• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengelolaan Sampah
  • hal. 3
Arsip:

Pengelolaan Sampah

[Tim PkM-MBKM Fakultas Biologi 2023] Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy sebagai Upaya Inisiatif Penanggulangan Sampah Terintegrasi di Desa Sinduadi, Kabupaten Yogyakarta

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Kamis, 9 November 2023

Hari Rabu, 8 November 2023 rangkaian kegiatan lanjutan Program PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM untuk semester II t.a. 2023/2024 ini yang bertema Zero Waste Life Style dan Circular Economy, kegiatan ini dikemas dalam  bentuk FGD dan Pematerian Narasumber oleh Mahasiswa PkM-MBKM, serta pemberian Model Kajian Nyata Program ini. Pelaksanaan  program dengan kerjasama Gapoktan dan KWT di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Tema kegiatan ini adalah Zero Waste Life dan Literasi Circular Economy. Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan tim PkM-MBKM yang diketuai oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes dengan anggota tim terdiri dari Nadhira Husnadini, Delvira Sari, Humaira Putri dan Ismatun Khasanah kolaborasi dengan Perpustakaan Biologi UGM. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Desa Sinduadi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sinduadi (Ketua Bpk. Panut) dan juga 2 Kelompok Wanita Tani yaitu KWT Pertiwi Makmur (Ketua: Ibu Tuti Wahyunani) dan KWT Sri Rezeki (Ketua: Ibu Rustam Muchori). Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. Pada sambutan tersebut beliau memperkenalkan seluruh tim yang terlibat dalam proses pelaksanaan program kerja MBKM. Kegiatan presentasi materi dipandu oleh Nadhira Husnadini dan pemaparan materi pertama mengenai Zero Waste Life disampaikan oleh Delvira Sari. Zero waste life merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka produksi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting dilakukan karena di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman menyumbang produksi sampah cukup tinggi yaitu sebanyak 706 ton per hari. Dalam zero waste management, terdapat lima konsep yang dapat dilakukan refuse, reduce, reuse, recycle dan rot. Keuntungan yang diperoleh masyarakat adanya konsep Zero Waste Life ini dapat membantu untuk menekan angka pencemaran yang semakin tinggi sehingga dapat mengurangi risiko dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Materi kedua yang berisi penjelasan literasi ekonomi sirkular (circular economy) disampaikan oleh Humaira Putri. Zero waste dapat dijadikan sebagai upaya pertama dalam mewujudkan ekonomi sirkular. Sebelumnya pemateri juga menjelaskan mengenai literasi ekonomi linear yang merupakan bentuk garis lurus dari hubungan daya konsumsi yang meningkat dan mengakibatkan produksi limbah makanan yang juga semakin tinggi. Berbeda dengan ekonomi linear, pada “ekonomi sirkular” memberikan tahapan berkelanjutan dari berbagai produk limbah oraganik/non-organik. Pada ekonomi sirkular, produk limbah tidak hanya berhenti pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) namun demikian masih berlanjut ke proses pemanfaatan kembali menjadi produk-baru dengan berbagai macam/bentuk manfaat kembali bagi kehidupan masyarakat. Melalui ekonomi sirkular, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengolah produk-produk limbah, terutama limbah rumah tangga untuk masyarakat di Desa ini. Kajian visi dan misi dalam ekonomi sirkular bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang saat ini telah terjadi akibat proses pengolahan yang masih pada ekonomi linear. Beberapa visi dan misi tersebut mengarah pada topik kajian: 1. Pembangunan energi berkelanjutan, 2. Pengelolaaan limbah, 3. Pengembangan industri hijau, 4. Pemuliaan lahan berkelanjutan dan 5. Inventarisasi dan rehabilitasi kelautan. Beberapa sektor yang menjadi prioritas dari ekonomi sirkular adalah sektor makanan dan minuman, tekstil, peralatan elektronik, perdagangan grosir dan eceran dan konstruksi. Kegiatan FGD ini semakin berkemban hidup ketika peserta diskusi antusias bertanya mengenai proses pengelolaan produk-produk sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga secara berkelanjutan dengan meng-inisiasi ide/gagasan yang praktis dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk apresiasi dari Program PkM MBKM ini peserta 2 kelompok KWT mendapatkan contoh produk ekonomi sirkular yang telah dikerjakan di Fakultas Biologi yaitu pupuk kompos BIOFERTI sebagai hasil pengolahan limbah seresah daun dari lingkungan . Selanjutnya kegiatan ini ditutup dengan foto bersama. Harapannya melalui kegiatan FGD PkM MBKM ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan inisiatif ide/gagasan baru dalam mengelola produk sampah organik dan non organi sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih bermanfaat selaras visi dan misi ekonomi sirkular.

Salam sehat salam lestari~

PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2023: Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul Melalui Pengelolaan Sampah Bermanfaat Luas (Tahap II: Produksi Olahan Sampah dan Pemanfaatan Limbah)

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Kamis, 9 November 2023

Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2023 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. dan melibatkan dua orang mahasiswa yaitu Galuh Kirana Mahadewi dan Laila Uswatun Chasanah, kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PkM yang telah dilaksanakan sebelumnya pada bulan Februari hingga Juni 2023.

Kegiatan pertama pada MBKM tahap II ini yaitu pemanenan dan pengemasan hasil pembuatan kompos dan ekoenzim yang telah dibuat pada kegiatan MBKM tahap I sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 11.00 WIB di rumah Ketua RT 001, Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Sebelum melakukan pemanenan, Galuh dan Laila memberikan penjelasan dan demonstrasi terkait cara memanen dan mengemas produk kompos serta ekoenzim. Saat pemanenan, pupuk kompos perlu dikeringkan beberapa saat terlebih dahulu kemudian dikemas ke dalam plastik ziplock. Untuk produk ekoenzim, pemanenan dilakukan dengan memisahkan sisa buah dengan airnya menggunakan saringan kemudian air hasil fermentasi dikemas ke dalam botol berukuran 250 mL sejumlah 60 botol. Kompos yang dibuat dapat dipergunakan untuk pemupukan tanaman, sedangkan Ekoenzim dapat digunakan untuk mencuci piring, membersihkan lantai, pengusir hama, membersihkan sayur dan buah dari hama, dan membersihkan permukaan gelas atau kaca. Kompos dan ekoenzim yang telah dikemas dan diberi label kemudian dibagikan kepada warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Ketrampilan ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001 dalam pembuatan kompos dan ekoenzim ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga sehari-hari, sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah serta dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi lebih berguna.

Kegiatan kedua yaitu pengelolaan sampah anorganik berupa pemanfaatan minyak jelantah yang tidak terpakai dan menjadi limbah rumah tangga yang kemudian diolah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 pukul 09.00 s/d 12.30 WIB di rumah Ketua RT 001 Bapak Zamzuri dan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001. Pada kegiatan ini, terdapat dua jenis lilin aromaterapi yang dibuat yaitu lilin aromaterapi padat dan lilin aromaterapi cair. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi padat adalah sumbu lilin, holder, saringan, baskom plastik, panci, gelas ukur, kompor, pot semen, talenan, pisau, sendok, minyak jelantah, stearic acid, krayon, dan essential oil, sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan lilin aromaterapi cair adalah gelas kaca, kertas tisu, tutup agar-agar, lima pewarna makanan yang berbeda, air, minyak jelantah, dan essential oil. Pada saat praktik pembuatan lilin aromaterapi dapat dihasilkan lilin aromaterapi sebanyak 100 buah dan lilin cair sebanyak 25 buah yang dibagikan dan dimanfaatkan untuk warga Kepuh Kulon RT 001. Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi limbah minyak yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan juga dapat menjadi ide bisnis UMKM bagi warga RT 001. Produk lilin aromaterapi yang telah selesai dibuat dibagikan kepada Ibu-ibu warga Kepuh Kulon RT 001, Kepala Dukuh, serta Lurah Desa Wirokerten. Diharapkan dengan adanya program PkM-MBKM ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi warga Kepuh Kulon RT 001 dalam mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk-produk yang lebih bermanfaat.

Mahasiswa dan Dosen Fakultas Biologi Berbagi Ilmu Tentang Pewarna Alam dan Pengolahan Sampah Organik dengan Ibu-Ibu Anggota PKK RT01 Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahRilis BeritaTajuk Selasa, 7 November 2023

Berkaitan dengan kelanjutan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada tahun 2023 di dusun Blotan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St, dan didukung oleh dua orang mahasiswa yaitu Alfina Damayanti (20/458260/BI/10493) dan Estherina Claudya Manurung (20/461037/BI/10588), telah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang (1) Pewarna alami makanan dan kain serta (2) Pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Pendopo dusun Blotan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2023 pukul 15:30 sampai 17:00 wib. Hadir dalam kegiatan tersebut ketua PKK RT 01 blotan dan 12 ibu-ibu anggota PKK RT01. Materi penyuluhan disampaikan oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St.


Dalam paparannnya dijelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan pewarna sintetik dibanding pewarna alam. Penggunaan pewarna alam baik dalam hal pembuatan makanan atau minuman maupun untuk pewarnaan kain batik akan mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tujuan no 2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi serta mendorong pertanian berkelanjutan. Pewarna alam yn,g dikenalkan dalam penyuluhan ini diantaranya bunga telang (Clitorea ternatea L), rosela (Hibiscus sabdarifa L) yang berturut-turut dapat digunakan untuk memberi warna biru atau merah pada makanan maupun minuman, Disamping itu juga ada jenis-jenis tanaman lain yang dapat digunakan untuk pewarna makanan seperti kunyit, daun suji maupun beras hitam. Selain memberi warna alami, penggunaan seduhan bunga telang, kelopak rosela, maupun beras hitam juga dapat mendukung kesehatan karena masing-masing mengandung senyawa yang bermanfaat sebagai antiokdisan seperti antosianin dan vitamin C. Dengan menanam sendiri bunga telang, rosela ataupun tanaman lain yang bermanfaat juga dapat menambah keasrian lingkungan. Terkait dengan pewarna kain, dijelaskan oleh Prof. Kumala Dewi MSc.St bahwa daun tanaman indigo (Indigofera tinctoria L) yang tergolong legum dapat diproses untuk menghasilkan pewarna Indican yang memberi warna biru pada kain. Penggunaan pewarna alam untuk kain juga dapat mengurangi pencemaran perairan yang sering terjadi disekitar industri batik yang menggunakan pewarna sintetik. Penanaman Indogofera juga mudah dan tanaman ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Selain penjelasan tentang pewarna alam, dipaparkan pula tentang pengolahan sampah organik rumah tangga untuk dibuat pupuk cair menggunakan ember tumpuk. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung penyelesaian masalah sampah yang beberapa waktu terakhir ini menjadi trending news karena lahan-lahan penampungan sampah rumah tangga sudah penuh. Pemilahan jemis sampah rumah tangga perlu dlakukan secara disiplin oleh setian anggota rumah tangga. Sampah organik dapat dikumpulkan dalam ember tumpuk dan dengan bantuan lalat Hermetia illucens yang bertelur dalam sampah tersebut, maggot dapat memakan sampah dan dan terbentuk pupuk cair maupun padatan sisa sampah. Keduanya dapat digunakan untuk pupuk tanaman sayuran yang ditanam dalam polybag maupun ditanam di lahan. Dari hasil analisis yang pernah dilakukan, pupuk cair dari pengolahan sampah organik dengan ember tumpuk dan bantuan maggot lalat hitam, mengandung hormon juga asam-asam amino yang bermanfaat untuk mmacu pertumbuhan tanaman.

Dalam acara penyuluhan ini juga disajikan makanan kecil agar-agar yang diberi warna dengan pewarna alami biru (dari bunga telang) dan merah (dari rosella), selain itu juga diberikan 5 unit ember tumpuk untuk dapat digunakan dalam praktek pengolahan sampah organik rumah tangga. Peserta penyuluhan sangat antusias dalam menanggapi penyuluhan melalui beberapa pertanyaan yang didiskusikan dan bagi yang menerima ember tumpuk akan melaporkan penggunaannya dalam bentuk video serta produk pupuk cair yang dihasilkan. Dari kegiatan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK di dusun Blotan ini, peran wanita dalam mendukung keamanan pangan bagi keluarga serta kelestarian lingkungan diharapkan dapat terbangun dan berkelanjutan.

Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM Dukung Program Adiwiyata SMKN 2 Yogyakarta

Pengelolaan SampahRilis BeritaTajuk Senin, 16 Oktober 2023

Yogyakarta, 12 Oktober 2023. Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi berpean aktif  dalam pendampingan pengelolaan sampah organik untuk mendukung program Sekolah Adiwiyata Nasional (Green School) di SMK N 2 Jetis Yogyakarta. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Program Adiwiyata ini bertujuan membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. “Pada Tahun ini,  SMK N 2 Jetis Yogyakarta mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional” ujar Kepala Sekolah SMKN 2 Yogyakarta bapak Dodot Yuliantoro, S.Pd., MT.

Pada acara Workshop sehari yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2023 dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,  Adiwiyata Guru dan Adiwiyata Siswa serta petugas kebersihan sekolah. Materi Workshop meliputi (1) Pengelolaan sampah secara umum yang disampaikan oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes yang sekaligus sebagai Ketua  Satgas Sampah Organik Fakultas Biologi UGM (2) Pengolahan sampah organik dengan berbagai metode yaitu Vermicomposting, Fermentasi (Bioferti 2023), Pembuatan POC dan budidaya maggot dengan metode ember tumpuk, pembuatan ecoenzim yang disampaikan oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. yang sekaligus sebagai Tim Ahli Satgas Sampah Fakultas Biologi (3) Praktek pembuatan kompos dengan menggunakan probiotik Bioferti 2023 yang didampingi oleh Suharjita dan Danang (Tim Satgas Sampah Fakultas Biologi UGM).

Pada pelatihan tersebut peserta sangat antusias dalam mengikuti acara workshop dan juga praktek  secara langsung pengolahan sampah organiik yang meliputi pencacahan, pencampuran dengan probiotik bioferti 2023 dengan komposisi tertentu dan biang. ”Pengomposan sampah organik dengan menggunakan Bioferti 2023 yang merupakan probiotik dari Fakultas Biologi dapat mendegradasi sampah organik sekitar 7 – 14 hari dan hasil pupuk mempunyai kualiatas yang memenuhi sttandar untuk diterapkan di masayarakat” ujar Suharjito di sela-sela praktek pembuatan kompos. Pendampingan pengolahan sampah organik akan dilakukan sampai petugas kebersihan dan adiwiyata sekolah sampai mandiri mengelola sampah.

Program pendampingan Satgas Pengelola Sampah Organik di SMKN 2 Jetis, Yogyakarta  merupakan salah satu upaya mewujudkan SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). Fakultas Biologi UGM berharap sampai  dapat mandiri dalam mengelola sampah organik maupun yang unorganik (shp, 2023)

Tim Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM Tangani Sampah Pasar Giwangan

Pengelolaan SampahRilis BeritaTajuk Senin, 16 Oktober 2023

Kamis (12/10/2023) Tim Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM mengunjungi Pasar Giwangan, Yogyakarta dalam rangka survei kapasitas infrastruktur dan volume sampah untuk upaya pengelolaan sampah organik. Satgas Pengelola Sampah Organik yang hadir dalam survey ini diketuai oleh Ketua Satgas Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si.,M.Kes.,  Tim Ahli Satgas Sukirno, S.Si.,M.Si.,Ph.D.dan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc serta anggota Satgas Suharjito dan Danang. Satgas diterima oleh Kepala TPS3R Pasar Giwangan Kelik Novidwyanto Wibowo, SE , Susilo dan R. Dody Winardono selaku pengelola kebersihan Pasar Giwangan di bawah Dinas Perdagangan serta Agus dari LSM.

Kunjungan Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Tripartit antara Fakultas Biologi UGM -TPS3R Pasar Giwangan  dan SONJO, grup Sambatan Jogja yang saat ini sedang fokus untuk mengatasi darurat sampah di Yogyakarya tanggal 6 Oktober 2023. Pada kedua pertemuan ini juga dihadiri oleh LSM Lestari, Agus Hartono dan Pengurus Paguyuban Bank Sampah DIY, Mustakim. Kunjungan diawali dengan pemaparan  Kepala TPS3R terkait volume sampah pasar dan penanganannya selama ini, hambatan yang dihadapi serta rencana penanganan sampah organik.

Kelik menyampaikan bahwa sampah Pasar Giwangan selama ini menghasilkan sampah organik sebanyak 2 ton/hari. Data pengelolaan sampah organik Pasar Giwangan sejak Januari 2023  menunjukkan penurunan volume sampah yang tertangani hingga September 2023. Selam ini TPS3R Giwangan mengelola sampah organik dengan dengan biopori yang dibuat di sekitar pasar. Kompos yang dihasilkan dari biopori terhitung membutuhkan waktu lama. Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM menawarkan teknologi sederhana untuk menangani sampah organik berupa pembuatan pupuk kompos dengan bantuan probiotik Bioferti 2023, pembuatan eco-enzyme berbahan sampah buah-buahan dan pembuatan POC dengan bantuan magot (Black Soldier Fly). Pembuatan pupuk kompos dari bahan sampah organik dengan probiotik Bioferti 2023 formula dari Fakultas Biologi UGM terbukti mampu mendegradasi sampah  organik  membutuhkan waktu sekitar  7 – 14 hari dengan kadar pupuk organik  N (2,70%) , P (0,62%) dan K (68,3%) yang telah memenuhi standar pupuk organik.

Pada kunjungan ini Satgas memberikan bantuan Bioferti 2023 sebanyak 5 liter dan komitmen untuk mendampingi pengelolaan sampah organik Pasar Giwangan. “TPS3R Pasar Giwangan paling tepat saat ini mengolah sampah organic menjadi kompos dengan aplikasi Bioferti 2023, untuk selanjutnya bisa dibangun infrastruktur budidaya maggot sebagai solusi berikutnya dalam mengolah sampah dan hasil maggot  dapat dipasarkan untuk pakan ikan dan juga dapat diterapkan pemanfaatan sampah buah untuk  pembuatan eco-enzyme”, ungkap Soenarwan Hery Poerwanto selepas survei di TPS3R. Program pendampingan Satgas Pengelola Sampah Organik di TPS3R Pasar Giwangan ini merupakan salah satu Upaya mewujudkan SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). “Besar harapan kami, Fakultas Biologi UGM dan TPS3R Pasar Giwangan mempunyai Perjanjian Kerjasama sebagai penjabaran dari MoU yang telah ada antara Dinas Perdagangan Pemda DIY dengan UGM’, kata Kelik. (dus, 2023)

Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi Jajagi Kerjasama Dengan TWC Borobudur

Pengelolaan SampahRilis BeritaTajuk Rabu, 13 September 2023

Jumat, 8 September 2023,  Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM mengunjungi Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang. Kunjungan ini bertujuan untuk  menjajagi kerjasama pengelolaan sampah organik di TWC Borobudur dan Prambanan. Kunjungan ini dipimpin oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S,Si.,M.Kes. didampingi oleh anggota Satgas diantaranya Dr. Sukirno, M.Si., Dwi Umi Siswanti., S.Si.,M.Sc., Mulyanto, ST.MM, Rujito dan Danang.

Keberangkatan Tim Satgas Pengelola Sampah Organik ini atas rekomendasi inisiator SONJO (Sambatan Jogja) WA Group,  Rimawan, SE., M.Sc., PhD.  kepada Dekan Fakultas Biologi, UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Selanjutnya Dekan menugaskan Satgas Pengelola Sampah Organik untuk berrtemu dengan stakeholder TWC Borobudur, yaitu Kristiono Wibowo (Operasional Manager), Sumardi (Asisten Manager Merchant Area) dan Agus Susanto (Asisten Manager PAK Maintenance).

Satgas Pengelola Sampah Organik diajak mengunjungi Waste Management Area Borobudur dan Manohara yang setiap harinya mengelola sampah serasah sebanyak 10 ton. Sampah organik ini diolah menjadi kompos dalam waktu 30 hari. Hasil diskusi Satgas Pengelolaan Sampah Fakultas Biologi dan TWC Borobudur menyimpulkan bahwa proses dekomposisi serasah menjadi kompos masih terlalu lama. Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM menawarkan penggunaan Bioferti 2023 untuk mempersingkat pemrosesan sampah organik di TWC Borobudur. “Saat ini Bioferti 2023 produksi Fakultas Biologi telah terbukti memberikan hasil dekomposisi sampah organik menjadi kompos dalam 14 hari”, ungkap Ketua Sagas, Soenarwan Hery Poerwanto. Selain memproduksi kompos, TWC Borobudur juga mempunyai peralatan yang cukup memadahi untuk pembuatan briket. Briket ini selanjutnya didistribusikan ke unit pembangit listrik di Cilacap, jawa Tengah hasil Kerjasama dengan CSR PLN Jateng.

Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM pada dasarnya mempunyai misi untuk meningkatkan kualitas lingkungan Universitas Gadjah Mada yang bersih, rapi dan sehat yang bebas dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah organik. Misi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab dan nomor 13, penanganan perubahan iklim sekaligus mewujudkan SDGs nomor 14 yaitu kota dan komunitas yang berkelanjutan (dus_bio, 2023)

Komitmen Fakultas Biologi Mengolah Sampah Pasar bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian DIY

Kerja SamaPengelolaan SampahTajuk Jumat, 25 Agustus 2023

Yogyakarta, 25 Agustus 2023 – Pelatihan Pengolahan Sampah Organik kembali diselenggarakan oleh Fakultas Biologi. Pada kesempatan ini, sebanyak 50 peserta yang terdiri atas rombongan dari Bidang Pasar Rakyat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Fakultas Farmasi dan Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada. Partisipasi dari Disperindag DIY dalam pelatihan ini berkaitan dengan pengelolaan sampah di 29 pasar di DIY selepas penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan beberapa saat yang lalu. Setidaknya setiap harinya dihasilkan 9 ton sampah dari keseluruhan pasar yang belum dikelola dengan baik.

“Perlu adanya keselarasan upaya di hulu dan di hilir. Di hulu penting untuk terus edukasi dan praktek memilih dan memilah sampah oleh masyarakat sehingga menjadi budaya, sedangkan di hilir, Fakultas dan Perguruan Tinggi harus terus mengembangkan teknologi tepat guna khususnya untuk pengolahan sampah organik dan residu”, demikian disampaikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, Dekan Fakultas Biologi UGM. Beliau juga menyampaikan bahwa apabila masyarakat di tingkat rumah tangga sudah disiplin memilah sampah berdasarkan kategorinya (organik-anorganik) sudah cukup mengurangi permasalahan sampah.

Fakultas Biologi telah mengadakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah Organik yang diikuti setidaknya 25 Rumah Sakit, 17 Pondok Pesantren, dan 30 Komunitas Pengelolaan Sampah di DIY. Pada kesempatan ini, sebanyak 40 peserta dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian khususnya Bidang Pasar mengikuti pelatihan dalam rangka penyelesaian masalah sampah di pasar DIY terutama sampah organik pasar berupa sampah buah dan sayur. Pelatihan berjalan dengan dipandu oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. dan Suharjita.

Susilo, Penata Layanan Operasional Bidang Pasar Rakyat Disperindag DIY yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan setidaknya terdapat 29 pasar yang terlibat dan berencana bekerja sama dengan Fakultas Biologi dalam pengelolaan sampahnya. Beliau menyatakan sampah yang terkumpul di tiap pasar biasanya bukan hanya berasal dari pedagang melainkan juga dari masyarakat sekitar dengan jumlah sampah terbesar terdapat di Pasar Giwangan dan Pasar Beringharjo. Upaya yang dapat dilakukan Pengelola Pasar semenjak penutupan TPA berupa pembatasan jumlah sampah yang masyarakat buang di pasar. Susilo juga mengungkapkan kurangnya edukasi masyarakat dalam hal peemilahan dan pengolahan sampah.

Fakultas Biologi berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah organik di DIY. Dalam pengelolaan sampah dari pasar DIY, Fakultas Biologi setidaknya dapat menampung 3 ton sampah setiap harinya dari pasar-pasar tersebut dan mengolahnya. Dengan teknologi pengelolaan sampah yang diterapkan di Fakultas Biologi diantaranya vermicomposting dan Black Soldier Fly, Eco Enzim, Bioferlilizer, Eco Lindi dan lainnya, proses degradai sampah dapat berlangsung setidaknya satu minggu saja.

Komitmen Fakultas Biologi dalam pengelolaan sampah yang juga menyasar pada masyarakat dan komunitas di DIY ini menegaskan komitmen sebagai kampus ramah lingkungan dan mendukung sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dukungan terhadap SDGs tersebut diantaranya peningkatan kehidupan yang lebih sehat (SDGs 3), berdampak dapa ketersediaan air bersih di lingkungan (SDGs 6), dan berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim akibat dampak emisi gas rumah kaca dari timbunan sampah organic (SDGs 13).

Fakultas Biologi UGM Berperan Aktif dalam Pengelolaan Sampah

Pengelolaan SampahRilis Berita Senin, 7 Agustus 2023

Senin (7/8/23) bertempat di Ruang Kelas 3, Fakultas Biologi UGM menerima rombongan peserta tour pengelolaan sampah yang dikoordinir oleh SONJO yaitu gerakan kemanusiaan yang fokus membantu masyarakat. Rombongan peserta yang berjumlah 25 orang tiba di Fakultas Biologi UGM sekitar pukul 09.30 dan langsung diterima oleh Dekan beserta jajarannya. Kunjungan ke Fakultas Biologi UGM sendiri merupakan rangkaian kegiatan kunjungan yang dilakukan sebelumnya di Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari peserta. “Masalah sampah sebetulnya berasal dari manusia sendiri, jadi manusia sendiri yang harus meneyelesaikannya” tutur Prof. Budi. Lebih lanjut Prof. Budi menuturkan bahwa Fakultas Biologi UGM sendiri setiap hari melakukan pengelolaan sampah dari area yang cukup luas, termasuk sampah organik dari Hutan Biologi. Dengan berjalannya waktu, Fakultas Biologi menciptakan penemuan-penemuan dalam mengelola sampah seperti percepatan pembuatan kompos.

Selanjutnya diputarkan video cara pengelolaan sampah yang dilakukan di Fakultas Biologi UGM.

Di akhir acara, peserta diajak ke lapangan untuk menyaksikan secara langsung proses pengelolaan sampah yang terdiri dari:

  1. Komposting dan maggot
  2. Proses pembuatan POC/Biofetilizer dan ECO enzin
  3. Proses Vermicomposting

Kunjungan peserta pengelolaan sampah ini direncanakan akan dilakukan selama 3 hari sampai hari Rabu (9/8/23) dengan peserta dari Rumah Sakit dan Pesantren.

 

 

 

Atasi Sampah Organik, KKN-PPM UGM Pedukuhan Gegunung, Sendangsari, Pengasih menyelenggarakan Penyuluhan Teknologi Biokonversi Sampah Organik dengan Larva Black Soldier Fly (BSF) bersama Omah Maggot Jogja

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan Sampah Senin, 31 Juli 2023

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah organik, mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 2 melaksanakan program pemberdayaan warga Pedukuhan Gegunung, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Kegiatan penyuluhan Teknologi Biokonversi Sampah Organik dengan Larva Black Soldier Fly (BSF) diinisiasi oleh Sophia Salsabila di bawah bimbingan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. Acara ini  dilakukan pada 23 Juli 2023 dengan mengundang narasumber Drs. Henri Supranto selaku pimpinan Omah Maggot Jogja. Sejumlah perwakilan warga dari masing-masing RT di Pedukuhan Gegunung turut hadir dan antusias dalam penyelenggaraan acara penyuluhan ini.

Maggot BSF atau belatung adalah larva dari lalat Black Soldier Fly dengan nama latin Hermetia Illucens. Dalam penjelasannya, Drs. Henri Supranto memaparkan bahwa maggot memiliki potensi yang luar biasa. Maggot BSF dapat membantu permasalahan sampah organik karena bisa mengurai sampah-sampah organik dengan sangat cepat. Budidaya maggot juga mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Bahkan keuntungannya semua bagian yang ada di maggot ini bisa dijual. Bagi peternakan seperti unggas atau ikan, larva BSF dapat digunakan untuk pakan. Adapun kasgot bisa digunakan untuk pupuk. Oleh karena itu dengan adanya penyuluhan ini, harapannya warga di Pedukuhan Gegunung dapat turut berkontribusi dalam upaya pengelolaan sampah organik dengan melakukan budi daya maggot.

Fakultas Biologi menginisiasi Pembentukan Pusat Pengelolaan Sampah Organik UGM

Pengelolaan SampahRilis Berita Jumat, 28 Juli 2023

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada merespon kondisi darurat sampah di Yogyakarta menyusul penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang selama ini menjadi TPA utama untuk pembuangan akhir area Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan surat edaran Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, TPA Regional Piyungan tidak lagi menerima pelayanan sampah per tanggal 23 Juli 2023 hingga 5 September 2023 disebabkan jumlah sampahnya yang sudah penuh dan melebihi kapasitas. Universitas Gadjah Mada melalui Fakultas Biologi dan Fakultas Kedokteran Gigi merespon dengan menindaklanjuti pengelolaan sampah di Internal UGM dimana koordinasi pengelolaan sampah organik dilakukan oleh Fakultas Biologi sementara koordinasi pengelolaan sampah anorganik dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Gigi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Per Kamis, 27 Juli 2023, Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., telah melakukan koordinasi dengan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dan Direktur DPKM (Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Gadjah Mada, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes. Telah disepakati Fakultas Biologi akan mengelola sampah organik dari internal Universitas Gadjah Mada berupa serasah daun dan ranting. Pengumpulan sampah organik tersebut akan dikoordinasikan di setiap titik unit di seluruh wilayah UGM untuk dilakukan pencacahan terlebih dahulu kemudian dikirimkan dan dikelola oleh Fakultas Biologi menjadi kompos organik. Sementara itu, untuk sampah organik berupa sisa makanan, buah, dan sayur akan dikelola oleh Pusat Inovasi Argoteknologi (PIAT) UGM.

Pengelolaan sampah serasah daun dan ranting di Fakultas Biologi sudah berlangsung sejak lama bertempat di Kawasan Kebun Biologi, Fakultas Biologi. Cacahan sampah organik tersebut akan diolah menjadi kompos kemudian dipasok ke konsumen bekerjasama dengan PT. Pagilaran. Pembentukan Pusat Pengelolaan Sampah sebagai respon penutupan TPA Piyungan tersebut selanjutnya akan dikoordinasikan bersama Soenarwan Heri Purwanto, S.Si., M.Kes. dan tim pengelolaan sampah dari Fakultas Biologi.

Inisiasi pengelolaan sampah ini merupakan bentuk komitmen Fakultas Biologi UGM untuk berkontribusi dalam keberlanjutan lingkungan yang asri terutama di lingkungan internal UGM. Diharapkan program pengelolaan ini dapat bermanfaat dalam penyelesaian sampah jangka panjang di internal UGM secara khusus dan di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum.

 

1234

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sinergi UGM dan Masyarakat Karangmojo, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal dan Dukung Program Gizi Anak Sekolah
  • [Hibah PkM-Desa Mitra] Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kampung Satwa dalam Rangka Mendukung Kegiatan Edu-Ekowisata
  • Pembukaan dan Courtesy Dinner Summer Course Internasional: Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dan University of Technology Sydney Yogyakarta, 30 Juni 2025
  • Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Sahkan Rencana Kerja Tahunan 2025 dan Perkuat Kolaborasi Konservasi Berkelanjutan
  • Kemajuan PkM Desa Mitra Sinduadi : Sosialisasi, Studi Lapang, dan Pemantauan “Pemberdayaan Produktivitas Kebun Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dan Polinator Klanceng di Kebun Sawetsari Fakultas Biologi UGM”
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY