• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 30
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

ONLINE BIOLECTURE SERIES #3: Application of Metabolomics in Plant Biology

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Rabu, 22 Juli 2020

Masa Pandemi tidak menyebabkan Fakultas Biologi UGM kendor dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Online Biolecture Series (OBS) yang telah diselenggarakan sebanyak 3 kali selama masa darurat covid-19. Online Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Biokimia yang menjadi host didalam penyelenggaraan OBS, menyusul Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan dan Struktur Perkembangan Tumbuhan. Laboratorium Biokimia mengambil tema “Application of Metabolomics in Plant Biology” dengan narasumber adalah:

  1. Mohamad Rafi, M.Si. (Departemen Kimia, FMIPA, IPB) dengan judul materi “Quality Control Method of Herbal Raw Material and Product using Metabolomics-based Strategy”
  2. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM) dengan judul materi “Metabolomics as a Tool to Investigate Biotic and Abiotic Stress Tolerance in Plants”

Sedangkan moderator adalah Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. (Fakultas Biologi UGM). OBS ini telah diselenggarakan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00 – 12.00 WIB, menggunakan platform Zoom dan disiarkan streaming dengan Youtube melalui tautan http://ugm.id/Metabolomics.

Slide 1
Slide 2

Slide 2

 

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 400 orang dengan latar belakang yang sangat beragam, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, dan peneliti. Selain itu, asal Instansi juga sangat beragam: BPOM, LIPI, Akademi Farmasi Surabaya, Universitas Halu Oleo, Universitas Mulawarman, IPB, Universitas Terbuka, UB, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Jambi, PT Astra Agro Lestari, UPI, UGM, SMA Negeri 3 Cibubur, MAN 1 Tangerang, UI, Inoversitas Negeri Manado, Universitas Nusa Cendana, Universitas Bangka Belitung, SMAN 14 Bekasi, UAJY, UNESA, IIK Kediri, BBPPTP SURABAYA, Balitas, dan lain-lain dari Sabang sampai Merauke yang tidak dapat disebutkan satu per satu. “Biolecture series ini sangat luar biasa, karena dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat”, papar Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara.

Penuhi Kebutuhan Pelatihan di Bidang Mikroteknik, Laboratorium SPH Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos adakan Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Minggu, 12 Juli 2020

Kegiatan pelatihan di bidang mikroteknik masih sangat diminati untuk memenuhi kebutuhan praktisi, akademisi, maupun mahasiswa tentang pengetahuan pembuatan sediaan histologis walaupun di era pandemi Covid-19 ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH) Fakultas Biologi bekerja sama dengan PT Miconos mengadakan “ Pelatihan Daring Pembuatan Sediaan Histologis Hewan Metode Paraffin” dengan menyesuaikan metode penyampaian pelatihan di masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini juga merupakan realisasi kegiatan MoU kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan PT. Miconos. Materi pelatihan meliputi Teknik Preparasi Organ/Jaringan Metode Parafin (Washing-Embedding); Dasar-dasar Pemotongan Sediaan (Sectioning); Dasar-dasar Pewarnaan (staining) dan Mounting. Materi-materi tersebut disampaikan oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D., Ardaning Nuriliani, M.Kes., dan Luthfi Nurhidayat, M.Sc.

 

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

 

Pelatihan ini telah sukses dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Juli 2020 melalui aplikasi video conference Zoom. Peserta pelatihan mencapai 68 peserta dari berbagai institusi di seluruh indonesia, antara lain IPB, Universitas Siliwangi, ITB, UAD, Universitas Mulawarman, ITS, Universitas Negeri Manado, RSUD Siti Fatimah Sumsel, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Negeri Medan, Univeritas Muhammadiyah Sumatera Utara, UIN Sumatera Utara, UNAIR, Universitas Bengkulu, UNPAD, UNISBA, Universitas Cendrawasih, Universitas Trinita, Universitas Kristen Indonesia Tomohon, UNDIP, Universitas Sanata Dharma, UIN Walisongo Semarang, dan Universitas PGRI Madiun. Mayoritas peserta pelatihan adalah dari kalangan dosen, pranata laboratorium dan mahasiswa. “Kami berterima kasih kepada Fakultas Biologi UGM dan PT Miconos, karena dengan diadakannya pelatihan ini di masa pandemi kami bisa sekalian mendapatkan gambaran untuk menyiapkan laboratorium yang memadai untuk pelaksanaan pembuatan sediaan” Ujar salah satu peserta pelatihan. Salah satu peserta yang lain mengharapkan untuk selanjutnya juga diadakan pelatihan yang sama namun untuk sediaan tumbuhan.

Ngobrol Santai ala Fakultas Biologi UGM Seri 3: “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM”

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Selasa, 7 Juli 2020

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan aktifitas di luar ruangan bagi masyarakat, termasuk dosen di Fakultas Biologi UGM. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan ketidakseimbangan asupan makanan dengan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya peningkatan berat badan. Oleh karena itu, Fakultas Biologi UGM mengadakan acara Ngobrol Santai (Ngobras) seri ketiga dengan tema “Tips Diet Sehat di masa Pandemi Covid-19 ala Dosen Fakultas Biologi UGM” untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat tentang program diet, yang dijalani oleh narasumber, melalui platform youtube livestreaming (http://ugm.id/ngobras3) pada hari Selasa 7 Juli 2020 pukul 19.30 WIB. Acara Ngobras seri kali ini menghadirkan narasumber Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. dan Aries Bagus Sasongko, M.Biotech sebagai narasumber, serta Lisna Hidayati, M.Biotech. sebagai host. Narasumber merupakan dosen Fakultas Biologi yang sebelum Pandemi Covid-19 mengalami kesulitan dalam menjaga pola makan, namun saat ini justru keduanya mampu menjaga pola makan dan mengalami penurunan berat badan.

Ngobras 3a
ngobras 3b

 

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diberlakukannya WFH (Work From Home) dimasa pandemi ini banyak dosen Fakultas Biologi yang mengaku mengalami kenaikan berat badan. “Rata-rata dosen di Fakultas Biologi UGM mengalami kenaikan berat badan setelah bulan Ramadhan” papar Budi. “Disaat yang lain mengalami kenaikan, justru ada 2 dosen mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan, yaitu Pak Eko dan Mas Bagus” lanjut Budi.

Selama acara berlangsung, kedua narasumber berbagi pengalaman ketika dimasa lalu pernah memiliki berat badan yang ideal kemudian akhirnya mengalami penambahan berat badan yang sangat signifikan. “saat kuliah di australi dulu saya memiliki berat badan yang ideal, sekitar 60 an kilo lah. Namun setelah mulai bekerja kembali di Fakultas Biologi saya mengalami kenaikan berat badan dan sebelum pandemi ini mencapai 90an kilo” papar Eko. Hal tersebut juga terjadi pada Bagus yang dulu memiliki berat badan 70an kilo kemudian naik mencapai 100 kilo. Dengan motivasi yang berbeda, kedua Narasumber tersebut menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan akhirnya sukses menjalani diet sehat. “saya mengatur kembali pola makan dengan membatasi asupan karbohidrat secara konsisten di masa pandemi ini” papar Bagus. Hal tersebut juga diamini oleh Eko yang juga melakukan hal yang sama. “Saya tidak memikirkan tentang penurunan berat badan. Saya hanya ingin menjadi lebih sehat dan turunnya berat badan saya anggap sebagai bonus” tambah Eko. Kedua narasumber merasakan banyak manfaat dengan menjalani diet sehat selama masa pandemi ini. “Selain tubuh menjadi lebih enteng, saya juga jadi mudah dalam mencari ukuran baju” tutur Bagus.

Acara ini disaksikan tidak hanya oleh dosen, staff dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM saja namun juga disaksikan oleh  masyarakat umum, seperti dosen Universitas Udayana, UIN jakarta, ITS serta pemirsa dari latar belakang lainnya. Tidak kurang dari 270 pemirsa yang menyaksikan acara ini selama acara berlangsung. Hasil rekaman acara Ngobras seri 3 ini dapat disaksikan kembali pada tautan ini.

Konservasi Vegetasi Riparian sebagai Progam Strategis Restorasi Ekosistem Sungai

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 5 September 2019

Konservasi Daerah Aliran (Zona Riparian) Sungai, menjadi isu menarik untuk dimunculkan sebagai upaya mencegah semakin menurunnya kualitas ekosistem sungai. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya aktivitas manusia yang mengesampingkan dampak negatif rusaknya habitat dan ekosistem sungai yang pada akhirnya akan  menurunkan kualitas sistem sungai tersebut. Menurunnya kualitas sistem sungai berdampak pada tidak lestarinya sungai, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan manusia yang sangat memerlukan kehadiran sungai di setiap aspek kehidupannya.

Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM melalui Hibah Pengabdian Masyarakat Berbasis Education for Sustainable Development (ESD Sekolah) tahun 2019 bekerja sama dengan SMPIT Alam Nurul Islam melakukan rintisan restorasi ekosistem sungai di Sungai Bedog wilayah Sleman Yogyakarta. Serangkaian kegiatan akan dilakukan dan sebagai awal diselenggarakan diskusi ilmiah dengan tema ” Konservasi Vegetasi Riparian sebagai Program Strategis Restorasi Ekosistem Sungai”, dengan narasumber Abdul Razaq Chasani, Ph.D. dari Fakultas Biologi UGM dan Siti Aisah, S.Si., M.Si dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kepedulian terhadap kelestarian sungai di kalangan masyarakat sekolah dan penduduk setempat yang sama-sama berlokasi di tepi Sungai Bedog wilayah Godean Sleman Yogyakarta. Kemudian dalam agenda kegiatan berikutnya, peserta yang hadir dalam diskusi ini menjadi penyelenggara kegiatan Peduli Sungai Bedog yang akan dilaksanakan nanti pada hari Sabtu 28 September 2019.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB, secara langsung dibuka oleh Kepala Sekolah SMP IT Alam Nurul Islam, Bapak Muh. Zuchri, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat datang di SMPIT Alam Nurul Islam atau juga dikenal sebagai SALYO (Sekolah Alam Yogya), serta sangat mendukung kegiatan semacam ini. Dari 35 tamu undangan, hadir sekitar 26 orang. Selain guru SD dan SMPIT Alam Nurul Islam, hadir pula pengurus Yayasan Nurul Islam, beberapa tokoh setempat, dan guru-guru SMP dan MTS di wilayah kecamatan Godean dan Gamping.

Di tengah pemaparan dibuka diskusi dan peserta diberikan keleluasaan untuk memberi tanggapan, bertanya ataupun menyampaikan informasi mengenai restorasi sungai. Peserta diskusi menyampaikan rasa gembira diselenggarakannya kegiatan untuk membicarakan konservasi sungai. Ternyata beberapa progam sudah dilakukan oleh pemerintah setempat misalnya penanaman pohon untuk penghijauan namun masyarakat lebih memilih menanam pohon-pohon yang bernilai ekonomi daripada pohon-pohon yang hanya bernilai ekologis. Oleh karena itu, para guru, pemerintah dusun/desa dan masyarakat disekitar Sungai Bedog mengapresiasi kegiatan semacam ini, dan mengajak untuk bersama-sama menyelamatkan sungai, dimulai dari komunitas kecil ini.

Salah satu ide dan rekomendasi dari kegiatan diskusi adalah memperbanyak lahan tanam untuk vegetasi riparian dengan memanfaatkan tanah-tanah milik kas desa atau tanah milik Negara yang masih belum dipergunakan. Hal ini sangat strategis sebagai salah satu upaya menjemput program besar dari GKR Hemas yang sedang mengusulkan adanya Museum Air dan Museum Sungai.

Setelah diskusi yang berjalan sangat cair, akhirnya acara disudahi tepat pada pukul 11.00 WIB. Semua yang hadir menyepakati untuk melajutkan kegiatan ini dalam bentuk-bentuk aksi maupun kegiatan lainya. Salah satunya adalah kegiatan Peduli Sungai Bedog berupa susur sungai, outbond dan pelatihan biomonitoring sungai pada tanggal 21 September 2019. Acara di tutup dengan sesi foto bersama narasumber, panitia, dan seluruh peserta.

Pelatihan Budidaya Lebah Madu Lokal Apis cerana di Desa Kedungpoh Kecamatan Nglipar Gunungkidul

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 7 Agustus 2019

Tim Pengabdian masyarakat Fakultas Biologi  UGM Yogyakarta dalam kerangka program “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Lebah Madu SARI ALAMI dalam Mengimplementasikan Konsep ESD”, melalui hibah Implementasi Education for Sustainable Devekopment dalam masyarakat  telah mengadakan kegiatan pelatihan budidaya lebah madu  selama 3 hari yang telah dilaksanakan pada tanggal 20-21 Juli dan 27 Juli 2019, didesa Kedungpoh Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan Pelatihan yang telah berlangsung selama tiga hari ini  dengan peserta sebanyak 25 orang. Peserta pelatihan tersebut merupakan anggota Kelompok Tani Lebah Madu “ Sari Alami” dan masyarakat desa Kedungpoh, Nglipar yang berminat menjadi peternak lebah madu lokal.

Slide 6
Slide 4
Slide 1
Slide 5
Slide 2
Slide 3

Slide 3

Masyarakat desa Kedungpoh telah mengenal sejak lama manfaat produk lebah madu dengan membudidayakan lebah madu tersebut secara tradisional dalam glodog. Kemudian, dipelopori oleh Bapak Wasito, beberapa orang warga Desa Kedungpoh telah mencoba untuk melakukan budidaya lebah madu lokal secara lebih modern dengan menggunakan peti lebah (stup), namun hasilnya dirasa belum maksimal sehingga masih perlu dukungan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam budidaya lebah madu, khususnya lebah madu lokal Apis cerana. Saat ini di desa Kedungpoh terdapat 16 orang peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Lebah Madu Sari Alami dengan ketua Bapak Wasito.

Dr. Hari Purwanto, MP sebagai Ketua Pelaksana menyatakan bahwa Program ini  bertujuan untuk (1) meningkatan kapasitas kelompok tani lebah madu Sari Alami agar dapat berperan sebagai lembaga pelatihan dan percontohan Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (ESD) melalui budidaya lebah madu lokal, (2) Mengelola potensi lokal di Desa Kedungpoh yaitu hutan rakyat, pekarangan masyarakat, lebah madu lokal dengan konsep kelestarian lingkungan, (3) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Lebah Madu Sari Alami di Desa Kedungpoh untuk mewujudkan konsep “Kampung Madu “,  (4) Membuka peluang usaha lebah madu di desa Kedungpoh dengan sistem modern dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga desa Kedungpoh dapat menjadi desa yang Mandiri dan Sejahtera utamanya pada anak muda dan perempuan.

Lebih lanjut Dr. Nafiatul Umami menegaskan  bahwa untuk mewujudkan program tersebut telah dilaksanakan  Pelatihan dengan materi (1) Sosialisasi dan Pengenalan Pengelolaan lingkungan  Berbasis Education for Sustainable Developmnet (ESD) oleh Soenarwan Hery Poerwanto., M.Kes.; (2) Biologi Lebah Madu: Jenis, morfologi serangga dan lebah madu serta perannya oleh  Dr. Siti Sumarmi; (3) Biologi Lebah Madu: Siklus hidup, kasta, pengaturan koloni oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes.; (4) Praktek Memindahkan sarang lebah dari glodog ke kotak oleh Dr. Hari Purwanto, MP (5) Biologi Lebah Madu : perilaku, ekologi lebah madu (persyaratan hidup) oleh Dr. RC Hidayat Soesilohadi, MS; (6) Pengenalan hama dan penyakit lebah madu  dan Pengendaliannya oleh Dr. Sukirno, M.Sc.; (7) Kenaeragaman Tanaman Pakan Lebah Madu oleh Dr. Nafiatul Umami; (8) Praktek Penanganan Koloni lebah madu,  Produksi ratu lebah, praktek    Produksi ratu lebah, Teknik pemanenan, Pengemasan  produk dan Labelling oleh Dr. Hari Purwanto, MP.

Pelaksanaan program ini direncanakan dalam 3 tahun untuk mewujudkan Kampung Madu di desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul dengan konsep Education for Sustainable Development yang meliputi keseimbangan ekonomi (produk madu asli), pelestarian  potensi lokal (hutan rakyat, pekarangan dan lebah madu lokal A. cerana) dan sosial (pemberdayaan masyarakat) dengan melibatkan Kelompok Tani utamanya pada kelompok pemuda dan perempuan  tutur   Soenarwan Hery Poerwanto, M.Kes yang juga  merupakan anggota tim pengabdian tersebut.

Partisipasi Fakultas Biologi UGM Pada FGD Komite Penelitian dan Pemantauan Merkuri (KPPM)

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 20 Mei 2019

Selasa (14/05) Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., mengikuti kegiatan Focus Group discussion (FGD), yang diselenggarakan oleh Komite Penelitian dan Pemantauan Merkuri (KPPM).  Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur. FGD tersebut dilaksanakan dengan agenda penyusunan roadmap penelitian dan pemantauan Merkuri pada lintas kementerian/Lembaga, yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari berbagai Lembaga anggota KPPM, perwakilan Institusi Pemerintah, NGO, dan dari Perguruan Tinggi.

Slide 1
Slide 2

Universitas Gadjah Mada, merupakan salah satu institusi yang mempunyai kepedulian yang tinggi dan terlibat aktif dalam memecahkan permasalahan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan terlibat dalam pemecahan masalah yang timbul dengan adanya penambangan emas yaitu penggunaan merkuri. Universitas Gadjah Mada sudah melakukan banyak kegiatan penelitian mengenai penggunaan merkuri melalui beberapa program yang dilaksanakan oleh, salah satunya Tim lintas fakultas yang beranggotakan dari Fakultas Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Teknik, serta melalui program-program penelitian dan melalui kegiatan KKN-PPM, yang dilaksanakan di berbagai wilayah penambangan emas, termasuk yang dilaksanakan di daerah Kabupaten Sumbawa Barat.

Persoalan pencemaran merkuri di lingkungan merupakan persoalan serius yang harus diatasi bersama-sama oleh semua komponen Bangsa. Sampai saat ini masyarakat banyak yang belum mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai bahaya penggunaan merkuri. Pencemaran Merkuri baik dalam bentuk metil maupun alkil dilingkungan, yang kemudian akan ter-akumulasi pada tubuh secara berkelanjutan, akan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh kontaminasi merkuri, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh manusia seperti otak, hati, dan ginjal. Selain itu, paparan merkuri dapat mempengaruhi kekebalan tubuh organisme sehingga akan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Pencemaran merkuri merupakan problematika yang harus dapat diatasi secara menyeluruh. Keberadaan dan pemakaian merkuri dalam pertambangan harus dikurangi, dan merkuri yang sudah menyebar ke lingkungan harus dapat di remidiasi. Pendekatan berbagai aspek, termasuk aspek Teknologi, bioteknologi, sosial, ekonomi, psikologi dan kebijakan sangat penting untuk dipadukan agar permasalahan merkuri bisa dipecahkan secara tuntas. Oleh karenanya, Keberadaan Komite Penelitian dan Pemantauan Merkuri (KPPM) dan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi pencemaran merkuri yang sudah dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada melalui kegiatan penelitian maupun program pengabdian masyarakat, harus didukung dan dilanjutkan.

Kepedulian Dosen Fakultas Biologi UGM Dalam Kegiatan Konservasi Berupa Penyelamatan Labi-Labi Bintang (Chitra chitra) Satwa Langka dan Dilindungi

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 7 Februari 2019

Kembali dosen Fakultas Biologi UGM berperan dalam kegiatan konservasi, yaitu penyelamatan labi-labi bintang di Yogyakarta. Labi-labi bintang (Chitra chitra) adalah satwa kelompok reptil yang langka dan dilindungi Undang-Undang Indonesia. Keberadaan jenis ini di wilayah Propinsi DIY belum terdata dengan baik. Labi-labi bintang ini ditemukan oleh warga di Sungai Sempor, Dusun Mantaran, Kelurahan Triharjo, Kabupaten Sleman pada akhir bulan Januari 2019.

Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM, yang juga Kepala Museum Biologi UGM menerima informasi dari Mas Irwanjasmoro, pemancing yang tergabung dalam WWI (Wild Water Indonesia), mengenai ditemukannya labi-labi bintang (Chitra chitra), tanggal 31 Januari 2019 malam sekitar pukul 20.29 WIB. Selang sehari, Tim Quick Respon BKSDA Yogyakarta mendatangi lokasi dan membawa satwa tersebut ke lokasi transit sebelum dibawa ke Gembira Loka Zoo (GLZoo).

Donan kemudian berkoordinasi dengan Polhut BKSDA Yogyakarta yaitu Pak Purwanto dan Pak Widodo guna mendapatkan informasi detail dan membuat surat ijin untuk melakukan identifikasi dan morfometri. Kemudian pada tanggal 4 Februari 2019, Tim Biologi diketuai oleh Donan selaku kepala Museum Biologi UGM membawa tim yang terdiri dari FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (Frans) selaku teknisi Museum Biologi UGM; Rury Eprilurahman, M.Sc. sebagai salah satu dosen Biologi UGM ahli herpetologi; tiga alumni mahasiswa dan Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi UGM yaitu Hendy Eka Putra, Rachmat Aditama Dwija Putra dan Ikhsan Jaya. Selain itu kami dibantu juga oleh Mas Saliyo dari Animal Keeper Jogja (AKJ) dan Mas Eka Tri Prasetiya. Kami datang ke Cagar Alam Gunung Gamping untuk melakukan identifikasi, morfometri dan membantu memindahkan labi-labi bintang ke GLZoo.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Tim Biologi melakukan pengukuran karapas, plastron, dan tubuh, kemudian identifikasi guna memastikan spesies serta jenis kelaminnya. Hasil identifikasi kami adalah spesies Chitra chitra berjenis kelamin jantan dan usia dewasa tua. Setelah diidentifikasi dan dilakukan morfometri, labi-labi bintang tersebut diletakkan di GLZoo agar mendapatkan perawatan yang layak dan observasi menyeluruh mengenai kondisinya.

Karena penemuan ini merupakan rekaman pertama kali adanya Chitra chitra di Yogyakarta, maka kami Tim Biologi berencana untuk mendatangi lokasi sungai ditemukannya. Tujuan kami ke lokasi, untuk melakukan studi lebih lanjut mengenai habitat labi-labi bintang tersebut. Data studi tersebut dapat melengkapi informasi bagi keberadaan spesies langka dan dilindungi Undang-Undang di Yogyakarta. Hasil studi kami akan diinformasikan kepada masyarakat sehingga mereka dapat melindungi sungai sebagai habitat labi-labi.

Kembangkan Desa Wisata Agro-Bahari Kemadang Tim Desa Binaan Biologi UGM Laksanakan Panen Perdana Kelengkeng Super Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Rabu, 30 Januari 2019

(29/01) Tim Desa Binaan Fakultaas Biologi UGM adakan kegiatan panen perdana Kelengkeng Super Sleman di Pantai Porok, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim Desa Binaan Fakultas Biologi UGM dimotori oleh Dr. Budi Setiadi Daryono M. Agr. Sc. dengan ketua Soenarwan Hery Poerwanto S.Si, M.Si. dan beranggotakan Dr. Purnomo M.S, Yusuf Sulaiman, S.I.P dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini merupakan program penutup hibah desa binaan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada Periode Kedua 2018. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Drs. Tri Joko, M.Si, perwakilan DPKM UGM Widodo S.T.P., M.Sc. dan Suparna S.Sos serta masyarakat Desa Kemadang.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kelengkeng Super Sleman yang dikembangkan Fakultas Biologi UGM semenjak tahun 2017 di Desa Kemadang telah berhasil memenuhi beberapa kriteria unggul diantaranya masa panen singkat (1,5 tahun), dapat ditanam di dalam pot, tidak musiman, daging buah yang tebal, ukuran buah yang besar dan rasa yang manis, selain itu resistensi hama dan stress lingkungan yang tinggi. Kegiatan panen perdana itu sendiri diisi dengan petik buah bersama dan makan buah bersama.

Dibawah bimbingan pakar Kelengkeng Super Sleman (KSS) Yusuf Sulaiman S.I.P. masyarakat Desa Kemadang diharapkan dapat mengembangkan KSS menjadi beragam produk. Hal ini nantinya dapat mendukung pengembangan Desa Wisata Agro-Bahari Kemadang di tahun 2019. Widodo S.T.P., M.Sc. mengungkapkan kebanggaan beliau atas pencapaian Fakultas Biologi dalam mengembangkan budidaya KSS di Desa Kemadang. “Pengembangan Kelengkeng Super Sleman hasil penelitian Fakultas Biologi UGM ini diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi produk hasil pertanian masyarakat Desa Kemadang. Selain itu dapat menjadi faktor pendukung peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat dan pengembangan Desa Kemadang itu sendiri sebagai Desa Wisata Agro-Bahari. Secara keseluruhan budidaya dan hasil panen Kelengkeng Super Sleman sangat memuaskan”, tutur Widodo S.T.P., M.Sc. Rencana di Periode  Ketiga 2019 yaitu optimalisasi budidaya Kelengkeng Super Sleman sebagai varietas lokal unggul dalam mendukung Desa Wisata Agro-Bahari Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul berbasis Education for Sustainable Development . “Perbanyakan bibit Kelengkeng Super Sleman secara mandiri dengan cangkok dan sambung pucuk oleh masyarakat menggunakan pohon KSS yang telah ada sedang dilakukan untuk dapat mendukung program di Periode Ketiga 2019. Kedepan  diharapkan program budidaya Kelengkeng Super Sleman dapat ditingkatkan melalui sinergi antara Tim Desa Binaan, masyarakat Desa Kemadang, segenap Pemerintah Daerah Kab. Gunung Kidul dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gunung Kidul untuk dapat meningkatkan kemandirian masyarakat”, tutur Soenarwan Hery Poerwanto S.Si, M.Si.

“Diharapkan dalam program Desa Binaan di Periode Ketiga 2019 kemandirian dan inisiasi Desa Wisata Agro-Bahari Kemadang dapat tercapai”, tutup Suparna S.Sos.

 

Peran serta dosen Fakultas Biologi UGM dalam kegiatan “Analisa Kematian Penyu di Pantai Siliran, Kulon Progo DIY 2018”

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 19 Desember 2018

Pada tanggal 11 Desember 2018 pagi sekitar pukul 04.30 WIB, Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM, yang juga Kepala Museum Biologi UGM menerima informasi dari teman-teman pemancing yang tergabung dalam WWI (Wild Water Indonesia), mengenai ditemukannya penyu mati di wilayah Pantai Siliran, Kulon Progo. Menindaklanjuti informasi tersebut, Donan segera berkoordinasi dengan menghubungi pihak BKSDA Yogyakarta guna meneruskan informasi tersebut. Pada hari yang sama, tim gabungan dari Fakultas Biologi UGM, WWI, AKJ dan BKSDA Yogyakarta segera menuju lokasi ditemukannya bangkai penyu tersebut. Tim Biologi diketuai oleh Donan selaku kepala Museum Biologi UGM membawa tim yang terdiri dari FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (Frans) selaku teknisi Museum Biologi UGM; Rury Eprilurahman, M.Sc. sebagai salah satu dosen Biologi UGM ahli herpetologi; serta drh. Slamet Raharjo, MP. dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk melaksanakan nekropsi penyu bersama tim BKSDA Yogyakarta.

Slide 3
Slide 1
Slide 2

Donan dan tim tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, di lokasi sudah menunggu Mas Bambang dan Mas Rohmad dari WWI Kulon Progo, yang membantu proses penguburan penyu malam sebelumnya dan Mas Nur Rohmat relawan dari AKJ (Animal Keeper Jogja). Tidak lama kemudian, drh. Yuni Tita Sari dan beberapa anggota dari BKSDA Yogyakarta datang ke lokasi.

Proses nekropsi berlangsung lebih kurang 3 jam. Menurut Donan, jenis penyu yang ditemukan adalah penyu hijau (Chelonia mydas). Identifikasi tersebut berdasarkan penghitungan jumlah sisik karapas dan pola sisik kepala. Penyu yang ditemukan dalam keadaan mati tersebut memiliki ukuran panjang karapas sekitar 75 cm dan lebar karapas sekitar 45 cm.

Setelah diidentifikasi dan diukur karapasnya, Frans bersama Donan kemudian mulai membedah penyu tersebut dengan berkoordinasi dengan drh. Tita. Sampel paru-paru dan usus kemudian diambil untuk dianalisa patologinya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, drh. Slamet Raharjo dan Donan memperkirakan usia penyu tersebut adalah dewasa tua, ditinjau dari beberapa hal, yaitu: ukuran karapas dan adanya teritip (Cirripedia, subfilum Crustacea) yang menempel pada tubuh luar penyu. Pada penyu yang mati ini, banyak sekali dijumpai teritip di bagian karapas dan tungkai belakang. ’Hal ini sangat umum dijumpai pada penyu dikarenakan larva teritip berenang bebas dan dapat menempel di setiap bagian tubuh hewan laut maupun benda mati di dalam laut” sambung Rury. “Pada individu penyu yang masih muda dan kuat (sehingga mampu berenang dengan cepat dan sigap), kemugkinannya sangat kecil bagi larva teritip untuk menempel dan membangun cangkang atau “rumah” di permukaan luar tubuh penyu” tambah drh. Slamet. Setelah semuanya beres, bagian tubuh penyu yang telah di nekropsi kemudian dikubur kembali di tempat semula. Kegiatan analisa kematian penyu pada hari itu akhirnya berjalan dengan lancar dengan kerjasama antara dosen-dosen Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan BKSDA Yogyakarta. Peran tim Biologi lebih dalam hal identifikasi jenis penyu, pembedahan dan prakiraan usia penyu.

Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 18 Desember 2018

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada meneliti bangkai penyu yang dikabarkan mati dengan kondisi plastik keluar dari perutnya. Mereka bukan melaksanakan otopsi melainkan memeriksa apakah benar terdapat sampah plastik pada penyu dan mengidentifikasi jenis plastik. Apakah pula kondisi Congot bisa mempengaruhi kehidupan satwa, utamanya di laut. Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

“Setelah dibongkar tidak ketemu plastiknya,” kata Donan Satria Yudha, dosen laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi, UGM, Senin (17/12/2018).

Dalam pemeriksaan itu, Donan memastikan tidak ada plastik di sana. Namun, mereka mendapati kulit transparan berduri dari ikan buntal. Donan pun menduga, kematian penyu ini bisa saja terkait apa yang dimakannya. “Kita waktu bongkar tadi ketemu kulit ikan buntal. Suspect, tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal,” kata Donan. Karena tak ditemukan plastik, Donan menduga, ada kemungkinan orang salah persepsi tentang plastik dari tubuh penyu. Bisa jadi itu sejenis jaringan tipis yang mirip plastik. “Saya tinggal identifikasi lewat foto,” katanya. Semua memang masih sulit dipastikan. Kondisi bangkai yang sudah sangat rusak, dan hanya foto maupun video yang bisa menjadi alat bukti untuk mengidentifikasi kebenaran akan plastik keluar dari tubuh penyu.

Tidak hanya soal plastik, jenis penyu itu pun tidak bisa segera dipastikan. “Jenis kemungkinan penyu Lekang. Tapi ada teman (sesama peneliti di Trisik) yang mengatakan itu penyu Hijau. Karenanya kami cari kepalanya untuk identifikasi, tapi tidak ketemu. Baru bisa (identifikasi) lewat foto, besok,” kata Donan. Misteri Ikan Buntal Kulit ikan berduri diyakini dari ikan buntal. Kulit itu ditemukan dalam tubuh bangkai penyu yang sudah hancur. Donan menduga, kematian penyu terkait pula dengan ikan buntal ini. Namun yang mengherankan, bagaimana ikan jenis ini dimakan karena sejatinya bukan pakan penyu. Penyu biasanya hanya memakan alga, ganggang, dan bisa juga ubur-ubur. “Jarang sekali tahu, mereka makan ikan buntal. Tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal” kata Donan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal”, https://regional.kompas.com/read/2018/12/17/17433131/peneliti-ugm-tak-temukan-plastik-di-bangkai-penyu-hanya-kulit-ikan-buntal.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Editor : Aprillia Ika

1…2829303132

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sinergi UGM dan Masyarakat Karangmojo, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dan Dukung Program Gizi Anak Sekolah
  • [Hibah PkM-Desa Mitra] Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Satwa dalam Rangka Mendukung Kegiatan Edu-Ekowisata
  • Pembukaan dan Courtesy Dinner Summer Course Internasional: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan University of Technology Sydney Yogyakarta, 30 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Sahkan Rencana Kerja Tahunan 2025 dan Perkuat Kolaborasi Konservasi Berkelanjutan
  • Kemajuan PkM Desa Mitra Sinduadi : Sosialisasi, Studi Lapang, dan Pemantauan “Pemberdayaan Produktivitas Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dan Polinator Klanceng di Kebun Sawetsari Fakultas Biologi UGM”
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY