Pascasarjana Biologi datang dengan kekuatan 4 formasi pasangan, hasil ramuan Kepala Bidang Olahraga Departemen Pengembangan Minat dan Bakat KMP Fakultas Biologi UGM, Priyambodo. Keempat pasangan tersebut adalah Alanindra Saputra/Darussalam, Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto, I Nyoman Sumerta/Priyambodo dan Eko Prasetya/I Gede Adi Suryawan. Namun, berdasarkan pengundian match drawing saat technical meeting nampaknya kurang berpihak atas keempat pasangan ini, karena memungkinkan perang saudara di babak perempat final.
Karena turnamen ini menggunakan dua lapangan secara besamaan, maka Ketua KMP Biologi dan Kepala Departemen Pengembangan Minat dan Bakat bertanding bersamaan di lapangan yang berbeda sebagai partai pembuka. Sayang, nasib berbeda mengawali pertandingan dua pasang punggawa KMP Fakultas Biologi UGM tersebut. Bermain di court 1, pasangan I Nyoman Sumerta/Priyambodo melangkah ke babak perempat final tanpa memeras keringat, pasalnya calon lawan mereka, Jatmiko/Pahmi tidak hadir di lapangan. Sementara itu, pasangan dadakan Eko Prasetya/I Gede Adi Suryawan yang bermain di lapangan 2, harus mengakui keunggulan Deni Agustriawan/Nur Cahyo Imam Prakoso yang akhirnya keluar sebagai kampiun kejuaraan. Dua pasangan KMP Biologi yang berada di drawing pool bawah, Alanindra Saputra/Darussalam dan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto dapat mengakhiri perlawanan musuh masing-masing di babak penyisihan dan harus saling ‘membunuh’ di babak perempat final.
Pada babak perempat final, I Nyoman Sumerta/Priyambodo tak mampu berbuat banyak dan harus takluk straight game atas pasangan Deni Agustriawan/Nur Cahyo Imam Prakoso. “Kami terbawa pola permainan lawan, dan banyak mati sendiri, harus latihan lebih keras lagi.”, tutur Priyambodo usai pertandingan. Sementara itu pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto memenangi perang saudara dan menjadi satu-satunya wakil KMP Biologi yang tersisa di babak semifinal. “Karena sudah sering latihan bareng, kita sudah saling tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin hari ini kami lebih siap, sehingga bisa on fire duluan.”, pungkas Ahmad Syakur.
Strategi sudah disusun pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto untuk membungkam Asgar Ali/Tryadi Tumewu yang pada babak sebelumnya tampil begitu apik dan impresif. Pertandingan berlangsung ketat hingga membuat penonton nampak tersihir dengan permainan kedua pasangan ini. Jual-beli smash keras dan placing menawan mewarnai pertandingan semifinal yang sengit ini. Namun akhirnya Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 14-21, 16-21. “Kita sudah berusaha maksimal, tapi lawan lebih bagus mainnya. Jadi, tinggal fokus di perebutan juara III, ke depannya musti terus latihan agar makin klop.”, komentar Roni Putro Mianto setelah pertandingan.
Karena seluruh rangkaian turnamen diselesaikan dalam satu hari, maka pemain dituntut memiliki stamina yang bagus untuk dapat bermain maksimal di setiap pertandingan, apalagi jika pertandingan harus berakhir dengan rubber game. Terkait hal tersebut Roni Putro Mianto berterima kasih pada antusiasme supporter dari rombongan Biologi, “capek pasti capek, tapi bersyukur punya teman-teman yang begitu semangat memberikan teriakan dan dukungan, jadi semacam ada suntikan tenaga ekstra di lapangan.”.
Pertandingan perebutan juara III mempertemukan pasangan Ahmad Syakur/Roni Putro Mianto dan pasangan Ricky Andi Saputra/Grasianto. Pertandingan berlangsung begitu gemuruh, tak hanya dari teriakan ekspresif pemain, namun juga tabuhan ‘genderang’ pendukung dari kedua kubu. Di game pertama, pasangan Ahmad/Roni kalah dengan skor tipis 19-21, namun di game kedua mampu membalas kekalahan dengan keunggulan 21-18 sehingga memaksakan rubber game. Di game penentuan, pasangan Ricky/Grasianto mampu tancap gas lebih awal sampai menutup interval game dengan skor 11-9. Setelah bertukar lapangan, keunggulan Ricky/Grasianto terus melaju hingga 14-10. Namun wakil Biologi yang sempat bermasalah dengan kaki mereka tak patah arang. Menjalankan strategi lob panjang dengan drop shoot tajam akhirnya mengantarkan pasangan ini menyudahi perlawanan Ricky/Grasianto dengan skor 21-17.
“Alhamdulillah, bisa mencapai target dengan memuaskan.”, tutur Roni seusai pertandingan. Menurutnya bermain tenang dan tetap fokus adalah kunci kemenangannya. Senada dengan Roni, Ahmad juga menilai konsistensi dalam bermain menjadi faktor penentu kemenangan pasangan ini. “Kemenangan ini sangat berarti, bukan karena kami lebih bagus, karena semuanya bermain bagus, tapi kami mencoba untuk terus konsisten di lapangan. Kami persembahkan kemenangan ini untuk teman-teman yang setia mendukung kami.”, pungkas pria asal Sulawesi Selatan ini. (Abi-Aln, Foto: Sum)