Pengabdian kepada Masyarakat
Yogyakarta, 15 September 2024 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi UGM melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Dusun Sendari, Cebongan, Tirtoadi, Sleman. Kegiatan ini dipimpin oleh tiga dosen Fakultas Biologi UGM, yakni Novita Yustinadiar, M.Si., Woro Anindito Sri Tunjung, Ph.D., dan Wahyu Aristyaning Putri, Ph.D., serta didukung oleh 13 mahasiswa. Program ini bertema One Health: Pengenalan Lubang Resapan Biopori yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian alam melalui solusi sederhana tapi berdampak besar.
Kegiatan yang berlangsung di rumah Ketua RT.03 Dusun Sendari ini dimulai pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Sosialisasi kali ini memfokuskan pada pengenalan konsep One Health melalui pemanfaatan lubang resapan biopori. Biopori berperan penting dalam membantu mengurangi genangan air, memperbaiki kualitas tanah, dan mendukung keseimbangan ekosistem. Para peserta, khususnya ibu-ibu anggota PKK, diharapkan memahami pentingnya lubang resapan biopori sebagai solusi ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara diawali dengan sambutan dari Ibu Priwanti selaku Bu Dukuh setempat, dilanjutkan dengan penyampaian materi sosialisasi oleh Wahyu Aristyaning Putri, S.Si., M.Sc., Ph.D., yang menjelaskan tentang apa itu biopori, manfaat dan bagaimana perawatannya serta pentingnya lubang resapan biopori bagi lingkungan. Beliau berbagi pengalamannya dalam penggunaan biopori di rumah dan manfaat besar yang diperoleh. Beliau juga menekankan bahwa biopori tidak hanya membantu penyerapan air yang lebih efisien, tetapi juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mencegah banjir di daerah perkotaan maupun pedesaan. Penyampaian materi dilanjutkan oleh mahasiswa dengan mengangkat latar belakang munculnya ide lubang resapan biopori, prinsip kerja biopori, cara pembuatan lubang resapan biopori, lokasi ideal penempatan biopori dan macam-macam biopori yang dapat diterapkan di lingkungan rumah.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta diajak untuk praktik langsung membuat lubang resapan biopori. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, di mana setiap kelompok diberi tugas untuk membuat satu hingga dua lubang biopori di sekitar lingkungan rumah. Perlombaan ini berjalan seru dan penuh antusiasme, dengan setiap kelompok berlomba untuk membuat biopori yang sesuai teknik dan berfungsi optimal. Setelah praktik selesai, tim PkM-MBKM memberikan penilaian dan penghargaan kepada kelompok yang menunjukkan hasil terbaik. Selain itu, tim juga menjelaskan cara perawatan lubang biopori agar terus berfungsi dengan baik dalam jangka panjang. Peserta diberikan pengarahan tentang material yang dapat dimasukkan ke dalam lubang, seperti sampah-sampah organik, untuk mempercepat proses penguraian dan menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Program pengenalan lubang resapan biopori ini memiliki relevansi kuat dengan beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, biopori membantu pencapaian SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, dengan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan menjaga kualitas air tanah. Kedua, biopori mendukung SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, melalui infrastruktur hijau yang dapat mengurangi risiko banjir. Ketiga, biopori berkontribusi pada SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dengan membantu mitigasi dampak perubahan iklim melalui pengelolaan air dan tanah yang lebih baik. Keempat, biopori mendukung SDG 15: Kehidupan di Darat melalui peningkatan kesuburan tanah dan konservasi keanekaragaman hayati tanah. Terakhir, penerapan biopori juga relevan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan, karena membantu mengurangi risiko genangan air yang bisa memicu penyakit.
Acara ditutup dengan pembagian doorprize dan hadiah pemenang lomba biopori. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Dusun Sendari yang lebih sehat dan bebas genangan air. Dengan semangat One Health, program ini memberikan harapan bahwa perubahan pola hidup masyarakat dapat berdampak positif tidak hanya bagi kesehatan manusia, tetapi juga lingkungan sekitar.
Yogyakarta, 08 Agustus 2024 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Desa Mitra Fakultas Biologi UGM 2024 bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Padukuhan Malangrejo, Ngemplak. Tim ini dipimpin oleh Prof. Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr., Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., dan Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc. Kegiatan yang berjudul “Sosialisasi Pemanfaatan Minyak Bekas Pakai dan Tanaman Sereh Wangi Menjadi Lilin Aromaterapi” ini melibatkan tujuh mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Padukuhan Malangrejo, Ngemplak.
Program ini dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Agustus 2024, dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di Pendopo Padukuhan Malangrejo, tempat berkumpulnya warga, khususnya anggota KWT Lestari. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Isti Maryati, Ketua KWT Lestari Malangrejo, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr., Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., serta Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc.. Dalam sambutan tersebut, disampaikan harapan agar sosialisasi ini dapat memotivasi para peserta untuk memanfaatkan limbah rumah tangga berupa minyak bekas dan tanaman sereh wangi yang banyak tumbuh di kebun-kebun mereka, untuk diolah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis.
Sesi pertama kegiatan ini berupa pemaparan materi oleh tim dosen. Prof. Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr., Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., dan Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc. menjelaskan dampak negatif penggunaan berulang minyak goreng, yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan berisiko menyebabkan penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung. Mereka juga menyoroti bahaya pembuangan minyak jelantah yang sembarangan, yang dapat merusak ekosistem air dan tanah. Selain itu, tim dosen juga memaparkan manfaat tanaman sereh wangi, yang mengandung senyawa aktif seperti citral, geraniol, limonene, cymene, dan myrcene, yang memiliki efek anti-inflamasi dan antimikroba, serta memberikan aroma yang menyegarkan. Tanaman ini dapat diolah menjadi minyak sereh wangi yang bermanfaat untuk kesehatan kulit, relaksasi otot, serta lilin aromaterapi.
Pada sesi kedua, para peserta mengikuti demonstrasi dan praktik langsung yang dipandu oleh mahasiswa KKN. Mereka mempelajari proses penjernihan minyak bekas menggunakan arang aktif dan zat kimia bleaching earth, metode ekstraksi minyak sereh wangi yang sederhana, serta cara membuat lilin aromaterapi dengan mencampurkan minyak sereh wangi dengan stearic acid.
Program Desa Mitra ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam enam poin, yaitu: Tanpa Kemiskinan (No Poverty), Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth), Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequalities), Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production). Selain itu, program ini juga berkontribusi terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 dan IKU 3 bagi Fakultas Biologi UGM.
Melalui kegiatan ini, diharapkan anggota KWT Lestari Malangrejo dapat meningkatkan wawasan, keterampilan, serta bekerja sama dalam mengembangkan produk lokal yang bernilai tambah, yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan.
SDGs:
#SDG 1: No poverty
#SDG 2: Zero Hunger
#SDG 3: Good Health and Well-being
#SDG 12: Responsible Consumption and Production
Kegiatan bersama, antara bapak Penyuluh Pertanian Kalurahan Catur Tunggal, Bapak Daryono, beserta Bapak dan Ibu Dukuh Dusun Kledokan, Ketua Wanita Kelompok Tani Rejosari, Ibu Marthin Sumarahayu beserta anggota, dan tim Desa Binaan Fakultas Biologi telah berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Kegiatan pengabdian ini sebagai bentuk komitmen tim Desa Binaan Fakultas Biologi UGM dengan ketua Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti WA, DAP&E, M.Biomed dan tim, bapak Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes, dan bapak Dr. Djoko Santoso, M.Si untuk mengoptimalkan lahan di Dusun Kledokan sebagai Kebun TOGA dan sayur. Pada kesempatan tersebut telah diserahkan berbagai bibit TOGA, yaitu sejumlah bibit tanaman seperti, kapulogo, laos, purwaceng, jahe merah, sereh merah, keladi tikus, kunyit, pegagan dan tanaman kayu manis.
Untuk melengkapi praktek memisahkan bibit tanaman dan penyediaan media yang baik, juga diserahkan sejumlah pupuk berbahan dasar daun sebagai hasil dari olahan pupuk oleh Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM. Bibit-bibit tanaman tersebut selanjutnya dipisah-pisahkan dan ditanam pada lahan yang telah disediakan. Untuk pemeliharaan tanaman telah dilakukan pengaturan secara bergilir oleh ibu-ibu anggota KWT. Selain TOGA, pada lahan yang sama juga telah ditanam berbagai sayuran, seperti kangkung, bayam, juga ditanam cabai. Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, hasil dari kebun ini nantinya dapat menjadi bagian meningkatkan perekonomian keluarga. Untuk itu optimalisasi lahan yang tersedia diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan, semangat, dan aktivitas ibu-ibu KWT dalam mengupayakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan meningkatkan perekonomiannya. Kegiatan Pengabdian ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Mendayung sampan keujung pulau
Sambil berdendang nyanyikan lagu
Optimalisasi lahan dengan sayur dan TOGA
agar menjadi hijau dan mendukung kesejahteraan keluarga
Pada hari Senin, 26 Agustus 2024 bertempat di Balai pertemuan Kelompok Wanita Tani Rejosari, Dusun Kledokan Kalurahan Catur Tunggal Kapanewon Depok, Sleman telah berlangsung kegiatan “Inovasi olahan Minuman Kesehatan berbasis Tanaman Obat Keluarga untuk efisiensi Kemasan dan peningkatan daya jual” dengan narasumber Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc, DAP&E, M.Biomed Bersama Prof. Dr. Kumala Dewi, M.stat.
Pada kegiatan ini dihadiri oleh Bapak dan Ibu Dukuh Kledokan, Bp. Daryono selaku ketua PPL Kalurahan Catur Tunggal, Ketua KWT Rejosari beserta seluruh anggota. Pada kesempatan tersebut dijelaskan tentang manfaat TOGA dalam menjaga Kesehatan, menanam TOGA disekitar pekarangan termasuk di halaman yang sempit, cara penyimpanan dan olah, seperti pembuatan bahan minuman herbal menjadi bentuk “seduhan” dengan komposisi yang telah ditentukan, sehingga menjadi siyap saji dan dengan kemasan yang lebih praktis dan efisien, meminimalkan bahan buangan, serta meningkatkan daya jualnya.
Minuman herbal sangat bermanfaat bagi Kesehatan, diantaranya adalah menurunkan tekanan darah, mengatasi kolesterol tinggi, mencegah resiko jantung, mencegah obesitas seperti pada bahan rosela yang dapat dibuat sebagai teh rosela. Di kegiatan pelatihan juga disajikan minuman herbal dari bunga telang-sereh-dan jeruk nipis. Bunga telang memiliki kandungan antioksidan tinggi yang juga membantu menjaga Kesehatan. Menurut berbagai sumber, telang bermanfaat untuk menurunkan demam, meredakangGejalaa alergi, menjaga kesehatan mata, melancarkan sistem pencernaan, mengontrol tekanan darah dan gula darah, mengatasi masalah pernapasan, dan mencegah rertumbuhan sel kanker.
Ibu-Ibu anggota Kelompok Wanita Tani Rejosari yang hadir sangat antusias dengan kegiatan pelatihan ini, dan harapannya dapat ditindaklanjuti dengan pelatihan pembuatan kemasan yang lebuh praktis dan pemasarannya. Kegiatan ini diakhiri dengan berfoto bersama seluruh yang hadir. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan Masyarakat melalui SDGs (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Tanaman telang dan rosela
Diramu dengan sereh dan jeruk nipis nikmat rasanya..
TOGA ada disekeliling kita
Menjadikan Keluarga sehat dan Sejahtera ….
Yogyakarta, 26 Agustus 2024- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Madurejo, yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. bersama dengan anggota 3 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu diantaranya Ihsanti Tsania Fajriati, Haris Dwi Nugroho, dan Laksita Chesarina serta 5 perwakilan dari Kelompok Wanita Tani Melati Madurejo telah melaksanakan pemanenan pertama labu susu pertama yang telah dilaksanakan pada hari Minggu, 25 Agustus 2024, dimulai pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. Pemanenan dilakukan di Green House yang berada di Mutihan, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta.
Setelah pemanenan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan koordinasi antara Tim PkM MBKM dan anggota KWT Melati terkait program MBKM Pengabdian Masyarakat di semester gasal serta keberlanjutan produk yang akan diangkat utama oleh KWT Melati. Selain itu produk-produk tersebut juga akan didaftarkan sertifikasi halal dan P-IRT. Produk berbasis labu susu yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat khususnya.
Kegiatan PkM MBKM yang diselenggarakan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan sosialisasi ini, kami menargetkan 7 (tujuh) poin dari 17 (tujuh belas) poin SDGs : poin ke satu (no poverty : tanpa kemiskinan), poin ke dua (zero hunger : tanpa kelaparan), poin ke empat (gender equality : kesetaraan gender), poin ke 8 (decent work and economic growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin kesepuluh (reduced inequalities : berkurangnya kesenjangan), dan poin ke dua belas (responsible consumption and production : konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) dan IKU 3 (dosen di luar kampus) bagi Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan ini harapannya memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada anggota KWT Melati melalui diskusi interaktif dan meningkatkan kerjasama yang akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, program MBKM Pengabdian Masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat akademis tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Desa Madurejo dan menjadi tonggak awal dari kolaborasi yang lebih erat antara universitas dan masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian, serta menjadi langkah penting dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. [MBKM PKM Labu Susu]