Jum’at, 03 Agustus 2018, telah dilaksanakan Pelatihan Budidaya Anggrek menggunakan sistem Aeroponik-Hidroponik bagi masyarakat Dusun Banyunganti, Jatimulyo, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta bertempat di Taman Anggrek Titi Orchid jl. Boyong, Tebonan, (jl. alternatif ke Kaliurang) Pakem, Sleman, Yogyakarta. Pelatihan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Tim Pengabdian Masyarakat TTG Anggrek Dusun Banyunganti, Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dengan panitia Festival Anggrek Vanda tricolor 2018 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) D.I.Yogyakarta. Narasumber Pelatihan adalah Ir. Kadarso, M.S. Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Janabadra Yogyakarta sekaligus pakar sistem penanaman Aeroponik-Hidroponik anggrek, dibantu 2 orang mahasiswa dari Universitas Janabadra Yogyakarta. Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Festival Anggrek Vanda tricolor 2018 yang terbuka untuk umum.
Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB, acara dibuka oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dilanjutkan dengan pematerian oleh Ir. Kadarso, M.S.. Materi yang disampaikan meliputi cara budidaya anggrek dengan sistem aeroponik dan hidroponik yang dapat dilakukan pada jenis tanaman anggrek Dendrobium, Grammatophyllum, Cattleya dan Phalaenopsis. Kemudian dijelaskan mengenai alat dan bahan yang diperlukan, yaitu bibit tanaman anggrek, arang kayu, larutan pupuk, talang air plastik, lem paralon, kain flanel, pot plastik ukuran 10 cm dan lain-lain. Masyarakat juga dijelaskan mengenai cara pengenceran pupuk, penanaman tanaman anggrek dan prosedur pemeliharaan anggrek terkait penempatan tanaman pada lingkungan tumbuh yang benar, pengkabutan air dan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggrek. Setelah pematerian selesai, masyarakat diajak untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan instalasi penanaman anggrek secara aeroponik dan hidroponik yang dipandu langsung oleh Ir. Kadarso, M.S. Selain itu masyarakat juga diberikan pemahaman bahwa dengan menggunakan teknik ini akan mempermudah dalam perawatan anggrek, lebih efisien dan juga lebih murah sehingga diharapkan masyarakat mampu merawat anggrek dengan lebih baik.
Sebanyak 83 orang peserta termasuk diantaranya 30 orang rombongan petani anggrek Dusun Banyunganti, Desa Jati Mulyo, Kulon Progo binaan Tim Pengabdian kepada masyarakat UGM berbasis TTG-Fakultas Biologi UGM sangat antusias mengikuti pelatihan yang diberikan, ditandai dengan banyaknya pertanyaan selama pematerian dan praktik. Kegiatan pelatihan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada peserta pelatihan dan dilanjutkan dengan foto bersama peserta pelatihan. Para peserta membawa pulang rangkaian anggrek hidrophonik yang sudah dibuat untuk dirawat dan dikembangkan di rumah/daerah masing-masing. Semoga dengan terlaksananya acara ini dapat membuka wawasan masyarakat mengenai budidaya anggrek dengan sistem aeroponik dan hidroponik yang kemudian dapat menghilangkan pandangan bahwa membudidayan anggrek itu susah dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. (Oktaviana Herawati)