Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada yang dilakukan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. bersama dua orang mahasiswa yaitu Alfina Damayanti (20/458260/BI/10493) dan Estherina Claudya Manurung (20/461037/BI/10588) telah berjalan dengan sejak bulan April 2023 dan kembali pada hari Minggu, tanggal 11 Juni 2023 telah dilaksanakan penyuluhan tentang penanaman sayuran dengan teknik vertikultur dan hidroponik kepada ibu-ibu kelomppok PKK RT 01 Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman. Kegiatan dilaksanakan pada jam 09:00 sampai 11:00 WIB di Pendopo Blotan dan dihadiri oleh 15 anggota. Penjelasan tentang metode bertanam sayuran secara vertikultur dan hidroponik disampaikan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. Teknik vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Teknik ini, bertujuan untuk memanfaatkan lahan sempit sehingga lebih optimal. Bibit sayuran yang akan ditanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan, memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy dan caisim. Adapun Hidroponik adalah metode menanam sayuran tanpa menggunakan tanah, di mana tanaman ditanam dalam larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara. Sistem hidroponik memanfaatkan air secara efisien dan mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan metode pertanian tradisional. Keuntungan hidroponik meliputi pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, kontrol nutrisi yang lebih baik, dan pengurangan risiko penyakit. Komponen A mix berisi nutrisi makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), serta beberapa elemen mikro yang diperlukan oleh tanaman. Nutrisi makro ini biasanya terdapat dalam bentuk garam anorganik yang larut dalam air, seperti nitrat (NO3–), fosfat (PO4–), dan kalium nitrat (KNO3). Komponen B mix berisi nutrisi tambahan seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta unsur mikro yang juga penting bagi tanaman. Dalam praktek hidroponik penting untuk memantau dan mengelola pH dan EC (konduktivitas listrik) larutan nutrisi secara teratur. Selain itu pH larutan harus dijaga agar tetap dalam kisaran yang sesuai untuk penyerapan nutrisi oleh tanaman, biasanya sekitar 5,5 hingga 6,5. Dalam kesempatan praktek vertikultur dan hidroponik ini dibantu oleh bapak Edi dari SG. Agroniaga, Tajem, Yogyakarta. Selain itu ibu-ibu anggota PKK Rt 01 Blotan yang ikut juga mendapat planter bag system vertikultur serta benih sayuran untuk praktek dirumah masing-masing. Pada pertemuan dan penyuluhan yang akan dating diharapkam ibu-ibu yang telah memperoleh planter bag dan benih dapat membawa dan menunjukkan hasil tanaman vertikultur yang telah dicoba.
Pengabdian kepada Masyarakat
Kegiatan ini merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Desa Binaan Tahun 2023 dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Program Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan ini berfokus mengoptimalkan budidaya kelengkeng dan lebah klanceng lokal unggulan dengan menerapkan teknik yang tepat berdasarkan Sistem Pertanian Terpadu (Simantri) dalam upaya meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Sinduadi. Ketua Tim Program Hibah Pengabdian adalah Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. dengan anggota 1 dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. dan 1 anggota dosen Fakultas Pertanian UGM yaitu Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D.
Tim Program PkM-Desa Binaan Biologi UGM melakukan sosialisasi pengenalan Program Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan yang dilaksanakan di Balai Desa Sinduadi. Sosialisasi dilaksanakan pada 27 Juni 2023 di Balai Desa Sinduadi. Pada kegiatan tersebut melibatkan dosen, teknisi lapangan, dan mahasiswa dari Fakultas Biologi UGM yaitu Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., Yusuf Sulaiman, S.IP., Dian Sartika, S.Si., M.Si., Adib Fakhruddin Yusuf, S.Si., dan Prima Sekti Kusnanda.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Sinduadi yaitu Senen Haryanto, S.E., dilanjutkan sambutan dari Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. sebagai Ketua Pelaksana Program. Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. menyampaikan bahwa Program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Desa Binaan ini memiliki konsep keterpaduan antara budidaya Kelengkeng Sleman dan pemanfaatan Lebah Klanceng sebagai pollinator alami sehingga terbentuk Sistem Pertanian Terpadu. Kegiatan selanjutnya dilaksanakan sosialisasi oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. mengenai pengenalan Lebah Klanceng serta sosialisasi dari Yusuf Sulaiman, S.IP. tentang pengenalan Kelengkeng Sleman yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Sinduadi. Sebagai penutup dari kegiatan sosialisasi ini, terdapat penyerahan secara simbolis tanaman Kelengkeng Sleman oleh Tim PkM-Desa Binaan kepada Kepala Desa Sinduadi dan Kelompok Tani. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang dari Kepala Desa, Penyuluh Pertanian Lapangan yaitu Syaiful Hadi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Wanita Tani (KWT), teknisi lapangan, dosen, dan mahasiswa. Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan agenda berikutnya yaitu penyuluhan dan pelatihan budidaya Kelengkeng Sleman dan Lebah Klanceng.
Pada hari Sabtu, 24 Juni 2023 telah dilaksanakan kegiatan perdana dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat berbasis pemanfaatan hasil penelitian dan penerapan teknologi tepat guna oleh tim Fakultas Biologi UGM. Kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Program Teknologi Tepat Guna Labu Susu” tersebut dilaksanakan di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, D. I. Yogyakarta yang merupakan desa mitra program ini. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku dosen anggota program tersebut. Peserta dari kegiatan tersebut adalah mitra dari program ini yaitu anggota dari Kelompok Tani Tunas Jaya dan Kelompok Wanita Tani Melati Desa Madurejo. Pada kegiatan yang berlangsung pada sore hari tersebut juga turut hadir Kepala Dukuh Kebondalem, Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya, dan Ketua Kelompok Wanita Tani Melati.
Kegiatan sosialisasi TTG labu susu diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara kemudian penyampaian sambutan oleh perwakilan tim Fakultas Biologi UGM yaitu Dian Sartika, S.Si., M.Sc. yang merupakan alumni dari Fakultas Biologi UGM. Dalam sambutannya disampaikan terkait gambaran umum program kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Rangkaian acara yang selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya, Maryanto. Harapan-harapan dengan adanya program ini disampaikan dalam sambutan tersebut. Sambutan juga disampaikan oleh Sukreni selaku Ketua Kelompok Wanita Tani Melati. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan dapat menjalin kemitraan dengan tim Fakultas Biologi dalam program tersebut. Sambutan yang terakhir diberikan oleh Kepala Dukuh Kebondalem yang menyampaikan harapan supaya acara tersebut dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi warga Padukuhan Kebondalem.
Acara inti dari kegiatan tersbut adalah penyampaian program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian masyarakat berbasis pemanfaatan hasil penelitian dan penerapan teknologi tepat guna. Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan bahwa program tersebut merupakan program lanjutan dari program TTG sebelumnya yang telah dilaksanakan pada tahun 2019. Program ini berfokus pada optimalisasi produksi tepung labu susu sebagai alternatif diversifikasi bernilai ekonomis tinggi dan strategi pemasaran online marketing sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan dan anti stunting. Program yang diketuai oleh dosen Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Purnomo, M.S., menjalin kerja sama dengan dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM yaitu Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc.. Dosen yang menjadi salah satu anggota tim tersebut akan memberikan pelatihan terkait teknologi hilirisasi pembuatan tepung labu susu. Tidak hanya itu, program ini juga bekerja sama dengan dosen Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Nurpuji Mumpuni, S.Si., M.Kes. yang akan memaparkan terkait peranan tepung labu susu sebagai bahan pangan pencegah anti stunting. Program pengabdian masyarakat tersebut akan diakhiri dengan pelatihan dan pembinaan branding, pembuatan logo, merk, dan perluasan pemasaran produk secara online yang akan disampaikan oleh Rizal Hermawan S.Si. yang merupakan alumni dari Fakultas Biologi UGM.
Para peserta kegiatan sosialisasi tersebut sangat antusias dalam berpartisipasi mengikuti dari awal hingga akhir. Proses tanya-jawab juga berlangsung dalam acara tersebut. Para ibu-ibu menanyakan terkait pembuatan logo yang yang sesuai dengan merk dan prosedur pendaftaran merk sekaligus logo yang telah dibuat. Para bapak-bapak kelompok tani lebih antusias menanyakan perihal produksi buah labu di lapangan. Adanya program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Madurejo untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat khususnya pada kelompok tani. Selain itu dengan adanya produksi tepung labu susu di desa tersebut dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat Desa Madurejo serta menjadikan Desa Madurejo sebagai sentra produksi buah dan tepung labu susu.
Kenaikan harga pakan ternak ayam komersial yang cukup tinggi mengakibatkan penurunan hasil ternak dan berimbas pada kenaikan harga telur serta daging ayam yang cukup tinggi pada saat ini. Inovasi pembuatan pakan fermentatif dapat dibuat sebagai pakan alternatif mengatasi kenaikan harga pakan tersebut. Selama aktivitas penjualan ikan oleh pedagang di pasar tradisional, setiap hari terbuang limbah ikan berupa kulit, tulang, kepala, sirip dan sisik ikan yang menumpuk sangat banyak. Limbah ikan tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi pembuatan pakan ternak ayam dengan menggunakan starter konsorsium bakteri lokal yang bersifat katalitik. Pemanfaatan limbah ikan untuk pembuatan pakan ternak ayam tersebut sekaligus juga dapat mengatasi problem menumpuknya limbah ikan yang sangat banyak. Pakan inovatif fermentasi memiliki khasiat yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan ternak ayam karena kandungan nutrien yang mudah dicerna, serta sifat probiotik pakan fermentasi tersebut. Sifat probiotik starter bakteri menyebabkan ternak ayam lebih tahan berbagai penyakit. Karena pentingnya pakan fermentatif ternak ayam bagi peternak dan warga, melalui kegiatan program MBKM Pengabdian Membangun Desa (BIO MBMD1) semester genap 2022/2023 dan gasal 2023/2024, Fakultas Biologi UGM dengan Ketua Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng, beserta 4 mahasiswa (Avila Kusuma W., Daimeera Anja Lulu A., Shanaz Dhiya’ul Haq dan Syahidina pada 27 Mei -17 Juni 2023 bersama mitra peternak ayam “Shobaru”, di Dusun Manukan, Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta telah mencoba membuat pakan alternatif untuk ternak ayam. Selain limbah ikan, beberapa bahan lain ditambahkan pada substrat meliputi ampas kelapa, dedak bekatul dan daun pepaya. Hasil pembuatan pakan fermentatif pada kegiatan pengabdian ini dapat mengajari dan membantu peternak ayam serta warga secara mandiri menyediakan pakan ayam, sehingga meningkatkan pendapatannya.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKM-MBKM) tahun 2023 dengan judul ‘Penguatan Kemandirian Kelompok Wanita Tani Pedukuhan Kepuh Wetan Kalurahan Wirokerten melalui Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)’, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama dengan mahasiswa Ika Izma Putri, Kusnadianta Yudha Pratama, Dana Abruri, Airlangga Wibisono telah melakukan kegiatan Pembuatan Rak Kumbung dan Penyiapan Media Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) di Green House KWT Amanda Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Minggu, 11 Juni 2023 sebagai tindak lanjut kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan pada tanggal 19 Mei 2023.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh tim PkM-MBKM bersama Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. kemudian dilanjutkan oleh ibu Yayuk selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Tim PkM-MBKM kemudian bersama dengan anggota kelompok wanita tani ‘Amanda’ dalam penyiapan dan penataan baglog jamur tiram pada rak kumbung yang telah dibuat hari sebelumnya. Sebanyak 100 baglog jamur tiram yang disusun di rak kumbung dengan dua tingkat. Baglog sejumlah 50 merupakan baglog yang terdiri dari 50% inokulum jamur, sedangkan 50 lainnya merupakan baglog yang terdiri dari 75% inokulum jamur. Selanjutnya, ditaburkannya bubuk gamping pada tanah sekitar rak kumbung sebagai biopestisida yang mencegah adanya kontaminasi. Adapun acara dilanjutkan dengan sesi diskusi, dimana dalam sesi tersebut dilakukan pembahasan mengenai rencana kegiatan selanjutnya bersama dengan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda.
Kegiatan budidaya jamur tiram nantinya akan lebih berfokus dalam pemeliharaan dan pengendalian hama, sehingga diharapkan jamur tiram tumbuh secara subur pada baglog-baglog tersebut dan dapat diolah menjadi bahan pangan yang dapat menjadi nilai ekonomi yang tinggi. Kelompok Wanita Tani Amanda dapat tetap melanjutkan dan mengembangkan budidaya jamur tiram hingga mampu mendukung penguatan ekonomi masyarakat di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten. Rangkaian pembuatan rak kumbung dan penyiapan media budidaya jamur tiram diakhiri dengan sesi foto bersama dan penutupan.
Yogyakarta, 26 Mei 2023. Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKMB) Ibnu Hajar dengan koordinator Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. melakukan kunjungan dan survei lokasi kegiatan di Magelang, tepatnya di Ibnu Hajar dan mitra produsen anggrek milik Pak Muzaini. Kunjungan dilakukan pada tanggal 26 Mei 2023 yang diikuti oleh perwakilan sebanyak 3 orang mahasiswa S1-Biologi UGM yang mengikuti kegiatan MBKM.
Pertama, kunjungan ke Ibnu Hajar, di daerah Sirahan, Kec. Salam, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Selama kunjungan, perwakilan mahasiswa didampingi oleh teknisi dari Ibnu Hajar yaitu Mas Benny dan Mas Niko untuk berkeliling melihat kondisi lapangan yang rencana digunakan sebagai tempat dilaksanakannya beberapa kegiatan MBKM. Disana, terdapat cafe literasi dan lemari berisi buku-buku yang digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar bagi anak-anak serta yang sudah tidak lagi bersekolah serta warga sekitar yang ingin memperoleh ilmu. Kami juga diperlihatkan tempat produksi anggrek berupa laboratorium kecil, greenhouse sederhana, dan beberapa tanaman anggrek remaja di dalam greenhouse maupun tanaman anggrek yang sudah ditempelkan di pohon-pohon. Karena kondisi anggrek yang kurang terawat, kami akhirnya berbincang-bincang dengan Mas Benny terkait rencana program MBKM yang akan dilaksanakan untuk mengoptimalisasi greenhouse, menghias dan memperindah kondisi taman anggrek di Ibnu Hajar.
Kunjungan kedua, yaitu ke kebun anggrek milik Pak Muzaini selaku produsen anggrek, yang berada di Kawetan, Kec. Muntilan, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Disana kami diajak oleh Pak Muzaini untuk melihat beberapa hasil budidaya anggrek yang dibudidayakan oleh Pak Muzaini dan Keluarga. Terdapat dua tempat yang digunakan oleh Pak Muzaini untuk budidaya tanaman anggrek, yaitu di samping rumah beliau yang khusus digunakan untuk membudidayakan tanaman anggrek yang siap berbunga hingga mekar. Anggrek ini merupakan anggrek yang telah siap dijual ke konsumen. Kedua, yaitu di greenhouse di daerah persawahan milik Pak Muzaini yang berisi tanaman anggrek yang masih kecil hingga dewasa tetapi belum siap berbunga. Disini, tanaman anggrek yang menunjukkan ciri-ciri akan mengalami pembungaan akan dipindah ke sebelah rumah Pak Muzaini untuk perawatan lebih lanjut dan proses penjualan. Selain itu, kami juga berbincang-bincang dengan Pak Muzaini sebagai mitra penyedia anggrek dewasa tekait rencana kemitraan penyediaan tanaman anggrek dengan Tim MBKM guna melaksanakan rencana program kerja MBKM.
Anggota dari Ordo Hymenoptera ini merupakan polinator terpenting hampir seluruh tanaman pertanian di dunia, lebih spesifiknya kelompok yang disebut sebagai Corbiculate bees. Kelompok ini memiliki modifikasi kaki metathorax bagian tibia yang berfungsi sebagai kantong polen (pollen basket). Kantong polen tersebut yang berperan sebagai transport polen dari satu bunga ke bunga yang lain. Kelompok Corbiculate bees diantaranya seperti kelompok Apini (lebah madu), Meliponini (lebah tak bersengat, klanceng), Bombini (bangbara gunung) dan Euglossini (lebah anggrek). Namun saat ini belum ditemukan record mengenai jenis Corbiculate bees selain Bombus rufipes di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) sehingga dilakukanlah kegiatan penelitian ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah MBKM-Riset Tahun 2023, yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis spesies lebah Corbiculate yang ditemukan di kawasan TNGMb. Kegiatan penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Aqil Abyan Rahman, Cornelius Devito Deva Pramana Atmaja, dan Nadiva Adelia, di bawah bimbingan Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D. Kegiatan ini juga dibantu oleh R. Hanindyo Adi Prabowo (mahasiswa S3). Saat ini kegiatan eksplorasi telah dilaksanakan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pada 18 – 21 Mei 2023 di jalur pendakian Selo, Boyolali dan tahap kedua dilakukan pada 1 – 4 Juni 2023 di sekitar jalur pendakian Suwanting, Magelang.
Eksplorasi tahap pertama dimulai dari kantor resort Selo dimana didapatkan bangbara gunung Bombus rufipes yang sedang mencari pollen di depan kantor resort (1841 mdpl). Kemudian pada 20 Mei 2023 dilakukan eksplorasi mulai dari kantor resort Selo hingga Pos Sabana 1, di perjalanan tersebut didapatkan tiga ekor bangbara gunung Bombus rufipes dan seekor lebah madu (Apis) di sekitar Pos Simpang Macan (2270 mdpl). Eksplorasi di wilayah resort Selo belum menemukan jenis klanceng.
Eksplorasi tahap kedua meliputi wilayah resort Wonolelo dan tim dibagi menjadi 2 bagian yakni tim bangbara gunung mengeksplorasi naik ke jalur pendakian Suwanting (ketinggian > 1500 mdpl) dan tim klanceng-lebah madu mengeksplorasi area dengan ketinggian yang lebih rendah (ketinggian < 1500 mdpl). Tim Bangbara Gunung, ditemani satu orang pemandu dari kantor resort, menelusuri hingga 2270 mdpl, menemukan satu ekor bangbara gunung pada ketinggian di atas 1900 mdpl dan dua ekor lainnya ditemukan pada ketinggian 2270 mdpl.
Tim klanceng-lebah madu, ditemani tiga pemandu dari kantor resort, mengeksplorasi area persawahan, perkebunan, dan hutan pinus pada daerah menjari TNGMb yang ketinggiannya berkisar antara 760 – 1100 mdpl. Tim klanceng-lebah madu menemukan enam koloni lebah madu Apis yang bersarang di dalam batang pohon beringin, serta ditemukan banyak lebah pekerja yang melakukan polinasi pada bunga Caisim (Brassica chinensis) di ladang warga. Selain itu, tim juga menemukan 16 sarang lebah klanceng yang berada pada bekas sadapan getah pinus (Pinus merkusii) di area TNGMb pada ketinggian 750 hingga 1040 mdpl yang tersebar.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperbaharui informasi keberadaan bangbara gunung, klanceng dan lebah madu di Indonesia, khususnya di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu. Masih juga banyak potensi penelitian lebih lanjut untuk diteliti terkait keberadaan kelompok Corbiculate bee. Selanjutnya, kami berharap masih dapat melanjutkan eksplorasi di wilayah resort lainnya di wilayah Taman Nasional Gunung Merbabu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumi, Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan izin, fasilitas dan dana kegiatan ini. Kami mengucapkan juga terima kasih kepada Ir. Junita Parjanti, M.T. selaku kepala Balai TNGMb, Bu Eko selaku pembimbing saat di Kantor Balai, Kepala Resort Selo bersama tim, Mbah Jupri (tempat base camp dan jasa porter) yang banyak membantu selama penelitian di Selo, Kepala Resort Wonolelo beserta tim, Bapak Sutras dan Bapak Paimin selaku Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Bapak Stefanus dan Bapak Mursyid selaku Polhut yang telah mendampingi kami melakukan eksplorasi di Suwanting.
Minggu, 19 Maret 2023, tim pengabdian Microalgae Research dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023, melakukan kunjungan dan survei ke Desa Wisata Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.. Tim yang diinisiasi dan didampingi oleh Dr. Eko Agus Suyono S.Si., M.App. Sc dengan beranggotakan tiga mahasiswa biologi, yaitu Aulia Setyo Nurul Hida, Wildan Hilmi Azharul Hakim, dan Muhammad Naufal Azamrafif melakukan kunjungan untuk melanjutkan dan mengevaluasi hasil pengabdian MBKM tim sebelumnya. Survei dilaksanakan pada pukul 08.15 hingga 12.00 dengan agenda melihat kondisi sistem kultivasi mikroalga yang ada di Kampung Satwa. Keberadaan sistem kultivasi mikroalga Kampung Satwa saat ini tidak terawat dan masih belum optimal untuk digunakan. Sistem kultivasi mikroalga ini yang tidak terawat dikarenakan kurang menariknya bentuk dan kesulitan dalam hal sumber daya guna melakukan kultivasi mikroalga secara semi massal .
Pelaksanaan kegiatan kunjungan ini, memberikan hasil dimana tim berniat untuk menyusun dan membuat desain fotobioreaktor sederhana mikroalga yang nantinya mampu menjadi icon di Kampung Satwa sebagai desa wisata. Pembuatan icon wisata fotobioreaktor mikroalga ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan dan mampu memperkenalkan kultivasi mikroalga kepada masyarakat awam dengan baik. Biomassa dari kultivasi mikroalga ini akan dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan satwa fungsional dengan nilai gizi yang tinggi, proses produksi efisien, dan biaya yang efektif, serta ramah lingkungan untuk satwa yang ada di Kampung Satwa, seperti burung dan ikan. Biomassa dari kultivasi mikroalga ini juga akan dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dari produk industri rumahan warga di Kampung Satwa.
Selain itu, pada bulan April – Juni uji coba kultivasi semi massal Spirulina sp. telah dilakukan oleh tim di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan Stasiun Penelitian Karanggayam. Kultur Spirulina didapatkan dari BBPAP (Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau) Jepara sebanyak 1L. Kultivasi dilakukan pada skala 15 L dengan menggunakan medium milik NAP (Nogotirto Algae Park) dalam media galon. Kultivasi belum dapat dilanjutkan dalam skala semi massal 50 L dikarenakan nilai Obtical Density (OD) pada kultur belumm mencapai target untuk siap dipindahkan dalam skala semi massal.
Lichen adalah organisme hasil simbiosis antara dua organisme yang berbeda yaitu jamur dan algae yang keanekaragaman speciesnya belum banyak diketahui. Dalam skema kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, maka Fakultas Biologi UGM dan Taman Nasional Gunung Merbabu bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi keanekaragaman species lichen yang terdapat di TNGM. Ekplorasi tersebut telah dilaksanakan mulai bulan November 2022 dan masih akan berlanjut hingga bulan November 2023. Eksplorasi dilakukan pada area lereng Taman Nasional Gunung Merbabu dan terbagi menjadi lima wilayah ekploratif, yaitu area Jalur Pendakian Selo, Jalur Pendakian Cunthel, Jalur Pendakian Thekelan, Jalur Pendakian Wekas, dan Jalur Pendakian Suwanting.
Kegiatan eksplorasi “Flora Lichen di Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah” dilaksanakan oleh Tim Mahasiswa untuk matakuliah MBKM Penelitian dan Skripsi. Penelitian bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman species lichen serta memperkaya khazanah ilmu pengetahuan biodiversitas lichen yang ada di Taman Nasional Gunung Merbabu. Mahasiswa yang terlibat pada kegiatan penelitian tersebut yaitu Adnan Wahyudi, Della Putri Syalom, Kharisma Dinda Islami, Laila Widi Utami, Mochammad Rizky Adji Pratama, Puspita Kusuma Astuti, Setefani Yulia Tiara Putri, Olgivy Galang Rizky, danWahida Aulia Rahma yang dibimbing oleh Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc. (Dosen Fakultas Biologi UGM) dan Kristina Dewi, S.Si., M.Sc. (Staff Ahli dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu).
Ekplorasi diawali oleh mahasiswa tugas akhir, selama bulan November 2022 hingga bulan Februari 2023, di jalur Pendakian Selo. Adapun ekplorasi jalur Cunthel dan Thekelan dilaksanakan oleh Tim MBKM Penelitian pada tanggal 13 dan 14 Juni 2023. Kedua jalur ini melewati perbukitan yang banyak ditumbuhi pohon pinus dengan jalan setapak berupa tanah kering yang dimulai dari ketinggian 1864 mdpl (basecamp) hingga 2091 mdpl (Pos 1 Watu Putut). Ekplorasi Jalur Wekas dan Suwanting akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Setelah ekplorasi dapat dilaksanakan di semua tempat, specimen telah diidentifikasi, maka diharapkan sumbangsih ilmuwan Fakultas Biologi UGM berupa buku monograf dapat dituliskan.
Kelompok penangkaran unggas eksotik Mahasvin farm, yang berlokasi di Candi Gebang, saat ini sedang dalam upaya mengembangkan penetasan telur unggas eksotik, yang salah satunya adalah Burung Unta. Upaya ini dilakukan dengan melakukan integrasi beberapa tujuan yaitu Konservasi satwa eksotik, Pengembangan wisata satwa eksotik bagi masyarakat dan terutama untuk pengembangan sarana Pendidikan, dan Media edukasi untuk pengembangan satwa dan konservasi. Potensi yang dimiliki sangat besar dan saat ini sudah berhasil menetaskan berbagai jenis unggas eksotik. Namun demikian saat ini masih ada kendala dalam pemeliharaan embrio unggas eksotik tersebut.
Fakultas Biologi UGM melakukan Kerjasama untuk proses penangkaran dan pemeliharaan unggas eksotik, dengan menerjunkan tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) -Penelitian tahun 2023, dengan Ketua Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., beserta seorang mahasiswa, Andi Muhammad Naufal Khaeri. Kegiatan dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam periode 2 (dua) semester. Sampai dengan bulan maret 2023 telah melaksanakan kegiatan pengamatan perkembangan embrio telur dan pemberian pakan Burung Unta di Mahasvin Farm, Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui proses penangkaran unggas eksotik terkhusus Burung Unta yang ada di Yogyakarta yang bertempatkan di Mahasvin Farm.
Inisiasi kegiatan dilakukan dengan pengamatan Bersama proses penetasan telur burung eksotis. Berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan bersama pihak mitra, ditemukan kendala dalam proses penetasan Burung unta yaitu berkaitan dengan desain mesin inkubator yang masih belum sempurna untuk menyediakan lingkungan untuk penetasan yaitu suhu dan kelembaban. Permasalahan ke 2 adalah kesesuain pakan yang belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimla. Oleh karena itu, pada bulan Mei telah di diskusikan dan di inisiasikan untuk proses pembuatan inkubator yang baru dan peancangan komposisi pakan yang baik agar proses penangkaran Burung Unta di Mahasvin Farm dapat berjalan dengan baik.