baru, Gani, memberikan pendapat, “Kebutuhan manusia adalah hal yang kompleks. Larangan penggunaan spesies langka tidak akan efektif. Kita harus mampu menemukan solusi alternatif (dengan manfaat yang sama) untuk menggantikan penggunaan spesies langka. Dengan begitu, eksploitasi akan berangsur menurun”.

Sesi penutup di hari pertama ini adalah penampilan seni dari peserta yang telah dikelompokkan sebelumnya. Enam kelompok menampilkan berbagai aksi panggung, seperti karaoke, pentas musik daerah, parodi, drama, bahkan ada pula komedi duduk (sejenis stand up comedy tetapi disampaikan dengan duduk). Tidak ketingggalan pula, panitia ikut menampilkan akustik dangdut di atas panggung. Penampilan panitia adalah penampilan penutup yang mengiring seluruh peserta makrab menuju panggung mimpi.

Hari kedua, peserta makrab dihentakkan oleh senam pagi untuk meregangkan otot-otot dan melatih pernapasan. Setelahnya, peserta sarapan dan menuju ke lokasi pemberangkatan permainan upgrading. Terdapat lima permainan (satu permainan tiap pos) yang didalamnya terdapat lima topik diskusi. Permainan yang dilakukan bertujuan untuk mengasah kerjasama, manajemen waktu, berfikir kreatif, saling mempercayai, dan manajemen sumber daya manusia. Diskusi yang ada di setiap permainan adalah diskusi sederhana, seperti pengenalan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi UGM, pemetaan minat dan bakat, memahami teman, organisasi di Fakultas Biologi UGM, serta kehidupan di kampus.

Permainan yang menguras tenaga dan pikiran ternyata mulai membangun keakraban diantara peserta dan panitia. Peserta dan panitia mulai bertegur sapa, bahkan beberapa sudah mulai saling bercanda. Untuk menutup acara, dilakukan permainan penutup dan tukar kado. Pukul 13.30 WIB, panitia dan peserta bertolak menuju ke Fakultas Biologi UGM. (imsw).

KIP #6 : Al-Qur’an dan Embriologi Manusia

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 25 Oktober 2016

Kajian Islam Pekanan pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 diisi oleh Dr. Met. Vet. Drh. Hendy T. S. G. Saragih M.P dengan tema sejarah embriologi dalam islam dan Al-Quran, pada pukul 16.00 di Ruang V Fakulas Biologi UGM. “Kitab suci Al-Quran tidak pernah membohongi” kata beliau dalam sebagai kata pengantar untuk masuk ke dalam materi yangakan beliau sampaikan. Beliau menampilkan dan menceritakan tentang sejarah tokoh-tokoh dunia dan menceritakan tentang tokoh yang menetuskan tentang embriologi, antara lain adalah Hipocrates (460-377 SM) yang memperkirakan bahwa makhluk hidup tersusun dari air dan api, dan Aristoteles (384-322 SM) dimana mendukung tentang teori abiogenesis , mereka adalah ilmuan-ilmuan yang harus dihargai. Aristotels kemudian berpendapat bahwa embrio berasal dari koagulasi darah menstruasi. Sekitar 700 Masehi, lahir tokoh-tokoh terbaik dalam islam, Imam Bukhori, Imam Muslim dan yang lain. Tetapi saat yang bersamaan terjadilah distorsi sejarah. Sejarahnya kacau karena semua sejarahnya sudah dibakar, semuanya sudah dihancurkan. Sehingga banyak sejarah kejayaan islam yang hilang.

Terdapat 2 teori penciptaan yaitu Teori abiogenesis dan Teori Biogenesis

Pada abad ke-17 mikroskop ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek, selanjutnya Willian Harvey (1578-1657) dan R. de Graaf (1641-1673), orang awal yang menulis teori embriologi bahwa semua hewan berasal dari telur.

Al-Quran datang pada abad ke 600-an masehi kepada Rasulullah SAW dan terdapat kabar tentang penciptan manusia salah satunya pada Q.S. Al-Mu’minun : 12, 13 dan 14. Dijelaskan salah satunya bahwa manusia berasal dari sari pati tanah, kemudian dijadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Padahal ketika Al-Quran ditemukan, belum ada mikroskop, belum ada yang tahu tentang sel, jaringan dan lain-lain, tapi Al-Quran telah menjelaskan tentang hal tersebut. Di ayat 14 dijelaskan bahwa air mani dijadikan sesuatu yang melekat. Disaat orang belum tahu tentang ilmu implantasi. Lalu sesuatu yang melekat itu dijadikan tulang-belulang dan dibungkus dengan daging. Dan lagi, pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui tentang ilmu tersebut. Dijelaskan pula di akhir pada ayat ke-14 bahwa Allah menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Jauh setelah Al-Quran turun, barulah muncul tentang teori-teori tentang embriologi yang sama dengan apa yang telah dikabarkan oleh Allah lewat Al-Quran.

Betapa luar biasanya Al-Quran telah menerangkan tentang penciptaan manusia jauh sebelum manusia mengetahui tentang hal-hal tersebut. Beliau menutup dengan “Maka sungguh, Al-Quran itu tidak membohongi.”

KIP #5 : Hidup Setelah Mati

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 25 Oktober 2016

Q.S : Ali-imran : 185 dibacakan oleh Ikhsan Maulana untuk membuka KIP pada hari Rabu, 12 Oktober 2016. Seperti biasa, KIP ini dilaksanakan di Ruang V Fakultas Biologi UGM.  Ustadz Basuki memberikan tayangan video tentang kematian sebagai pengantar sebelum memasuki materi.

Saat tidak menginginkan mati, berarti belum mempersiapkan untuk kematian, padahal tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dalam kehidupan manusia, Allah pasti mengetahui apapun yang dilakukan oleh hambanya. Dalam Surah Ali Imran, Allah mengingatkan bahwa kita akan mati dan dunia adalah kesenangan yang memperdayakan. Manusia hidup, pasti tidak lepas dari perintah Allah, dan perintah Allah untuk kebaikan hambanya. Lalu Allah menguji dengan cobaan dan ujian yang berat dan yang baik untuk mengetahui siapa yang beriman dan siapa yang kufur. Kemudia setiap manusia pasti akan kembali pada-Nya untuk mempertanggungjawabkan apa saja yang telah diperbuat.

Setiap umat pasti menginginkan seperti yang Allah firmankan pada Q.S Al-Fajr :27-30. Ciri hamba Allah : hidupnya tenang, hatinya puas dengan keadaan diri dan diridhoi dengan Allah SWT. Kematian tidak bisa dimajukan atau dimundurkan karena semuanya adalah karena kehendak dan kuasa-Nya. Sakit, kecelakaan, dibunuh dan lain-lain hanyalah sebuah peristiwa, bukan merupakan penyebab kematian.

Ali Imran : 102, kembalilah dalam keadaan islam. Waktu itu tunggal, dalam 1 detik yang sama otak kita hanya bisa memikirkan satu hal. Waktu itu tidak bisa digantikan, tidak bisa kembali waktu yang lalu. Waktu terus berjalan, tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Di setiap berjalannya waktu, makaberiringan pula berkurangnya umur manusia.

Macam-macam kematian:
Orthohanasia : kematian karena proses alamiyah, lahir, dewasa, tua, mati
Dysthanasia : kematian yang terjadi secara tidak wajar, misal karena kecelakaan, pembunuhan, atau bunuh diri.
Euthanasia : kematian karena dibunuh secara medis.

Dengan kematian, Allah menguji kesabaran manusia dalam menghadapi setiap kematian, termasuk dengan kematian dari hambanya sendiri. Metode menjemput maut. Sesungguhnya, kematian itu tergantung sesuai dengan segala sesuatu yang manusia kerjakan dalam kehidupannya.

Saat maut itu datang, maka manusia akan sendirian di dalam kubur sana. Semua yang masih hidup dan semua yang dimiliki ditinggalkannya. Yang tersisa dapat dua macam, pahala atau dosa yang terus membayangi. Tidak ada yang berkuasa merubah takdir selain dengan izin-Nya, itulah mengapa manusia harus bersimpuh pada-Nya untuk memohon diberikan kematian yang diridhoi oleh-Nya.

“Siapakah Tuhanmu? Apakah agamamu? Siapakah Nabimu? Apakah kitabmu?” pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan di alam kubur pada setiap manusia, semoga kita bersama mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Menyambut dan Mengenal Keluarga Baru KMK Biologi UGM

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 4 Oktober 2016

Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Fakultas Biologi UGM mengikuti rangkaian acara Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) di Wisma Salam, Muntilan, Jawa Tengah. Acara tidak hanya dihadiri mahasiswa baru tetapi juga mahasiswa angkatan 2015 sampai 2012. Kegiatan ini mengusung tema “My life is something I should be proud of” dengan maksud apapun keadaannya dengan semua yang telah kita capai sekarang kita patut bangga karena semua usaha kita apapun patut kita syukuri. Pemilihan tema ini berdasar kutipan injil Matius 6: 21 “Karena dimana hartamu berada disitu hatimu berada”. Mahasiswa baru diajak untuk bangga kepada dirinya dan kemampuannya atas capaian hingga masuk Fakultas Biologi UGM dan dengan sungguh-sungguh menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Fakultas Biologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Sekitar 30 mahasiswa anggota KMK sampai di Wisma Salam tanggal 27 Agustus 2016 pukul 17.00. Sesampainya di wisma dilakukan pembagian kamar dan bersih-bersih diri. Acara dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing anggota KMK dan tentu saja memperkenalkan tentang organisasi KMK kepada mahasiswa baru. Menginjak malam hari, makan malam telah disediakan. Peserta makan malam bersama, dengan suasana akrab sambil mengobrol. Setelah makan malam dilanjutkan menonton film bersama, harapannya film tersebut mampu memberi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa baru dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Acara puncak pada hari pertama yaitu wawancara hati, yang berisi beberapa pos dimana pada masing-masing pos mahasiswa baru akan diajak wawancara atau ngobrol dengan kakak tingkat mengenai diri sendiri, lingkungan kuliah, dan  mengenal bakat masing-masing. Sekitar menjelang tengah malam, semua peserta tidur.

Hari kedua dimulai dengan senam pagi untuk menyegarkan badan setelah rangkaian acara pada hari pertama. Mahasiswa kemudian mengikuti games yang bertujuan menambah kekompakan dan agar mahasiswa baru lebih akrab dan mengenal mahasiswa lama. Acara terakhir yaitu misa bersama. Misa dipimpin oleh Romo Fajar bertempat di kapel Wisma Salam. Misa juga dihadiri Bapak Ignatius Sudaryadi selaku Dosen pembina KMK Biologi UGM. Setelah misa berakhir diadakan foto bersama. Sekitar pukul 15.00 pada tanggal 28 Agustus 2016 mahasiswa kembali ke Fakultas Biologi UGM.

KIP #4 : Akidah 2

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 29 September 2016

Salimul Akidah (Akidah yang lurus) adalah salah satu yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Bersama Ustadz Andi Alif Rahman, Lc., pada hari Rabu, 21 September 2016, Kajian Islam Pekanan (KIP) hadir dengan tema akidah 2 yang merupakan kelanjutan dari dua pecan lalu yaitu akidah 1. Sebelum dimulai kajian, mahasiswa biologi 2016 pada pukul 16.00 sudah berada di Ruang V Fakultas Biologi UGM untuk mengerjakan post test dari kajian minggu lalu, untuk mereview agar materi-materi yang diberikan tetap tertanam.

Jika berbicara tentang akidah, tidak akan lepas dari firman Allah pada surat Al-A’raf (7) : 172 yang berbunyi “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak-cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”

Mencari ilmu seperti berperang dimana tangan memegang pedang dan tangan kiri memegang tameng. Seseorang harus bersemangat dalam mencari ilmu akan tetapi harus tetap berhati-hati. Suatu hari, ada seorang pemuda muslim yang sejak duduk di sekolah dasar hingga SMA, tidak ada riwayat bersekolah di sekolah islam. Setelah lulus dari bangku SMA, pemuda tersebut mendapat beasiswa ke luar negeri. Di tanah rantau, dia bertemu dengan seorang atheis, dia bertanya pada pemuda muslim tersebut

“Apakah Tuhan itu ada? Jika ada bagaimana bentuknya?”

“Apakah setan di masukkan di neraka? Jika iya, bukankah setan terbuat dari api? Neraka juga terbuat dari api? Bukankah tidak ada pengaruhnya? Dengan demikian apakah Tuhanmu adil?”

Pemuda itu bingung menjawabnya kemudian dia mencari jawabannya. Dia kemudian bertemu dengan seorang yang alim, dan melontarkan pertanyaan yang sama seperti yang orang atheis itu tanyakan padanya. Seorang yang alim itu, menamparnya dan tidak memberikan jawaban. Pemuda itu pun bertanya mengapa beliau menamparnya. Orang alim itu akhirnya menanyakan apakah tamparan itu terasa sakit dan beliau meminta menunjukkan rasa sakitnya seperti apa bentuknya. Pemuda itu menunjukkan pipi dan bekas tamparannya. Sang alim berkata “Itu bukanlah sakit. Itu hanya bekas tamparan saja. Bagaimana bentuk sakit, kau sendiri tidak bisa menunjukkan bukan? Tapi bukankah rasa sakit itu tetap ada? Maka sama halnya seperti Tuhan, meskipun tidak terlihat, tidak tahu bagaimana wujudnya, Tuhan itu ada. Karena sesuatu yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada.” Selanjutnya orang alim itu menjawab pertanyaan yang kedua “Wahai pemuda, pipimu dan tangaku, sama-sama dilapisi oleh kulit, tapi saat aku tampar, kau masih merasakan sakit. Begitu pula dengan setan, setan memang tercipta dari api dan neraka adalah api, akan tetapi mereka mempunyai unsur yang berbeda sehingga api neraka akan tetap bisa membakar api setan.

Ada kisah lain dari Abu Hanifah, beliau juga pernah bertemu dengan seorang pemuda atheis dengan beberapa pertanyaan. Abu Hanifah tidak menjawab menggunakan dalil yang ada karena beliau mengerti bahwa orang-orang yang tidak mempunyai keyakinan terhadap Tuhan, akan menolak jika hanya diberikan jawaban berupa dalil-dalil, maka saat orang atheis itu bertanya

“Kapan Tuhanmu ada? Waktu yang pasti, kapan Tuhanmu ada?”

beliau menjawab “Tuhanlah yang menciptakan waktu, jadi bagaimana Tuhan ada setelah waktu ada?”

 “Kemanakah Tuhanmu melihat atau menghadap?” Pemuda atheis itu bertanya lagi.

“Tentu kau tahu sebuah lentera. Menurutmu, cahaya dari lentera itu menghadap ke arah mana? Bukankah cahayanya ke segala arah? Maka Tuhanpun demikian” jawab Abu hanifah.

“Apa bentuk Tuhanmu? Lalu dimana Tuhanmu berada?” Pemuda atheis itu terus bertanya

“Manusia hidup karena ada roh didalamnya. Tapi bukankah kau tidak tahu seperti apa wijud rohmu? Kemudian, ketika kau membawa sebotol susu murni, coba tunjukkan di sebelah mana lemaknya berada. Bukankah kau tidak bisa menunjukkan? Tapi kau yakin bukan bahwa di dalam susu itu di semua arahnya terdapat lemak. Itu benda, apa lagi Tuhanku.

Masih belum puas, pemuda atheis itu menanyakan pertanyaan yang lain.

“Jika semua sudah ditakdirkan, apa pekerjaan Tuhanmu?”

Dengan sabar beliau menjawab, “Tuhan meninggikan dan merendahkan derajad manusia”

Alam semesta tidak terjadi begitu saja, Allahlah yang menciptakan alam semesta. Dia lah yang Esa, Dialah yang wajib kita sembah. Maka sangat penting bagi seorang muslim untuk selalu mempelajari ilmu akidah, sehingga jika ada godaan atau paham-paham yang tidak sesuai dengan islam, tidak akan menggoyahkan keyakinan dalam diri seorang muslim.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman (55) : 26-28

KIP #3 : Laki-laki Shaleh dan Perempuan Shaleha

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 29 September 2016

Pada tanggal 14 September 2016 pada hari Rabu JMMB UGM telah melaksanakan KIP ke 3 dengan tema ‘Laki-laki dan Perempuan”. KIP kali ini diisi oleh Ust. Syatori Abdurrauf. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 16.00 sampai 17.30 WIB

Tsiqqah terhadap Allah, bahwa apapun keputusan Allah untuk hidup kita adalah kebaikan-Nya untuk hidup kita. Keputusan Allah berupa takdir (Qadar) dan Hukum. Tsiqqah : percaya sepenuhnya dengan keputusan Allah. Maka apapun keputusan Allah untuk hidup kita adalah pintu surga yang dihadirkan Allah untuk dibuka ketika hidup di dunia ini. Salah satunya penciptaan laki-laki dan perempuan.

Laki-laki diciptakan oleh Allah tidak seperti wanita. Begitu pula perempuan tidak diciptakan seperti laki-laki. Dan sudah digariskan dari awal bahwa peran masing-masing gender itu harus sesuai. Sehingga penciptaan laki-laki dan perempuan yang berbeda ini untuk berbagi peran. Bukan untuk saling Sehingga perempuan perlu diperlakukan selayaknya perempuan begitupula sebaliknya.

Lelaki shaleh adalah lelaki yang mampu menempatkan dirinya sesuai aturan-aturan yang telah Allah tetapkan untuknya, salah satunya menjaga pandangan dari perempuan dan tidak bergaya layaknya perempuan. Perempuan shaleha adalah perempuan yang senantiasa menjaga perhiasannya dari laki-laki yang bukan mahramnya, perempuan yang taat kepada Tuhannya dan perempuan dengan kelembutan hatinya.

1…7172737475…91

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Dosen Fakultas Biologi UGM Selesaikan Program Inkubator untuk Kembangkan Modul Daring Ekologi Tropis
  • Program Studi Magister dan Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM Meraih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA
  • Open House “Sosialisasi Program Magister & Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada: Jalur Rguler, By Research dan Double Degree Batch 1 2025”
  • Mengikuti Jejak L.B. Holthuis, Dosen Fakultas Biologi UGM Deskripsikan Tujuh Spesies Lobster Air Tawar Endemik Papua
  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY